2. • Tidak adanya kesalahan atau bebas dari
cedera karena kecelakaan (Kohn, Corrigan
& Donaldson, 2000).
• Keselamatan pasien (patient safety) adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.
3. 1) Terciptanya budaya keselamatan pasien di
Rumah Sakit
2) Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit
terhadap pasien dan masyarakat
3) Menurunnya KTD di Rumah Sakit
4) Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD
4. Keselamatan Pasien sebagai Isu Huku
Pasal 53 (3) UU No.36/2009
• Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus
mendahulukan keselamatan nyawa pasien.”
Tanggung jawab Hukum Rumah sakit
Pasal 29b UU No.44/2009
”Memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, antidiskriminasi, dan efekti dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan RumaH Sakit.
5. LANJ
Bukan tanggung jawab Rumah Sakit
UTAN
Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang Rumah sakit
“ Rumah Sakit Tidak bertanggung jawab secara hukum
apabila pasien dan/atau
keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan
yang dapat berakibat kematian
pasien setelah adanya penjelasan medis yang
• Hak Pasien “
kompresehensif.
Pasal 32d UU No.44/2009
• “Setiap pasien mempunyai hak memperoleh
layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional”
6. • Keselamatan Pasien Rumah Sakit- KPRS
(patient safety) adalah suatu sistem dimana
RS membuat asuhan pasien lebih aman. Hal
ni termasuk: asesment risiko, “Identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien
7. 1) Setiap staf yang bekerja di RS pasti ingin
memberikan yang terbaik dan teraman untuk
pasien.
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang aman
bagi pasien mungkin membutuhkan langkah-
langkah yang agak kompleks
3) Belajar dari pengalaman, meskipun itu sesuatu
yang salah adalah pengalaman yang berharga.
Koordinator patient safety dan manajer RS harus
membuat budaya yang mendorong pelaporan.
4) Keselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung
jawab individual. Pengembangan hanya bisa
terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat
5) Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih
baik untuk mempelajari dan mengikuti
perkembangan kualitas dari waktu ke waktu.
Misalnya saja data mortalitas
8. • Indikator patient safety merupakan ukuran yang
digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan
pasien selama dirawat di rumah sakit. Indikator ini
dapat digunakan bersama dengan data pasien
rawat inap yang sudah diperbolehkan meninggalkan
rumah sakit.