1. MATERI PENYULUHAN
PRE - EKLAMPSIA
APA ITU PRE EKLAMPSIA
Pre eklampsia adalah gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1) Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
(1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
(2) Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan
1 kg atau lebih perminggu.
(3) Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau
2+ pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan
laboratorium.
2) Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :
(1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
(2) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
(3) Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
2. (4) Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di
epigastrium.
(5) Ada edema paru dan sianosis.
PENYEBAB TERJADINYA PRE EKLAMPSIA ?
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya
racun di dalam darah ibu hamil.
Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1) Kelainan aliran darah menuju rahim.
2) Kerusakan pembuluh darah.
3) Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4) Diet atau konsumsi makanan yang salah.
APA SAJA TANDA DAN GEJALA TERJADINYA PRE EKLAMPSIA ?
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan
(1) pertambahan berat badan yang berlebihan
(2) diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre
eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut :
1) sakit kepala di daerah prontal.
2) diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3) nyeri di daerah epigastrium.
4) mual atau muntah.
BAGAIMANA PROSES TERJADINYA PRE EKLAMPSIA ?
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus.
Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat
dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh
3. mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi
tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan
berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan
dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air
dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus.
Perubahan pada organ-organ :
1) Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-
batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini
terjadi pula pada pembuluh darah otak.
2) Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta,
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan
oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering
terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat
maka terjadilah partus prematurus.
3) Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai
akibatnya terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun
sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi
oliguria dan anuria.
4) Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan
oleh edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa
pula karena terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses
paru.
5) Perubahan pada mata
4. Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini
dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat
terjadi ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah
penderita berat yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi
kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari
pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma,
diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6) Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada
metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi
ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH
normal. Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah
naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga
cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-
kejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga
natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk
bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat kembali pulih
normal.
APA SAJA FAKTOR RESIKO TERJADINYA PRE EKLAMPSIA ?
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali,
kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor
resiko yang lain adalah :
1) Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.
2) Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3) Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4) Kegemukan/obesitas.
5) Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6) Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.
5. APA AKIBAT LANJUT/KOMPLIKASI YANG TERJADI BILA PRE
EKLAMPSIA TIDAK SEGERA DITANGANI ?
1) Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah
menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin
akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan
janin melambat atau lahir dengan berat kurang.
2) Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim
sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi
maupun ibunya.
3) Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah),
Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim
dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah).
Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
4) Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia
dapat mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak,
hati atau ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma,
kerusakan otak bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.
DAN PENANGGULANGAN PRE EKLAMPSIA ?
PENCEGAHAN
1) Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama
yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi
garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia.
Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan
garam.
6. 2) Periksalah kehamilan secara teratur
untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa
lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat
untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang
mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil
terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi
ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda
harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum
mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3) Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak
tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan
mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat
lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias
terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2
liter per hari.
PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada
akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di
awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
7. Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah
turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat
bertahan.
2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun
tekanan darah. Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat
corticosteroid dapat memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga
dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran
prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia
akut/parah, dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk
mencegah yang terburuk. Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal,
seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.