SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
IP Address Versi 6 (IPv6)


                               Teknik Komputer & Jaringan




SMK Muhammadiyah 11 Sibuluan Tapanuli Tengah
IP v6 Preview


Kenapa IPv6 ?
Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi
pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah,
instansi-instansi    maupun    perkembangan        pesat
perangkat      telekomunikasi   yang    sudah      mulai
menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence)
di seluruh dunia, telah menyebabkan alamat IPv4
dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak
awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung
kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu
20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.
IP v6 Preview


Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari
komunitas terbuka internet (The Internet Engineering
Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bit
format address hanya bisa menampung kebutuhan
sebanyak :

                 4,294,967,296
                  IPv4 Address
IP v6 Preview


Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan
dengan teknologi NAT (Network Address Translation)
yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan
satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private.
Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan
untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke
internet. Namun memiliki keterbatasan untuk
interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan
berbeda kebijakan pengalamatan, berikutnya kebutuhan
gateway untuk penterjemahan           alamat, serta
keterbatasan pengembangan protocol internet.
IP v6 Preview


Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet
membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah
ini dengan mencari format alamat IP generasi
berikutnya. Setelah melalui pembahasan yang panjang,
pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP
versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng, IP Next
Generation) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan
format 128 bit binary sehingga bisa menampung
kebutuhan sebanyak :
 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456
                     IPv6 Address
IP v6 Preview


Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan
oleh banyak pihak yang ada di seluruh dunia termasuk
Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional,
Militer serta Universitas.

Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 61 prefix IPv6
untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP dan ISP.
IP v6 Subnetting


Dikarenakan IPv6 sangat banyak jumlahnya maka
penulisan menggunakan format standard notasi
Hexadecimal (Basis 16, dari 0-9 kemudian A-F) yang
terdiri dari 8 pasang Octet dan dipisahkan oleh titik dua
(colon) sesuai RFC2373 & RFC3177.

Satu pasang octet terdiri dari format 16 bit binary,
sehingga keseluruhan 8 pasang octet berjumlah 128 bit.
IP v6 Subnetting


Contoh penulisan IPv6 adalah sebagai berikut :

2404:0176:0251:AB64:6CD1:5A5E:727A:424A
(total 128 bit binary)
424A (2 octet) = 100001001001010 (16 bit binary)

Penulisan juga dapat dipersingkat untuk pasangan octet
0 yang berurutan menggunakan teknik kompresi 0.

2404:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005
dapat ditulis menjadi : 2404:176:251::5
IP v6 Subnetting


Bahkan untuk alamat IPv6 tertentu teknik ini sangat
berguna sekali dalam mempersingkat pengalamatan
yang panjang, misal :

0000:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0001
atau

0:0:0:0:0:0:0:1 menjadi ::1
0:0:0:0:0:0:0:0 menjadi ::
IP v6 Subnetting


Layaknya IPv4, IPv6 juga memenuhi kebutuhan CIDR/
VLSM yang memungkinkan untuk pembagian dan
pengalokasian IPv6 menjadi lebih spesifik untuk di
routingkan secara kesatuan.

IPv6 juga memiliki kelas sebagaimana IPv4.
IP v6 Subnetting


Kelas-kelas IPv6 (Sumber IANA) :
Aggregatable Global Unicast Addresses dengan bit
  awal 001 (2000::/3).
Link-Local Unicast dengan bit awal 1111 1110 10
  (FE80::/10).
Site-Local Unicast Addresses dengan bit awal 1111
  1110 11 (FEC0::/10).
Multicast Addresses : dengan bit awal 1111 1111
  (FF00::/8).
::8 diperuntukkan bagi pengalamatan yang belum di
  defenisikan.
IP v6 Subnetting


Detail ketentuan alokasi IPv6 dari IANA selaku badan
alokasi IP seluruh dunia untuk Registry (badan yang
mengelolal alokasi IP untuk wilayah tertentu, misal
APNIC untuk wilayah Asia Pasific), ISP, Client (Site) serta
LAN, saat ini adalah sebagai berikut :

Registry (APNIC/RIPE/ARIN) mendapatkan alokasi : /23
ISP mendapatkan alokasi : /32
Site IPv6 (customer ISP) mendapatkan alokasi : /48
LAN (customer) mendapatkan alokasi : /64
IP v6 Subnetting


Perhitungan jumlah IPv6 Address dapat melalui rumus :
2(128-bit prefix).

Dari data alokasi diatas :
(128-32)
• ISP mendapatkan : 2 IPv6 Address (128-48)
• Setiap Customer (Site) mendapatkan : 2 IPv6 Address
  (128-64)
• Setiap LAN mendapatkan : 2 IPv6 Address
IP v6 Subnetting


Contoh alokasi IPv6 untuk client PT. IPVSIX JAYA :
2404:170:AAA0::/48 (128-48) (80)

Jumlah IPv6 yang diperoleh : 2 = 2 IPv6 Address
Bisa dipecah menjadi :

                  2 x subnet /49

              2404:170:AAA0:0::/49
              2404:170:AAA0:8::/49
IP v6 Subnetting




   4 x subnet /50

2404:170:AAA0:0::/50
2404:170:AAA0:4::/50
2404:170:AAA0:8::/50
2404:170:AAA0:C::/50
IP v6 Subnetting


   8 x subnet /51

2404:170:AAA0:0::/51
2404:170:AAA0:2::/51
2404:170:AAA0:4::/51
2404:170:AAA0:6::/51
2404:170:AAA0:8::/51
2404:170:AAA0:A::/51
2404:170:AAA0:C::/51
2404:170:AAA0:E::/51
    dan seterusnya…
IP v6 Subnetting


               Pertanyaan & Jawaban :

T : Kenapa 2404:170:AAA0:: adalah /48 ?
J : 2404:170:AAA0::/48 =
2404:0170:AAA0:0000:0000:0000:0000:0000/48

Sesuai dengan ketentuan sebelumnya IPv6 memiliki
total 128 bit prefix. Dan setiap pasang Octet (2404,
misalnya) memiliki 16 bit. Maka sampai pada AAA0
jumlah bit sudah mencapai 48 (16 x 3 pasang octet).
IP v6 Subnetting


             Pertanyaan & Jawaban :

T : Berapa /48 di atasnya dan sebelumnya ?
J : Sebelumnya adalah : 2404:170:AA9F::/48 (Hex,
sesudah 9F adalah A0)

Setelahnya adalah : 2404:170:AAA1::/48
IP v6 Subnetting


             Pertanyaan & Jawaban :

T : Apakah 2404:170:AAA0::/48 dapat digabung
(aggregate) dengan 2404:170:AAA1::/48 menjadi
satu prefix /47, /46 ?
J : Dapat, aggregasi ini menghasilkan
2404:170:AAA0::/47 atau
2404:170:AAA0::/46
yang didalamnya juga termasuk :
2404:170:AAA2::/48
2404:170:AAA3::/48
IP v6 Subnetting


IPv6 pun mendukung system pengiriman packet data
berbagai type diantaranya :
 Unicast (pengiriman paket data menggunakan unicast
   address hanya ke satu host).
 Multicast (pengiriman paket data menggunakan
   multicast address dari satu host ke banyak host).
 Broadcast (pengiriman paket data menggunakan
   broadcast address dari satu host ke beberapa host
   tertentu saja).
 Anycast (pengiriman paket data menggunakan
   anycast address ke host terdekat yang memiliki
   anycast address yang sama).
IP v6 Subnetting

Perbandingan panjang prefix (prefix-length) IPv4 dan IPv6 beserta jumlah IP.
IPv4         IPv6      Jumlah IP           IPv4         IPv6       Jumlah IP
/32          /128            1             /15          /111          131072
/31          /127            2             /14          /110         262144
/30          /126            4             /13          /109         524288
/29          /125            8             /12          /108         1048576
/28          /124           16             /11          /107         2097152
/27          /123           32             /10          /106        4194304
/26          /122          64               /9          /105        8388608
/25          /121          128              /8          /104        16777216
/24          /120          256              /7          /103        33554432
/23          /119          512              /6          /102        67108864
/22          /118         1024              /5          /101       134217728
/21          /117        2048               /4          /100       268435456
/20          /116        4096               /3           /99       536870912
/19          /115         8192              /2           /98      1073741824
/18          /114        16384              /1           /97      2147483648
/17          /113        32768              /0           /96      4294967296
/16          /112        65536                                        dst….
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


Pergantian IPv4 ke IPv6 secara langsung adalah satu hal
yang mustahil dilakukan secara serentak di seluruh dunia
internet. Oleh itu secara bertahap dilakukan process
transisi. Transisi pun dilakukan tetap menggunakan
backbone IPv4 yang ada atau memang ada keinginan
membangun sendiri jaringan baru IPv6 (native).

Setiap metode transisi berikut dapat dilakukan secara
terpisah atau tergabung satu dengan yang lainnya,
misalnya tunneling IPv6 via IPv4 sudah mencakup dual
stack IPv4 dan IPv6 serta enkapsulasi.
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


Metode transisi yang dilakukan diantaranya :
a. Dual Stack
Metode ini sangat umum digunakan, IPv4 dan IPv6
address dapat berjalan bersamaan di satu perangkat di
semua layer protocol. Sehingga perangkat memiliki dua
alamat yakni IPv4 dan IPv6 tanpa saling bertindihan satu
sama lainnnya serta memiliki gateway yang berbeda
pula. Routing table yang ada pun terdiri dari routing
table IPv4 dan IPv6. Process pengiriman dan penerimaan
packet data berlangsung secara terpisah.
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


Syarat utama untuk dual stack ini adalah system operasi
harus mendukung IPv6. Jika tidak, maka harus dilakukan
upgrade versi.

Contoh di Windows XP : (ipconfig /all)
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connection-specific DNS Suffix . :
Description . . . . . . . . : Realtek RTL8139 Family PCIrnet NIC
Physical Address. . . . . . : 00-02-3F-0E-51-35
Dhcp Enabled. . . . . . . . : No
IP Address. . . . . . . . . : 202.53.253.18 (IPv4 Address)
Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.255.224
IP Address. . . . . . . . . : 2404:170:253::10 (IPv6 Address)
Default Gateway . . . . . . : 202.53.253.1 (Gateway Ipv4)
2404:170:253::1 (Gateway IPv6)
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


Contoh di Windows Seven : (ipconfig/all)
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


b. Metode Tunnel (Enkapsulasi).
Metode     ini    juga    umum      digunakan     untuk
menghubungkan jaringan IPv6 dengan jaringan IPv6
lainnya melalui jaringan IPv4 yang memiliki perangkat-
perangkat yang tidak mendukung untuk operasional
IPv6. Prinsip dasar tunnel ini adalah membungkus
(encapsulate) packet data IPv6 ke dalam format tunnel
IPv4 untuk dikirim ke penerima dan dibuka lagi
bungkusnya (decapsulate) yang sebelumnya terlebih
dahulu di dilakukan setting koneksi tunnel IPv4 ini dari
pengirim ke penerima serta sebaliknya.
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


Prinsip ini juga dikembangkan oleh Penyedia Tunnel
Broker IPv6, terutama diperuntukkan bagi user personal
menggunakan software (gratis maupun lisensi) untuk
mempermudah koneksi ke jaringan internet berbasis
IPv6.
Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6


c. Metode Translasi (Penterjemahan Paket IPv6 ke IPv4
dan sebaliknya).

Metode ini tidak begitu umum dilakukan karena
memerlukan perangkat tambahan untuk melakukan
translasi Paket IPv4 ke IPv6 dan sebaliknya :

1. Application Layer Gateway untuk teknik NAT
2. Dual Stack Relay Router untuk teknik TCP/UDP Relay
Sumber :
[Belajar IPv6] Knowledge Share
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11406492
Sekian
     &
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputerAri FX
 
IPv4,IPv6,Subneting,CIDR
IPv4,IPv6,Subneting,CIDRIPv4,IPv6,Subneting,CIDR
IPv4,IPv6,Subneting,CIDRZoe Far
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4galihcyber
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18cKenJago
 

La actualidad más candente (8)

Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
IPv4,IPv6,Subneting,CIDR
IPv4,IPv6,Subneting,CIDRIPv4,IPv6,Subneting,CIDR
IPv4,IPv6,Subneting,CIDR
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
IP Address
IP AddressIP Address
IP Address
 
Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4Alamat IP Versi 4
Alamat IP Versi 4
 
Ipv4 vs ipv6
Ipv4 vs ipv6Ipv4 vs ipv6
Ipv4 vs ipv6
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
 

Similar a IPv6

Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6rhyezs_soleman
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windowsSutrisno P
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6jumiathyasiz
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 tribayukusnadi
 
ID IGF 2016 - Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?
ID IGF 2016 -  Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?ID IGF 2016 -  Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?
ID IGF 2016 - Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?IGF Indonesia
 
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanMakalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanSylvia Dianita
 
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanMakalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanSylvia Dianita
 
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
 
Ipv6
Ipv6Ipv6
Ipv6kpg65
 
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernetIp multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernetAmbar Erna
 
Workshop 2 connect and route your network
Workshop 2   connect and route your networkWorkshop 2   connect and route your network
Workshop 2 connect and route your networkITLinkTech
 
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 RuanganRancangan 1 Gedung 1 lantai 8 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 RuanganFanny Oktaviarti
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)ismailnursidiq
 

Similar a IPv6 (20)

Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
Ipv6 On Free Bsd
Ipv6 On Free BsdIpv6 On Free Bsd
Ipv6 On Free Bsd
 
Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6Tutorial jaringan i pv6
Tutorial jaringan i pv6
 
I pv6 dan windows
I pv6 dan windowsI pv6 dan windows
I pv6 dan windows
 
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
Pertemuan 16 ipv4 & ipv6
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6 Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6
 
ID IGF 2016 - Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?
ID IGF 2016 -  Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?ID IGF 2016 -  Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?
ID IGF 2016 - Infrastruktur 2 - IPv6 Mengapa Menjadi Penting?
 
Buku jarkom2
Buku jarkom2Buku jarkom2
Buku jarkom2
 
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanMakalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
 
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringanMakalah kelompok1 simulasi jaringan
Makalah kelompok1 simulasi jaringan
 
Ipv6
Ipv6Ipv6
Ipv6
 
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)
 
Ipv6
Ipv6Ipv6
Ipv6
 
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernetIp multicasting 03   multicast address pada ipv4 dan ethernet
Ip multicasting 03 multicast address pada ipv4 dan ethernet
 
Workshop 2 connect and route your network
Workshop 2   connect and route your networkWorkshop 2   connect and route your network
Workshop 2 connect and route your network
 
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 RuanganRancangan 1 Gedung 1 lantai 8 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 1 lantai 8 Ruangan
 
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
 
Belajar Internet Dasar
Belajar Internet DasarBelajar Internet Dasar
Belajar Internet Dasar
 

Último

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 

Último (20)

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 

IPv6

  • 1. IP Address Versi 6 (IPv6) Teknik Komputer & Jaringan SMK Muhammadiyah 11 Sibuluan Tapanuli Tengah
  • 2.
  • 3. IP v6 Preview Kenapa IPv6 ? Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia, telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32 bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.
  • 4. IP v6 Preview Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bit format address hanya bisa menampung kebutuhan sebanyak : 4,294,967,296 IPv4 Address
  • 5. IP v6 Preview Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan, berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet.
  • 6. IP v6 Preview Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IP versi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng, IP Next Generation) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan sebanyak : 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6 Address
  • 7. IP v6 Preview Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada di seluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional, Militer serta Universitas. Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 61 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP dan ISP.
  • 8. IP v6 Subnetting Dikarenakan IPv6 sangat banyak jumlahnya maka penulisan menggunakan format standard notasi Hexadecimal (Basis 16, dari 0-9 kemudian A-F) yang terdiri dari 8 pasang Octet dan dipisahkan oleh titik dua (colon) sesuai RFC2373 & RFC3177. Satu pasang octet terdiri dari format 16 bit binary, sehingga keseluruhan 8 pasang octet berjumlah 128 bit.
  • 9. IP v6 Subnetting Contoh penulisan IPv6 adalah sebagai berikut : 2404:0176:0251:AB64:6CD1:5A5E:727A:424A (total 128 bit binary) 424A (2 octet) = 100001001001010 (16 bit binary) Penulisan juga dapat dipersingkat untuk pasangan octet 0 yang berurutan menggunakan teknik kompresi 0. 2404:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005 dapat ditulis menjadi : 2404:176:251::5
  • 10. IP v6 Subnetting Bahkan untuk alamat IPv6 tertentu teknik ini sangat berguna sekali dalam mempersingkat pengalamatan yang panjang, misal : 0000:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0001 atau 0:0:0:0:0:0:0:1 menjadi ::1 0:0:0:0:0:0:0:0 menjadi ::
  • 11. IP v6 Subnetting Layaknya IPv4, IPv6 juga memenuhi kebutuhan CIDR/ VLSM yang memungkinkan untuk pembagian dan pengalokasian IPv6 menjadi lebih spesifik untuk di routingkan secara kesatuan. IPv6 juga memiliki kelas sebagaimana IPv4.
  • 12. IP v6 Subnetting Kelas-kelas IPv6 (Sumber IANA) : Aggregatable Global Unicast Addresses dengan bit awal 001 (2000::/3). Link-Local Unicast dengan bit awal 1111 1110 10 (FE80::/10). Site-Local Unicast Addresses dengan bit awal 1111 1110 11 (FEC0::/10). Multicast Addresses : dengan bit awal 1111 1111 (FF00::/8). ::8 diperuntukkan bagi pengalamatan yang belum di defenisikan.
  • 13. IP v6 Subnetting Detail ketentuan alokasi IPv6 dari IANA selaku badan alokasi IP seluruh dunia untuk Registry (badan yang mengelolal alokasi IP untuk wilayah tertentu, misal APNIC untuk wilayah Asia Pasific), ISP, Client (Site) serta LAN, saat ini adalah sebagai berikut : Registry (APNIC/RIPE/ARIN) mendapatkan alokasi : /23 ISP mendapatkan alokasi : /32 Site IPv6 (customer ISP) mendapatkan alokasi : /48 LAN (customer) mendapatkan alokasi : /64
  • 14. IP v6 Subnetting Perhitungan jumlah IPv6 Address dapat melalui rumus : 2(128-bit prefix). Dari data alokasi diatas : (128-32) • ISP mendapatkan : 2 IPv6 Address (128-48) • Setiap Customer (Site) mendapatkan : 2 IPv6 Address (128-64) • Setiap LAN mendapatkan : 2 IPv6 Address
  • 15. IP v6 Subnetting Contoh alokasi IPv6 untuk client PT. IPVSIX JAYA : 2404:170:AAA0::/48 (128-48) (80) Jumlah IPv6 yang diperoleh : 2 = 2 IPv6 Address Bisa dipecah menjadi : 2 x subnet /49 2404:170:AAA0:0::/49 2404:170:AAA0:8::/49
  • 16. IP v6 Subnetting 4 x subnet /50 2404:170:AAA0:0::/50 2404:170:AAA0:4::/50 2404:170:AAA0:8::/50 2404:170:AAA0:C::/50
  • 17. IP v6 Subnetting 8 x subnet /51 2404:170:AAA0:0::/51 2404:170:AAA0:2::/51 2404:170:AAA0:4::/51 2404:170:AAA0:6::/51 2404:170:AAA0:8::/51 2404:170:AAA0:A::/51 2404:170:AAA0:C::/51 2404:170:AAA0:E::/51 dan seterusnya…
  • 18. IP v6 Subnetting Pertanyaan & Jawaban : T : Kenapa 2404:170:AAA0:: adalah /48 ? J : 2404:170:AAA0::/48 = 2404:0170:AAA0:0000:0000:0000:0000:0000/48 Sesuai dengan ketentuan sebelumnya IPv6 memiliki total 128 bit prefix. Dan setiap pasang Octet (2404, misalnya) memiliki 16 bit. Maka sampai pada AAA0 jumlah bit sudah mencapai 48 (16 x 3 pasang octet).
  • 19. IP v6 Subnetting Pertanyaan & Jawaban : T : Berapa /48 di atasnya dan sebelumnya ? J : Sebelumnya adalah : 2404:170:AA9F::/48 (Hex, sesudah 9F adalah A0) Setelahnya adalah : 2404:170:AAA1::/48
  • 20. IP v6 Subnetting Pertanyaan & Jawaban : T : Apakah 2404:170:AAA0::/48 dapat digabung (aggregate) dengan 2404:170:AAA1::/48 menjadi satu prefix /47, /46 ? J : Dapat, aggregasi ini menghasilkan 2404:170:AAA0::/47 atau 2404:170:AAA0::/46 yang didalamnya juga termasuk : 2404:170:AAA2::/48 2404:170:AAA3::/48
  • 21. IP v6 Subnetting IPv6 pun mendukung system pengiriman packet data berbagai type diantaranya :  Unicast (pengiriman paket data menggunakan unicast address hanya ke satu host).  Multicast (pengiriman paket data menggunakan multicast address dari satu host ke banyak host).  Broadcast (pengiriman paket data menggunakan broadcast address dari satu host ke beberapa host tertentu saja).  Anycast (pengiriman paket data menggunakan anycast address ke host terdekat yang memiliki anycast address yang sama).
  • 22. IP v6 Subnetting Perbandingan panjang prefix (prefix-length) IPv4 dan IPv6 beserta jumlah IP. IPv4 IPv6 Jumlah IP IPv4 IPv6 Jumlah IP /32 /128 1 /15 /111 131072 /31 /127 2 /14 /110 262144 /30 /126 4 /13 /109 524288 /29 /125 8 /12 /108 1048576 /28 /124 16 /11 /107 2097152 /27 /123 32 /10 /106 4194304 /26 /122 64 /9 /105 8388608 /25 /121 128 /8 /104 16777216 /24 /120 256 /7 /103 33554432 /23 /119 512 /6 /102 67108864 /22 /118 1024 /5 /101 134217728 /21 /117 2048 /4 /100 268435456 /20 /116 4096 /3 /99 536870912 /19 /115 8192 /2 /98 1073741824 /18 /114 16384 /1 /97 2147483648 /17 /113 32768 /0 /96 4294967296 /16 /112 65536 dst….
  • 23. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Pergantian IPv4 ke IPv6 secara langsung adalah satu hal yang mustahil dilakukan secara serentak di seluruh dunia internet. Oleh itu secara bertahap dilakukan process transisi. Transisi pun dilakukan tetap menggunakan backbone IPv4 yang ada atau memang ada keinginan membangun sendiri jaringan baru IPv6 (native). Setiap metode transisi berikut dapat dilakukan secara terpisah atau tergabung satu dengan yang lainnya, misalnya tunneling IPv6 via IPv4 sudah mencakup dual stack IPv4 dan IPv6 serta enkapsulasi.
  • 24. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Metode transisi yang dilakukan diantaranya : a. Dual Stack Metode ini sangat umum digunakan, IPv4 dan IPv6 address dapat berjalan bersamaan di satu perangkat di semua layer protocol. Sehingga perangkat memiliki dua alamat yakni IPv4 dan IPv6 tanpa saling bertindihan satu sama lainnnya serta memiliki gateway yang berbeda pula. Routing table yang ada pun terdiri dari routing table IPv4 dan IPv6. Process pengiriman dan penerimaan packet data berlangsung secara terpisah.
  • 25. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Syarat utama untuk dual stack ini adalah system operasi harus mendukung IPv6. Jika tidak, maka harus dilakukan upgrade versi. Contoh di Windows XP : (ipconfig /all) Ethernet adapter Local Area Connection: Connection-specific DNS Suffix . : Description . . . . . . . . : Realtek RTL8139 Family PCIrnet NIC Physical Address. . . . . . : 00-02-3F-0E-51-35 Dhcp Enabled. . . . . . . . : No IP Address. . . . . . . . . : 202.53.253.18 (IPv4 Address) Subnet Mask . . . . . . . . : 255.255.255.224 IP Address. . . . . . . . . : 2404:170:253::10 (IPv6 Address) Default Gateway . . . . . . : 202.53.253.1 (Gateway Ipv4) 2404:170:253::1 (Gateway IPv6)
  • 26. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Contoh di Windows Seven : (ipconfig/all)
  • 27. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 b. Metode Tunnel (Enkapsulasi). Metode ini juga umum digunakan untuk menghubungkan jaringan IPv6 dengan jaringan IPv6 lainnya melalui jaringan IPv4 yang memiliki perangkat- perangkat yang tidak mendukung untuk operasional IPv6. Prinsip dasar tunnel ini adalah membungkus (encapsulate) packet data IPv6 ke dalam format tunnel IPv4 untuk dikirim ke penerima dan dibuka lagi bungkusnya (decapsulate) yang sebelumnya terlebih dahulu di dilakukan setting koneksi tunnel IPv4 ini dari pengirim ke penerima serta sebaliknya.
  • 28. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 Prinsip ini juga dikembangkan oleh Penyedia Tunnel Broker IPv6, terutama diperuntukkan bagi user personal menggunakan software (gratis maupun lisensi) untuk mempermudah koneksi ke jaringan internet berbasis IPv6.
  • 29. Mekanisme Transisi IPv4 ke IPv6 c. Metode Translasi (Penterjemahan Paket IPv6 ke IPv4 dan sebaliknya). Metode ini tidak begitu umum dilakukan karena memerlukan perangkat tambahan untuk melakukan translasi Paket IPv4 ke IPv6 dan sebaliknya : 1. Application Layer Gateway untuk teknik NAT 2. Dual Stack Relay Router untuk teknik TCP/UDP Relay
  • 30. Sumber : [Belajar IPv6] Knowledge Share http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11406492
  • 31. Sekian & Terima Kasih