SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL



     Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR-RI



KERANGKA EKONOMI MAKRO
      TAHUN 2013
                         Oleh:
    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional


               Jakarta, 5 September 2012
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   KERANGKA PAPARAN

  I. PENGANTAR
  II. TEMA DAN SASARAN RKP 2013
      – Tema RKP 2013
      – Realisasi dan Sasaran Utama Indikator Pembangunan
  III. KESEJAHTERAAN RAKYAT
      – Pertumbuhan Ekonomi (Sisi Pengeluaran)
      – Pertumbuhan Ekonomi (Sisi Produksi)
      – Penanggulangan Kemiskinan
      – Penciptaan Lapangan Kerja


                                                            2
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




             1     PENGANTAR




                               3
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   PENGANTAR
• RKP menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBN
• Proses penyusunan telah melibatkan seluruh
  pemangku kepentingan (Pertemuan Tiga Pihak
  Bappenas – Kemenkeu – K/L terkait serta proses
  Musrenbang)
• Arah kebijakan RKP 2013 telah dipresentasikan dan
  dibahas dengan DPR-RI dalam Pembicaraan
  Pendahuluan RAPBN 2013 pada bulan Mei-Juni 2012
• Pada kesempatan ini presentasi ini difokuskan pada
  perkuatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

                                                       4
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                   TEMA DAN SASARAN
             2         RKP 2013



                                      5
KEMENTERIAN PPN/
    BAPPENAS
                                         TEMA RKP 2013
                                               PRIORITAS NASIONAL
                                                RPJMN 2010 - 2014
  1      Reformasi Birokrasi dan Tata      6   Infrastruktur                  11   Kebudayaan, Kreativitas dan
         Kelola                                                                    Inovasi Teknologi

  2      Pendidikan                        7   Iklim Investasi dan
                                                                              12   Bidang Politik, Hukum dan
                                               Iklim Usaha                         Keamanan

  3      Kesehatan                         8   Energi                         13   Bidang Perekonomian

  4      Penanggulangan Kemiskinan         9   Lingkungan Hidup dan
                                                                              14   Bidang Kesejahteraan Rakyat
                                               Pengelolaan Bencana

  5     Ketahanan Pangan                  10   Daerah Tertinggal, Terdepan,
                                               Terluar, & Pascakonflik



                                        TEMA PEMBANGUNAN NASIONAL 2013
      MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN
                          KESEJAHTERAAN RAKYAT
Unsur – unsur pokok tema ini adalah:
(1)   Daya Saing
(2)   Daya Tahan Ekonomi (resilience)
(3)   Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat
                                                                                                                 6
(4)   Stabilitas Sosial dan Politik
REALISASI DAN SASARAN UTAMA
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS              INDIKATOR PEMBANGUNAN
Realisasi 2005 - 2009                                                    (persen)

                   URAIAN    2005     2006       2007        2008       2009

Pertumbuhan Ekonomi           5,7       5,5        6,3        6,0        4,6

Pengangguran                 11,24    10,28       9,11       8,39       7,87

Kemiskinan                   15,97    17,75      16,58       15,42      14,15

RPJM Nasional 2010 - 2014                                                (persen)

                               Realisasi      APBN-P          Proyeksi
                   URAIAN
                             2010     2011     2012        2013      2014
Pertumbuhan Ekonomi          6,2      6,5        6,5      6,8 - 7,2    7,0-7,7

Pengangguran                 7,1      6,5      6,4-6,6    5,8 - 6,1   5,0 -6,0

Kemiskinan                   13,3     12,4    10,5-11,5   9,5 -10,5   8,0 - 10,0
                                                                               7
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




             3     KESEJAHTERAAN RAKYAT




                                          8
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                   PERTUMBUHAN EKONOMI
                     --SISI PENGELUARAN--




                                            9
EKONOMI INDONESIA MASIH TUMBUH TINGGI
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                                           Grafik Pertumbuhan PDB




                                                           Pertumbuhan, % (yoy)
                   URAIAN                                                                   2012   2012
                                    2004   2005   2006   2007   2008   2009   2010   2011
                                                                                            (Q1)   (Q2)
       Produk Domestik Bruto        5,0    5,7    5,5    6,3    6,0    4,6    6,2    6,5     6,3    6,4
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas   6,0    6,6    6,1    6,9    6,5    5,0    6,6    6,9    6,7    6,9

    Meskipun kondisi ekonomi dunia masih penuh dengan resiko, ekonomi Indonesia masih dapat
     tumbuh diatas 6 %.
Sumber: BPS (diolah)                                                                                      10
SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI:
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                                SISI PENGELUARAN
  Sumber Pertumbuhan Ekonomi


                                                     2,9         Net Ekspor
               2,1               2,4
                                                                 PMTB
               2,7               2,8                 2,8         Konsumsi Pemerintah

             2011             2012 (Q1)         2012 (Q2)        Konsumsi Rumah Tangga




                                       Pertumbuhan (yoy,%)    Penyumbang pertumbuhan
                     URAIAN                   2011     2012
                                       2011                   ekonomi terbesar adalah:
                                              (Q1)     (Q2)    konsumsi masyarakat;
      Konsumsi Rumah Tangga             4,7    4,9      5,0    investasi (PMTB)
      Pengeluaran Pemerintah            3,2    5,9      7,0
   Pembentukan Modal Tetap Bruto        8,8   10,0     12,3
       Ekspor Barang dan Jasa          13,6    7,9      1,9
       Impor Barang dan Jasa           13,3    8,0     10,9
Sumber: BPS (diolah)
                                                                                         11
PERKIRAAN PERTUMBUHAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS        DARI SISI PENGELUARAN 2013

                                        RAPBN
                                         2013
    PERTUMBUHAN EKONOMI (%)               6,8
    Sisi Pengeluaran
     Konsumsi Masyarakat                  4,9
     Konsumsi Pemerintah                  6,7
     PMTB                                11,9
     Ekspor Barang dan Jasa              11,7
     Impor Barang dan Jasa               13,5
    Sumber: RAPBN 2013



                                                12
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                   PERTUMBUHAN EKONOMI
                       --SISI PRODUKSI-




                                          13
SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI:
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                               SISI PRODUKSI

                       Sumber Pertumbuhan Ekonomi



                                                    Pengangkutan


                                                    Perdagangan Hotel
                                                    Restoran




                                                    Pertanian


Sumber: BPS (diolah)

                                                                        14
PERKIRAAN PERTUMBUHAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS         DARI SISI PRODUKSI 2013

                                      RAPBN 2013
 PERTUMBUHAN EKONOMI (%)                  6,8
 Sisi Produksi
   Pertanian                             3,7
   Pertambangan                          2,8
   Industri Pengolahan                   6,5
   Listrik, Gas, dan Air Bersih          6,6
   Bangunan                              7,5
   Perdagangan, Hotel, dan Restoran      8,9
   Pengangkutan dan Komunikasi           12,1
   Keuangan, Persewaan, Jasa Usaha       6,1
   Jasa-jasa                             6,0
 Sumber: RAPBN 2013


                                                   15
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




           PENANGGULANGAN KEMISKINAN




                                       16
PERKEMBANGAN ANGKA KEMISKINAN
KEMENTERIAN PPN/
                                 INDONESIA TAHUN 2004-2012
   BAPPENAS




 45
                                       39.3
 40                                                   37.17
           36.15
                           35.1                                        34.96
 35                                                                                32.53
                                                                                                 31.02          30.02       29.13
 30

 25

 20
                                           17.75
                   16.66      15.97                       16.58
 15                                                                        15.42
                                                                                        14.15         13.33         12.49       11.96
 10

    5

    0
            2004           2005        2006           2007             2008         2009          2010          2011        2012

                                  Jumlah Penduduk Miskin (juta jiwa)           Persentase Penduduk Miskin (%)

       Sampai dengan Maret 2011, tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49 persen, dari 13,33
        persen pada tahun 2010. Sampai dengan September 2011, tingkat kemiskinan menurun kembali
        menjadi 12,36 persen. Maret 2012 tingkat kermiskinan turun menjadi 11,96% (29,13 juta jiwa).
       Tingkat kemiskinan nasional diharapkan akan dapat diturunkan kembali pada kisaran 9,5-10,5 persen
        pada tahun 2013.
Sumber: diolah dari data Susenas beberapa tahun, BPS                                                                                    17
INFLASI DAN TINGKAT KEMISKINAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                   Poverty Basket   Inflasi Tahunan        Tingkat                                 Tingkat
     Tahun                                                                Garis Kemiskinan
                    Inflation (%)         (%)         Pertumbuhan (%)                            Kemiskinan
      2000              n.a              9,35                4,1               80.842               19,14
      2001               n.a             12,55               3,8               88.234               18,41
      2002               n.a             10,03               4,4               108.889               18,2
      2003               n.a             5,06                4,7               118.554              17,42
      2004               n.a             6,40                 5                122.775              16,66
      2005             12,87             17,11               5,7               138.574              15,97
      2006              9,69             6,60                5,5               151.997              17,75
      2007              9,67             6,59                6,3               166.697              16,58
      2008              9,56             11,06               6,1               182.636              15,42
      2009               9,4             2,78                4,5               200.262              14,15
      2010               4,2             6,96                6,1               211.726              13,33
      2011              10,9             3,79                6,5               233.740              12,49
      2012             6,52*)           4,50**)             6,4**)             248.707              11,96

Walaupun tingkat pertumbuhan relatif tinggi, tetapi inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga
tinggi, sehingga angka kemiskinan tidak dapat turun dengan signifikan. Bahkan pada tahun 2005, walaupun terjadi
pertumbuhan, tetapi dengan poverty basket inflation tercatat sampai 12,87% karena adanya kenaikan harga
BBM, berdampak pada kenaikan angka kemiskinan, dari 15,97% menjadi 17,75% pada tahun 2006.

Sumber: BPS
Catatan: *) angka sementara
        **) angka triwulan kedua
                                                                                                                  18
RUMAH TANGGA MISKIN RENTAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                   TERHADAP KENAIKAN HARGA PANGAN

                                                         Kenaikan pangan 2008
                         Kenaikan BBM & pangan 2005-06

                                                                                Kenaikan harga
                                                                                beras sebelum
                                                                                    panen




                                                                                                 19
KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PPN/
                       PENANGGULANGAN KEMISKINAN
   BAPPENAS




  1. Peningkatan dampak pencapaian MP3EI dengan:
     • Peningkatan kesempatan kerja dan penurunan angka pengangguran
     • Peningkatan pendapatan dengan mendorong tumbuhnya sektor-sektor produktif dengan
        rata-rata upah lebih tinggi.
  2. Penyiapan MP3KI dengan fokus jangka pendek rekonsolidasi program-program
     penanggulangan kemiskinan melalui RAN-PPK
  3. Mengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin (agar peningkatan
     pendapatan orang miskin efektif), melalui, a.l.:
     • Pengamanan stok dan distribusi bahan pangan pokok.
     • Dukungan terhadap upaya revitalisasi pertanian dan perdesaan
     • Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung keterkaitan desa-kota
  4. Perluasan target penerima program klaster 1 dengan berdasar pada hasil PPLS 2011 (unified
     database) dan peningkatan kualitas pelaksanaan program.
  5. Sinergi dan peningkatan kualitas program-program Pemberdayaan masyarakat (PNPM) untuk
     memperluas kesempatan kerja yg berkelanjutan, pengembangan ekonomi lokal, membuka
     keterisolasian wilayah & meningkatKan keberdayaan masyarakat.
  6. Peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bimbingan
     kewirausahaan, penyediaan dan peningkatan akses informasi dan kepastian usaha
     (regulasi), khususnya yang memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan ekonomi UMK
  7. Pelaksanaan Program-Program Pro-Rakyat (Klaster 4 Program Penanggulangan Kemiskinan)
                                                                                                    20
KEMENTERIAN PPN/
    BAPPENAS
                    HIGHLIGHT KEGIATAN 2013

  PENANGGULANGAN KEMISKINAN
--Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui Peningkatan Sinergi Klaster I – IV --
                                 OUTPUT STRATEGIS , a.l :
KLASTER I, antara lain :
• Perluasan cakupan PKH menjadi 2.400.000 RTSM
• 15.497.513 RTS penerima Raskin (15 kg per RTS selama 12 bulan)
• Peningkatan jumlah siswa SD/SDLB penerima beasiswa miskin menjadi 7.054.836 siswa
• Peningkatan jumlah siswa MI dan MTs penerima beasiswa miskin menjadi 1.435.425 siswa MI
  dan 939.121 siswa MTs
• Peningkatan jumlah siswa SMP/SMPLB penerima beasiswa miskin menjadi 2.588.923 siswa
• Mahasiswa penerima Bidik Misi 122.000 mahasiswa miskin
• Peningkatan jumlah puskesmas dan RS yang memberikan Jamkesmas menjadi 9.323 Puskemas
  dan 90% RS
                                                                                            21
KEMENTERIAN PPN/
      BAPPENAS
                                           LANJUTAN...
                                          OUTPUT STRATEGIS , a.l :
KLASTER II, antara lain :
• Meningkatkan cakupan penerima PNPM Perdesaan Inti (5.100 kec)
• PNPM MP Penguatan:PNPM-MP Perbatasan(80 kec),PNPM-MP Integrasi SPP-SPPN(85 kab)
• PNPM Perkotaan (10.923 kelurahan)
• PNPM Generasi (290 Kecamatan)
• Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi & sosial (RISE) di 79 Kecamatan
• Infrastruktur Perdesaan (PNPM-PPIP & RIS) di 2.600 desa
• Terfasilitasinya Pemda Provinsi dan Kabupaten dalam pelaksanaan PNPM-PISEW /RISE (9 prov, 34 kab)
• 35 kab yang mendapatkan stimulant infrastruktur pendukung investasi untuk percepatan pembangunan
• 35 kab yang mendapatkan stimulant untuk peningkatan kapasitas pengembangan investasi daerah
• 35 kab tertinggal yang mempunyai basis data investasi di daerah
KLASTER III, antara lain :
• Melanjutkan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
• 27.520 UMKM KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR
Peningkatan akses permodalan melalui :
• 500 UMKM dan koperasi yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank melalui linkage
• 1.320 Koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana
• 150 KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya
• Koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan (50 Koperasi)
• 2000 Wirausaha Pemula yang mendapatkan start up capital                                             22
KEMENTERIAN PPN/
                                 LANJUTAN...
    BAPPENAS




                                OUTPUT STRATEGIS , a.l
KLASTER IV, antara lain :
Melanjutkan fasilitasi dan pembangunan perumahan swadaya :
• Pembangunan baru perumahan swadaya (20.000 unit)
• Peningkatan kualitas perumahan swadaya (230.000 unit)
• Pembangunan PSU perumahan swadaya (26.250 unit)
• Program listrik murah dan hemat (16.204 Pelanggan)
• 2.000 kelompok nelayan (KUB) penerima Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) di
  lokasi PKN
• 800 kelompok yang menerima pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR)
• 700 ribu ton produksi garam yang dihasilkan di lokasi PKN




                                                                                     23
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




               PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA




                                           24
PERKEMBANGAN PASAR TENAGA KERJA
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                             MEMBAIK
                   Angkatan Kerja     Kesempatan Kerja    Pertumbuhan     Penganggur
      Tahun                                                                                  TPT (%)
                    (Juta Orang)        (Juta orang)      Ekonomi (%)     (Juta Orang)
       2002                 116,53              108,21        4,4                    8,32     7,14%
       2003                 119,40              111,28        4,7                    8,12     6,80%
       2004                 117,37              109,67        5,0                    7,70     6,56%
       2005                 105,80               94,95        5,7                  10,85      10,26%
       2006                 106,28               95,18        5,5                  11,10      10,45%
       2007                 108,13               97,58        6,3                  10,55      9,75%
       2008                 111,48              102,05        6,1                    9,43     8,46%
       2009                 113,74              104,49        4,5                    9,26     8,14%
       2010                 116,00              107,41        6,1                    8,59     7,41%
       2011                 119,40              111,28        6,5                    8,12     6,80%
       2012            120,41 (Feb)        112,80 (Feb)    6,4 (tw.II)         7,61 (Feb)   6,32% (Feb)

    Pertumbuhan telah membawa perubahan dalam struktur pasar tenaga kerja ke arah lapangan kerja
     yang baik (Descent Work).
    Pasar tenaga kerja mengalami kemajuan yang berarti, dari tahun ke tahun.
    Angka pengangguran dapat diturunkan ke tingkat 6,32 persen (Feb 2012)
    Investasi yang terus tumbuh baik, membawa perubahan dalam pasar tenaga kerja, kearah kegiatan
     ekonomi formal.
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUN
   KEMENTERIAN PPN/
      BAPPENAS




                           TPT (%) TPT (%) TPT (%)           TPT (%)
Tingkat Pendidikan (Juta Orang)07 Feb 10 Feb 11
                           Feb                               Feb 12
SD Ke Bawah                  6.03    3.71    3.37              3.69
SMP                         11.78    7.55    7.83              7.8
SMA                         17.11    11.9   10.66             10.34
SMK                         15.99   13.81   10.43              9.51
Diploma I/II/III            11.95   15.71    7.16              7.5
Universitas                 10.55   14.24    8.02              6.95

                                            20                                                          SD Ke Bawah
 Tingkat pengangguran
  terbuka menurun                                        17.11             15.71                        SMP
                                            16   15.99
  terutama untuk
                                                                               14.24                    SMA
  pendidikan menengah                                11.95             13.81
  keatas.                                   12   11.78                         11.9
                                  TPT (%)




                                                         10.55                         10.43   10.66              10.34
                                                                                                       9.51 7.5
 Dibandingkan tahun                         8       6.03               7.55            7.83
                                                                                               8.02
                                                                                                        7.8
  2010, tingkat                                                                             7.16               6.95
  pengangguran lulusan                                                     3.71             3.37           3.69
                                             4
  Diploma dan
  Universitas berkurang
  lebih dari setengahnya.                    0
                                                    Feb 07                Feb 10          Feb 11         Feb 12
RASIO KESEMPATAN KERJA TERHADAP
KEMENTERIAN PPN/
                        ANGKATAN KERJA TERUS MENINGKAT
   BAPPENAS




        Rasio Kesempatan Kerja terhadap Angkatan Kerja untuk           Rasio Kesempatan Kerja terhadap Angkatan Kerja
90%                       Youth (15-24 th)                     100%

85%                                                            95%

80%
                                                               90%
75%
                                                               85%
70%                                                                                                                                  KOTA
                                                               80%                                                                   DESA
65%

60%                                                            75%
        2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011             2002   2003   2004   2005   2006   2007   2008   2009   2010    2011




     Sejak tahun 2006, rasio yang memiliki pekerjaan meningkat hampir sama antara kota dan desa.
     Ketersediaan lapangan kerja di perkotaan dan perdesaan merata. Kecuali tahun 2010-
      2011, peningkatan rasio pekerja di kota lebih tinggi daripada desa.
     Kecenderungan dalam rasio pekerja untuk kaum muda menunjukkan situasi yang lebih baik.
     Rasio ini pernah menurun tajam tahun 2002-2005.

                                                                                                                                             27
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEMENTERIAN PPN/
                   PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA KAUM MUDA
   BAPPENAS




1       Perluasan Akses Layanan Informasi Pasar Kerja

2       Pemberian Kesempatan Kedua Pada Mereka Yang Meninggalkan Sekolah Lebih
        Awal

3       Peningkatan Keahlian Untuk Dapat Bekerja

4       Peningkatkan Kualitas Pemagangan Berdasarkan Kebutuhan Perusahaan

5       Peningkatan kapasitas Berusaha dan Berwirausaha


6       Pemberian Akses Kepada Kelompok Usia Muda Yang Kurang Beruntung Untuk
        Meningkatkan Kualitas Hidup
PROGRAM KAUM MUDA DAN SASARAN
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS
                             TENAGA KERJA

                                                  TARGET/SASARAN TENAGA KERJA
     NO                    KEGIATAN                         (ORANG)
                                                  RENCANA 2012 RENCANA 2013
      1       Pelatihan                               395.434            502.880
      2       Pemagangan                               58.500            34.750
              Pengembangan kapasitas usaha dan
      3                                                32.530            52.080
              Kewirausahaan
                            JUMLAH                    486.464           589.710

   Layanan informasi pasar kerja, akan dikembangkan di 320 Kabupaten/Kota, Perguruan
    Tinggi, dan Sekolah-sekolah.
   Pemberian Kesempatan kedua pada mereka yang meninggalkan sekolah lebih awal
    bagi: (a) Siswa Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan,
    (b) Perbaikan insentif agar kaum muda tetap berada di sekolah, khususnya bagi anak
    usia sekolah yang terpaksa bekerja, sekitar 10.750 anak.
KEMENTERIAN PPN/
   BAPPENAS




                   TERIMA KASIH




                                  30

More Related Content

What's hot

Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanSistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Oswar Mungkasa
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
Buku Pekan MDGs Sumbar
Buku Pekan MDGs SumbarBuku Pekan MDGs Sumbar
Buku Pekan MDGs SumbarDR Irene
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Muhammad Sirod
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Tony Hidayat
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 

What's hot (17)

Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 
Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanSistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI)
 
Kuliah umum bkf
Kuliah umum bkfKuliah umum bkf
Kuliah umum bkf
 
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
Isu pembangunan wilayah dan re exercise target kerangka ekonomi makro daerah ...
 
Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017
 
APBN 2020
APBN 2020APBN 2020
APBN 2020
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
 
Buku Pekan MDGs Sumbar
Buku Pekan MDGs SumbarBuku Pekan MDGs Sumbar
Buku Pekan MDGs Sumbar
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017Ringkasan APBN 2017
Ringkasan APBN 2017
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 

Viewers also liked

FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesAbdul Hadi Ilman
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Abdul Hadi Ilman
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Abdul Hadi Ilman
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Abdul Hadi Ilman
 

Viewers also liked (7)

FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013Bps asumsi makro apbn 2013
Bps asumsi makro apbn 2013
 
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
Kemenkeu asumsi makro apbn 2013
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
 

Similar to Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013

Paparan menppn -20100427221037__2
Paparan menppn -20100427221037__2Paparan menppn -20100427221037__2
Paparan menppn -20100427221037__2Kikyou LittleJunior
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANTri Damri
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011yudi maulana
 
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...Dadang Solihin
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikUmi Hanik
 
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 aceh
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 acehPresentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 aceh
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 acehDadang Solihin
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014Dadang Solihin
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanSinergy Aditya
 
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurRapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurKamen Ride
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Badan Kebijakan Fiskal
 
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...habibi479535
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011 Dadang Solihin
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...Arief Wiroyudo
 
3.-PKEPK.pptx
3.-PKEPK.pptx3.-PKEPK.pptx
3.-PKEPK.pptxPopUler
 
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri Oswar Mungkasa
 
Rembuknas 2013 Arahan Mendikbud (bag 4)
Rembuknas 2013   Arahan Mendikbud (bag 4)Rembuknas 2013   Arahan Mendikbud (bag 4)
Rembuknas 2013 Arahan Mendikbud (bag 4)Ismail Wiroprojo
 

Similar to Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013 (20)

Paparan menppn -20100427221037__2
Paparan menppn -20100427221037__2Paparan menppn -20100427221037__2
Paparan menppn -20100427221037__2
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
Aceh saat ni
Aceh saat niAceh saat ni
Aceh saat ni
 
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
 
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011
 
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...
Sinkronisasi RPJMN dengan RPJMD dalam rangka Mencapai Sasaran Pembangunan Nas...
 
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanikMengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
Mengkritisi postur rapbn 2009 umi hanik
 
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 aceh
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 acehPresentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 aceh
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 aceh
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaan
 
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurRapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
 
RAPBN 2011
RAPBN 2011RAPBN 2011
RAPBN 2011
 
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
Pokok-Pokok Nota Keuangan dan RAPBN 2011
 
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...
9610042019111330-bahan-paparan-menteri-ppn-musrenbangprov-kalimantan-timur-10...
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan UU 11/2011
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
 
3.-PKEPK.pptx
3.-PKEPK.pptx3.-PKEPK.pptx
3.-PKEPK.pptx
 
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri   Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan PNPM Mandiri
 
Rembuknas 2013 Arahan Mendikbud (bag 4)
Rembuknas 2013   Arahan Mendikbud (bag 4)Rembuknas 2013   Arahan Mendikbud (bag 4)
Rembuknas 2013 Arahan Mendikbud (bag 4)
 

More from Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptxAbdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxAbdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfAbdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxAbdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahAbdul Hadi Ilman
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityAbdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaAbdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthAbdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Abdul Hadi Ilman
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 

More from Abdul Hadi Ilman (18)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 

Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013

  • 1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR-RI KERANGKA EKONOMI MAKRO TAHUN 2013 Oleh: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 5 September 2012
  • 2. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS KERANGKA PAPARAN I. PENGANTAR II. TEMA DAN SASARAN RKP 2013 – Tema RKP 2013 – Realisasi dan Sasaran Utama Indikator Pembangunan III. KESEJAHTERAAN RAKYAT – Pertumbuhan Ekonomi (Sisi Pengeluaran) – Pertumbuhan Ekonomi (Sisi Produksi) – Penanggulangan Kemiskinan – Penciptaan Lapangan Kerja 2
  • 3. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS 1 PENGANTAR 3
  • 4. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENGANTAR • RKP menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBN • Proses penyusunan telah melibatkan seluruh pemangku kepentingan (Pertemuan Tiga Pihak Bappenas – Kemenkeu – K/L terkait serta proses Musrenbang) • Arah kebijakan RKP 2013 telah dipresentasikan dan dibahas dengan DPR-RI dalam Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2013 pada bulan Mei-Juni 2012 • Pada kesempatan ini presentasi ini difokuskan pada perkuatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. 4
  • 5. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TEMA DAN SASARAN 2 RKP 2013 5
  • 6. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TEMA RKP 2013 PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2010 - 2014 1 Reformasi Birokrasi dan Tata 6 Infrastruktur 11 Kebudayaan, Kreativitas dan Kelola Inovasi Teknologi 2 Pendidikan 7 Iklim Investasi dan 12 Bidang Politik, Hukum dan Iklim Usaha Keamanan 3 Kesehatan 8 Energi 13 Bidang Perekonomian 4 Penanggulangan Kemiskinan 9 Lingkungan Hidup dan 14 Bidang Kesejahteraan Rakyat Pengelolaan Bencana 5 Ketahanan Pangan 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pascakonflik TEMA PEMBANGUNAN NASIONAL 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Unsur – unsur pokok tema ini adalah: (1) Daya Saing (2) Daya Tahan Ekonomi (resilience) (3) Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat 6 (4) Stabilitas Sosial dan Politik
  • 7. REALISASI DAN SASARAN UTAMA KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS INDIKATOR PEMBANGUNAN Realisasi 2005 - 2009 (persen) URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan Ekonomi 5,7 5,5 6,3 6,0 4,6 Pengangguran 11,24 10,28 9,11 8,39 7,87 Kemiskinan 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 RPJM Nasional 2010 - 2014 (persen) Realisasi APBN-P Proyeksi URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,5 6,5 6,8 - 7,2 7,0-7,7 Pengangguran 7,1 6,5 6,4-6,6 5,8 - 6,1 5,0 -6,0 Kemiskinan 13,3 12,4 10,5-11,5 9,5 -10,5 8,0 - 10,0 7
  • 8. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS 3 KESEJAHTERAAN RAKYAT 8
  • 9. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PERTUMBUHAN EKONOMI --SISI PENGELUARAN-- 9
  • 10. EKONOMI INDONESIA MASIH TUMBUH TINGGI KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Grafik Pertumbuhan PDB Pertumbuhan, % (yoy) URAIAN 2012 2012 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 (Q1) (Q2) Produk Domestik Bruto 5,0 5,7 5,5 6,3 6,0 4,6 6,2 6,5 6,3 6,4 Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 6,0 6,6 6,1 6,9 6,5 5,0 6,6 6,9 6,7 6,9  Meskipun kondisi ekonomi dunia masih penuh dengan resiko, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh diatas 6 %. Sumber: BPS (diolah) 10
  • 11. SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI: KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS SISI PENGELUARAN Sumber Pertumbuhan Ekonomi 2,9 Net Ekspor 2,1 2,4 PMTB 2,7 2,8 2,8 Konsumsi Pemerintah 2011 2012 (Q1) 2012 (Q2) Konsumsi Rumah Tangga Pertumbuhan (yoy,%) Penyumbang pertumbuhan URAIAN 2011 2012 2011 ekonomi terbesar adalah: (Q1) (Q2)  konsumsi masyarakat; Konsumsi Rumah Tangga 4,7 4,9 5,0  investasi (PMTB) Pengeluaran Pemerintah 3,2 5,9 7,0 Pembentukan Modal Tetap Bruto 8,8 10,0 12,3 Ekspor Barang dan Jasa 13,6 7,9 1,9 Impor Barang dan Jasa 13,3 8,0 10,9 Sumber: BPS (diolah) 11
  • 12. PERKIRAAN PERTUMBUHAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS DARI SISI PENGELUARAN 2013 RAPBN 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI (%) 6,8 Sisi Pengeluaran Konsumsi Masyarakat 4,9 Konsumsi Pemerintah 6,7 PMTB 11,9 Ekspor Barang dan Jasa 11,7 Impor Barang dan Jasa 13,5 Sumber: RAPBN 2013 12
  • 13. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PERTUMBUHAN EKONOMI --SISI PRODUKSI- 13
  • 14. SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI: KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS SISI PRODUKSI Sumber Pertumbuhan Ekonomi Pengangkutan Perdagangan Hotel Restoran Pertanian Sumber: BPS (diolah) 14
  • 15. PERKIRAAN PERTUMBUHAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS DARI SISI PRODUKSI 2013 RAPBN 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI (%) 6,8 Sisi Produksi Pertanian 3,7 Pertambangan 2,8 Industri Pengolahan 6,5 Listrik, Gas, dan Air Bersih 6,6 Bangunan 7,5 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,9 Pengangkutan dan Komunikasi 12,1 Keuangan, Persewaan, Jasa Usaha 6,1 Jasa-jasa 6,0 Sumber: RAPBN 2013 15
  • 16. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN 16
  • 17. PERKEMBANGAN ANGKA KEMISKINAN KEMENTERIAN PPN/ INDONESIA TAHUN 2004-2012 BAPPENAS 45 39.3 40 37.17 36.15 35.1 34.96 35 32.53 31.02 30.02 29.13 30 25 20 17.75 16.66 15.97 16.58 15 15.42 14.15 13.33 12.49 11.96 10 5 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Penduduk Miskin (juta jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%)  Sampai dengan Maret 2011, tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49 persen, dari 13,33 persen pada tahun 2010. Sampai dengan September 2011, tingkat kemiskinan menurun kembali menjadi 12,36 persen. Maret 2012 tingkat kermiskinan turun menjadi 11,96% (29,13 juta jiwa).  Tingkat kemiskinan nasional diharapkan akan dapat diturunkan kembali pada kisaran 9,5-10,5 persen pada tahun 2013. Sumber: diolah dari data Susenas beberapa tahun, BPS 17
  • 18. INFLASI DAN TINGKAT KEMISKINAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS Poverty Basket Inflasi Tahunan Tingkat Tingkat Tahun Garis Kemiskinan Inflation (%) (%) Pertumbuhan (%) Kemiskinan 2000 n.a 9,35 4,1 80.842 19,14 2001 n.a 12,55 3,8 88.234 18,41 2002 n.a 10,03 4,4 108.889 18,2 2003 n.a 5,06 4,7 118.554 17,42 2004 n.a 6,40 5 122.775 16,66 2005 12,87 17,11 5,7 138.574 15,97 2006 9,69 6,60 5,5 151.997 17,75 2007 9,67 6,59 6,3 166.697 16,58 2008 9,56 11,06 6,1 182.636 15,42 2009 9,4 2,78 4,5 200.262 14,15 2010 4,2 6,96 6,1 211.726 13,33 2011 10,9 3,79 6,5 233.740 12,49 2012 6,52*) 4,50**) 6,4**) 248.707 11,96 Walaupun tingkat pertumbuhan relatif tinggi, tetapi inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga tinggi, sehingga angka kemiskinan tidak dapat turun dengan signifikan. Bahkan pada tahun 2005, walaupun terjadi pertumbuhan, tetapi dengan poverty basket inflation tercatat sampai 12,87% karena adanya kenaikan harga BBM, berdampak pada kenaikan angka kemiskinan, dari 15,97% menjadi 17,75% pada tahun 2006. Sumber: BPS Catatan: *) angka sementara **) angka triwulan kedua 18
  • 19. RUMAH TANGGA MISKIN RENTAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TERHADAP KENAIKAN HARGA PANGAN Kenaikan pangan 2008 Kenaikan BBM & pangan 2005-06 Kenaikan harga beras sebelum panen 19
  • 20. KEBIJAKAN KEMENTERIAN PPN/ PENANGGULANGAN KEMISKINAN BAPPENAS 1. Peningkatan dampak pencapaian MP3EI dengan: • Peningkatan kesempatan kerja dan penurunan angka pengangguran • Peningkatan pendapatan dengan mendorong tumbuhnya sektor-sektor produktif dengan rata-rata upah lebih tinggi. 2. Penyiapan MP3KI dengan fokus jangka pendek rekonsolidasi program-program penanggulangan kemiskinan melalui RAN-PPK 3. Mengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin (agar peningkatan pendapatan orang miskin efektif), melalui, a.l.: • Pengamanan stok dan distribusi bahan pangan pokok. • Dukungan terhadap upaya revitalisasi pertanian dan perdesaan • Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung keterkaitan desa-kota 4. Perluasan target penerima program klaster 1 dengan berdasar pada hasil PPLS 2011 (unified database) dan peningkatan kualitas pelaksanaan program. 5. Sinergi dan peningkatan kualitas program-program Pemberdayaan masyarakat (PNPM) untuk memperluas kesempatan kerja yg berkelanjutan, pengembangan ekonomi lokal, membuka keterisolasian wilayah & meningkatKan keberdayaan masyarakat. 6. Peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bimbingan kewirausahaan, penyediaan dan peningkatan akses informasi dan kepastian usaha (regulasi), khususnya yang memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan ekonomi UMK 7. Pelaksanaan Program-Program Pro-Rakyat (Klaster 4 Program Penanggulangan Kemiskinan) 20
  • 21. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS HIGHLIGHT KEGIATAN 2013 PENANGGULANGAN KEMISKINAN --Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui Peningkatan Sinergi Klaster I – IV -- OUTPUT STRATEGIS , a.l : KLASTER I, antara lain : • Perluasan cakupan PKH menjadi 2.400.000 RTSM • 15.497.513 RTS penerima Raskin (15 kg per RTS selama 12 bulan) • Peningkatan jumlah siswa SD/SDLB penerima beasiswa miskin menjadi 7.054.836 siswa • Peningkatan jumlah siswa MI dan MTs penerima beasiswa miskin menjadi 1.435.425 siswa MI dan 939.121 siswa MTs • Peningkatan jumlah siswa SMP/SMPLB penerima beasiswa miskin menjadi 2.588.923 siswa • Mahasiswa penerima Bidik Misi 122.000 mahasiswa miskin • Peningkatan jumlah puskesmas dan RS yang memberikan Jamkesmas menjadi 9.323 Puskemas dan 90% RS 21
  • 22. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS LANJUTAN... OUTPUT STRATEGIS , a.l : KLASTER II, antara lain : • Meningkatkan cakupan penerima PNPM Perdesaan Inti (5.100 kec) • PNPM MP Penguatan:PNPM-MP Perbatasan(80 kec),PNPM-MP Integrasi SPP-SPPN(85 kab) • PNPM Perkotaan (10.923 kelurahan) • PNPM Generasi (290 Kecamatan) • Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi & sosial (RISE) di 79 Kecamatan • Infrastruktur Perdesaan (PNPM-PPIP & RIS) di 2.600 desa • Terfasilitasinya Pemda Provinsi dan Kabupaten dalam pelaksanaan PNPM-PISEW /RISE (9 prov, 34 kab) • 35 kab yang mendapatkan stimulant infrastruktur pendukung investasi untuk percepatan pembangunan • 35 kab yang mendapatkan stimulant untuk peningkatan kapasitas pengembangan investasi daerah • 35 kab tertinggal yang mempunyai basis data investasi di daerah KLASTER III, antara lain : • Melanjutkan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) • 27.520 UMKM KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR Peningkatan akses permodalan melalui : • 500 UMKM dan koperasi yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank melalui linkage • 1.320 Koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana • 150 KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya • Koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan (50 Koperasi) • 2000 Wirausaha Pemula yang mendapatkan start up capital 22
  • 23. KEMENTERIAN PPN/ LANJUTAN... BAPPENAS OUTPUT STRATEGIS , a.l KLASTER IV, antara lain : Melanjutkan fasilitasi dan pembangunan perumahan swadaya : • Pembangunan baru perumahan swadaya (20.000 unit) • Peningkatan kualitas perumahan swadaya (230.000 unit) • Pembangunan PSU perumahan swadaya (26.250 unit) • Program listrik murah dan hemat (16.204 Pelanggan) • 2.000 kelompok nelayan (KUB) penerima Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) di lokasi PKN • 800 kelompok yang menerima pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR) • 700 ribu ton produksi garam yang dihasilkan di lokasi PKN 23
  • 24. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA 24
  • 25. PERKEMBANGAN PASAR TENAGA KERJA KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS MEMBAIK Angkatan Kerja Kesempatan Kerja Pertumbuhan Penganggur Tahun TPT (%) (Juta Orang) (Juta orang) Ekonomi (%) (Juta Orang) 2002 116,53 108,21 4,4 8,32 7,14% 2003 119,40 111,28 4,7 8,12 6,80% 2004 117,37 109,67 5,0 7,70 6,56% 2005 105,80 94,95 5,7 10,85 10,26% 2006 106,28 95,18 5,5 11,10 10,45% 2007 108,13 97,58 6,3 10,55 9,75% 2008 111,48 102,05 6,1 9,43 8,46% 2009 113,74 104,49 4,5 9,26 8,14% 2010 116,00 107,41 6,1 8,59 7,41% 2011 119,40 111,28 6,5 8,12 6,80% 2012 120,41 (Feb) 112,80 (Feb) 6,4 (tw.II) 7,61 (Feb) 6,32% (Feb)  Pertumbuhan telah membawa perubahan dalam struktur pasar tenaga kerja ke arah lapangan kerja yang baik (Descent Work).  Pasar tenaga kerja mengalami kemajuan yang berarti, dari tahun ke tahun.  Angka pengangguran dapat diturunkan ke tingkat 6,32 persen (Feb 2012)  Investasi yang terus tumbuh baik, membawa perubahan dalam pasar tenaga kerja, kearah kegiatan ekonomi formal.
  • 26. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TPT (%) TPT (%) TPT (%) TPT (%) Tingkat Pendidikan (Juta Orang)07 Feb 10 Feb 11 Feb Feb 12 SD Ke Bawah 6.03 3.71 3.37 3.69 SMP 11.78 7.55 7.83 7.8 SMA 17.11 11.9 10.66 10.34 SMK 15.99 13.81 10.43 9.51 Diploma I/II/III 11.95 15.71 7.16 7.5 Universitas 10.55 14.24 8.02 6.95 20 SD Ke Bawah  Tingkat pengangguran terbuka menurun 17.11 15.71 SMP 16 15.99 terutama untuk 14.24 SMA pendidikan menengah 11.95 13.81 keatas. 12 11.78 11.9 TPT (%) 10.55 10.43 10.66 10.34 9.51 7.5  Dibandingkan tahun 8 6.03 7.55 7.83 8.02 7.8 2010, tingkat 7.16 6.95 pengangguran lulusan 3.71 3.37 3.69 4 Diploma dan Universitas berkurang lebih dari setengahnya. 0 Feb 07 Feb 10 Feb 11 Feb 12
  • 27. RASIO KESEMPATAN KERJA TERHADAP KEMENTERIAN PPN/ ANGKATAN KERJA TERUS MENINGKAT BAPPENAS Rasio Kesempatan Kerja terhadap Angkatan Kerja untuk Rasio Kesempatan Kerja terhadap Angkatan Kerja 90% Youth (15-24 th) 100% 85% 95% 80% 90% 75% 85% 70% KOTA 80% DESA 65% 60% 75% 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011  Sejak tahun 2006, rasio yang memiliki pekerjaan meningkat hampir sama antara kota dan desa.  Ketersediaan lapangan kerja di perkotaan dan perdesaan merata. Kecuali tahun 2010- 2011, peningkatan rasio pekerja di kota lebih tinggi daripada desa.  Kecenderungan dalam rasio pekerja untuk kaum muda menunjukkan situasi yang lebih baik.  Rasio ini pernah menurun tajam tahun 2002-2005. 27
  • 28. KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PPN/ PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA KAUM MUDA BAPPENAS 1 Perluasan Akses Layanan Informasi Pasar Kerja 2 Pemberian Kesempatan Kedua Pada Mereka Yang Meninggalkan Sekolah Lebih Awal 3 Peningkatan Keahlian Untuk Dapat Bekerja 4 Peningkatkan Kualitas Pemagangan Berdasarkan Kebutuhan Perusahaan 5 Peningkatan kapasitas Berusaha dan Berwirausaha 6 Pemberian Akses Kepada Kelompok Usia Muda Yang Kurang Beruntung Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
  • 29. PROGRAM KAUM MUDA DAN SASARAN KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TENAGA KERJA TARGET/SASARAN TENAGA KERJA NO KEGIATAN (ORANG) RENCANA 2012 RENCANA 2013 1 Pelatihan 395.434 502.880 2 Pemagangan 58.500 34.750 Pengembangan kapasitas usaha dan 3 32.530 52.080 Kewirausahaan JUMLAH 486.464 589.710  Layanan informasi pasar kerja, akan dikembangkan di 320 Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, dan Sekolah-sekolah.  Pemberian Kesempatan kedua pada mereka yang meninggalkan sekolah lebih awal bagi: (a) Siswa Drop-Out dan Tidak Mampu Melanjutkan, (b) Perbaikan insentif agar kaum muda tetap berada di sekolah, khususnya bagi anak usia sekolah yang terpaksa bekerja, sekitar 10.750 anak.
  • 30. KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS TERIMA KASIH 30