1. SI BAKHIL DAN KALUNG ULAR
Firman Allah Ta‟ala :
١٨٠
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil (kikir) dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan
kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit
dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Ali “imran ayat 180)
Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang diberi harta kekayaan oleh Allah namun tidak dizakatinya, maka hartanya itu
akan menjelma menjadi seekor ular yang mempunyai dua titik hitam pada sebelah atas kedua
matanya. Kemudian ular itu akan dikalaungkan kepadanya pada hari kiamat lalu menggigit
kedua pipinya. Ular itu berkata, “Aku adalah hartamu dan gudang kekayaanmu. Kemudia Nabi
SAW membaca, „Dan jangan sekali-kali kekikiran orang-orang atas karunia yang telah diberikan
Allah kepadanya adalah baik bagi mereka. Bukan baik, tetapi buruk bagi mereka.”
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ayat itu diturunkan kepada mereka.”
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir. Pendapat yang shahih ialah yang sebelumnya,
walaupun pendapat ini termasuk ke dalam pengertian bakhil juga. Bakhil itu pun, menurut saya,
bisa bakhil harta dan bisa juga bakhil „ilmu.
Firman Allah Ta‟ala :
٧
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang
Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu
dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (Q.S. Al-Hadiid ayat
7)
Allah Azza wa Jalla merupakan tempat kembali seluruh perkara. Maka berikanlah sebagian harta
kekayaanmu yang akan bermanfaat bagi hari akhirat-mu. “Allah Maha Mengetahui atas apa yang
kamu kerjakan,” yakni mengetahui niat dan rahasiamu.
Semoga bermanfaat.
Sumber : 1. Al-Qur‟an dan Tarjamah
2. Tafsir Ibnu Katsir