Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Jenis penyakit sistem reproduksi wanita
1. Jenis penyakit sistem reproduksi wanita
1. Amenorrhea
Merupakan keadaan dimana terjadinya kegagalan menstruasi. Terdapat 2 jenis
amenorrhea, amenorre-primer dan sekunder. Amenorre primmer adalah terlambatnya
menstruasi secara tidak normal.
2. Erosi serviks
Ini adalah kondisi di mana terbentuknya borok di daerah leher rahim. Hal ini ditandai
dengan bintik-bintik merah dan pink cerah disekitar pembukaan serviks.
3. Cervicitis
Pada dasarnya ini merupakan peradangan serviks uteri. Banyak terdapat kelenjar lendir di
daerah ini yang melumasi organ kewanitaan. Meskipun demikian, kondisi ini menjadi
lingkungan yang kondusip bagi tumbuhnya mikroba dan bakteri lainnya. Dengan
demikian, infeksi pada organ kewanitaan dapat ditularkan ke servik uterus menyebabkan
peradangan serviks
4. oligomenore
Ini adalah kondisi yang ditandai oleh kesenjangan yang berkepanjangan antara dua
menstruasi. Biasanya seorang wanita haid setiap 25-30 hari, namun dalam oligomenore,
seorang wanita hanya mengalami menstruasi selama 4 sampai 9 kali dalam setahun.
Kondisi ini disebabkan karena kekurangan hormon estrogen. dan kondisi ini juga dapat
menyebabkan infertilitas.
5. Demam nifas
Terjadi dalam waktu 10 hari setelah melahirkan atau keguguran. Hal ini ditandai dengan
demam yang sangat tinggi, dan membutuhkan perhatian medis.
6. Polycystic ovary syndrome (pcos)
Ini adalah gangguan hormonal yang umum pada wanita usia reproduksi. Hal ini ditandai
dengan periode haid yang tidak normal dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Jika
2. tidak terdiagnosis pada tahap awal dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan
berisiko.
Jenis penyakit sistem reproduksi pria
1. Ginekomastia
Penyakit ini disebabkan oleh pembesaran payudara pada pria secara tidak normal. Ini
terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon endrogen. Gejala yang mungkin timbul
bisa berupa benjolan atau gumpalan yang keras pada payudara, keluar cairan dari puting,
nyeri payudara, nyeri tekan pada payudara, payudara yang bengkak, pembengkakan
kelenjar getah bening di ketiak, pembesaran salah satu atau kedua payudara
2. Hidrokel
Penyakit ini ditandai dengan akumulasi cairan di dalam dan sekitar testis. Ini biasanya
terjadi pada pria di atas 40 tahun. Penyebab Hidrokel adalah cedera fisik langsung ke
testis atau bisa dikarenakan gangguan internal. Ini adalah kondisi asimtomatik dan jika
tidak ditangani dapat menyebabkan tumor testis.
3. Priapism
Gangguan ini merupakan kondisi dimana ereksi terasa menyakitkan. Gejala priapism
antara lain ereksi yang menetap selama 4-6 jam, timbul nyeri, dan batang kelamin keras
meski ujungnya lunak. Priapism juga bisa terjadi meski tidak ada dorongan seksual.
Kondisi ini timbul ketika darah di organ reproduksi pria terperangkap dan tidak bisa
disalurkan. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, maka hal itu bisa menyebabkan
jaringan parut (scar) dan impotensi yang permanen. Priapism bisa menimpa pria berbagai
usia, termasuk bayi.
4. Gangguan Prostat
Merupakan gangguan yang terjadi pada kelenjar prostat. Hal ini bisa berupa kanker
prostat atau peradangan prostat.
5. Sipilis
Merupakan penyakit kelamin yang diakibatkan bakteri. Penyakit ini bisa ditularkan
melalui hubungan seksual. Gejalanya bisa berupa rasa sakit di kelamin, bagian tubuh
lainnya, atau mulut. Jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan komplikasi yang
serius seperti kejang, atau bahkan kebutaan.