Tafsir pada masa Nabi dan Sahabat didasarkan pada penjelasan langsung dari Nabi dan pengalaman hidup bersama Nabi. Tafsir Sahabat menggunakan metode menafsirkan al-Quran dengan al-Quran dan sunnah Nabi serta ijtihad berdasarkan pemahaman bahasa Arab dan konteks turunnya ayat. Tafsir mereka bersifat terbatas karena belum menyeluruh dan sedikit yang ditulis.
1. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
TAFSIR PADA MASA NABI SAW
DAN SAHABAT
Oleh Jumal Ahmad bin Hanbal
1
2. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
PENGERTIAN
Tafsir
secara bahasa: dari kata al-Fasru yang bermakna "al-Inabah
wa Kasyful Murad ‘an al-Lafdz al-Musykil“ artinya menjelaskan
maksud lafaz yang sulit difahami.
secara Istilah: Ilmu untuk memahami kitab Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan ilmu untuk
menjelaskan makna al-Quran dan mengeluarkan hukum serta
hikmah di dalamnya
Ushul Tafsir
yaitu suatu kaidah dan pokok-pokok yang membangun ilmu
Tafsir yang pembahasannya meliputi mufasir seperti
syarat, adab dan juga tentang tafsir seperti kaidah dan metode
dalam tafsir.
Ilmu untuk memahami al-quran secara benar dan menyingkap
cara penafsiran yang sesat dan menyeleweng
2
3. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
PERBEDAAN ANTARA TAFSIR DAN TA'WIL
Ulama berbeda pendapat menjadi dua:
1. Antara keduanya sama, pendapat ini dipegang oleh
Abu Ubaid dan Imam Thabari.
2. Antara keduanya terdapat perbedaan jauh, dan
letak perbedaannya macam-macam:
Dalam keumuman dan kekhususannya
Tafsir kaitannya dengan riwayat sedangkan ta’wil
kaitannya dengan dirayah
Tafsir ilmunya khaliq sedangkan ta’wil ilmunya
makhluq
Tafsir sudah jelas maksudnya dari Allah swt
sedangkan ta’wil adalah mentarjih salah satu
pendapat
3
4. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
MARHALAH (PERIODE) ILMU
TAFSIR
1. Pada Masa Nabi saw
2. Pada Masa Sahabat
3. Pada Masa Tabi’in
4. Pada Masa Tabi’ut Tabi’in
5. Pada Masa Tadwin
4
5. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
PADA MASA
NABI MUHAMMAD SAW
5
6. APAKAH NABI MUHAMMAD SAW
MENAFSIRKAN SEMUA AL-QURAN?
Pendapat pertama: Bahwa Rasullullah SAW menafsirkan
semua al-Quran dengan dalil QS an-Nahl: 44. Pendapat ini
dipegang oleh Ibnu Taimiyah.
(Dan Kami turunkan kepadamu al-Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia
apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan)
Pendapat kedua: Bahwa Rasulullah SAW tidak menjelaskan
kepada para Sahabat kecuali sedikit saja dari makna al-
Quran, mereka mengambil dalil dari kisah doa Nabi kepada Ibnu
Abbas ra
Pendapat yang rajih: bahwa Nabi tidak menjelaskan semua
makna al-Quran karena: 1. ada sebagian ayat yang mudah
dipahami. 2. ada ayat yang mudah dicerna. 3. ada ayat yang
hanya diketahui Allah SWT. 4. dan ada ayat yang tidak terllau
penting mengerti maknanya
7. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
METODE TAFSIR NABI SAW
Kebanyakan tafsir nabi saw adalah menjelaskan
ayat yang masih global, menjelaskan ayat yang
masih musykil(sulit difahami), mentakhsis ayat
yang masih umum, mentaqyid ayat yang
mutlaq.
7
8. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
TAFSIR PADA
MASA SAHABAT
8
9. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
KELEBIHAN DARI TAFSIR
SAHABAT
Sedikit mengambil masalah israiliyat
Tafsiran mereka belum menyeluruh pada
semua al-quran
Tidak memaksakan dalam menafsirkan
ayat
Sedikit menulis tafsir dan kebanyakan
disampaikan melalui riwayat
9
10. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
MANHAJ TAFSIR SAHABAT
10
11. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
1. TAFSIR AL-QURAN DENGAN AL-
QURAN
Dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang masih
global lalu diperinci lagi pada ayat
lainnya, maka terkadang antara satu ayat
dengan ayat lainnya saling menafsirkan. Ibnu
Taimiyah menyebutkan bahwa metode Tafsir al-
Quran dengan al-Quran sebagai Ahsan Thuruq
at-Tafsir
11
12. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
2. TAFSIR AL-QURAN DENGAN
SUNNAH NABI SAW
Penjelasan Tafsir Nabi kepada Sahabat
1. Tanpa ditanya. Sebagaimana penjelasan Nabi saw
tentang makna al-Quwwah pada QS al-Anfal:
60, maknanya adalah ar-Ramyu.
2. Ditanya oleh Sahabat. Sebagaimana penjelasan Nabi
saw tentang makna ad-Dhulmu dalam QS al-An’am:
82, maknanya adalah as-Syirku.
12
13. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
3. IJTIHAD DAN ISTIMBATH
Sebab-sebab para Sahabat mampu berijtihad
1. mereka mengetahui makna dan rahasia dari
Bahasa Arab
2. mereka mengetahui adat bangsa arab
3. mereka mengetahui keadaan yahudi dan nasrani
ketika ayat turun
4. mereka mengetahui sebab turunnya ayat al-Quran
5. mereka cerdas dan berpemahaman kuat
Meski demikian para sahabat berbeda-beda
dalam kadar pemahaman mereka terhadap al-
Quran
13
14. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
MUFASIR DARI KALANGANSAHABAT
Ali bin Abu Thalib
Ali adalah orang yang pandai dan hidup dalam masa tiga
khalifah, hal ini membuatnya mengetahui banyak ilmu Allah swt.
Abdullah bin Mas'ud di Kufah
Murid Ibnu Mas'ud: Masruq bin Ajda', Alqamah bin Qais, al-Aswad
bin Zaid, Qatadah bin Da'amah, Hasan al-Bashri, 'Amir as-Sya'bi
Abdullah bin Abbas di Makkah
Murid Ibnu Abbas: Mujahid bin Jabr, Sa'id bin Jubair, Thawus bin
Kaisan, Atha' bin abi Rabah, Ikrimah
Ubay bin Ka'ab di Madinah
Murid Ubay bin Ka'ab: Abu al-Aliyah, Zaid bin Aslam, Muhammad bin
Ka'ab, ath-Thufail bin Ubay bin Ka'ab
14
15. Buhuts fi Ushul Tafsir wa Manahijuhu
HUKUM TAFSIR SAHABAT
Jika tidak berdasar pada ra'yu maka dihukumi marfu‘
yang meliputi tiga hal:
1. Berita tentang sebab turunnya ayat
2. Berita tentang keadaan orang yaang menjadi obyek
turunnya ayat
3. Berita tentang perkara-perkara ghaib
Jika berdasarkan pada ijtihad, hukumnya mauquf,yaitu:
1. Para sahabat bersepakat tentang makna suatu
ayat,hukumnya mauquf
2. Jika para sahabat saling berbeda pendapat maka
semestinya mencari makna yang rajih (lebih mendekati
kebenaran)
15