kiat sederhana yang tak selayaknya diikuti dan ditiru. mungkin anda memiliki pendapat lain. tetapi yang satu ini, kebanyakan terjadi tanpa disadari.
sebenarnya tak perlu semua kiat untuk menulis. jadilah diri anda sendiri. ciptakan imajinasi anda sendiri.
2. Sebuah Pengantar Santai
Kiat ini jangan ditiru, tetapi nyatanya banyak
penulis yang melakukannya.
Mengapa ya?
Andiana Moedasir
andiana.menulis@gmail.com
Twitter: @andiana
3. 1. Menikmati Jurig Mood
Jurig / setan memang hobinya mengganggu.
Jika kamu tak ingin diganggu, harus bisa
menghalaunya, kan?
Nah, kalau kamu sedang dilanda godaan /
gangguan mood yang berantakan dan
menjadi malas menulis, harus bagaimana?
4. Saya memilih untuk menikmati mood yang
berantakan itu. Ternyata, memaksakan diri
menulis membuat tulisan saya semakin
kacau dan tak memiliki rasa.
Cara menikmatinya? Membaca buku,
mendengarkan musik, atau tidur. ;)
5. 2. Mencari Ide Tulisan dengan Diam
Penulis lain mencari ide dengan pergi ke
taman, berbincang dengan teman,
memerhatikan lalu lalang orang, atau
membaca buku.
Saya memilih diam. Lebih tepatnya
bengong.
6. Kadang berjam-jam saya betah melihat
linimasa Twitter dan memerhatikan apa saja
gosip terkini. Saya hanya mencatat
beberapa kata atau celotehan para tuips.
Bisa jadi tulisan seketika atau mengendap
berminggu-minggu. Enjoy saja.
7. 3. Menulis Itu Gampang!
Di mana? Di kafe? Kamar? Teras? Taman?
Kolong jembatan? Terserah!
Medianya? Laptop? Tablet? Buku bekas?
Kertas loose leaf? Bebas!
Bahasanya apa? Indonesia? Inggris? India?
Jepang? Perancis? Atur saja!
8. Menulis itu pekerjaan paling gampang, katanya. Toh, kita
setiap hari pun menulis.
Masalahnya, ternyata menulis itu sangatlah sulit.
Perhatikan saja, masih banyak yang tidak menghiraukan
kaidah bahasa yang benar. EYD? Tata bahasa?
Lambaikan tangan pada kamera!
Yang penting menulis? Ejaan berantakan urusan editor?
Salah! Jika kamu tak peduli kualitas tulisanmu sendiri,
bagaimana bisa berharap pembaca menghargainya?
9. 4. Pengaruh Penulis Lain
Kamu pasti punya penulis favorit, kan?
Hanum Rais? Dee Lestari? Moammar
Emka? Sebutlah siapa pun. Apakah gaya
menulismu terpengaruh oleh mereka?
Bukan hal tabu atau haram kok! Sumfeh!
10. Tetapi satu hal, kalau para penulis terkenal itu memberi
saran menulis, abaikan saja. Belum tentu cocok
denganmu. Kamu malah akan merasa terbebani, takut, dan
akhirnya tidak jadi menulis satu paragraf pun. Yah, batal
deh, bikin bukunya.
Saya tidak pernah membaca saran dari para penulis itu.
Saya lebih patuh apa yang dibicarakan editor.
11. 5. Tak Bisa Kaya Dari Menulis
Kalau kamu berpikir niat menulis fiksi agar menjadi tajir
melintir seperti J.K. Rowling atau Dan Brown, silakan terus
bermimpi!
Kamu tahu bagaimana perjalanan Harry Potter bisa sampai
ke pelosok kota Bogor? Atau bagaimana Robert Langdon
memengaruhi pikiran para pemeluk agama di sudut kota
Cirebon?
12. Buku fiksi yang bagus tak hadir di hadapan pembaca
dalam sebulan setelah idenya dikeluarkan penulis. Ada
yang harus mengendapkannya selama lebih dari tujuh
tahun.
Buku best seller tidak semuda abrakadabra. Dia adalah
proses panjang dan butuh kesabaran ekstra.
Jadi penulis fiksi tak mudah. Masih mau menuliskah,
kamu?
13. 6. Jumlah Buku Bukan Jaminan Kualitas
Silakan googling, siapa penulis terkenal
dunia yang HANYA menerbitkan 1 buku
selama hidupnya. Tetapi menjadikannya
legenda.
14. Kamu bisa menerbitkan 100 judul cerita dalam
sebulan. Minta pembacamu menyebutkan satu
yang paling berkesan. Tanyakan mengapa 1
judul itu bisa diingat mereka.
Tunggu, tanyakan pada mereka 50 tahun lagi,
bukan sebulan setelah karyamu terbit.
15. Penutup
Nah, siapa yang bilang menulis fiksi itu
gampang dan bisa membuatmu kaya
mendadak?
Jangan percaya pada saya. Tanya pada
dirimu sendiri, beranikah memulai menulis
sekarang juga?
16. Beberapa tulisan yang sudah dibukukan ( mayoritas
kompilasi / kumpulan karya bersama teman-teman) :
http://andianabooks.blogspot.com
Saya ingin belajar dari kamu tentang buku apa saja.
Mari rumpi sambil ngopi.
Terima kasih.