SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PERUMUSAN TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Oleh : Tegar S. Ahimza K., S. Pd PROGAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Latar Belakang TI Tujuan pendidikan secara nasional telah tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses menyatakan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) menegaskan bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut sesudah mengikuti pelajaran.
DEFINISI TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Robert F. Mager (1962). Tujuan instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi tertentu. 2. Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981). Tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang tersamar (covert). 3. Fred Percival dan Henry Ellington (1984). Tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang jelas enunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
Dalam proses belajar-mengajar, Tujuan Istruksional terbagi menjadi dua yaitu: 1. Tujuan Instruksional Umum yang menggariskan hasil-hasil di aneka bidang studi yang harus dicapai oleh siswa. 2. Tujuan Istruksional Khusus (TIK) yang merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional Umum yang menyangkut satu pokok bahasan atau topik pelajaran tertentu sebagai tujuan pengajaran yang kongkrit dan spesifik, yang dianggap cukup berharga, wajar dan pantas yang dapat direalisasikan dan bertahan lama untuk tercapainya tujuan instruksional umum. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dapat dibedakan menjadi dua aspek yakni:a. Aspek jenis perilaku yang dituntut dari siswab. Aspek isi (content) yakni aspek terhadap hal yang harus dilaksanakan
MANFAAT TUJUAN INSTRUKSIONAL Manfaat tujuan instruksional adalah sebagai dasar dalam : Menentukan tujuan (objective) proses belajar mengajar  Menentukan persyaratan awal instruksional. Merancang strategi instruksional Memilih media pembelajaran. Menyusuninstrumen tes pada proses evaluasi (pretes dan post tes). Melakukan tindakan perbaikan atau improvement pembelajaran.
TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL Menurut Jenis Perilaku Taksonomi di sini diartikan sebagai salah satu metode klasifikasi tujuan instruksional secara berjenjang dan progresif ke tingkat yang lebih tinggi.  Dalam proses belajar-mengajar, guru harus menempatkan tujuan instruksional menurut aspek perilaku pada kawasan menurut sitematika Bloom Gagne dan Simpson yakni:
Kawasan Kognitif Kawasan kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat “pengetahuan” sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu “evaluasi”. Kawasan kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. 1. Tingkat pengetahuan (knowledge) Tujuan intruksional pada level ini menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya, seperti misalnya : fakta, terminology, rumus, strategi pemecahan masalah, dan sebagainya. 2. Tingkat pemahaman (comprehension) Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, dan informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
3. Tingkat penerapan (application) Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai maslaah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 4. Tingkatan analisis (analysis) Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. 5. Tingkat sintesis (synthesis) Sintesis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. 6. Tingkat evaluasi (evaluation) Evaluasi merupakan level tertinggi, yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi. Kawasan Kognitif
Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 1. Tingkat menerima (receiving) Menerima di sini diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus tertentu yang mengandung estetika. 2. Tingkat tanggapan (responding) Tanggapan atau jawaban (responding) mempunyai beberapa pengertian, antaralain : Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada saat ia belajar. Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior psychology) adalah segala perubahan perilaku organisme yang terjadi atau yang timbul karena adanya rangsangan.
Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 3. Tingkat menilai (valuing) Menilai dapat diartikan sebagai : Pengakuan secara obyektif (jujur) bahwa siswa itu obyektif, sistem atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat. Kemauan untuk menerima suatu obyek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa obyek tersebut mempunyai nilai atau kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku positif atau negatif. 4. Tingkat organisasi (organization) Organisasi dapat diartikan sebagai : Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan. Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan hubunganantar nilai dan menerima bahwa suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain apabila kepadanya diberikan berbagai nilai.
Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 5. Tingkat karakterisasi/Pembentukanpolahidup(characterization by a value or value complex) Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri pelakunya. Berdasarkan pada kelima tingkatan yang dirumuskan oleh Bloom dan Kratwohl tersebut di atas, maka Romiszowski dalam bukunya Producing Instruction System (1984), mengelompokkan aspek afektif tersebut menjadi dua tipe perilaku yang berbeda. 1. Reflek yang terkondisi, yaitu reaksi kepada stimuli khusus tertentu yang dilakukan secara spontan tanpa direncanakan lebih dahulu tujuan reaksinya. 2. Sukarela (voluntary) adalah aksi dan reaksi yang terencana untuk mengarahkan ke tujuan tertentu dengan cara membiasakan dengan latihan-latihan untuk mengontrol diri.
C. KawasanPsikomotor(psychomotor domain) Kawasan psikomotor adalah kawasan yangberorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Dengan demikian maka kawasan psikomotor adalah kawasan yang berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot oleh fikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu.
Kawasan psikomotor meliputi sebagai berikut : 1. Persepsi (perception) 	Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara 	dua perangsang atau lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang 	khas pada masing-masing rangsangan. 2. Kesiapan (set) 	Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan 	memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. 3. Gerakanterbimbing(Guided response) 	Mencakup kemampuan untuk melakukan rangkaian geral sesuai dengan 	contoh yang diberikan (imitasi). 4. Gerakan yang terbiasa (mechanical response) 	Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu gerakan dengan lancar 	karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan lagi contoh yang 	diberikan.
Kawasan psikomotor meliputi sebagai berikut : 5. Gerakan Kompleks (Complex response) 	Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar tepat dan efisien. 6. Penyesuaian pola gerakan (adjusment) 	Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapaikemahiran. 7. Kreativitas (creativity) 	Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Tambahan Penting.. Taksonomi Bloom ini mendapat berbagai tanggapan di kawasan kognitif. E. De. Corte mengusulkan sebuah kalisifikasi dengan mengacu pada model intelegensia yang dikembangkan oleh Guilford dengan mengelompokkan kawasan kognitif menjadi : a. Kemampuan reproduktif meliputi: 	Kemampuan ini meliputi resepsi berdasarkan pengamatan, mengenal kembali(recognition) danmengingat(recall) b. Kemampuan produktif Kemampuan ini meliputi kemampuan menciptakan sendiri jawaban atas suatu pertanyaan dan menemukan pemecahan atas sebuah permasalahan. Hasil kemampuan ini tampak dalam 3 hal: Hasil proses berfikir konvergen yakni hasil atau jawaban yang sudah pasti dengan langkah pemecahan yang sudah ditentukan. Hasil proses berfikir divergen yaitu hasil atau jawaban yang belum pasti dengan langkah pemecahan yang belum pasti pula. Hasil proses berfikir evaluatif yaitu mengolah dan menilai berdasarkan kriteria tertentu.
KLASIFIKASI DAN ANALISIS TUGAS BELAJAR Dalam menentukan Tujuan Instruksional Khusus berdasarkan aspek perilaku, Gagne menggunakan pengklasifikasian “Tugas belajar” (Task classification) dan dilengkapi dengan “Analisis tugas belajar” (Learning task analysis ) denganmenggunakan “Hirarki dalam belajar” (Learning Hierarchy ) yang berupa instructional sequence. Setiap TIK yang hendak dicapai menuntut persyaratankemampuan internal yang harus dimiliki yang berupa salah satu dari lima hasil belajar (informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap).
KLASIFIKASI DAN ANALISIS TUGAS BELAJAR
Sekian dan Terima Kasih. Artikel dan Materi Presentasi ini dapat di akses secara gratis di Blog saya : http://ahimzafatih.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khususahimza
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanLhya Baha
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptkfadlum
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarArif Winahyu
 
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Dhanar Sinut
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasionalAnnisa Medan
 
Teori belajar
Teori belajar Teori belajar
Teori belajar Yuliana
 
3 taksonomi tujuan inst ok
3 taksonomi tujuan inst ok3 taksonomi tujuan inst ok
3 taksonomi tujuan inst okpanyahuti
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
taksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloomtaksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloomsiaw ong
 

What's hot (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Taksonom
TaksonomTaksonom
Taksonom
 
anisa rahmah
anisa rahmahanisa rahmah
anisa rahmah
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajarankurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Ppt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikanPpt uts teknologi pendidikan
Ppt uts teknologi pendidikan
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Materi kuliah ptk
Materi kuliah ptkMateri kuliah ptk
Materi kuliah ptk
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
 
Teori belajar
Teori belajar Teori belajar
Teori belajar
 
3 taksonomi tujuan inst ok
3 taksonomi tujuan inst ok3 taksonomi tujuan inst ok
3 taksonomi tujuan inst ok
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
taksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloomtaksonomi kognitif bloom
taksonomi kognitif bloom
 

Viewers also liked

onesourcesolutions
onesourcesolutionsonesourcesolutions
onesourcesolutionsakborder
 
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaan
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaanAsiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaan
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaanAtie Ali
 
Social Networking in Academic Libraries
Social Networking in Academic LibrariesSocial Networking in Academic Libraries
Social Networking in Academic LibrariesHoueida Kammourié
 
Academic Library Consortia in Lebanon
Academic Library Consortia in LebanonAcademic Library Consortia in Lebanon
Academic Library Consortia in LebanonHoueida Kammourié
 
Webquest-visiting Santiago
Webquest-visiting SantiagoWebquest-visiting Santiago
Webquest-visiting SantiagoMarcela Gallardo
 
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...Houeida Kammourié
 
[0319 표민수] 와인이란무엇인가
[0319 표민수] 와인이란무엇인가[0319 표민수] 와인이란무엇인가
[0319 표민수] 와인이란무엇인가Minsu Pyo
 
A shift story print to online @LAU Libraries
A shift story print to online @LAU LibrariesA shift story print to online @LAU Libraries
A shift story print to online @LAU LibrariesHoueida Kammourié
 
Challenges facing Academic Librarians with Examples from Lebanon
Challenges facing Academic Librarians with Examples from LebanonChallenges facing Academic Librarians with Examples from Lebanon
Challenges facing Academic Librarians with Examples from LebanonHoueida Kammourié
 
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase Usage
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase UsageMarketing e-Resources: Adequate Tools to Increase Usage
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase UsageHoueida Kammourié
 
Technology and Libraries:RFID vs. Barcodes
Technology and Libraries:RFID vs. BarcodesTechnology and Libraries:RFID vs. Barcodes
Technology and Libraries:RFID vs. BarcodesHoueida Kammourié
 

Viewers also liked (17)

onesourcesolutions
onesourcesolutionsonesourcesolutions
onesourcesolutions
 
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaan
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaanAsiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaan
Asiah ali2008 peranankomunikasidalamhubungankekeluargaan
 
Social Networking in Academic Libraries
Social Networking in Academic LibrariesSocial Networking in Academic Libraries
Social Networking in Academic Libraries
 
LALC: A successful challenge
LALC: A successful challengeLALC: A successful challenge
LALC: A successful challenge
 
Academic Library Consortia in Lebanon
Academic Library Consortia in LebanonAcademic Library Consortia in Lebanon
Academic Library Consortia in Lebanon
 
Webquest-visiting Santiago
Webquest-visiting SantiagoWebquest-visiting Santiago
Webquest-visiting Santiago
 
Introduction to ZPortal
Introduction to ZPortalIntroduction to ZPortal
Introduction to ZPortal
 
LALC: One more time
LALC: One more timeLALC: One more time
LALC: One more time
 
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...
Assessment of Information Literacy in Academic Libraries: LAU Libraries Case ...
 
[0319 표민수] 와인이란무엇인가
[0319 표민수] 와인이란무엇인가[0319 표민수] 와인이란무엇인가
[0319 표민수] 와인이란무엇인가
 
A shift story print to online @LAU Libraries
A shift story print to online @LAU LibrariesA shift story print to online @LAU Libraries
A shift story print to online @LAU Libraries
 
The Uprising of Social Media
The Uprising of Social MediaThe Uprising of Social Media
The Uprising of Social Media
 
Introduction to OPAC
Introduction to OPACIntroduction to OPAC
Introduction to OPAC
 
Challenges facing Academic Librarians with Examples from Lebanon
Challenges facing Academic Librarians with Examples from LebanonChallenges facing Academic Librarians with Examples from Lebanon
Challenges facing Academic Librarians with Examples from Lebanon
 
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase Usage
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase UsageMarketing e-Resources: Adequate Tools to Increase Usage
Marketing e-Resources: Adequate Tools to Increase Usage
 
Hamlet Character Study
Hamlet Character StudyHamlet Character Study
Hamlet Character Study
 
Technology and Libraries:RFID vs. Barcodes
Technology and Libraries:RFID vs. BarcodesTechnology and Libraries:RFID vs. Barcodes
Technology and Libraries:RFID vs. Barcodes
 

Similar to PERUMUSAN TIK

Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_amirafirda
 
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxKonsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxReyTangerang
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisirisqifajril
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranNini Ibrahim01
 
Ruang lingkup domain spikomotor
Ruang lingkup domain spikomotorRuang lingkup domain spikomotor
Ruang lingkup domain spikomotorPratiwiKartikaSari
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumnoviyanty
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan33335
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptximam6shofwan
 
Teori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinyaTeori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinyaDedi Yulianto
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranguest11d30d
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaianlichuen2885
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalWaQhyoe Arryee
 

Similar to PERUMUSAN TIK (20)

Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxKonsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi PembelajaranPengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
Pengembangan Tujuan dan Materi Pembelajaran
 
Eseimen bm 2012
Eseimen bm 2012Eseimen bm 2012
Eseimen bm 2012
 
Ruang lingkup domain spikomotor
Ruang lingkup domain spikomotorRuang lingkup domain spikomotor
Ruang lingkup domain spikomotor
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
 
Grafik sains
Grafik sainsGrafik sains
Grafik sains
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptx
 
Teori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinyaTeori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinya
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaian
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

PERUMUSAN TIK

  • 1. PERUMUSAN TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS Oleh : Tegar S. Ahimza K., S. Pd PROGAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
  • 2. Latar Belakang TI Tujuan pendidikan secara nasional telah tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses menyatakan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) menegaskan bahwa seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut sesudah mengikuti pelajaran.
  • 3. DEFINISI TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Robert F. Mager (1962). Tujuan instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi tertentu. 2. Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981). Tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang tersamar (covert). 3. Fred Percival dan Henry Ellington (1984). Tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang jelas enunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
  • 4. Dalam proses belajar-mengajar, Tujuan Istruksional terbagi menjadi dua yaitu: 1. Tujuan Instruksional Umum yang menggariskan hasil-hasil di aneka bidang studi yang harus dicapai oleh siswa. 2. Tujuan Istruksional Khusus (TIK) yang merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional Umum yang menyangkut satu pokok bahasan atau topik pelajaran tertentu sebagai tujuan pengajaran yang kongkrit dan spesifik, yang dianggap cukup berharga, wajar dan pantas yang dapat direalisasikan dan bertahan lama untuk tercapainya tujuan instruksional umum. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dapat dibedakan menjadi dua aspek yakni:a. Aspek jenis perilaku yang dituntut dari siswab. Aspek isi (content) yakni aspek terhadap hal yang harus dilaksanakan
  • 5. MANFAAT TUJUAN INSTRUKSIONAL Manfaat tujuan instruksional adalah sebagai dasar dalam : Menentukan tujuan (objective) proses belajar mengajar Menentukan persyaratan awal instruksional. Merancang strategi instruksional Memilih media pembelajaran. Menyusuninstrumen tes pada proses evaluasi (pretes dan post tes). Melakukan tindakan perbaikan atau improvement pembelajaran.
  • 6. TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL Menurut Jenis Perilaku Taksonomi di sini diartikan sebagai salah satu metode klasifikasi tujuan instruksional secara berjenjang dan progresif ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam proses belajar-mengajar, guru harus menempatkan tujuan instruksional menurut aspek perilaku pada kawasan menurut sitematika Bloom Gagne dan Simpson yakni:
  • 7. Kawasan Kognitif Kawasan kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat “pengetahuan” sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu “evaluasi”. Kawasan kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar yang berbeda-beda. 1. Tingkat pengetahuan (knowledge) Tujuan intruksional pada level ini menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya, seperti misalnya : fakta, terminology, rumus, strategi pemecahan masalah, dan sebagainya. 2. Tingkat pemahaman (comprehension) Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, dan informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
  • 8. 3. Tingkat penerapan (application) Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai maslaah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 4. Tingkatan analisis (analysis) Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. 5. Tingkat sintesis (synthesis) Sintesis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. 6. Tingkat evaluasi (evaluation) Evaluasi merupakan level tertinggi, yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi. Kawasan Kognitif
  • 9.
  • 10. Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 1. Tingkat menerima (receiving) Menerima di sini diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus tertentu yang mengandung estetika. 2. Tingkat tanggapan (responding) Tanggapan atau jawaban (responding) mempunyai beberapa pengertian, antaralain : Tanggapan dilihat dari segi pendidikan diartikan sebagai perilaku baru dari sasaran didik (siswa) sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena adanya perangsang pada saat ia belajar. Tanggapan dilihat dari segi psikologi perilaku (behavior psychology) adalah segala perubahan perilaku organisme yang terjadi atau yang timbul karena adanya rangsangan.
  • 11. Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 3. Tingkat menilai (valuing) Menilai dapat diartikan sebagai : Pengakuan secara obyektif (jujur) bahwa siswa itu obyektif, sistem atau benda tertentu mempunyai kadar manfaat. Kemauan untuk menerima suatu obyek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa obyek tersebut mempunyai nilai atau kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku positif atau negatif. 4. Tingkat organisasi (organization) Organisasi dapat diartikan sebagai : Proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk diterapkan. Kemungkinan untuk mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan hubunganantar nilai dan menerima bahwa suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain apabila kepadanya diberikan berbagai nilai.
  • 12. Kawasan Afektif (sikap dan perilaku). 5. Tingkat karakterisasi/Pembentukanpolahidup(characterization by a value or value complex) Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri pelakunya. Berdasarkan pada kelima tingkatan yang dirumuskan oleh Bloom dan Kratwohl tersebut di atas, maka Romiszowski dalam bukunya Producing Instruction System (1984), mengelompokkan aspek afektif tersebut menjadi dua tipe perilaku yang berbeda. 1. Reflek yang terkondisi, yaitu reaksi kepada stimuli khusus tertentu yang dilakukan secara spontan tanpa direncanakan lebih dahulu tujuan reaksinya. 2. Sukarela (voluntary) adalah aksi dan reaksi yang terencana untuk mengarahkan ke tujuan tertentu dengan cara membiasakan dengan latihan-latihan untuk mengontrol diri.
  • 13. C. KawasanPsikomotor(psychomotor domain) Kawasan psikomotor adalah kawasan yangberorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Dengan demikian maka kawasan psikomotor adalah kawasan yang berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot oleh fikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu.
  • 14. Kawasan psikomotor meliputi sebagai berikut : 1. Persepsi (perception) Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. 2. Kesiapan (set) Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. 3. Gerakanterbimbing(Guided response) Mencakup kemampuan untuk melakukan rangkaian geral sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). 4. Gerakan yang terbiasa (mechanical response) Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
  • 15. Kawasan psikomotor meliputi sebagai berikut : 5. Gerakan Kompleks (Complex response) Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar tepat dan efisien. 6. Penyesuaian pola gerakan (adjusment) Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapaikemahiran. 7. Kreativitas (creativity) Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
  • 16. Tambahan Penting.. Taksonomi Bloom ini mendapat berbagai tanggapan di kawasan kognitif. E. De. Corte mengusulkan sebuah kalisifikasi dengan mengacu pada model intelegensia yang dikembangkan oleh Guilford dengan mengelompokkan kawasan kognitif menjadi : a. Kemampuan reproduktif meliputi: Kemampuan ini meliputi resepsi berdasarkan pengamatan, mengenal kembali(recognition) danmengingat(recall) b. Kemampuan produktif Kemampuan ini meliputi kemampuan menciptakan sendiri jawaban atas suatu pertanyaan dan menemukan pemecahan atas sebuah permasalahan. Hasil kemampuan ini tampak dalam 3 hal: Hasil proses berfikir konvergen yakni hasil atau jawaban yang sudah pasti dengan langkah pemecahan yang sudah ditentukan. Hasil proses berfikir divergen yaitu hasil atau jawaban yang belum pasti dengan langkah pemecahan yang belum pasti pula. Hasil proses berfikir evaluatif yaitu mengolah dan menilai berdasarkan kriteria tertentu.
  • 17. KLASIFIKASI DAN ANALISIS TUGAS BELAJAR Dalam menentukan Tujuan Instruksional Khusus berdasarkan aspek perilaku, Gagne menggunakan pengklasifikasian “Tugas belajar” (Task classification) dan dilengkapi dengan “Analisis tugas belajar” (Learning task analysis ) denganmenggunakan “Hirarki dalam belajar” (Learning Hierarchy ) yang berupa instructional sequence. Setiap TIK yang hendak dicapai menuntut persyaratankemampuan internal yang harus dimiliki yang berupa salah satu dari lima hasil belajar (informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap).
  • 18. KLASIFIKASI DAN ANALISIS TUGAS BELAJAR
  • 19. Sekian dan Terima Kasih. Artikel dan Materi Presentasi ini dapat di akses secara gratis di Blog saya : http://ahimzafatih.blogspot.com