SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 119
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN IMNI JAKARTA
PROGRAM PASCASARJANA
         MODUL MATAKULIAH
     MANAJEMEN PUBLIK
                 Dosen :
     Prof. DR. V. Rudi Handoko, MS
     DR. M. ZAKIR ANDJO, SE, MM
PARADIGMA BARU ADMINISTRASI
    PUBLIK (Manajemen Publik)
 Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia
  barang & jasa, swasta telah lama menjadi pionir
  dalam pelayanan (Prinsip Generic Management)
 Sistem manajemen swasta yang fleksibel dapat
  diadopsi oleh sektor publik.
 Peran ganda fungsi sosial dan administrasi pada
  sektor swasta
 Akuntabilitas publik dapat diwujudkan secara
  lebih nyata
Doktrin Manajemen Publik
 Fokus utamanya aktivitas manajemen, kinerja dan
  efisiensi bukan kebijakan
  (analog: PP sebagai sistem jaringan syaraf dan otak
  sedang PM sbgi jantung dan peredaran darah.
  Keduanya saling tumpang tindih dan sama penting)
 Memecah birokrasi pada unit-unit terkecil yang langsung
  berhubungan dengan layanan publik
 Pemanfaatan pasar semu, kontrak kerja mendorong
  persaingan
 Lebih menekankan pada otonomi, sasaran jangka
  pendek dan insentif anggaran
Tujuan Manajemen Publik
 Rainey (1990), agar manajemen sektor publik dapat
  tercapai tujuannya secara efektif, efisien dan
  meningkatkan keahlian pegawainya serta
  akuntabilitasnya pada publik
 Graham & Hays (1991); MP berkaitan dengan efisiensi
  akuntabilitas pencapaian tujuan dan kemampuan
  menangani masalah manajerial dan teknis
 Kooiman (1992) bagaimana mentransformasikan
  manajemen swasta ke organisasi publik. Tujuannya
  mengembangkan inisiatif pengaturan sistem deregulasi,
  privatisasi dan kontrak manajemen
Tujuan dalam Mengelola Public
             Service
 Berdasarkan prinsip: Sesuai dengan
  fungsi dan misi organisasi
 Efective dan eficient
 Responsive
 Accountable
 Transparance
 Partisipative
 Democratis, dll
Model-Model Manajemen Publik
Model efficiency drive (1980)
 Menekankan pentingnya efisiensi
 Perilaku sektor publik diarahkan ke sektor swasta
 Pengawasan pada manajemen keuangan
 Penghematan dan efisiensi anggaran
 Peningkatan pelayanan melalui sektor swasta
 Penegakan standar kinerja yang ketat
Ct. Model pemerintah Thatcher: Yang menganggap kinerja
  birokrasi rendah dan sumber masalah bukan bagian dari
  sumber solusi
Model Dwon Sizing
 Menekankan pada perampingan sektor
  publik
 Menciptakan fleksibilitas organisasi
 Menghindari standarisasi
 Memperkuat desentralisasi
 Menggeser sistem hirarkhi ke sistem
  contracting out
 Menekankan pentingnya jaringan kerja
Model in Search of Excelence
  (Pencampaian Hasil yang prima)
 Merupakan perwujudan aliran humas, relations
  dan pentingnya budaya organisasi
 Memperhatikan pengaruh nilai,budaya,situs dan
  simbol yang dapat mempengaruhi perilaku
 Model Bottom-up, melihat organisasi sebagai
  organisasi pembelajaran
 Model Top down,mengupayakan kelancaran
  perubahan dari atas melalui Visi, Misi,
  kepemimpinan kharismatik
Model Public Service
 Berupaya menyelaraskan ide-ide sektor swasta
  ke sektor publik
 Penguatan sektor publik dengan menghilangkan
  mal-administrasi maupun patologi birokrasi
 Menekankan pada pelayanan yang berkualitas
 Memperhatikan kepentingan user
 Menekankan pembelajaran pada masarakat
  (manajemen berbasis masyarakat)
 Menekankan prinsip akuntabilitas
Manajemen pelayanan publik
 Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan pada
  masyarakat,ia tidak diadakan untuk melayani diri
  sendiri,tetapi untuk melayani masyarakat serta
  menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap
  anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan
  kreatifitasnya demi mencapai tujuan
  bersama(Rasyid,1988)
 Setiap aparat birokrasi pemerintah harus memahami
  perlunya memiliki kepekaan yang tinggi terhadap
  perannya, baik sebagai pelayan masyarakat ataupun
  sebagai pihak yang mampu mengatasi kekecewaan
  client dan kekuatan yang merusak (Christopolos,1988).
Menajemen pelayanan publik
 Kiggudu menegaskan pelayanan yang
  diberikan harus merefleksikan dan
  direfleksikan oleh masyarakat dimana ia
  berada dan berfungsi. Pelayanan harus
  tersedia secara luas dengan pilihan
  layanan yang disediakan oleh pelbagi
  institusi pelayanan, sehingga terjamin
  aksesbilitasnya.Hal ini akan tergantung
  dan sangat mempengaruhi strategi
  pelayanan.
Menajemen Pelayanan Publik
 Perlu adanya reformasi sektor publik di
  negara berkembang dan berharap ada
  implikasi tidak hanya pada level
  lokal,nasional tetapi juga
  internasional(global).Mis;pasar
  global,perdamaian regional,peningkatan
  kapasitas aparat,pemberian layanan pada
  masyarakat dan perhatian pada hak hak
  kelompok
  minoritas(Mosesn.kiggudu,2000).
Menajemen Pelayanan Publik
 Dalam memberikan pelayanan birokrasi
  haruslah memperhatikan perkembangan
  “Community Orientation”dan tidak melihat
  masyarakat sekedar sebagai pelanggan
  (customer),atau konsumen(Consumer),tetapi
  juga sekaligus sebagai warga
  negara(Zitizeens)yang berhak memperoleh
  pelayanan yang baik(Gerry Stoker,1991).
 Perhatian tsb akan terlihat sejauh mana strategi
  pemberian layanan berorientasi pada
  kepentingan publik.
Dimensi Manajemen Publik Dalam
    Melihat pelayanan publik
 Responsive
 Small and Decentralized
 Cooperative
 Consumer Controlled
 Concern With Process
Responsive
 Pemerintah selalu memenuhi kebutuhan
  yang bermacam macam dan selalu
  berubah dengan menyediakan berbagai
  jenis pelayanan yang berbeda bagi
  masyarakat.
Small and Decentralized
 Pemerintah berusaha menemukan cara
  yg lebih untuk merampingkan diri dan
  memberi otoritas dan tanggung jawab
  dalam memberikan pelayanan kepada
  masyarakat,yang semula dilakukan
  terpusat menyebar ke unit pemerintahan
  yang lebih kecil.
Cooperative
 Pemerintah berusaha menjalin kerja sama
  dengan organisasi lain, baik publik
  maupun private, formal maupun informal
  dan mengakui pentingnya jalinan antara
  pengusaha lokal dengan agensi maupun
  individu individu.pemerintah lokal kedepan
  ditandai dengan pembentukan dan
  pelestarian jaringan pelayanan tersebut.
Consumer controlled
 Pemerintah memberi peluang kepada
  client/ konsumen masyarakat untuk
  mempengaruhi pelayanan yang harus
  disediakan pemerintah sesuai dengan
  kebutuhan mereka.
Concern With Process
 Pemerintah lokal terus menerus
  memperhatikan budaya dan sistem
  organisasi serta process dan struktur
  organisasi.
Pelayanan Publik
 Pemberian layanan(melayani)keperluan
  orang atau masyarakat yang mempunyai
  kepentingan/kebutuhan pada organisasi
  pemerintah sesuai dengan amanat
  undang undang dan tata cara yang telah
  ditetapkan.
Pelayanan Umum
  (Lembaga Administrasi Negara)
 Segala bentuk kegiatan pelayanan umum
  yang dilaksanakan oleh instansi
  pemerintah di pusat, daerah, BUMN /
  BUMD dalam bentuk barang dan jasa,
  baik dalam rangka upaya pemenuhan
  kebutuhan masyarakat maupun dalam
  rangka pelaksanaan peraturan perundang
  undangan.
Kriteria Pelayanan Publik
             (LAN, 1998)
Kesederhanaan
Kejelasan dan kepastian
Keamanan
Keterbukaan
Efisiensi
Ekonomis
Keadilan yang merata
Ketepatan waktu
Unsur Pokok Layanan Publik
     (Menpan, No 81 Th 1993)
 Hak dan kewajiban pemberi dan penerima
  layanan jelas dan pasti
 Pengaturan pelayanan harus disesuaikan
  dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat
  dengan tetap berpegang pada efisiensi dan
  efektivitas
 Mutu dan proses han hasil pelayanan harus
  mengacu pada keamanan, kepastian hukum,
  kelancaran yang dapat dipertanggungjawabkan
Unsur Pokok Layanan Publik
           (Menpan)
Apabila layanan harus mahal, maka
 pemerintah berkewajiban memberi
 peluang kepada masyarakat untuk ikut
 menyelenggarakan sesuai dengan
 peraturan perundang-undangan
Pola Penyelenggaraan Pelayanan
      Menurut LAN (1998)
Pola Pelayanan Fungsional
Pola Pelayanan Satu Pintu
Pola Pelayanan Satu Atap
Pola Pelayanan Secara Terpusat
Pola Pelayanan Fungsional
• Pola pelayanan Umum yang diberikan
  oleh suatu instansi pemerintah sesuai
  dengan tugas, fungsi dan
  kewenangannya.
Pola Pelayanan Satu Pintu
Pola pelayanan umum yang diberikan
 secara tunggal oleh satu instansi
 pemerintah berdasarkan pelimpahan
 wewenang dari instansi pemerintah terkait
 dengan tugasnya
Pola Pelayanan Satu Atap
Pola pelayanan umum yang diberikan
 secara terpadu pada satu tempat oleh
 beberapa instansi pemerintah yang
 bersangkutan sesuai kewenangan
 masing-masing
Pola Pelayanan Secara Terpusat
Pola pelayanan umum yang dilakukan
 oleh satu instansi pemerintah yang
 bertindak selaku koordinator terhadap
 pelayanan instansi pemerintah lainnya
 yang terkait dengan bidang pelayanan
 umum yang bersangkutan
Tolok Ukur Kualitas Layanan
           Zethami (1990)
 Tangible
 Reliable
 Competence
 Courtesey
 Credibility
 Security
 Acces
 Communication
 Understanding the Customer
Tangible & Reliable
Merupakan bentuk pelayanan fisik,
 peralatan, personil, dan komunikasi
Kemampuan unit pelayanan dalam
 menciptakan pelayanan yang sesuai
 dijanjikan dengan tepat
Responsiveness & Competence
Kemauan untuk membantu klien
 bertanggungjawab terhadap mutu
 pelayanan yang diberikan
Tuntutan kemampuan yang dimiliki,
 pengetahuan, ketrampilan yang baik oleh
 aparatur dalam memberikan layanan
Courtesey & Credibility
Sikap atau perilaku ramah, bersahabat,
 tanggap terhadap kebutuhan konsumen
 serta mau melakukan kontak atau
 hubungan pribadi
Sikap jujur dalam setiap upaya pelayanan
 untuk menarik kepercayaan publik
Security & Access
Jasa Pelayanan yang diberikan harus
 dijamin bebas dari bahaya dan resiko
Terdapat kemudahan untuk mengadakan
 kontak dan informasi
Communication & Understanding
        the Customer
Kemauan pemberi layanan untuk
 mendengar suara, keinginan atau aspirasi
 pelanggan,sekaligus kesediaan untuk
 selalu menyampaikan informasi baru
 kepada masyarakat
Melakukan segala usaha untuk
 mengetahui kebutuhan pelanggan
Faktor yg Mempengaruhi Kinerja
             Pelayanan
 Sumber daya manusia yang kompeten
  danbertindak etis
 Organisasi Pelayanan yang adaptif,responsip.
 Inferastruktur yang memadai
 Pendanaan pelayanan yang cukup
 Sistim prosedur pelayanan yang efisien dan
  efektif
 Manajemen komplain yg efektif
 Standar mutu pelayanan yg tinggi
 Kepuasan masyarakat yg tinggi.
Sumber Daya Manusia
Memiliki penetehuan & Ketrampilan
Responsivitas yang tinggi
Mampu menjalin komunikasi
Peduli terhadap perkembangan teknologi
Bertindak sebagai fasilitator
Suka berindak etis
Organisasi yg adaptif dan responsif
Organisasi yang ramping
Organisasi yang visioner
Adanya unit komplain
Dalam skala masyarakat adanya komisi
 pelayanan
Infrastruktur yang memadai
Adanya e government
Menghindari sunset technology
Memperhatikan kenyamanan dan
 keamanan pelanggan
Sistim pendananaan yang
             memadai
Kemampuan pemerintah dalam menggali
 potensi daerah
Strategi pembiayaan pelayanan
Kerja sama antar pemerintah daerah
 maupun dengan pemerintah propinsi dan
 pusat
Model model pembiayaan
          pelayanan (Kanada)
 Pembiayaan : Canada Assistence plan (CAP) dan EFP
  (Established Program Financing).
 Metode Alokasi :Diberikan berdasar jumlah penerima yg
  membutuhkan dan di usulkan oleh daerah
 Dana pendamping : Uniform ( matching rate 5o%)
 Kelebihan : Adanya insentif bagi daerah untuk
  menunjukan keseriusan dalam membantu
  pengangguran ,orang tua, cacat dan terlantar.
 Matching rate yang tidak terkait dengan kapasitas fiskal
  akan menguntungkan daerah kaya.
Pembiayaan Pelayanan ( Jepang )

Model :Road Fund
Metode Alokasi :Peresentase
Dana pendamping : Non Uniform & Fixed
 mathcing rate
Kelebihan : Ada keseriusan pengelolaan
 jalan di tingkat nasional dan daerah
Kelemahan : Berorientasi pada perkotaan
Pembiayaan Pelayanan Kolombia
Model :Rural Road Project
Alokasi :Kompetisi berdasarkan proposal
 terbaik
Dana pendamping : Variabel Matching
 Berdasarkan fiscal capacity
Kelebihan : Mendorong daerah untuk
 meningkatkan fiscal capacity
Kelemahan : Menunda perawatan jalan
 agar nantinya dibiayai oleh grant.
Pembiayaan di USA
 Model Block Grant & Categorial Grant
 Alokasi : Berdasarkan keadilan setiap
  daerah,merefleksikan kebutuhan akan
  pelayanan tertentu, dan memperhitungkan
  kapasitas atao kemampuan daerah
 Dana pendamping :Uniform matching rate
  berkisar 5 s/d 50%
 Kelebihan :melihat bayak variabel
 Kekurangan :setiap bantuan mempunyai formula
  yang berbeda
Pembiayaan diChile
 Model :primary education transfer
 Metode alokasi :Capitation ( di berikan
  berdasarkan jumlah siswa )
 Dana pendamping tidak ada
 Kelebihan :mendorong daerah untuk
  meningkatkan jumlah siswa (cnrollment) dan
  daerah dapat mengalihkan dananya kesektor
  publik lain.
 Kekurangan : tidak memperhitungkan
  perbedaan biaya penyelenggaraan pndidikan
  antar daerah.
Pembiayaan kesehatan di Chile
 Model : Primary Health Care (fee for service)
 Metode alokasi : Cost Reimbursement (penggantian
  biaya)
 Dana pendamping : tidak ada
 Kelebihan :Mendorong daerah memperluas pelayanan
  kesehatan
 Kekurangan : Biaya adm tinggi untuk penggantian
 Masalah cash flow daerah (sebelum penggantian)
 Ketidak pastian dalampriode penggantian akan
  mempengaruhi rencana anggaran daerah pada tahun
  fiskal tertentu.
Model Pembiayaan Indonesia
 Alokasi : Block grant & Dana Alokasi Khusus
 Dak (model ear marking)
 Ct :Dana Reboisasi
 Dana pendamping untuk DAK : 10 % (fixed rate)
  dasar PP 104/thn.2004
 Kelebihan :merangsang daerah untuk
  memperluas pelayanan
 Kekuranggan :fixed rate kurang
  memperhitungkan kepentingan daerah dan
  ketersediaan dana daerah (sebagaymana model
  variabel rate).
Sistem dan Prosedur Pelayanan yg
        Efisien dan efektif
Model : One stop service dan one room
 service
Pelayanan yg menghindari hight cost
 beurokracy
Oleh karna itu spirit perbaikan mengacu
 pada debirokratisasi dan deregulasi.
Sosialisasi SOP satu keharusan
Manajemen Komplain
 Mature oraganizations encourage customers
  tocomplain. They seek to convert complaining
  customers into satisfied cusomers….”
  (D.M.Martin 1994)
 Birokrasi pelayanan yang modern senantiasa
  mengundang pelanggannya untuk
  komplain.Agar mereka dapat mengubah kondisi
  pelanggan yg mengeluh menjadi pelanggan
  yang puas atas pelayanan yang di terima”.
Cycle of service
 Kepuasan muncul disetiap saat (moment of
  truth)organisasi (dan individunya) berhadapan
  dengan pelanggan baik secara fisik maupun non
  fisik.
 Organisasi harus memperhatikan kesempatan
  bertemu dengan pelanggan karena pada saat itu
  kesan dan citra pelanggan terhadap organisasi
  tercipta.Cycle of service adalah rangkaian
  pelayanan yg di dalamnya terdapat sejumlah
  moment of truth.
Prinsip Manajemen komplain
Mendesain sistem dan prosedur komplain
 yg customers focused
Menyusun organisasi dan pelaksana
 penanganan komplain seefektif mungkin.
Mengarahkan dan membimbing
 penanganan komplain lewat
 kepemimpinan dan staf yg fisioner
Mengendalikan dan mengontrol kinerja
 penanganan komplain.
Aspek aspek penanganan komplain
Empati terhadap pelanggan yang marah
Kecepatan dalam menangani keluhan
Kewajaran atau keadilan dlm
 memecahkan persoalan atau keluhan
Kemudahan pelanggan utk menghubungi
 organisasi (termasuk dalam menghubungi
 pimpinan organisasi)
Standar Mutu Pelayanan
    Standar pelayanan adalah ukuran baku bagi proses
     pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan
     penerima pelayanan
    Standar dapat mencakup :
1.   Sistem dan prosedur pelayanan
2.   Waktu bagi penyelesaian pelayanan
3.   Biaya, mutu pelayanan
4.   Sarana dan prasarana utk pelayanan
5.   Kompetensi, sikap dan perilaku tugas
6.   Jenis dan aksessibilitas pelayanan
7.   Konsistensi
Konsep Citizen’s Charter
 Standards: Setiap pelayanan hrs ditetapkan,
  dipublikasikan dan dimonitor pelaksanaan standar
  kinerja pelayanan yg sesuai dgn harapan pengguna
 Information and Oppeness: Harus disediakan informasi
  yg lengkap, akurat mudah dipahami ttng bagaimana
  proses pelayanan akan dijalankan,berapa
  biayanya,sejauhmana mutu,siapa yg bertugas dan
  bertanggungjawab
 Choice dan Consultation: Hrs tersedia pilihan pelayanan
  yg cukup bagi pelanggan dan peluang konsultasi reguler
  dan sistematis dgn pelanggan mengenai persepsi
  mereka ttng pelayanan yg ada,mutu pelayanan, serta
  standar keberhasilan pelayanan
Manfaat Manajemen Komplain
 Peluang untuk merubah pelanggan yang tidak
  puas
 Kesempatan untuk memperbaiki hubungan
  dengan pelanggan yang kecewa
 Terhindar dari publikasi negatif
 Mengetahui aspek aspek yang perlu diperbaiki
 Mengetahui sumber masalah operasinya
 Motivasi utk pelayanan yg lebih baik
 Mempertebal rasa percaya dan kesetiaan
  pelanggan kepada birokrasi pelayanan
Aspek aspek penangan komplain
Empati terhadap pelanggan yang marah
Kecepatan dalam menangani keluhan
Kewajaran atao keadilan dalam
 memecahkan persoalan atau keluhan
Kemudahan pelanggan untuk
 menghubungi organisasi (termasuk dalam
 menghubungi pimpinan organisasi)
Setandar Mutu Pelayanan
 Setandar pelayanan adalah ukuran buku bagi proses
  pelayanan publik yg wajib ditaati oleh pemberi dan
  penerima layanan.
 Standar dapat menycakup:
• Sistim dan prosedur pelayanan
• Waktu bagi penyelesaian pelayanan
• Biaya, mutu pelayanan
• Sarana dan prasarana untuk pelayanan
• Kompetensi,sikap dan prilaku petugas
• Jenis dan aksessibilitas pelayanan
• Konsistensi
Konsep Citizen’s Charter
 Standards :Setiap pelayanan hrs di tetapkan,di
  publikasikan dan dimonitor pelaksanaan setandar kinerja
  pelayanan yg sesuay dgn harapan pengguna
 Information and Oppeness : harus di sediakan informasi
  yg lengkap,ukuran mudah di pahami ttg bagaimana
  prosews pelayanan akan di jalankan,berapa
  biayanya,sejauh mana mutu , siapa yang bertugas dan
  bertanggung jawab .
 Choice and Consultation : harus tersedia pilihan
  pelayanan yg cukup bagi pelanggan dan peluang
  konsultasi reguler dan sistematis dgn pelanggan
  mengenai persepsi mereka ttg pelayanan yg ada,mutu
  pelayanan,serta standar keberhasilan pelayanan
CC
 Courtesy :Kewajiban untuk memberikan pelayanan
  dengan penuh kesopanan oleh petugas secara adil dan
  merata bagi siapa saja yang membutuhkan pelayanan
  sesuai dengan keinginan mereka.
 Putting things right :Bila terjadi kesalahan dalam
  pelayanan, petugas tidak segan segan meminta maaf,
  memberikan penjelasan yang memuaskan dan
  mempublikasikan prosedur komplain yg mudah di ikuti
  oleh pelanggan
 Value for money :pemberian pelayanan yg efesien dan
  ekonomis sesuai dengan sumbur yg tersedia dan
  peluang untuk melakukan validasi kinerja sesuai dengan
  standar kinerja.
Kepuasan Masyarakat
   Kesederhanaan                       Appropiacness,accuracy
   Kesesuaian                          Effcctyeness & Eficicncy
   Kejelasan Petugas                   Reliability
   Kedisiplinan                        Responsivenass
   Kejelasan wewenang & tanggung       Warmth,caring,concern
    jawab                               Asurance
   Keahlian & katrampilan petugas      Durability /Continuity
   Kecepatan                           Conveniencc
   Keadilan                            Safety
   Kesopanan                           Timelincss
   Kewajaran biaya                     Acsfhehes
   Kepastian biaya                     Acccssibility /Serfice A vaibility
   Kepastian jadwal                    Completencss
   Kenyamanan lingkungan               Perccived Quality
   Keamanan Pelayanan
Kepuasan dan Ketidakpuasan
Kepuasan atau ketidak puasan pelanggan
 adalah respon pelanggan terhadap
 evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation)
 yg dirasakan antara harapan sebelumnya
 (norma kinerja) dan kinerja aktual.
 (Disconfirmation paradigm,Oliver)
Harapan Pelanggan Terhadap Kualitas
              (Zeithaml,1993)
 Enduring Service Intensifiers : Faktor ini merupakan faktor yg
  bersifat setabil mendorong pelanggan untuk meningkatkan
  sensitivitasnya terhadap jasa.
 Personal need : Kebutuhan yang di rasakan seseorang mendasar
  bagi kesejahtraannya juga sangat menentukan harapannya.
 Transitory service intensifiers : Faktor ini merupakan faktor
  individual yg bersifat sementara ( jangka pendek ) yg meningkatkan
  sensitivitas pelanggan terhadap jasa
 Perceived Service Alternatife : Merupakan persepsi pelanggan
  terhadap tingkat atau derajat perusahaan lain yang sejenis
 Self Percieved Role : faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang
  tingkat atau derajat keterlibatkan dalam mempengaruhi jasa yang di
  terimanya.
Harapan Pelanggan
 Situasional Faktor : Faktor situasional terdiri atas segala
  kemungkinan yg bisa mempengaruhi kinerja kerja,yang diluar
  kendali penyedia jasa
 Explicit Service Promises : Faktor ini merupakan penyataan secara
  personal dan non porsonal oleh organisasi tentang jasanya kepada
  pelanggan.
 Implicit Service promises : Faktor ini menyangkut petunjuk yg
  berkaitan dengan jasa,yg memberikan kesimpulan bagi pelanggan
  tentang jasa yg bagaimana yg seharusnya dan yg akan
  diberikannya.
 Word of mouth ( Rekomendasi / saran dari orang lain ) Merupakan
  pernyataan secara personal dan non personal yg di sampaikan oleh
  orang lain selain organisasi (Service provider ) kepada pelanggan
 Past Experience : Pengalaman masa lalu meliputi hal-hal yg telah
  dipelajari dan di ketahui pelanggan dari yang pernah di terima.
Kualitas Pelayanan Granroos &
         Edvardsson (1994)
 Professionalm & skill (outcome related criteria)
 Attitudes & behavior ( Process related criteria )
 Accessibility and Flexcibility
 Reliability and Trusworthiness ( dapat di percaya
  )
 Recovery
 Reputation and Credibility ( image related
  citeria)
Kualitas Pelayanan SK Menpan/26
            tahun 2004
 Transparasi Pelayanan Publik
1.Manajemen Penyelenggaraan Publik
2.Prosedur Pelayanan
3.Persyaratan teknis dan Adm pelayanan
4.Rincian Biaya
5.Waktu Penyelesaian
6.Pejabat yg berwenang & bertanggung jawab
7.Lokasi pelayanan
8.Janji pelayanan
9.Standard Pelayanan
10.Informasi Pelayanan
Akuntabilitas Pelayanan Publik
Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik
Akuntabilitas Biaya Pelayanan Publik
Akuntabilitas Produk Pelayanan Publik
Strategi Kebijakan Pelayanan
              Publik
Pilot Project
Partnership
Kontrak sewa
Administrative Decentralization
Controlled Decentralization
Pilot Project
Melaksanakan kebijakan dalam bentuk
 miniatur sebelum diterapkan ke skala
 kebijakan sesungguhnya.Tujuan,untuk
 mengetahui kekuatan dan kelemahan
 kebijakan yang akan di
 laksanakan,sebelum dampak negatip
 kebijakan yang akan di
 laksanakan,sebelum dampak negatip
 melebar tanpa dikontrol lagi.
Bilamana Strategi digunakan
Content Policy sangat strategis/mendasar
 bagi kehidupan mendasar bagi kehidupan
 bersama.
Memiliki dampak dan tujuan jangka
 panjang.
Kualitas Implementor diragukan
Probabilitas keberhasilan dan kegagalan
 (dampak negatif dan positif) sama
 besarnya.
Partnership
Kemitraan yang bersifat kooperasi antara
 birokrasi dengan lembaga non
 pemerintah,terutama yang memiliki
 komitmen untuk bersedia melakukan
 shared concern dan shared problems.
 Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi
 pada sisi pemerintah,sekaligus
 menajamkan visi pelayanan yang bisa
 diberikan
Bilamana partnership Dilakukan
Ada tuntutan partisipasi dari kalangan
 masyarakat
Alokasi dana pemerintah yang minim
Instrument pendukung pihak pemerintah
 meragukan (seperti teknologi)
Kontrak Sewa
Memberi hak kepada pihak swasta untuk
 secara oprasional memberi pelayanan
 publik sehingga batas waktu tertentu,dan
 setelah itu akan diambil alih oleh
 pemerintah.Tujuannya untuk meringankan
 beban pemerintah,terutama beban
 keuangan.
Bilamana Kontrak Sewa dilakukan.
Hakekat kebijakan merupakan service
 yang harus segera diberikan pemerintah
Pemerintah tidak memiliki dana maupun
 sumber dana memadai untuk melakukan
 sendiri
Masyarakat dapat memahami kesulitan
 pemerintah
Administrative Decentralization
 Pemberian keleluasaan yang besar bagi aparat
  pelaksana untuk mengambil keputusan secara
  mandiri yang meliputi pencairan sumber dana
  tambahan ,rekruitmen tenaga sesuai dengan
  kebutuhan riil yang dihadapi serta improvisasi
  terhadap sasaran yang
  ditetapkan.Tujuannya,meningkatkan efisiensi
  kerja pemerintah sambil memberi peluang bagi
  aparat menambah pengalaman dan keberanian
  bertindak.
Bilamana Administrative
   Decentralization Dilakukan ?
Masyarakat penerima (yang hendak
 dilayani) heterogen
Keadaan demografi dan Geografis sangat
 variatif
Sumber daya minimal tersedia alokasi
 sasaran kebijakan
Pencapaian sasaran kebijakan tidak
 bersifat linier
Controlled Decentralization
Pendelegasian kewenangan kepada
 aparat birokrasi yang lebih rendah,hanya
 sebatas wewenang yang secara jelas di
 tetapkan.Tidak ada kesempatan bagi
 aparat untuk melakukan improvisasi
 terhadap prosedur pelaksanaan maupun
 sasaran-sasaran yang hendak di
 capai.Tujuannya,untuk keseragaman
 pencapaian tujuan akhir secara sistematis
Bilamana Controlled
          Decentralization
Masyarakat penerima relatif homogen
Hakekat kebijakan mendesak untuk
 dirasakan oleh masyarakat secara adil
 dan merata (rescue program)
Sumber pendanaan terbatas sementara
 tidak tampak adanya sumber lain yang
 bisa digunakan.s
Klasifikasi sistem pelayanan publik
              (Beteson,1999)
•    Kontak Tinggi   Layanan Murni           Meningkatnya Kebebasan
                     Kesehatan, Sekolah,     dalam merancang
                     transportasi,layanan    prosedur
                     pribadi

                     Layanan Campuran
                     Bank,Kantor Pos,
                     Real Estate,Pemakaman

                     Kuasi Manufaktur,
                     Perbankan-E,
                     Adm.Pemerintah

                     Manufaktur:
                     Pertambangan,
                     Pabrikan,dll

    Kontak Rendah   Pabrik Bahan Kimia
Strategi Pelayanan
          (Kevin Kearns,2000)
• Growth Stretegies
1. Horizontal (Memperluas Jaringan)
   Cocok untuk pelayanan publik yang urgent dan
   masal
   ct: Memperbanyak puskesmas
2. Vertikal (Mengontrol Distribusi dan Supply)
   Misal Penerbangan mulai tiket sampai
   penerbangannya bisa dilakukan sendiri bisa
   bekerjasama dengan pihak luar
3. Diversifikasi sesuai portfolio
   Diversifikasi konsentrik & konglomerasi
Retrenchment Strategi Strategi
       Meningkatkan Efisiensi
 Turn around Strategi perputaran cocok untuk jasa/
  berang yang masih dibutuhkan publik dan mempunyai
  proyek bagus dimasa depan.
 Fokusnya adalah efisiensi organisasi dan kinerja.
 Divestment
 Strategi divestasi dilakukan bila organisasi tidak mampu
  lagi menawarkan sesuai portfolio.
 a. Dialihkan pada sSwasta
 b. Menghapus dari portfolio
 c. Menggabungkan dengan bagian lain
  Strategi Likuidasi : Menjual asset dan diserahkan pada
  stakeholderss
Stability Strategies
 Strategi ini cocok untuk melindungi organisasi
  yang sedang tumbuh dari pengaruh perubahan
  ekternal.
 Status Quo
 Captive,Melindungi dari lingkungan yang
  merongrong
 Pause strategi,penyesuaian diri karna adanya
  pertumbuhan atau peningkatan efisiensi atau
  perubahan organisasi yang subtansial.
 Incremental Strategi,perubahan organisasi
  secara bertahap.
Collaborative Strategies
 Resource Sharing : saling berbagai sumber
  untuk meningkatkan pelayanan publik.
 Joint Ventures : Komitmen dua organisasi/lebih
  untuk menangani kebutuhan masyarakat secara
  bersama.
 Strategies Alliances :Adanya komitmen dua atau
  lebih organisasi untuk menyatukan kekuatan
  yang dimiliki dalam mengarah pada isu strategis
  untuk penycapaian tujuan pelayanan publik.
Strategi Pelayanan (M.Turner & D
            hume,1997)
Turner dan Hume Memodifikasi
 pandangan Grindle dan Thomas tentang
 proses perubahan kebijakan strategis di
 Negara berkembang.
Modifikasi melahirkan dua strategi:
 1.Society Centered Strategi
 2.The State Centered strategi.
Society Centered Strategi
Society Class Analysis :Pilihan strategi
 merupakan produk konflik yang terjadi
 antara kelas ( kelas yang mendominasi
 dan kelas subordinasi ).
Negara sebagai instrumen dominasi kelas
 penguasa untuk menyusun strategi.
Pluralism
 Kebijakan strategis (pelayanan) produk dari
  adanya konflik,tawar menawar,bargaining koalisi
  diantara kekuatan masyarakat,demi
  memproteksi dan memenuhi kepentingan
  anggotanya.
 Negara berperan sebagai arbiter,yang
  merespon adanya kompetensi demokratis dari
  masing-masing kekuatan masyarakat.
 Kelompok penekan,interes group,NGO mulai
  terlibat dalam pembuatan kebijakan strategis.
Public Choice
 Setiap kelompok berusaha terlibat dan mengakses pada
  proses penetapan kebijakan pelayanan, terutama askes
  terhadap sumber-sumber publik.
 Public Choice lebih berkonsentrasi kepada cconomic
  ideas off eficiency,consumer prefeences,and advantage
  of market opportunity.
 Strategi ini upaya mengkritisi penyediaan pelayanan
  publik dan melihat pada kepentingan konsumen yaitu
  apakah kebutuhan pelayanan telah terpenuhi secara
  efisien,efektif dan ekonomis.
State Centered Strategy
 Rational Aktor
 Para aktor,agensi berprilaku sebagai pemilih
  yang rational
 Pemerintah bertindak sebagai aktor pemilih
  yang rational.
 Strategi ini cocok apabila mampu mengatasi
  hambatan waktu,sumber sumber,maupun
  keahlian.
 Sebagai padanan (kontra) adalah strategi
  bounded rationaliti atau incrementalism.
Bureaucratic Politics
 Melihat struktur negara sebagai satu arena
  dimana para pejabat pemerintah terlibat dalam
  manuver politik (perumusan dan pelaksanaan
  kebijakan strategi) untuk menjamin terjadinya
  dampak yang di inginkan.
 Tujuannya adalah agar kebijakan sesuai jalur
  atau dapat dikendalikan oleh para birokrat.
 Strategi ini dapat meng under value peran
  kelompok lain.
State Interest
• Melihat negara memiliki otonomi atau
  kekuasaan yang besar dalam penetapan
  kebijakan strategi untuk menjamin
  tterpeliharanya kepentingan kolektif
• Setiap negara memiliki interes dan
  otonomi yang berbeda
• Interes publik tidak selalu sejajar dengan
  interes state oleh karena itu perlu ada
  mekanisme integrasi
Strategi Kebijakan Pelayanan Alan
          Nonton (1997)
 Diret Strategi
 Pelayanan diberikan oleh pejabat pemerintah yg diberi kewenangan
  untuk itu dan berada dibawah kendali eksekutif.
 Setiap unit pelaksanaan di beri atonomi administrasi dan keuangan
  sendiri tetapi harus mempertanggungjawabankan kepada atasan.
 Setiap unit pelaksana memiliki status hukum sendiri tetapi masih
  berada dalam lingkaran administrasi pusat dan dikendalikan oleh
  eksekutif.
 Otoritas pelaksana pelayanan bisa diberikan dalam bentuk public
  enterprise,tetapi masih dikendalikan pemerintah.
 Pelayanan oleh badan Otorita bersama.
Indirect or Delegated Strategy
 Mendelegasikan tugas pelayanan kepada agen baik
  pribadi maupun publik,privat yang dikaitkan dengan
  kontrak dengan persyaratan tertentu Mis:Tugas
  pelayanan PU
 Menyusun gabungan badan (sektor)publik dan privat
  untuk menangani tugas pelayanan kepada masyarakat
  yang ada dalam kendali dan pengawasan pemerintah.
 Melaksanakan contracting out ,yaitu tugas pelayanan
  kepada organisasi nir laba yang kebanyakan masih
  terkait dengan tugas tugas pemerintah.
 Melaksanakan contracting outtugas pelayanan publik
  kepada tugas swasta(private buiness)terutama untuk
  jangka panjang dan mengejar kinerja yang efisien.
INDEKS KEPUASAN
  MASYARAKAT
   Rudy Handoko
Perubahan Paradigma Birokrasi
 Biro yang sarwa negara kearah orientasi market
  (aspirasi publik)
 Birokrasi otoritarian ke arah demokrasi (egaliter)
 Birokrasi yang menekankan batas batas aturan
  ke arah boundarylees kewenangan
 Perubahan tatanan birokrasi yang weberian ke
  arah post beureaucratic government dan post
  organization (artinya perubahan menejemen
  pemerintah yang mengikuti aturan struktur
  kearah logical struktur
Perubahan paradigma
Sentralisasi ke arah Desentralisasi
Perubahan dari low trust society pada a
 hight trust society
Good Governance

                              Transparansi
                               Partisipasi
                               Demokrasi

                            Hight Trust Society


Peningkatan Akuntabilitas                         Harapan masyarakat
                                                  dan Dunia
                                                  Internasional
Evaluasi Kinerja


Pengukuran kinerja pemerintah
Sumber Data Pengukuran
Use of Government records
Rating by trained observars
Surveys of customers
Use government records

 Government records
 Service response time
 Complaint counts
Pengukuran layanan publik
    Hatry (1994).”That not all aspect of service quality can
     be measured perfectly for any programme”.
    Pengukuran layanan setidaknya ada tiga pertanyaan:
1.   How to measure service quality reliably at specitic
     point in time.
2.    How to determine the extent to which the agency
     program has caused the measured servise quality.
3.   How to assess whether the measure performance is
     good or bad.this inevitably requires comparison of
     actual performance white something else (Hatry).
wawasan
Kepuasan

Santisfication = f (Performance – Expectation)

Jika performance > expectation    Puas
Jika performance = Expectation    Biasa saja
Jika Performance < Expecration    Kecewa
Kesenjangan Pelayanan Publik
 Perbedaan antara ekspektasi klien / dengan pimpinan
  institusi ( penyedia pelayanan)
 Perbedaan persepsi antara penyedia pelayanan dengan
  klien mengenai kualitas layanan yang diberikan
 Perbedaan antara ekspektasi antara kualitas layanan
  dengan yang benar benar dilakukan oleh birokrasi
 Perbedaan antara mekanisme penyediaan jasa dengan
  apa yang dikomunikasikan kepada klien.
 Perbedaan antara persepsi masyarakat mengenai jasa
  pelayanan dengan ekspetasi masyarakat.
Sasaran IKM
 Tingkat penycapaian kinerja unit pelayanan
  dalam memberikan layanan publik
 Penataan sistem, mekanisme dan prosedur
  pelayanan sehingga pelayanan dapat di
  laksanakan secara lebih berkualitas, berdaya
  guna dan berhasil guna.
 Tumbuhnya kreativitas, prakasa dan peran serta
  masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas
  pelayanan publik.
Manfaat IKM
 Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing masing unsur
  penyelenggaraan pelayanan publik.
 Dikeahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah
  dilaksanakan olek unit secara periodik.
 Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu di ambil dan upaya
  yang di ambil.
 Diketahui indks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap
  hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkub pemerintah.
 Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan
  dalam lingkub pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja
  pelayanan.
 Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tantang kinerja unit
  pelayanan.
Unsur pelayanan

1.   Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
     diberikan kepada masyarakat diliat dari sisi kesederhanaan alur
     pelayanan.
2.   Persyaratan pelayanan yaitu persyaratan teknis dan administratif
     yang diperlukan untuk mendapat pelayanan sesuai dengan jenis
     pelayanan.
3.   Kejelasan petugas pelayanan yaitu keberadaan dan kepastian
     petugas yang memberikan pelayanan
     (nama,jabatan,kewenangan dan tanggung jawab).
4.   Kedisplinan petugas pelayanan yaitu kesungguhan petugas
     dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi
     waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
5.   Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang
     dan tanggung jawab petuas dalam menyelenggaraan dan
     penyelesaian pelayanan.
Unsur Pelayanan
6.   Kemampuan petugas pelayanan yaitu tingkat keahlian
     dan ketrampilan yang dimiliki peugas dalam
     memberikan / penyelesaian pelayanan kepada
     masyarakat.
7.   Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan
     dapat diselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan
     oleh unit penyelenggaraan pelayanan.
8.   Keadilan mendapatkan pelayanan yaitu melaksanakan
     pelayanan dengan tidak membedakan golongan /
     status masyarakat yang dilayani.
9.   Kesopanan dan keramahan petugas yaitu sikap dan
     prilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada
     masyarakat secara sopan,ramah serta saling
     menghormati dan menghargai.
Unsur Pelayanan
10.   Kewajaran Biaya pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat
      terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
11.   Kepastian Biaya pelayanan yaitu kesesuaian antara biaya yang
      dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan.
12.   Kepastian jadwal pelayanan yaitu pelaksanaan waktu pelayanan
      sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
13.   Kenyamanan lingkingan yaitu kondisi sarana dan prasaranan
      yang bersih,teratur sehingga dapat memberikan kenyamanan
      kepada penerima playanan
14.   Keamanan Pelayanan yaitu terjaminnya tingkat pelayanan tingkat
      keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun
      sarana yang digunakan,sehingga masyarakat merasa tenang
      untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko resiko yang
      diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
LANGKAH-LANGKAH
         PENYUSUNAN IKM
 PERSIAPAN
 PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA
 PENGOLAHAN DATA
 LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS
PERSIAPAN
PENETAPAN PELAKSANA.
 PENYIAPAN BAHAN (KUESIONER).
 PENETAPAN RESPONDEN DAN LOKASI.
 PENYUSUNAN JADWAL.
PENGOLAHAN DATA
                                      Jumlah bobot            1
BOBOT NILAI RATA-RATA TERTIMBANG=                        =             =o,071
                                      Jumlah unsur            14



         Total dari nilai per unsur
IKM =                                     x Nilai penimbangan.
         Total unsur




                                                     IKM unit Pelayanan X 25
NO
               DAFTAR PERTANYAAN
         PERTANYAAN                     P   NO   PERTANYAAN                      P
    1       Bagaimana pemahaman             3    Bagaimana pendapat
            saudara tentang kemudahan            saudara tentang kejelasan
            prosedur pelayanan.                  Dan kepastian petugas
            a.Tidak mudah               1        yang melayani
            b.Kurang mudah              2        a.tidak jelas                   1
            c.Muda                      3        b.Kurang jelas                  2
            d.Sangat mudah.             4        c.jelas                         3
                                                 d.Sangat jelas.                 4

2        Bagaimana pendapat                 4    bagaimana pendapat saudara
                                                 tentang kedissiplinan petugas
                                                 dalam memberi pelayanan.


3        Saudara tentang kesesuaian
4        Persyaratan pelayanan
5        a.tidak                        1        a.Tidak disiplin                1
6        b.kurang sesuai                2        b.Kurang disiplin               2
7        C.sesuai                       3        c.Disiplin
         3
8        D.sangat sesuai.               4        d.sangat Disiplin.              4
PENGOLAHAN IKM PER RESPONDEN DAN PER UNSUR
                          PELAYANAN

UNIT PELAYANAN           :
ALAMAT TLP               :

   NO RES

     1                    U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14

     2

JUMLAH NILAI PER
UNSUR

NRR PER UNSUR=
JUMLAH NILAI
UNSUR:JUMLAH
KUESIONER
YANG TERISI

NNR TERTIMBANG
PER UNSUR=NNR
PER UNSUR X O,O71

IKM UNIT
PELAYANAN

Keterangan:
U1-U4 =Unsur pelayanan               =Jumlah NRR IKM Tertimbang.
NRR =Nilai Rata-Rata                 =IKM unsur pelayanan.
IKM = Indeks kepuasan
CONTOH APLIKASI
NO       UNSUR PELAYANAN                   NILAI UNSUR    NUP X BOBOT
                                           PELAYANAN

1.    PROSEDUR PELAYANAN                          4,45       3,45 X 0,071
2.    PERSYARATAN PELAYANAN                       2,65       2,65 X 0,O71
3.    KEJELASAN PETUGAS PELAYANAN                 3,53       3,53 X 0,071
4.    KEDISIPLINAN PETUGAS PELAYANAN              2,31       2,31 X 0,071
5.    TANGGUNG JAWAB PETUGAS PELAYANAN            1,55       1,55 X 0,071
6.    KEMAMPUAN PETUGAS PELAYANAN                  3,12      3,12 X 0,071
7.    KECEPATAN PELAYANAN                          2,13      2,13 X 0,071
8.    KEADILAN MENDAPATKAN PELAYANAN               2,43      2,43 X 0,071
9.    KESOPANAN DAN KERAMAHAN PETUGAS              3,21      3,21 X 0,071
10.   KEWAJARAN BIAYA PELAYANAN                    1,45      1,45 X O,O71
11.   KEPASTIAN BIAYA PELAYANAN                    1,95       1,95 X 0,071
12.   KEPASTIAN JADWAL PELAYANAN                   2,31       2,31 X 0,071
13.   KENYAMANAN LINGKUNGAN                        3,03       3,03 X 0,071
14.   KEAMANAN PELAYANAN                           1,59       1,59 X 0,071



                               NILAI INDEKS PELAYANAN                 2,462
U
SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK
SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK
SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Siti Sahati
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasiAndi Irawan
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Putri Yulia
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Patologi birokrasi di indonesia
Patologi birokrasi di indonesiaPatologi birokrasi di indonesia
Patologi birokrasi di indonesiaMuhammad Salim
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 

La actualidad más candente (20)

AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Max weber birokrasi
Max weber birokrasiMax weber birokrasi
Max weber birokrasi
 
Filsafat administrasi
Filsafat administrasiFilsafat administrasi
Filsafat administrasi
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasi
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Patologi birokrasi di indonesia
Patologi birokrasi di indonesiaPatologi birokrasi di indonesia
Patologi birokrasi di indonesia
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 

Destacado

Manajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikeditManajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikeditSLAMET SUGIHARTO
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Sintya M
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publikAlfajar A
 
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiTedi Harun
 
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan Publik
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan PublikSlide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan Publik
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan PublikAgus hariyanto
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikAlfajar A
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahFahmy Metala
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahArief H
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik09417144006
 
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaPengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaOswar Mungkasa
 
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Oswar Mungkasa
 
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public Sector
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public SectorManajemen Strategis (Strategic Management) in Public Sector
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public SectorDeddy Supriady Bratakusumah
 
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaKelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaSigit Pramulia
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humasAra Auza
 
PMAN - Materi Kepemimpinan
PMAN - Materi KepemimpinanPMAN - Materi Kepemimpinan
PMAN - Materi Kepemimpinanrusdiman1
 

Destacado (20)

Manajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikeditManajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikedit
 
Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
 
Public Private Partnership
Public Private PartnershipPublic Private Partnership
Public Private Partnership
 
Bahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasiBahan kuliah presentasi
Bahan kuliah presentasi
 
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan Publik
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan PublikSlide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan Publik
Slide pedoman umum kompetisi inovasi pelayanan Publik
 
Kajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen PublikKajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen Publik
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publik
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik
 
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaPengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public Sector
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public SectorManajemen Strategis (Strategic Management) in Public Sector
Manajemen Strategis (Strategic Management) in Public Sector
 
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaKelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humas
 
PMAN - Materi Kepemimpinan
PMAN - Materi KepemimpinanPMAN - Materi Kepemimpinan
PMAN - Materi Kepemimpinan
 
Fungsi manajemen staffing
Fungsi manajemen   staffingFungsi manajemen   staffing
Fungsi manajemen staffing
 

Similar a SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxBinaMarga13
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)agus laogi
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikDian Herdiana
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikDian Herdiana
 
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)Mhd Habib
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Aries Veronica
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptTaufiqurokhman1
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfkarsasuada
 
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdfRagaNizarAprileo
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfsitompulniarti
 
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdfAinunDwi4
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfIkhsanSriMartadi
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahDadang Solihin
 

Similar a SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK (20)

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan PublikEtika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Pelayanan publik
Pelayanan publikPelayanan publik
Pelayanan publik
 
review buku manajemen pelayanan publik
review buku manajemen pelayanan publikreview buku manajemen pelayanan publik
review buku manajemen pelayanan publik
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan Publik
 
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
52384 id-reformasi-manajemen-pelayanan-publik-men (1)
 
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...
 
Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani Jurnal Sutinah Andaryani
Jurnal Sutinah Andaryani
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
 

SEKOLAH MANAJEMEN PUBLIK

  • 1. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMNI JAKARTA PROGRAM PASCASARJANA MODUL MATAKULIAH MANAJEMEN PUBLIK Dosen : Prof. DR. V. Rudi Handoko, MS DR. M. ZAKIR ANDJO, SE, MM
  • 2. PARADIGMA BARU ADMINISTRASI PUBLIK (Manajemen Publik)  Birokrasi bukanlah satu-satunya penyedia barang & jasa, swasta telah lama menjadi pionir dalam pelayanan (Prinsip Generic Management)  Sistem manajemen swasta yang fleksibel dapat diadopsi oleh sektor publik.  Peran ganda fungsi sosial dan administrasi pada sektor swasta  Akuntabilitas publik dapat diwujudkan secara lebih nyata
  • 3. Doktrin Manajemen Publik  Fokus utamanya aktivitas manajemen, kinerja dan efisiensi bukan kebijakan (analog: PP sebagai sistem jaringan syaraf dan otak sedang PM sbgi jantung dan peredaran darah. Keduanya saling tumpang tindih dan sama penting)  Memecah birokrasi pada unit-unit terkecil yang langsung berhubungan dengan layanan publik  Pemanfaatan pasar semu, kontrak kerja mendorong persaingan  Lebih menekankan pada otonomi, sasaran jangka pendek dan insentif anggaran
  • 4. Tujuan Manajemen Publik  Rainey (1990), agar manajemen sektor publik dapat tercapai tujuannya secara efektif, efisien dan meningkatkan keahlian pegawainya serta akuntabilitasnya pada publik  Graham & Hays (1991); MP berkaitan dengan efisiensi akuntabilitas pencapaian tujuan dan kemampuan menangani masalah manajerial dan teknis  Kooiman (1992) bagaimana mentransformasikan manajemen swasta ke organisasi publik. Tujuannya mengembangkan inisiatif pengaturan sistem deregulasi, privatisasi dan kontrak manajemen
  • 5. Tujuan dalam Mengelola Public Service  Berdasarkan prinsip: Sesuai dengan fungsi dan misi organisasi  Efective dan eficient  Responsive  Accountable  Transparance  Partisipative  Democratis, dll
  • 6. Model-Model Manajemen Publik Model efficiency drive (1980)  Menekankan pentingnya efisiensi  Perilaku sektor publik diarahkan ke sektor swasta  Pengawasan pada manajemen keuangan  Penghematan dan efisiensi anggaran  Peningkatan pelayanan melalui sektor swasta  Penegakan standar kinerja yang ketat Ct. Model pemerintah Thatcher: Yang menganggap kinerja birokrasi rendah dan sumber masalah bukan bagian dari sumber solusi
  • 7. Model Dwon Sizing  Menekankan pada perampingan sektor publik  Menciptakan fleksibilitas organisasi  Menghindari standarisasi  Memperkuat desentralisasi  Menggeser sistem hirarkhi ke sistem contracting out  Menekankan pentingnya jaringan kerja
  • 8. Model in Search of Excelence (Pencampaian Hasil yang prima)  Merupakan perwujudan aliran humas, relations dan pentingnya budaya organisasi  Memperhatikan pengaruh nilai,budaya,situs dan simbol yang dapat mempengaruhi perilaku  Model Bottom-up, melihat organisasi sebagai organisasi pembelajaran  Model Top down,mengupayakan kelancaran perubahan dari atas melalui Visi, Misi, kepemimpinan kharismatik
  • 9. Model Public Service  Berupaya menyelaraskan ide-ide sektor swasta ke sektor publik  Penguatan sektor publik dengan menghilangkan mal-administrasi maupun patologi birokrasi  Menekankan pada pelayanan yang berkualitas  Memperhatikan kepentingan user  Menekankan pembelajaran pada masarakat (manajemen berbasis masyarakat)  Menekankan prinsip akuntabilitas
  • 10. Manajemen pelayanan publik  Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan pada masyarakat,ia tidak diadakan untuk melayani diri sendiri,tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi mencapai tujuan bersama(Rasyid,1988)  Setiap aparat birokrasi pemerintah harus memahami perlunya memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perannya, baik sebagai pelayan masyarakat ataupun sebagai pihak yang mampu mengatasi kekecewaan client dan kekuatan yang merusak (Christopolos,1988).
  • 11. Menajemen pelayanan publik  Kiggudu menegaskan pelayanan yang diberikan harus merefleksikan dan direfleksikan oleh masyarakat dimana ia berada dan berfungsi. Pelayanan harus tersedia secara luas dengan pilihan layanan yang disediakan oleh pelbagi institusi pelayanan, sehingga terjamin aksesbilitasnya.Hal ini akan tergantung dan sangat mempengaruhi strategi pelayanan.
  • 12. Menajemen Pelayanan Publik  Perlu adanya reformasi sektor publik di negara berkembang dan berharap ada implikasi tidak hanya pada level lokal,nasional tetapi juga internasional(global).Mis;pasar global,perdamaian regional,peningkatan kapasitas aparat,pemberian layanan pada masyarakat dan perhatian pada hak hak kelompok minoritas(Mosesn.kiggudu,2000).
  • 13. Menajemen Pelayanan Publik  Dalam memberikan pelayanan birokrasi haruslah memperhatikan perkembangan “Community Orientation”dan tidak melihat masyarakat sekedar sebagai pelanggan (customer),atau konsumen(Consumer),tetapi juga sekaligus sebagai warga negara(Zitizeens)yang berhak memperoleh pelayanan yang baik(Gerry Stoker,1991).  Perhatian tsb akan terlihat sejauh mana strategi pemberian layanan berorientasi pada kepentingan publik.
  • 14. Dimensi Manajemen Publik Dalam Melihat pelayanan publik  Responsive  Small and Decentralized  Cooperative  Consumer Controlled  Concern With Process
  • 15. Responsive  Pemerintah selalu memenuhi kebutuhan yang bermacam macam dan selalu berubah dengan menyediakan berbagai jenis pelayanan yang berbeda bagi masyarakat.
  • 16. Small and Decentralized  Pemerintah berusaha menemukan cara yg lebih untuk merampingkan diri dan memberi otoritas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,yang semula dilakukan terpusat menyebar ke unit pemerintahan yang lebih kecil.
  • 17. Cooperative  Pemerintah berusaha menjalin kerja sama dengan organisasi lain, baik publik maupun private, formal maupun informal dan mengakui pentingnya jalinan antara pengusaha lokal dengan agensi maupun individu individu.pemerintah lokal kedepan ditandai dengan pembentukan dan pelestarian jaringan pelayanan tersebut.
  • 18. Consumer controlled  Pemerintah memberi peluang kepada client/ konsumen masyarakat untuk mempengaruhi pelayanan yang harus disediakan pemerintah sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • 19. Concern With Process  Pemerintah lokal terus menerus memperhatikan budaya dan sistem organisasi serta process dan struktur organisasi.
  • 20. Pelayanan Publik  Pemberian layanan(melayani)keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan/kebutuhan pada organisasi pemerintah sesuai dengan amanat undang undang dan tata cara yang telah ditetapkan.
  • 21. Pelayanan Umum (Lembaga Administrasi Negara)  Segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, daerah, BUMN / BUMD dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang undangan.
  • 22. Kriteria Pelayanan Publik (LAN, 1998) Kesederhanaan Kejelasan dan kepastian Keamanan Keterbukaan Efisiensi Ekonomis Keadilan yang merata Ketepatan waktu
  • 23. Unsur Pokok Layanan Publik (Menpan, No 81 Th 1993)  Hak dan kewajiban pemberi dan penerima layanan jelas dan pasti  Pengaturan pelayanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dengan tetap berpegang pada efisiensi dan efektivitas  Mutu dan proses han hasil pelayanan harus mengacu pada keamanan, kepastian hukum, kelancaran yang dapat dipertanggungjawabkan
  • 24. Unsur Pokok Layanan Publik (Menpan) Apabila layanan harus mahal, maka pemerintah berkewajiban memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  • 25. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Menurut LAN (1998) Pola Pelayanan Fungsional Pola Pelayanan Satu Pintu Pola Pelayanan Satu Atap Pola Pelayanan Secara Terpusat
  • 26. Pola Pelayanan Fungsional • Pola pelayanan Umum yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.
  • 27. Pola Pelayanan Satu Pintu Pola pelayanan umum yang diberikan secara tunggal oleh satu instansi pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari instansi pemerintah terkait dengan tugasnya
  • 28. Pola Pelayanan Satu Atap Pola pelayanan umum yang diberikan secara terpadu pada satu tempat oleh beberapa instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing
  • 29. Pola Pelayanan Secara Terpusat Pola pelayanan umum yang dilakukan oleh satu instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan umum yang bersangkutan
  • 30. Tolok Ukur Kualitas Layanan Zethami (1990)  Tangible  Reliable  Competence  Courtesey  Credibility  Security  Acces  Communication  Understanding the Customer
  • 31. Tangible & Reliable Merupakan bentuk pelayanan fisik, peralatan, personil, dan komunikasi Kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang sesuai dijanjikan dengan tepat
  • 32. Responsiveness & Competence Kemauan untuk membantu klien bertanggungjawab terhadap mutu pelayanan yang diberikan Tuntutan kemampuan yang dimiliki, pengetahuan, ketrampilan yang baik oleh aparatur dalam memberikan layanan
  • 33. Courtesey & Credibility Sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap kebutuhan konsumen serta mau melakukan kontak atau hubungan pribadi Sikap jujur dalam setiap upaya pelayanan untuk menarik kepercayaan publik
  • 34. Security & Access Jasa Pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari bahaya dan resiko Terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan informasi
  • 35. Communication & Understanding the Customer Kemauan pemberi layanan untuk mendengar suara, keinginan atau aspirasi pelanggan,sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi baru kepada masyarakat Melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggan
  • 36. Faktor yg Mempengaruhi Kinerja Pelayanan  Sumber daya manusia yang kompeten danbertindak etis  Organisasi Pelayanan yang adaptif,responsip.  Inferastruktur yang memadai  Pendanaan pelayanan yang cukup  Sistim prosedur pelayanan yang efisien dan efektif  Manajemen komplain yg efektif  Standar mutu pelayanan yg tinggi  Kepuasan masyarakat yg tinggi.
  • 37. Sumber Daya Manusia Memiliki penetehuan & Ketrampilan Responsivitas yang tinggi Mampu menjalin komunikasi Peduli terhadap perkembangan teknologi Bertindak sebagai fasilitator Suka berindak etis
  • 38. Organisasi yg adaptif dan responsif Organisasi yang ramping Organisasi yang visioner Adanya unit komplain Dalam skala masyarakat adanya komisi pelayanan
  • 39. Infrastruktur yang memadai Adanya e government Menghindari sunset technology Memperhatikan kenyamanan dan keamanan pelanggan
  • 40. Sistim pendananaan yang memadai Kemampuan pemerintah dalam menggali potensi daerah Strategi pembiayaan pelayanan Kerja sama antar pemerintah daerah maupun dengan pemerintah propinsi dan pusat
  • 41. Model model pembiayaan pelayanan (Kanada)  Pembiayaan : Canada Assistence plan (CAP) dan EFP (Established Program Financing).  Metode Alokasi :Diberikan berdasar jumlah penerima yg membutuhkan dan di usulkan oleh daerah  Dana pendamping : Uniform ( matching rate 5o%)  Kelebihan : Adanya insentif bagi daerah untuk menunjukan keseriusan dalam membantu pengangguran ,orang tua, cacat dan terlantar.  Matching rate yang tidak terkait dengan kapasitas fiskal akan menguntungkan daerah kaya.
  • 42. Pembiayaan Pelayanan ( Jepang ) Model :Road Fund Metode Alokasi :Peresentase Dana pendamping : Non Uniform & Fixed mathcing rate Kelebihan : Ada keseriusan pengelolaan jalan di tingkat nasional dan daerah Kelemahan : Berorientasi pada perkotaan
  • 43. Pembiayaan Pelayanan Kolombia Model :Rural Road Project Alokasi :Kompetisi berdasarkan proposal terbaik Dana pendamping : Variabel Matching Berdasarkan fiscal capacity Kelebihan : Mendorong daerah untuk meningkatkan fiscal capacity Kelemahan : Menunda perawatan jalan agar nantinya dibiayai oleh grant.
  • 44. Pembiayaan di USA  Model Block Grant & Categorial Grant  Alokasi : Berdasarkan keadilan setiap daerah,merefleksikan kebutuhan akan pelayanan tertentu, dan memperhitungkan kapasitas atao kemampuan daerah  Dana pendamping :Uniform matching rate berkisar 5 s/d 50%  Kelebihan :melihat bayak variabel  Kekurangan :setiap bantuan mempunyai formula yang berbeda
  • 45. Pembiayaan diChile  Model :primary education transfer  Metode alokasi :Capitation ( di berikan berdasarkan jumlah siswa )  Dana pendamping tidak ada  Kelebihan :mendorong daerah untuk meningkatkan jumlah siswa (cnrollment) dan daerah dapat mengalihkan dananya kesektor publik lain.  Kekurangan : tidak memperhitungkan perbedaan biaya penyelenggaraan pndidikan antar daerah.
  • 46. Pembiayaan kesehatan di Chile  Model : Primary Health Care (fee for service)  Metode alokasi : Cost Reimbursement (penggantian biaya)  Dana pendamping : tidak ada  Kelebihan :Mendorong daerah memperluas pelayanan kesehatan  Kekurangan : Biaya adm tinggi untuk penggantian  Masalah cash flow daerah (sebelum penggantian)  Ketidak pastian dalampriode penggantian akan mempengaruhi rencana anggaran daerah pada tahun fiskal tertentu.
  • 47. Model Pembiayaan Indonesia  Alokasi : Block grant & Dana Alokasi Khusus  Dak (model ear marking)  Ct :Dana Reboisasi  Dana pendamping untuk DAK : 10 % (fixed rate) dasar PP 104/thn.2004  Kelebihan :merangsang daerah untuk memperluas pelayanan  Kekuranggan :fixed rate kurang memperhitungkan kepentingan daerah dan ketersediaan dana daerah (sebagaymana model variabel rate).
  • 48. Sistem dan Prosedur Pelayanan yg Efisien dan efektif Model : One stop service dan one room service Pelayanan yg menghindari hight cost beurokracy Oleh karna itu spirit perbaikan mengacu pada debirokratisasi dan deregulasi. Sosialisasi SOP satu keharusan
  • 49. Manajemen Komplain  Mature oraganizations encourage customers tocomplain. They seek to convert complaining customers into satisfied cusomers….” (D.M.Martin 1994)  Birokrasi pelayanan yang modern senantiasa mengundang pelanggannya untuk komplain.Agar mereka dapat mengubah kondisi pelanggan yg mengeluh menjadi pelanggan yang puas atas pelayanan yang di terima”.
  • 50. Cycle of service  Kepuasan muncul disetiap saat (moment of truth)organisasi (dan individunya) berhadapan dengan pelanggan baik secara fisik maupun non fisik.  Organisasi harus memperhatikan kesempatan bertemu dengan pelanggan karena pada saat itu kesan dan citra pelanggan terhadap organisasi tercipta.Cycle of service adalah rangkaian pelayanan yg di dalamnya terdapat sejumlah moment of truth.
  • 51. Prinsip Manajemen komplain Mendesain sistem dan prosedur komplain yg customers focused Menyusun organisasi dan pelaksana penanganan komplain seefektif mungkin. Mengarahkan dan membimbing penanganan komplain lewat kepemimpinan dan staf yg fisioner Mengendalikan dan mengontrol kinerja penanganan komplain.
  • 52. Aspek aspek penanganan komplain Empati terhadap pelanggan yang marah Kecepatan dalam menangani keluhan Kewajaran atau keadilan dlm memecahkan persoalan atau keluhan Kemudahan pelanggan utk menghubungi organisasi (termasuk dalam menghubungi pimpinan organisasi)
  • 53. Standar Mutu Pelayanan  Standar pelayanan adalah ukuran baku bagi proses pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan  Standar dapat mencakup : 1. Sistem dan prosedur pelayanan 2. Waktu bagi penyelesaian pelayanan 3. Biaya, mutu pelayanan 4. Sarana dan prasarana utk pelayanan 5. Kompetensi, sikap dan perilaku tugas 6. Jenis dan aksessibilitas pelayanan 7. Konsistensi
  • 54. Konsep Citizen’s Charter  Standards: Setiap pelayanan hrs ditetapkan, dipublikasikan dan dimonitor pelaksanaan standar kinerja pelayanan yg sesuai dgn harapan pengguna  Information and Oppeness: Harus disediakan informasi yg lengkap, akurat mudah dipahami ttng bagaimana proses pelayanan akan dijalankan,berapa biayanya,sejauhmana mutu,siapa yg bertugas dan bertanggungjawab  Choice dan Consultation: Hrs tersedia pilihan pelayanan yg cukup bagi pelanggan dan peluang konsultasi reguler dan sistematis dgn pelanggan mengenai persepsi mereka ttng pelayanan yg ada,mutu pelayanan, serta standar keberhasilan pelayanan
  • 55. Manfaat Manajemen Komplain  Peluang untuk merubah pelanggan yang tidak puas  Kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan yang kecewa  Terhindar dari publikasi negatif  Mengetahui aspek aspek yang perlu diperbaiki  Mengetahui sumber masalah operasinya  Motivasi utk pelayanan yg lebih baik  Mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pelanggan kepada birokrasi pelayanan
  • 56. Aspek aspek penangan komplain Empati terhadap pelanggan yang marah Kecepatan dalam menangani keluhan Kewajaran atao keadilan dalam memecahkan persoalan atau keluhan Kemudahan pelanggan untuk menghubungi organisasi (termasuk dalam menghubungi pimpinan organisasi)
  • 57. Setandar Mutu Pelayanan  Setandar pelayanan adalah ukuran buku bagi proses pelayanan publik yg wajib ditaati oleh pemberi dan penerima layanan.  Standar dapat menycakup: • Sistim dan prosedur pelayanan • Waktu bagi penyelesaian pelayanan • Biaya, mutu pelayanan • Sarana dan prasarana untuk pelayanan • Kompetensi,sikap dan prilaku petugas • Jenis dan aksessibilitas pelayanan • Konsistensi
  • 58. Konsep Citizen’s Charter  Standards :Setiap pelayanan hrs di tetapkan,di publikasikan dan dimonitor pelaksanaan setandar kinerja pelayanan yg sesuay dgn harapan pengguna  Information and Oppeness : harus di sediakan informasi yg lengkap,ukuran mudah di pahami ttg bagaimana prosews pelayanan akan di jalankan,berapa biayanya,sejauh mana mutu , siapa yang bertugas dan bertanggung jawab .  Choice and Consultation : harus tersedia pilihan pelayanan yg cukup bagi pelanggan dan peluang konsultasi reguler dan sistematis dgn pelanggan mengenai persepsi mereka ttg pelayanan yg ada,mutu pelayanan,serta standar keberhasilan pelayanan
  • 59. CC  Courtesy :Kewajiban untuk memberikan pelayanan dengan penuh kesopanan oleh petugas secara adil dan merata bagi siapa saja yang membutuhkan pelayanan sesuai dengan keinginan mereka.  Putting things right :Bila terjadi kesalahan dalam pelayanan, petugas tidak segan segan meminta maaf, memberikan penjelasan yang memuaskan dan mempublikasikan prosedur komplain yg mudah di ikuti oleh pelanggan  Value for money :pemberian pelayanan yg efesien dan ekonomis sesuai dengan sumbur yg tersedia dan peluang untuk melakukan validasi kinerja sesuai dengan standar kinerja.
  • 60. Kepuasan Masyarakat  Kesederhanaan  Appropiacness,accuracy  Kesesuaian  Effcctyeness & Eficicncy  Kejelasan Petugas  Reliability  Kedisiplinan  Responsivenass  Kejelasan wewenang & tanggung  Warmth,caring,concern jawab  Asurance  Keahlian & katrampilan petugas  Durability /Continuity  Kecepatan  Conveniencc  Keadilan  Safety  Kesopanan  Timelincss  Kewajaran biaya  Acsfhehes  Kepastian biaya  Acccssibility /Serfice A vaibility  Kepastian jadwal  Completencss  Kenyamanan lingkungan  Perccived Quality  Keamanan Pelayanan
  • 61. Kepuasan dan Ketidakpuasan Kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yg dirasakan antara harapan sebelumnya (norma kinerja) dan kinerja aktual. (Disconfirmation paradigm,Oliver)
  • 62. Harapan Pelanggan Terhadap Kualitas (Zeithaml,1993)  Enduring Service Intensifiers : Faktor ini merupakan faktor yg bersifat setabil mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa.  Personal need : Kebutuhan yang di rasakan seseorang mendasar bagi kesejahtraannya juga sangat menentukan harapannya.  Transitory service intensifiers : Faktor ini merupakan faktor individual yg bersifat sementara ( jangka pendek ) yg meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa  Perceived Service Alternatife : Merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat perusahaan lain yang sejenis  Self Percieved Role : faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatkan dalam mempengaruhi jasa yang di terimanya.
  • 63. Harapan Pelanggan  Situasional Faktor : Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yg bisa mempengaruhi kinerja kerja,yang diluar kendali penyedia jasa  Explicit Service Promises : Faktor ini merupakan penyataan secara personal dan non porsonal oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan.  Implicit Service promises : Faktor ini menyangkut petunjuk yg berkaitan dengan jasa,yg memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yg bagaimana yg seharusnya dan yg akan diberikannya.  Word of mouth ( Rekomendasi / saran dari orang lain ) Merupakan pernyataan secara personal dan non personal yg di sampaikan oleh orang lain selain organisasi (Service provider ) kepada pelanggan  Past Experience : Pengalaman masa lalu meliputi hal-hal yg telah dipelajari dan di ketahui pelanggan dari yang pernah di terima.
  • 64. Kualitas Pelayanan Granroos & Edvardsson (1994)  Professionalm & skill (outcome related criteria)  Attitudes & behavior ( Process related criteria )  Accessibility and Flexcibility  Reliability and Trusworthiness ( dapat di percaya )  Recovery  Reputation and Credibility ( image related citeria)
  • 65. Kualitas Pelayanan SK Menpan/26 tahun 2004  Transparasi Pelayanan Publik 1.Manajemen Penyelenggaraan Publik 2.Prosedur Pelayanan 3.Persyaratan teknis dan Adm pelayanan 4.Rincian Biaya 5.Waktu Penyelesaian 6.Pejabat yg berwenang & bertanggung jawab 7.Lokasi pelayanan 8.Janji pelayanan 9.Standard Pelayanan 10.Informasi Pelayanan
  • 66. Akuntabilitas Pelayanan Publik Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik Akuntabilitas Biaya Pelayanan Publik Akuntabilitas Produk Pelayanan Publik
  • 67. Strategi Kebijakan Pelayanan Publik Pilot Project Partnership Kontrak sewa Administrative Decentralization Controlled Decentralization
  • 68. Pilot Project Melaksanakan kebijakan dalam bentuk miniatur sebelum diterapkan ke skala kebijakan sesungguhnya.Tujuan,untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kebijakan yang akan di laksanakan,sebelum dampak negatip kebijakan yang akan di laksanakan,sebelum dampak negatip melebar tanpa dikontrol lagi.
  • 69. Bilamana Strategi digunakan Content Policy sangat strategis/mendasar bagi kehidupan mendasar bagi kehidupan bersama. Memiliki dampak dan tujuan jangka panjang. Kualitas Implementor diragukan Probabilitas keberhasilan dan kegagalan (dampak negatif dan positif) sama besarnya.
  • 70. Partnership Kemitraan yang bersifat kooperasi antara birokrasi dengan lembaga non pemerintah,terutama yang memiliki komitmen untuk bersedia melakukan shared concern dan shared problems. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi pada sisi pemerintah,sekaligus menajamkan visi pelayanan yang bisa diberikan
  • 71. Bilamana partnership Dilakukan Ada tuntutan partisipasi dari kalangan masyarakat Alokasi dana pemerintah yang minim Instrument pendukung pihak pemerintah meragukan (seperti teknologi)
  • 72. Kontrak Sewa Memberi hak kepada pihak swasta untuk secara oprasional memberi pelayanan publik sehingga batas waktu tertentu,dan setelah itu akan diambil alih oleh pemerintah.Tujuannya untuk meringankan beban pemerintah,terutama beban keuangan.
  • 73. Bilamana Kontrak Sewa dilakukan. Hakekat kebijakan merupakan service yang harus segera diberikan pemerintah Pemerintah tidak memiliki dana maupun sumber dana memadai untuk melakukan sendiri Masyarakat dapat memahami kesulitan pemerintah
  • 74. Administrative Decentralization  Pemberian keleluasaan yang besar bagi aparat pelaksana untuk mengambil keputusan secara mandiri yang meliputi pencairan sumber dana tambahan ,rekruitmen tenaga sesuai dengan kebutuhan riil yang dihadapi serta improvisasi terhadap sasaran yang ditetapkan.Tujuannya,meningkatkan efisiensi kerja pemerintah sambil memberi peluang bagi aparat menambah pengalaman dan keberanian bertindak.
  • 75. Bilamana Administrative Decentralization Dilakukan ? Masyarakat penerima (yang hendak dilayani) heterogen Keadaan demografi dan Geografis sangat variatif Sumber daya minimal tersedia alokasi sasaran kebijakan Pencapaian sasaran kebijakan tidak bersifat linier
  • 76. Controlled Decentralization Pendelegasian kewenangan kepada aparat birokrasi yang lebih rendah,hanya sebatas wewenang yang secara jelas di tetapkan.Tidak ada kesempatan bagi aparat untuk melakukan improvisasi terhadap prosedur pelaksanaan maupun sasaran-sasaran yang hendak di capai.Tujuannya,untuk keseragaman pencapaian tujuan akhir secara sistematis
  • 77. Bilamana Controlled Decentralization Masyarakat penerima relatif homogen Hakekat kebijakan mendesak untuk dirasakan oleh masyarakat secara adil dan merata (rescue program) Sumber pendanaan terbatas sementara tidak tampak adanya sumber lain yang bisa digunakan.s
  • 78. Klasifikasi sistem pelayanan publik (Beteson,1999) • Kontak Tinggi Layanan Murni Meningkatnya Kebebasan Kesehatan, Sekolah, dalam merancang transportasi,layanan prosedur pribadi Layanan Campuran Bank,Kantor Pos, Real Estate,Pemakaman Kuasi Manufaktur, Perbankan-E, Adm.Pemerintah Manufaktur: Pertambangan, Pabrikan,dll  Kontak Rendah Pabrik Bahan Kimia
  • 79. Strategi Pelayanan (Kevin Kearns,2000) • Growth Stretegies 1. Horizontal (Memperluas Jaringan) Cocok untuk pelayanan publik yang urgent dan masal ct: Memperbanyak puskesmas 2. Vertikal (Mengontrol Distribusi dan Supply) Misal Penerbangan mulai tiket sampai penerbangannya bisa dilakukan sendiri bisa bekerjasama dengan pihak luar 3. Diversifikasi sesuai portfolio Diversifikasi konsentrik & konglomerasi
  • 80. Retrenchment Strategi Strategi Meningkatkan Efisiensi  Turn around Strategi perputaran cocok untuk jasa/ berang yang masih dibutuhkan publik dan mempunyai proyek bagus dimasa depan. Fokusnya adalah efisiensi organisasi dan kinerja. Divestment Strategi divestasi dilakukan bila organisasi tidak mampu lagi menawarkan sesuai portfolio. a. Dialihkan pada sSwasta b. Menghapus dari portfolio c. Menggabungkan dengan bagian lain Strategi Likuidasi : Menjual asset dan diserahkan pada stakeholderss
  • 81. Stability Strategies  Strategi ini cocok untuk melindungi organisasi yang sedang tumbuh dari pengaruh perubahan ekternal.  Status Quo  Captive,Melindungi dari lingkungan yang merongrong  Pause strategi,penyesuaian diri karna adanya pertumbuhan atau peningkatan efisiensi atau perubahan organisasi yang subtansial.  Incremental Strategi,perubahan organisasi secara bertahap.
  • 82. Collaborative Strategies  Resource Sharing : saling berbagai sumber untuk meningkatkan pelayanan publik.  Joint Ventures : Komitmen dua organisasi/lebih untuk menangani kebutuhan masyarakat secara bersama.  Strategies Alliances :Adanya komitmen dua atau lebih organisasi untuk menyatukan kekuatan yang dimiliki dalam mengarah pada isu strategis untuk penycapaian tujuan pelayanan publik.
  • 83. Strategi Pelayanan (M.Turner & D hume,1997) Turner dan Hume Memodifikasi pandangan Grindle dan Thomas tentang proses perubahan kebijakan strategis di Negara berkembang. Modifikasi melahirkan dua strategi: 1.Society Centered Strategi 2.The State Centered strategi.
  • 84. Society Centered Strategi Society Class Analysis :Pilihan strategi merupakan produk konflik yang terjadi antara kelas ( kelas yang mendominasi dan kelas subordinasi ). Negara sebagai instrumen dominasi kelas penguasa untuk menyusun strategi.
  • 85. Pluralism  Kebijakan strategis (pelayanan) produk dari adanya konflik,tawar menawar,bargaining koalisi diantara kekuatan masyarakat,demi memproteksi dan memenuhi kepentingan anggotanya.  Negara berperan sebagai arbiter,yang merespon adanya kompetensi demokratis dari masing-masing kekuatan masyarakat.  Kelompok penekan,interes group,NGO mulai terlibat dalam pembuatan kebijakan strategis.
  • 86. Public Choice  Setiap kelompok berusaha terlibat dan mengakses pada proses penetapan kebijakan pelayanan, terutama askes terhadap sumber-sumber publik.  Public Choice lebih berkonsentrasi kepada cconomic ideas off eficiency,consumer prefeences,and advantage of market opportunity.  Strategi ini upaya mengkritisi penyediaan pelayanan publik dan melihat pada kepentingan konsumen yaitu apakah kebutuhan pelayanan telah terpenuhi secara efisien,efektif dan ekonomis.
  • 87. State Centered Strategy  Rational Aktor  Para aktor,agensi berprilaku sebagai pemilih yang rational  Pemerintah bertindak sebagai aktor pemilih yang rational.  Strategi ini cocok apabila mampu mengatasi hambatan waktu,sumber sumber,maupun keahlian.  Sebagai padanan (kontra) adalah strategi bounded rationaliti atau incrementalism.
  • 88. Bureaucratic Politics  Melihat struktur negara sebagai satu arena dimana para pejabat pemerintah terlibat dalam manuver politik (perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategi) untuk menjamin terjadinya dampak yang di inginkan.  Tujuannya adalah agar kebijakan sesuai jalur atau dapat dikendalikan oleh para birokrat.  Strategi ini dapat meng under value peran kelompok lain.
  • 89. State Interest • Melihat negara memiliki otonomi atau kekuasaan yang besar dalam penetapan kebijakan strategi untuk menjamin tterpeliharanya kepentingan kolektif • Setiap negara memiliki interes dan otonomi yang berbeda • Interes publik tidak selalu sejajar dengan interes state oleh karena itu perlu ada mekanisme integrasi
  • 90. Strategi Kebijakan Pelayanan Alan Nonton (1997)  Diret Strategi  Pelayanan diberikan oleh pejabat pemerintah yg diberi kewenangan untuk itu dan berada dibawah kendali eksekutif.  Setiap unit pelaksanaan di beri atonomi administrasi dan keuangan sendiri tetapi harus mempertanggungjawabankan kepada atasan.  Setiap unit pelaksana memiliki status hukum sendiri tetapi masih berada dalam lingkaran administrasi pusat dan dikendalikan oleh eksekutif.  Otoritas pelaksana pelayanan bisa diberikan dalam bentuk public enterprise,tetapi masih dikendalikan pemerintah.  Pelayanan oleh badan Otorita bersama.
  • 91. Indirect or Delegated Strategy  Mendelegasikan tugas pelayanan kepada agen baik pribadi maupun publik,privat yang dikaitkan dengan kontrak dengan persyaratan tertentu Mis:Tugas pelayanan PU  Menyusun gabungan badan (sektor)publik dan privat untuk menangani tugas pelayanan kepada masyarakat yang ada dalam kendali dan pengawasan pemerintah.  Melaksanakan contracting out ,yaitu tugas pelayanan kepada organisasi nir laba yang kebanyakan masih terkait dengan tugas tugas pemerintah.  Melaksanakan contracting outtugas pelayanan publik kepada tugas swasta(private buiness)terutama untuk jangka panjang dan mengejar kinerja yang efisien.
  • 92. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Rudy Handoko
  • 93. Perubahan Paradigma Birokrasi  Biro yang sarwa negara kearah orientasi market (aspirasi publik)  Birokrasi otoritarian ke arah demokrasi (egaliter)  Birokrasi yang menekankan batas batas aturan ke arah boundarylees kewenangan  Perubahan tatanan birokrasi yang weberian ke arah post beureaucratic government dan post organization (artinya perubahan menejemen pemerintah yang mengikuti aturan struktur kearah logical struktur
  • 94. Perubahan paradigma Sentralisasi ke arah Desentralisasi Perubahan dari low trust society pada a hight trust society
  • 95. Good Governance Transparansi Partisipasi Demokrasi Hight Trust Society Peningkatan Akuntabilitas Harapan masyarakat dan Dunia Internasional Evaluasi Kinerja Pengukuran kinerja pemerintah
  • 96. Sumber Data Pengukuran Use of Government records Rating by trained observars Surveys of customers
  • 97. Use government records  Government records  Service response time  Complaint counts
  • 98. Pengukuran layanan publik  Hatry (1994).”That not all aspect of service quality can be measured perfectly for any programme”.  Pengukuran layanan setidaknya ada tiga pertanyaan: 1. How to measure service quality reliably at specitic point in time. 2. How to determine the extent to which the agency program has caused the measured servise quality. 3. How to assess whether the measure performance is good or bad.this inevitably requires comparison of actual performance white something else (Hatry).
  • 100. Kepuasan Santisfication = f (Performance – Expectation) Jika performance > expectation Puas Jika performance = Expectation Biasa saja Jika Performance < Expecration Kecewa
  • 101. Kesenjangan Pelayanan Publik  Perbedaan antara ekspektasi klien / dengan pimpinan institusi ( penyedia pelayanan)  Perbedaan persepsi antara penyedia pelayanan dengan klien mengenai kualitas layanan yang diberikan  Perbedaan antara ekspektasi antara kualitas layanan dengan yang benar benar dilakukan oleh birokrasi  Perbedaan antara mekanisme penyediaan jasa dengan apa yang dikomunikasikan kepada klien.  Perbedaan antara persepsi masyarakat mengenai jasa pelayanan dengan ekspetasi masyarakat.
  • 102. Sasaran IKM  Tingkat penycapaian kinerja unit pelayanan dalam memberikan layanan publik  Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan sehingga pelayanan dapat di laksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna.  Tumbuhnya kreativitas, prakasa dan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
  • 103. Manfaat IKM  Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing masing unsur penyelenggaraan pelayanan publik.  Dikeahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan olek unit secara periodik.  Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu di ambil dan upaya yang di ambil.  Diketahui indks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkub pemerintah.  Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan dalam lingkub pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan.  Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tantang kinerja unit pelayanan.
  • 104. Unsur pelayanan 1. Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat diliat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. 2. Persyaratan pelayanan yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapat pelayanan sesuai dengan jenis pelayanan. 3. Kejelasan petugas pelayanan yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama,jabatan,kewenangan dan tanggung jawab). 4. Kedisplinan petugas pelayanan yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Tanggung jawab petugas pelayanan yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petuas dalam menyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.
  • 105. Unsur Pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki peugas dalam memberikan / penyelesaian pelayanan kepada masyarakat. 7. Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan oleh unit penyelenggaraan pelayanan. 8. Keadilan mendapatkan pelayanan yaitu melaksanakan pelayanan dengan tidak membedakan golongan / status masyarakat yang dilayani. 9. Kesopanan dan keramahan petugas yaitu sikap dan prilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan,ramah serta saling menghormati dan menghargai.
  • 106. Unsur Pelayanan 10. Kewajaran Biaya pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. 11. Kepastian Biaya pelayanan yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. 12. Kepastian jadwal pelayanan yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 13. Kenyamanan lingkingan yaitu kondisi sarana dan prasaranan yang bersih,teratur sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada penerima playanan 14. Keamanan Pelayanan yaitu terjaminnya tingkat pelayanan tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan,sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
  • 107. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN IKM  PERSIAPAN  PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA  PENGOLAHAN DATA  LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS
  • 108. PERSIAPAN PENETAPAN PELAKSANA.  PENYIAPAN BAHAN (KUESIONER).  PENETAPAN RESPONDEN DAN LOKASI.  PENYUSUNAN JADWAL.
  • 109. PENGOLAHAN DATA Jumlah bobot 1 BOBOT NILAI RATA-RATA TERTIMBANG= = =o,071 Jumlah unsur 14 Total dari nilai per unsur IKM = x Nilai penimbangan. Total unsur IKM unit Pelayanan X 25
  • 110. NO DAFTAR PERTANYAAN PERTANYAAN P NO PERTANYAAN P 1 Bagaimana pemahaman 3 Bagaimana pendapat saudara tentang kemudahan saudara tentang kejelasan prosedur pelayanan. Dan kepastian petugas a.Tidak mudah 1 yang melayani b.Kurang mudah 2 a.tidak jelas 1 c.Muda 3 b.Kurang jelas 2 d.Sangat mudah. 4 c.jelas 3 d.Sangat jelas. 4 2 Bagaimana pendapat 4 bagaimana pendapat saudara tentang kedissiplinan petugas dalam memberi pelayanan. 3 Saudara tentang kesesuaian 4 Persyaratan pelayanan 5 a.tidak 1 a.Tidak disiplin 1 6 b.kurang sesuai 2 b.Kurang disiplin 2 7 C.sesuai 3 c.Disiplin 3 8 D.sangat sesuai. 4 d.sangat Disiplin. 4
  • 111. PENGOLAHAN IKM PER RESPONDEN DAN PER UNSUR PELAYANAN UNIT PELAYANAN : ALAMAT TLP : NO RES 1 U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 2 JUMLAH NILAI PER UNSUR NRR PER UNSUR= JUMLAH NILAI UNSUR:JUMLAH KUESIONER YANG TERISI NNR TERTIMBANG PER UNSUR=NNR PER UNSUR X O,O71 IKM UNIT PELAYANAN Keterangan: U1-U4 =Unsur pelayanan =Jumlah NRR IKM Tertimbang. NRR =Nilai Rata-Rata =IKM unsur pelayanan. IKM = Indeks kepuasan
  • 112. CONTOH APLIKASI NO UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR NUP X BOBOT PELAYANAN 1. PROSEDUR PELAYANAN 4,45 3,45 X 0,071 2. PERSYARATAN PELAYANAN 2,65 2,65 X 0,O71 3. KEJELASAN PETUGAS PELAYANAN 3,53 3,53 X 0,071 4. KEDISIPLINAN PETUGAS PELAYANAN 2,31 2,31 X 0,071 5. TANGGUNG JAWAB PETUGAS PELAYANAN 1,55 1,55 X 0,071 6. KEMAMPUAN PETUGAS PELAYANAN 3,12 3,12 X 0,071 7. KECEPATAN PELAYANAN 2,13 2,13 X 0,071 8. KEADILAN MENDAPATKAN PELAYANAN 2,43 2,43 X 0,071 9. KESOPANAN DAN KERAMAHAN PETUGAS 3,21 3,21 X 0,071 10. KEWAJARAN BIAYA PELAYANAN 1,45 1,45 X O,O71 11. KEPASTIAN BIAYA PELAYANAN 1,95 1,95 X 0,071 12. KEPASTIAN JADWAL PELAYANAN 2,31 2,31 X 0,071 13. KENYAMANAN LINGKUNGAN 3,03 3,03 X 0,071 14. KEAMANAN PELAYANAN 1,59 1,59 X 0,071 NILAI INDEKS PELAYANAN 2,462
  • 113.
  • 114.
  • 115.
  • 116. U