1. A. Latar Belakang
Untuk memajukan dan meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan jiwa padamasyarakat,
maka perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota keluarga pasienyang
sedang menjalani pengobatan, untuk itu perlu diikutsertakan dalam program perawatan
pasien baik di rumah maupun dirumah sakit. Hal ini sangat penting, bahwa pasien
mengalamigangguan mental tidak selamanya dirawat di rumah sakit jiwa. Dalam hal ini
peran aktif keluargadituntun guna mengoktimalkan pasien untuk mandiri, meningkatkan
pemenuhan kehidupansehari-hari. Pemberian informasi dan edukasi kepada keluarga serta
memperdayakan keluargadalam merawat pasien di rumah merupakan tujuan dalam
pelaksanaan kunjungan rumah ( homevisite ).
B. Identitas klien.
Nama
: Tn. A
Umur
: 28 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Status
: single
Tanggal masuk
: 27 desember 2010
No RM
: 06.XX.XX
Dx Medis
: Halusinasi
Alamat
: jl. Abdul ghani no 22 RT 001 /003 kel. Kalibaru cilodong Depok.
Kunjungan rumah akan dilakukan pada :
Nama
: Tn. N
Umur
: 55 Tahun
Hubungan keluarga
: ayah
Pekerjaan
: petani
Alamat
: sda
2. C. Tujuan kunjungan rumah
Tujuan umum
:
Keluarga dapat memahami dan berperan aktif dalam merawat klien selama di rumah
setelah pulang dari RS.
Tujuan khusus
:
a) Memberikan informasi tentang perkembangan klien
b) Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan dokumentasi medik
tentang :
i) Riwayat keluarga
ii) Riwayat perkembangan
iii) Faktor predisposisi
iv) Genogram
v) Alasan masuk rumah sakit
c. Melaksanakan pengkajian tentang pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien
dengan Halusinasi
d. Melakukan implementasi terkait dengan diagnosa yang belum dilakukan.
e. Mengetahui situasi pendukung keluarga apabila klien pulang.
f. Mengetahui persiapan keluarga apabila klien pulang.
g. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah keperawatan klien
Halusinasi
3. D. Rencana tindakan keperawatan
a. Fase orientasi.
1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan nama
3. Menyampaikan tujuan kunjungan rumah : keluarga dapat memahami dan berperan aktif
dalam merawat klien setelah pulang ke rumah berdasarkan asuhan keperawatan.
4. Mengkaji / memvalidasi data :
a. Kondisi klien saat di rumah
b. Perasaan / sikap keluarga terhadap klien
c. Sikap masyarakat / lingkungan sosial terhadap klien.
d. Status sosial ekonomi keluarga.
e. Apa yang dilakukan keluarga terhadap perilaku klien.
f. Genogram keluarga.
b. Membuat kontrak.
Topik
: TUK 4 dari diagnosa gangguan sensori persepsi halusinasi
Waktu
: Pukul 10.00 wib sampai dengan selesai.
c. Fase kerja.
Diagnosa keperawatan : Skizofrenia Paranoid
TUK 4 : Klien mendapatkan dukungan keluarga Skizofrenia Paranoid
4.1
A. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
B. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri.
C. Menjelaskan maksud dan tujuan.
D. Membuat kontrak.
E. Mengeksplorasi perasaan keluarga.
4.2. Anjurkan keluarga untuk memotivasi klien untuk memberitahu keluarga jika
mengalami
Paranoid
4.3. Diskuskan dengan keluarga ( pada saat keluarga berkunjung/ kunjungan rumah
4. E. Fase terminasi.
Evaluasi subjektif :
Menanyakan perasaan keluarga setelah dikunjungi petugas.
Evaluasi Objektif :
Keluarga mengungkapkan kembali hal-hal yang sudah disampaikan tentang Halusinasi
Tindak lanjut.
Kesepakatan keluarga terlibat di dalam asuhan keperawatan klien di rumah sakit dan
di rumah :
Klien akan diperlakukan seperti anggota keluarga yang sehat.
Klien akan diberi aktivitas dan bersosialisasi dengan orang lain.
F. Evaluasi
Penerimaan keluarga: Keluarga kooperatif dalam memperjelaskan riwayat perjalanan
gangguan pasien dan keluarga sangat menerima petugas kunjunganrumah.
Hasil penyuluhan kesehatan kesehatan keluarga : Keluarga dapat menerima
danmemahami mengenai pentingnya berobat jalan serta minum obat secara teratur
G. Riwayat kehidupan pribadi
Berdasarkan keterangan keluarga, pasien lahir normal dan melalui perkembangan masa kecil
yang sesuai dengan anak normal lainnya. Tidak ada keterlambatan pertumbuhan mau pun
perkembangan yang dikeluhkan keluarga. Pasien juga tidak pernah menderita sakit beratyang
mengharuskannya dirawat inap di rumah sakit.Pasien mengenyam pendidikan hanya sampai
bangku SMP kelas 1. Saat SMP pasien berhenti sekolah karena alasan
tidak ada
biaya.Selama remaja, pasien merupakan remaja yang aktif dan mampu bersosialisasi dengan
baik terhadap lingkungan dan teman-temannya. Selain itu, pasien memang dikenal sebagai
pribadi yang keras dan pemarah.
5. H.
Penutup
Demikian Proposal Home Visite ini sehingga bisa dilakukan. Semoga saran dan kritik
dapat berguna buat perbaikan selanjutnya.