SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Oleh :
Prodalima, S.kep, Ners
POKOK PEMBAHASAN

COPLEMENTARY THERAPY
    MOBILITAS DINI
COMPLEMENTARY THERAPY
Definisi
     Adalah cara penanggulangan penyakit yang
 dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan
    medis konvensional atau sebagai pengobatan
         pilihan lain diluar pengobatan medis.
Jenis-Jenis Terapi Komplementer
Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan untuk      dapat diintegrasikan ke dalam
pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :

1.Akupunktur medik
 yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya.
 Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat
 dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga
 sebagai analgesi (pereda nyeri).
NeXt...
2. Terapi hiperbarik
   yaitu suatu metode terapi dimana pasien
   dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang
   memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar
   daripada tekanan udara atmosfer normal (1
   atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni
   (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca,
   minum, atau makan untuk menghindari trauma
   pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
nExT...
     3. Terapi herbal medik
       yaitu terapi dengan menggunakan
       obat bahan alam, baik berupa herbal
       terstandar dalam kegiatan pelayanan
       penelitian        maupun       berupa
       fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu
       herbal yang telah melalui uji preklinik
       pada cell line atau hewan coba, baik
       terhadap        keamanan      maupun
       efektivitasnya.
Persyaratan yang harus dimiliki
    sebelum melakukan terapi
          komplementer
• Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter
  gigi yang sudah memiliki kompetensi
• Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan
  dalam bentuk sediaan farmasi.
• Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian
  harus telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan
  Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus –
  menerus
MOBILITAS DINI
 Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin
  membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
  membimbingnya selekas mungkin berjalan.
                      (Soelaiman,1993).
 Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting
  pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
  mempertahankan kemandirian.
                      (Carpenito, 2000).
nExT..
• Dari Kedua definisi tersebut dapat
  disimpulkan bahwa mobilisasi dini
  adalah suatu upaya mempertahankan
  kemandirian sedini mungkin dengan
  cara membimbing penderita untuk
  mempertahankan fungsi fisiologis.
Rentang Gerak Dalam Mobilisasi
Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga
rentang gerak yaitu :
1) Rentang gerak pasif
    Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga
    kelenturan     otot-otot    dan    persendian   dengan
    menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
    perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
2) Rentang gerak aktif
    Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
    sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara
    aktif misalnya pasien berbaring menggerakkan kakinya.
3) Rentang gerak fungsional
    Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan
    melakukan aktifitas yang diperlukan.
Manfaat Mobilisasi Dini
Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi
  adalah :
   Penderita merasa lebih sehat dan kuat
     dengan early ambulation.
   Mobilisasi dini memungkinkan kita
     mengajarkan segera untuk merawat
     klien.
   Mencegah terjadinya trombosis dan
     tromboemboli.
Tahap-Tahap Mobilisasi Dini
Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan
secara bertahap :
o Setelah operasi, pada beberapa jam pertama, harus tirah
  baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
  menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki
  dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,
  menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.
o Setelah 6-10 jam, diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
  kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli.
o Setelah 24 jam, dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk
  duduk.
o Setelah dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
Kerugian Bila TIDAK Melakukan
           Mobilisasi
1) Peningkatan suhu tubuh
   Contoh. Karena adanya involusi uterus yang tidak baik
   sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan
   menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi
   adalah peningkatan suhu tubuh.
2) Perdarahan yang abnormal
   Contoh. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik
   sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang
   abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi
   membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka.
3) Involusi uterus yang tidak baik
   Contoh. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan
   menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta
   sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
Kata_Kata Bijak Hari Ini...


    Kebanyakan orang mengatakan
kesempatan itu hanya datang satu kali, Itu
   tidak benar. Kesempatan itu selalu
      datang, tetapi anda harus siap
           menanggapinya...

Ta k a d a r a h a s i a u n t u k
    me n g g a p a i s u k s e s .
    Su k s e s i t u d a p a t
      t e r j a d i k a r n a

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 final
Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 finalDr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 final
Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 finalmataharitimoer MT
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherUzlifati Jannatin Alfafa
 
Terapi akupuntur
Terapi akupunturTerapi akupuntur
Terapi akupunturAFif RvGs
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiRizqah Auliya
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtdicky452
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Nde'Siti Nurhalimah
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisWarung Bidan
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakitYabniel Lit Jingga
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 

La actualidad más candente (14)

Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 final
Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 finalDr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 final
Dr kanadi s penanganan nyeri dismenorea (pit idi bogor) 2013 final
 
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leherPenatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
Penatalaksanaan myofascial release pada kasus nyeri leher
 
0510156 chapter1
0510156 chapter10510156 chapter1
0510156 chapter1
 
Terapi akupuntur
Terapi akupunturTerapi akupuntur
Terapi akupuntur
 
70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan
 
Novia
NoviaNovia
Novia
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
24 opini akupunktur dalam pelayanan kesehatan tingkat rumah sakit
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 

Destacado

Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2janmorlock
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femurProdalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalahProdalima Sinulingga, M.Kep
 

Destacado (20)

Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
Pengantar stres
Pengantar stresPengantar stres
Pengantar stres
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
 
3. planning of action
3. planning of action3. planning of action
3. planning of action
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Laporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmasLaporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmas
 
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapanTren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
Pp cerebral palsy
Pp cerebral palsyPp cerebral palsy
Pp cerebral palsy
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 

Similar a MobilitasDini

Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdf
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdfKONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdf
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdfLaymad
 
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Ika Asyikah
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperativeYulinar Syam
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ssuserf778e8
 
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifas
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa NifasPenatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifas
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxcobadulu007123
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxMajelisTalimAlQudsDB
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Ade Rahman
 
162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesihomeworkping7
 

Similar a MobilitasDini (20)

Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1Perawatan bedah kebidanan1
Perawatan bedah kebidanan1
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdf
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdfKONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdf
KONSEP DASAR PEMBEDAHAN 2022.pdf
 
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
Pelayanan fisioterapi (mapel) kel 4
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Chiropractic
ChiropracticChiropractic
Chiropractic
 
Intervensi perioperative
Intervensi perioperativeIntervensi perioperative
Intervensi perioperative
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifas
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa NifasPenatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifas
Penatalaksana Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
pre operasi.pdf
pre operasi.pdfpre operasi.pdf
pre operasi.pdf
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi162697358 case-anestesi
162697358 case-anestesi
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 

Más de Prodalima Sinulingga, M.Kep

Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumProdalima Sinulingga, M.Kep
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatanProdalima Sinulingga, M.Kep
 

Más de Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
 
Pengantar phbs
Pengantar phbsPengantar phbs
Pengantar phbs
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
 

MobilitasDini

  • 3. COMPLEMENTARY THERAPY Definisi Adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis.
  • 4. Jenis-Jenis Terapi Komplementer Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut : 1.Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri).
  • 5. NeXt... 2. Terapi hiperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
  • 6. nExT... 3. Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
  • 7. Persyaratan yang harus dimiliki sebelum melakukan terapi komplementer • Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi • Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi. • Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus – menerus
  • 8. MOBILITAS DINI  Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan. (Soelaiman,1993).  Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. (Carpenito, 2000).
  • 9. nExT.. • Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
  • 10. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu : 1) Rentang gerak pasif Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. 2) Rentang gerak aktif Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya pasien berbaring menggerakkan kakinya. 3) Rentang gerak fungsional Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.
  • 11. Manfaat Mobilisasi Dini Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi adalah :  Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.  Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk merawat klien.  Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli.
  • 12. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap : o Setelah operasi, pada beberapa jam pertama, harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki. o Setelah 6-10 jam, diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli. o Setelah 24 jam, dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk. o Setelah dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
  • 13. Kerugian Bila TIDAK Melakukan Mobilisasi 1) Peningkatan suhu tubuh Contoh. Karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh. 2) Perdarahan yang abnormal Contoh. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka. 3) Involusi uterus yang tidak baik Contoh. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
  • 14. Kata_Kata Bijak Hari Ini... Kebanyakan orang mengatakan kesempatan itu hanya datang satu kali, Itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi anda harus siap menanggapinya... Ta k a d a r a h a s i a u n t u k me n g g a p a i s u k s e s . Su k s e s i t u d a p a t t e r j a d i k a r n a