Dokumen tersebut membahas tentang dimensi dan struktur pendidikan IPS yang terdiri atas empat dimensi yaitu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta tindakan. Selain itu juga membahas tentang model struktur pengetahuan IPS yang terdiri atas atribut, kelas, simbol, konsep, dan generalisasi.
2. A. DIMENSI PENDIDIKAN
IPS
1. Dimensi Pengetahuan
(Knowledge)
• 2. Dimensi Ketrampilan (Skill)
• 3. Dimensi Nilai dan Sikap
(Value and Attitude)
• 4. Dimensi Tindakan ( Action)
•
3. 1. DIMENSI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
Setiap
orang memiliki wawasan
tentang pengetahuan sosial yang
berbeda-beda secara
konseptual, Pengetahuan hendaknya
mencakup :
1.
Fakta,
2. konsep, dan
3. Generalisasi
4. .
1.
2.
3.
Fakta : data yang spesifik tentang
peristiwa, objek, orang, dan hal-hal
yang terjadi (peristiwa)
Konsep: kata-kata / frase yang
mengelompok, berkategori, dan
memberi arti terhadap kelompok fakta
yang berkaitan.
Generalisasi: Suatu pernyataan dari
dua / lebih konsep yang saling terkait.
5. KONSEP MENURUT DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL
SEJARA PSIKOLO GEOGRA
H
GI
FI
ANTROPOL
OGI
POLITIK
SOSIOLO EKONOMI
GI
•Tradisi
•Perubaha
n
•Kontinuit
as
•Konflik
•Kooperas
i
•Nasionali
sme
•Kolonialis
me
•Imperialis
me
•revolusi
•Budaya
•Tradisi
•Keyakinan
•Akulturasi
•Kekerabatan
•Adaptasi
•Ritual
•Perubahan
•Budaya
•etnosentris
•Pengambil
an
keputusa
•Otoritas
•Kekuasaa
n
•Negara
•Konflik
•Keadilan
•HAM
•Demokras
i
•Masyarak
at
•Sosialisasi
•Peran
•Status
•Stratifikasi
sosial
•Norma
dan sanksi
•Nilai
•Konflik
sosial
•Mobilitas
sosial
•Otoritas
•Perilaku
•Kerja kelompok
•Hub.
Antarkelompok
•Persepsi
•Fungsi –
Individu
•Keragama
n
•Pengemb
angan
•Lokasi
•Pola ruang
•Jarak
•Wilayah
•Distribusi
•Lingkunga
n
•Perubahan
tempat
•Difusi
budaya
•Produksi
•Distribusi
•Spesialisas
i
•Pembagian
kerja
•Konsumsi
•Kelangkaa
n
•Permintaa
n
•Penawaran
•Saling
ketergantun
gan
•Teknologi
7. A. KETRAMPILAN MENELITI
Ketrampilan ini diperlukan untuk mengumpulkan
dan mengolah data. secara umum penelitian
mencakup sejumlah aktivitas sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan mengungkapkan
masalah/isu
Mengumpulkan dan mengolah data
Menafsirkan data
Menganalisis data
Menilai bukti-bukti yang ditemukan
Menyimpulkan
Menerapkan hasil temuan dan konteks yang
berbeda
Membuat pertimbangan nilai
8. B. KETRAMPILAN BERPIKIR
Untuk mengembangkan ketrampilan berpikir pada diri siswa
, perlu ada penguasaan terhadap bagian-bagian yang lebih
khusus dari ketrampilan berpikir tersebut serta melatihnya
dikelas. Beberapa ketrampilan berpikir yang perlu
dikembangkan oleh guru dikelas untuk para siswa meliputi:
Mengkaji dan menilai data secara kritis.
Merencanakan.
Merumuskan faktor sebab dan akibat.
Memprediksi hasil dari suatu kegiatan / peristiwa.
Menyarankan apa yang akan ditimbulkan dari suatu peristiwa /
perbuatan.
Curah pendapat (brainstorming)
Berspekulasi tentang masa depan.
Menyarankan berbagai solusi alternatif
Mengajukan pendapat dan perspektif yang berbeda.
9. C. KETRAMPILAN PARTISIPASI SOSIAL
Dalam belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaiman
berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.
Keahlian bekerja dalam kelompok sangat penting
karena dalam kehidupan bermasyarakat begitu banyak
orang menggantungkan hidup melalui kelompok.
Beberapa keterampilan partisipasi sosial yang perlu
dibelajarkan oleh guru meliputi:
Mengidentifikasi akibat dari perbuatan dan pengaruh
ucapan terhadap orang lain
Menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada orang
lain
Berbuat efektif sebagai anggota kelompok
Mengambil berbagai peran kelompok
Menerima kritik dan saran
Menyesuaikan kemampuan dengan tugas yang harus
diselesaikan
10. D. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI
Pengembangan keterampilan berkomunikasi
merupakan aspek yang penting dari pendekatan
pembelajaran IPS khususnya dalam inkuiri sosial.
Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk
mengungkapkan pemahaman dan perasaannya
secara jelas, efektif, dan kreatif. Walaupun bahasa
tulis dan lisan telah menjadi alat berkomunikasi
yang paling biasa, guru hendaknya selalu
mendorong para siswa untuk mengungkapkan
gagasannya dalam bentuk lain, seperti dalam
film, drama, seni
(suara, tari, lukis), pertunjukkan, foto, bahkan
dalam bentuk peta. Para siswa hendaknya
dimotivasi agar menjadi pembicara dan pendengar
yang baik.
11. 3. DIMENSI NILAI DAN SIKAP (VALUE AND
ATTITUDE)
a. Nilai Substantif
Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh
seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar
menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Setiap
orang memiliki keyakinan atau pendapat yang berbedabeda sesuai dengan keyakinannya tentang sesuatu hal.
b. Nilai Prosedural
Nilai-nilai prosedural yang perlu dilatih atau dibelajarkan
antara lain nilai
kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran
dan menghargai orang lain. Nilai-nilai kunci ini merupakan
nilai yang menyokong masyarakat demokratis, seperti:
toleran terhadap pendapat yang berbeda, menghargai bukti
yang ada, kerja sama, dan menghormati pribadi orang lain.
Apabila kelas IPS dimaksudkan untuk mengembangkan
partisipasi siswa secara efektif dan diharapkan semakin
memahami kondisi masyarakat Indonesia yang beraneka
ragam, maka siswa perlu mengenal dan berlatih
menerapkan nila-nilai tersebut.
12. 4. DIMENSI TINDAKAN (ACTION)
Dimensi tindakan sosial dapat dibelajarkan pada
semua jenjang dan semua tingkatan kelas
kurikulum IPS. Dimensi tindakan social untuk
pembelajaran IPS meliputi tiga model aktivitas
sebagai berikut.
Percontohan kegiatan dalam memecahkan
masalah di kelas seperti cara berorganisasi dan
bekerja sama.
Berkomunikasi dengan anggota masyarakat dapat
diciptakan.
Pengambilan keputusan dapat menjadi bagian
kegiatan kelas, khususnya pada saat siswa diajak
untuk melakukan inkuiri.
13. B.
STRUKTUR PIPS
Model pembelajaran alternatif untuk bidang ilmu-ilmu
sosial telah diperkenalkan dengan aneka ragam istilah
diperkenalkan dengan aneka ragam istilah, seperti :
Model Inkuiri, Problem Solving, Berpikir
Kritis, Pengambilan Keputusan, dan sebagainya. Pada
hakekatnya, model-model pembelajaran ini lebih banyak
menekankan pada upaya membelajarkan siswa secara
aktif (Students’ Active Learning).
Untuk menyajikan materi pembelajaran yang penuh
dengan muatan konsep, generalisasi dan teori, Marlin L.
Tanck dalam Sapriya (2009) memperkenalkan model
pembelajaran konsep, generalisasi dan konstruk yang
dikenal dengan “A Model of A knowledge” (Model
Struktur ilmu Pengetahuan).
15. 1. ATRIBUT
Atribut merupakan karakteristik atau sifat
sejumlah benda, peristiwa atau ide yang dapat
dibedakan. Atribut-atribut itu misalnya ciri-ciri
yang dapat dianggap sama, serupa atau
berbeda. Atribut dapat didasarkan pada fakta
berupa informasi konkret yang dapat
diverifikasi dari laporan orang lain atau hasil
pengamatan langsung seseorang. Apakah
informasi itu akurat, dapat dibuktikan dengan
cara memeriksa kebenaran laporan atau
dengan
meneliti, mendengarkan, menyentuh, dan
merasakan.
16. 2. KELAS
Kelas
adalah pengelompokkan
kategori benda-benda, peristiwa
atau pemikiran. Setiap kelas
meliputi benda-benda yang
memiliki kesamaan atribut dan
mengabaikan atribut-atribut yang
berbeda atau tidak ada kaitannya.
Pengkelasan berdasarkan pada
satu atau atribut tertentu, tidak
pada semua atribut.
17. 3. SIMBOL
Setiap kelas dapat dirujuk dengan suatu symbol.
Symbol menunjukkan kelas. Symbol dapat berupa
kata-kata, tanda, gerak mimic,nomor angka, atau
yang lainnya. Apapun namanya simbol merupakan
cara yang bermanfaat untuk mengkomunikasikan
tentang kelas. Kelas semua benda yang digunakan
dalam produksi mungkin cocok disebut “sumbersumber produksi” atau “faktor-faktor produksi”.
Benda-benda seperti tanah dan pohon dapat
dirujuk sebagai sumber alam. Kelas benda-benda
buatan manusia yang digunakan untuk
memproduksi dapat dinamakan “modal”. Kelompok
orang yang bekerja untuk menghasilkan sesuatu
barang dapat disebut “tenaga kerja” (buruh) atau
“sumber daya manusia”.
18. 4. KONSEP
Konsep
merupakan pokok pengertian
yang bersifat abstrak yang
menghubungkan orang dengan
kelompok benda, peristiwa, atau
pemikiran (ide). Lahirnya konsep karena
adanya kesadaran atas atribut kelas
yang ditunjukkan oleh simbol.
Konsep “tanah” bagi siswa merupakan
sebutan umum untuk sumber alam yang
produktif. Konsep buruh menurut siswa
merupakan sebutan abstrak tentang apa
yang dimiliki oleh semua anggota
kelas/kelompok
19. Jenis perilaku yang
menunjukkan pengetahuan
tentang konsep
.
PENGELOMPOKAN. Diberikan
sejumlah contoh gambar orang
yang berpakaian berbeda-beda
sesuai dengan profesinya, siswa
akan dapat mengidentifikasi contoh
gambar dan yang bukan contoh
gambardari suatu konsep
APLIKASI. Diberikan masalah baru
dengan memanfaatkan
pengetahuan konsep umum, siswa
akan menggunakan konsep untuk
memecahkan masalah.
SINTESIS. Diberikan motivasi,
siswa akan dapat membuat
contoh-contoh konsep yang unik.
Contoh perilaku tentang konsep sumber daya
alam, buruh, modal.
Ketika diberikan contoh gambar: dokter, sekretaris,
turis, dan bayi, kemudian diajukan pertanyaan,
gambar mankah yang termasuk kelompok tenaga
kerja, siswa memilih dokter dan sekretaris sebagai
profesi tenaga kerja, bukan turis dan bayi.
Apabila ditanya, apakah perbedaan antara
mengolah tanah menggunakan cangkul dan
mengolah tanah menggunakan traktor, siswa
menjawab bahwa yang pertama banyak
memerlukan banyak tenaga kerja manusia
sedangkan yang kedua memerlukan banyak
modal.
Apabila diminta pendapat bagaimana cara
memanfaatkan rumput laut sebagai bahan
makanan tambahan dan mengemukakan apakah
sumber alam, tenaga kerja dan modalnya, siswa
mungkin menjawab „manisan rumput laut” dan
rumput laut sebagai sumber alam (bahan mentah),
mesin mengolah sebagai modal dan operator
mesin sebagai tenaga kerja.
20. 5. GENERALISASI
Generalisasi
merupakan
penekanan suatu hubungan yang
terjadi antara atau
antarkelas/kelompok. Pengertian
yang dimaksud dalam generalisasi
dapat disebut
preposisi, hipotesis, inferensi, kesi
mpulan, atau prinsip. Arti
generalisasi ini biasanya
dikomunikasikan secara verbal
dalam suatu pernyataan
21. .
Jenis perilaku tentang
generalisasi
contoh perilaku
PENGELOMPOKAN.
Diberika kasus-kasus baru,
siswa akan dapat
mengidentifikasi kasus-kasus
yang positif, negatif, dan bukan
kasus.
Ketika ditanya apakah sumber daya alam,
tenaga kerja, dan modal digunakan dalam
industri,siswa dapat menjawab “ya” dan
mengidentifikasi contoh-contoh sumber daya
alam, tenaga kerja dan modal.
APLIKASI. Diberikan masalah
baru dengan memanfaatkan
pengetahuan konsep umum,
siswa akan menggunakan
konsep untuk memecahkan
masalah.
Apabila ditanya, apakah perbedaan antara
mengolah tanah dengan menggunakan
cangkul dan mengolah tanah dengan
menggunakan traktor, siswa mungkin
menjawab bahwa yang pertama memerlukan
banyak tenaga kerja manusia, sedangkan
yang kedua banyak memerlukan banyak
modal.
SINTESIS. Diberi motivasi,
siswa akan dapat membuat
contoh-contoh generalisasi yang
unik
Apabila diminta pendapat bagaimana
membuat kursi tamu, siswa mungkin
memasukkan contoh-contoh sumber daya
alam (kayu), tenaga kerj adan modal dalam
menggambarkan proses produksi.