SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
LATAR BELAKANG
   LATAR BELAKANG



Penyakit
 Penyakit       Diabetes
                 Diabetes            WHO memprediksi kenaikan
                                      WHO memprediksi kenaikan
Mellitus
 Mellitus           (DM)
                     (DM)            jumlah
                                      jumlah    penderita
                                                 penderita  Non
                                                            Non
merupakan
 merupakan      penyakit
                 penyakit            Insulin Dependent Diabetes
                                      Insulin Dependent Diabetes
tidak
 tidak menular
          menular yangyang           Mellitus (NIDDM) dari 8,4
                                      Mellitus (NIDDM) dari 8,4
mengalami peningkatan
 mengalami peningkatan               juta pada tahun 2000
                                      juta pada tahun 2000
terus
 terus menerus
          menerus daridari           menjadi sekitar 21,3 juta
                                      menjadi sekitar 21,3 juta
tahun ke tahun.
 tahun ke tahun.                     pada tahun 2030.
                                      pada tahun 2030.


                             Komplikasi kronik dari penyakit DM
                              Komplikasi kronik dari penyakit DM
Penyakit DM mampu
 Penyakit DM mampu           menyebabkan
                              menyebabkan         kelainan
                                                   kelainan     pada
                                                                 pada
menyebabkan kerusakan
 menyebabkan kerusakan       makrovaskular,
                              makrovaskular,          mikrovaskular,
                                                       mikrovaskular,
organ secara menyeluruh
 organ secara menyeluruh     gastrointestinal,
                              gastrointestinal, genito
                                                    genito urinari,
                                                              urinari,
secara anatomis maupun
 secara anatomis maupun      dermatologi,
                              dermatologi,     infeksi,
                                                infeksi,    katarak,
                                                             katarak,
fungsional
 fungsional                  glaukoma dan sistem muskulo skeletal
                              glaukoma dan sistem muskulo skeletal
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan
                Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan
               gejala yang timbul pada seseorang yang
                gejala yang timbul pada seseorang yang
               disebabkan
                disebabkan     oleh
                                oleh  karena
                                       karena   adanya
                                                 adanya
               peningkatan kadar gula (glukosa) darah
                peningkatan kadar gula (glukosa) darah
               akibat kekurangan insulin baik absolut
                akibat kekurangan insulin baik absolut
               maupun relatif (Arjatmo, 2002)
                maupun relatif (Arjatmo, 2002)

2.1 Defenisi
2.1 Defenisi

                Diabetes
                 Diabetes      mellitus
                               mellitus     merupakan
                                            merupakan
                sekelompok kelainan heterogen yang
                 sekelompok kelainan heterogen yang
                ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
                 ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
                dalam
                 dalam darah
                          darah atau
                                   atau hiperglikemia.
                                         hiperglikemia.
                (Brunner dan Suddarth, 2002)
                 (Brunner dan Suddarth, 2002)
Tipe I :: Diabetes mellitus tergantung
                    Tipe I      Diabetes mellitus tergantung
                   insulin (IDDM)
                    insulin (IDDM)
2.2 Klasifikasi
 2.2 Klasifikasi   Tipe II :: Diabetes mellitus tidak
                    Tipe II         Diabetes mellitus tidak
                   tergantung insulin (NIDDM)
                    tergantung insulin (NIDDM)
                   Diabetes mellitus yang berhubungan
                    Diabetes mellitus yang berhubungan
                   dengan keadaan atau sindrom lainnya
                    dengan keadaan atau sindrom lainnya
                   Diabetes mellitus gestasional (GDM)
                    Diabetes mellitus gestasional (GDM)


                   Tipe I ::Faktor genetic
                    Tipe I Faktor genetic
 2.3 Etiologi
  2.3 Etiologi     Faktor-faktor imunologi
                    Faktor-faktor imunologi
                   Tipe II ::Usia, Obesitas, Riwayat keluarga
                    Tipe II Usia, Obesitas, Riwayat keluarga



                          ••   Katarak
                                Katarak
                          ••   Glaukoma
                                Glaukoma
                          ••   Retinopati
                                Retinopati
2.4 Tanda dan
 2.4 Tanda dan                 Infeksi bakteri kulit
                          ••    Infeksi bakteri kulit
    Gejala
     Gejala                    Penyakit ginjal
                          ••    Penyakit ginjal
                          ••   Hipertensi
                                Hipertensi
                          ••   Dll
                                Dll
Glukosa darah sewaktu
                    Glukosa darah sewaktu
                   a. Plasma vena ::
                    a. Plasma vena
                   •• <<100
                          100
                   •• 100 --200 ==belum pasti DM,
                        100 200 belum pasti DM,
                   •• >200 ==DM
                        >200 DM
                   b. Darah kapiler ::
                    b. Darah kapiler
                   •• <<8080
                   •• 80 --100 ==belum pasti DM,
                        80 100 belum pasti DM,
                   •• >>200 ==DM
                           200 DM

                   Kadar glukosa darah puasa
                    Kadar glukosa darah puasa
                   a. Plasma vena ::
                    a. Plasma vena
2.5 Pemeriksaan
 2.5 Pemeriksaan   •• <<110
                          110
   Penunjang
    Penunjang      •• >>110 --120 ==belum pasti DM,
                          110 120 belum pasti DM,
                   •• >>120 = DM
                          120 = DM
                   b. Darah kapiler ::
                    b. Darah kapiler
                   •• <90
                        <90
                   •• 90 --110 ==belum pasti DM
                        90 110 belum pasti DM
                   •• >110 ==DM
                        >110 DM



                         Tes toleransi glukosa
                         Tes toleransi glukosa
2.6 Patofisiologi
 2.6 Patofisiologi
1. Diet
                        1. Diet
                       2. Latihan
                        2. Latihan
                       3. Pemantauan
                        3. Pemantauan
2.7 Penatalaksanaan
 2.7 Penatalaksanaan
                       4. Terapi (jika
                        4. Terapi (jika
                          diperlukan)
                           diperlukan)
                       5. Pendidikan
                        5. Pendidikan
1. Riwayat Kesehatan Keluarga
                   1. Riwayat Kesehatan Keluarga
                  2. Riwayat Kesehatan Pasien dan
                   2. Riwayat Kesehatan Pasien dan
                      Pengobatan Sebelumnya
                       Pengobatan Sebelumnya
                  3. Aktivitas/ Istirahat
                   3. Aktivitas/ Istirahat
                  4. Sirkulasi
                   4. Sirkulasi
                  5. Integritas Ego
                   5. Integritas Ego
3.1 Pengkajian
 3.1 Pengkajian   6. Eliminasi
                   6. Eliminasi
                  7. Makanan //Cairan
                   7. Makanan Cairan
                  8. Neurosensori
                   8. Neurosensori
                  9. Nyeri //Kenyamanan
                   9. Nyeri Kenyamanan
                  10. Pernapasan
                   10. Pernapasan
                  11. Keamanan
                   11. Keamanan
3.2 Diagnosa
                             3.2 Diagnosa




1. Resiko tinggi gangguan nutrisi :: kurang dari kebutuhan berhubungan
 1. Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
    dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan
     dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan
    metabolisme protein, lemak.
     metabolisme protein, lemak.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status
 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status
    metabolik (neuropati perifer).
     metabolik (neuropati perifer).
4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi
 4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi
    penglihatan
     penglihatan
3.3 Intervensi
                                3.3 Intervensi

     No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil            Intervensi
1.         Dx 1       Tujuan:                 Timbang berat badan setiap
                      Kebutuhan nutrisi        hari atau sesuai dengan
                      pasien terpenuhi         indikasi.
                      Kriteria Hasil:         Tentukan program diet dan
                      •Pasien dapat            pola makan pasien dan
                      mencerna jumlah kalori   bandingkan dengan makanan
                      atau nutrien yang        yang dapat dihabiskan
                      tepat                    pasien.
                      •Berat badan stabil     Berikan makanan cair yang
                      atau penambahan ke       mengandung zat makanan
                      arah rentang biasanya    (nutrien) dan elektrolit
                                               dengan segera jika pasien
                                               sudah dapat
                                               mentoleransinya melalui oral.
                                              Kolaborasi melakukan
                                               pemeriksaan gula darah
                                              Kolaborasi pemberian
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil                  Intervensi
2.    Dx 2       Tujuan:                    Pantau tanda-tanda vital, catat
                 Kebutuhan cairan atau       adanya perubahan TD ortostatik
                 hidrasi pasien             Kaji nadi perifer, pengisian kapiler,
                 terpenuhi                   turgor kulit dan membran mukosa
                 Kriteria hasil:            Pantau masukan dan pengeluaran
                 Pasien menunjukkan         Pertahankan untuk memberikan
                 hidrasi yang adekuat        cairan paling sedikit 2500 ml/hari
                 dibuktikan oleh tanda       dalam batas yang dapat ditoleransi
                 vital stabil, nadi          jantung
                 perifer dapat diraba,      Catat hal-hal seperti mual, muntah
                 turgor kulit dan            dan distensi lambung
                 pengisian kapiler baik,    Kolaborasi : berikan terapi cairan
                 haluaran urin tepat         normal salin dengan atau tanpa
                 secara individu dan         dextrosa, pantau pemeriksaan
                 kadar elektrolit dalam      laboratorium
                 batas normal
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil               Intervensi

3.    Dx 3       Tujuan:                   Kaji luka, adanya epitelisasi,

                 Gangguan integritas       perubahan warna, edema, dan

                 kulit dapat berkurang     discharge, frekuensi ganti

                 atau menunjukkan          balut

                 penyembuhan               Kaji tanda vital

                 Kriteria Hasil:           Kaji adanya nyeri

                 Kondisi luka              Lakukan perawatan luka

                 menunjukkan adanya        Kolaborasi pemberian insulin

                 perbaikan jaringan dan    dan medikasi.

                 tidak terinfeksi          Kolaborasi pemberian

                                           antibiotik sesuai indikasi
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil                Intervensi

4.    Dx 4       Tujuan:                   Hindarkan lantai yang licin.

                 Pasien tidak              Gunakan bed yang rendah.

                 mengalami injury.         Orientasikan klien dengan

                 Kriteria Hasil:            ruangan.

                 Pasien dapat              Bantu klien dalam melakukan

                 memenuhi                   aktivitas sehari-hari

                 kebutuhannya tanpa        Bantu pasien dalam ambulasi

                 mengalami injury           atau perubahan posisi
Nama :: Tn. J
                     Nama Tn. J
4.1 Pengkajian
 4.1 Pengkajian    Jenis kelamin ::Laki-laki
                     Jenis kelamin Laki-laki
                   Umur ::65 Tahun
                     Umur 65 Tahun
                   Status perkawinan ::Kawin
                     Status perkawinan Kawin
                   Agama ::Islam
                     Agama Islam
Identitas Klien
 Identitas Klien   Tanggal masuk RS ::29 Oktober 2010
                     Tanggal masuk RS 29 Oktober 2010
                   No. Reg ::44-92-67
                     No. Reg 44-92-67
                   Ruangan/ kamar
                     Ruangan/ kamar            ::RA2
                                                  RA2
                   Tanggal Pengkajian ::01 November 2010
                     Tanggal Pengkajian 01 November 2010
                   Diagnostik Medis ::Ulkus Diabetikum
                     Diagnostik Medis Ulkus Diabetikum

                     Nama ::Tn. Z
                        Nama Tn. Z
 Penanggung
  Penanggung         Hub. dengan klien ::Anak kandung
                        Hub. dengan klien Anak kandung
    jawab
     jawab           Pekerjaan ::Wiraswasta
                        Pekerjaan Wiraswasta
                     Alamat
                        Alamat        ::Kisaran
                                         Kisaran


   Keluhan
    Keluhan         Pasien mengalami borok pada siku kiri
                     Pasien mengalami borok pada siku kiri
4.2 Riwayat kesehatan
 4.2 Riwayat kesehatan
       sekarang
        sekarang
                         a. Penyebab:
                          a. Penyebab:
                         Hal ini dialami os karena siku kiri klien
                          Hal ini dialami os karena siku kiri klien
                             tergores bambu dan lama kelamaan
                              tergores bambu dan lama kelamaan
Provokative
 Provokative                 membesar
                              membesar
                         b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan:
                          b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan:
                         Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal
                          Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal
                             yang memperbaiki keadaan adalah klien
                              yang memperbaiki keadaan adalah klien
                             langsung dirujuk ke rumah sakit
                              langsung dirujuk ke rumah sakit


                         a. Bagaimana:
                          a. Bagaimana:
Quantity/quality
Quantity/quality         Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri
                          Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri
                         b. Bagaimana dilihat:
                          b. Bagaimana dilihat:
                         Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok)
                          Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok)

                          Lokasinya disiku kiri
                             Lokasinya disiku kiri
   Region
   Region                 Klien mengatakan bahwa rasa nyeri
                             Klien mengatakan bahwa rasa nyeri
                            menyebar diseluruh tangan kiri
                             menyebar diseluruh tangan kiri


    Time
    Time                 Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu
                         Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu
4.3 Riwayat kesehatan
  4.3 Riwayat kesehatan
        Masa lalu
        Masa lalu



Penyakit yang
 Penyakit yang            Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien
                           Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien
pernah dialami
 pernah dialami           hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi
                           hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi
                          dan obat herbal seperti mengkonsumsi air
                           dan obat herbal seperti mengkonsumsi air
                          daun siri
                           daun siri




4.3 Riwayat Keluarga
 4.3 Riwayat Keluarga

                                   Keterangan :

                                                  : Lakai-laki

                                                  : Perempuan

                                                  : Klien

                                                  : Meninggal



                                                  : Tinggal serumah
4.3 Riwayat keadaan
                                   4.3 Riwayat keadaan
                                       psikososial
                                        psikososial




Konsep diri
 Konsep diri
1.Body image
 1.Body image     :: klien terasa terganggu
                      klien terasa terganggu     Keadaan emosi: Keadaan
                                                  Keadaan emosi: Keadaan
dengan kondisinya saat ini
 dengan kondisinya saat ini                      emosi klien stabil, dimana
                                                  emosi klien stabil, dimana
2.Ideal diri
 2.Ideal diri    :: klien termotivasi untuk
                      klien termotivasi untuk    klien tidak marah saat
                                                  klien tidak marah saat
sembuh
 sembuh                                          perawat
                                                  perawat       mengadakan
                                                                mengadakan
3.Harga diri
 3.Harga diri       :: klien merasa malu
                         klien merasa malu       pengkajian dan perawatan
                                                  pengkajian dan perawatan
karena kondisinya saat ini
 karena kondisinya saat ini
4.Peran diri
 4.Peran diri       :: klien ingin segera
                         klien ingin segera
sembuh
 sembuh
5.Personal identity :: klien patuh dalam
 5.Personal identity        klien patuh dalam
minum obat
 minum obat
4.3 Pemeriksaan Fisik
 4.3 Pemeriksaan Fisik




 Keadaan umum            Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak
                          Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak
  Keadaan umum
                         borok dibagian siku kiri
                          borok dibagian siku kiri




                         TD
                          TD      ::     110 //80 mmhg
                                          110 80 mmhg
  Tanda-tanda
  Tanda-tanda            HR
                          HR      ::     88 x/ menit
                                          88 x/ menit
     vital
      vital              RR
                          RR      ::     22 x/ menit
                                          22 x/ menit
                         Suhu tubuh
                          Suhu tubuh     ::       36,5oC
                                                   36,5oC
Kepala, Mata, Hidung, Telinga :: tidak ada
 Kepala, Mata, Hidung, Telinga    tidak ada
kelainan (normal).
 kelainan (normal).



Mulut dan faring:
 Mulut dan faring:
1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah.
 1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah.
2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat.
 2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat.
3.Warna lidah merah bercak keputihan.
 3.Warna lidah merah bercak keputihan.
4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi
 4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi
dan sebagian gigi klien sudah tanggal.
 dan sebagian gigi klien sudah tanggal.


Pemeriksaan intergumen
 Pemeriksaan intergumen
•• Kulit tampak kurang bersih
    Kulit tampak kurang bersih
•• Kulit tampak hangat
    Kulit tampak hangat
•• Kulit berwarna sawo matang
    Kulit berwarna sawo matang
•• Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6
    Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6
   detik.
    detik.
•• Kelembaban kulit agak kering
    Kelembaban kulit agak kering
•• Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien
    Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien
Inspeksi thoraks:
 Inspeksi thoraks:
••Bentukthoraks normal.
 Bentuk thoraks normal.
••Frekuensinafas; 22x //menit.
 Frekuensi nafas; 22x menit.
••IramaI/E:1/1.
 Irama I/E:1/1.
••Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara
 Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara
nafas normal (bronkovesikuler).
 nafas normal (bronkovesikuler).

Pemeriksaan paru:
 Pemeriksaan paru:
•Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan.
 •Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan.
•Perkusi normal, tidak ada kelainan
 •Perkusi normal, tidak ada kelainan
•Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing
 •Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing


Pemeriksaan jantung:
 Pemeriksaan jantung:
••Inspeksinormal, tidak ada kelainan
 Inspeksi normal, tidak ada kelainan
••Palpasinormal, tidak ada kelainan
 Palpasi normal, tidak ada kelainan
••Perkusinormal, tidak ada kelainan
 Perkusi normal, tidak ada kelainan

Auskultasi ::
 Auskultasi
••Bunyijantung I ::LUB-dup
 Bunyi jantung I LUB-dup
••Bunyijantung II
 Bunyi jantung II        ::lup-DUP
                            lup-DUP
••Bunyijantung tambahan tidak ada
 Bunyi jantung tambahan tidak ada
••Murmurtidak ada
 Murmur tidak ada
••Frekuensi88x/menit
 Frekuensi 88x/menit
Pemeriksaan abdomen
     Pemeriksaan abdomen




                                     Perkusi
                                      Perkusi
                                     ••Bunyitympani (+).
                                      Bunyi tympani (+).
                                     ••Tidakdijumpai masa.
                                      Tidak dijumpai masa.
Inspeksi:
 Inspeksi:
••Bentuksimetris.
 Bentuk simetris.
••Benjolanmasa tidak ada
 Benjolan masa tidak ada
••Bayanganpembuluh darah tidak ada
 Bayangan pembuluh darah tidak ada



                                     Palpasi
                                      Palpasi
                                     •Nyeri tekan tidak ada
                                      •Nyeri tekan tidak ada
                                     •Benjolan masa tidak ada
                                      •Benjolan masa tidak ada
 Auskultasi: Peristaltik
  Auskultasi: Peristaltik            •Tanda acites tidak ada
                                      •Tanda acites tidak ada
 usus 20x/menit
  usus 20x/menit                     •Hepar tidak teraba
                                      •Hepar tidak teraba
                                     •Lien tidak teraba
                                      •Lien tidak teraba
                                     •Tidak ada nyeri tekan
                                      •Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan neurologis
          Pemeriksaan neurologis


Status mental
 Status mental                     Nervus Cranialis
                                    Nervus Cranialis
••Kondisiemosi/ perasaan ::
 Kondisi emosi/ perasaan           1.Nervus Olfaktorius
                                    1.Nervus Olfaktorius           : :Baik, dapat
                                                                       Baik, dapat
                                   mengidentifikasi sumber bau
                                    mengidentifikasi sumber bau
Stabil
 Stabil                            2.Nervus Okulomotorius : :Baik, tidak ada
                                    2.Nervus Okulomotorius Baik, tidak ada
••Orientasi::Pasien
 Orientasi Pasien                  odema
                                    odema
mengenal tempat dan
 mengenal tempat dan               3.Nervus Trigeminus : :Baik, klien dapat
                                    3.Nervus Trigeminus Baik, klien dapat
waktu perawatan
 waktu perawatan                   merasakan nyeri, sentuhan dan suhu
                                    merasakan nyeri, sentuhan dan suhu
••Prosesberpikir ::pasien
 Proses berpikir pasien            4.Nervus Facialis : :Baik, klien dapat
                                    4.Nervus Facialis Baik, klien dapat
ingat keluarga, perawat,
 ingat keluarga, perawat,          mengidentifikasi rasa
                                    mengidentifikasi rasa
dokter, rumah dan waktu
 dokter, rumah dan waktu           5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang
                                    5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang
••Motivasi(kemauan)                mampu mendengar dengan baik
                                    mampu mendengar dengan baik
 Motivasi (kemauan)       ::
                                   6.Nervus Glassopharingeus : :Baik, klien
                                    6.Nervus Glassopharingeus Baik, klien
Pasien tak ada harapan, tak
 Pasien tak ada harapan, tak       dapat berbicara dengan baik
                                    dapat berbicara dengan baik
berdaya
 berdaya                           7.Nervus Vagus : :Baik, klien dapat
                                    7.Nervus Vagus Baik, klien dapat
••Bahasa ::Baik, dapat
 Bahasa     Baik, dapat            menyebut huruf lokal
                                    menyebut huruf lokal
berbahasa indonesia
 berbahasa indonesia               8.Nervus Asesorius
                                    8.Nervus Asesorius             : :Kurang
                                                                       Kurang
dengan baik
 dengan baik                       baik, kekuatan otot kurang berfungsi
                                    baik, kekuatan otot kurang berfungsi
                                   9.Nervus Hipoglassus
                                    9.Nervus Hipoglassus           : :Baik, lidah
                                                                       Baik, lidah
                                   klien simetris gerakkannya.
                                    klien simetris gerakkannya.
Refleks
 Refleks
••Refleksbisep ::
 Refleks bisep            Tidak normal
                           Tidak normal
kiri dan kanan
 kiri dan kanan
••Reflekstrisep ::
 Refleks trisep           Tidak normal
                           Tidak normal
kiri dan kanan
 kiri dan kanan
••Refleksbranchioradialis ::Normal kiri
 Refleks branchioradialis Normal kiri
dan kanan
 dan kanan
••Reflekspatella ::
 Refleks patella          Normal kiri dan
                           Normal kiri dan
kanan
 kanan
••Reflekstendon achiles ::
 Refleks tendon achiles           Normal
                                   Normal
kiri dan kanan
 kiri dan kanan
••Refleksplantar ::
 Refleks plantar          Normal kiri dan
                           Normal kiri dan
kanan
 kanan
Pola makan
                                Pola makan




Diet
 Diet                         ::   Diit DM IV (1700 kalori)
                                    Diit DM IV (1700 kalori)
Pola diet
 Pola diet                    ::   3 x sehari
                                    3 x sehari
BB sebelum masuk rumah sakit:
 BB sebelum masuk rumah sakit:     Tidak ada dilakukan pengukuran
                                    Tidak ada dilakukan pengukuran
BB setelah masuk rumah sakit ::
 BB setelah masuk rumah sakit      Tidak ada dilakukan pengukuran
                                    Tidak ada dilakukan pengukuran
Jumlah dan jenis diet
 Jumlah dan jenis diet        ::   Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet
                                    Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet
yang diberikan
 yang diberikan
Kesulitan mengunyah
 Kesulitan mengunyah          ::   Tidak ada
                                    Tidak ada
Masalah pola makan
 Masalah pola makan           ::   Klien mengatakan tidak nafsu makan
                                    Klien mengatakan tidak nafsu makan
Upaya mengatasinya
 Upaya mengatasinya           ::   Klien memaksakan makan dengan
                                    Klien memaksakan makan dengan
dicampur sama air putih
 dicampur sama air putih
Pola aktivitas
                Pola aktivitas




Klien tidak mampu melakukan aktivitas
 Klien tidak mampu melakukan aktivitas
sendiri, karena kondisi klien yang tidak
 sendiri, karena kondisi klien yang tidak
memungkinkan dimana di siku kiri klien
 memungkinkan dimana di siku kiri klien
tampak ada borok.
 tampak ada borok.
Laboratorium
                           Laboratorium      ::      KGD 400
                                                      KGD 400
                          Rontgen
                           Rontgen           ::      Tidak ada
                                                      Tidak ada
  4.4 Pemeriksaan
   4.4 Pemeriksaan
                          osteomyelitis
                           osteomyelitis
    Laboratorium
     Laboratorium
                          EKG
                           EKG    ::         ST elevasi
                                             ST elevasi




                     NO   NAMA OBAT                 DOSIS

                     1    Infus NaCl                30 tetes per menit

4.5 Terapi medis
 4.5 Terapi medis    2    Injeksi Reguler Insulin   3 X 12 Iu

                     3    Metronidazol              3 X 500 gr

                     4    Captopril                 2 X 12,5 mg

                     5    Ceftriaxon                2 X 1 gr
4.4 Analisa Data
 4.4 Analisa Data



No.   DATA                  ETIOLOGI             MASALAH

1.    DS : klien                PH menurun         Kekurangan volume

        mengatakan haus                            cairan

        terus, mual dan        Mual muntah

        muntah

      DO: kulit tampak       Kekurangan volume

        kering dan turgor         cairan

        klien jelek
No.   DATA                    ETIOLOGI               MASALAH
2.    DS : klien mengatakan         PH menurun         Gangguan

          tidak nafsu makan                            nutrisi

      DO: klien hanya               Mual muntah

          menghabiskan ¼

          dari diet yang          Gangguan nutrisi

          diberikan,

          penurunan berat

          badan
No.   DATA                   ETIOLOGI                  MASALAH

3.    DS: Klien mengeluh        Borok pada siku kiri     Nyeri akut

       nyeri pada luka

       ulkus grade 2 di             Nyeri akut

       siku tangan kiri,

       skala 5-6, nyeri

       seperti terbakar.

      DO: Wajah tegang

       saat ulkus

       dibersihkan

       Klien menyeringai

       saat ulkus di tekan
No.   DATA                   ETIOLOGI                  MASALAH
4.    DS : merasa panas         Luka Ulkus grade 2        Infeksi

        seperti terbakar         di siku tangan kiri

        dan gatal

      DO : luka tampak            Hegiene kurang

        merah, skala nyeri            Infeksi

        5-6
4.5.Diagnosa
                            4.5.Diagnosa
                           Keperawatan
                            Keperawatan




1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine
 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine
    d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk
     d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan
 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan
    insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan,
     insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan,
    penurunan berat badan
     penurunan berat badan
3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien
 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien
    menyeringai pada saat ulkus ditekan
     menyeringai pada saat ulkus ditekan
4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
4.6 Analisa Data
                       4.6 Analisa Data




DX 1
Tupen :
•Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat
•Turgor kulit dan pengisian kapiler baik
•adar elektrolit dalam batas normal.
Tupan :
•Kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Intervensi                               Rasional
•   Pantau TTV klien dan mencatat        • Untuk       menentukan     tindakan
    adanya perubahan TD ortostatik         keperawatan selanjutnya
•   Pantau suhu tubuh, warna kulit dan   • Untuk mengetahui perubahan keadaan
    kelembamban kulit                      umum klien
•   Pantau masukkan dan pengeluaran      • Memberikan perkiraan kebutuhan akan
    cairan                                 cairan pengganti
•   Berikan cairan pada klien paling     • Mempertahankan hidrasi
    sedikit 2500 ml/hari.
•   Kolaborasi dalam pemberian cairan    • Menggantikan cairan yang sudah di
    infus.                                 keluar
            Implementasi                               Evaluasi
• Memantau TTV klien dan mencatat        S : Klien mengatakan rasa haus
  adanya perubahan TD ortostatik             berkurang, mual dan muntah
• Memantau suhu tubuh, warna kulit           berkurang
  dan kelembamban kulit                   
• Memantau masukkan dan pengeluaran      O : Kulit tampak agak lembab dan
  cairan                                     turgor klien mulai membaik
• Memberikan cairan paling sedikit
                                          
  2500 ml/hari.
                                         A :Masalah sebagian teratasi
• Berkolaborasi dalam pemberian cairan
                                          
  infus
DX 2
Tupen :
•Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
•Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Tupan :
•Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi



            Intervensi                             Rasional
• Tentukan program diet dan pola      • Mengidentifikasi kekurangan dan
  makan pasien                          penyimpangan dari kebutuhan
                                        teraupetik 
• Identifikasi makanan yang disukai   • Jika makanan yang disukai pasien
  oleh klien                            dapat dimasukkan dlm
• Libatkan keluarga pasien dalam        perencanaan makanan
  perencanaan makanan sesuai          • Membantu klien dalam memenuhi
  dengan indikasi.                      kebutuhan
• Kolaborasi dalam pemeriksaan gula   • Untuk mengetahui tindakan
  darah                                 keperawatan selanjutnya
Implementasi                             Rasional
• Menentukan program diet dan pola   S : Nafsu makan bertambah
  makan pasien                        
• Memberikan makanan cair yang       O : Klien menghabiskan 1/2 dari diet
  mengandung zat makanan dan             yang diberikan
  elektrolit                          
• Mengidentifikasi makanan yang      A : Masalah sebagian teratasi
  disukai oleh klien                  
• Melibatkan keluarga pasien dalam   P :Intervensi dilanjutkan
  perencanaan makanan sesuai
  dengan indikasi.
• Berkolaborasi dalam pemeriksaan
  gula darah
• Berkolaborasi dalam pemberian
  insulin
DX 3
 Tupen :
 •Nyeri berkurang
 Tupan :
 •Nyeri hilang/teratasi




               Intervensi                              Rasional
• Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas   • Untuk mengetahui berat nyeri
  (skala 0-10) dan karakteristiknya          yang dialami klien
• Pertahankan posisi semi-fowler           • Untuk meningkatkan rasa nyaman
                                             pada klien
• Berikan posisi nyaman pada klien         • Posisi nyaman dapat mengurangi
                                             rasa nyeri
• Ajarkan klien teknik distrasi            • Teknik distrasi dapat
                                             mengalihkan perhatian klien pada
                                             nyeri
• Kolaborasi dalam pemberian               • Untuk menghilangkan nyeri
Implementasi                             Rasional

• Mengkaji tingkat nyeri, lokasi,     S : Nyeri pada luka ulkus grade 2 di
  intensitas (skala 0-10) dan              siku tangan kiri berkurang
  karakteristiknya                         dengan skala 4.
• Mempertahankan posisi semi-          
  fowler                              O : Wajah agak rileks saat ulkus
• Memberikan posisi nyaman pada            dibersihkan,
  klien                                    Klien menyeringai saat ulkus di
• Mengajarkan klien teknik distrasi        tekan
• Kolaborasi dalam pemberian           
  antibiotik                          A : Masalah sebagian teratasi
                                       
                                      P : Intervensi dilanjutkan
DX 4
Tupen :
•Mencegah atau menurunkan resiko infeksi
Tupan :
•Infeksi teratasi




             Intervensi                             Rasional
• Mengobservasi tanda-tanda infeksi    • Untuk mengetahui tindakan
  dan peradangan                         keperawatan selanjutnya
• Mempertahankan teknik aseptic        • Teknik aseptic dapat mencegah
  pada prosedur invasif seperti          terjadinya infeksi
  pemasangan infus, kateter folley.
• Memberikan perawatan kulit dengan    • Agar kulit tetap bersih dan
  teratur dan masase daerah tulang       terhindar dari infeksi
  yang tertekan
• Berkolaborasi dalam pemberian obat   • Dapat membantu dalam
  antibiotik                             mencegah terjadinya sepsis
Implementasi                             Rasional

• Mengobservasi tanda-tanda           S : Rasa gatal berkurang
  infeksi dan peradangan               
• Mempertahankan teknik aseptic       O : Luka tampak merah, skala nyeri 4
  pada prosedur invasif seperti        
  pemasangan infus, kateter folley.   A : Masalah sebagian teratasi
• Memberikan perawatan kulit           
  dengan teratur dan masase daerah    P : Intervensi dilanjutkan
  tulang yang tertekan
• Berkolaborasi dalam pemberian
  obat antibiotik
Pada
                  Pada tahap
                          tahap ini,
                                   ini, penulis
                                          penulis tidak
                                                    tidak
  Pengkajian
   Pengkajian    menemukan
                  menemukan      kesenjangan
                                  kesenjangan     antara
                                                   antara
                 landasan teoritis dan laporan kasus.
                  landasan teoritis dan laporan kasus.

                 Setelah
                  Setelah membandingkan
                            membandingkan diagnosa
                                             diagnosa
   Diagnosa
   Diagnosa      keperawatan pada landasan teoritis
                  keperawatan pada landasan teoritis
                 dengan tinjauan kasus, penulis tidak
                  dengan tinjauan kasus, penulis tidak
                 menemukan adanya kesenjangan
                  menemukan adanya kesenjangan

                Pada teori maupun kasus tidak ada
                 Pada teori maupun kasus tidak ada
  intervensi
   intervensi   ditemukan kesenjangan untuk setiap
                 ditemukan kesenjangan untuk setiap
                intervensi
                 intervensi berdasarkan
                             berdasarkan diagnosa
                                           diagnosa
                keperawatan
                 keperawatan


                Adapun faktor penghambat dari penulis
                 Adapun faktor penghambat dari penulis
                dalam melaksanakan tindakan perawatan
                 dalam melaksanakan tindakan perawatan
Implementasi
 Implementasi   bagi pasien, adalah keterbatasan waktu
                 bagi pasien, adalah keterbatasan waktu
                dalam melaksanakan asuhan keperawatan
                 dalam melaksanakan asuhan keperawatan
Pada tahap pengkajian yang ditemukan
                  Pada tahap pengkajian yang ditemukan
 Pengkajian
  Pengkajian     pada pasien ulkus diabetikum yaitu
                  pada pasien ulkus diabetikum yaitu
                 nyeri di bagian tangan sebelah kiri,
                  nyeri di bagian tangan sebelah kiri,
                 dank lien tampak pucat.
                  dank lien tampak pucat.

               1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah,
                1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah,
                   peningkatan haluan urine d/d kulit dan
                    peningkatan haluan urine d/d kulit dan
                   membrane mukosa kering dan turgor kulit
                    membrane mukosa kering dan turgor kulit
                   buruk
                    buruk
               2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
                2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
                   b/d ketidak cukupan insulin, penurunan
                    b/d ketidak cukupan insulin, penurunan
Diagnosa
Diagnosa           masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu
                    masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu
                   makan, penurunan berat badan
                    makan, penurunan berat badan
               3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                   skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat
                    skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat
                   ulkus ditekan
                    ulkus ditekan
               4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                   luka tampak merah.
                    luka tampak merah.
Monitor tingkat nyeri, pola BAK,
                  Monitor tingkat nyeri, pola BAK,
Perencanaan
 Perencanaan     pemberian rasa nyaman pada pasien
                  pemberian rasa nyaman pada pasien
                 dan
                  dan pengobatan
                        pengobatan sesuai
                                      sesuai dengan
                                               dengan
                 program pengobatan dari dokter.
                  program pengobatan dari dokter.



                 Mengajarkan klien teknik relaksasi
                  Mengajarkan klien teknik relaksasi
                 nafas dalam, menganjurkan klien
                  nafas dalam, menganjurkan klien
                 untuk banyak minum, mengukur dan
                  untuk banyak minum, mengukur dan
Implementasi
 Implementasi    mencatat jumlah urine, menjelaskan
                  mencatat jumlah urine, menjelaskan
                 kepada klien dan keluarga tentang
                  kepada klien dan keluarga tentang
                 penyakit
                  penyakit    klien,
                               klien,    memberikan
                                         memberikan
                 pengobatan sesuai dengan program
                  pengobatan sesuai dengan program
                 dari dokter
                  dari dokter



                  Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang
                   Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang
 Implementasi
  Implementasi    diperoleh selama 3 hari perawatan
                   diperoleh selama 3 hari perawatan
                  yaitu masalah semua sebagian teratasi
                   yaitu masalah semua sebagian teratasi
1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan
         1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan
            pendidikan kesehatan pada keluarga
             pendidikan kesehatan pada keluarga
Saran
Saran       yaitu bila penyakit kambuh lagi
             yaitu bila penyakit kambuh lagi
            hendaknya
             hendaknya dibawa
                            dibawa kepada
                                      kepada timtim
            pelayanan kesehatan.
             pelayanan kesehatan.
        2. Pengkajian
         2. Pengkajian       keperawatan
                              keperawatan     yang
                                               yang
            diprioritas berdasarkan kebutuhan
             diprioritas berdasarkan kebutuhan
            dasar manusia yang harus dipenuhi
             dasar manusia yang harus dipenuhi
            sesuai hirarki (Abraham Maslow)
             sesuai hirarki (Abraham Maslow)
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (20)

penghitungan dosis obat
penghitungan dosis obatpenghitungan dosis obat
penghitungan dosis obat
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 

Similar a Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum

Similar a Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum (20)

DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
PTT PENYULUHAN DM (1).pdf
PTT PENYULUHAN DM (1).pdfPTT PENYULUHAN DM (1).pdf
PTT PENYULUHAN DM (1).pdf
 
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.pptPENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
 
Diabetes
DiabetesDiabetes
Diabetes
 
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.pptPenyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes  mellitusDiabetes  mellitus
Diabetes mellitus
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
Dm
DmDm
Dm
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Chapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdfChapter II dm.pdf
Chapter II dm.pdf
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
dibetesmelitustipe2-100401222025-phpapp01.pdf
dibetesmelitustipe2-100401222025-phpapp01.pdfdibetesmelitustipe2-100401222025-phpapp01.pdf
dibetesmelitustipe2-100401222025-phpapp01.pdf
 
78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren78149561 lp-dm-gangren
78149561 lp-dm-gangren
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdf
 
DM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptxDM_dan_HIPERTENSI.pptx
DM_dan_HIPERTENSI.pptx
 
Preskripsi DM-Hipertensi
Preskripsi DM-HipertensiPreskripsi DM-Hipertensi
Preskripsi DM-Hipertensi
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 

Más de Prodalima Sinulingga, M.Kep

Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalahProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Más de Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 

Último

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 

Último (17)

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Penyakit Penyakit Diabetes Diabetes WHO memprediksi kenaikan WHO memprediksi kenaikan Mellitus Mellitus (DM) (DM) jumlah jumlah penderita penderita Non Non merupakan merupakan penyakit penyakit Insulin Dependent Diabetes Insulin Dependent Diabetes tidak tidak menular menular yangyang Mellitus (NIDDM) dari 8,4 Mellitus (NIDDM) dari 8,4 mengalami peningkatan mengalami peningkatan juta pada tahun 2000 juta pada tahun 2000 terus terus menerus menerus daridari menjadi sekitar 21,3 juta menjadi sekitar 21,3 juta tahun ke tahun. tahun ke tahun. pada tahun 2030. pada tahun 2030. Komplikasi kronik dari penyakit DM Komplikasi kronik dari penyakit DM Penyakit DM mampu Penyakit DM mampu menyebabkan menyebabkan kelainan kelainan pada pada menyebabkan kerusakan menyebabkan kerusakan makrovaskular, makrovaskular, mikrovaskular, mikrovaskular, organ secara menyeluruh organ secara menyeluruh gastrointestinal, gastrointestinal, genito genito urinari, urinari, secara anatomis maupun secara anatomis maupun dermatologi, dermatologi, infeksi, infeksi, katarak, katarak, fungsional fungsional glaukoma dan sistem muskulo skeletal glaukoma dan sistem muskulo skeletal
  • 3. Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan disebabkan oleh oleh karena karena adanya adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002) maupun relatif (Arjatmo, 2002) 2.1 Defenisi 2.1 Defenisi Diabetes Diabetes mellitus mellitus merupakan merupakan sekelompok kelainan heterogen yang sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam dalam darah darah atau atau hiperglikemia. hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002) (Brunner dan Suddarth, 2002)
  • 4. Tipe I :: Diabetes mellitus tergantung Tipe I Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM) insulin (IDDM) 2.2 Klasifikasi 2.2 Klasifikasi Tipe II :: Diabetes mellitus tidak Tipe II Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) tergantung insulin (NIDDM) Diabetes mellitus yang berhubungan Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya dengan keadaan atau sindrom lainnya Diabetes mellitus gestasional (GDM) Diabetes mellitus gestasional (GDM) Tipe I ::Faktor genetic Tipe I Faktor genetic 2.3 Etiologi 2.3 Etiologi Faktor-faktor imunologi Faktor-faktor imunologi Tipe II ::Usia, Obesitas, Riwayat keluarga Tipe II Usia, Obesitas, Riwayat keluarga •• Katarak Katarak •• Glaukoma Glaukoma •• Retinopati Retinopati 2.4 Tanda dan 2.4 Tanda dan Infeksi bakteri kulit •• Infeksi bakteri kulit Gejala Gejala Penyakit ginjal •• Penyakit ginjal •• Hipertensi Hipertensi •• Dll Dll
  • 5. Glukosa darah sewaktu Glukosa darah sewaktu a. Plasma vena :: a. Plasma vena •• <<100 100 •• 100 --200 ==belum pasti DM, 100 200 belum pasti DM, •• >200 ==DM >200 DM b. Darah kapiler :: b. Darah kapiler •• <<8080 •• 80 --100 ==belum pasti DM, 80 100 belum pasti DM, •• >>200 ==DM 200 DM Kadar glukosa darah puasa Kadar glukosa darah puasa a. Plasma vena :: a. Plasma vena 2.5 Pemeriksaan 2.5 Pemeriksaan •• <<110 110 Penunjang Penunjang •• >>110 --120 ==belum pasti DM, 110 120 belum pasti DM, •• >>120 = DM 120 = DM b. Darah kapiler :: b. Darah kapiler •• <90 <90 •• 90 --110 ==belum pasti DM 90 110 belum pasti DM •• >110 ==DM >110 DM Tes toleransi glukosa Tes toleransi glukosa
  • 6. 2.6 Patofisiologi 2.6 Patofisiologi
  • 7. 1. Diet 1. Diet 2. Latihan 2. Latihan 3. Pemantauan 3. Pemantauan 2.7 Penatalaksanaan 2.7 Penatalaksanaan 4. Terapi (jika 4. Terapi (jika diperlukan) diperlukan) 5. Pendidikan 5. Pendidikan
  • 8. 1. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Riwayat Kesehatan Keluarga 2. Riwayat Kesehatan Pasien dan 2. Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya Pengobatan Sebelumnya 3. Aktivitas/ Istirahat 3. Aktivitas/ Istirahat 4. Sirkulasi 4. Sirkulasi 5. Integritas Ego 5. Integritas Ego 3.1 Pengkajian 3.1 Pengkajian 6. Eliminasi 6. Eliminasi 7. Makanan //Cairan 7. Makanan Cairan 8. Neurosensori 8. Neurosensori 9. Nyeri //Kenyamanan 9. Nyeri Kenyamanan 10. Pernapasan 10. Pernapasan 11. Keamanan 11. Keamanan
  • 9. 3.2 Diagnosa 3.2 Diagnosa 1. Resiko tinggi gangguan nutrisi :: kurang dari kebutuhan berhubungan 1. Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak. metabolisme protein, lemak. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer). metabolik (neuropati perifer). 4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi 4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan penglihatan
  • 10. 3.3 Intervensi 3.3 Intervensi No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 1. Dx 1 Tujuan:  Timbang berat badan setiap Kebutuhan nutrisi hari atau sesuai dengan pasien terpenuhi indikasi. Kriteria Hasil:  Tentukan program diet dan •Pasien dapat pola makan pasien dan mencerna jumlah kalori bandingkan dengan makanan atau nutrien yang yang dapat dihabiskan tepat pasien. •Berat badan stabil  Berikan makanan cair yang atau penambahan ke mengandung zat makanan arah rentang biasanya (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.  Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah  Kolaborasi pemberian
  • 11. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 2. Dx 2 Tujuan:  Pantau tanda-tanda vital, catat Kebutuhan cairan atau adanya perubahan TD ortostatik hidrasi pasien  Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, terpenuhi turgor kulit dan membran mukosa Kriteria hasil:  Pantau masukan dan pengeluaran Pasien menunjukkan  Pertahankan untuk memberikan hidrasi yang adekuat cairan paling sedikit 2500 ml/hari dibuktikan oleh tanda dalam batas yang dapat ditoleransi vital stabil, nadi jantung perifer dapat diraba,  Catat hal-hal seperti mual, muntah turgor kulit dan dan distensi lambung pengisian kapiler baik,  Kolaborasi : berikan terapi cairan haluaran urin tepat normal salin dengan atau tanpa secara individu dan dextrosa, pantau pemeriksaan kadar elektrolit dalam laboratorium batas normal
  • 12. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 3. Dx 3 Tujuan:  Kaji luka, adanya epitelisasi, Gangguan integritas perubahan warna, edema, dan kulit dapat berkurang discharge, frekuensi ganti atau menunjukkan balut penyembuhan  Kaji tanda vital Kriteria Hasil:  Kaji adanya nyeri Kondisi luka  Lakukan perawatan luka menunjukkan adanya  Kolaborasi pemberian insulin perbaikan jaringan dan dan medikasi. tidak terinfeksi  Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
  • 13. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 4. Dx 4 Tujuan:  Hindarkan lantai yang licin. Pasien tidak  Gunakan bed yang rendah. mengalami injury.  Orientasikan klien dengan Kriteria Hasil: ruangan. Pasien dapat  Bantu klien dalam melakukan memenuhi aktivitas sehari-hari kebutuhannya tanpa  Bantu pasien dalam ambulasi mengalami injury atau perubahan posisi
  • 14. Nama :: Tn. J Nama Tn. J 4.1 Pengkajian 4.1 Pengkajian Jenis kelamin ::Laki-laki Jenis kelamin Laki-laki Umur ::65 Tahun Umur 65 Tahun Status perkawinan ::Kawin Status perkawinan Kawin Agama ::Islam Agama Islam Identitas Klien Identitas Klien Tanggal masuk RS ::29 Oktober 2010 Tanggal masuk RS 29 Oktober 2010 No. Reg ::44-92-67 No. Reg 44-92-67 Ruangan/ kamar Ruangan/ kamar ::RA2 RA2 Tanggal Pengkajian ::01 November 2010 Tanggal Pengkajian 01 November 2010 Diagnostik Medis ::Ulkus Diabetikum Diagnostik Medis Ulkus Diabetikum  Nama ::Tn. Z Nama Tn. Z Penanggung Penanggung  Hub. dengan klien ::Anak kandung Hub. dengan klien Anak kandung jawab jawab  Pekerjaan ::Wiraswasta Pekerjaan Wiraswasta  Alamat Alamat ::Kisaran Kisaran Keluhan Keluhan Pasien mengalami borok pada siku kiri Pasien mengalami borok pada siku kiri
  • 15. 4.2 Riwayat kesehatan 4.2 Riwayat kesehatan sekarang sekarang a. Penyebab: a. Penyebab: Hal ini dialami os karena siku kiri klien Hal ini dialami os karena siku kiri klien tergores bambu dan lama kelamaan tergores bambu dan lama kelamaan Provokative Provokative membesar membesar b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan: b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan: Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal yang memperbaiki keadaan adalah klien yang memperbaiki keadaan adalah klien langsung dirujuk ke rumah sakit langsung dirujuk ke rumah sakit a. Bagaimana: a. Bagaimana: Quantity/quality Quantity/quality Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri b. Bagaimana dilihat: b. Bagaimana dilihat: Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok) Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok)  Lokasinya disiku kiri Lokasinya disiku kiri Region Region  Klien mengatakan bahwa rasa nyeri Klien mengatakan bahwa rasa nyeri menyebar diseluruh tangan kiri menyebar diseluruh tangan kiri Time Time Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu
  • 16. 4.3 Riwayat kesehatan 4.3 Riwayat kesehatan Masa lalu Masa lalu Penyakit yang Penyakit yang Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien pernah dialami pernah dialami hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi dan obat herbal seperti mengkonsumsi air dan obat herbal seperti mengkonsumsi air daun siri daun siri 4.3 Riwayat Keluarga 4.3 Riwayat Keluarga Keterangan : : Lakai-laki : Perempuan : Klien : Meninggal : Tinggal serumah
  • 17. 4.3 Riwayat keadaan 4.3 Riwayat keadaan psikososial psikososial Konsep diri Konsep diri 1.Body image 1.Body image :: klien terasa terganggu klien terasa terganggu Keadaan emosi: Keadaan Keadaan emosi: Keadaan dengan kondisinya saat ini dengan kondisinya saat ini emosi klien stabil, dimana emosi klien stabil, dimana 2.Ideal diri 2.Ideal diri :: klien termotivasi untuk klien termotivasi untuk klien tidak marah saat klien tidak marah saat sembuh sembuh perawat perawat mengadakan mengadakan 3.Harga diri 3.Harga diri :: klien merasa malu klien merasa malu pengkajian dan perawatan pengkajian dan perawatan karena kondisinya saat ini karena kondisinya saat ini 4.Peran diri 4.Peran diri :: klien ingin segera klien ingin segera sembuh sembuh 5.Personal identity :: klien patuh dalam 5.Personal identity klien patuh dalam minum obat minum obat
  • 18. 4.3 Pemeriksaan Fisik 4.3 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak Keadaan umum borok dibagian siku kiri borok dibagian siku kiri TD TD :: 110 //80 mmhg 110 80 mmhg Tanda-tanda Tanda-tanda HR HR :: 88 x/ menit 88 x/ menit vital vital RR RR :: 22 x/ menit 22 x/ menit Suhu tubuh Suhu tubuh :: 36,5oC 36,5oC
  • 19. Kepala, Mata, Hidung, Telinga :: tidak ada Kepala, Mata, Hidung, Telinga tidak ada kelainan (normal). kelainan (normal). Mulut dan faring: Mulut dan faring: 1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah. 1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah. 2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat. 2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat. 3.Warna lidah merah bercak keputihan. 3.Warna lidah merah bercak keputihan. 4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi 4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi dan sebagian gigi klien sudah tanggal. dan sebagian gigi klien sudah tanggal. Pemeriksaan intergumen Pemeriksaan intergumen •• Kulit tampak kurang bersih Kulit tampak kurang bersih •• Kulit tampak hangat Kulit tampak hangat •• Kulit berwarna sawo matang Kulit berwarna sawo matang •• Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6 Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6 detik. detik. •• Kelembaban kulit agak kering Kelembaban kulit agak kering •• Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien
  • 20. Inspeksi thoraks: Inspeksi thoraks: ••Bentukthoraks normal. Bentuk thoraks normal. ••Frekuensinafas; 22x //menit. Frekuensi nafas; 22x menit. ••IramaI/E:1/1. Irama I/E:1/1. ••Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara nafas normal (bronkovesikuler). nafas normal (bronkovesikuler). Pemeriksaan paru: Pemeriksaan paru: •Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan. •Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan. •Perkusi normal, tidak ada kelainan •Perkusi normal, tidak ada kelainan •Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing •Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing Pemeriksaan jantung: Pemeriksaan jantung: ••Inspeksinormal, tidak ada kelainan Inspeksi normal, tidak ada kelainan ••Palpasinormal, tidak ada kelainan Palpasi normal, tidak ada kelainan ••Perkusinormal, tidak ada kelainan Perkusi normal, tidak ada kelainan Auskultasi :: Auskultasi ••Bunyijantung I ::LUB-dup Bunyi jantung I LUB-dup ••Bunyijantung II Bunyi jantung II ::lup-DUP lup-DUP ••Bunyijantung tambahan tidak ada Bunyi jantung tambahan tidak ada ••Murmurtidak ada Murmur tidak ada ••Frekuensi88x/menit Frekuensi 88x/menit
  • 21. Pemeriksaan abdomen Pemeriksaan abdomen Perkusi Perkusi ••Bunyitympani (+). Bunyi tympani (+). ••Tidakdijumpai masa. Tidak dijumpai masa. Inspeksi: Inspeksi: ••Bentuksimetris. Bentuk simetris. ••Benjolanmasa tidak ada Benjolan masa tidak ada ••Bayanganpembuluh darah tidak ada Bayangan pembuluh darah tidak ada Palpasi Palpasi •Nyeri tekan tidak ada •Nyeri tekan tidak ada •Benjolan masa tidak ada •Benjolan masa tidak ada Auskultasi: Peristaltik Auskultasi: Peristaltik •Tanda acites tidak ada •Tanda acites tidak ada usus 20x/menit usus 20x/menit •Hepar tidak teraba •Hepar tidak teraba •Lien tidak teraba •Lien tidak teraba •Tidak ada nyeri tekan •Tidak ada nyeri tekan
  • 22. Pemeriksaan neurologis Pemeriksaan neurologis Status mental Status mental Nervus Cranialis Nervus Cranialis ••Kondisiemosi/ perasaan :: Kondisi emosi/ perasaan 1.Nervus Olfaktorius 1.Nervus Olfaktorius : :Baik, dapat Baik, dapat mengidentifikasi sumber bau mengidentifikasi sumber bau Stabil Stabil 2.Nervus Okulomotorius : :Baik, tidak ada 2.Nervus Okulomotorius Baik, tidak ada ••Orientasi::Pasien Orientasi Pasien odema odema mengenal tempat dan mengenal tempat dan 3.Nervus Trigeminus : :Baik, klien dapat 3.Nervus Trigeminus Baik, klien dapat waktu perawatan waktu perawatan merasakan nyeri, sentuhan dan suhu merasakan nyeri, sentuhan dan suhu ••Prosesberpikir ::pasien Proses berpikir pasien 4.Nervus Facialis : :Baik, klien dapat 4.Nervus Facialis Baik, klien dapat ingat keluarga, perawat, ingat keluarga, perawat, mengidentifikasi rasa mengidentifikasi rasa dokter, rumah dan waktu dokter, rumah dan waktu 5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang 5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang ••Motivasi(kemauan) mampu mendengar dengan baik mampu mendengar dengan baik Motivasi (kemauan) :: 6.Nervus Glassopharingeus : :Baik, klien 6.Nervus Glassopharingeus Baik, klien Pasien tak ada harapan, tak Pasien tak ada harapan, tak dapat berbicara dengan baik dapat berbicara dengan baik berdaya berdaya 7.Nervus Vagus : :Baik, klien dapat 7.Nervus Vagus Baik, klien dapat ••Bahasa ::Baik, dapat Bahasa Baik, dapat menyebut huruf lokal menyebut huruf lokal berbahasa indonesia berbahasa indonesia 8.Nervus Asesorius 8.Nervus Asesorius : :Kurang Kurang dengan baik dengan baik baik, kekuatan otot kurang berfungsi baik, kekuatan otot kurang berfungsi 9.Nervus Hipoglassus 9.Nervus Hipoglassus : :Baik, lidah Baik, lidah klien simetris gerakkannya. klien simetris gerakkannya.
  • 23. Refleks Refleks ••Refleksbisep :: Refleks bisep Tidak normal Tidak normal kiri dan kanan kiri dan kanan ••Reflekstrisep :: Refleks trisep Tidak normal Tidak normal kiri dan kanan kiri dan kanan ••Refleksbranchioradialis ::Normal kiri Refleks branchioradialis Normal kiri dan kanan dan kanan ••Reflekspatella :: Refleks patella Normal kiri dan Normal kiri dan kanan kanan ••Reflekstendon achiles :: Refleks tendon achiles Normal Normal kiri dan kanan kiri dan kanan ••Refleksplantar :: Refleks plantar Normal kiri dan Normal kiri dan kanan kanan
  • 24. Pola makan Pola makan Diet Diet :: Diit DM IV (1700 kalori) Diit DM IV (1700 kalori) Pola diet Pola diet :: 3 x sehari 3 x sehari BB sebelum masuk rumah sakit: BB sebelum masuk rumah sakit: Tidak ada dilakukan pengukuran Tidak ada dilakukan pengukuran BB setelah masuk rumah sakit :: BB setelah masuk rumah sakit Tidak ada dilakukan pengukuran Tidak ada dilakukan pengukuran Jumlah dan jenis diet Jumlah dan jenis diet :: Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet yang diberikan yang diberikan Kesulitan mengunyah Kesulitan mengunyah :: Tidak ada Tidak ada Masalah pola makan Masalah pola makan :: Klien mengatakan tidak nafsu makan Klien mengatakan tidak nafsu makan Upaya mengatasinya Upaya mengatasinya :: Klien memaksakan makan dengan Klien memaksakan makan dengan dicampur sama air putih dicampur sama air putih
  • 25. Pola aktivitas Pola aktivitas Klien tidak mampu melakukan aktivitas Klien tidak mampu melakukan aktivitas sendiri, karena kondisi klien yang tidak sendiri, karena kondisi klien yang tidak memungkinkan dimana di siku kiri klien memungkinkan dimana di siku kiri klien tampak ada borok. tampak ada borok.
  • 26. Laboratorium Laboratorium :: KGD 400 KGD 400 Rontgen Rontgen :: Tidak ada Tidak ada 4.4 Pemeriksaan 4.4 Pemeriksaan osteomyelitis osteomyelitis Laboratorium Laboratorium EKG EKG :: ST elevasi ST elevasi NO NAMA OBAT DOSIS 1 Infus NaCl 30 tetes per menit 4.5 Terapi medis 4.5 Terapi medis 2 Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 Iu 3 Metronidazol 3 X 500 gr 4 Captopril 2 X 12,5 mg 5 Ceftriaxon 2 X 1 gr
  • 27. 4.4 Analisa Data 4.4 Analisa Data No. DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS : klien PH menurun Kekurangan volume mengatakan haus cairan terus, mual dan Mual muntah muntah DO: kulit tampak Kekurangan volume kering dan turgor cairan klien jelek
  • 28. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 2. DS : klien mengatakan PH menurun Gangguan tidak nafsu makan nutrisi DO: klien hanya Mual muntah menghabiskan ¼ dari diet yang Gangguan nutrisi diberikan, penurunan berat badan
  • 29. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 3. DS: Klien mengeluh Borok pada siku kiri Nyeri akut nyeri pada luka ulkus grade 2 di Nyeri akut siku tangan kiri, skala 5-6, nyeri seperti terbakar. DO: Wajah tegang saat ulkus dibersihkan Klien menyeringai saat ulkus di tekan
  • 30. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 4. DS : merasa panas Luka Ulkus grade 2 Infeksi seperti terbakar di siku tangan kiri dan gatal DO : luka tampak Hegiene kurang merah, skala nyeri Infeksi 5-6
  • 31. 4.5.Diagnosa 4.5.Diagnosa Keperawatan Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan, insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan, penurunan berat badan penurunan berat badan 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat ulkus ditekan menyeringai pada saat ulkus ditekan 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah. 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
  • 32. 4.6 Analisa Data 4.6 Analisa Data DX 1 Tupen : •Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat •Turgor kulit dan pengisian kapiler baik •adar elektrolit dalam batas normal. Tupan : •Kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
  • 33. Intervensi Rasional • Pantau TTV klien dan mencatat • Untuk menentukan tindakan adanya perubahan TD ortostatik keperawatan selanjutnya • Pantau suhu tubuh, warna kulit dan • Untuk mengetahui perubahan keadaan kelembamban kulit umum klien • Pantau masukkan dan pengeluaran • Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan cairan pengganti • Berikan cairan pada klien paling • Mempertahankan hidrasi sedikit 2500 ml/hari. • Kolaborasi dalam pemberian cairan • Menggantikan cairan yang sudah di infus. keluar Implementasi Evaluasi • Memantau TTV klien dan mencatat S : Klien mengatakan rasa haus adanya perubahan TD ortostatik berkurang, mual dan muntah • Memantau suhu tubuh, warna kulit berkurang dan kelembamban kulit   • Memantau masukkan dan pengeluaran O : Kulit tampak agak lembab dan cairan turgor klien mulai membaik • Memberikan cairan paling sedikit   2500 ml/hari. A :Masalah sebagian teratasi • Berkolaborasi dalam pemberian cairan   infus
  • 34. DX 2 Tupen : •Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat •Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya Tupan : •Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi Intervensi Rasional • Tentukan program diet dan pola • Mengidentifikasi kekurangan dan makan pasien penyimpangan dari kebutuhan teraupetik  • Identifikasi makanan yang disukai • Jika makanan yang disukai pasien oleh klien dapat dimasukkan dlm • Libatkan keluarga pasien dalam perencanaan makanan perencanaan makanan sesuai • Membantu klien dalam memenuhi dengan indikasi. kebutuhan • Kolaborasi dalam pemeriksaan gula • Untuk mengetahui tindakan darah keperawatan selanjutnya
  • 35. Implementasi Rasional • Menentukan program diet dan pola S : Nafsu makan bertambah makan pasien   • Memberikan makanan cair yang O : Klien menghabiskan 1/2 dari diet mengandung zat makanan dan yang diberikan elektrolit   • Mengidentifikasi makanan yang A : Masalah sebagian teratasi disukai oleh klien   • Melibatkan keluarga pasien dalam P :Intervensi dilanjutkan perencanaan makanan sesuai dengan indikasi. • Berkolaborasi dalam pemeriksaan gula darah • Berkolaborasi dalam pemberian insulin
  • 36. DX 3 Tupen : •Nyeri berkurang Tupan : •Nyeri hilang/teratasi Intervensi Rasional • Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas • Untuk mengetahui berat nyeri (skala 0-10) dan karakteristiknya yang dialami klien • Pertahankan posisi semi-fowler • Untuk meningkatkan rasa nyaman pada klien • Berikan posisi nyaman pada klien • Posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri • Ajarkan klien teknik distrasi • Teknik distrasi dapat mengalihkan perhatian klien pada nyeri • Kolaborasi dalam pemberian • Untuk menghilangkan nyeri
  • 37. Implementasi Rasional • Mengkaji tingkat nyeri, lokasi, S : Nyeri pada luka ulkus grade 2 di intensitas (skala 0-10) dan siku tangan kiri berkurang karakteristiknya dengan skala 4. • Mempertahankan posisi semi-   fowler O : Wajah agak rileks saat ulkus • Memberikan posisi nyaman pada dibersihkan, klien Klien menyeringai saat ulkus di • Mengajarkan klien teknik distrasi tekan • Kolaborasi dalam pemberian   antibiotik A : Masalah sebagian teratasi   P : Intervensi dilanjutkan
  • 38. DX 4 Tupen : •Mencegah atau menurunkan resiko infeksi Tupan : •Infeksi teratasi Intervensi Rasional • Mengobservasi tanda-tanda infeksi • Untuk mengetahui tindakan dan peradangan keperawatan selanjutnya • Mempertahankan teknik aseptic • Teknik aseptic dapat mencegah pada prosedur invasif seperti terjadinya infeksi pemasangan infus, kateter folley. • Memberikan perawatan kulit dengan • Agar kulit tetap bersih dan teratur dan masase daerah tulang terhindar dari infeksi yang tertekan • Berkolaborasi dalam pemberian obat • Dapat membantu dalam antibiotik mencegah terjadinya sepsis
  • 39. Implementasi Rasional • Mengobservasi tanda-tanda S : Rasa gatal berkurang infeksi dan peradangan   • Mempertahankan teknik aseptic O : Luka tampak merah, skala nyeri 4 pada prosedur invasif seperti   pemasangan infus, kateter folley. A : Masalah sebagian teratasi • Memberikan perawatan kulit   dengan teratur dan masase daerah P : Intervensi dilanjutkan tulang yang tertekan • Berkolaborasi dalam pemberian obat antibiotik
  • 40. Pada Pada tahap tahap ini, ini, penulis penulis tidak tidak Pengkajian Pengkajian menemukan menemukan kesenjangan kesenjangan antara antara landasan teoritis dan laporan kasus. landasan teoritis dan laporan kasus. Setelah Setelah membandingkan membandingkan diagnosa diagnosa Diagnosa Diagnosa keperawatan pada landasan teoritis keperawatan pada landasan teoritis dengan tinjauan kasus, penulis tidak dengan tinjauan kasus, penulis tidak menemukan adanya kesenjangan menemukan adanya kesenjangan Pada teori maupun kasus tidak ada Pada teori maupun kasus tidak ada intervensi intervensi ditemukan kesenjangan untuk setiap ditemukan kesenjangan untuk setiap intervensi intervensi berdasarkan berdasarkan diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan Adapun faktor penghambat dari penulis Adapun faktor penghambat dari penulis dalam melaksanakan tindakan perawatan dalam melaksanakan tindakan perawatan Implementasi Implementasi bagi pasien, adalah keterbatasan waktu bagi pasien, adalah keterbatasan waktu dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
  • 41. Pada tahap pengkajian yang ditemukan Pada tahap pengkajian yang ditemukan Pengkajian Pengkajian pada pasien ulkus diabetikum yaitu pada pasien ulkus diabetikum yaitu nyeri di bagian tangan sebelah kiri, nyeri di bagian tangan sebelah kiri, dank lien tampak pucat. dank lien tampak pucat. 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine d/d kulit dan peningkatan haluan urine d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk buruk 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan insulin, penurunan b/d ketidak cukupan insulin, penurunan Diagnosa Diagnosa masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan, penurunan berat badan makan, penurunan berat badan 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat ulkus ditekan ulkus ditekan 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah. luka tampak merah.
  • 42. Monitor tingkat nyeri, pola BAK, Monitor tingkat nyeri, pola BAK, Perencanaan Perencanaan pemberian rasa nyaman pada pasien pemberian rasa nyaman pada pasien dan dan pengobatan pengobatan sesuai sesuai dengan dengan program pengobatan dari dokter. program pengobatan dari dokter. Mengajarkan klien teknik relaksasi Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam, menganjurkan klien nafas dalam, menganjurkan klien untuk banyak minum, mengukur dan untuk banyak minum, mengukur dan Implementasi Implementasi mencatat jumlah urine, menjelaskan mencatat jumlah urine, menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang kepada klien dan keluarga tentang penyakit penyakit klien, klien, memberikan memberikan pengobatan sesuai dengan program pengobatan sesuai dengan program dari dokter dari dokter Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang Implementasi Implementasi diperoleh selama 3 hari perawatan diperoleh selama 3 hari perawatan yaitu masalah semua sebagian teratasi yaitu masalah semua sebagian teratasi
  • 43. 1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan 1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pendidikan kesehatan pada keluarga Saran Saran yaitu bila penyakit kambuh lagi yaitu bila penyakit kambuh lagi hendaknya hendaknya dibawa dibawa kepada kepada timtim pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan. 2. Pengkajian 2. Pengkajian keperawatan keperawatan yang yang diprioritas berdasarkan kebutuhan diprioritas berdasarkan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dasar manusia yang harus dipenuhi sesuai hirarki (Abraham Maslow) sesuai hirarki (Abraham Maslow)