SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Descargar para leer sin conexión
-1-


                      PENJELASAN
                         ATAS
      PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
                 NOMOR :    TAHUN 2011


I. UMUM

         Di era otonomi daerah saat ini, birokrasi memiliki posisi penting untuk
  menyelenggarakan pemerintahan daerah. Penyelenggaraan pemerintahan
  daerah dimaksud diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
  masyarakat melalui peningkatan pelayanan salah satunya. Dan kualitas
  pelayanan sangat ditentukan selain sistem/aturan sebagai perangkat lunak
  yang mengaturnya juga pegawai negeri sipil daerah yang melaksanakan
  fungsi utama birokrasi.
        Sebagai garda terdepan yang berhubungan langsung dengan
  masyarakat, pengadaan pegawai negeri sipil daerah yang ahli, cakap, terampil
  sangat menentukan kualitas fungsi utama birokrasi. Hal ini dapat dilakukan
  dengan menata birokrasi melalui penataan pengadaan pegawai negeri sipil
  daerah mulai dari perencanaan, pengumuman, persyaratan, pelamaran,
  penyaringan, pengangkatan calon pegawai negeri sipil daerah sampai dengan
  pengangkatan pegawai negeri sipil daerah.
        Sebagai ujung tombak pelaksanaan fungsi utama birokrasi yang
  mempunyai peranan penting dan strategis dalam penyelenggaraan
  pemerintahan daerah dan pelayanan kepada masyarakat sehingga
  pengadaannya perlu dilakukan secara selektif, obyektif dan transparan sesuai
  dengan kebutuhan, melalui peraturan daerah ini.
        Pengadaan dilakukan secara selektif, obyekti, dan transparan,
  dimaksudkan bahwa, pengadaan pegawai negeri sipil daerah ini betul-betul
  melalui mekanisme seleksi yang dipersyaratkan mulai dari penjaringan hingga
  penyaringan, baik seleksi administrasi maupun seleksi ujian tertulis, ujian lisan
  (wawancara) bahkan ujian keahlian/keterampilan yang obyektif, dan
  pengumumannya disampaikan secara transparan melalui media massa.
         Pengadaan pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan kebutuhan
  dimaksudkan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil daerah melalui suatu
  kajian/analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan pada saat
  perencanaan, dimana satuan kerja perangkat daerah sebagai pihak yang
  membutuhkan pegawai melakukan suatu kajian/analisis berdasarkan standar
  atau pedoman yang menjadi dasar penyusunannya antara lain seperti jenis
  pekerjaan, sifat pekerjaan, analisis beban kerja, prinsip pelaksanaan
  pekerjaan; termasuk ketersedian peralatan.
         Peraturan daerah ini juga mengatur pengangkatan sebagai calon
  pegawai negeri sipil daerah dan hak-hak yang diperolehnya dalam hal ini
  penghasilan berupa gaji sebesar 80 (delapan puluh persen) dari gaji pokok
  pegawai negeri sipil daerah, disamping hak masa kerjanya yang
  diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok.
-2-


II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
       Cukup Jelas

Pasal 2

    Ayat (1)
         Yang dimaksud dengan informasi jabatan adalah hasil analisis jabatan
         yang berupa uraian jabatan dan peta jabatan.
          Analisis Jabatan yang dimaksud yaitu proses, metode, dan teknik untuk
          memperoleh data jabatan, serta mengolahnya menjadi informasi jabatan.
          Uraian jabatan adalah uraian tentang hasil analisis jabatan yang berisi
          informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar
          jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung
          jawab, wewenang, nama jabatan yang berada di bawahnya, korelasi
          jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko bahaya, syarat jabatan, dan
          informasi jabatan lainnya.
          Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan
          fungsional yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari
          tingkat yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
    Ayat (2)
         Huruf a
              Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu macam-macam
              pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam
              melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan,
              pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-
              lain.
          Huruf b
               Yang dimaksud dengan sifat pekerjaan adalah pekerjaan yang
               berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang
               ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu.
               Sebagaimana diketahui, bahwa ada pekerjaan yang penyelesaiannya
               dapat dilakukan dalam jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata
               usaha, perawatan pekarangan, dan yang serupa dengan itu, tetapi
               ada pula pekerjaan yang harus dilakukan 24 (dua puluh empat) jam
               terus menerus, seperti pekerjaan perawat pada rumah sakit
               pemerintah, penjaga rumah tahanan (sipir), pemadam kebakaran,
               dan yang serupa dengan itu.
               Pekerjaan yang harus dilakukan 24 (dua puluh empat) jam terus
               menerus memerlukan pegawai lebih banyak. Sebagai contoh dalam
               satu ruang rawat inap memerlukan perawat sebanyak 5 (lima) orang
               dengan jam kerja 8 (delapan) jam, maka setiap ruang rawat inap
               dalam waktu 24 jam memerlukan pegawai 24/8 x 5 orang = 15 (lima
               belas) orang perawat.
          Huruf c
               Yang dimaksud dengan analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas
               seorang PNSD dalam jangka waktu tertentu adalah frekuensi rata-
               rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
-3-


               Memperkirakan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi
               dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan
               pengalaman, misalnya perkiraan beban pekerjaan pengetikan,
               pengagendaan, dan yang serupa dengan itu dapat didasarkan atas
               jumlah surat yang masuk dan keluar rata-rata dalam jangka waktu
               tertentu.
               Apabila sudah dapat diperkirakan beban kerja masing-masing satuan
               organisasi, maka untuk dapat menentukan jumlah pegawai yang
               diperlukan perlu ditetapkan perkiraan kapasitas seorang PNSD dalam
               jangka waktu tertentu.
               Sama halnya dengan perkiraan beban kerja, maka perkiraan
               kapasitas pegawai untuk jenis pekerjaan tertentu dalam jangka
               waktu tertentu, dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau
               berdasarkan pengalaman.
         Huruf d
              Yang dimaksud dengan prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar
              pengaruhnya dalam menentukan formasi. Misalnya apabila
              ditentukan bahwa pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas
              harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan,
              maka harus diangkat pegawai untuk memelihara dan merawat
              kendaraan dinas, tetapi sebaliknya apabila ditentukan bahwa
              pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas dikerjakan pada pihak
              ketiga, maka tidak perlu diangkat pegawai untuk pekerjaan itu.

         Huruf e
              Yang dimaksud dengan peralatan yang tersedia atau diperkirakan
              akan tersedia dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas
              pokok akan mempengaruhi jumlah pegawai yang diperlukan, karena
              pada umumnya makin tinggi mutu peralatan yang digunakan akan
              tersedia dalam jumlah yang memadai dapat mengakibatkan makin
              sedikit jumlah pegawai yang diperlukan. Misalnya, apabila tugas
              pengetikan dilakukan dengan mempergunakan komputer, hasilnya
              dapat lebih cepat apabila dibandingkan dengan mesin ketik biasa,
              sehingga jumlah pegawainya tidak perlu sebanyak apabila
              menggunakan mesin ketik biasa.
              Faktor-faktor lain yang harus diperhitungkan dalam penyusunan
              formasi Pegawai Negeri Sipil adalah kemampuan keuangan daerah.
    Ayat (3)
        Cukup Jelas

    Ayat (4)
           Cukup Jelas

Pasal 3
     Cukup Jelas

Pasal 4
     Cukup Jelas
-4-


Pasal 5
     Cukup Jelas

Pasal 6
       Cukup Jelas

Pasal 7
       Cukup Jelas

Pasal 8
     Huruf a
         Cukup Jelas
    Huruf b
         Dalam perencanaan pengadaan PNSD selain harus memperhitungkan
         penyediaan anggaran gajinya, juga sekaligus diperhitungkan biaya yang
         diperlukan untuk menyelenggarakan pengadaan PNSD

Pasal 9
     Cukup Jelas

Pasal 10
     Cukup Jelas

Pasal 11
     Cukup Jelas

Pasal 12
     Ayat (1)
          Huruf a
               Apabila diragukan tentang kewarganegaraan seorang pelamar, maka harus
               dimintakan bukti kewarganegaraannya, yaitu keputusan Pengadilan Negeri
               yang menetapkan bahwa yang bersangkutan menjadi Warga Negara
               Indonesia. Apabila seorang Warga Negara Indonesia berganti nama, harus
               dimintakan pula surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh
               Bupati/Walikota sesuai KTP pelamar bersangkutan berdomisili.
         Huruf b
              Pelamar yang belum mencapai usia 18 (delapan belas) tidak dapat
              diterima sebagai CPNSD. Usia seorang pelamar ditentukan
              berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum dalam Surat Tanda
              Tamat Belajar / Ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan.
         Huruf c
              Dalam ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi
              hukuman percobaan.
         Huruf d
              Cukup Jelas
         Huruf e
              Seorang yang masih berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri
              Sipil / Pegawai Negeri Sipil, Calon Anggota Tentara Nasional
-5-


                  Indonesia/Calon Anggota Kepolisian Negara serta Kepolisian Negara
                  tidak dapat diterima untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.
         Huruf f
               “Mempunyai pendidikan” dibuktikan dengan ijazah penyelesaian
               pendidikan
               “Mempunyai kecakapan, keahlian dan keterampilan” selain
               dibuktikan dengan hasil ujian, pelamar juga dapat melampirkan
               sertifikat atau ijazah atas kecakapan, keahlian, dan keterampilan
               tertentu.
         Huruf g
              Surat Keterangan berkelakuan baik dibuat oleh kepolisian setempat.
         Huruf h
              Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dibuat oleh Dokter.
         Huruf i
              Cukup Jelas.
Pasal 13
    Cukup jelas

Pasal 14
     Ayat (1)
          Yang dimaksud dengan “diperiksa dan diteliti” misalnya pemeriksaan atas
          kualifikasi pendidikan, usia dan sebagaimana persyaratan yang
          dipersyaratkan.
    Ayat (2)
          Cukup Jelas
    Ayat (3)
         Yang dimaksud dengan “alasan-alasannya” umpamanya tidak memenuhi
         syarat kualifikasi pendidikan dan lain sebagainya yang serupa dengan itu.
    Ayat (4)
         Cukup Jelas

Pasal 15
     Cukup Jelas

Pasal 16
     Ayat (1)
          Cukup Jelas

    Ayat (2)
         Cukup Jelas

    Ayat (3)
         Huruf a
              Cukup Jelas

         Huruf b
              Cukup Jelas
-6-


         Huruf c
              Cukup Jelas

         Huruf d
              Yang dimaksud dengan pengetahuan teknis adalah pengetahuan
              yang diperlukan untuk jabatan yang bersangkutan dan atau syarat
              jabatan.
              Umpamanya :
              Pengetahuan di bidang lingkungan hidup, kesehatan masyarakat,
              konstruksi jembatan dan lain sebagainya yang serupa dengan itu.

         Huruf e
              Yang dimaksud dengan pengetahuan lainnya adalah pengetahuan
              yang dipandang perlu untuk jabatan yang bersangkutan.

    Ayat (4)
         ”didasarkan pada persyaratan jabatan yang dibutuhkan” dimaksudkan
         misalnya, materi ujian untuk pelamar yang akan diangkat dalam jabatan
         inspektur ketenagaan listrik harus berbeda dengan materi ujian bagi
         pelamar yang akan diangkat dalam jabatan tenaga medis. Demikian pula
         dengan materi ujian untuk jenjang pendidikan yang berbeda.

    Ayat (5)
         Penyelenggaraan psikotes dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
         kemampuan SKPD masing-masing.

Pasal 17
    Cukup Jelas

Pasal 18
    Ayat (1)
          Cukup Jelas

    Ayat (2)
          Cukup Jelas

    Ayat (3)
          Cukup jelas

    Ayat (4)
          Yang dimaksud dengan “lowongan tertentu” misalnya operator komputer
          pengemudi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya, maka perlu
          diadakan ujian keterampilan.

    Ayat (5)
          Cukup Jelas

    Ayat (6)
          Dalam hal terdapat perbedaan penilaian antara pemeriksa yang satu
          dengan pemeriksa yang lain, maka nilai peserta ujian adalah hasil bagi
          dari jumlah nilai yang diberikan oleh masing-masing pemeriksa ujian.
-7-




          Umpamanya :
          Pemeriksa X memberikan nilai 90 (sembilan puluh), sedang pemeriksa Y
          memberikan nilai 80 (delapan puluh).
          Dalam hal demikian, maka nilai peserta ujian adalah :
          90 + 80 = 85
               2
    Ayat (7)
          Cukup Jelas

    Ayat (8)
          Cukup Jelas

    Ayat (9)
          Cukup Jelas

Pasal 19
    Cukup Jelas

Pasal 20
    Cukup Jelas

Pasal 21
    Ayat (1)
         Cukup jelas

    Ayat (2)
       Huruf a
       Cukup Jelas

       Huruf b
       Cukup Jelas

       Huruf c
       “Kebutuhan khusus” yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah jabatan-
       jabatan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara
       berdasarkan usul dari Gubernur sebelum pengadaan pegawai.

Pasal 22
    Ijazah yang dimaksud adalah ijazah yang diperoleh dari Sekolah atau Perguruan
    Tinggi Negeri dan / atau Ijazah yang diperoleh dari Sekolah atau Perguruan
    Tinggi Swasta yang telah diakreditasi dan/atau telah mendapat izin
    penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
    nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
    yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan.

    Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri hanya
    dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan Sekolah
    atau Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri yang
    bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang
-8-


    berdasarkan peraturan perundang-undangan        yang   berlaku   berwenang
    menyelenggarakan pendidikan.

Pasal 23
    Ayat (1)
         Cukup Jelas

    Ayat (2)
        Cukup jelas

    Ayat (3)
        Cukup Jelas

    Ayat (4)
        Cukup Jelas

    Ayat (5)
        Cukup jelas

    Ayat (6)
        Cukup jelas

    Ayat (7)
        Cukup jelas

    Ayat (8)
      Yang dimaksud dengan “dapat perhitungan penuh”, umpamanya: WARTONO
      mempunyai masa kerja sebagai berikut :
       a. Sebagai Pegawai Tidak Tetap selama = 2 tahun 5 bulan 15 hari
       b. Sebagai Pegawai Perangkat Desa selama = 4 tahun 4 bulan 17 hari.

          Atau jumlah masa kerja WARTONO = 6 tahun 9 bulan 32 hari.

          Dalam hal demikian, masa kerja yang diperhitungkan untuk penetapan
          gaji pokok pengangkatan pertama adalah 6 tahun 10 bulan.

   Ayat (9)
       Umpamanya :
           a. DEWI SETIAWATI seorang mantan karyawati dari perusahaan
              swasta berbadan hukum, mempunyai masa kerja secara terus
              menerus selama 16 (enam belas) tahun. Apabila ia diterima sebagai
              CPNSD, maka masa kerja yang dapat diperhitungkan adalah :
              16 tahun = 8 (delapan) tahun
                 2
           b. NAJIB MUTALIB memiliki masa kerja pada perusahaan yang
              berbadan hukum pada :
              1) Perusahaan swasta A selama     = 6 bulan
              2) Perusahaan swasta B selama     = 11 bulan
                                                   17 bulan
-9-


                Dalam hal demikian, maka masa kerja tersebut tidak dapat
                diperhitungkan, karena tiap-tiap kali dari masa kerja yang dimiliki
                kurang dari 1 (satu) tahun.

           c.   TAUFIK mempunyai masa kerja dari beberapa perusahaan swasta
                yang berbentuk badan hukum pada :
                1. perusahaan swasta nasional selama           = 5 tahun
                2. perusahaan swasta asing Jelang selama = 7 tahun
                3. perusahaan swasta asing Korea selama = 9 tahun
                                       jumlah            = 21 tahun
                Dalam hal demikian, maka masa kerja yang dapat diperhitungkan
                adalah sebanyak 8 (delapan) tahun.

Pasal 22
     Cukup Jelas

Pasal 23
     Ayat (1)
          Cukup Jelas

     Ayat (2)
          Cukup Jelas

     Ayat (3)
          Cukup Jelas

     Ayat (4)
          Cukup Jelas

     Ayat (5)
          Cukup Jelas

     Ayat (6)
          Umpamanya :
          Surat Keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan
          tanggal 28 Agustus 2004, maka mulai berlakunya keputusan adalah
          tanggal 1 September 2004.

     Ayat (7)
          Umpamanya :
           a. karena terlambat diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan
              prajabatan.
           b. Karena terlambat diikutsertakan dalam ujian kesehatan oleh Dokter
              Penguji Tersendiri / Tim Penguji Kesehatan.
           c. Karena kesalahan administrasi Instansi sehingga yang bersangkutan
              terlambat ditetapkan keputusan pengangkatannya menjadi Pegawai
              Negeri Sipil.

Pasal 24
       Cukup jelas
- 10 -


Pasal 25
    Cukup Jelas

Pasal 26
      Cukup Jelas

Pasal 27
       Cukup Jelas

Pasal 28
    Cukup Jelas



         TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
                      TAHUN ......... NOMOR ............

Más contenido relacionado

Similar a PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD

Perencanaan sumber daya manusia by warizen
Perencanaan sumber daya manusia by warizenPerencanaan sumber daya manusia by warizen
Perencanaan sumber daya manusia by warizen
Al-waris Suarez
 
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Oktav77
 
dinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSDdinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSD
Rustan Amarullah
 
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesiaBahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
BennyHamonangan
 
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU KepegawaianMSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
Herlambang Bagus
 

Similar a PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD (20)

Kel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawaiKel. 2 pengadaan pegawai
Kel. 2 pengadaan pegawai
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Perencanaan sumber daya manusia by warizen
Perencanaan sumber daya manusia by warizenPerencanaan sumber daya manusia by warizen
Perencanaan sumber daya manusia by warizen
 
Formasi pengadaan-recruitment-seleksi
Formasi pengadaan-recruitment-seleksiFormasi pengadaan-recruitment-seleksi
Formasi pengadaan-recruitment-seleksi
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
 
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
 
dinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSDdinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSD
 
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesiaBahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
Bahan Analisa jabatan di perusahaan di indonesia
 
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptxKelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
 
PresentatioN-2(ANALISIS JABATAN).ppt
PresentatioN-2(ANALISIS JABATAN).pptPresentatioN-2(ANALISIS JABATAN).ppt
PresentatioN-2(ANALISIS JABATAN).ppt
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
 
Sistem dp3
Sistem dp3Sistem dp3
Sistem dp3
 
ppt analisis beban kerja
ppt analisis beban kerjappt analisis beban kerja
ppt analisis beban kerja
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
Perencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya ManusiaPerencanaan Sumber Saya Manusia
Perencanaan Sumber Saya Manusia
 
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU KepegawaianMSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
MSDM SP - Analisa Perbandingan UU Kepegawaian
 
Lampiran panduan penyusunan skp
Lampiran panduan penyusunan skpLampiran panduan penyusunan skp
Lampiran panduan penyusunan skp
 
Lampiran panduan penyusunan skp
Lampiran panduan penyusunan skpLampiran panduan penyusunan skp
Lampiran panduan penyusunan skp
 
Sdm sambutan sosialisasi
Sdm sambutan sosialisasiSdm sambutan sosialisasi
Sdm sambutan sosialisasi
 
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGMModul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
Modul mpi 5 PERENCANAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL TGM
 

Más de Ade Suerani

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13
Ade Suerani
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
Ade Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Ade Suerani
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
Ade Suerani
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Ade Suerani
 
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
Ade Suerani
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Ade Suerani
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Ade Suerani
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSD
Ade Suerani
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Ade Suerani
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Ade Suerani
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
Ade Suerani
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Ade Suerani
 
Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman
Ade Suerani
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 Raperda
Ade Suerani
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Ade Suerani
 
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 RaperdaPemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Ade Suerani
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala Daerah
Ade Suerani
 

Más de Ade Suerani (20)

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13
 
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLInformasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
 
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDPedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
 
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
Laporan Pansus Pertanggungjawaban APBD 2010
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSD
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
 
Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 Raperda
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 RaperdaPemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala Daerah
 

Último

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD

  • 1. -1- PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : TAHUN 2011 I. UMUM Di era otonomi daerah saat ini, birokrasi memiliki posisi penting untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dimaksud diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan salah satunya. Dan kualitas pelayanan sangat ditentukan selain sistem/aturan sebagai perangkat lunak yang mengaturnya juga pegawai negeri sipil daerah yang melaksanakan fungsi utama birokrasi. Sebagai garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, pengadaan pegawai negeri sipil daerah yang ahli, cakap, terampil sangat menentukan kualitas fungsi utama birokrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menata birokrasi melalui penataan pengadaan pegawai negeri sipil daerah mulai dari perencanaan, pengumuman, persyaratan, pelamaran, penyaringan, pengangkatan calon pegawai negeri sipil daerah sampai dengan pengangkatan pegawai negeri sipil daerah. Sebagai ujung tombak pelaksanaan fungsi utama birokrasi yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan kepada masyarakat sehingga pengadaannya perlu dilakukan secara selektif, obyektif dan transparan sesuai dengan kebutuhan, melalui peraturan daerah ini. Pengadaan dilakukan secara selektif, obyekti, dan transparan, dimaksudkan bahwa, pengadaan pegawai negeri sipil daerah ini betul-betul melalui mekanisme seleksi yang dipersyaratkan mulai dari penjaringan hingga penyaringan, baik seleksi administrasi maupun seleksi ujian tertulis, ujian lisan (wawancara) bahkan ujian keahlian/keterampilan yang obyektif, dan pengumumannya disampaikan secara transparan melalui media massa. Pengadaan pegawai negeri sipil daerah sesuai dengan kebutuhan dimaksudkan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil daerah melalui suatu kajian/analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan pada saat perencanaan, dimana satuan kerja perangkat daerah sebagai pihak yang membutuhkan pegawai melakukan suatu kajian/analisis berdasarkan standar atau pedoman yang menjadi dasar penyusunannya antara lain seperti jenis pekerjaan, sifat pekerjaan, analisis beban kerja, prinsip pelaksanaan pekerjaan; termasuk ketersedian peralatan. Peraturan daerah ini juga mengatur pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil daerah dan hak-hak yang diperolehnya dalam hal ini penghasilan berupa gaji sebesar 80 (delapan puluh persen) dari gaji pokok pegawai negeri sipil daerah, disamping hak masa kerjanya yang diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok.
  • 2. -2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Ayat (1) Yang dimaksud dengan informasi jabatan adalah hasil analisis jabatan yang berupa uraian jabatan dan peta jabatan. Analisis Jabatan yang dimaksud yaitu proses, metode, dan teknik untuk memperoleh data jabatan, serta mengolahnya menjadi informasi jabatan. Uraian jabatan adalah uraian tentang hasil analisis jabatan yang berisi informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung jawab, wewenang, nama jabatan yang berada di bawahnya, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko bahaya, syarat jabatan, dan informasi jabatan lainnya. Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain- lain. Huruf b Yang dimaksud dengan sifat pekerjaan adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebagaimana diketahui, bahwa ada pekerjaan yang penyelesaiannya dapat dilakukan dalam jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, perawatan pekarangan, dan yang serupa dengan itu, tetapi ada pula pekerjaan yang harus dilakukan 24 (dua puluh empat) jam terus menerus, seperti pekerjaan perawat pada rumah sakit pemerintah, penjaga rumah tahanan (sipir), pemadam kebakaran, dan yang serupa dengan itu. Pekerjaan yang harus dilakukan 24 (dua puluh empat) jam terus menerus memerlukan pegawai lebih banyak. Sebagai contoh dalam satu ruang rawat inap memerlukan perawat sebanyak 5 (lima) orang dengan jam kerja 8 (delapan) jam, maka setiap ruang rawat inap dalam waktu 24 jam memerlukan pegawai 24/8 x 5 orang = 15 (lima belas) orang perawat. Huruf c Yang dimaksud dengan analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang PNSD dalam jangka waktu tertentu adalah frekuensi rata- rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
  • 3. -3- Memperkirakan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman, misalnya perkiraan beban pekerjaan pengetikan, pengagendaan, dan yang serupa dengan itu dapat didasarkan atas jumlah surat yang masuk dan keluar rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Apabila sudah dapat diperkirakan beban kerja masing-masing satuan organisasi, maka untuk dapat menentukan jumlah pegawai yang diperlukan perlu ditetapkan perkiraan kapasitas seorang PNSD dalam jangka waktu tertentu. Sama halnya dengan perkiraan beban kerja, maka perkiraan kapasitas pegawai untuk jenis pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu, dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman. Huruf d Yang dimaksud dengan prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi. Misalnya apabila ditentukan bahwa pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk memelihara dan merawat kendaraan dinas, tetapi sebaliknya apabila ditentukan bahwa pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas dikerjakan pada pihak ketiga, maka tidak perlu diangkat pegawai untuk pekerjaan itu. Huruf e Yang dimaksud dengan peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok akan mempengaruhi jumlah pegawai yang diperlukan, karena pada umumnya makin tinggi mutu peralatan yang digunakan akan tersedia dalam jumlah yang memadai dapat mengakibatkan makin sedikit jumlah pegawai yang diperlukan. Misalnya, apabila tugas pengetikan dilakukan dengan mempergunakan komputer, hasilnya dapat lebih cepat apabila dibandingkan dengan mesin ketik biasa, sehingga jumlah pegawainya tidak perlu sebanyak apabila menggunakan mesin ketik biasa. Faktor-faktor lain yang harus diperhitungkan dalam penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil adalah kemampuan keuangan daerah. Ayat (3) Cukup Jelas Ayat (4) Cukup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas
  • 4. -4- Pasal 5 Cukup Jelas Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Huruf a Cukup Jelas Huruf b Dalam perencanaan pengadaan PNSD selain harus memperhitungkan penyediaan anggaran gajinya, juga sekaligus diperhitungkan biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengadaan PNSD Pasal 9 Cukup Jelas Pasal 10 Cukup Jelas Pasal 11 Cukup Jelas Pasal 12 Ayat (1) Huruf a Apabila diragukan tentang kewarganegaraan seorang pelamar, maka harus dimintakan bukti kewarganegaraannya, yaitu keputusan Pengadilan Negeri yang menetapkan bahwa yang bersangkutan menjadi Warga Negara Indonesia. Apabila seorang Warga Negara Indonesia berganti nama, harus dimintakan pula surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota sesuai KTP pelamar bersangkutan berdomisili. Huruf b Pelamar yang belum mencapai usia 18 (delapan belas) tidak dapat diterima sebagai CPNSD. Usia seorang pelamar ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum dalam Surat Tanda Tamat Belajar / Ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan. Huruf c Dalam ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukuman percobaan. Huruf d Cukup Jelas Huruf e Seorang yang masih berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil / Pegawai Negeri Sipil, Calon Anggota Tentara Nasional
  • 5. -5- Indonesia/Calon Anggota Kepolisian Negara serta Kepolisian Negara tidak dapat diterima untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Huruf f “Mempunyai pendidikan” dibuktikan dengan ijazah penyelesaian pendidikan “Mempunyai kecakapan, keahlian dan keterampilan” selain dibuktikan dengan hasil ujian, pelamar juga dapat melampirkan sertifikat atau ijazah atas kecakapan, keahlian, dan keterampilan tertentu. Huruf g Surat Keterangan berkelakuan baik dibuat oleh kepolisian setempat. Huruf h Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dibuat oleh Dokter. Huruf i Cukup Jelas. Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “diperiksa dan diteliti” misalnya pemeriksaan atas kualifikasi pendidikan, usia dan sebagaimana persyaratan yang dipersyaratkan. Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Yang dimaksud dengan “alasan-alasannya” umpamanya tidak memenuhi syarat kualifikasi pendidikan dan lain sebagainya yang serupa dengan itu. Ayat (4) Cukup Jelas Pasal 15 Cukup Jelas Pasal 16 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Huruf a Cukup Jelas Huruf b Cukup Jelas
  • 6. -6- Huruf c Cukup Jelas Huruf d Yang dimaksud dengan pengetahuan teknis adalah pengetahuan yang diperlukan untuk jabatan yang bersangkutan dan atau syarat jabatan. Umpamanya : Pengetahuan di bidang lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, konstruksi jembatan dan lain sebagainya yang serupa dengan itu. Huruf e Yang dimaksud dengan pengetahuan lainnya adalah pengetahuan yang dipandang perlu untuk jabatan yang bersangkutan. Ayat (4) ”didasarkan pada persyaratan jabatan yang dibutuhkan” dimaksudkan misalnya, materi ujian untuk pelamar yang akan diangkat dalam jabatan inspektur ketenagaan listrik harus berbeda dengan materi ujian bagi pelamar yang akan diangkat dalam jabatan tenaga medis. Demikian pula dengan materi ujian untuk jenjang pendidikan yang berbeda. Ayat (5) Penyelenggaraan psikotes dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan SKPD masing-masing. Pasal 17 Cukup Jelas Pasal 18 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Yang dimaksud dengan “lowongan tertentu” misalnya operator komputer pengemudi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya, maka perlu diadakan ujian keterampilan. Ayat (5) Cukup Jelas Ayat (6) Dalam hal terdapat perbedaan penilaian antara pemeriksa yang satu dengan pemeriksa yang lain, maka nilai peserta ujian adalah hasil bagi dari jumlah nilai yang diberikan oleh masing-masing pemeriksa ujian.
  • 7. -7- Umpamanya : Pemeriksa X memberikan nilai 90 (sembilan puluh), sedang pemeriksa Y memberikan nilai 80 (delapan puluh). Dalam hal demikian, maka nilai peserta ujian adalah : 90 + 80 = 85 2 Ayat (7) Cukup Jelas Ayat (8) Cukup Jelas Ayat (9) Cukup Jelas Pasal 19 Cukup Jelas Pasal 20 Cukup Jelas Pasal 21 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup Jelas Huruf b Cukup Jelas Huruf c “Kebutuhan khusus” yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah jabatan- jabatan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara berdasarkan usul dari Gubernur sebelum pengadaan pegawai. Pasal 22 Ijazah yang dimaksud adalah ijazah yang diperoleh dari Sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri dan / atau Ijazah yang diperoleh dari Sekolah atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi dan/atau telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan. Ijazah yang diperoleh dari sekolah atau perguruan tinggi di luar negeri hanya dapat dihargai apabila telah diakui dan ditetapkan sederajat dengan Sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang
  • 8. -8- berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan. Pasal 23 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup Jelas Ayat (4) Cukup Jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Ayat (7) Cukup jelas Ayat (8) Yang dimaksud dengan “dapat perhitungan penuh”, umpamanya: WARTONO mempunyai masa kerja sebagai berikut : a. Sebagai Pegawai Tidak Tetap selama = 2 tahun 5 bulan 15 hari b. Sebagai Pegawai Perangkat Desa selama = 4 tahun 4 bulan 17 hari. Atau jumlah masa kerja WARTONO = 6 tahun 9 bulan 32 hari. Dalam hal demikian, masa kerja yang diperhitungkan untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertama adalah 6 tahun 10 bulan. Ayat (9) Umpamanya : a. DEWI SETIAWATI seorang mantan karyawati dari perusahaan swasta berbadan hukum, mempunyai masa kerja secara terus menerus selama 16 (enam belas) tahun. Apabila ia diterima sebagai CPNSD, maka masa kerja yang dapat diperhitungkan adalah : 16 tahun = 8 (delapan) tahun 2 b. NAJIB MUTALIB memiliki masa kerja pada perusahaan yang berbadan hukum pada : 1) Perusahaan swasta A selama = 6 bulan 2) Perusahaan swasta B selama = 11 bulan 17 bulan
  • 9. -9- Dalam hal demikian, maka masa kerja tersebut tidak dapat diperhitungkan, karena tiap-tiap kali dari masa kerja yang dimiliki kurang dari 1 (satu) tahun. c. TAUFIK mempunyai masa kerja dari beberapa perusahaan swasta yang berbentuk badan hukum pada : 1. perusahaan swasta nasional selama = 5 tahun 2. perusahaan swasta asing Jelang selama = 7 tahun 3. perusahaan swasta asing Korea selama = 9 tahun jumlah = 21 tahun Dalam hal demikian, maka masa kerja yang dapat diperhitungkan adalah sebanyak 8 (delapan) tahun. Pasal 22 Cukup Jelas Pasal 23 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Ayat (3) Cukup Jelas Ayat (4) Cukup Jelas Ayat (5) Cukup Jelas Ayat (6) Umpamanya : Surat Keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 28 Agustus 2004, maka mulai berlakunya keputusan adalah tanggal 1 September 2004. Ayat (7) Umpamanya : a. karena terlambat diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan prajabatan. b. Karena terlambat diikutsertakan dalam ujian kesehatan oleh Dokter Penguji Tersendiri / Tim Penguji Kesehatan. c. Karena kesalahan administrasi Instansi sehingga yang bersangkutan terlambat ditetapkan keputusan pengangkatannya menjadi Pegawai Negeri Sipil. Pasal 24 Cukup jelas
  • 10. - 10 - Pasal 25 Cukup Jelas Pasal 26 Cukup Jelas Pasal 27 Cukup Jelas Pasal 28 Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN ......... NOMOR ............