3. APA ITU TANGGUNG JAWAB SOSIAL?
• Kita dapat memahami dengan lebih baik tanggung sosial
jika pertama kali kita bandingkan dg dua konsep serupa:
• Kewajiban sosial: kewajiban perusahaan untuk
memenuhi tanggung jawab ekonomis dan hukum.
• Ketanggapan sosial: kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaaan masyarakat yang
berubah-ubah.
4. kewajiban perusahaan bisnis di
luar yang dituntut oleh hukum dan
pertimbangan ekonomi, untuk
mengejar berbagai sasaran jangka
panjang yang baik bagi
masyarakat.
5. DUA PANDANGAN TENTANG TANGGUNG JAWAB
SOSIAL:
o Pandangan Klasik
Pandangan bahwa tanggung jawab sosial
manajemen hanyalah memaksimalkan laba.
o Pandangan Sosial Ekonomi
Pandangan bahwa tanggung jawab sosial
manajemen bukan sekedar menghasilkan
laba, tetapi juga mencakup melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan sosial.
6. Membandingkan kedua pandangan
Pandangan Klasik
• Tangung jawab utama
manajer adalah
menjalankan bisnis sesuai
kepentingan pemegang
saham atau pemilik
Pandangan Sosial Ekonomi
• Perusahaan bukan entitas
independen yg bertanggung
jawab hanya terhadap
pemegang saham, tetapi
juga thd masyarakat yg lebih
besar melalui berbagai
peraturan dan perundang-
undangan dan mendukung
mereka dg membeli produk
dan jasa.
7. Tahapan Tanggung Jawab Sosial
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Stage 4
Pemilik dan
manajemen
karyawan Anggota
lingkungan
tertentu
Masyarakat
luas
Lesser Greater
8. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN KINERJA
EKONOMI
• Hubungan antara keterlibatan sosial dan
kinerja ekonomi suatu perusahaan dapat
menjadi rumit, tetapi ada sedikit pertanyaan
bahwa tidak menghargai hal-hal sosial
menjadi mahal akibatnya.
9. MANAJEMEN YANG RAMAH
LINGKUNGAN
Kesadaran akan eratnya kaitan antara keputusan dan
kegiatan dan dampaknya terhadap lingkungan alam.
Organisasi menjadi ramah lingkungan dengan :
• Pendekatan hukum : mematuhi undang-undang tanpa
memberi tantangan.
• Pendekatan pasar : menghasilkan produk ramah
lingkungan.
• Pendekatan Stakeholder : menanggapi tuntutan dari
karyawan, pemasok dan masyarakat.
• Pendekatan aktivis : melestarikan bumi serta sumber-
sumbernya.
10. MANAJEMEN BERBASIS NILAI
• Pendekatan pengelolaan dimana para manajer
menetapkan dan mempraktekkan nilai
bersama pada sebuah organisasi. Dengan
tujuan menuntun keputusan dan tindakan
para manajer, membentuk prilaku karyawan,
mempengaruhi upaya pemasaran, dan
membentuk semangat tim
11. ETIKA MANAJERIAL
Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan
tindakan benar salah. Ada 4 pandangan dalam etika yaitu :
• Pandangan utilitarian : keputusan etika dibuat semata-mata
berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Seperti mendorong
efisiensi dan produktifitas untuk memaksimalkan laba.
• Pandangan hak : fokus pada penghormatan dan perlindungan hak
kebebasan pribadi
• Pandangan teori keadilan : para manajer memaksakan dan
mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak. Itu dilakukan
dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan
dibidang hukum.
• Pandangan kontrak sosial terpadu : keputusan etika harus
berdasarkan norma etika yang ada, yang menyatakan benar atau
salah.
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi
etika karyawan
• Faktor yang paling utama dalam mempengaruhi
perilaku etika karyawan adalah perkembangan
moral. Sedangkan perkembangan moral dapat
dibagi menjadi dua yaitu, ukuran kebebasan dari
pengaruh luar dan tahap-tahap perkembangan
moral.
14. Lanjutan….
• Ukuran kebebasan dari pengaruh luar dapat
berada pada tingkat perkembangan moral
individu yang akan berimbas ke karyawan lainnya.
Sedangkan tahap perkembangan moral dapat
dibagi menjadi karakteristik individu, desain
struktur organisasi, budaya organisasi, perilaku
etis dan tidak etis, dilema etis, dan intensitas dari
issu etis.
15. Lanjutan….
• Semua tahapan saling berkaitan sangat erat,
sehingga tidak dapat dipisah satu sama lain.
Sehingga dapat disimpulkan orang akan
melangkah melalui keenam langkah secara
berurutan, tidak ada jaminan akan
keberlangsungan perkembangan moral, dan
mayoritas orang dewasa berada pada tahap ke
empat (menjadi warga perusahaan yang baik).
16. ETIKA DALAM KONTEKS INTERNASIONAL
• Sangat penting bagi manajer perorangan yang
bekerja dalam kebudayaan asing untuk menyadari
berbagai pengaruh sosial, budaya, serta politik dan
hukum terhadap apa yang dianggap perilaku yang
wajar dan dapat diterima. Dan organisasi global
harus pula memperjelas garis pedoman etika
organisasi tersebut agar para karyawan mengetahui
apa yang diharapkan dari mereka sewaktu bekerja
dilokasi tertentu di luar negeri. Itu menambah
dimensi lain ke dalam pembuatan keputusan etis.
17. Menuju Perbaikan Prilaku Etis
Para manajer harus berusaha memperkerjakan
orang-orang yang memiliki standar etika yang
tinggi.
• Seleksi Karyawan
• Kode etik dan peraturan keputusan
• Audit Sosial Independen
• Mekanisme perlindungan formal
18. Seleksi Karyawan
• Mengingat bahwa individu-individu berada pada
tahap perkembangan moral yang berbeda-beda
dan memilki berbagai macam kepribadian, proses
seleksi karyawan seperti wawancara, tes,
penelitian latar belakang, dan sebagainya harus
digunakan untuk menghilangkan para pelamar
yang etikanya dipertanyakan.
19. Kode etik dan peraturan keputusan
• Kode etik adalah pernyataan formal mengenai
nilai utama dan peraturan etika organisasi
yang diharapkan akan diikuti oleh para
karyawan.
20. Audit Sosial Independen
• Sebuah unsur penting prilaku yang tidak etis
adalah rasa takut tertangkap. Audit Sosial
Independen, yang mengevaluasi keputusan
dan praktik manajemen berdasarkan kode etik
perusahaan, menigkatkan kemungkinan
pengungakapan tsb.
21. Merkanisme perlindungan formal
• Melindungi karyawan yang menghadapi
dilemma dilema etis sehingga mereka dapat
melakukan sesuatu yang benar tanpa rasa
takut akan dipermalukan di depan umum.
22. Kepemimpinan yang beretika
• Manajer harus menjadi contoh yang baik karena akan
menjadi panutan bagi karyawannya. Sehingga manajer
harus selalu etis dan jujur dalam setiap waktu, berkata
dengan benar, mengakui kegagalan dan tidak mencoba
menutupinya, mengkomunikasikan nilai-nilai etika
bersama pada karyawan melalui simbol, cerita dan
selogan, memberikan penghargaan pada karyawan yang
berperilaku etis dan memberikan sanksi pada mereka
yang tidak, melindungi karyawan yang menginformasikan
adanya perilaku tidak etis atau mengemukakan issu-issu
etis.