SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
Makalah
  Sistem Informasi Akuntansi




Nama : Rangga Setiaga
NPM : 15110636
Kelas : 3KA13


    UNIVERSITAS GUNADARMA
           PTA 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
     Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk mengerjakan tugas
matakuliah Sistem Informasi Akuntansi dari berbagai refrensi lainnya.

      Pada makalah ini diberikan materi tentang e-business, e-commercial,
system informasi dan computer, dan pengendalian system informasi dan SIA.

      Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari sempurna, baik dari segi isi, susunan, maupun bahasa. Untuk
itu segala tegur sapa dan kritik membangun dari segenap pembaca sangat
Penyusun harapan.

      Mohon maaf apabila dalam makalah ini masih banyak tulisan yang salah
dan banyak menggunakan kata-kata yang tidak baku.

        Dan tidak lupa kepada Allah SWT yang telah mengijinkan saya untuk
menyusun makalah ini, semoga pembaca dapat menikmati makalah yang saya
tulis ini terimakasih.




                                                     Depok, 3 Oktober 2012




                                                      Rangga Setiaga




                                     i
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................         i
Daftar Isi..........................................................................................................................    ii

BAB I         PENDAHULUAN
              1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.....................................................                           1
              1.2. Cara Kerja..................................................................................................         2
              1.3. Manfaat .....................................................................................................        2

BAB II PEMBAHASAAN
              2.1. E-Business..................................................................................................         3
              2.2. E-Commercial ...........................................................................................             9
              2.1. Pengendalian Sistem Informasi dan Komputer..........................................                                 16
              2.2. Pengendalian Sistem Informasi dan Ancaman SIA ..................................                                     18


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................




                                                                       ii
BAB 1
                                 PENDAHULUAN


1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah
sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

   •   Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
   •   Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
       pengambilan keputusan.
   •   Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang
secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

   •   Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian.

   •   Sistem buku besar/ pelaporan keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak.

   •   Sistem pelaporan manajemen

yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan
kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.




                                             1
1.2 Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan
sebagai berikut :

   •   Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
   •   Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat
       menggunakan untuk menjalankan organisasi?
   •   Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

1.3 Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

   •   Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
       aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
   •   Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

   •   Meningkatkan efisiensi

   •   Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

   •   Meningkatkan sharing knowledge

   •   menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2



                                              BAB 2
                                     PEMBAHASAAN



2.1 E-Business

E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan
memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi
internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan,
pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung
pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui
teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh
Lou Gerstner, CEO dari IBM.

Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara
bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada
hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa
saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang
mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.

Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena
dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya
informasi.

7 strategi taktis untuk sukses dalam e-Business

    1. Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-
       masing manajer produk.
    2. Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi
       dari banner berupa gambar.

    3. Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua
       yang membantu penjualan produk/bisnis.

    4. Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak
       digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.

    5. Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi,
       sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.

    6. Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
7. Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap
      untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.




                                                 3

2.1.2 Model e-Business

   1. Portal.
   2. E-tailer.

   3. Lelang.

   4. Barter.

   5. Penyedia Konten.

   6. Komunitas.

   7. Afiliasi

   8. Broker transaksi

2.1.3 Sistem Keamanan e-Business

Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional, oleh karena
itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari resiko-resiko yang ada. Jumlah orang
yang dapat mengakses e-Business melalui internet jauh lebih besar dibanding yang mengakses bisnis
tradisional. Pelanggan, pemasok, karyawan, dan pengguna lain banyak menggunakan sistem e-
Business tertentu setiap hari dan mengharapkan rahasia dari informasi mereka tetap aman. Hacker
adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan e-Business. Beberapa hal yang menjadi perhatian
pada keamanan sistem e-Business adalah pribadi dan rahasia, keabsahan data, dan integritas data.
Beberapa metode untuk melindungi keamanan e-Business dan menjaga informasi tetap aman adalah
menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat lunak anti-virus, firewall,
dan enkripsi.



2.1.4 Masalah Keamanan e-Business
Kerahasiaan dan Pribadi

Kerahasiaan adalah sejauh mana suatu bisnis menyediakan informasi pribadi yang tersedia
        untuk bisnis lain dan individu lain. Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan
        informasi agar tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud.
        Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan transaksi dan berkas
        lain perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan
        penyimpanan informasi yang aman. Cara enkripsi dan firewall adalah yang
        mengatur sistem ini.




                                             4

Keabsahan Data

Transaksi e-Business memiliki tantangan yang lebih besar untuk membangun keabsahan
karena data dari internet sangat mudah untuk diubah dan disalin. Kedua belah pihak yang
terkait dalam e-Business sama-sama ingin memastikan keaslian masing-masing rekan,
terutama jika salah satu pihak akan melakukan pemesanan dan transaksi pembayaran
elektronik. Salah satu cara yang umum untuk memastikan hal ini adalah dengan membatasi
akses ke jaringan Internet dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network.
Pembuktian keabsahan yang lebih rumit adalah dengan adanya kata kunci rahasia atau pin,
kartu kredit, dan pengenalan suara. Sebagian besar transaksi e-Business diverifikasi dengan
memeriksa kartu kredit dan nomor kartu kredit pembeli.



Integritas Data

Integritas data menjawab pertanyaan "Dapatkah informasi diubah atau dirusak dengan
          berbagai cara?". Hal ini mengarah pada jaminan kesamaan pesan yang diterima
          dengan pesan yang dikirim. Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data tidak
          diubah dalam perjalanan, baik sengaja atau karena kecelakaan. Untuk membantu
          integritas data, firewall melindungi data yang disimpan terhadap akses yang tidak
          sah, seraya menyimpan data cadangan yang mungkin berguna untuk pemulihan data.
Tanpa Penyangkalan

Hal ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi. Sebuah bisnis harus memiliki jaminan
bahwa pihak yang menerima atau pembeli tidak dapat menyangkal bahwa transaksi telah
terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan transaksi. Salah satu
cara untuk mengatasi penyangkalan ini adalah menggunakan tanda tangan digital. Sebuah
tanda tangan digital tidak hanya memastikan bahwa pesan atau dokumen elektronik telah
ditandatangani oleh seseorang, tapi karena tanda tangan digital hanya dapat dibuat oleh satu
orang, juga menjamin bahwa orang ini tidak dapat menyangkal di kemudian waktu bahwa
mereka memberikan tanda tangan mereka.




                                             5

Kontrol Akses

Ketika suatu sumber data dan informasi elektronik hanya terbatas pada beberapa individu
yang berwenang, pelaku bisnis dan pelanggannya harus memiliki jaminan bahwa tidak ada
orang lain dapat mengakses informasi tersebut. Ada beberapa teknik untuk mengatur kontrol
akses ini, yaitu firewall, hak akses, identifikasi pengguna dan teknik otentikasi (seperti
password dan sertifikat digital), Virtual Private Network (VPN), dan banyak lagi.



Ketersediaan Layanan

Hal ini secara khusus berhubungan dengan penyediaan layanan dan informasi bagi pelanggan
bisnis. Pesan harus disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat waktu, dan
informasi harus dapat disimpan dan diambil sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan layanan
penting untuk semua website e-Business, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk
mencegah gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti listrik padam dan kerusakan
infrastruktur fisik. Contohnya, tersedianya data cadangan, sistem pemadaman api, sistem
Uninterrupted Power Supply (UPS), perlindungan virus, serta memastikan bahwa ada
kapasitas yang memadai untuk menangani kesibukan yang ditimbulkan oleh lalu lintas
jaringan yang berat.



2.1.5 Keamanan Umum untuk Sistem e-Business

Berbagai bentuk keamanan ada untuk e-Business. Beberapa pedoman keamanan umum
termasuk daerah di keamanan fisik, penyimpanan data, transmisi data, pengembangan
aplikasi, dan sistem administrasi.



Keamanan Fisik


Meskipun e-Business dilakukan secara online, tetapi perlu ada langkah-langkah keamanan
fisik yang diambil untuk melindungi bisnis secara keseluruhan, gedung tempat server dan
komputer harus dilindungi dan memiliki akses terbatas pada karyawan dan orang lain.
Misalnya, ruangan tersebut hanya memungkinkan pengguna yang berwenang untuk masuk,
dan harus memastikan bahwa jendela, langit-langit, saluran udara yang besar, dan lantai
bertingkat tidak mengizinkan akses mudah ke orang yang tidak sah.




                                             6

Lebih baik untuk menyimpan unit-unit penting di ruangan tertutup yang ber-AC. Berjaga-jaga
terhadap lingkungan sama pentingnya dengan menjaga keamanan fisik dari pengguna yang
tidak sah. Ruangan dapat melindungi peralatan terhadap banjir dengan menjaga semua
peralatan tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Selain itu, ruangan harus tersedia sistem
pemadam api jika terjadi kebakaran. Organisasi harus memiliki rencana penanganan
kebakaran jika muncul situasi yang seperti ini. Selain menjaga keamanan server dan
komputer, keamanan fisik dari informasi yang bersifat rahasia juga penting. Informasi klien
seperti nomor kartu kredit, cek, nomor telepon, dan juga termasuk semua informasi pribadi
organisasi. Mengunci salinan fisik dan elektronik di laci atau lemari merupakan salah satu
tambahan keamanan. Pintu dan jendela yang mengarah ke daerah ini juga harus aman
terkunci. Karyawan yang mempunyai akses menggunakan informasi ini hanyalah sebagai
bagian dari pekerjaan mereka.



Penyimpanan Data

Menyimpan data dengan cara yang aman adalah sangat penting untuk semua bisnis, tetapi
terutama untuk e-Business di mana sebagian besar data yang disimpan secara elektronik.
Data yang bersifat rahasia tidak boleh disimpan pada server e-Business, tapi sebaiknya
dipindahkan ke komputer lain untuk disimpan. Jika perlu, mesin ini tidak boleh langsung
terhubung ke internet, dan juga harus disimpan di tempat yang aman. Informasi tersebut
harus disimpan dalam format yang terenkripsi. Setiap informasi yang sangat sensitif tidak
boleh disimpan jika mungkin. Jika ada data yang tidak terlalu penting, simpanlah di beberapa
mesin atau sistem yang tidak mudah diakses. Langkah-langkah keamanan tambahan harus
diambil untuk melindungi informasi ini (seperti kunci pribadi) jika memungkinkan. Selain
itu, informasi hanya harus disimpan untuk jangka waktu yang singkat, dan setelah tidak lagi
diperlukan harus dihapus untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah. Demikian pula,
cadangan data dan salinan informasi harus disimpan yang aman dengan langkah-langkah
keamanan yang sama seperti informasi yang asli. Setelah cadangan tidak lagi diperlukan,
harus dihancurkan secara hati-hati dan menyeluruh.




                                            7

Transmisi Data dan Pengembangan Aplikasi


Semua informasi penting yang akan dikirim harus dienkripsi. Pihak pebisnis dapat memilih
untuk menolak klien yang tidak dapat menerima tingkat enkripsi. Informasi rahasia dan
sensitif sebaiknya juga tidak pernah dikirim melalui e-mail. Jika itu harus, maka harus
dienkripsi juga. Mentransfer dan menampilkan informasi yang aman harus dijaga seminimal
mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak menampilkan nomor kartu kredit secara
penuh. Hanya beberapa nomor yang dapat ditampilkan, dan perubahan informasi ini dapat
dilakukan tanpa menampilkan nomor lengkap. Hal ini juga harus memungkinkan pengguna
untuk mengambil informasi secara online.



Sistem Administrasi

Keamanan pada sistem operasi dasar harus cepat ditingkatkan. Tambahan dan pembaharuan
perangkat lunak harus diterapkan secara tepat waktu. Perubahan sistem konfigurasi semua
harus disimpan dalam daftar berkas dan segera diperbarui. Sistem administrator harus terus
mengawasi kegiatan yang mencurigakan dalam bisnis dengan memeriksa daftar berkas dan
meneliti berulang-ulang kegagalan yang tercatat dalam berkas. Mereka juga bisa memantau
sistem e-Business mereka dan mencari setiap celah di keamanan.Hal ini penting untuk
menguji apakah rencana keamanan sudah tepat dan bisa benar-benar bekerja.
Solusi Keamanan

Ketika datang ke solusi keamanan, ada beberapa tujuan utama yang harus dipenuhi. Tujuan
       ini adalah data integritas, otentikasi kuat, dan privasi.




                                            8


2.2 E-Commercial


Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal
peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan
untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan
penggunanya kini ialah e-commerce. Makhluk apa sesungguhnya e-commerce itu, bagaimana
ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini.

2.2.1 Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business
(bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan
pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan
sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and
service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di
atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis.
Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”.

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan
dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling
populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai
hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di
masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain
internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan
media internet belaka. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini
karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:

Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang
dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat
dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam
bentuk data elektronik analog maupun digital.




                                            9

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak
yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan
publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers),
manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries)
dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-
commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti
yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum,
menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and
business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic
transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-
commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara
perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan,
sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
1.   Electronic Markets (EMs)

     EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
     untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli
     dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain,
     EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas
     bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang
     ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan
     efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi
     mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat
     menarik pelanggan lebih banyak.




                                                10

2.   Electronic Data Interchange (EDI).

     EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler
     yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal
     EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai
     “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari
     satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media
     elektronik”.

     EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar
     ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.

     EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi
     komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang
     satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar
     dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi
     dari manusia.

     Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,
     mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman
     faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

3.   Internet Commerce
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
    informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam
    penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain
    pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain
    setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

    Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
    mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai
    ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet
    lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
    internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan
    harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan
    layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.




                                             11


2.2.2 Karakteristik E-Commerce.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa
karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

2.2.3 Transaksi tanpa batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau
individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan
modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet
pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup
dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas
waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut
dan melakukan transaksi secara on line.

2.2.4 Transaksi anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu
sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai
pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang
biasanya dengan kartu kredit.
2.2.5 Produk digital dan non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital
dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam
perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang
kebutuhan hidup lainnya.




                                            12

2.2.6 Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak
berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin
luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun
telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik
(Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat
bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan
infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-
hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan
beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat
bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara
demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada
dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi,
yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.

Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu :

   1. Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku
   bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line
   (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer
   Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading
   partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.
   Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga
   setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk
   selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to Customer.

2. Mekanisme E-Commerce.


   Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa
   melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui
   internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung
   secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi
   tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document).




                                            13

   Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines
   Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu
   :

1. Kontrak melalui chatting dan video conference.

2. Kontrak melalui e-mail.

3. Kontrak melalui web atau situs.

   Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet
   yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting
   seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti
   telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang
   terbaca pada komputer masing-masing.

   Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan
   beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak
   yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan
   menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung
   antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena
       pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat
       murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan
       dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan
       mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu.

       Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau
       kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan
       pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.

       Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya
       diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan
       penerimaannya dilakukan melalui e-mail.

       Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik
       yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga)
       memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-
       contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang
       memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.




                                           14

Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu
kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:

   •   untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-
       nya;

   •   untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah
       konsumen.

   •   untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan
       waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian. Mekanisme transaksi
       elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk
       tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website
       melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen
       Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail
       yang telah disediakan oleh pihak penjual.
Contoh Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis




                                              15

2.3 Pengendalian Sistem Informasi dan Komputer

2.3.1 Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI)
untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk
menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayanannya. Perusahaan tidak
dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua
orang di luar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi dan menggunakan TI untuk
menghubungkan sistem informasinya dengan pihak-pihak yang sering berinteraksi dengan
mereka, yaitu: pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga
pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan terhadap
masalah.
Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi organisasi,
harus menjadi prioritas pihak manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang,
begitu pula dengan sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual
ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan atau
mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan komputer yang baru
ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce berdasarkan Internet,
pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan munculnya risiko-risiko baru.

Untungnya, perkembangan dalam sistem informasi dan dalam TI juga memberikan
kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan pengendalian internalnya.

2.3.2 Apa yang Terdapat dalam Sistem Andal?

Ada 4 prinsip secara umum untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu:

   1. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan
      digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat
      pelayanan.

   2. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak
      memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak
      sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software,
      serta, b) pencurian sumber daya sistem.




                                           16

   3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa
      mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan
      dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan
      data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus
      tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan
      mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang
      memiliki otorisasi.



   4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan
      diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan
      fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari
      manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk
mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

   1. Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang
      telah ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap
      prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin
      dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal
      untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar merupakan prosedur yang
      dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan.
   2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur
      untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan
      standar yang telah ditetapkan.
   3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian
      dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.

2.3.3 Pengendalian yang Berhubungan dengan Beberapa Prinsip Keandalan

Pengendalian berikut ini sesuai untuk beberapa prinsip keandalan, yaitu: perencanaan
strategis dan penganggaran, mengembangkan rencana keandalan sistem, dan melaksanakan
dokumentasi.




                                           17



2.4 Pengendalian Sistem Informasi Dan Sia

Ancaman-ancaman atas SIA

   1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana
      alam dan politik, seperti :

          •   Kebakaran atau panas yang berlebihan

          •   Banjir, gempa bumi

          •   Badai angin, dan perang

   2. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak
      berfungsinya peralatan, seperti :
•   Kegagalan hardware

              •   Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi,
                  gangguan dan fluktuasi listrik.
              •   Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

       3. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :

              •   Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia

              •   Kesalahan tidak disengaja karen teledor

              •   Kehilangan atau salah meletakkan

              •   Kesalahan logika

              •   Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan

       4. Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :

              •   Sabotase

              •   Penipuan computer

              •   Penggelapan




                                                18

Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :

1.   Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified

2.   Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)

3.   Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)

4.   Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)

5.   Ketidakakuratan proses pembayaran
6.    Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran

7.    Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran

8.    Performansi jelek

     Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?

        •   Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi
            para pekerja yang tidak baik.
        •   Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai,
            mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
        •   WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu
            sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.

     Lingkungan Pengendalian
        • Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :

        1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
        2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
        3. Struktur organisasional
        4. Badan audit dewan komisaris
        5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
        6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
        7. Pengaruh-pengaruh eksternal




                                                  19

     AKTIVITAS PENGENDALIAN

     Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat
     bertindak sesuai dengan arahan manajer.
         • Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen
            yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas;
Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja
         rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat

     •   Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum
         dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan
         integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi
         non keuangan.


     Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review
     atas kinerja, yang meliputi:

     1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
     2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
     3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu

Aktivitas Pengendalian
   • Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima
       kategori berikut ini :

     1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
     2. Pemisahan tugas
     3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
     4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
     5. Pemeriksaan independen atas kinerja




20

Aktivitas pengendalian dapat berupa:
Pengendalian pengolahan informasi mencakup:
   • Otorisasi semestinya terhadap transaksi
   • Dokumen dan catatan

     •   Pengecekan independen
•   Pemisahan tugas

   •   Pengendalian fisik

   •   Review terhadap kinerja

PENGENDALIAN UMUM
Meliputi:

   •   Pengendalian organisasi.
   •   Pengendalian dokumentasi.

   •   Pengendalian akuntabilitas aktiva.

   •   Pengendalian praktik manajemen.

   •   Pengendalian operasi pusat informasi

   •   Pengendalian otorisasi

   •   Pengendalian akses

PENGENDALIAN ORGANISASI

Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur
organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen.
Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain
melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.

Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan
yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung
jawab untuk mencatat transaksi.

Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena
itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan
informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab
untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem
mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.




                                              21

PENGENDALIAN DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi
   dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam
   mengenalkan sistem aplikasi.

   Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
      • Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan
        pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana
        dan keamanan sistem.

Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi
   prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus
   data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.

       •   Dokumentasi program.
       •   Dokumentasi data

       •   Dokumentasi operasi

       •   Dokumentasi untuk pengguna.

   PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA

   Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
      • Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
      • Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)

       •   Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva
           yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
       •   Penggunaan log dan register

       •   Review oleh pihak independent

   PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN

   Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi,
   praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi
   (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).




                                                22
PENGENDALIAN APLIKASI

Meliputi:
   • Pengendalian otorisasi,
   • Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar
      komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa
      batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data
      diinputkan secara batch.
   •    Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang
        lain.
   •    Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.



Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian

Apakah definisi dari pengendalian internal itu ? Pengendalian internal adalah rencana
organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi
yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

   1.   Apakah pengendalian manajemen itu ?
   2.   Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan :
        • Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh.
      • Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan
          organisasi.
      • Berorientasi dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan
          perusahaan.
          TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL:
   3. Efektivitas dan efisiensi operasi

   4.   Reliabilitas pelaporan keuangan
   5.   Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku




                                             23
Proses Pengendalian Internal :
Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu :

   •   Pelaporan keuangan yang handal

   •   Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi

   •   Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan.

   •   Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal?

   •   Lingkungan pengendalian

   •   Penetapan risiko

   •   Aktivitas pengendalian

   •   Informasi dan komuniaksi

   •   Monitoring/supervise

   •   Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi?

   •   Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen.

   •   Apakah dilaksanakan audit internal?

   •   Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi.

Klasifikasi pengendalian internal

Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal
dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok
pengendalian internal berikut ini:

   1. Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian
      Korektif
   2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
   3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
   4. Pengendalian Input, proses, dan output

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
   • Struktur pengendalian internal menurut COSO
   • Lingkungan Pengendalian Internal

   •   Penaksiran Risiko

   •   Aktivitas Pengendalian
•   Informasi dan Komunikasi

   •   Monitoring




                                              24

LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL

Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi,
komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal
sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen
pengendalian internal yang lain. Lingkungan pengendalian meliputi:

Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan
mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer
mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel
dengan wajar dengan dengan penuh respek.

Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan
berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana
yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti
secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika
perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk
mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek.

Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan
dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap
kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan
kepada karyawan tersebut.

Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk
mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite
audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal.
Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil
perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi.

Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan
untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan
dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan
tertulis.




                                              25


Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan
pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti perduli
dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah.
Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja.
Penilaian Resiko

Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :

   1. Strategis — melakukan hal yang salah
   2. Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
   3. Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau
       pembuatan kewajiban yang tidak tepat
   4. informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak
      andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan



Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang
akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu :

   1. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
   2. Akses sistem yang tidak diotorisasi
   3. Penyadapan transmisi data
   4. Hilangnya integritas data
   5. Transaksi yang tidak lengkap
   6. Kegagalan sistem
   7. Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya
lebih besar, misalnya :
    • Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan
        teroris
    • Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama




                                              26

PENAKSIRAN RISIKO

Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah
perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk
mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
   • Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan.
   • Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan.

   •   Menyusun analisis risiko.

   •   Manajemen risiko yang relevan.

MONITORING

Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke
waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas
karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.


PAPARAN RISIKO

Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak
internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku
criminal dan bencana alam.

Tipe risiko

   •   kesalahan yang tidak disengaja
   •   kesalahan yang disengaja

   •   pencurian aktiva

   •   menjebol keamanan perusahaan
•   tindak kekerasan dan bencana alam

Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh:
   • Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan.
   • Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan.

   •   Besarnya nilai rupiah.




                                           27



Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:
  • Kolusi
  • Kurangnya penegakan disiplin

   •   Kejahatan komputer

Contoh kejahatan komputer:
   • Pencurian hardware dan software
   • penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal

   •   modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan

Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena:
  • Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data
  • jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual

   •   Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan

Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya
untuk menerapkan pengendalian tersebut.

Informasi dan Komunikasi

Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
   • Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
   • Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi.
•   Semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup
       .detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
   •   Semua data input akurat dan lengkap.

   •   Semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik.

   •   Semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk
       .menghasilkan informasi yang akurat dan andal.
   •   Semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat.




                                              28

Akuntan harus memahami berikut ini :

          1. Bagaimana transaksi diawali
          2. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data
             diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
          3. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
          4. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
          5. Bagaimana informasi dilaporkan

Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). Jejak audit
muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari
asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
29
                              DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP AMP YYKPN

Skripsi. Makassar. UIT Makassar

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. Jakarta. Salemba Empat

www.google.com, Search artikel tentang Sistem Penggajian dan Pengupahan

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi
Makalah Sistem Informasi Akuntansi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Siklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIASiklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIAALI MASKUR
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AsadCungkring97
 
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'AN
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'ANPENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'AN
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'ANBiyah Djauhar
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...Gita Oktavianti
 
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Hendy Surjono
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangandoniefendi
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Fox Broadcasting
 
Bab i proses bisnis di bidang akuntansi
Bab i proses bisnis di bidang akuntansiBab i proses bisnis di bidang akuntansi
Bab i proses bisnis di bidang akuntansiUmufadhillah
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 

La actualidad más candente (20)

Rangkuman kas
Rangkuman kasRangkuman kas
Rangkuman kas
 
Siklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIASiklus Pengolahan Data : SIA
Siklus Pengolahan Data : SIA
 
Siklus Pendapatan
Siklus PendapatanSiklus Pendapatan
Siklus Pendapatan
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farmaLaporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'AN
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'ANPENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'AN
PENGENDALIAN INTERNAL DALAM AL-QUR'AN
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...
TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: IMPLEMENTASI SISTEM PENGOLAH TRANSAKSI KEUA...
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Laporan   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizzaLaporan   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Laporan sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
 
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakeryLaporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
 
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
 
Bab i proses bisnis di bidang akuntansi
Bab i proses bisnis di bidang akuntansiBab i proses bisnis di bidang akuntansi
Bab i proses bisnis di bidang akuntansi
 
Siklus penggajian
Siklus penggajianSiklus penggajian
Siklus penggajian
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 

Similar a Makalah Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenAzharan Dhani
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
 
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...Ella Dwi Septianingsih
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi simratnadwi anjani
 
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikNony Saraswati Gendis
 
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMIDwiajeng Anggraeni
 
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMIDwiajeng Anggraeni
 
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMIMakalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMIDwiajeng Anggraeni
 
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMIDwiajeng Anggraeni
 
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMIDwiajeng Anggraeni
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemenjuneydi Raturoma
 
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...Yuli Dwi Astuti
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisMarobo United
 
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses AuditDampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Auditrisni sari
 
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,sia
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,siaSia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,sia
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,siarizeki yuliarti
 
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...Ella Dwi Septianingsih
 
ubmhelena11170037.wordpress.com
ubmhelena11170037.wordpress.comubmhelena11170037.wordpress.com
ubmhelena11170037.wordpress.comliechang12
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Santi Susanti
 

Similar a Makalah Sistem Informasi Akuntansi (20)

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
 
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...
quiz1_elladwi_Prof. Dr. Hapzi Ali, MM,CMA_SIPI_Kegiatan_Bisnis_Universitas_Me...
 
Metode Analisis
Metode AnalisisMetode Analisis
Metode Analisis
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
 
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan ElektronikPenggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menjalankan Perdagangan Elektronik
 
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
 
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
 
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMIMakalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
Makalah sia keamanan dan pengendalian komputer,DWI AJENG A,SURYANIH,STIAMI
 
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG ANGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
 
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMISIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
SIA,DWI AJENG AGGRAENI,SURYANIH,STIAMI
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali,implementasi sistem informasi pada perusahaan...
 
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnisTugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
Tugas sistem informasi akuntansi untuk melaksanakan bisnis
 
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses AuditDampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
Dampak Teknologi Informasi Pada Proses Audit
 
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,sia
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,siaSia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,sia
Sia,rizeki yuliarti,dosen suryanih,se,.mm,stiami komputer dan keamanan,sia
 
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...
Quiz2_EllaDwi_Prof. Dr Hapzi Ali,MM,CMA_SIPI_Universitas Mercubuana Jakarta, ...
 
ubmhelena11170037.wordpress.com
ubmhelena11170037.wordpress.comubmhelena11170037.wordpress.com
ubmhelena11170037.wordpress.com
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. dr. mm, implementasi sistem informasi di ...
 

Makalah Sistem Informasi Akuntansi

  • 1. Makalah Sistem Informasi Akuntansi Nama : Rangga Setiaga NPM : 15110636 Kelas : 3KA13 UNIVERSITAS GUNADARMA PTA 2012 / 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk mengerjakan tugas matakuliah Sistem Informasi Akuntansi dari berbagai refrensi lainnya. Pada makalah ini diberikan materi tentang e-business, e-commercial, system informasi dan computer, dan pengendalian system informasi dan SIA. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari sempurna, baik dari segi isi, susunan, maupun bahasa. Untuk itu segala tegur sapa dan kritik membangun dari segenap pembaca sangat Penyusun harapan. Mohon maaf apabila dalam makalah ini masih banyak tulisan yang salah dan banyak menggunakan kata-kata yang tidak baku. Dan tidak lupa kepada Allah SWT yang telah mengijinkan saya untuk menyusun makalah ini, semoga pembaca dapat menikmati makalah yang saya tulis ini terimakasih. Depok, 3 Oktober 2012 Rangga Setiaga i
  • 3. DAFTAR ISI Cover ............................................................................................................................... Kata Pengantar................................................................................................................. i Daftar Isi.......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi..................................................... 1 1.2. Cara Kerja.................................................................................................. 2 1.3. Manfaat ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAAN 2.1. E-Business.................................................................................................. 3 2.2. E-Commercial ........................................................................................... 9 2.1. Pengendalian Sistem Informasi dan Komputer.......................................... 16 2.2. Pengendalian Sistem Informasi dan Ancaman SIA .................................. 18 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... ii
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem: • Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian. • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. • Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. 1
  • 5. 1.2 Cara Kerja Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut : • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi? • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi? • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ? 1.3 Manfaat Sebuah SIA menambah nilai dengan cara: • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan • Meningkatkan efisiensi • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan • Meningkatkan sharing knowledge • menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
  • 6. 2 BAB 2 PEMBAHASAAN 2.1 E-Business E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM. Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa. Seluruh perusahaan, tanpa perduli ukuran dan jenisnya, dapat menerapkan konsep e-Business, karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi. 7 strategi taktis untuk sukses dalam e-Business 1. Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing- masing manajer produk. 2. Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar. 3. Ciptakan 2 level afiliasi. Memiliki distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua yang membantu penjualan produk/bisnis. 4. Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan. 5. Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif. 6. Lakukan e-Marketing. Sediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online.
  • 7. 7. Komunikasi instan. Terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung. 3 2.1.2 Model e-Business 1. Portal. 2. E-tailer. 3. Lelang. 4. Barter. 5. Penyedia Konten. 6. Komunitas. 7. Afiliasi 8. Broker transaksi 2.1.3 Sistem Keamanan e-Business Secara alami, sistem keamanan e-Business lebih beresiko dibandingkan bisnis tradisional, oleh karena itu penting untuk melindungi sistem keamanan e-Business dari resiko-resiko yang ada. Jumlah orang yang dapat mengakses e-Business melalui internet jauh lebih besar dibanding yang mengakses bisnis tradisional. Pelanggan, pemasok, karyawan, dan pengguna lain banyak menggunakan sistem e- Business tertentu setiap hari dan mengharapkan rahasia dari informasi mereka tetap aman. Hacker adalah salah satu ancaman besar bagi keamanan e-Business. Beberapa hal yang menjadi perhatian pada keamanan sistem e-Business adalah pribadi dan rahasia, keabsahan data, dan integritas data. Beberapa metode untuk melindungi keamanan e-Business dan menjaga informasi tetap aman adalah menjaga keamanan fisik serta penyimpanan data, transmisi data, perangkat lunak anti-virus, firewall, dan enkripsi. 2.1.4 Masalah Keamanan e-Business
  • 8. Kerahasiaan dan Pribadi Kerahasiaan adalah sejauh mana suatu bisnis menyediakan informasi pribadi yang tersedia untuk bisnis lain dan individu lain. Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan informasi agar tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud. Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan transaksi dan berkas lain perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan informasi yang aman. Cara enkripsi dan firewall adalah yang mengatur sistem ini. 4 Keabsahan Data Transaksi e-Business memiliki tantangan yang lebih besar untuk membangun keabsahan karena data dari internet sangat mudah untuk diubah dan disalin. Kedua belah pihak yang terkait dalam e-Business sama-sama ingin memastikan keaslian masing-masing rekan, terutama jika salah satu pihak akan melakukan pemesanan dan transaksi pembayaran elektronik. Salah satu cara yang umum untuk memastikan hal ini adalah dengan membatasi akses ke jaringan Internet dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network. Pembuktian keabsahan yang lebih rumit adalah dengan adanya kata kunci rahasia atau pin, kartu kredit, dan pengenalan suara. Sebagian besar transaksi e-Business diverifikasi dengan memeriksa kartu kredit dan nomor kartu kredit pembeli. Integritas Data Integritas data menjawab pertanyaan "Dapatkah informasi diubah atau dirusak dengan berbagai cara?". Hal ini mengarah pada jaminan kesamaan pesan yang diterima dengan pesan yang dikirim. Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data tidak diubah dalam perjalanan, baik sengaja atau karena kecelakaan. Untuk membantu integritas data, firewall melindungi data yang disimpan terhadap akses yang tidak sah, seraya menyimpan data cadangan yang mungkin berguna untuk pemulihan data.
  • 9. Tanpa Penyangkalan Hal ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi. Sebuah bisnis harus memiliki jaminan bahwa pihak yang menerima atau pembeli tidak dapat menyangkal bahwa transaksi telah terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan transaksi. Salah satu cara untuk mengatasi penyangkalan ini adalah menggunakan tanda tangan digital. Sebuah tanda tangan digital tidak hanya memastikan bahwa pesan atau dokumen elektronik telah ditandatangani oleh seseorang, tapi karena tanda tangan digital hanya dapat dibuat oleh satu orang, juga menjamin bahwa orang ini tidak dapat menyangkal di kemudian waktu bahwa mereka memberikan tanda tangan mereka. 5 Kontrol Akses Ketika suatu sumber data dan informasi elektronik hanya terbatas pada beberapa individu yang berwenang, pelaku bisnis dan pelanggannya harus memiliki jaminan bahwa tidak ada orang lain dapat mengakses informasi tersebut. Ada beberapa teknik untuk mengatur kontrol akses ini, yaitu firewall, hak akses, identifikasi pengguna dan teknik otentikasi (seperti password dan sertifikat digital), Virtual Private Network (VPN), dan banyak lagi. Ketersediaan Layanan Hal ini secara khusus berhubungan dengan penyediaan layanan dan informasi bagi pelanggan bisnis. Pesan harus disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat waktu, dan informasi harus dapat disimpan dan diambil sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan layanan penting untuk semua website e-Business, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk mencegah gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti listrik padam dan kerusakan infrastruktur fisik. Contohnya, tersedianya data cadangan, sistem pemadaman api, sistem Uninterrupted Power Supply (UPS), perlindungan virus, serta memastikan bahwa ada kapasitas yang memadai untuk menangani kesibukan yang ditimbulkan oleh lalu lintas jaringan yang berat. 2.1.5 Keamanan Umum untuk Sistem e-Business Berbagai bentuk keamanan ada untuk e-Business. Beberapa pedoman keamanan umum
  • 10. termasuk daerah di keamanan fisik, penyimpanan data, transmisi data, pengembangan aplikasi, dan sistem administrasi. Keamanan Fisik Meskipun e-Business dilakukan secara online, tetapi perlu ada langkah-langkah keamanan fisik yang diambil untuk melindungi bisnis secara keseluruhan, gedung tempat server dan komputer harus dilindungi dan memiliki akses terbatas pada karyawan dan orang lain. Misalnya, ruangan tersebut hanya memungkinkan pengguna yang berwenang untuk masuk, dan harus memastikan bahwa jendela, langit-langit, saluran udara yang besar, dan lantai bertingkat tidak mengizinkan akses mudah ke orang yang tidak sah. 6 Lebih baik untuk menyimpan unit-unit penting di ruangan tertutup yang ber-AC. Berjaga-jaga terhadap lingkungan sama pentingnya dengan menjaga keamanan fisik dari pengguna yang tidak sah. Ruangan dapat melindungi peralatan terhadap banjir dengan menjaga semua peralatan tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Selain itu, ruangan harus tersedia sistem pemadam api jika terjadi kebakaran. Organisasi harus memiliki rencana penanganan kebakaran jika muncul situasi yang seperti ini. Selain menjaga keamanan server dan komputer, keamanan fisik dari informasi yang bersifat rahasia juga penting. Informasi klien seperti nomor kartu kredit, cek, nomor telepon, dan juga termasuk semua informasi pribadi organisasi. Mengunci salinan fisik dan elektronik di laci atau lemari merupakan salah satu tambahan keamanan. Pintu dan jendela yang mengarah ke daerah ini juga harus aman terkunci. Karyawan yang mempunyai akses menggunakan informasi ini hanyalah sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Penyimpanan Data Menyimpan data dengan cara yang aman adalah sangat penting untuk semua bisnis, tetapi terutama untuk e-Business di mana sebagian besar data yang disimpan secara elektronik. Data yang bersifat rahasia tidak boleh disimpan pada server e-Business, tapi sebaiknya dipindahkan ke komputer lain untuk disimpan. Jika perlu, mesin ini tidak boleh langsung terhubung ke internet, dan juga harus disimpan di tempat yang aman. Informasi tersebut harus disimpan dalam format yang terenkripsi. Setiap informasi yang sangat sensitif tidak boleh disimpan jika mungkin. Jika ada data yang tidak terlalu penting, simpanlah di beberapa mesin atau sistem yang tidak mudah diakses. Langkah-langkah keamanan tambahan harus diambil untuk melindungi informasi ini (seperti kunci pribadi) jika memungkinkan. Selain
  • 11. itu, informasi hanya harus disimpan untuk jangka waktu yang singkat, dan setelah tidak lagi diperlukan harus dihapus untuk mencegah jatuh ke tangan yang salah. Demikian pula, cadangan data dan salinan informasi harus disimpan yang aman dengan langkah-langkah keamanan yang sama seperti informasi yang asli. Setelah cadangan tidak lagi diperlukan, harus dihancurkan secara hati-hati dan menyeluruh. 7 Transmisi Data dan Pengembangan Aplikasi Semua informasi penting yang akan dikirim harus dienkripsi. Pihak pebisnis dapat memilih untuk menolak klien yang tidak dapat menerima tingkat enkripsi. Informasi rahasia dan sensitif sebaiknya juga tidak pernah dikirim melalui e-mail. Jika itu harus, maka harus dienkripsi juga. Mentransfer dan menampilkan informasi yang aman harus dijaga seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak menampilkan nomor kartu kredit secara penuh. Hanya beberapa nomor yang dapat ditampilkan, dan perubahan informasi ini dapat dilakukan tanpa menampilkan nomor lengkap. Hal ini juga harus memungkinkan pengguna untuk mengambil informasi secara online. Sistem Administrasi Keamanan pada sistem operasi dasar harus cepat ditingkatkan. Tambahan dan pembaharuan perangkat lunak harus diterapkan secara tepat waktu. Perubahan sistem konfigurasi semua harus disimpan dalam daftar berkas dan segera diperbarui. Sistem administrator harus terus mengawasi kegiatan yang mencurigakan dalam bisnis dengan memeriksa daftar berkas dan meneliti berulang-ulang kegagalan yang tercatat dalam berkas. Mereka juga bisa memantau sistem e-Business mereka dan mencari setiap celah di keamanan.Hal ini penting untuk menguji apakah rencana keamanan sudah tepat dan bisa benar-benar bekerja.
  • 12. Solusi Keamanan Ketika datang ke solusi keamanan, ada beberapa tujuan utama yang harus dipenuhi. Tujuan ini adalah data integritas, otentikasi kuat, dan privasi. 8 2.2 E-Commercial Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunanya kini ialah e-commerce. Makhluk apa sesungguhnya e-commerce itu, bagaimana ia dapat mempermudah penggunanya, serta peran pentingnya akan dibahas dalam tulisan ini. 2.2.1 Pengertian E-Commerce Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part of e-business”. Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di
  • 13. masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital. 9 Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e- commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e- commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
  • 14. 1. Electronic Markets (EMs) EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak. 10 2. Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. 3. Internet Commerce
  • 15. Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. 11 2.2.2 Karakteristik E-Commerce. Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu : 2.2.3 Transaksi tanpa batas Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line. 2.2.4 Transaksi anonim Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
  • 16. 2.2.5 Produk digital dan non digital Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya. 12 2.2.6 Produk barang tak berwujud Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet. Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari- hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce. Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu : 1. Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
  • 17. Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to Customer. 2. Mekanisme E-Commerce. Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document). 13 Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu : 1. Kontrak melalui chatting dan video conference. 2. Kontrak melalui e-mail. 3. Kontrak melalui web atau situs. Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing. Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
  • 18. Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail. Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self- contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut. 14 Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut: • untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download- nya; • untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen. • untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian. Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.
  • 19. Contoh Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis 15 2.3 Pengendalian Sistem Informasi dan Komputer 2.3.1 Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Di dunia saat ini, makin banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk menjalankan bisnisnya, produksinya, dan melaksanakan pelayanannya. Perusahaan tidak dapat lagi membangun penghalang di sekeliling sistem informasinya serta mengunci semua orang di luar. Sebaliknya, mereka harus berbagi informasi dan menggunakan TI untuk menghubungkan sistem informasinya dengan pihak-pihak yang sering berinteraksi dengan mereka, yaitu: pelanggan, vendor, pegawai, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah. Peningkatan hubungan ini membuat sistem informasi lebih rentan terhadap masalah.
  • 20. Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi organisasi, harus menjadi prioritas pihak manajemen puncak. Oleh karena sistem informasi berkembang, begitu pula dengan sistem pengendalian internal. Ketika bisnis bergeser dari sistem manual ke sistem komputer utama, pengendalian baru harus dikembangkan untuk menurunkan atau mengendalikan risiko yang dibawa oleh sistem informasi berdasarkan komputer yang baru ini. Oleh karena adanya pergeseran ke lingkungan e-commerce berdasarkan Internet, pengendalian baru perlu dikembangkan untuk mengendalikan munculnya risiko-risiko baru. Untungnya, perkembangan dalam sistem informasi dan dalam TI juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan pengendalian internalnya. 2.3.2 Apa yang Terdapat dalam Sistem Andal? Ada 4 prinsip secara umum untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak, yaitu: 1. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan. 2. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah: a) penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta, b) pencurian sumber daya sistem. 16 3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia sumber daya yang mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki otorisasi. 4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
  • 21. Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut, yaitu: 1. Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar merupakan prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan. 2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan standar yang telah ditetapkan. 3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan. 2.3.3 Pengendalian yang Berhubungan dengan Beberapa Prinsip Keandalan Pengendalian berikut ini sesuai untuk beberapa prinsip keandalan, yaitu: perencanaan strategis dan penganggaran, mengembangkan rencana keandalan sistem, dan melaksanakan dokumentasi. 17 2.4 Pengendalian Sistem Informasi Dan Sia Ancaman-ancaman atas SIA 1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : • Kebakaran atau panas yang berlebihan • Banjir, gempa bumi • Badai angin, dan perang 2. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
  • 22. Kegagalan hardware • Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik. • Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. 3. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti : • Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia • Kesalahan tidak disengaja karen teledor • Kehilangan atau salah meletakkan • Kesalahan logika • Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan 4. Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti : • Sabotase • Penipuan computer • Penggelapan 18 Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah : 1. Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified 2. Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law) 3. Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file) 4. Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data) 5. Ketidakakuratan proses pembayaran
  • 23. 6. Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran 7. Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran 8. Performansi jelek Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat? • Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. • Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. • WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan. Lingkungan Pengendalian • Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini : 1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika 2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi 3. Struktur organisasional 4. Badan audit dewan komisaris 5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab 6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia 7. Pengaruh-pengaruh eksternal 19 AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer. • Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas;
  • 24. Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat • Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan. Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi: 1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual 2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif 3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu Aktivitas Pengendalian • Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini : 1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai 2. Pemisahan tugas 3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai 4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai 5. Pemeriksaan independen atas kinerja 20 Aktivitas pengendalian dapat berupa: Pengendalian pengolahan informasi mencakup: • Otorisasi semestinya terhadap transaksi • Dokumen dan catatan • Pengecekan independen
  • 25. Pemisahan tugas • Pengendalian fisik • Review terhadap kinerja PENGENDALIAN UMUM Meliputi: • Pengendalian organisasi. • Pengendalian dokumentasi. • Pengendalian akuntabilitas aktiva. • Pengendalian praktik manajemen. • Pengendalian operasi pusat informasi • Pengendalian otorisasi • Pengendalian akses PENGENDALIAN ORGANISASI Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring. Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi. Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi. 21 PENGENDALIAN DOKUMENTASI
  • 26. Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi. Dokumentasi yang diperlukan meliputi: • Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem. Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem. • Dokumentasi program. • Dokumentasi data • Dokumentasi operasi • Dokumentasi untuk pengguna. PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain: • Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi • Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan) • Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian. • Penggunaan log dan register • Review oleh pihak independent PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru). 22
  • 27. PENGENDALIAN APLIKASI Meliputi: • Pengendalian otorisasi, • Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch. • Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain. • Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat. Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian Apakah definisi dari pengendalian internal itu ? Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. 1. Apakah pengendalian manajemen itu ? 2. Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan : • Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh. • Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan organisasi. • Berorientasi dan berusaha untuk membantu karyawan mencapai tujuan perusahaan. TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL: 3. Efektivitas dan efisiensi operasi 4. Reliabilitas pelaporan keuangan 5. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku 23
  • 28. Proses Pengendalian Internal : Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai, yaitu : • Pelaporan keuangan yang handal • Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi • Dipatuhinya semua hukum dan peraturan-peraturan yang diterapkan. • Apakah unsur-unsur dari pengendalian internal? • Lingkungan pengendalian • Penetapan risiko • Aktivitas pengendalian • Informasi dan komuniaksi • Monitoring/supervise • Apakah terdapat pemisahan fungsi dan tugas pada bagian akuntansi? • Tidak ada perangkapan fungsi / tugas oleh satu individu atau satu departemen. • Apakah dilaksanakan audit internal? • Audit internal sebagai aktivitas evaluasi secara independen dalam organisasi. Klasifikasi pengendalian internal Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini: 1. Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif 2. Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi 3. Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi 4. Pengendalian Input, proses, dan output STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL • Struktur pengendalian internal menurut COSO • Lingkungan Pengendalian Internal • Penaksiran Risiko • Aktivitas Pengendalian
  • 29. Informasi dan Komunikasi • Monitoring 24 LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen pengendalian internal yang lain. Lingkungan pengendalian meliputi: Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel dengan wajar dengan dengan penuh respek. Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek. Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut. Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal. Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi. Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan
  • 30. dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan tertulis. 25 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja. Penilaian Resiko Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini : 1. Strategis — melakukan hal yang salah 2. Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah 3. Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat 4. informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, yaitu : 1. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai 2. Akses sistem yang tidak diotorisasi 3. Penyadapan transmisi data 4. Hilangnya integritas data 5. Transaksi yang tidak lengkap 6. Kegagalan sistem 7. Sistem yang tidak kompatibel
  • 31. Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya : • Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris • Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama 26 PENAKSIRAN RISIKO Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi. • Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan. • Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan. • Menyusun analisis risiko. • Manajemen risiko yang relevan. MONITORING Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi. PAPARAN RISIKO Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku criminal dan bencana alam. Tipe risiko • kesalahan yang tidak disengaja • kesalahan yang disengaja • pencurian aktiva • menjebol keamanan perusahaan
  • 32. tindak kekerasan dan bencana alam Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh: • Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan. • Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan. • Besarnya nilai rupiah. 27 Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan: • Kolusi • Kurangnya penegakan disiplin • Kejahatan komputer Contoh kejahatan komputer: • Pencurian hardware dan software • penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal • modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena: • Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data • jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual • Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya untuk menerapkan pengendalian tersebut. Informasi dan Komunikasi Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai • Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal. • Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi.
  • 33. Semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup .detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya. • Semua data input akurat dan lengkap. • Semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik. • Semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk .menghasilkan informasi yang akurat dan andal. • Semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat. 28 Akuntan harus memahami berikut ini : 1. Bagaimana transaksi diawali 2. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin 3. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui 4. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi 5. Bagaimana informasi dilaporkan Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail). Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
  • 34. 29 DAFTAR PUSTAKA Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP AMP YYKPN Skripsi. Makassar. UIT Makassar Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke-3. Jakarta. Salemba Empat www.google.com, Search artikel tentang Sistem Penggajian dan Pengupahan http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi