SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
PELAYANAN IMUNISASI




                      1
POKOK-POKOK KEGIATAN PENYELENGGARAAN
                     IMUNISASI DI INDONESIA

Kepmenkes No. 1611/MENKES/SK/XI/2005
Bentuk-bentuk Penyelenggaraan Imunisasi :
1. Imunisasi Rutin
2. Imunisasi Tambahan
3. Imunisasi dalam penanggulangan KLB (Kejadian Luar
   Biasa) atau Outbreak Response
4. Kegiatan Imunisasi Tertentu terhadap PD3I dalam
   situasi khusus biasanya dalam wilayah luas dan
   waktu tertentu, spt PIN, sub PIN, Catch Up campak
                                                       2
Imunisasi Rutin
• Imunisasi yang secara rutin dan terus menerus
  harus diberikan dilaksanakan pada periode waktu
  yang telah ditetapkan
• Berdasar kelompok usia sasaran :
  • Imunisasi pada bayi
  • Imunisasi pada WUS
  • Imunisasi pada anak sekolah
• Berdasarkan tempat pelayanan :
  • Di dalam gedung
  • Di luar gedung
  • Di Institusi Swasta


                                                    3
Imunisasi Tambahan
Imunisasi yang dilakukan atas ditemukannya masalah
dari hasil pemantauan atau evaluasi  periode
tertentu dan dananya khusus
  1. Backlog Fighting : upaya aktif untuk melengkapi imunisasi
     dasar pada anak yang berumur di bawah 3 tahundesa
     Non UCI 2 thn berturut2
  2. Crash Program :kegiatan yang ditujukan pada satu wilayah
     yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah
     terjadinya KLB  desa non UCI 3 thn berturut2
  3. MNTE (Maternal & Neonatal Tetanus Elimination), Catch
     Up Campaign Campak
  4. ORI (Outbreak Respons Immunization)

                                                                 4
Jadwal Imunisasi
             UMUR                           VAKSIN                TEMPAT
Bayi lahir di rumah:

0 bulan                              HB 0                 Rumah
1 bulan                              BCG, Polio 1         Posyandu*
2 bulan                              DPT/HB1,Polio2       Posyandu*
3 bulan                              DPT/HB2, Polio3      Posyandu*
4 bulan                              DPT/HB3, Polio4      Posyandu*
9 bulan                              Campak               Posyandu*
Bayi lahir di RS/RB/Bidan Praktek:
0 bulan                              HB 0, BCG, Polio 1   RB/RS/Bidan
2 bulan                              DPT/HB1, Polio2      RB/RS/Bidan/#
3 bulan                              DPT/HB2, Polio3      RB/RS/Bidan/#
4 bulan                              DPT/HB3, Polio4      RB/RS/Bidan/#
9 bulan                              Campak               RB/RS/Bidan/#
                                                                           5
IMUNISASI ANAK SEKOLAH         PEMBERIAN IMUNISASI                DOSIS
            Kelas 1                         DT                     0,5 cc
                                          Campak                   0,5 cc
            Kelas 2                            TT                  0,5 cc
            Kelas 3                            TT                  0,5 cc


IMUNISASI   PEMBERIAN     SELANG WAKTU                  MASA        DOSIS
            IMUNISASI   PEMBERIAN MINIMAL           PERLINDUNGAN
TT WUS           T1               -                       -           0,5 cc
                 T2      4 minggu setelah T1           3 Tahun        0,5 cc
                 T3       6 Bulan setelah T2           5 Tahun        0,5 cc
                 T4       1 Tahun setelah T3          10 Tahun        0,5 cc
                 T5       1 Tahun setelah T4          25 Tahun        0,5 cc



                                                                            6
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
1. Logistik
   Korim Kebutuhan vaksin&logistik untuk posyandu
       1)    Vaksin Carrier
       2)    Cool Pack/Kotak dingin cair
       3)    Vaksin, pelarut dan penetes
       4)    Alat suntik (ADS)
       5)    Safety Box
       6)    Kapas
       7)    Bahan Penyuluhan (poster, leaflet)
       8)    Alat tulis
       9)    Kartu imunisasi/ Buku KIA/KMS
       10)   Kohort/Register
       11)   Plastik Sampah
       12)   Sabun & air untuk cuci tangan
       13)   Anafilaktik KIT

                                                     7
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi (lanj)
2. Tempat Kerja
    1) Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan (komponen
       statis):
       • mudah diakses
       • tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;
       • cukup tenang




                                                                        8
Petugas kesehatan merencanakan tata letak ruang
                kerja imunisasi:
   disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi dan
    satu meja lagi untuk memeriksa kesehatan jika ini
    terjadi bersamaan dengan vaksinasi

   Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI
    (Adrenalin, alat suntik 1cc, Infus set, abbocath/wing
    needle, tensimeter, Nacl/RL)

   Buang jarum bekas tanpa menutupnya ke dalam
    safety box

   Pelayanan imunisasi diberikan satu persatu

   Petugas kesehatan harus mencuci tangan sebelum
    dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi
                                                            9
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
               (lanjutan….)

2) Pelayanan Imunisasi di Lapangan
  (outreach)
    Jika di dalam ruangan maka harus cukup
     terang dan cukup ventilasi.
    Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca
     yang panas, pilihlah tempat yang teduh.


                                             10
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
                (lanjutan….)
 Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan
  bahwa:
   pintu masuk terpisah dari pintu keluar agar tidak terjadi
    penumpukan antrian
   mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang
    diperlukan
   melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu
    lengkap yang mencakup 5 program (Gizi, KB, Diare KIA, dan
    Imunisasi)
   jumlah pengunjung yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain
    dibatasi sehingga tidak penuh sesak;
   Segala sesuatu yang diperlukan ( safety box, kit KIPI, dll) berada
    dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi anda.

                                                                    11
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
1. Penyuluhan
   Berisi tentang:
    kegunaan imunisasi,
    efek samping dan cara penanggulangannya
     serta
    kapan dan dimana pelayanan imunisasi
     berikutnya akan diadakan



                                               12
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
2.   Pemeriksaan Sasaran (Skrining) Dan
     Pengisian Register
     Setiap sasaran sebaiknya diperiksa dan
     diberi semua vaksin sesuai jadwal imunisasi.

          Tentukan usia dan status imunisasi terdahulu
           sebelum diputuskan vaksin mana dan dosis
           keberapa yang akan diberikan
          Jarak Pemberian antar dosis vaksin
           (DPT/HB, Polio) minimal 4 minggu



                                                          13
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
   Untuk imunisasi TT WUS:
     Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan
      jadual pemberian TT nasional.
     Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia
      pernah mendapatkan dosis TT di masa lalu:
     Jika TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan
      kembali sesuai dengan jadual pemberian TT
      nasional
     Jika YA: berapa banyak dosis yang telah diterima
      sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara
      berurutan.
     Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak
      tahu, sebaiknya berikan dosis kedua kepadanya
      dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima
      dosis berikutnya.
                                                       14
SKRINING TT WUS
 Langkah pertanyaan (pertanyaan kunci) :
 1. Tanyakan umur WUS/tahun kelahiran ? (kunci : umur 31
     tahun/lahir tahun 1977 >31 thn tidak imunisasi Anak
     Sekolah  loncat ke pertanyaan 4 )
 2. Pendidikan SD, lulus/sampai kelas 6?
 3. Apakah mendapat imunisasi/disuntik di SD? Waktu kelas
     berapa dan berapa kali?
 4. Pernah mendapat imunisasi waktu catin? Berapa kali?Jarak
     pemberian imunisasi?
 5. Sudah hamil berapa kali?
 6. Apakah saat hamil mendapat imunisasi? berapa kali?Jarak
     pemberian dgn imunisasi sebelumnya ?
Catatan : umur kunci : Tahun skrining (2008) dikurangi tahun kunci (1977) 
berubah sesuai tahun saat skrining                                        15
CARA SKRINING STATUS TT pada WUS usia < 31 tahun


          Riwayat            Skrining lengkap        Skrining sederhana
BIAS                    Kls 1  2x (T2)         Kls 1 Pernah (T1)
Cat:                    Kls 2                   Kls 6 Pernah (T2)
•Thn 1998-2000 BIAS     Kls 3
TToxoid kls 1-6 (umur   Kls 4
16-14 thn).             Kls 5
•Umur 17 s/d 30 thn,    Kls 6  2x (T3)
TToxoid klas 1 & 6
Catin                   TT 1  + (T4)           Pernah (T3)
                        TT 2  -
Hamil 1                 TT 1  + (T5)           Pernah (T4)
                        TT 2  +
Status sekarang         T5                      T4
                                                                          16
CARA SKRINING STATUS TT pada WUS usia > 31 tahun


RIWAYAT                SKRINING LENGKAP      SKRINING SEDERHANA

CATIN                  + T1                 Pernah   1
                       -
HAMIL I                + T2                 Pernah   1
                       +
HAMIL II               + T3                 Pernah   1
                       -
HAMIL III (Sekarang)   ? T3                 1+1+1=T3
                       DIIMUNISASI TT  T4   DIIMUNISASI TT  T4




                                                                   17
Latihan skrining (I):
1.   WUS lahir tahun 1975, datang untuk ANC anak ke 3.
     Hasil anamnesa : saat catin WUS tidak disuntik/
     imunisasi. Saat hamil anak ke 1 mendapat imunisasi
     2 kali, saat hamil anak ke 2 mendapat imunisasi 2
     kali. Berapa status TT WUS tersebut? Apakah WUS
     diberi imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali?

2.   WUS usia 37 tahun, datang untuk ANC anak ke 2.
     Hasil anamnesa : saat catin WUS mendapat imunisasi
     2 kali. Saat hamil anak ke1 mendapat imunisasi 2 kali.
     Berapa status TT WUS? Apakah WUS diberi
     imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali?


                                                        18
SKRINING STATUS TT pada WUS
   RIWAYAT   Skrining WUS umur 32 th       Skrining WUS umur 37 th
CATIN        -                         +  T1
             -                         +  T2

HAMIL I      + T1                     +  T3
             +  T2                    +
             + T3                     Status skrining  T3
HAMIL II
             +                         DIIMUNISASI TT 1x  TT4

HAMIL III
             Status skrining T3

             DIIMUNISASI TT 1x  TT4


                                                                 19
Kasus 1-6
                   Sdh                                        Berapa kali
                                                Perlu TT di
No    Umur      imunisasi       Terakhir                      saat hamil    Jarak?
                                                  ANC?
                 Tetanus                                         ini?

1    20 tahun    0 kali      belum pernah

2    20 tahun    1 kali     2 tahun yang lalu

3    25 tahun    2 kali     1 tahun yang lalu

4    25 tahun    2 kali     2 tahun yang lalu

5    25 tahun    3 kali     4 tahun yang lalu

6    30 tahun    3 kali     1 tahun yang lalu




                                                                               20
Kasus 1-6

                  Sdh                                      Berapa kali
                                                Perlu TT
No    Umur      imunisasi       Terakhir                   saat hamil    Jarak?
                                                di ANC?
                 Tetanus                                      ini?

1    20 tahun    0 kali      belum pernah          Ya         2 kali     1 bulan
2    20 tahun    1 kali     2 tahun yang lalu      Ya         2 kali     6 bulan
3    25 tahun    2 kali     1 tahun yang lalu      Ya         1 kali
4    25 tahun    2 kali     2 tahun yang lalu      Ya         1 kali
5    25 tahun    3 kali     4 tahun yang lalu      Ya         1 kali
6    30 tahun    3 kali     1 tahun yang lalu      Ya         1 kali




                                                                             21
Kasus 7-12

                  Sdh                                      Berapa kali
                                                Perlu TT
No    Umur      imunisasi       Terakhir                   saat hamil    Jarak?
                                                di ANC?
                 Tetanus                                      ini?
7    30 tahun    3 kali     2 tahun yang lalu
8    30 tahun    4 kali     1 tahun yang lalu
9    30 tahun    4 kali     2 tahun yang lalu
10   35 tahun    4 kali     4 tahun yang lalu
11   35 tahun    5 kali     3 tahun yang lalu
12   35 tahun    5 kali     9 tahun yang lalu




                                                                            22
Kasus 7-12
                   Sdh                                     Berapa kali
                                                Perlu TT
No    Umur      imunisasi       Terakhir                   saat hamil    Jarak?
                                                di ANC?
                 Tetanus                                      ini?

7    30 tahun    3 kali     2 tahun yang lalu     Ya         1 kali
8    30 tahun    4 kali     1 tahun yang lalu     Ya         1 kali
9    30 tahun    4 kali     2 tahun yang lalu     Ya         1 kali
10   35 tahun    4 kali     4 tahun yang lalu     Ya         1 kali
11   35 tahun    5 kali     3 tahun yang lalu    Tidak
12   35 tahun    5 kali     9 tahun yang lalu    Tidak




                                                                            23
Prosedur Screening Penjaringan Sasaran

                          Sasaran datang di klinik/tempat pelayanan

                              Sehat                                 Sakit

                              Belum                                Belum
               Belum                   Lengkap        Belum                 Lengkap
                             Lengkap                              Lengkap


                    Indikasi Kontra                      Indikasi Kontra




     Positif               Negatif          Positif             Negatif


Tidak diimunisasi          Motivasi     Motivasi Untuk          Motivasi
                                         Datang Pada
                                           Periode
                          Imunisasi       Berikutnya           Imunisasi


                                                                                 24
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi

3. Konseling
   Lingkup konseling
    •   membantu klien agar dapat membuat suatu
        keputusan tentang imunisasi yang akan diterima
    •   mencakup komunikasi dua arah di antara klien dan
        konselor
    •   mengandung muatan informasi yang obyektif,
        pemahaman isi informasi tersebut di
        implementasikan oleh klien terhadap sesuai
        kebutuhan dan kondisinya

                                                           25
INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu
  disampaikan kepada orang tua
             • Manfaat dari vaksin yang diberikan
               (contoh: BCG untuk mencegah TBC)
             • Tanggal imunisasi dan pentingnya KMS
               disimpan secara aman dan bawa pada
               saat kunjungan berikut
             • Apa akibat ringan dapat dialami, cara
               mengatasi dan tidak perlu khawatir.
             • Tujuan: minimal 5 kali kontak untuk
               menyelesaikan semua vaksinasi
               sebelum HUT 1 tahun.



                                                 26
PENCATATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
Tanggal Lahir: ........ / ........ / ...... Nama Anak: ........................................... Nama Orang Tua Anak: .................................

      Umur (bulan)       0             1           2                 3            4       5        6        7           8              9            10           11       **12+
           Vaksin                                                                     Tanggal Pemberian Imunisasi
      HB-0 (0-7 hari)

      BCG

      Polio 1

      DPT/ HB-1

      *Polio 2

      *DPT/ HB-2

      *Polio 3

      *DPT/ HB-3

      *Polio 4

      Campak

*) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan).        *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan).
**) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap.
 Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
                                                                                                                                                  KETERANGAN:
                                                       Vaksin Lain
Tambahan




            Vaksin       Tanggal Pemberian                               Vaksin         Tanggal Pemberian               Jadual tepat                 Waktu yang masih         Waktu yang tidak
                                                                                                                     pemberian                      diperbolehkan untuk       diperbolehkan untuk
                                                                                                                    imunisasi dasar lengkap         pemberian imunisasi       pemberian imunisasi
                                                                                                                                                    dasar lengkap              dasar lengkap

                                                                                                                        Waktu pemberian

                                                                                                                    imunisasi bagi anak di atas

                                                                                                                    1 th yg belum lengkap


                                                                                                                                                                                          27
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi

4.   Pemberian Vaksin yang tepat dan aman
     a. Sebelum pelaksanaan imunisasi :
         Periksa label vaksin dan pelarut
         Periksa tanggal kadaluarsa
         Periksa VVM
         Jangan gunakan:
          – vaksin tanpa label
          – vaksin yang kadaluarsa
          – Vaksin dengan status VVM telah C atau D


                                                      28
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi

b. Mencampur vaksin dengan pelarut:

    Baca label pada ampul atau vial pelarut
     pastikan dikirim oleh pabrik yang sama
    Goyang vial atau ampul vaksin pastikan
     semua bubuk ada pada dasar vial/ampul
    Buka vial atau ampul vaksin amati pelarut
     pastikan tidak retak



                                             29
b. Mencampur vaksin dengan pelarut:
                 Lanjutan….
 Buka ampul kaca,
 Sedot pelarut ke dalam semprit pencampur.
  Gunakan ADS yang baru untuk mencampur
  vaksin dengan pelarut.
 Mencampur vaksin dengan pelarut
     Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan
      suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu
      dikocok sehingga campuran menjadi homogen.
 Masukkan semprit dan jarum pencampur ke
  dalam safety box setelah digunakan.



                                                       30
Cara membuka & mencampur vaksin BCG.
Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin
dan goreskan dengan keras pada sekeliling ampul, lalu
bersihkan dengan kapas basah kering untuk mengangkat
serpihan-serpihan goresan ampul.
Pegang bagian atas ampul dengan memasukkan kantong plastik
bening (kantong obat), tujuannya agar serbuk vaksin tidak terbang
pada saat mematahkan leher ampul.
Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan (digergaji).
Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan ampul
yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi bagian yang
akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang baru.
Menarik Cairan ke syringe
- Gunakan ADS yang baru untuk mengencerkan.
- Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk
  menyedot semua pelarut
Melarutkan vaksin
Semprit yang sudah berisi pelarut disuntikkan perlahan-lahan
ke dalam ampul atau vial vaksin. Lalu digoyang-goyang
sehingga campuran menjadi homogen.Semprit dan jarum
yang sudah dipakai langsung dimasukkan kedalam safety box
                                                        31
tanpa menutup jarum (no recapping).
Penanganan vaksin yang sudah dilarutkan

Ingat :
• Pelarut tidak boleh saling ditukar
• Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan
  vaksin.
• Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur
  dengan vaksin, minimal 12 jam dalam lemari es
• Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum
  anda siap mengimunisasi.
• Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur
  dengan pelarut setelah tiga jam (untuk vaksin BCG)
  atau setelah 6 jam (untuk vaksin Campak) atau
  pada akhir pelayanan imunisasi,

                                                   32
c. Menyimpan vaksin yang telah
   dicampur dengan pelarut di atas
   bantalan busa yang ada di dalam
   vaksin carrier.




                                     33
5. Menggunakan alat suntik ADS
     (Autodisable Syringe)


Adalah alat suntik yang setelah satu kali
digunakan secara otomatis menjadi
rusak dan tidak dapat digunakan lagi.




                                        34
5. Menggunakan alat suntik ADS
     (Autodisable Syringe)
Tata cara penggunaan alat suntik auto-
disable
   Bersihkan daerah penyuntikan dengan kapas
    basah
   Pegang tabung (barrel) semprit antara ibu jari,
    jari telunjuk dan jari tengah. Jangan
    menyentuh jarum. Alat penyedot (plunger) bisa
    bergerak maju mundur hanya sekali
   Suntikkan jarum pelan-pelan.
   Gunakan ibu jari untuk menekan alat penyedot
    tanpa memutar-mutar semprit.
   Tarik jarum dengan cepat dan hati-hati (lebih
    sakit jika menarik dengan pelan).
   Jangan menggosok daerah dimana suntikan
    diberikan.
                                                 35
Tehnik Penyuntikan




                     36
Cara dan lokasi penyuntikan
Vaksin        BCG          DPT/HB          Campak        Polio        HB Uniject

Tempat        Lengan       Paha tengah     Lengan Kiri   Mulut        Paha sebelah
suntikan      kanan atas   bagian luar     Atas                       kanan bagian
              luar                                                    tengah luar

Cara          Intrakutan   Intramuskular   Sub Kutan     Diteteskan   Intramuskular
Penyuntikan


Dosis         0.05 cc      0.5 cc          0.5 cc        2 tetes      0.5 cc




                                                                                   37
6. Kontra indikasi pemberian imunisasi

Tiga kontraindikasi imunisasi:
       Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang
        hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap
        dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam
        dan panas > 380C merupakan kontraindikasi
        pemberian DPT/HB1 dan campak.
       Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang
        menunjukkan tanda-tanda dan gejala
        AIDS,sedangkan vaksin lainnya sebaiknya
        diberikan.
       Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap
        pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit,
        jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk
        kembali lagi jika bayinya sudah sehat.

                                                      38
Bayi yang mengalami kondisi ini
       sebaiknya diimunisasi:

 alergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi
  terhadap komponen khusus dari vaksin yang
  disebutkan di atas);
 sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau
  diare dengan suhu dibawah 38,50C;
 riwayat    keluarga      tentang     peristiwa   yang
  membahayakan setelah imunisasi;
 pengobatan antibiotik;
 dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan
  tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS;
  tanda-tanda dan gejala AIDS kecuali BCG
 riwayat sakit kuning pada kelahiran.

                                                     39
Bayi yang mengalami kondisi ini
      sebaiknya diimunisasi

 anak diberi ASI;
 sakit kronis seperti penyakit jantung kronis,
  paru-paru, ginjal atau liver;
 kondisi syaraf stabil seperti kelumpuhan otak
  karena luka atau Down’s Syndrome;
 prematur atau berat lahir rendah;
 Sebelum atau pasca operasi;
 kurang gizi;



                                              40
7. Pengisian Buku Pencatatan

Alat-alat pencatat data dasar yang harus
dimiliki oleh setiap fasilitas pelayanan
kesehatan adalah:
          »Buku Kohort Ibu
          »Buku Kohort Bayi
          »Buku KIA
          »Laporan hasil Imunisasi



                                           41
FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN BAYI DI UNIT PELAYANAN (KOHORT BAYI)

DESA / KELURAHAN                  :                                                                      NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN :
PUSKESMAS                         :



      NOMOR                             JENIS                                      BERAT LAHIR (GRAM)     MANAJEMEN TERPADU           PEMANTAUAN BERAT BADAN (BB) Kg DETEKSI DAN TUMBUH KEMBANG                                                           TANGGAL IMUNISASI:                                          ASI                         MENINGGAL
                                      KELAMIN TANGGAL TANGGAL NAMA      ALAMAT                             BAYI MUDA (MTBM)                (DDTK) DAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)           VIT                                                                                                             EKS       VIT.A
                     NAMA BAYI                 LAHIR BUKU KIA ORANG TUA RT/RW                                                                                                                         K1
URUT INDEKS                                                                        <2500    2500/LEBIH     KN1          KN2                                                                                 HB0(0<7 HARI)   HB0( 7-28 HARI)   BCG   POL1 DPT/HB (1)   POL2 DPT/HB (2) POL3 DPT/HB (3) POL4   CAMPAK   6 BLN 6 BLN TGL ASPHYXIA    BBLR       TN ISPA DIARE LAIN2
                                       L P                                                                                        J       F    M    A    M     J    J    A     S    O    N        D
                                                                                                         (HARI 1-7) (HARI 8-28)

  1         2            3            4   5     6         7         8         9     10         11           12          13        14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26                                         27               28          29     30       31       32      33     34      35       36      37      38        39     40   41    42        43   44   45    46




      *). NAMA POSYANDU/RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/                                                                                                                                              Diisi tgl imunisasi                                                                           ….. ,TGL,………BLN,………TAHUN………
          BALAI PENGOBATAN/PRAKTEK PERAWAT/LAIN-LAIN.                                                                                                                                                                                                                                                                                   Petugas
      **) PEMBERIAN VITAMIN A 2 X (BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS))

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        42
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            (                            )
REGISTER KOHORT IBU

                                                                                                                                               UNIT PELAYANAN KESEHATAN :
DESA/KELURAHAN                              :
PUSKESMAS                                   :

        NO                     NAMA                                                 UMUR                              HAMIL KE        JARAK KEHAMILAN     BB                              PENDETEKSI                                                                   KUNJUNGAN IBU + IMUNISASI TT(*)                                                     PERTOLONGAN        KELAHIRAN                   IBU MENYUSUI
                                                                                                                                                                  TB      HB    TENSI
                                                ALAMAT          IBU (TAHUN)           KEHAMILAN (MINGGU)                                                  TII                            FAKTOR RESIKO        J           F            M             A             M            J             J               A       S      O         N          D         PERSALINAN               LH                                             KET
 URUT        INDEX       IBU       SUAMI                                                                         1      .2-4     >5   <2 THN    >2THN                                                                                                                                                                                                                    LM                        BUFAS I BUFAS II BUFAS III
                                                           <20 20-35 >35              0-12       13-24      24                                          <45 KG <145 CM <8 GR   >160/95    K       NK     K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT                       <2500       >2500
  1           2           3           4           5         6       7         8         9          10       11   12      13      14    15         16      17      18      19      20      21      22      23 24 25 26             27       28   29       30   31       32     33     34 35 36            37       38 39 40 41 42 43 44 45 46                   47        48      49         50       51       52         53         54




      (*) Diisi status imunisasi TT ( TT1/TT2/TT3/TT4/TT5) ibu hamil (terlebih dahulu dilakukan skrening)              (IM TT)                                                                                                                                                                                                                                                         ……. TGL,……BLN………,TAHUN………
       (*) Diisi kunyajungan ibu tiap bulan              ( K IBU )                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Petugas

  Diisi status TT dgn melakukan skrining dahulu, bila diberi imunisasi, status TT dilingkari
           Vitamin A Bufas 2 x 200.000 SI (Merah) bdengan interval pemberian 24 jam
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          43
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       (                                        )
FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN TT WUS TIDAK HAMIL DI UNIT PELAYANAN

         PUSKESMAS                  :                                    NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN   :
         DESA/KELURAHAN             :
         TAHUN                      :

                                                                              ALAMAT DESA/KELURAHAN,         HASIL SKRINING                TGL/BL/THN IM BERIKUTNYA
NO.              NAMA WUS                UMUR         NAMA SUAMI
                                                                                    KECAMATAN            STATUS TT TGL/BLN/THN       TT1    TT2       TT3      TT4        TT5
     1               2                     3               4                            5                    6          7            8          9     10      11          12




*)       NAMA RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/                                                           …... ,TGL,……
         BALAI PENGOBATAN/PRAKTEK PERAWAT/LAIN-LAIN.                                                                                                Petugas




                                                                                                                                 (                                    )




                                                Diisi tgl imunisasi
                                                                                                                                                                                44
LAPORAN HASIL IMUNISASI RUTIN DI RUMAH SAKIT/UNIT PELAYANAN SWASTA
NAMA UNIT PELAYANAN *) :
ALAMAT                  :
PUSKESMAS               :                                                                BULAN………                       TAHUN…………..

          ASAL DESA SASARAN                                                   JUMLAH BAYI DIIMUNISASI                                                            JUMLAH WUS DIIMUNISASI
 NO.
               IMUNISASI      HB0(0<7 HARI)   HB0( 7-28HARI)   HB0(TOTAL)   BCG   POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2)   POLIO3 DPT/HB (3)   POLIO4   CAMPAK   TT1   TT2   TT3    TT4    TT5

     1           2                 3                4              5         6       7        8        9        10        11        12        13       14     15    16     17        18   19




            TOTAL:

*)       RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/UNIT PELAYANAN KESEHATAN LAIN……………………….                                                           TANGGAL ………………
                                                                                                                                                                        PELAPOR
                                                                                                                                                                                45
                                                                                                                                                                   (………………………………….)
C. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi

1. Pada Tempat Pelayanan statis
      Menangani sisa vaksin :
      Membuang alat-alat suntik bekas
       -   Alat suntik bekas harus dibuang kedalam kotak pengaman
           (safety box) tanpa menutup kembali (no recapping)
       -   Kotak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3/4 bagian)
       -   Kotak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat
           yang aman sampai dimusnahkan
       -   Vial/ampul bekas serta sampah lainnya, sebaiknya
           dibungkus dengan koran atau masukkan ke kardus lain.
           Bila pemusnahan sampah medis belum dikelola secara
           terpusat di kabupaten/kota maka puskesmas harus
           mengubur atau membakarnya.


                                                                46
C. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi
             (lanjutan…)

2. Pada Tempat Pelayanan Lapangan
   – Membereskan Vaksin Carrier
   – Meninggalkan Tempat Pelayanan dalam
     keadaan bersih dan rapi
   – Mengembalikan vaksin ke dalam lemari es
   – Membersihkan Vaksin Carrier
   – Memberikan data hasil Imunisasi kepada Korim



                                                47
D. Tindak Lanjut Drop Out

Sistem untuk Menindak Lanjuti drop out:
Dua sistem untuk menindaklanjuti drop out yang
bisa digunakan dengan mudah:
  – Menggunakan buku register imunisasi
  – Kartu peringatan (reminder card)




                                             48
Hak mereka utk
dapatkan pelayanan
Imunisasi berkualitas




                        49
50

More Related Content

What's hot

24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Andhika Pratama
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
Gepy Gbu
 

What's hot (20)

Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
POWERPOINT KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA ( PPT KESPRO REMAJA )
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
LAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docxLAPORAN KASUS pranikah.docx
LAPORAN KASUS pranikah.docx
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
Antenatal care-ppt
Antenatal care-pptAntenatal care-ppt
Antenatal care-ppt
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 

Similar to Pelayanan imunisasi

Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Arum96
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
zakinaoctaviano
 
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptxPengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
deka natul
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
Nurul Adeatma
 

Similar to Pelayanan imunisasi (20)

SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptxSKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
LP BCG.docx
LP BCG.docxLP BCG.docx
LP BCG.docx
 
Mi2 kb1 2016
Mi2 kb1 2016Mi2 kb1 2016
Mi2 kb1 2016
 
DIFTERI KALTIM 2013.ppt
DIFTERI KALTIM 2013.pptDIFTERI KALTIM 2013.ppt
DIFTERI KALTIM 2013.ppt
 
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatMateri imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptx
 
Sap imunisasi
Sap imunisasiSap imunisasi
Sap imunisasi
 
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kuduscaput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
caput succedaneum materi askeb stikes muhammadiyah kudus
 
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
 
Kipi ns
Kipi  nsKipi  ns
Kipi ns
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdfFinal Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptxFinal Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
 
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptxMI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
MI 1 - INFORMASI DASAR TBC (2) (2).pptx
 
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptxPengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
Pengendalian PE Penyakit TN materi .pptx
 
PRESENTASI DIFTERI.pptx
PRESENTASI DIFTERI.pptxPRESENTASI DIFTERI.pptx
PRESENTASI DIFTERI.pptx
 
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]
 
Keamanan vaksin -_biofarma[1]
Keamanan vaksin -_biofarma[1]Keamanan vaksin -_biofarma[1]
Keamanan vaksin -_biofarma[1]
 

More from Joni Iswanto

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
Joni Iswanto
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
Joni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Joni Iswanto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
Joni Iswanto
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Joni Iswanto
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
Joni Iswanto
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Joni Iswanto
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
Joni Iswanto
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
Joni Iswanto
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
Joni Iswanto
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
Joni Iswanto
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
Joni Iswanto
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
Joni Iswanto
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
Joni Iswanto
 

More from Joni Iswanto (20)

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 
K3 BIOLOGIS RS
K3 BIOLOGIS RSK3 BIOLOGIS RS
K3 BIOLOGIS RS
 

Pelayanan imunisasi

  • 2. POKOK-POKOK KEGIATAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI DI INDONESIA Kepmenkes No. 1611/MENKES/SK/XI/2005 Bentuk-bentuk Penyelenggaraan Imunisasi : 1. Imunisasi Rutin 2. Imunisasi Tambahan 3. Imunisasi dalam penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) atau Outbreak Response 4. Kegiatan Imunisasi Tertentu terhadap PD3I dalam situasi khusus biasanya dalam wilayah luas dan waktu tertentu, spt PIN, sub PIN, Catch Up campak 2
  • 3. Imunisasi Rutin • Imunisasi yang secara rutin dan terus menerus harus diberikan dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan • Berdasar kelompok usia sasaran : • Imunisasi pada bayi • Imunisasi pada WUS • Imunisasi pada anak sekolah • Berdasarkan tempat pelayanan : • Di dalam gedung • Di luar gedung • Di Institusi Swasta 3
  • 4. Imunisasi Tambahan Imunisasi yang dilakukan atas ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi  periode tertentu dan dananya khusus 1. Backlog Fighting : upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3 tahundesa Non UCI 2 thn berturut2 2. Crash Program :kegiatan yang ditujukan pada satu wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah terjadinya KLB  desa non UCI 3 thn berturut2 3. MNTE (Maternal & Neonatal Tetanus Elimination), Catch Up Campaign Campak 4. ORI (Outbreak Respons Immunization) 4
  • 5. Jadwal Imunisasi UMUR VAKSIN TEMPAT Bayi lahir di rumah: 0 bulan HB 0 Rumah 1 bulan BCG, Polio 1 Posyandu* 2 bulan DPT/HB1,Polio2 Posyandu* 3 bulan DPT/HB2, Polio3 Posyandu* 4 bulan DPT/HB3, Polio4 Posyandu* 9 bulan Campak Posyandu* Bayi lahir di RS/RB/Bidan Praktek: 0 bulan HB 0, BCG, Polio 1 RB/RS/Bidan 2 bulan DPT/HB1, Polio2 RB/RS/Bidan/# 3 bulan DPT/HB2, Polio3 RB/RS/Bidan/# 4 bulan DPT/HB3, Polio4 RB/RS/Bidan/# 9 bulan Campak RB/RS/Bidan/# 5
  • 6. IMUNISASI ANAK SEKOLAH PEMBERIAN IMUNISASI DOSIS Kelas 1 DT 0,5 cc Campak 0,5 cc Kelas 2 TT 0,5 cc Kelas 3 TT 0,5 cc IMUNISASI PEMBERIAN SELANG WAKTU MASA DOSIS IMUNISASI PEMBERIAN MINIMAL PERLINDUNGAN TT WUS T1 - - 0,5 cc T2 4 minggu setelah T1 3 Tahun 0,5 cc T3 6 Bulan setelah T2 5 Tahun 0,5 cc T4 1 Tahun setelah T3 10 Tahun 0,5 cc T5 1 Tahun setelah T4 25 Tahun 0,5 cc 6
  • 7. A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi 1. Logistik Korim Kebutuhan vaksin&logistik untuk posyandu 1) Vaksin Carrier 2) Cool Pack/Kotak dingin cair 3) Vaksin, pelarut dan penetes 4) Alat suntik (ADS) 5) Safety Box 6) Kapas 7) Bahan Penyuluhan (poster, leaflet) 8) Alat tulis 9) Kartu imunisasi/ Buku KIA/KMS 10) Kohort/Register 11) Plastik Sampah 12) Sabun & air untuk cuci tangan 13) Anafilaktik KIT 7
  • 8. A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi (lanj) 2. Tempat Kerja 1) Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan (komponen statis): • mudah diakses • tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu; • cukup tenang 8
  • 9. Petugas kesehatan merencanakan tata letak ruang kerja imunisasi:  disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi dan satu meja lagi untuk memeriksa kesehatan jika ini terjadi bersamaan dengan vaksinasi  Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI (Adrenalin, alat suntik 1cc, Infus set, abbocath/wing needle, tensimeter, Nacl/RL)  Buang jarum bekas tanpa menutupnya ke dalam safety box  Pelayanan imunisasi diberikan satu persatu  Petugas kesehatan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan imunisasi 9
  • 10. A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi (lanjutan….) 2) Pelayanan Imunisasi di Lapangan (outreach)  Jika di dalam ruangan maka harus cukup terang dan cukup ventilasi.  Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, pilihlah tempat yang teduh. 10
  • 11. A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi (lanjutan….)  Dalam mengatur tempat imunisasi, pastikan bahwa:  pintu masuk terpisah dari pintu keluar agar tidak terjadi penumpukan antrian  mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan  melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu lengkap yang mencakup 5 program (Gizi, KB, Diare KIA, dan Imunisasi)  jumlah pengunjung yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh sesak;  Segala sesuatu yang diperlukan ( safety box, kit KIPI, dll) berada dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi anda. 11
  • 12. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi 1. Penyuluhan Berisi tentang:  kegunaan imunisasi,  efek samping dan cara penanggulangannya serta  kapan dan dimana pelayanan imunisasi berikutnya akan diadakan 12
  • 13. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi 2. Pemeriksaan Sasaran (Skrining) Dan Pengisian Register Setiap sasaran sebaiknya diperiksa dan diberi semua vaksin sesuai jadwal imunisasi.  Tentukan usia dan status imunisasi terdahulu sebelum diputuskan vaksin mana dan dosis keberapa yang akan diberikan  Jarak Pemberian antar dosis vaksin (DPT/HB, Polio) minimal 4 minggu 13
  • 14. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi  Untuk imunisasi TT WUS:  Jika memiliki kartu TT, berikan dosis sesuai dengan jadual pemberian TT nasional.  Jika tidak memiliki kartu TT, tanyakan apakah ia pernah mendapatkan dosis TT di masa lalu:  Jika TIDAK: berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai dengan jadual pemberian TT nasional  Jika YA: berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan berikan dosis berikutnya secara berurutan.  Jika ia tidak bisa mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua kepadanya dan anjurkan untuk datang lagi untuk menerima dosis berikutnya. 14
  • 15. SKRINING TT WUS Langkah pertanyaan (pertanyaan kunci) : 1. Tanyakan umur WUS/tahun kelahiran ? (kunci : umur 31 tahun/lahir tahun 1977 >31 thn tidak imunisasi Anak Sekolah  loncat ke pertanyaan 4 ) 2. Pendidikan SD, lulus/sampai kelas 6? 3. Apakah mendapat imunisasi/disuntik di SD? Waktu kelas berapa dan berapa kali? 4. Pernah mendapat imunisasi waktu catin? Berapa kali?Jarak pemberian imunisasi? 5. Sudah hamil berapa kali? 6. Apakah saat hamil mendapat imunisasi? berapa kali?Jarak pemberian dgn imunisasi sebelumnya ? Catatan : umur kunci : Tahun skrining (2008) dikurangi tahun kunci (1977)  berubah sesuai tahun saat skrining 15
  • 16. CARA SKRINING STATUS TT pada WUS usia < 31 tahun Riwayat Skrining lengkap Skrining sederhana BIAS Kls 1  2x (T2) Kls 1 Pernah (T1) Cat: Kls 2 Kls 6 Pernah (T2) •Thn 1998-2000 BIAS Kls 3 TToxoid kls 1-6 (umur Kls 4 16-14 thn). Kls 5 •Umur 17 s/d 30 thn, Kls 6  2x (T3) TToxoid klas 1 & 6 Catin TT 1  + (T4) Pernah (T3) TT 2  - Hamil 1 TT 1  + (T5) Pernah (T4) TT 2  + Status sekarang T5 T4 16
  • 17. CARA SKRINING STATUS TT pada WUS usia > 31 tahun RIWAYAT SKRINING LENGKAP SKRINING SEDERHANA CATIN + T1 Pernah 1 - HAMIL I + T2 Pernah 1 + HAMIL II + T3 Pernah 1 - HAMIL III (Sekarang) ? T3 1+1+1=T3 DIIMUNISASI TT  T4 DIIMUNISASI TT  T4 17
  • 18. Latihan skrining (I): 1. WUS lahir tahun 1975, datang untuk ANC anak ke 3. Hasil anamnesa : saat catin WUS tidak disuntik/ imunisasi. Saat hamil anak ke 1 mendapat imunisasi 2 kali, saat hamil anak ke 2 mendapat imunisasi 2 kali. Berapa status TT WUS tersebut? Apakah WUS diberi imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali? 2. WUS usia 37 tahun, datang untuk ANC anak ke 2. Hasil anamnesa : saat catin WUS mendapat imunisasi 2 kali. Saat hamil anak ke1 mendapat imunisasi 2 kali. Berapa status TT WUS? Apakah WUS diberi imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali? 18
  • 19. SKRINING STATUS TT pada WUS RIWAYAT Skrining WUS umur 32 th Skrining WUS umur 37 th CATIN - +  T1 - +  T2 HAMIL I + T1 +  T3 +  T2 + + T3 Status skrining  T3 HAMIL II + DIIMUNISASI TT 1x  TT4 HAMIL III Status skrining T3 DIIMUNISASI TT 1x  TT4 19
  • 20. Kasus 1-6 Sdh Berapa kali Perlu TT di No Umur imunisasi Terakhir saat hamil Jarak? ANC? Tetanus ini? 1 20 tahun 0 kali belum pernah 2 20 tahun 1 kali 2 tahun yang lalu 3 25 tahun 2 kali 1 tahun yang lalu 4 25 tahun 2 kali 2 tahun yang lalu 5 25 tahun 3 kali 4 tahun yang lalu 6 30 tahun 3 kali 1 tahun yang lalu 20
  • 21. Kasus 1-6 Sdh Berapa kali Perlu TT No Umur imunisasi Terakhir saat hamil Jarak? di ANC? Tetanus ini? 1 20 tahun 0 kali belum pernah Ya 2 kali 1 bulan 2 20 tahun 1 kali 2 tahun yang lalu Ya 2 kali 6 bulan 3 25 tahun 2 kali 1 tahun yang lalu Ya 1 kali 4 25 tahun 2 kali 2 tahun yang lalu Ya 1 kali 5 25 tahun 3 kali 4 tahun yang lalu Ya 1 kali 6 30 tahun 3 kali 1 tahun yang lalu Ya 1 kali 21
  • 22. Kasus 7-12 Sdh Berapa kali Perlu TT No Umur imunisasi Terakhir saat hamil Jarak? di ANC? Tetanus ini? 7 30 tahun 3 kali 2 tahun yang lalu 8 30 tahun 4 kali 1 tahun yang lalu 9 30 tahun 4 kali 2 tahun yang lalu 10 35 tahun 4 kali 4 tahun yang lalu 11 35 tahun 5 kali 3 tahun yang lalu 12 35 tahun 5 kali 9 tahun yang lalu 22
  • 23. Kasus 7-12 Sdh Berapa kali Perlu TT No Umur imunisasi Terakhir saat hamil Jarak? di ANC? Tetanus ini? 7 30 tahun 3 kali 2 tahun yang lalu Ya 1 kali 8 30 tahun 4 kali 1 tahun yang lalu Ya 1 kali 9 30 tahun 4 kali 2 tahun yang lalu Ya 1 kali 10 35 tahun 4 kali 4 tahun yang lalu Ya 1 kali 11 35 tahun 5 kali 3 tahun yang lalu Tidak 12 35 tahun 5 kali 9 tahun yang lalu Tidak 23
  • 24. Prosedur Screening Penjaringan Sasaran Sasaran datang di klinik/tempat pelayanan Sehat Sakit Belum Belum Belum Lengkap Belum Lengkap Lengkap Lengkap Indikasi Kontra Indikasi Kontra Positif Negatif Positif Negatif Tidak diimunisasi Motivasi Motivasi Untuk Motivasi Datang Pada Periode Imunisasi Berikutnya Imunisasi 24
  • 25. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi 3. Konseling Lingkup konseling • membantu klien agar dapat membuat suatu keputusan tentang imunisasi yang akan diterima • mencakup komunikasi dua arah di antara klien dan konselor • mengandung muatan informasi yang obyektif, pemahaman isi informasi tersebut di implementasikan oleh klien terhadap sesuai kebutuhan dan kondisinya 25
  • 26. INGAT !!!! 4 pesan penting yg perlu disampaikan kepada orang tua • Manfaat dari vaksin yang diberikan (contoh: BCG untuk mencegah TBC) • Tanggal imunisasi dan pentingnya KMS disimpan secara aman dan bawa pada saat kunjungan berikut • Apa akibat ringan dapat dialami, cara mengatasi dan tidak perlu khawatir. • Tujuan: minimal 5 kali kontak untuk menyelesaikan semua vaksinasi sebelum HUT 1 tahun. 26
  • 27. PENCATATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP Tanggal Lahir: ........ / ........ / ...... Nama Anak: ........................................... Nama Orang Tua Anak: ................................. Umur (bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 **12+ Vaksin Tanggal Pemberian Imunisasi HB-0 (0-7 hari) BCG Polio 1 DPT/ HB-1 *Polio 2 *DPT/ HB-2 *Polio 3 *DPT/ HB-3 *Polio 4 Campak *) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan). *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan). **) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap. Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi. KETERANGAN: Vaksin Lain Tambahan Vaksin Tanggal Pemberian Vaksin Tanggal Pemberian Jadual tepat Waktu yang masih Waktu yang tidak pemberian diperbolehkan untuk diperbolehkan untuk imunisasi dasar lengkap pemberian imunisasi pemberian imunisasi dasar lengkap dasar lengkap Waktu pemberian imunisasi bagi anak di atas 1 th yg belum lengkap 27
  • 28. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi 4. Pemberian Vaksin yang tepat dan aman a. Sebelum pelaksanaan imunisasi :  Periksa label vaksin dan pelarut  Periksa tanggal kadaluarsa  Periksa VVM  Jangan gunakan: – vaksin tanpa label – vaksin yang kadaluarsa – Vaksin dengan status VVM telah C atau D 28
  • 29. B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi b. Mencampur vaksin dengan pelarut:  Baca label pada ampul atau vial pelarut pastikan dikirim oleh pabrik yang sama  Goyang vial atau ampul vaksin pastikan semua bubuk ada pada dasar vial/ampul  Buka vial atau ampul vaksin amati pelarut pastikan tidak retak 29
  • 30. b. Mencampur vaksin dengan pelarut: Lanjutan….  Buka ampul kaca,  Sedot pelarut ke dalam semprit pencampur. Gunakan ADS yang baru untuk mencampur vaksin dengan pelarut.  Mencampur vaksin dengan pelarut  Tarik pelan-pelan pelarut masuk ke dalam semprit dan suntikkan ke dalam botol atau ampul vaksin. Lalu dikocok sehingga campuran menjadi homogen.  Masukkan semprit dan jarum pencampur ke dalam safety box setelah digunakan. 30
  • 31. Cara membuka & mencampur vaksin BCG. Ambil gergaji ampul yang telah tersedia dalam paket vaksin dan goreskan dengan keras pada sekeliling ampul, lalu bersihkan dengan kapas basah kering untuk mengangkat serpihan-serpihan goresan ampul. Pegang bagian atas ampul dengan memasukkan kantong plastik bening (kantong obat), tujuannya agar serbuk vaksin tidak terbang pada saat mematahkan leher ampul. Kemudian patahkan pada bagian yang telah digoreskan (digergaji). Jika terjadi kesalahan saat mematahkan ampul, musnahkan ampul yang kemungkinan isinya telah terkontaminasi, lindungi bagian yang akan dipatahkan sebelum membuka ampul yang baru. Menarik Cairan ke syringe - Gunakan ADS yang baru untuk mengencerkan. - Masukkan jarum ke dalam ampul, tarik piston untuk menyedot semua pelarut Melarutkan vaksin Semprit yang sudah berisi pelarut disuntikkan perlahan-lahan ke dalam ampul atau vial vaksin. Lalu digoyang-goyang sehingga campuran menjadi homogen.Semprit dan jarum yang sudah dipakai langsung dimasukkan kedalam safety box 31 tanpa menutup jarum (no recapping).
  • 32. Penanganan vaksin yang sudah dilarutkan Ingat : • Pelarut tidak boleh saling ditukar • Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan vaksin. • Pelarut harus didinginkan sebelum dicampur dengan vaksin, minimal 12 jam dalam lemari es • Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum anda siap mengimunisasi. • Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur dengan pelarut setelah tiga jam (untuk vaksin BCG) atau setelah 6 jam (untuk vaksin Campak) atau pada akhir pelayanan imunisasi, 32
  • 33. c. Menyimpan vaksin yang telah dicampur dengan pelarut di atas bantalan busa yang ada di dalam vaksin carrier. 33
  • 34. 5. Menggunakan alat suntik ADS (Autodisable Syringe) Adalah alat suntik yang setelah satu kali digunakan secara otomatis menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi. 34
  • 35. 5. Menggunakan alat suntik ADS (Autodisable Syringe) Tata cara penggunaan alat suntik auto- disable  Bersihkan daerah penyuntikan dengan kapas basah  Pegang tabung (barrel) semprit antara ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Jangan menyentuh jarum. Alat penyedot (plunger) bisa bergerak maju mundur hanya sekali  Suntikkan jarum pelan-pelan.  Gunakan ibu jari untuk menekan alat penyedot tanpa memutar-mutar semprit.  Tarik jarum dengan cepat dan hati-hati (lebih sakit jika menarik dengan pelan).  Jangan menggosok daerah dimana suntikan diberikan. 35
  • 37. Cara dan lokasi penyuntikan Vaksin BCG DPT/HB Campak Polio HB Uniject Tempat Lengan Paha tengah Lengan Kiri Mulut Paha sebelah suntikan kanan atas bagian luar Atas kanan bagian luar tengah luar Cara Intrakutan Intramuskular Sub Kutan Diteteskan Intramuskular Penyuntikan Dosis 0.05 cc 0.5 cc 0.5 cc 2 tetes 0.5 cc 37
  • 38. 6. Kontra indikasi pemberian imunisasi Tiga kontraindikasi imunisasi:  Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat merupakan kontra indikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam dan panas > 380C merupakan kontraindikasi pemberian DPT/HB1 dan campak.  Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS,sedangkan vaksin lainnya sebaiknya diberikan.  Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, jangan berikan imunisasi. Mintalah ibu untuk kembali lagi jika bayinya sudah sehat. 38
  • 39. Bayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya diimunisasi:  alergi atau asma (kecuali jika diketahui ada alergi terhadap komponen khusus dari vaksin yang disebutkan di atas);  sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare dengan suhu dibawah 38,50C;  riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan setelah imunisasi;  pengobatan antibiotik;  dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS; tanda-tanda dan gejala AIDS kecuali BCG  riwayat sakit kuning pada kelahiran. 39
  • 40. Bayi yang mengalami kondisi ini sebaiknya diimunisasi  anak diberi ASI;  sakit kronis seperti penyakit jantung kronis, paru-paru, ginjal atau liver;  kondisi syaraf stabil seperti kelumpuhan otak karena luka atau Down’s Syndrome;  prematur atau berat lahir rendah;  Sebelum atau pasca operasi;  kurang gizi; 40
  • 41. 7. Pengisian Buku Pencatatan Alat-alat pencatat data dasar yang harus dimiliki oleh setiap fasilitas pelayanan kesehatan adalah: »Buku Kohort Ibu »Buku Kohort Bayi »Buku KIA »Laporan hasil Imunisasi 41
  • 42. FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN BAYI DI UNIT PELAYANAN (KOHORT BAYI) DESA / KELURAHAN : NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN : PUSKESMAS : NOMOR JENIS BERAT LAHIR (GRAM) MANAJEMEN TERPADU PEMANTAUAN BERAT BADAN (BB) Kg DETEKSI DAN TUMBUH KEMBANG TANGGAL IMUNISASI: ASI MENINGGAL KELAMIN TANGGAL TANGGAL NAMA ALAMAT BAYI MUDA (MTBM) (DDTK) DAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) VIT EKS VIT.A NAMA BAYI LAHIR BUKU KIA ORANG TUA RT/RW K1 URUT INDEKS <2500 2500/LEBIH KN1 KN2 HB0(0<7 HARI) HB0( 7-28 HARI) BCG POL1 DPT/HB (1) POL2 DPT/HB (2) POL3 DPT/HB (3) POL4 CAMPAK 6 BLN 6 BLN TGL ASPHYXIA BBLR TN ISPA DIARE LAIN2 L P J F M A M J J A S O N D (HARI 1-7) (HARI 8-28) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 *). NAMA POSYANDU/RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/ Diisi tgl imunisasi ….. ,TGL,………BLN,………TAHUN……… BALAI PENGOBATAN/PRAKTEK PERAWAT/LAIN-LAIN. Petugas **) PEMBERIAN VITAMIN A 2 X (BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS)) 42 ( )
  • 43. REGISTER KOHORT IBU UNIT PELAYANAN KESEHATAN : DESA/KELURAHAN : PUSKESMAS : NO NAMA UMUR HAMIL KE JARAK KEHAMILAN BB PENDETEKSI KUNJUNGAN IBU + IMUNISASI TT(*) PERTOLONGAN KELAHIRAN IBU MENYUSUI TB HB TENSI ALAMAT IBU (TAHUN) KEHAMILAN (MINGGU) TII FAKTOR RESIKO J F M A M J J A S O N D PERSALINAN LH KET URUT INDEX IBU SUAMI 1 .2-4 >5 <2 THN >2THN LM BUFAS I BUFAS II BUFAS III <20 20-35 >35 0-12 13-24 24 <45 KG <145 CM <8 GR >160/95 K NK K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT K.IBU IM TT <2500 >2500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 (*) Diisi status imunisasi TT ( TT1/TT2/TT3/TT4/TT5) ibu hamil (terlebih dahulu dilakukan skrening) (IM TT) ……. TGL,……BLN………,TAHUN……… (*) Diisi kunyajungan ibu tiap bulan ( K IBU ) Petugas Diisi status TT dgn melakukan skrining dahulu, bila diberi imunisasi, status TT dilingkari Vitamin A Bufas 2 x 200.000 SI (Merah) bdengan interval pemberian 24 jam 43 ( )
  • 44. FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN TT WUS TIDAK HAMIL DI UNIT PELAYANAN PUSKESMAS : NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN : DESA/KELURAHAN : TAHUN : ALAMAT DESA/KELURAHAN, HASIL SKRINING TGL/BL/THN IM BERIKUTNYA NO. NAMA WUS UMUR NAMA SUAMI KECAMATAN STATUS TT TGL/BLN/THN TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 *) NAMA RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/ …... ,TGL,…… BALAI PENGOBATAN/PRAKTEK PERAWAT/LAIN-LAIN. Petugas ( ) Diisi tgl imunisasi 44
  • 45. LAPORAN HASIL IMUNISASI RUTIN DI RUMAH SAKIT/UNIT PELAYANAN SWASTA NAMA UNIT PELAYANAN *) : ALAMAT : PUSKESMAS : BULAN……… TAHUN………….. ASAL DESA SASARAN JUMLAH BAYI DIIMUNISASI JUMLAH WUS DIIMUNISASI NO. IMUNISASI HB0(0<7 HARI) HB0( 7-28HARI) HB0(TOTAL) BCG POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2) POLIO3 DPT/HB (3) POLIO4 CAMPAK TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 TOTAL: *) RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/UNIT PELAYANAN KESEHATAN LAIN………………………. TANGGAL ……………… PELAPOR 45 (………………………………….)
  • 46. C. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi 1. Pada Tempat Pelayanan statis  Menangani sisa vaksin :  Membuang alat-alat suntik bekas - Alat suntik bekas harus dibuang kedalam kotak pengaman (safety box) tanpa menutup kembali (no recapping) - Kotak pengaman jangan diisi terlalu penuh (3/4 bagian) - Kotak pengaman harus ditutup dan disimpan di tempat yang aman sampai dimusnahkan - Vial/ampul bekas serta sampah lainnya, sebaiknya dibungkus dengan koran atau masukkan ke kardus lain. Bila pemusnahan sampah medis belum dikelola secara terpusat di kabupaten/kota maka puskesmas harus mengubur atau membakarnya. 46
  • 47. C. Kegiatan Akhir Pelayanan Imunisasi (lanjutan…) 2. Pada Tempat Pelayanan Lapangan – Membereskan Vaksin Carrier – Meninggalkan Tempat Pelayanan dalam keadaan bersih dan rapi – Mengembalikan vaksin ke dalam lemari es – Membersihkan Vaksin Carrier – Memberikan data hasil Imunisasi kepada Korim 47
  • 48. D. Tindak Lanjut Drop Out Sistem untuk Menindak Lanjuti drop out: Dua sistem untuk menindaklanjuti drop out yang bisa digunakan dengan mudah: – Menggunakan buku register imunisasi – Kartu peringatan (reminder card) 48
  • 49. Hak mereka utk dapatkan pelayanan Imunisasi berkualitas 49
  • 50. 50