2. 4 lilin yang bersinar,
Sinar yang menyala, nyala
membuat batang lilin meleleh,
leleh melumuri sekitarnya...
3. Tiupan lembut angin malam membuat
sinar lilin mulai agak meredup. Tiba-
tiba terdengarlah suara rintihan yang
datang memecahkan keheningan,
suara yang keluar dari salah satu
lilin.
4. Yang pertama berkata:
“Aku adalah Taqwa “
Namun manusia tak mampu menjaga,
tak ada guna ku tetap menyala, biarlah
kusudahi saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang
lilin padam.
5. Yang kedua berkata:
“ Aku adalah Iman “
Sayang manusia tak bisa membuatku merasa
aman, tiada guna kutetap bertahan, biarlah
sinarku kan terpadamkan”
Begitu selesai bicara, tiupan angin
memadamkannya.
6. Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
“ Aku adalah Cinta “
Tak mampu lagi aku untuk tetap
menyala.
Manusia tidak lagi memandangku
sebagai pesona,
Biarlah gelora sinar asmara kan jadi
fatamorgana.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka
matilah Lilin ketiga.
7. Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk ke
dalam kamar, dan terkejut melihat
ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan, ia
berkata:
“ Eeh apa yang terjadi?! Kalian
harus tetap menyala, jangan buat
aku tak bisa melihat sesuatu dan
merasa ketakutan !”
Lalu anak itu menangis dan
menjerit karena ketakutan.
8. Akhirnya, dengan terharu Lilin
keempat berkata:
“Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala,
kita tetap dapat selalu menyalakan
ketiga Lilin lainnya:
Akulah
“ HARAPAN ”
9. Dengan mata bersinar, sang anak
mengambil Lilin Harapan, lalu
menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
11. HARAPAN akan ridha dan
rahmat ALLAH menyalakan
lentera Taqwa, Iman, dan
Cinta, sehingga hidup menjadi
lebih bersinar dan sirnalah
kegelapan yang menakutkan...
12. Nyalakan lentera dalam hatimu walau
dari nyala sebuah lilin, setidaknya
dengan nyala itu kau dapat
menghindari rintangan dalam
menjalani hidup serta mencega
orang lain agar tidak
mengganggumu, karena sinarmu
mampu menyinari dirimu, sekitarmu
dan tempat keabadianmu...