SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
Lecture 3
Pteridophyta
(Gametangia & Sporofit)
Macam-macam Tumbuhan Paku
Berdasarkan ukuran daunnya, tumbuhan paku dibagi menjadi 2 yaitu
mikrofil dan makrofil.
1) Mikrofil
Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti
daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan
di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas. yaitu daun yang
ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak
bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku
ekor kuda.
2) Makrofil
Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti
daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah
terdiferensiasi. Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis
serta daging daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan
bunga karang. Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar.
makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging
daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga
karang.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibagi menjadi
2, yakni tropofil dan sporofil.
1) Tropofil
Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis.
Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat
perkembangbiakan tumbuhan paku. Daun Tropofil, yaitu
daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat
hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses
fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa).
Daun ini sering disebut sebagai daun steril
2) Sporofil
Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain
dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat
menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku terletak dalam
sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora
(sporangium). Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan
spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi),
sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).
Gametangia Pteridophyta
Alat kelamin Pteridophyta menumpang atau
tenggelam pada jaringan gametofit. Arkegonia
mempunyai empat deret sel-sel leher dan tiap deret
terdiri dari 2-6 sel. Sel saluran leher bervariasi jumlahnya
dari 1 hingga 14. Contoh tumbuhan paku yang memiliki
satu sel saluran leher adalah Selaginella sp.
dan Equisetum sp., sedang pada Lycopodium sp. memiliki
14 sel. Anteridia mungkin menonjol atau tenggelam di
dalam jaringan gametofit. Anteridia memiliki 1 lapis
jaket steril dan di dalamnya terdapat spermatozoid yang
jumlahnya banyak dengan dua atau banyak flagella.
Gametofit dapat bersifat endosporik.
Anteridium dan Arkegonium
• Anteridium
Bentuk speris, tidak bertangkai seperti pada Bryophyta.
Bagian luar terdiri dari selapis dinding yang berwarna hijau,
melindungi sekelompok sel induk sperma (spermatosit).
Sperma berbentuk spiral, mempunyai inti serta bulu
cambuk (flagella) yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah
flagella pada Bryophyta.
• Arkegonium
Bentuk seperti botol, mempunyai leher lebih pendek dari
Bryophyta. Perut dilindungi oleh jaringan gametofit. Sel
saluran leher hanya dua, sel saluran perut sebanyak satu
dan sel telur berukuran besar. Pada waktu masak, sel
saluran leher dan sel saluran perut mengalami disintegrasi
ke dalam massa yang berlendir dan merupakan lintasan
bagi sperma yang akan membuahi sel telur.
Setelah terjadi pembuahan zigot akan membelah dengan
dinding yang sejajar sumbu arkegonia atau tegak lurus
terhadap sumbu arkegonia.
Berdasarkan cara perkembangannya pada Pteridophyta
dibedakan beberapa tipe embrio yaitu :
• Eksoskopik, dimana perkembangan embrio searah dengan
arkegonium. Misalnya pada Psilotum sp., Equisetum sp.,
dan beberapa anggota Ophioglossaceae.
• Endoskopik, dimana arah perkembangan embrio
berlawanan arah dengan arkegonia. Misalnya
pada Isoetes sp. dan Marattia sp.
• Endoskopik dengan Suspensor, misalnya
pada Lycopodium sp., Selaginella sp. dan Eusporangiate
tertentu dan tumbuhan berbiji.
• Mendatar, dimana dinding pertama yang dibentuk sejajar
aksis arkegonium, perkembangan embrio mendatar.
Misalnya pada golongan Leptosperangiate.
Pada tingkat kuadran pada embrio biasanya dapat
dibedakan menjadi empat daerah titik
pertumbuhan primer, yaitu:
• Kaki, merupakan suatu massa yang sel-selnya
kecil, terselubung di dalam jaringan gametofit
atau jaringan protalium yang berfungsi untuk
menghisap makanan dan air bagi embrio yang
muda dari jaringan protalium.
• Akar, tumbuh ke bawah ke dalam tanah.
• Daun Pertama, merupakan organ sementara yang
nantinya diganti oleh daun permanen dan
berfungsi sebagai organ fotosintesis yang
pertama bagi sporofit.
• Batang, menjadi rizoma yang merupakan asal dari
akar rambut dan daun.
Sporofit Pteridopyta
• Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis
yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang
tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah
disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan
tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada
yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak
bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki akar
sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada
rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang
berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar
(makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil,
daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki
klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang
tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.
• Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang
menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang
tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang.
Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak
pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung
sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang
berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus. Strobilus
adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur
seperti kerucut pada ujung cabang.
• Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok
membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang
disebut indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki
pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah
pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem
adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan
mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang
menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur
gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protalium.
• Sporangium yang berisi spora biasanya terdapat di bagian
bawah daun, berwarna coklat, dan berkelompok
disebut sorus.
• Pada Polypodium sp. spora (mikrospora dan megaspora)
mempunyai ukuran yang sama dan disebut homospora.
Pada paku-pakuan yang mempunyai dua macam spora
yaitu mikrospora dan megaspora yang tidak sama besar
disebut heterospora.
• Pada beberapa spesies, sorus dilindungi oleh suatu struktur
yang berasal dari daun sporofil (yaitu daun yang
mengandung sorus/sporangia) dan disebut indusium.
Sporofil disebut juga daun fertil.
• Bagian daun yang berfungsi untuk fotosintesis disebut daun
vegetatif atau daun steril (tropofil) karena tidak
mengandung sporangia.
Leaf pinna
(2N)
Indusium (2N) Sporangium
(2N)Spora
(1N)
Sporangium
Sorus
Protalium (Protallus)
Young Gametophyte
Embriogenesis pada Paku Sejati (Pteropsida)
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering
kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat
pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan
berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang
dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun
Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun
bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh
menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku
sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa
(Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium
nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla
pinnata), dan Dicksonia antarctica.
Perkembangan Embryo
Metagenesis pada Leptosporangitae sp.
• Mula-mula dari spora tumbuh protonema berbentuk benang dan
mempunyai rizoid-rizoid.
• Anteridium dan arkegonium terdapat pada satu protalium, biasanya pada sisi
yang tidak menghadap sinar matahari.
• Arkegonium baru terbentuk setelah protalium mendapat waktu cukup lama
untuk berasimilasi.
• Sedang anteridium telah terbentuk terlebih dahulu. Anteridium berupa suatu
tonjolan jaringan berbentuk bulat yang duduk tanpa tangkai pada suatu sel
protalium, dan terdapat pada bagian protalium yang sempit di antara rizoid-
rizoidnya.
• Anteridium itu mula-mula hanya merupakan suatu tonjolan berbentuk papil,
kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbentuk corong menjadi
suatu sel telur yang menyelubungi sel kedua yang ada disebelah dalamnya.
Sel yang di dalam itu lalu terbagi dua lagi dengan pembentukan dinding
melengkung pada bagian atas.
• Sel yang merupakan tutup pada sebelah atas lalu terbagi lagi dan terjadilah
sel penutup. Sel yang letaknya ditengah kemudian membelah beberapa kali
dan menghasilkan spermatozoid.
• Arkegonium terdapat pada bagian protalium yang
berlekuk dan mulai muncul dari suatu sel permukaan
pada protalium yang telah agak tua. Sel permukaan
itu mula-mula membelah menjadi dua sel .
• Sel yang atas membelah lagi menjadi 4 sel yang
kemudian membelah lagi akan menonjoil keluar
membentuk leher arkegonium. Sel yang dibawah
membelah menjadi sel-sel saluran leher dan suatu sel
pusat.
• Dan sel pusat ini membelah lagi menjadi sel saluran
perut dan sel telur. Arkegonium yang telah masak
membuka pada ujungnya dan spermatozoid-
spermatozoid dengna gerak kemotaksis masuk
kedalam leher arkegonium menuju ke sel telur.
• Embrio tidak mempunyai suspensor dan akarnya tidak
terbentuk dari kutub yang berlawanan dengan kutub
tunas, melainkan dari samping batang. Karena arkegonium
terdapat pada sisi bawah protalium, ujung atas embrio
setelah keluar dari arkegonium lalu membelok ke atas.
• Sporofit untuk sementara waktu hidup sebagai parasit
pada protalium dan menyerap makanan dari protalium
dengan perantaraan haustarium sampai protalium mati.
Akar yang pertama terbentuk lalu diganti oleh akar-akar
berikutmya.
• Pada daun-daun seringkali terbentuk tunas-tunas adventif
yang dapat terlepas dan berguna sebagai alatberkembang
biak vegetatif. Dapat pula tunas aatau berubah menjaadi
geragih (stolon) yang dapat dipergunakan untuk tujuan
yang sama. Selain itu dari protalium dapat terbentuk
tumbuhan paku baru tanpa pembuahan .
• Pada Pteridophyta juga terjadi penyimpangan dari
siklus hidup yang normal, yaitu adanya peristiwa
apogami dan apospori. Apogami ialah terbentuknya
sporofit langsung dari gametofit tanpa melalui
persatuan dari gamet-gamet. Sporofit yang terjadi dari
peristiwa apogami mempunyai jumlah kromosom yang
sama dengan gametofit.
• Terjadinya apogami disebabkan karena terbentuknya
tunas pada protalium yang langsugn tumbuh menjadi
sporofit, atau karena sel telur yang tumbuh menjadi
sporofit tanpa terjadi fertilisasi terlebih dahulu
(partogenesis). Peristiwa apogami ini dapat terjadi
pada jenis Dryopteris, Pteris, Adiantum, diplazium,
Asplenium, Osmunda, Lycopodium, Equisetum dan
Polypodium.
• Apospori ialah terbentuknya protalium dari sporofit
tanpa melalui pembentukan spora. Protalium yang
terjadi dari peistiwa apospori juga mempunyai jumlah
kromosom yang sama dengan sporofit.
• Terjadinya apospori dapat disebabkan karena
timbulnya filamen dari jaringan sporofit yang kemudian
menjadi protalium serta hanya membentuk anteridium
karena biasanya tidak membentuk arkegonium, atau
disebabkan karena jaringan sporofit yang dapat
membentuk protalium tadi kemungkinan dari tangkai
sporangium, dari daun dan juga dari jaringan steril
pada sorus.
• Peristiwa apospori dapat terjadi pada jenis
Trichomanes, Pteridium aquilium, Asplenium
demorphum, Osmunda regalis, Osmunda javanica,
Tectaria trifoliata da Pteris cretica.
PAKU SEJATI

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 
Blastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasiBlastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasiAkhmad Rosadi
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTLana Karyatna
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaMuhammad Abdul Rohman
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 
Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Stiffany Tiwi
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 

La actualidad más candente (20)

Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Blastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasiBlastulasi dan segmentasi
Blastulasi dan segmentasi
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
morfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batangmorfologi tumbuhan-Batang
morfologi tumbuhan-Batang
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 

Destacado (20)

Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Perkembangan Embrio
Perkembangan EmbrioPerkembangan Embrio
Perkembangan Embrio
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
Karakteristik tumbuhan lumut
Karakteristik tumbuhan lumutKarakteristik tumbuhan lumut
Karakteristik tumbuhan lumut
 
Fisiologi Hewan
Fisiologi HewanFisiologi Hewan
Fisiologi Hewan
 
Embriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMPEmbriologi umum fk UMP
Embriologi umum fk UMP
 
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhanM2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Presentasi Tumbuhan Paku
Presentasi Tumbuhan PakuPresentasi Tumbuhan Paku
Presentasi Tumbuhan Paku
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 

Similar a PAKU SEJATI (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan LumutMakalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
Makalah tumbuhan paku dan Tumbuhan Lumut
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Biologi Plantae
Biologi PlantaeBiologi Plantae
Biologi Plantae
 
Pteridophyta
PteridophytaPteridophyta
Pteridophyta
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Presentation1 rian n teman te3 man
Presentation1 rian n teman te3 manPresentation1 rian n teman te3 man
Presentation1 rian n teman te3 man
 
Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)
 
Tumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut BryophytaTumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut Bryophyta
 
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhanBiologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
plantae
plantaeplantae
plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 

Más de Agustin Dian Kartikasari

Más de Agustin Dian Kartikasari (11)

Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - AkarPPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
 

Último

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Último (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

PAKU SEJATI

  • 2.
  • 3. Macam-macam Tumbuhan Paku Berdasarkan ukuran daunnya, tumbuhan paku dibagi menjadi 2 yaitu mikrofil dan makrofil. 1) Mikrofil Berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan jaringan-jaringan di dalamnya belum terdiferensiasi secara jelas. yaitu daun yang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda. 2) Makrofil Berasal dari kata makro yang artinya besar dan folium yang berarti daun, jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan sudah terdiferensiasi. Di sini sudah bisa didapatkan jaringan epidermis serta daging daun yang terdiri atas jaringan spons dan jaringan bunga karang. Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.
  • 4. Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibagi menjadi 2, yakni tropofil dan sporofil. 1) Tropofil Merupakan daun yang hanya berguna untuk fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan spora yang merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku. Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai daun steril 2) Sporofil Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku yang selain dapat digunakan untuk fotosintesis juga dapat menghasilkan spora. Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus yang merupakan kumpulan dari kotak spora (sporangium). Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).
  • 5. Gametangia Pteridophyta Alat kelamin Pteridophyta menumpang atau tenggelam pada jaringan gametofit. Arkegonia mempunyai empat deret sel-sel leher dan tiap deret terdiri dari 2-6 sel. Sel saluran leher bervariasi jumlahnya dari 1 hingga 14. Contoh tumbuhan paku yang memiliki satu sel saluran leher adalah Selaginella sp. dan Equisetum sp., sedang pada Lycopodium sp. memiliki 14 sel. Anteridia mungkin menonjol atau tenggelam di dalam jaringan gametofit. Anteridia memiliki 1 lapis jaket steril dan di dalamnya terdapat spermatozoid yang jumlahnya banyak dengan dua atau banyak flagella. Gametofit dapat bersifat endosporik.
  • 6. Anteridium dan Arkegonium • Anteridium Bentuk speris, tidak bertangkai seperti pada Bryophyta. Bagian luar terdiri dari selapis dinding yang berwarna hijau, melindungi sekelompok sel induk sperma (spermatosit). Sperma berbentuk spiral, mempunyai inti serta bulu cambuk (flagella) yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah flagella pada Bryophyta. • Arkegonium Bentuk seperti botol, mempunyai leher lebih pendek dari Bryophyta. Perut dilindungi oleh jaringan gametofit. Sel saluran leher hanya dua, sel saluran perut sebanyak satu dan sel telur berukuran besar. Pada waktu masak, sel saluran leher dan sel saluran perut mengalami disintegrasi ke dalam massa yang berlendir dan merupakan lintasan bagi sperma yang akan membuahi sel telur.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Setelah terjadi pembuahan zigot akan membelah dengan dinding yang sejajar sumbu arkegonia atau tegak lurus terhadap sumbu arkegonia. Berdasarkan cara perkembangannya pada Pteridophyta dibedakan beberapa tipe embrio yaitu : • Eksoskopik, dimana perkembangan embrio searah dengan arkegonium. Misalnya pada Psilotum sp., Equisetum sp., dan beberapa anggota Ophioglossaceae. • Endoskopik, dimana arah perkembangan embrio berlawanan arah dengan arkegonia. Misalnya pada Isoetes sp. dan Marattia sp. • Endoskopik dengan Suspensor, misalnya pada Lycopodium sp., Selaginella sp. dan Eusporangiate tertentu dan tumbuhan berbiji. • Mendatar, dimana dinding pertama yang dibentuk sejajar aksis arkegonium, perkembangan embrio mendatar. Misalnya pada golongan Leptosperangiate.
  • 11. Pada tingkat kuadran pada embrio biasanya dapat dibedakan menjadi empat daerah titik pertumbuhan primer, yaitu: • Kaki, merupakan suatu massa yang sel-selnya kecil, terselubung di dalam jaringan gametofit atau jaringan protalium yang berfungsi untuk menghisap makanan dan air bagi embrio yang muda dari jaringan protalium. • Akar, tumbuh ke bawah ke dalam tanah. • Daun Pertama, merupakan organ sementara yang nantinya diganti oleh daun permanen dan berfungsi sebagai organ fotosintesis yang pertama bagi sporofit. • Batang, menjadi rizoma yang merupakan asal dari akar rambut dan daun.
  • 12. Sporofit Pteridopyta • Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.
  • 13. • Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. • Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus atau protalium.
  • 14. • Sporangium yang berisi spora biasanya terdapat di bagian bawah daun, berwarna coklat, dan berkelompok disebut sorus. • Pada Polypodium sp. spora (mikrospora dan megaspora) mempunyai ukuran yang sama dan disebut homospora. Pada paku-pakuan yang mempunyai dua macam spora yaitu mikrospora dan megaspora yang tidak sama besar disebut heterospora. • Pada beberapa spesies, sorus dilindungi oleh suatu struktur yang berasal dari daun sporofil (yaitu daun yang mengandung sorus/sporangia) dan disebut indusium. Sporofil disebut juga daun fertil. • Bagian daun yang berfungsi untuk fotosintesis disebut daun vegetatif atau daun steril (tropofil) karena tidak mengandung sporangia.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Leaf pinna (2N) Indusium (2N) Sporangium (2N)Spora (1N)
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 31. Embriogenesis pada Paku Sejati (Pteropsida) Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.
  • 34. • Mula-mula dari spora tumbuh protonema berbentuk benang dan mempunyai rizoid-rizoid. • Anteridium dan arkegonium terdapat pada satu protalium, biasanya pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari. • Arkegonium baru terbentuk setelah protalium mendapat waktu cukup lama untuk berasimilasi. • Sedang anteridium telah terbentuk terlebih dahulu. Anteridium berupa suatu tonjolan jaringan berbentuk bulat yang duduk tanpa tangkai pada suatu sel protalium, dan terdapat pada bagian protalium yang sempit di antara rizoid- rizoidnya. • Anteridium itu mula-mula hanya merupakan suatu tonjolan berbentuk papil, kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbentuk corong menjadi suatu sel telur yang menyelubungi sel kedua yang ada disebelah dalamnya. Sel yang di dalam itu lalu terbagi dua lagi dengan pembentukan dinding melengkung pada bagian atas. • Sel yang merupakan tutup pada sebelah atas lalu terbagi lagi dan terjadilah sel penutup. Sel yang letaknya ditengah kemudian membelah beberapa kali dan menghasilkan spermatozoid.
  • 35. • Arkegonium terdapat pada bagian protalium yang berlekuk dan mulai muncul dari suatu sel permukaan pada protalium yang telah agak tua. Sel permukaan itu mula-mula membelah menjadi dua sel . • Sel yang atas membelah lagi menjadi 4 sel yang kemudian membelah lagi akan menonjoil keluar membentuk leher arkegonium. Sel yang dibawah membelah menjadi sel-sel saluran leher dan suatu sel pusat. • Dan sel pusat ini membelah lagi menjadi sel saluran perut dan sel telur. Arkegonium yang telah masak membuka pada ujungnya dan spermatozoid- spermatozoid dengna gerak kemotaksis masuk kedalam leher arkegonium menuju ke sel telur.
  • 36. • Embrio tidak mempunyai suspensor dan akarnya tidak terbentuk dari kutub yang berlawanan dengan kutub tunas, melainkan dari samping batang. Karena arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium, ujung atas embrio setelah keluar dari arkegonium lalu membelok ke atas. • Sporofit untuk sementara waktu hidup sebagai parasit pada protalium dan menyerap makanan dari protalium dengan perantaraan haustarium sampai protalium mati. Akar yang pertama terbentuk lalu diganti oleh akar-akar berikutmya. • Pada daun-daun seringkali terbentuk tunas-tunas adventif yang dapat terlepas dan berguna sebagai alatberkembang biak vegetatif. Dapat pula tunas aatau berubah menjaadi geragih (stolon) yang dapat dipergunakan untuk tujuan yang sama. Selain itu dari protalium dapat terbentuk tumbuhan paku baru tanpa pembuahan .
  • 37. • Pada Pteridophyta juga terjadi penyimpangan dari siklus hidup yang normal, yaitu adanya peristiwa apogami dan apospori. Apogami ialah terbentuknya sporofit langsung dari gametofit tanpa melalui persatuan dari gamet-gamet. Sporofit yang terjadi dari peristiwa apogami mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan gametofit. • Terjadinya apogami disebabkan karena terbentuknya tunas pada protalium yang langsugn tumbuh menjadi sporofit, atau karena sel telur yang tumbuh menjadi sporofit tanpa terjadi fertilisasi terlebih dahulu (partogenesis). Peristiwa apogami ini dapat terjadi pada jenis Dryopteris, Pteris, Adiantum, diplazium, Asplenium, Osmunda, Lycopodium, Equisetum dan Polypodium.
  • 38. • Apospori ialah terbentuknya protalium dari sporofit tanpa melalui pembentukan spora. Protalium yang terjadi dari peistiwa apospori juga mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan sporofit. • Terjadinya apospori dapat disebabkan karena timbulnya filamen dari jaringan sporofit yang kemudian menjadi protalium serta hanya membentuk anteridium karena biasanya tidak membentuk arkegonium, atau disebabkan karena jaringan sporofit yang dapat membentuk protalium tadi kemungkinan dari tangkai sporangium, dari daun dan juga dari jaringan steril pada sorus. • Peristiwa apospori dapat terjadi pada jenis Trichomanes, Pteridium aquilium, Asplenium demorphum, Osmunda regalis, Osmunda javanica, Tectaria trifoliata da Pteris cretica.