SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
[1] Kelompok 2
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
tuntunan-Nya kami kelompok dapat menyelesaikan makalah Pengantar Dasar Matematika ini
dengan baik. Di dalam makalah ini berisikan penjelasan mengenai Relasi antara Himpunan.
Penulis berterima kasih kepada Dosen yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis
serta kepada teman-teman yang telah membantu penulis dari tahap awal sampai terselesainya
makalah ini.
Tanpa kerja sama dari kelompok,makalah ini tentulah tidak dapat terselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu adanya kritik dan saran bagi
pembaca.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tondano, Maret 2013
Penulis,
[2] Kelompok 2
Daftar isi
Kata pengantar……………………………………………….....................................................................1
Daftar isi……………………………………………………………..........................................................2
BAB 1 Pendahuluan
Latar belakang……………………………………………………………………………………………...3
Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..3
Tujuan……………………………………………………………………...................................................3
Manfaat……………………………………………………………………………………………………..3
Metode Pengumpulan Data………………………………………………...................................................3
Sistematika………………………………………………………………………………………………….3
BAB 2 Pembahasan
1.1 Himpunan bagian…………………………………………………………………………………..4
1.2 Himpunan yang sama………………………………………………………………………………4
1.3 Himpunan yang berpotongan………………………………………………………………………5
1.4 Himpunan yang lepas………………………………………………………………………………5
1.5 Dua himpunan finit yang ekivalen…………………………………………………………………5
1.6 Diagram venn euler………………………………………………………………………………...6
BAB 3 Penutup
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..........7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..8
[3] Kelompok 2
BAB I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga
dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam
himpunan tersebut.
Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan himpunan itu menyebabkan kita dapat membedakan
obyek yang merupakan anggota himpunan dan obyek yang bukan anggota himpunan. Himpunan
yang mempunyai syarat tertentu dan jelas sehingga kita dapat menentukan obyek mana yang
menjadi anggota anggota himpunan itu,contoh Kumpulan hewan berkaki dua antara lain ayam,
itik, dan burung. Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu himpunan, karena setiap disebut
hewan berkaki dua, maka hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan tersebut dan obyek
mana yang bukan anggota himpunan itu disebut himpunan yang terdefinisi dengan baik,contoh
kumpulan orang kaya,kumpulan ini bukan suatu himpunan.
B.Rumusan masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain :
Himpunan bagian
Himpunan yang sama
Himpunan yang berpotongan
Himpunan yang lepas
Dua himpunan finit yang ekivalen
Diagram venn euler
C.Tujuan
Menjelaskan tentang relasi antara himpunan dan menyelesaikan soal-soal.
D.Manfaat
Dapat memahami bagaimana cara menghitung relasi antara himpunan
E.Metode pengumpulan data
Cara pengumpulan data dan informasi untuk membuat makalah ini adalah sbb
- Membaca buku
- Pencarian informasi dari internet
F.Sistematika
- Kata pengantar
- Daftar isi
- BAB 1 Pendahuluan
- BAB 2 Isi
- BAB 3 Penutup
[4] Kelompok 2
BAB II
Pembahasan
 Himpunan Bagian
Relasi ini dinyatakan dengan notasi (dibaca A “himpunan bagian” atau “subset” dari B).
Contoh:
1. C = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari Q = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1, 3, 5 yang anggota C
juga menjadi anggota Q. Maka dapat ditulis C Q
2. Diketahui D = {a, i, o, e} dan E = {i, a, e, o}. Karena a, i, o, e yang menjadi anggota D juga
menjadi anggota E, maka dapat ditulis D E
3. Diketahui G = {bilangan bulat genap} dan B = {bilangan bulat}. Maka G B
 Himpunan yang Sama
Jika banyaknya anggota himpunan P = banyaknya anggota himpunan Q, atau n(P) = n(Q) maka P dan Q
dikatakan ekuivalen
Contoh :
1. Ditentukan himpunan A = {a, b, c, d} dan B = {b, d, a, c}. Maka himpunan A = B, berarti
{a, b, c, d} = {b, d, a, c} karena setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan
B begitu juga sebaliknya. Dengan demikian urutan anggota tidak diperhatikan.
2. Ditentukan himpunan P = {1, 2, 3} dan Q = {1, 3, 2, 1,2}. Maka himpunan P = Q, berarti {1,
2, 3} = {1, 3, 2, 1, 2} karena setiap anggota himpunan P juga menjadi anggota himpunan Q
begitu juga sebaliknya. Dengan demikian penulisan ulang anggota suatu himpunan tidak
diperhatikan dan ditulis tanpa pengulangan.
3. Ditentukan himpunan K = {x |x – 2x – 3 = 0} dan L = {3, -1, 1} serta M = {-1,3}. Karena
setiap anggota ketiga himpunan itu sama, maka K = L = M.
Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika setiap anggota A juga
merupakan anggota B
Definisi : Himpunan A dan himpunan B adalah sama (ditulis A=B) jika dan hanya jika A B dan
B A
[5] Kelompok 2
 Himpunan yang Berpotongan
Contoh :
1. C = {3, 4, 5, 6} dan D = {2, 5, 8} adalah dua himpunan yang berpotongan, karena ada anggota C yaitu 5
yang menjadi anggota D.
2. Ditentukan X = { x |x2
+ 3x + 2 = 0} dan Y = { x |x2
– x – 6 = 0}. Maka X dan Y berpotongan, karena X =
{-1, -2} dan Y = {3, -2} ada anggota X yang juga menjadi anggota Y , yaitu -2.
 Himpunan yang Lepas
Diketahui A = {burung, ayam, bebek} dan
B = {kucing, anjing, ikan}.
Perhatikan bahwa tidak ada satupun anggota himpunan A yang menjadi anggota himpunan B. Demikian pula
sebaliknya, tidak ada satu pun anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A. Dalam hal ini
dikatakan bahwa tidak ada anggota persekutuan antara himpunan A dan B. Hubungan antara himpunan A
dan B seperti ini disebut himpunan saling lepas atau saling asing.
Contoh :
1. F = himpunan bilangan bulat positif dan G = himpunan bilangan bulat negatif merupakan dua
himpunan yang saling lepas, karena kedua himpunan itu tidak mempunyai elemen yang sama.
2. Ditentukan V = {1, 3, 5} dan W = {2, 3, 4}. Maka V dan W tidak saling lepas , karena kedua
himpunan itu mempunyai anggota persekutuan yaitu 3.
 Dua Himpunan Finit yang Ekivalen
 Bilangan Kardinal dari himpunan yang berhingga (finit)
Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan A disebut bilangan kardinal himpunan A,
ditulis n(A) .
Contoh :
1. X = {a, b, c, d} maka n(X) = 4 (Baca : bilangan cardinal himpunan X ada 4)
2. K = himpunan nama-nama hari dalam satu minggu , maka n(K) = 7
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota A yang menjadi
anggota B
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A || B) jika dan hanya jika kedua himpunan itu
tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama.
[6] Kelompok 2
Contoh :
1. Ditentukan P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}. Maka P ∞ Q, karena n(P) = n(Q)
2. Ditentukan A = { x |x2
– 2x + 1 = 0} dan B = {-1} maka A ∞ B, tetapi juga A = B
 Diagram Venn Euler
Diagram Venn pertama kali diketemukan oleh John Venn, seorang ahli matematika dari Inggris yang
hidup pada tahun 1834–1923. Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi
panjang, sedangkan himpunan lain dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan kurva mulus tertutup
sederhana dan noktah-noktah untuk menyatakan anggotanya.
Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9};
P = {0, 1, 2, 3}; dan
Q = {4, 5, 6, 7}
Himpunan S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9} adalah himpunan semesta (semesta pembicaraan). Dalam diagram Venn,
himpunan semesta dinotasikan dengan S berada di pojok kiri. Perhatikan himpunan P dan Q. Karena tidak
ada anggota persekutuan antara P dan Q, maka P Q = { }. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedua himpunan
saling lepas. Dalam hal ini, kurva yang dibatasi oleh himpunan P dan Q saling terpisah. Selanjutnya,
anggota-anggota himpunan P diletakkan pada kurva P, sedangkan anggota-anggota himpunan Q
diletakkan pada kurvaQ. Anggota himpunan S yang tidak menjadi anggota himpunan P dan Q diletakkan
di luar kurva P dan Q.
Diagram Venn-nya seperti di bawah ini
Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan ekivalen (ditulis A ∞ B) jika dan hanya jika banyak
anggota kedua himpunan itu sama.
S P Q
●8 ●9
●0 ●2
●1 ●3
●4 ●5
●6 ●7
[7] Kelompok 2
Himpunan yang berpotongan Himpunan Bagian
Himpunan yang sama Himpunan saling lepas
[8] Kelompok 2
BAB 3
KESIMPULAN
Suatu himpunan disebut himpunan bagian (subset) dari suatu himpunan lain jika dan hanya jika setiap
anggota himpunan itu juga menjadi anggota himpunan lain tersebut.
Dua himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika kedua himpunan itu merupakan subset satu dan
lainnya.
Dua himpunan dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota himpunan yang satu yang juga
menjadi anggota himpunan lainnya.
Dua himpunan dikatakan lepas jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak
mempunyai elemen yang sama.
Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan disebut bilangan cardinal himpunan itu.
Dua himpunan finit dikatakan ekivalen jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama.
[9] Kelompok 2
Daftar pustaka
Buku Pengantar Dasar Matematika ,penerbit erlangga
[10] Kelompok
2
LAPORAN KELOMPOK
 Kelompok 1
Stella Pailah : bagaimana bentuk dari himpunan semesta yang berbentuk persegi dan segitiga?
 Kelompok 2
Yopi Laloring : Apa yang dimaksud dengan diagram Venn?
 Kelompok 3
William Sumendap : Bagaimana gambar diagram venn jika himpunan bagian terdapat
himpunan kosong?
 Kelompok 4
Abdul malik : dalam 2 himpunan apakah boleh langsung menghasilkan 2 penyelesaian?
 Kelompok 5
Reza Sumaila : apa perbedaan himpunan yang berpotongan dan himpunan irisan
 Kelompok 6
Julisa Sambur : bagaimana membandingkan 2 himpunan bagian itu?
 Kelompok 7
Anderzend Awuy : apa perbedaan himpunan bagian dan himpunan yang sama ?
 Kelompok 8
PRESENTASI
 Kelompok 9
Wiwin Djojobo: Apa bedanya x |x dan x/x ?
 Kelompok 10
Sofia : apa perbedaan diagram venn dan diagram euler?

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))reno sutriono
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxMuhammadAliAngga
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear unna_ahmad
 

La actualidad más candente (20)

relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
Pertemuan 6 (ukuran penyebaran data))
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Resume geometri euclid
Resume geometri euclidResume geometri euclid
Resume geometri euclid
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 

Similar a HIMPUNAN

Similar a HIMPUNAN (20)

himpunan.pptx
himpunan.pptxhimpunan.pptx
himpunan.pptx
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT HimpunanPuspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
Puspasari Ramadhani_ PPT Himpunan
 
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress1268850 himpunan joniwarman.wordpress
1268850 himpunan joniwarman.wordpress
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt1. himpunan.ppt
1. himpunan.ppt
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
Himpunan (syarifah hubaba zainah aliyah)
 
1_2.pdf
1_2.pdf1_2.pdf
1_2.pdf
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
R5 b kel 6
R5 b kel 6R5 b kel 6
R5 b kel 6
 
Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13Modul himpunan kelas VII k13
Modul himpunan kelas VII k13
 
Review himpunan
Review himpunanReview himpunan
Review himpunan
 
Teori-himpunan
Teori-himpunanTeori-himpunan
Teori-himpunan
 
Bab ii lanjutan
Bab ii lanjutanBab ii lanjutan
Bab ii lanjutan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

Más de Anderzend Awuy

Soal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiSoal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianSoal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanSoal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaSoal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaSoal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorSoal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanSoal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanAnderzend Awuy
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasAnderzend Awuy
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanAnderzend Awuy
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 

Más de Anderzend Awuy (16)

Soal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsiSoal pilihan ganda fungsi
Soal pilihan ganda fungsi
 
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktianSoal pilihan ganda validitas pembuktian
Soal pilihan ganda validitas pembuktian
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
 
Soal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunanSoal pilihan ganda operasi himpunan
Soal pilihan ganda operasi himpunan
 
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematikaSoal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
Soal pilihan ganda pendahuluan pengantar dasar matematika
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Soal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematikaSoal pilihan ganda logika matematika
Soal pilihan ganda logika matematika
 
Soal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantorSoal pilihan ganda kuantor
Soal pilihan ganda kuantor
 
Soal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunanSoal pilihan ganda himpunan
Soal pilihan ganda himpunan
 
Soal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitasSoal pilihan ganda kardinalitas
Soal pilihan ganda kardinalitas
 
Logika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunanLogika dan teori himpunan
Logika dan teori himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Cover ptp 2
Cover ptp 2Cover ptp 2
Cover ptp 2
 

Último

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Último (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

HIMPUNAN

  • 1. [1] Kelompok 2 Kata pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan tuntunan-Nya kami kelompok dapat menyelesaikan makalah Pengantar Dasar Matematika ini dengan baik. Di dalam makalah ini berisikan penjelasan mengenai Relasi antara Himpunan. Penulis berterima kasih kepada Dosen yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis serta kepada teman-teman yang telah membantu penulis dari tahap awal sampai terselesainya makalah ini. Tanpa kerja sama dari kelompok,makalah ini tentulah tidak dapat terselesaikan. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu adanya kritik dan saran bagi pembaca. Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tondano, Maret 2013 Penulis,
  • 2. [2] Kelompok 2 Daftar isi Kata pengantar……………………………………………….....................................................................1 Daftar isi……………………………………………………………..........................................................2 BAB 1 Pendahuluan Latar belakang……………………………………………………………………………………………...3 Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..3 Tujuan……………………………………………………………………...................................................3 Manfaat……………………………………………………………………………………………………..3 Metode Pengumpulan Data………………………………………………...................................................3 Sistematika………………………………………………………………………………………………….3 BAB 2 Pembahasan 1.1 Himpunan bagian…………………………………………………………………………………..4 1.2 Himpunan yang sama………………………………………………………………………………4 1.3 Himpunan yang berpotongan………………………………………………………………………5 1.4 Himpunan yang lepas………………………………………………………………………………5 1.5 Dua himpunan finit yang ekivalen…………………………………………………………………5 1.6 Diagram venn euler………………………………………………………………………………...6 BAB 3 Penutup Kesimpulan…………………………………………………………………………………………..........7 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………..8
  • 3. [3] Kelompok 2 BAB I Pendahuluan A.Latar belakang Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan himpunan itu menyebabkan kita dapat membedakan obyek yang merupakan anggota himpunan dan obyek yang bukan anggota himpunan. Himpunan yang mempunyai syarat tertentu dan jelas sehingga kita dapat menentukan obyek mana yang menjadi anggota anggota himpunan itu,contoh Kumpulan hewan berkaki dua antara lain ayam, itik, dan burung. Kumpulan hewan berkaki dua adalah suatu himpunan, karena setiap disebut hewan berkaki dua, maka hewan tersebut pasti termasuk dalam kumpulan tersebut dan obyek mana yang bukan anggota himpunan itu disebut himpunan yang terdefinisi dengan baik,contoh kumpulan orang kaya,kumpulan ini bukan suatu himpunan. B.Rumusan masalah Perumusan masalah dalam makalah ini berisikan antara lain : Himpunan bagian Himpunan yang sama Himpunan yang berpotongan Himpunan yang lepas Dua himpunan finit yang ekivalen Diagram venn euler C.Tujuan Menjelaskan tentang relasi antara himpunan dan menyelesaikan soal-soal. D.Manfaat Dapat memahami bagaimana cara menghitung relasi antara himpunan E.Metode pengumpulan data Cara pengumpulan data dan informasi untuk membuat makalah ini adalah sbb - Membaca buku - Pencarian informasi dari internet F.Sistematika - Kata pengantar - Daftar isi - BAB 1 Pendahuluan - BAB 2 Isi - BAB 3 Penutup
  • 4. [4] Kelompok 2 BAB II Pembahasan  Himpunan Bagian Relasi ini dinyatakan dengan notasi (dibaca A “himpunan bagian” atau “subset” dari B). Contoh: 1. C = {1, 3, 5} adalah himpunan bagian dari Q = {1, 3, 5, 7, 9} karena 1, 3, 5 yang anggota C juga menjadi anggota Q. Maka dapat ditulis C Q 2. Diketahui D = {a, i, o, e} dan E = {i, a, e, o}. Karena a, i, o, e yang menjadi anggota D juga menjadi anggota E, maka dapat ditulis D E 3. Diketahui G = {bilangan bulat genap} dan B = {bilangan bulat}. Maka G B  Himpunan yang Sama Jika banyaknya anggota himpunan P = banyaknya anggota himpunan Q, atau n(P) = n(Q) maka P dan Q dikatakan ekuivalen Contoh : 1. Ditentukan himpunan A = {a, b, c, d} dan B = {b, d, a, c}. Maka himpunan A = B, berarti {a, b, c, d} = {b, d, a, c} karena setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B begitu juga sebaliknya. Dengan demikian urutan anggota tidak diperhatikan. 2. Ditentukan himpunan P = {1, 2, 3} dan Q = {1, 3, 2, 1,2}. Maka himpunan P = Q, berarti {1, 2, 3} = {1, 3, 2, 1, 2} karena setiap anggota himpunan P juga menjadi anggota himpunan Q begitu juga sebaliknya. Dengan demikian penulisan ulang anggota suatu himpunan tidak diperhatikan dan ditulis tanpa pengulangan. 3. Ditentukan himpunan K = {x |x – 2x – 3 = 0} dan L = {3, -1, 1} serta M = {-1,3}. Karena setiap anggota ketiga himpunan itu sama, maka K = L = M. Definisi : Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika setiap anggota A juga merupakan anggota B Definisi : Himpunan A dan himpunan B adalah sama (ditulis A=B) jika dan hanya jika A B dan B A
  • 5. [5] Kelompok 2  Himpunan yang Berpotongan Contoh : 1. C = {3, 4, 5, 6} dan D = {2, 5, 8} adalah dua himpunan yang berpotongan, karena ada anggota C yaitu 5 yang menjadi anggota D. 2. Ditentukan X = { x |x2 + 3x + 2 = 0} dan Y = { x |x2 – x – 6 = 0}. Maka X dan Y berpotongan, karena X = {-1, -2} dan Y = {3, -2} ada anggota X yang juga menjadi anggota Y , yaitu -2.  Himpunan yang Lepas Diketahui A = {burung, ayam, bebek} dan B = {kucing, anjing, ikan}. Perhatikan bahwa tidak ada satupun anggota himpunan A yang menjadi anggota himpunan B. Demikian pula sebaliknya, tidak ada satu pun anggota himpunan B yang menjadi anggota himpunan A. Dalam hal ini dikatakan bahwa tidak ada anggota persekutuan antara himpunan A dan B. Hubungan antara himpunan A dan B seperti ini disebut himpunan saling lepas atau saling asing. Contoh : 1. F = himpunan bilangan bulat positif dan G = himpunan bilangan bulat negatif merupakan dua himpunan yang saling lepas, karena kedua himpunan itu tidak mempunyai elemen yang sama. 2. Ditentukan V = {1, 3, 5} dan W = {2, 3, 4}. Maka V dan W tidak saling lepas , karena kedua himpunan itu mempunyai anggota persekutuan yaitu 3.  Dua Himpunan Finit yang Ekivalen  Bilangan Kardinal dari himpunan yang berhingga (finit) Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan A disebut bilangan kardinal himpunan A, ditulis n(A) . Contoh : 1. X = {a, b, c, d} maka n(X) = 4 (Baca : bilangan cardinal himpunan X ada 4) 2. K = himpunan nama-nama hari dalam satu minggu , maka n(K) = 7 Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota A yang menjadi anggota B Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A || B) jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama.
  • 6. [6] Kelompok 2 Contoh : 1. Ditentukan P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b, c}. Maka P ∞ Q, karena n(P) = n(Q) 2. Ditentukan A = { x |x2 – 2x + 1 = 0} dan B = {-1} maka A ∞ B, tetapi juga A = B  Diagram Venn Euler Diagram Venn pertama kali diketemukan oleh John Venn, seorang ahli matematika dari Inggris yang hidup pada tahun 1834–1923. Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi panjang, sedangkan himpunan lain dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan kurva mulus tertutup sederhana dan noktah-noktah untuk menyatakan anggotanya. Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9}; P = {0, 1, 2, 3}; dan Q = {4, 5, 6, 7} Himpunan S = {0, 1, 2, 3, 4, ..., 9} adalah himpunan semesta (semesta pembicaraan). Dalam diagram Venn, himpunan semesta dinotasikan dengan S berada di pojok kiri. Perhatikan himpunan P dan Q. Karena tidak ada anggota persekutuan antara P dan Q, maka P Q = { }. Jadi, dapat dikatakan bahwa kedua himpunan saling lepas. Dalam hal ini, kurva yang dibatasi oleh himpunan P dan Q saling terpisah. Selanjutnya, anggota-anggota himpunan P diletakkan pada kurva P, sedangkan anggota-anggota himpunan Q diletakkan pada kurvaQ. Anggota himpunan S yang tidak menjadi anggota himpunan P dan Q diletakkan di luar kurva P dan Q. Diagram Venn-nya seperti di bawah ini Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan ekivalen (ditulis A ∞ B) jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama. S P Q ●8 ●9 ●0 ●2 ●1 ●3 ●4 ●5 ●6 ●7
  • 7. [7] Kelompok 2 Himpunan yang berpotongan Himpunan Bagian Himpunan yang sama Himpunan saling lepas
  • 8. [8] Kelompok 2 BAB 3 KESIMPULAN Suatu himpunan disebut himpunan bagian (subset) dari suatu himpunan lain jika dan hanya jika setiap anggota himpunan itu juga menjadi anggota himpunan lain tersebut. Dua himpunan dikatakan sama jika dan hanya jika kedua himpunan itu merupakan subset satu dan lainnya. Dua himpunan dikatakan berpotongan jika dan hanya jika ada anggota himpunan yang satu yang juga menjadi anggota himpunan lainnya. Dua himpunan dikatakan lepas jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidak kosong dan tidak mempunyai elemen yang sama. Banyak anggota yang berbeda di dalam suatu himpunan disebut bilangan cardinal himpunan itu. Dua himpunan finit dikatakan ekivalen jika dan hanya jika banyak anggota kedua himpunan itu sama.
  • 9. [9] Kelompok 2 Daftar pustaka Buku Pengantar Dasar Matematika ,penerbit erlangga
  • 10. [10] Kelompok 2 LAPORAN KELOMPOK  Kelompok 1 Stella Pailah : bagaimana bentuk dari himpunan semesta yang berbentuk persegi dan segitiga?  Kelompok 2 Yopi Laloring : Apa yang dimaksud dengan diagram Venn?  Kelompok 3 William Sumendap : Bagaimana gambar diagram venn jika himpunan bagian terdapat himpunan kosong?  Kelompok 4 Abdul malik : dalam 2 himpunan apakah boleh langsung menghasilkan 2 penyelesaian?  Kelompok 5 Reza Sumaila : apa perbedaan himpunan yang berpotongan dan himpunan irisan  Kelompok 6 Julisa Sambur : bagaimana membandingkan 2 himpunan bagian itu?  Kelompok 7 Anderzend Awuy : apa perbedaan himpunan bagian dan himpunan yang sama ?  Kelompok 8 PRESENTASI  Kelompok 9 Wiwin Djojobo: Apa bedanya x |x dan x/x ?  Kelompok 10 Sofia : apa perbedaan diagram venn dan diagram euler?