3. 1. Definisi Kehamilan
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40
minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas
Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu
dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
4. 2. Diagnosa Kehamilan
Tanda Dugaan Hamil
1. Amenorea (tidak datng haid).
2. Payudara tegang
3. Mengidam (ingin makanan khusus)
4. Mual muntah pagi hari
(morning sickness)
5. Hipersalivasi
6. Konstipasi
7. Pigmentasi kulit
Tanda Kemungkinan Hamil
1. Pembesaran rahim dan perut
2. Pada pemeriksaan dijumpai
a. Tanda hegar
b. Tanda chadwik
c. Tanda discasek
d. Teraba ballotement
3. Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
Tanda Pasti Hamil
1. Gerakan janin dalam rahim terasa, dan
teraba bagian janin.
2. Pemeriksaan USG
3. Terdenagr denyut jantung janin.
5. 3. Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta
Perubahan Terhadap Maternal
Perubahan dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga
ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulang belakang yang masih sederhana, dan
tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ
tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya
berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai
diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ
utama janin kini telah terbentuk.
6. 12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan
mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar
kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin
bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra
pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik
jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan
gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
7. 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat
mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali
suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh
dikatakan pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan
dirinmenghadapi hari kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut
halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru
lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat
dekat dan bisa terjaid kapan saja.
8. Perubahan Terhadap Maternal
Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan
mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual
muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal
juka tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi
kolostrum, kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat,
sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada
abdomen karrena uterus dan kulit merenggang.
Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada
berganti menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali
menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala
masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hik meningkat karna serviks dan
segmen bawah rahim disiapkan.
9. 4. Perubahan Fisik Pada ibu hamil
Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah
dan menegangnya payudara, terjadi pigmentasi areola mamae, pemesaran rahim belum
terlihat, sering buang air kecil, mengeluh nyeri pada uluh hati, kenaikan berat badan
belum terlihat, biasanya terdapat cloasma gravidarum padawajah.
Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang,
perut ibu akan tampak lebih besar tetapi belum dirasakan sebagai beban, ibu, nafsu
makan bertambah, rentan terjadi sembelit, pembuluh darah membesar (rentan vaises),
aliran pembuluh darah pada daerah vagina meningkat sehingga gairah seksual
meningkat, ibu akan merasa susah bernafas, ada linea dan striae gravidarum.
10. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada sebab pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini
menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi
persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal.
Ada pun perubahan fisik yang akan di alami ibu, yaitu: perut lebih membesar, lebih sering
ingin buang air kecil, pertambahan berat badan meningkat secara maksimal, punggung
melengkung ke depan (lordosis), ibu sering merasa sesak nafas, ASI sudah mulai keluar
(colustrum), nyeri punggung.
11. 5. Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan
reproduksi secara wajar.
Tujuan ANC
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan
perinatal.
Kunjungan ANC
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
• Satu kali pada trimester 1
• Satu kali pada trimester II
• Dua kali pada trimester III
12. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC
yang saint adalah:
• Setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu
• Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
• Setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
• Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.
Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”
1. Timbang berat badan
2. Tekanan darah
3. Tinggi fundus uteri (TFU)
4. TT lengkap imunisasi
5. Tablet Fe minimal 90 paper selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
13. Standar 1 : Metode Asuahan
Asuhan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan
langkah : Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa
perencanan evaluasi dan dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis
berkisinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu , suami
dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini dan teratur
14. 6. Standar Pelayanan Ante Natal Care
(ANC)
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung
normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus) ;
memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya
yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan.
Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.
15. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau
rujukan semua khasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan
Bidan memberipat kepadakan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman suasana yang menyengkan akan direncanakan
dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila
tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan
rumah untuk hal ini.
16. 7. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak
yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan
manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan,maka
sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak,
keluarga maupun kelompok masyarakat. Manajemen kebidanan dapat digunakan
oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu
dananak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.
Berikut langkah langkah dalam Melakukan Asuhan :
17. Langkah I : Pengkajian Data Dasar
Pada tahap pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
Anamnese : Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas.Bio-psiko-sosio-spiritual,serta
pengetahuan klien.
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaantanda-tanda vital.
Permeriksaan penunjang.
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah kedua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau
masalah didasarkan interpretasi yang benar atas data- datayang telah
dikumpulkan. Data dasar tersebut kemudiandiinterpretsikan sehingga
dapat dirumuskan diagnosis danmasalah yang spesifik.
18. Langkah III : Identifikasi diagnosa dan Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial bardasarkan diagnosis yang sudah
diidentifikasi. Langkah inimembutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan.Pada langkah
ini didan dituntut untuk mampu mengantisipasimasalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan tejadi, tetapi juga merumuskan tindakan antisipasiagr masalah tidak terjadi.
Langkah IV : Menetapkan kebutuhan akan tindakan segera
Bidan atu dokter melakukan konsultasi untuk penanganan segera bersama anggota tim kesehatan
lain seperti pekerja sosial, ahligizi, ahli perawatan bayi baru lahir dan lain-lain sesuai dengankondisi
klien.
Langkah V : Menyusun rencana
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan berdasarkan langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan menejemen untuk masalah diagnosis yang telah di
identifikasi . pada langkah ini inpormasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari klien, tetapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien yang mencakup pikiran tentang hal yang akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah bidan perlu merujuk klien bila
ada sejumlah masalah terkait sosial,ekonomi,kultural atau psikologis.
19. Langkah VI : Pelaksanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan manyeluruh dilakukan dengan efisien dan aman.
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan.Dalam situasi ketika bidan
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,
bidan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yang
menyeluruh tersebut.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulanag aspek asuhan yang
tidak efektif untuk mengetahui faktor manayang menentukan atau menghambat
keberhasilan asuhan yang diberikan.pada langkah ini dilakuakan juga evaluasi
terhadap keefektipan asuhan yang sudah diberikan. ini meliputi kebutuhan akan
bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi sebagimana diidentifikasi didalam
diagnosis dan masalah
20. 8. ANC Ibu Hamil Trimester III
1. Data Subyektif
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan ibu
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Riwayat menstruasi
6. Riwayat perkawinan
7. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
8. Riwayat kehamilan sekarang
9. Riwayat KB
10. Pola kebiasaan sehari-hari
11. Riwayat psikososial, sosial budaya, spiritual,
pengetahuan
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum, meliputi : Keadaan
umum, kesadaran, BB, tinggi badan, LILA.
Tanda-tanda vital : tekanan darah, suhu,
nadi respirasi
2. Pemeriksaan khusus, meliputi : Inspeksi,
Palpasi, Auskultasi, Pemeriksaan panggul
luar (Distansia spinarum, Distansia
cristarum, Konjunggata eksterna, Lingkar
panggul) dan Perkusi
3. Pemeriksaan dalam, meliputi : Pembukaan,
Ketuban. Bagian terendah, Posisi.
4. Pemeriksaan laboratorium : Hb, Protein
urine, Urin reduksi
21. 9. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
A. Kebutuhan Nutrisi
Bahan pangan yang dikonsumsi ibu hamil harus mengandung gizi yng terdiri
dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral lemak, dan air, yaitu :
Makanan yang mengandung protein (nabati dan hewani).
Susu dan olahannya.
Roti dan biji-bijian.
Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C.
Nasi atau gandum atau umbi-umbian.
Buah dan sayur lain, atau makanan selingan.
22. 9. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
B. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III
1. Pakaian
Pakaian hamil dianjurkan pakaian yang longgar dan terbuat dari katun sehingga mempunyai
kemampuan menyerap, terutama pakaian dalam, BH dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang, pakaian dalam sering diganti untuk
menjaga kebersihan dan menghalangi suasana lembab disekitar pelipagan.
2. Seksual
Hubungan seksual sepenuhnya aman selama dua bulan terakhir kehamilan, hubungan seksual
disarankan dihentikan bila :
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas
Terjadi perdarahan soal hubungan seksual
Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami guguru kandung, persalinan
belum waktunya dan mengalami kematian dalam kandungan, sekitar 2 minggu menjelang persalinan
23. 9. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
C. Istirahat / Tidur
Pada trimester III terjadi insomia, gangguan pola tidur yang menurunkan angka kematian bayi
karena infeksi tetanus, vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.
D. Vaksinasi
Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karena infeksi tetanus, vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil.
E. Senam Hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal, senam hamil
ditunjukkan bagi ibu hamil tanpa kelainan / tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kehamilan (hamil dengan
perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak) dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan disertai anemia, senam hamil dimulai
pada umur kehamilan 24 sampai 29 minggu.
24. 9. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
F. Mobilisasi / Body Mekanik
Adaptasi maternal yang membuat wanita terpapar pada nyeri punggung
dan kemungkinan cedera, sendi panggul melunak dan meregangi
tekanan terutama pada otot abdomen. Wanita dapat merasakan gerakan
postur tubuh yang nyaman, untuk mendapatkan postur tubuh yang baik,
aktivitas yang tertera kotak pendekatan pengajaran dapat digunakan.
G. Eliminasi
Sembelit, gangguan pencernaan, terasa ada gas dalam perut dan
kembung, sering berkemih dan keinginan untuk berkemih terasa karena
kapasitas kandung kemih menurun akibat pembesaran uterus dan bagian
presentasi janin.
25. 10. Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Trimester III
Insomnia
Pola tidur berubah, tidur nyenyak (REM) meningkat mulai minuggu ke 25, puncaknya
pada minggu ke 33 – ke 36, kemudian menurun ke tingkat sebelum hamil pada saat
cukup bulan. Bangun di tengah malam, ketidaknyamanan karena uterus membesar
dyspnea, kongistik hidung, sakit otot, stres dan cemas.
Konstipasi
Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat ,
Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot uterus penyerapan air dari
colon yang meningkat, Tekanan uterus yang membesar pada usus, Suplemen zat besi
26. 10. Ketidaknyamanan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Trimester III
Hemorrhoid
Konstipasi, Tekanan yang meningkat dari uterus terhadap vena hemorrhoid,
Dukungan yang tidak memadai pada hemorrhoid diare anorectal , Statis, gravitasi,
tekanan vena yang meningkat pada vena panggul
Edema Dependen
Peningkatan kadar yodium dikarenakan pengaruh hormonal, Kongesti sirkulasi pada
ekstremitas bawah, Peningkatan permeabilitas kapiler, Tekanan dari pembesaran
uterus pada vena pelvik ketika duduk , Atau pada vena cava inferior ketika berbaring
Cloasma / perubahan warna areola : Kecenderungan genetis peningkatan kadar
estrogen dan progesteron
Gatal-gatal :Kemungkinan karena hipersensifitas terhadap antigen placenta
27. 11. Tanda-tanda persalinan
Ibu merasa kenceng-kenceng yang dimulai dari perut sampai kepinggang
yang datang 4-5 kali dalam 10 menit
Ibu mengeluarkan lendir dan darah dari vagina
Ibu ingin kencing dan BAB
Kadang-kadang disertai dengan pengeluaran air ketuban
28. 12. Tanda-Tanda Bahaya
Perdarahan vagina
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur – rabun
senja)
Nyeri abdomen yang hebat
Bengkak pada muka atau tangan
Bayi kurang bergerak seperti biasa.
Gejala preeklamsia dan eklamsia
29. 13. Persiapan Persalinan
Hal-hal penting yang harus di sampaikan pada ibu hamil
trimester III mengenai persiapan persalinan ialah:
Tempat bersalin
Penolong persalinan
Pendamping
Transportasi
Pendamping saat bersalin
Pengambil keputusan
Persiapkan pendonor
30. 14. Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas
ibu
Kelaianan fisik yang terjadi pada saat persalaman
tidak dapat dideteksi secara dini.
32. A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny. Melin Maharani Nama Suami : Tn. Maman
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SI sastra inggris Pendidikan : S1 Pend. Fisika
Pekerjaan : Guru bahasa inggris Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jl. Soka No. 4A desa Tugu Sliyeg, Balongan, Indramayu
2. Alasan Utama dan Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu merasa pusing dan kadang - kadang dadanya terasa
sesak, tetapi tidak sakit.
33. 3. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan pertama Haid umur 13 tahun dengan siklus 30 hari rata – rata lamanya 6-
7 hari. 1 hari bisa menghabiskan 3- 4 pembalut. Ibu mengatakan warna darahnya merah
segar dan sedikit bergumpal terkadang encer juga. Ibu mengatakan sakit perut
(disminore) dan jarang mengalami keputihan.
4. Riwayat Kehamilan Saat Ini
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 20 September 2015. ibu mengatakan
pernah kunjungan ANC pada mumur kehamilan 6 minggu. ANC Trimester 1 sudah 3x
kunjungan oleh Bidan di Puskesmas Balongan dengan Keluhan Mual dan Pusing serta
diberi terapi Vitamin B6 dan Calk. ANC trimester II sudah 2x kunjungan di Bidan
Puskesmas Balongan dengan tidak ada keluhan dan diberi Obat Tablet Fe dan Calk. Pada
Trimester III Ibu mengatakan sudah 2x kunjungan di Rumah Praktik Bidan dengan tidak
ada keluhan dan diberi Obat Tablet Fe, Calk dan Vit. C serta janin selalu bergerak. Ibu
sudah melakukan imunisasi TT yang pertama pada usia kehamilan 16 minggu dan
imunisasi TT yang kedua pada usia kehamilan 21 minggu.
34. 5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan anak pertama tanpa mengalami
keguguran ataupun kehamilan yang tidak di inginkan.
6. Riwayat Kesehatan Yang di Derita Sekarang dan Dahulu.
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit yang menular, menurun dan menahun serta
keluarga juga tidak mempunyai penyakit yang menular, menurun dan menahun. Ibu
mengatakan tidak pernah mempunyai keluarga yg menderita penyakit menurun. Penyakit
menurun tersebut misalnya diabetes militus, asma, hipertensi serta jantung. Penyakit
menular misalnya TBC, HIV/ AIDS. Ibu mengatakan tidak mempunyai keturunan kembar baik
dari pihak ibu maupun suami. Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun. Ibu
mengatakan tidak mempunyai alergi obat apapun.
35. 10. Riwayat Sosial Ekonomi
Ibu mengatakan sudah menikah 1 tahun dan merupakan kehamilan yang pertama. Ibu,
suami, dan keluarga sangat merespon dengan kehamilannya. Pengambilan keputusan
diambil oleh suami. Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami. Ibu mengatakan tidak
menggunakan KB dan merencakan persalinanannya di Klinik Ibu dan Anak di Balongan.
11. Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
Ibu mengatakan makan 4 - 5x sehari dengan nasi, dengan lauk ikan, daging, telor sayur,
tempe dan tahu juga buah - buahan. Ibu mengatakan jarang minum tablet Fe karena rasanya
tidak enak dan mual. Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan normal. Ibu mengatakan BAK 6 -
7x sehari secara normal serta tidak ada keluhan dan nyeri. Ibu mengatakan mandi 2x sehari,
ganti pakaian 2x sehari, gosok gigi 2x sehari dan keramas 3x/minggu. Ibu mengatakan pola
seksualitas 1x/minggu. Serta tidur siang selama 2 jam/hari dan tidur malam selama 8
jam/hari dan tidak ada keluhan.
36. 12. Pola aktifitas ( terkait kegiatan fisik, olah raga )
Ibu mengatakan cuti kerja sebanyak 4 bulan sampai ia melahirkan anaknya setelah itu ia
akan bekerja lagi sebagai guru. Ibu mengatakan tidak beraktifitas di luar rumah kecuali
mengikuti arisan, tetapi ibu mempunyai toko kecil sendiri di rumahnya dan dibantu oleh
asistennya. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangganya sendiri terkadang ia dibantu oleh
suaminya saat tidak bekerja. Ibu sangat memperhatikan perkembangan janinnya, ia kini
lebih banyak beristirahat. Selain itu, Ibu melakukan senam hamil dirumah maupun di tempat
senam hamil.
13. Kebiasaan hidup sehat
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan seperti
merokok,minum jamu,minuman beralkohol.
37. 14. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, dan laktasi)
Ibu mengatakan belum terlalu mengetahui tentang kehamilan, persalinan, dan laktasi
karena baru pertama kali hamil.
15. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan di sekitar rumah bersih,dan ibu tidak mempunyai hewan
peliharaan apapun.
38. B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Dari hasil pemeriksaan keadaan umum ibu membaik dan tidak terlihat pucat
dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 81x/menit, pernafasan 21x/menit
dan suhu 37,2 °C. Di bagian antropetri, pada trimester I berat badan ibu 49 kg,
pada trimester 2 berat badan ibu bertambah menjadi 53 kg dan pada trimester
3 ini berat badan ibu bertambah menjadi 56 kg. Tinggi badan ibu 158 cm dan
ukuran LILA 24 cm.
39. 2. Pemeriksaan Fisik
Pada kepala dan leher, rambut bersih sedikit rontok, wajah tidak pucat, Bentuk bulat,
rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe, tidak mudah dicabut. Pada Muka bentuknya
simetris. Pada Mata bagian konjungtiva merah mudah, reaksi cahaya positif, bagian sklera
tidak ikterik, tidak ada cloasma gravidarum. Pada Telinga bentuknya simetris , berlubang,
bersih, pendengaran baik. Pada Hidung proses pernafasaan lewat hidung baik, hidung
berlubang, bersih, septum utuh dan mukosa hidung lembab. Pada Mulut dan gigi, lidah
ada, gigi bersih, dan dapat berfungsi baik. Pada Leher tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid dan vena jugularis.
40. Pada bagian mammae bentuknya simestris, tidak ada benjolan, tidak ada radang pada
mammae, puting susu menonjol, adanya hyperpigmentasi pada aerola mammae, kolostrum
sudah keluar dan tidak ada nyeri tekan. Pada bagian Abdomen, dilakukan inspeksi tidak
terdapat stirae gravidarum, tidak ada bekas luka operasi adanya gerakan janin setiap menit,
dilkakukan palpasi pada leopold I TFU 3 jari bawah px, difundus teraba lunak, bundar, tidak
melenting, yang berarti bokong. Pada leopold II perut sebelah kiri teraba lebar, memberikan
tahanan yang besar berarti teraba punggung kanan. Pada leopold III bagian terbawah janin
teraba keras, melenting, berarti teraba bagian kepala pada leopold IV kepala sudah sebagian
masuk PAP (convergen). Dilakukan auskultasi DJJ terdengar, berarti positif terdengar dengan
irama teratur dan kuat.
41. 3. Pemeriksaan Penunjang
Pasien dilakukan periksaan kadar HB dengan kadar HB 11 gr%, dengan golongan darah
O dan dilakukan test urin dengan hasil protein negatif dan glukosa negatif artinya urin
tidak mengandung protein dan glukosa.
42. C. ANALISA DATA (ASSESMENT)
Seorang Ibu Ny. Melin umur 23 tahun G1 P0 A0 UK 32 minggu janin
tunggal, hidup, intra uteri dengan kehamilan normal, DJJ (+), tinggi
fundus uteri 3 jari dibawah prosecus xhippideus, presentasi kepala,
punggung kanan, convergen.
Masalah : ibu menderita anemia, pusing dan sedikit sesak napas.
Kebutuhan : mengonsumsi tablet Fe sebanyak 10 tablet diminum 1 x
1 pada malam hari dan kalsium sebanyak 10 tablet diminum 1x1
pada pagi hari dan mengonsumsi makanan yang mengandung kadar
tinggi zat besi.
43. D. PENATALAKSANAAN (PLANNING)
Memberitahu ibu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kondisi ibu dan
janinnya saat ini baik
Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya sesak
nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak tersebut
disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar sehingga menekan
diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan jika tidur, ibu tidur
dengan posisi miring ke kiri.
Memberikan ibu tablet Fe dan kalsium seperti biasanya. Tablet Fe (zat besi)
sebanyak 10 tablet diminum 1 x 1 pada malam hari dan kalsium sebanyak 10 tablet
diminum 1x1 pada pagi hari.
Memberitahu ibu tentang tanda - tanda persalinan, yaitu :
Kencang-kencang teratur pada perut semakin lama semakin sakit.
Keluarnya lender darah dari jalan lahir serta keluarnya air ketuban.
Memberitahu ibu jika terdapat tanda-tanda persalinan seperti yang disebutkan,
meminta ibu segera datang ke Klinik, Puskesmas atau petugas kesehatan
terdekat.
44. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu :
Keracunan kehamilan yang ditandai dengan penglihatan kabur,
pembengkakan pada muka, tangan dan kaki
Gerakan janin yang kurang dari 20 x dalam sehari
Ketuban pecah sebelum waktunya baik yang disadari maupun cairan yang
keluar dari jalan lahir yang tidak disadari
Perdarahan melalui jalan lahir baik yang berupa bercak maupun berupa
darah yang mengalir baik disertai nyeri atau tidak disertai nyeri
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dan Nyeri abdomen yang
hebat serta bengkak pada muka atau tangan
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ibu ada keluhan.
Mendokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan.