2. Permainan ini diciptakan oleh seorang yang
berasal dari Amerika serikat, yang bernama
William G. Morgan pada tanggal 9 Februari
1895 . Pada mulanya permainan ini diberi nama
Mintoinette.
Kemudian atas saran dari Prof. Alfred T Halsted
dirubah menjadi Volleyball, sesuai dengan
teknik, cara bermain dan karakter permainan
ini.
3.
4. Bagaimana dengan bola voli di Indonesia?
Permainan ini dibawa oleh penjajah
belanda, yakni para guru olahraga yang melatih
kebugaran dari para tentara belanda.
Permainan bola voli berkembang pesat di
indonesia, baru pada tanggal 22 Januari
1955, induk organisasinya didirikan dan diberi
nama PBVSI bertempat dijakarta. Bersamaan
dengan diadakannya kejuaraan bola voli yang
pertama tingkat nasional.
5. Bentuk-bentuk kesalahan yg tidak boleh dilakukan oleh para pemain
bola voli
Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke
area lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih
belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah
pelanggaran
Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu
kali, sebelum dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh
bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain
(secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah
pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung
sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan
block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau
memukul bola yang terlontar dari block-nya.
6. Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari
8 detik ketika melakukan servis.
Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola
(menyentuh bola dalam waktu yang lama, bukan
memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah
pelanggaran.
Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris
belakang, sementara bola berada tepat di atas net akan
dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat
dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang
garis penyerangan (garis 3 meter), dalam hal ini pemain
diperbolehkan untuk mendarat di depan garis
penyerangan.
Memukul bola yang masih terdapat di area lawan
dinyatakan sebagai sebuah kesalahan
7. Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali
rambut), ketika permainan sedang berlangsung akan dinyatakan
sebagai pelanggaran.
Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar
area tim yang sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola
tersebut.
Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain
voli adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum
melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan
servis.
Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah
ketika pemain pada baris belakang bergabung melakukan block
dengan pemain pada baris depan.
8. Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan
gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika
salah seorang pemain dari timnya melakukan servis
dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim
lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah
pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan
dari pihak wasit.
Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang
berada di dalam garis lapangan, atau menginjak garis
belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum
bola melewati net).
9. Pertandingan bola voli dipimpin oleh seorang
wasit utama (wasit I) yang dibantu wasit II. Untuk
menjadi seorang wasit harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditetapkan PBSI sebagai induk bola voli
Indonesia.
Sebuah pertandingan bola voli dipimpin oleh
petugas, yaitu seorang wasit I, wasit II, dan linesmen.
Khusus untuk linesmen, jika pertandingannya berskala
internasional maka diharuskan memasang empat
linesmen. Namun, jika pertandingan di bawah skala
internasional, maka diperbolehkan hanya memasang
dua linesmen
10. Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.
Sehat jasmani dan rohani.
Berbakat menjadi wasit.
Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.
Minimal lulusan SMA atau sederajat.
Berumur antara 20 - 40 tahun.
Berdedikasi tinggi.
Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.
11. Wasit bola voli harus mengenakan atribut
sesuai ketentuan selama memimpin
pertandingan. Berikut ini kelengkapan yang
harus dipakai wasit.
Memakai celana dan baju kaos berkerah.
Memakai sepatu karet putih.
Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.
12.
13. Memimpin jalannya pertandingan agar lancar. Oleh karena
itu, seorang wasit harus tegas dalam mengambil
keputusan, tidak memihak salah satu tim (netral), dan
bersikap objektif.
Meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan
pengetahuan tentang seluk beluk perwasitan bola voli. Hal
ini dapat dilakukan dengan mencari informasi terkini serta
belajar dari wasit yang lebih profesional dan kaya
pengalaman mewasiti.
Menyebarluaskan peraturan permainan di masyarakat.
Meningkatkan mutu perwasitan, khususnya di masyarakat
dan di Indonesia pada umumnya.
14. Berkewajiban memimpin pertandingan bola
voli baik di tingkat
cabang, daerah, nasional, maupun
internasional.
Tidak berhak memimpin pertandingan di atas
klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.
15. Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta
dihentikannya sejenak pertandingan karena adanya
pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya peluit.
Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung
hanya boleh dilakukan oleh wasit I dan wasit II.
Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti
wasit selama memimpin pertandingan bola voli.
16. Wasit I memberikan tanda untuk service yang
memulai suatu pertandingan.
Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir
suatu permainan (bola mati, setelah mereka
merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta
mereka telah memahami sifat pelanggarannya).
Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan
untuk menunjukkan bahwa mereka menyetujui
atau menolak suatu permohonan regu.
Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan
peringatan atau menjatuhkan hukuman salah
sikap seorang anggota pemain atau regu itu
sendiri.
17. Pada waktu wasit meniup peluit untuk
memberikan tanda penghentian
permainan, mereka harus sudah bisa
menunjukkan sifat kesalahan dan isyarat tangan
yang resmi, pemain yang bersalah, serta regu
giliran yang melakukan service, sekaligus
memberikan tanda apakah ada regu yang
mendapatkan angka dari kesalahan itu.
Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan
sifat kesalahan dengan isyarat tangan yang resmi
atau suatu pengajuan penghentian seperti
berikut ini.
18. Isyarat hanya dilakukan untuk
seketika, yaitu dilakukan dengan satu
tangan untuk menunjukkan regu yang
bersalah atau yang menunjukkan
permohonan.
Setelah itu wasit menunjukkan pemain
yang bersalah jika penghentian itu karena
kesalahan.
Wasit mengakhiri dengan menunjukkan
regu yang mendapat giliran service.
19.
20. Selama menjalankan tugasnya, wasit I dan II menempati
posisinya di sisi kanan dan kiri lapangan sesuai dengan
ketentuan berikut ini.
Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas
kursi wasit yang berada di salah satu ujung net. Area
pandangan kira-kira 50 cm, di atas garis horizontal
permukaan atas net.
Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain
berseberangan serta menghadap wasit I ketika suatu
regu melakukan service, dia harus berdiri di
sepanjang daerah depan penerima service. Setelah itu
dia boleh pindah ke depan meja pencatat.
21.
22.
23. Wasit II dalam bola voli secara umum merupakan
pembantu wasit I. Namun, pada kondisi tertentu
wasit II dapat menggantikan, mewakili, dan
melaksanakan tugas wasit I. Sementara itu, secara
khusus wasit II memiliki tugas-tugas berikut ini.
Mengawasi posisi pemain, baik selama
pertandingan berlangsung atau ketika
perpindahan tempat pada set penentuan.
Mengawasi gerak-gerik para pemain cadangan.
Selanjutnya, melaporkannya pada wasit I jika
menemukan kesalahan sikap.
24. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di luar
lapangan pertandingan ketika permainan berlangsung.
Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain yang
sudah dilakukan tiap tim, kemudian melaporkannya pada
wasit I dan pelatih tim.
Menyetujui permintaan time out yang sah dan mengawasi
jangka waktu perlaksanaannya.
Menolak pengajuan time out yang tidak sah.
Dapat menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup
peluit, meskipun bukan daerah yang menjadi tanggung
jawabnya, namun tidak boleh menekan wasit I.
Menentukan perlu atau tidaknya pengeringan permukaan
lantai permainan yang dianggap basah atau licin.
25. Penempatan linesmen (hakim garis) adalah berbeda jika
pertandingan menggunakan dua linesmen atau empat linesmen.
Jika menggunakan dua linesmen, maka masing-masing berdiri
di sudut berseberangan atau secara diagonal pada sudut
bebas. Tujuannya agar dapat mengawasi garis belakang dan
garis samping pada posisi terdekat.
Jika menggunakan empat linesmen, masing-masing berdiri di
daerah bebas pada jarak kira-kira 1 - 3 m dari tiap sudut
lapangan. Posisi mereka menghadap perpanjangan garis
imajiner yang harus diawasinya. Tiap-tiap hakim garis tersebut
bertanggung jawab untuk memberi isyarat mengenai
kesalahan yang menjadi wewenangnya.
26. 1. Koin touch : masing-masing kapten tim
menghadap ke wasit, kemudian melakukan
koin touch untuk menentukan lapangan dan
team yang melakukan servis pertama.
2. Warming up : yang dimaksud warm up kali ini
adalah mencoba net dengan melakukan smash
dan servis.
3. Wasit memasuki lapangan
4. Pemanggilan starting line up.
5. Servis pertama dimulai