Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen osmosis pada kentang. Kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang di larutan yang lebih pekat karena osmosis air keluar dari kentang. Hal ini menunjukkan proses osmosis berjalan dari area rendah konsentrasi ke area tinggi konsentrasi.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
Judul : Mengamati Sel Tumbuhan
Tujuan : Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
bentuk dari sel-sel makhluk hidup yang lebih spesifik pada
pengamatan ini adalah tumbuhan serta dapat
menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang diamati.
Teori Singkat : Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode.
Selengkapnya periode-periode tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut:
Periode pertama : Sejarah penelitian tentang sel semenjak
pertengahan abad XIX,semenjak Robert Hooke
menemukan irisan-irisan dari jaringan dari jaringan
tumbuhan yang disebutnya sel sampai diketemukan alat
dan teknik baru dalam mengembangkan teori sel (Sutrian,
1992: 14).
Periode kedua : Sejarah penelitian tentang sel melalui
berbagai kegiatan percobaan. Periode ini melahirkan
pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen
yangdapat diketahui dari nukleus atau inti sel (Sutrian,
1992 :14).
Periode ketiga : Sejarah penelitian tentang sel melalui
pemakaian alat-alat baru dan zat-zat kimia baru. Alat
baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras oleh
Firzt Zernieke (1935) dengan alat ini dapat dilihat sel
2. hidup dengan lebih jelas,karena mikroskop ini susunan
optiknya lebih komleks (Sutrian, 1992: 15).
Periode keempat : Penemuan alat yang paling canggih
ialah mikroskop electron yangdapat menghasilkan
gambar foto dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran
bendayang sesungguhnya (Sutrian: 1992: 15).
Alat dan Bahan : - Mikroskop
- Preparat
- Pipet
- Silet
- Bawang Merah
- Daun Rhoe Discolor (adam hawa)
- Batang Singkong
- Garam
- Air Secukupnya
Cara Kerja : 1. Ambil bawang merah, lalu iris setipis mungkin
menggunakan pisau.
2. Setelah diiris tipis bawang merah tersebut ditaruh ke
preparat, beri setetes air dengan pipet. Lalu, tutup
menggunakan kaca preparat kecil.
3. Taruh preparat di bawah kaca lensa miksroskop dan
jepitkan ke mikroskop.
4. Kemudian cari cahaya dengan menggunakan kaca
mikroskop. Setelah menemukan cahaya silakan amati
bawang merah tersebut.
3. Hasil :
Pembahasan : Dari pengamatan beberapa bahan dari kingdom plantae
seperti gabus ubi kayu dan bawang merah yang dijadikan
dalam bentuk preparat kemudian diamati dengan mikroskop
yang jauh lebih bagus dan akurat daripada jaman dahulu
karena keterbatasan alat untuk pengamatan, terlihat bagian-
bagian dari sel nya, kemudian fungsinya dapat dilengkapi
dari sumber tertulis bukan dari pengamatan yaitu sebagai
berikut:
1. Membrane sel ( membrane plasma), terdapat pada bagian
terluar dari sel dan mempunyai fungsi mengatur keluar
masuknya zat pada suatu sel.
2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel,
terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi memberi
4. kekuatan dan perlindungan bagi sel.
3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang
dalam sel dan berrfungsi sebagai tempat belangsungnya
metabolisme sel.
4. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis
membran, di dalamnya berisi cairan dan mempunyai
fungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan
sisametabolisme.
5. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber
energi, sudah barang tentumempunyai fungsi yang sangat
penting yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi
sel (reaksi antara makanan dengan oksigen dan
menghasilkan energi).
6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang
terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan
retikulum endoplasma kasar dan berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran.
Pada Retikulum Endoplasma permukaan kasar diselubungi
ribosom sedangkan endoplasma permukaan halus tidak ada
ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim yang
berfungsi untuk membantu metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat.
8. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue
panekuk yang mempunyai fungsi untuk membantu sintesis
protein.
5. 9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran
tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel
yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat
asing yang masuk ke dalam sel.
10. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong
yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel, di dalamnya
terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti
(nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi sebagai
pusat pengendali kegiatan sel.
11. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan
fungsi yang terbagi menjadi Lekoplas (plastida berwarna
putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, Elaioplas
(Lipidoplas) (untukmenyimpanlemak/minyak). Proteoplas
(untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastida
berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofildan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen,
misalnya: Karotin (kuning), Fikodanin (biru), Fikosantin
(kuning), Fikoeritrin (merah).
12. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung
di sitoplasma Sentriol dalam sentrosom berperan dalam
pembelahan sel. Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan
yang berupa jaringan mati dan keras seperti yang terlihat
pada pengamatan gabus ubi kayu, bawang merah, pada
gabus ubi kayu dinding selnya terlihat tebal dan sangat jelas.
6. Selanjutnya plastida terutama kloroplas juga hanya dimiliki
oleh tumbuhan yang bercirikan warna hijau yang
merupakan pigmen klorofil yang diperlukan untuk proses
fotosintesis sedangkan hewan tidak memilikinya sebab hewan
dalam rantai makanan hanya sebagai konsumen, dari
pengamatan terlihat pada terlihat pada kentang yaitu
gumpalan air dan pati berbentuk bulat-bulat yang merupakan
hasil dari fotosintesis yang disimpan sebagai cadangan
makanan. Selanjutnya, bagian sel yang lain selain dimiliki oleh
tumbuhan juga dimiliki oleh hewan tetapi bentuknya saja
yang agak berbeda seperti pada gabus ubi kayu terlihat
vakuolanya seperti gelembung-gelembung udara, pada
bawang merah vakuola terlihat sangat besar tanpa ada sesuatu
yang menempati ruang kosong itu, begitu juga sel yang lain
terlihat banyak ruang kosong aka tetapi pada kapas tidak
dapat ditemukan vakuolanya. Banyak pengamatan mengenai
vakuola dan dapat dideskripsi bahwa vakuola tumbuhan lebih
besar dari pada vakuola hewan. Sebenarnya banyak organel
penyusundari sel belum dapat kami lihat dengan sempurna
dikarenakan dalam melakukan pengamatan terjadi banyak
sekali kesalahan yang tidak kami sadari dan juga pengaruh
dari pemakaian lensa pembesaran yang hanya 10x
pembesaran yang memungkin kami tidak dapat melihat
organel penyusun sel yang ukurannya sangat kecil.
7. Kesimpulan : Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling
kecil atau paling sederhana dan dapat dilihat hanya dengan
menggunakan alat bantu optic berupa mikroskop.
Sel yang diamati adalah batang kayu dan bawang merah.
Secara keseluruhan suatu sel tumbuhan umumnya
memiliki komponen-komponen pembentuk yang sama
yaitu dinding sel, nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom,
membrane sel, vakuola, plastid, sentrosom, badan golgi,
reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya
memiliki fungsi yang berbeda- beda sesuai dengan
tugasnya masing-masing. Berdasarkan
8. LAPORAN PRAKTIKUM
Judul : Proses Kerja Osmosis
Tujuan : Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses
kerja osmosis.
Teori Singkat : Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun
yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan
atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik
fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas,
membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi
lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain
seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi
disebut dengan transportasi pasif, sedangkan transportasi
molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut
transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar
dalam proses transportasinya melibatkan pelekukan membran
sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif
meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis.
Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan
difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul
dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut molekul-
molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel
dengan dua cara, yaitu:
9. - Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
- Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul
pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi
pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial
permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
yang lebih encer
Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan
masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat
zat terlarut itu sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan
yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut.
Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya
suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh peristiwa difusi
yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
10. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia,
kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel.
Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
- Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika
bahan berdifusi terlarut lipid.
- Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Alat dan Bahan : - Silet
- Gelas Aqua
- Air
- Timbangan
- Kentang
- Gula
Cara Kerja : 1. Kentang dipotong dadu (3cm) tengahnya di keruk jangan
sampai menusuk bagian belakang kentang (4x)
2. Sebelum ke tahap berikutnya, keempat kentang tersebut
ditimbang
3. Pada gelas aqua pertama masukan kentang tanpa diberi
apa-apa
4. Pada gelas agua kedua masukan kentang dan beri 5gr
gula dan 100ml air
5. Pada gelas aqua ketiga masukan kentang dan beri 10gr
gula dan 100ml air
6. Pada gelas aqua keempat masukan kentang dan beri air
100ml
11. Hasil :
KENTANG SEBELUM SESUDAH KETERANGAN
A 10,5gr 12,7gr Keras, warnanya hitam,
ada putih-putih seperti
serbuk
B 15gr 20,5gr Lembek, sangat bau
C 17,5gr 21,5gr Keras, bau
D 14,5gr 20gr Bau asam, pucat
Pembahasan : Kentang yang dimasukan ke dalam larutan gula 5%, 10%,
15%, setelah kami bandingkan dengan berat awal ternyata
mengalami penurunan berat. Hal ini dikarenakan kentang
memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari konsentrasi
larutan gula sehingga air dalam kentang bergerak ke larutan
gula yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal tersebut
mengakibatkan air dalam kentang mengalami pengurangan
sehingga beratnya menjadi berkurang dari berat semula. Dari
pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan
pada kentang <5% dan >0%. Sedangkan pada kentang yang
dimasukkan ke dalam aquades, tidak mengalami perubahan
berat karena memiliki konsentrasi yang sama.
Dari keseluruhan praktikum ini, kesalahan yang
kemungkinan terjadi antara lain:
- Kurangnya waktu perendaman
- Kesalahan dalam pengukur berat / timbangan tidak valid
12. - Kurang baiknya kualitas dari bahan
- Adanya larutan yang masih menempel pada bahan/larutan
kurang terserap
- Kesalahan lain yang datang dari praktikan sendiri.
Kesimpulan : Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang
konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa kentang yang dimasukkan ke dalam
larutan gula, mengalami kenaikan berat dari berat semula. Hal
ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki
konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya
sehingga air yang berada dalam kentang tersebut bergerak ke
larutan di luarnya. Sedangkan pada wortel yang dimasukkan
atau direndam dalam larutan gula, mengalami penambahan
berat. Dikarenakan konsentrasi larutan dalam wortel yang
lebih tinggi sehingga larutan gula bergerak ke larutan yang
memiliki konsentrasi yang lebih rendah yaitu wortel itu
sendiri.