Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tidur dan istirahat, fisiologi tidur, jenis-jenis tidur, gangguan tidur, dan kebutuhan istirahat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tidur dan istirahat penting untuk kesehatan dan memulihkan fungsi tubuh.
3. Pengertian Tidur dan Istirahat
• Tidur merupakan kondisi tidak sadar
dimana individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensoris yang
sesuai, atau juga dapat dikatakan
sebagai keadaan tidak sadarkan diri
yang relative.
• Istirahat merupakan keadaan relaks
tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi
juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan.
4. •
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya
hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk
mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan
bangun.
•
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunann saraf
pusat, saraf perifer, endokrin kardiovaskuler, respirasi dan
muskuloskeletal (Robinson 1993, dalam Potter).
•
Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi atau direkam dengan:
Electroencephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak,
Electromiogram (EMG) untuk pengukuran tonus otot
Electrooculogram (EOG) untuk mengukur pergerakan
makan.
5. Fisiologi Kesehatan Tidur...
• Reticular Activating System (RAS) di bagian
batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel
khusus dalam memepertahankan kewaspadaan
dan kesadaran.
• RAS memberikan stimulus
visual, audiotori, nyeri, dan sensori raba dan
menerima stimulus dari korteks serebri
(emosi, proses pikir).
• Pada keadaan sadar mengakibatkan neuron
dalam RAS melepaskan katekolamin, misalnya
norepineprine.
• Saat tidur mungkin disebabkan oleh pelepasan
serotinin dari sel-sel spesifik di pons dan batang
otak tengah yaitu bulbar synhronizing regional
(BSR).
• Jika ruangan gelap dan tenang aktivitas RAS
menurun, pada saat itu BSR mengeluarkan serum
serotinin.
6. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
TINGKAT
JUMLAH KEBUTUHAN
PERKEMBANGAN
TIDUR
NO
USIA
1.
0 – 1 bulan
Neonatus
14 – 18 jam/hari
2.
1 – 18 bulan
Bayi
12 – 14 jam/hari
3.
18 bulan – 3 tahun
Anak
11 – 12 jam/hari
4.
3 – 6 tahun
Prasekolah
11 jam/hari
5.
6 – 12 tahun
Sekolah
10 jam/hari
6.
12 – 18 tahun
Remaja
8,5 jam/hari
7.
18 – 40 tahun
Dewasa Muda
7 – 8 jam/hari
8.
40 – 60 tahun
Paruh Baya
7 jam/hari
9.
> 60 tahun
Dewasa Tua
6 jam/hari
7. Jenis-jenis Tidur
1. Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)
Jenis tidur yang disebabkan oleh
menurunnya kegiatan dalam sistem
pengaktivasi reticularis, disebut
dengan tidur gelombang lambat (slow
wave sleep) karena gelombang otak
bergerak sangat lambat.
ciri-ciri:
a. Betul-betul istirahat penuh.
b. Tekanan darah menurun.
c. Frekuensi napas menurun.
d. Pergerakan bola mata melambat.
e. Mimpi berkurang.
f. Metabolisme turun.
8. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)
• Perubahan selama proses tidur gelombang
lambat adalah melalui elektroensefalografi
dengan memperlihatkan gelombang otak
dan otak berada pada setiap tahap tidur,
yaitu:
1. Pertama, kewaspadaan penuh dengan
gelombang beta yang berfrekuensi
tinggi dan bervoltase rendah.
2. Istirahat tenang yang diperlihatkan
pada gelombang alfa.
3. Tidur ringan karena terjadi
perlambatan gelombang alfa ke jenis
teta atau delta yang bervoltase rendah.
4. Tidur nyenyak karena gelombang
lambat dengan gelombang delta
bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2
per detik.
9.
10. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)...
Tahap tidur NREM ada 4 tahapan
yaitu :
1. NREM tahap I
a. Tingkat transisi.
b. Merespon cahaya.
c. Berlangsung beberapa menit.
d. Mudah terbangun dengan
rangsangan.
e. Aktivitas fisik menurun,
tanda vital dan metabolisme
menurun.
f. Bila terbangun terasa sedang
bermimpi
2. NREM tahap II
a. Periode suara tidur.
b. Mulai relaksasi otot.
c. Berlangsung 10-20
menit.
d. Fungsi tubuh
berlangsung lambat.
e. Dapat dibangunkan
dengan mudah.
11. Jenis-jenis Tidur: Tidur Non Rapid Eye Movement (NREM)...
3. NREM tahap III
a. Awal
tahap
dari
keadaan tidur nyanyak.
b. Sulit dibangunkan.
c. Relaksasi
otot
menyeluruh.
d. Tekanan
darah
menurun.
e. Berlangsung
15-30
menit.
4. NREM tahap IV
a. Tidur nyenyak.
b. Sulit untuk
dibangunkan, butuh
stimulus intensif.
c. Untuk restorasi dan
istirahat, tonus otot
menurun.
d. Sekresi lambung
menurun.
e. Gerak bola mata cepat.
12. Jenis-jenis Tidur: Tidur Rapid Eye Movement (REM)
2. Tidur Rapid Eye Movement (REM):
Ciri-ciri tidur paradoks adalah sebagai berikut:
• Biasanya disertai dengan mimpi aktif
• Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur
nyenyak gelombang lambat.
• Tonus otot selama tidur nyenyak sangat
tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal
atas sistem pengaktivasi retikularis.
• Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak
teratur.
• Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang
tidak teratur.
• Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan
irregular, tekanan darah meningkat atau
berfluktuasi, sekresi gaster meningkat dan
metabolisme meningkat.
• Tidur ini penting untuk keseimbangan
mental, emosi, juga berperan dalam
belajar, memori, dan adaptasi.
13. Secara umum, siklus tidur normal adalah sebagai berikut:
Bangun
REM
NREM I
NREM II
NREM II
NREM III
NREM III
NREM IV
Sumber: Potter & Perry 1997
NREM II
14. 1.
2.
3.
4.
Menjaga keseimbangan mental
Emosional
Kesehatan
Mengurangi stress pada paru
kardiovaskular dan endokrin
Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari
tidur:
Efek pada sistem saraf yang diperkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan
saraf.
Efek pada struktur dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan.
15.
16. Gangguan Tidur
1. Insomnia
a. Initial Insomnia, merupakan
ketidakmampuan untuk jatuh
tidur atau mengawali tidur.
b. Intermiten Insomnia, merupakan
ketidakmampuan tetap tidur
karena selalu terbangun pada
malam hari.
c. Terminal Insomnia, merupakan
ketidakmampuan untuk tidur
kembali setelah bangun tidur
pada malam hari.
17. Gangguan Tidur...
2. Hipersomnia
• Gangguan
tidur
dengan kriteria tidur
berlebihan,
pada
umumnya lebih dari
Sembilan jam pada
malam hari.
18. Gangguan Tidur...
3. Parasomnia
• Kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu
pola
tidur,
seperti
somnambulisme (berjalan-jalan dalam
tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak
19. 5. Apnea Tidur dan Mendengkur
• Mendengkur disebabkan oleh
adanya rintangan dalam
pengaliran udara di hidung
dan mulut pada waktu tidur
• Mendengkur pada umumnya
tidak
termasuk
dalam
gangguan
tidur,
tetapi
mendengkur yang disertai
dengan keadaan apnea dapat
menjadi masalah.
20. Gangguan Tidur...
4. Enuresa
a. Enuresia
Nokturnal, merupakan
mengompol diwaktu tidur.
Enuresia nokturnal
umumnya merupakan
gangguan pada tidur NREM.
b. Enuresia
diurnal, merupakan
mengompol pada saat
bangun tidur.
21. Gangguan Tidur...
5. Narcolepsi
• Narcolepsi merupakan keadaan
mengendalikan diri untuk tidur
• Suatu gangguan neurologis.
tidak
dapat
23. Gangguan Tidur...
6. Gangguan Pola Tidur secara Umum
Suatu keadaan di mana individu
mengalami atau mempunyai risiko
perubahan dalam jumlah dan kualitas
pola istirahat yang menyebabkan
ketidaknyamanan atau mengganggu
gaya hidup yang diinginkan.
terlihat pada pasien dengan kondisi
yang memperlihatkan perasaan lelah,
mudah terangsang dan gelisah, lesu
dan apatis, kehitaman di daerah
sekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, mata perih,
perhatian
terpecah-pecah,
sakit
kepala, dan sering menguap atau
mengantuk.
24. APLIKASI TEORI (KASUS)
Ny. KS, 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam
dengan diagnosis medis demam berdarah. Pasien
mengeluhkan mual, pusing, sakit kepala, dan sulit tidur.
Sudah 2 hari ini pasien tidak bisa tidur nyenyak dan setiap
tidur selalu mudah terbangun. Saat dijumpai perawat,
wajah pasien tampak sayu, ada lingkaran hitam di mata,
bicara tidak semangat, serta berulang kali menguap.
Tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 98 x/menit, pernapasan
16 x/menit, dan suhu 38,5⁰C. Pasien belum diizinkan turun
dari tempat tidur karena jumlah trombosit dari hasil
pemeriksaan darah adalah 78.000.
25. Pengkajian Keperawatan
• Data Subjektif: Ny. KS mengeluh
mual, pusing, sakit kepala, dan
sulit tidur.
• Data Objektif:
Klien tidak bisa tidur nyenyak.
Klien selalu mudah terbangun
saat tidur.
Wajah klien tampak sayu.
Lingkaran hitam di mata.
Klien tidak semangat bicara.
Klien berulang kali menguap.
26. Diagnosis Keperawatan
Gangguan pola tidur:
1. Insomnia b/d nyeri.
2. Insomnia b/d
demam.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Tujuan:
Masalah gangguan
istirahat-tidur pasien dapat
teratasi.
1. Bandingkan pola tidur pasien saat
ini dengan kebiasaan tidur sebelum
di rawat atau episode gangguan
tidur saat ini.
2. Awasi dan mendiskusikan
kemungkinan penyebab gangguan
tidur.
3. Memberikan dorongan untuk
mengekspresikan perhatian bila
dan kapan tidak bisa tidur dengan
mudah.
4. Jelaskan penyebab gangguan tidur
dan kemungkinan untuk
mengatasinya.
5. Jelaskan bahwa pil tidur tidak akan
efektif setelah penggunaan selam 1
bulan dan pil ini dapat
memengaruhi kualitas tidur pada
siang hari.
6. Berikan obat-obat untuk
mengurangi rasa nyeri dan penurun
demam.
Kriteria Hasil:
1. Pasien tidur malam 5-7
jam/hari.
2. Tidak ada keluhan
insomnia.
3. Tidak ada tanda-tanda
kurang tidur (lingkaran
hitam di mata, lesu,
menguap terus).
4. Pasien melakukan
tindakan-tindakan yang
mempercepat tidur.
27. Implementasi (Pelaksanaan)
Hari/Tgl/Jam
Senin/ 20 Maret
2013 Pkl. 08.00
No. Diagnosis
Tindakan
Keperawatan
1
Hasil
Membandingkan pola tidur Perawat mengetahui
pasien
saat
ini
Tanda
Tangan
Said
dengan perbandingan perubahan
kebiasaan tidur sebelum di kebiasaan tidur pasien
rawat atau episode gangguan sebelum dan sesudah
tidur saat ini.
dirawat atau episode
gangguan tidur saat ini.
Pkl. 09.00
Mengawasi dan
Perawat mengetahui
mendiskusikan kemungkinan penyebab gangguan tidur
penyebab gangguan tidur.
yang dialami pasien yaitu
insomnia berdasarkan
nyeri dan demam.
Said
28. Pkl. 10.00
Memberikan
dorongan Pasien merasa nyaman
Salma
untuk mengekspresikan dan senang karena
perhatian bila dan kapan diberi perhatian oleh
tidak bisa tidur dengan perawat saat tidak bisa
mudah.
tidur dengan mudah
karena nyeri dan
demam.
Pkl. 11.00
menjelaskan
gangguan
penyebab Pasien atau keluarga
tidur
kemungkinan
mengatasinya.
dan pasien mengerti dan
untuk mengetahui penyebab
gangguan tidur yang
dialami pasien.
Salma
29. Pkl. 12.00
menjelaskan bahwa Pasien dan keluarga
Vica
pil tidur tidak akan pasien mengetahui
efektif
setelah bahwa pil tidur tidak
penggunaan selama efektif bila diberikan
1 bulan dan pil ini kepada pasien.
dapat memengaruhi
kualitas tidur pada
siang hari.
Pkl. 13.00
Berikan
obat-obat Insomnia
untuk
mengurangi berdasarkan nyeri
rasa
nyeri
dan dan demam yang
penurun demam.
pasien alami sudah
berkurang.
Vica