Dokumen tersebut membahas konsep belajar bagi petani dalam penyuluhan pertanian. Proses belajar petani melibatkan perubahan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta sarana untuk menerapkan pengetahuan baru agar terjadi perubahan perilaku yang diinginkan. Agen penyuluhan perlu menciptakan situasi yang memotivasi petani untuk belajar secara aktif dengan melibatkan mereka secara langsung.
2. Arti Belajar bagi Petani
Belajar adalah memperoleh atau
memperbaiki kemampuan untuk
melaksanakan suatu pola sikap
melalui pengalaman dan praktek.
Belajar ditujukan untuk
melakukan perubahan kognitif
yang kelak untuk mengubah sikap.
3. Pada prinsipnya proses belajar telah
terjadi saat kognisi mengalami
perubahan.
Hukum dasar belajar adalah “Hukum
Efek” tindakan yang mengarah kepada
suatu hasil yang diinginkan cenderung
untuk diulangi dalam keadaan yang
serupa.
4. Hubungan sebab akibat merupakan hal
yang penting dalam belajar.
Manusia cenderung bersikap sedemikian
rupa yang dapat memberi konsukuensi
seperti yang diinginkan (penghargaan/
reward), yang bertindak tidak sesuai
dengan yang diinginkan (ganjaran/
punishment), proses pemberian
penghargaan (reinforcement/ pengukuhan).
5. Seseorang dapat membedakan
tindakan yang pantas memperoleh
hadiah, dan mana yang tidak dengan
belajar dari tindakannya.
Hasil panen yang tinggi adalah
penghargaan bagi petani, tetapi terjadi
perbedaan hasil dari tahun ke tahun.
6. Manusia banyak belajar dengan mencoba
serangkaian tindakan yang beragam.
Tingkat tindakan yang dilakukan
tergantung pada penghargaan yang
diterima.
Jika memperoleh penghargaan, percobaan
akan sering dilakukan, tetapi jika gagal
maka petani menjadi ragu2 untuk memulai
sesuatu yang baru lagi.
7. Orang akan belajar untuk membuat
perkiraan realistis mengenai pekerjaan
apa saja yang dapat atau tidak dapat
dikerjakannya.
Orang akan mempelajari dari
pengalaman mengerjakan pekerjaan
yang sama atau serupa pada masa lalu
dan tafsiran mereka mengenai
pengalaman tsb.
8. Mereka dapat juga belajar dengan
mengamati orang lain yang hampir
sama dengan mereka, mengerjakan
pekerjaan tertentu.
Jika tetanggaku bisa menggunakan
alat semprotnya, akupun harus belajar
menggunakannya.
9. Belajar bagi petani
mengandung tekanan rangkap
yaitu pencapaian
perkembangan individu dan
meningkatkan partisipasi sosial
dari individu.
10. Hasil belajar akan nampak pada perubahan
perilakunya.Perubahan yang diharapkan terjadi a.l:
1) pengetahuan, baik jenis maupun jumlahnya,
2) ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan yang
berkaitan dengan keperluannya,
3) kecakapan dalam berpikir untuk menyelesaikan persoalan
sehari2,
4) sikap yaitu kecenderungan untuk tidak berprasangka
terhadap hal2 yang belum dikenal,
5) mencoba sesuatu yang baru,
6) mau bergotongroyong dalam menyelesaikan masalah
bersama, dan
7) menimbulkan sikap swadaya dan swadana.
11. Dengan demikian pendidikan kepada
petani tidak cukup hanya dengan
memberi tambahan pengetahuan saja.
Betapapun pengetahuannya
bertambah, jika sikapnya masih tidak
percaya diri, masih tertutup terhadap
suatu inovasi, maka tidak akan terjadi
perubahan perilaku.
12. Perilaku petani yang bekerja dengan
menggunakan bajak dan kerbau,dan pupuk
alam dan menanam bibit seadanya, dapat
diberikan pengetahuan tentang penggunaan
traktor. Namun perubahan perilaku belum
tentu terjadi kalau petani tsb tidak mau
merobah sikapnya yang tertutup dan takut
melakukan sesuatu yang lain dari pada
yang telah dikenalnya secara turun
temurun.
13. Sebaliknya, jika petani tsb
digugah minatnya untuk mau
merobah sikapnya yang
konvensional dan tertutup, tapi
tidak memperoleh penambahan
pengetahuan, ketrampilan, maka
perubahan perilaku juga tidak
terjadi,
14. Andaikan penambahan
pengetahuan dan ketrampilan telah
diperolehnya, serta dia mau
merobah sikapnya yang tertutup,
tetapi tidak tersedia sarana untuk
mewujudkan hal yang baru tsb
dalam praktek kehidupannya
sehari2, perubahan perilaku juga
belum memungkinkan.
15. Jadi agar terjadi perubahan perilaku secara
utuh, proses belajar petani harus
digerakkan melalui usaha:
1. Perubahan sikap baru
2. Pemberian pengetahuan baru
3. Latihan ketrampilan baru
4. Penyediaan sarana baru
16. Dalam melaksanakan pendidikan untuk para petani dan
keluarganya ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Mereka sehari2 mempunyai kesibukan
dan kegiatan dalam rangka mencari
nafkah.
2. Mereka mempunyai pikiran, pandangan,
keinginan, dan kebiasaan yang terutama
dipengaruhi lingkungan pedesaan.
3. Perubahan apapun mempunyai akibat
langsung terhadap penghidupan dan
kehidupan mereka sendiri maupun
masyarakat pedesaan umumnya.
17. 4. Mereka sudah mempunyai sikap tertentu,
pengetahuan tertentu, dan ketrampilan
tertentu. Seringkali sikap ini sudah
membudaya dalam diri mereka, sehingga
tidak mudah untuk menggerakkan
terjadinya perubahan perilaku mereka.
5. Umumnya mereka mau belajar karena
terdorong oleh rasa tidak puas lagi dengan
perilakunya yang sudah ada.
18. Prinsip Belajar Dalam Penyuluhan
Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan
pendidikan yang berusaha untuk
menimbulkan perubahan perilaku sasaran.
Perubahan perilaku ini dicapai melalui
proses belajar.
Proses belajar dapat lebih mudah atau
lebih cepat terjadi dengan memperhatikan
beberapa prinsip belajar dalam
penyuluhan pertanian yaitu:
19. 1. Ada dorongan/ motivasi untuk
belajar. Hal ini terjadi kalau
dirasakan adanya harapan
untuk mendapatkan
keuntungan dari apa yang
dipelajari.
20. 2. Sesuai dengan keperluan.
Adanya rasa memerlukan atau
membutuhkan mendorong
peserta untuk berusaha belajar
dengan penuh kesadaran.
21. 3. Mudah dicerna. Cara atau
metoda penyajian harus
disesuaikan dengan daya
tangkap dan kemampuan
peserta, sederhana dan jelas.
22. 4. Melibatkan peserta secara aktif
dalam kegiatan belajar.
Partisipasi perlu dibina agar
peserta ikut merasakan dan
bertanggungjawab terhadap
hasil belajar dan prestasi kerja
mereka.
23. 5. Adanya kesempatan untuk
mencoba dan mempraktekkan.
Kalau ada kesempatan untuk
mengerjakan sendiri, melatih diri
terhadap pelajaran yang diterima
peserta akan lebih tekun dan
bergairah untuk belajar.
24. 6. Menaruh kepercayaan penuh
kepada penyuluh. Penyuluh
harus yakin akan kebenaran
materi yang diajarkan dan
trampil mengerjakan atau
menyajikan contoh2 yang perlu
ditampilkan.
25. 7. Ada rasa kemajuan dalam proses belajar.
Dalam penyuluhan pertanian, peserta
dibekali dengan ketrampilan untuk
memecahkan masalah mereka sendiri.
Adanya rasa kemajuan selama belajar,
akan membuat mereka lebih tekun dan
bergairah untuk belajar lebih lanjut.
26. Proses Belajar
Adalah pekerjaan
mengumpulkan atau
memperbaiki kemampuan
untuk membentuk suatu pola
perilaku yang diperoleh
melalui pengalaman dan
praktek.
27. Orang dapat belajar untuk bersikap efektif berdasarkan
pertimbangan:
- Perubahan lingkungan yang
dihadapkan pada pola pemberian
penghargaan dan ganjaran dari
suatu tindakan.
- Mengamati pola penghargaan dan
ganjaran yang diperoleh seseorang
atas tindakan yang dilakukannya.
28. - Informasi yang diharapkan
diperoleh sebagai konsekuensi
dari berbagai tindakan.
- Dari pemikiran konsekuensi,
dapat diharapkan beberapa
tindakan tertentu.
29. Untuk membantu petani belajar lebih cepat dari
pengalaman mereka sendiri, agen penyuluhan
dapat menggunakan sistem umpan balik.
Belajar dengan cara mengamati pengalaman
petani lain sangat penting, karena merupakan cara
yang jauh lebih baik untuk mengambil keputusan
(seorang petani dapat mengamati dengan seksama
hasil dari petani lain yang mencoba sebuah
inovasi dan ini bisa menjadi proses belajar secara
sadar).
30. Keefektifan proses komunikasi
menentukan jangkauan kegiatan yang
membawa petani ke proses belajar.
Keefektifan dapat diperkuat dengan
cara menyusun informasi baru dengan
jelas dan sedemikian rupa sehingga
petani dapat mengintegrasikan ke
dalam pola berpikirnya.
31. Proses belajar dipengaruhi oleh
perubahan pola penghargaan dan
ganjaran. Hal ini otomatis akan
menimbulkan perubahan kesadaran
antara tindakan dan akibatnya. Pada
pihak lain kesadaran akan dapat
berubah melalui proses berpikir yang
aktif.
32. Proses berpikir didorong oleh
motivasi belajar untuk
memecahkan masalah melalui
strukturisasi informasi yang jelas
dan berusaha untuk menerapkan
informasi tsb guna menemukan
pemecahannya.
33. Proses belajar memerlukan petani
yang memiliki motivasi belajar
tetapi sekaligus akan
meningkatkan motivasi untuk
belajar.
34. Akan lebih efektif jika agen
penyuluhan menciptakan situasi
sehingga petani sendiri merasa
perlu untuk berubah dari pada
agen penyuluhan yang
menyatakan kepada mereka.
35. Ilustrasi:
Agen penyuluhan di Kenya membantu sekelompok petani
untuk menghitung sendiri jumlah keuntungan yang akan
diperoleh dari menanam jagung hibrida dibandingkan
dengan jagung lokal. Perhitungan mereka ternyata
menunjukkan keuntungan yang besar jika menanam
jagung hibrida. Reaksi para petani:” kenapa anda tidak
mengatakan hal ini sebelumnya?”. Mereka kemudian
bekerja keras selama 2 hari untuk mempelajari cara
menanam jagung hibrida. Saat demikian merupakan
momen yang terbaik bagi agen penyuluhan untuk
mengajarkan sesuatu informasi yang diperlukan petani.
Petani akan termotivasi untuk belajar lebih banyak dari
pada jika dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Prinsip
ini lebih mudah diterapkan pada produksi tanaman dari
pada produksi ternak.
36. Proses belajar ini tergantung pada keterlibatan
petani secara aktif. Agen penyuluhan dapat
menciptakan situasi yang menjadikan proses
belajar lebih mudah bagi petani.
Agen penyuluhan juga dapat menyadarkan petani
mempelajari pemecahan masalah dan menyusun
informasi sedemikian rupa sehingga mereka dapat
memperoleh pandangan baru dengan mudah.
37. Metoda belajar dan mengajar yang
efektif:
Proses belajar juga dapat terjadi tanpa bantuan
dari agen penyuluhan. Sebagian besar proses
belajar terjadi ketika menganalisis tindakan diri
sendiri atau pengalaman orang lain.
Agen penyuluhan tinggal mendorong dan
melengkapi proses belajar ini dengan
menyelenggarakan kursus praktis.
38. Petani akan belajar banyak jika mereka
secara aktif dilibatkan dan tidak hanya
mendengarkan agen penyuluhan.
Mereka perlu mendapatkan penghargaan
jika mengajukan pertanyaan yang belum
jelas, krn pengajar membutuhkan umpan
balik agar dapat berhasil sesuai dengan
tingkat pengertian yang dimiliki petani.
39. Namun kebanyakan petani di negara2
berkembang, petani belajar untuk tidak
bertanya, dan juga tidak berusaha
menentang pendapat guru secara terbuka.
40. Proses belajar petani sbb:
Agen penyuluhan menjelaskan tujuan proses belajar
sehingga petani lebih mudah menelaah pengetahuan
yang akan disampaikan.
Selanjutnya bergerak ke tingkat pengetahuan dan
kemampuan petani.
Seterusnya mengarah ke sasaran yang dipelajari.
41. Agen penyuluhan tidak boleh hanya memberikan
pemecahan masalah kepada petani.
Agen penyuluhan juga harus meningkatkan
pengetahuan serta pemahaman petani untuk
meningkatkan ketrampilan mereka untuk
mengembangkan pemecahan masalah yang akan
berhasil diterapkan pada kondisi mereka serta
membantu mereka untuk mencapai tujuan
mereka.
42. Mendidik petani seringkali lebih penting
dari pada sekedar alih teknologi.