SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 74
FORCASTING
(STATISTIK TERAPAN)
DR. IR. TJIPTOGORO DINARJO,MM
UNIVERSITAS MERCU BUWANA
2014
1
BAB I
STATISTIK DESKRIPTIF
A. PENGERTIAN STATISTIK.
Statistik Statistika Statistika Matematika/
Teoretik
Statistik Terapan/
Teknik Analisi Data
 Kumpulan data
dalam bentuk:
 tabel/ daftar;
 gambar,
 diagram,
 ukuran.
 Contoh :
 penduduk,
 kelahiran,
 pertumbuhan
ekonomi,
 Inflasi.
Pengetahuan
mengenai:
 pengumpulan data,
 klasifikasi data,
 penyajian,
 pengolahan,
 penarikan
kesimpulan
 Membahas
bagaimana:
 sifat-sifat,
 dalil-dalil,
 rumus-rumus
diturunkan.
 Bagaimana
menciptakan:
 model teoritis,
 matematis.
Membahas cara
penggunaan statistik
antara lain untuk
penelitian
2
DATA STATISTIK
1. Data mentah adalah yg belum mengalami pengolahan.
2. Data primer adalah data yang di peroleh langsung seperti
hasil questionair, wawancara.
3. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung
seperti hasil studi pustaka.
4. Data kuantitatif (dapat dinyatakan dalam bilangan):
a. Data kontinum, interval, rasio seperti: berat, tinggi.
b. Data diskrit:
1) nomunal: banyak orang.
2) ordinal: peringkat
3) dikotomi: murni-buatan; hidup-mati; lulus-gagal.
5. Data kualitatif: data bukan kuantitatif seperti “atribut”
3
FUNGSI STATISTIK
1. Deskriptif: membuat data bermakna dengan:
a. penyajian data dalam bentuk:
1) tabel/ daftar.
2) gambar.
3) diagram/ grafik.
b. Ukuran/ tendensi sentral:
1) mean (rata-rata).
2) median (nilai tengah).
3) modus.
c. Ukuran/ tendensi penyebaran:
1) rentanggan,
2) simpangan (deviasi), simpangan baku.
3) variasi
4
FUNGSI STATISTIK
2. Inferensial/ induktif yaitu untuk melakukan:
a. Generalisasi:
1) sample ke populasi.
2) sampling, sensus.
3) diagram/ grafik.
b. Uji hipotesis:
1) membandingkan dalam bentuk uji kesamaan atau uji per-bedaan.
2) menghubungkan dalam bentuk uji keterkaitan seperti
“kontribusi”.
3. Prediksi/ forcasting:
a. regresi dalam bentuk hubungan fungsional:
1) linier: sederhana, ganda.
2) kurvilinier: kuadratik, logaritmik, hiperbolik, dll.
b. korelasi, keterkaitan, hubungan timbal balik:
1) derajat hubungan (koefisien korelasi).
2) kadar sumbangan (koefisien determinasi)
5
PENYAJIAN DATA
1. Dengan tabel atau daftar:
a tunggal,
b kontingensi,
c distribusi frekwensi.
2. Dengan gambar atau diagram:
a lingkaran,
b lambang (piktogram),
c peta (kartogram).
3. Dengan diagram atau grafik:
a batang:
1) satu komponen, dua komponen, tiga komponen,
2) satu arah, dua arah.
b garis,
c pencar,
d histogram dan poligin.
6
• DATA
• Data: fakta dan angka-angka yang dikumpulkan, dianalisis, dan
disimpulkan untuk presentasi dan diterjemahkan, ditafsirkan.
Semua data yang dikumpulkan untuk studi secara khusus disebut
data set , contoh lihat Tabel 1.(Source: Business Week, April 4,
2005) merupakan data set yang berisi informasi untuk 25
Perusahaan, merupakan bagian dari 500 Share Price (S&P).
• Komponen Tabel berisi: Elements, Variables, dan Observations.
• Elemennts adalah pengguna ahir (the entities) pada mana data
dikumpulkan , dalam hal ini semua perusahaan pemilik saham
merupakan nama element yang ditempatkan pada kolom
pertama.
7
• Variables adalah sesuatu yang dianggap penting untuk
diketahui dari setiap element, pada tabel 1 terdiri atas 5
elements:
o Exchange: Dimana saham diperdagangkan – N ( New York
Stock Exchange) dan NQ (Nasdaq National Market).
o Ticker Symbol: Singkatan/kependekan yang digunakan
untuk mengidentifikasikan saham pada exchange listing.
o Business Week Rank: Angka 1-500 yang menggambarkan
ukuran kekuatan perusahaan.
o Share Price ($): closing price (February 28, 2005)
o Earning per Share ($): earning per share jangka waktu 12
bulan terahir.
• Observation: satu kesatuan pada setiap variabel dari setiap
element.
8
Company Exchange Ticker Business
Week Rank
Share
Price ($)
Earning
per Share ($)
Abbott Laboratories
Altria Group
Apollo Group
Bank of New York
Bristol-Myers Squibb
Cincinnati Financial
Comcast
Deere
eBay
Federated Dept. Store
Hasbro
IBM
International Paper
Knight-Ridder
Manor Care
Medtronic
National Semiconductor
Novellus System
Pitney Bowes
Pulte homes
SBC Communications
St. Paul Travelers
Teradyne
United Health Group
Well Fago
N
N
NQ
N
N
NQ
NQ
N
NQ
N
N
N
N
N
N
N
N
NQ
N
N
N
N
N
N
N
ABT
MO
APOL
BK
BMY
CINF
CMCSA
DE
ABAY
FD
HAS
IBM
IP
KRI
HCR
MDT
NSM
NVLS
PBI
PHM
SBC
STA
TER
UNH
WFC
90
148
174
305
346
161
296
36
19
353
373
216
370
397
285
53
155
386
339
12
371
264
412
5
159
46
66
74
30
26
45
32
71
43
56
21
93
37
66
34
52
20
30
46
78
24
38
15
91
59
2,02
4,57
0,90
1,85
1,21
2,73
0,43
5,77
0,57
3,86
0,96
4,94
0,98
4,13
1,90
1,79
1,03
1,06
2,05
7,67
1,52
1,53
0,84
3,94
4,09
Tabel. 1. Data Harga Saham 25 Perusahaan
9
Company Exchange Ticker Busines
s
Week
Rank
Share
Price
($)
Earning
per Share
($)
Abbott Laboratories
Altria Group
Apollo Group
Bank of New York
Bristol-Myers Squibb
Cincinnati Financial
Comcast
Deere
eBay
Federated Dept. Store
Hasbro
IBM
International Paper
Knight-Ridder
Manor Care
Medtronic
National Semiconductor
Novellus System
Pitney Bowes
Pulte homes
SBC Communications
St. Paul Travelers
Teradyne
United Health Group
Well Fago
N
N
NQ
N
N
NQ
NQ
N
NQ
N
N
N
N
N
N
N
N
NQ
N
N
N
N
N
N
N
ABT
MO
APOL
BK
BMY
CINF
CMCSA
DE
ABAY
FD
HAS
IBM
IP
KRI
HCR
MDT
NSM
NVLS
PBI
PHM
SBC
STA
TER
UNH
WFC
90
148
174
305
346
161
296
36
19
353
373
216
370
397
285
53
155
386
339
12
371
264
412
5
159
46
66
74
30
26
45
32
71
43
56
21
93
37
66
34
52
20
30
46
78
24
38
15
91
59
2,02
4,57
0,90
1,85
1,21
2,73
0,43
5,77
0,57
3,86
0,96
4,94
0,98
4,13
1,90
1,79
1,03
1,06
2,05
7,67
1,52
1,53
0,84
3,94
4,09
Ukuran skala:
1. Nominal scale.
Bila data untuk suatu variabel terdiri atas label atau nama yang digunakan
untuk mengidentifikasikan suatu lambang/ sifat (attribute) dari suatu elemen
maka ukuran skalanya disebut skala nominal (nominal scale). Contoh pada
Tabel 1 pada exchange variable menggunakan N dan NQ sebagai identifikasi
dimana saham diperdagangkan. N dan NQ dapat pula diganti dengan angka 1
dan 2 namun pengertian angka tsb sebagai tempat dimana 1 adalah mewakili
New York Stack Exchange, dan 2 mewakili Nasdaq National Market.
2. Ordinal scale.
Bila data memperagakan memiliki suatu nilai dari nominal data dan dapat
disusun peringkat yang mengandung arti. Contoh pada Tabel 1 pada kolom 4
menunjukan angka peringkat dari 1 sd 500 berdasarkan Business week’s
assessment of the company’s strength.
3. Interval scale.
Bila data menunjukan suatu nilai dari ordinal data dan interval antara nilai
yang digambarkan dalam lambang bilangan yang mempunyai ukuran yang
tetap. Interval data selalu dalam bentuk angka. Contoh nilai Scholastic
Aptitude Test (SAT) dari 3 siswa 620-550-470, angka ini bisa diranking dari
siswa dengan nilai tertinggi yaitu 620 dengan angka terendah 470. Selisih
nilai siswa pertama 620-550= 70 lebih tinggi dari siswa kedua. Siswa kedua
550-470=80 lebih tinggi dari siswa ke 3.
10
4. Ratio scale.
Bila data memiliki semua nilai interval data dan ratio dimana keduanya
memiliki arti. Variable: jarak, tinggi, berat, waktu menggunakan ukuran
dengan ratio scale, angka 0 bermakna menggambarkan 0.
5. Cross-Sectional.
Data yang dikumpulkan pada waktu yang sama atau hampir sama. Contoh
pada Tabel 1. adalah data cross-sectional karena diperoleh untuk 5 variabel
untuk 25 S&P 500 perusahaan pada satu waktu yang sama.
6. Time Series Data.
Data yang dikumpulkan pada suatu periode waktu tertentu.
Contoh time series data: Gambar 1. Suku Bunga Tabungan Bank Umum 2007
Bulan
BungaTabunganBankUmum
01234
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11
Klasifikasi data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif seringkali berrhubungan dengan categorical data. Data
kualitatif termasul label atau nama yang digunakan untuk
mengidentifikasikan suatu attribute tiap elemen. Data kualitatif
menggunakan ukuran nominal atau ordinal scale dan boleh non numeric
atau numeric.
Data kuantitatif memerlukan nilai numeric untuk menunjukan berapa banyak
(how much or how many). Data kuantitaif dapat digunakan interval atau
ratio scale sebagai ukuran.
Variabel kualitatif adalah suatu variabel yang menggunakan data kualitatif.
Variabel kuantitatif adalah suatu variabel yang menggunakan data kuantitatif.
Analisis Statistik dibatasi dalam penggunaan data kualitatif, bila data kualitatif
menggunakan kode numeric, operasi arithmatic seperti tambah, kurang,
kali, bagi tidak menghasilkan makna apapun atas hasil operasi
arithmaticnya.
Operasi arithmatic menghasilkan kesimpulan yang penuh arti untuk variabel
kuantitatif .
Kesimpulan: Pendekatan metoda statistik tergantung pada jenis data kualitatif
ataukah kuantitatif
12
DATA
Qualitative
Data
Tabular
Methods
Graphical
Methods
Tabular
Methods
Graphical
Methods
Quantitative
Data
• Frequency
Distribution
• RelativeFrequency
Distribution
• Percent Frequency
Distribution
• Crosstabulation
•Frequency
Distribution
• RelativeFrequency
Distribution
• Percent Frequency
Distribution
• Cumulative Frequency
Distribution
• Cumulative Relative
Frequency Distribution
• Cumulative Percent
Frequency Distribution
• Crosstabulation
• Bar Graph
• Pie Chart
• Dot Plot
• Histogram
•Ogive
• Stem-and-Leaf Display
• Scatter Diagram
13
Gambar 2. Data Kualitatif dan Kuantitatif
Contoh bentuk dan interpretation of a frequency distributiion untuk data kualitatif:
Tabel 2. Data From a Sample of 50 Soft Drink Purchases
Coke Classic
Diet Coke
Pepsi
Diet Coke
Coke Classic
Coke Classic
Dr. Pepper
Diet Coke
Pepsi
Pepsi
Coke Classic
Dr. Pepper
Sprite
Coke Classic
Diet Coke
Coke Classic
Coke Classic
Sprite
Coke Classic
Diet Coke
Coke Classic
Diet Coke
Coke Classic
Sprite
Pepsi
Coke Classic
Coke Classic
Coke Classic
Pepsi
Coke Classic
Sprite
Dr. Pepper
Pepsi
Diet Coke
Pepsi
Coke Classic
Coke Classic
Coke Classic
Pepsi
Dr. Pepper
Coke Classic
Diet Coke
Pepsi
Pepsi
Pepsi
Pepsi
Coke Classic
Dr. Pepper
Pepsi
Sprite
14
Soft Drink Frequency
Coke Classic
Diet Coke
Dr. Pepper
Pepsi
Srite
Total
19
8
5
13
5
50
Tabel 3. Frequency Distribution Of Soft
Drink Purchases
Distribusi Frekwensi: tabel ringkasan yang menunjukan data angka frkekwensi dari
setiap item untuk setiap kualifikasi data.
Frekwensi Relatif: Frekwensi / n
Frekwensi % : Frekwensi Relatif X 100
15
Soft Drink Relative Frequency Percent Frequency
Coke Classic
Diet Coke
Dr. Pepper
Pepsi
Srite
Total
.38
.16
.10
.26
.10
1.00
38
16
10
26
10
100
Tabel 4. Relative Frequency And Percent Frequency
Distributions Of Soft Drink Purchases
16
17
Gambar 2. Bar Graph Of Soft Drink Purchases
Coke
Classic
Diet
Coke
Dr.
Pepper
Pepsi Sprite
2468101214161820
18
Gambar 3. Pie Chart Of Soft Drink Purchases
Coke Classik
38%
Pepsi 26%
Contoh soal:
1. Responden menjawab pertanyaan atas 3 alternatif: A; B; dan C. A adalah sampel dari
120 respoden menghasilkan 60A; 24B; dan 36C. Tunjukan frekwensi dan distribusi
frekwensi relatif.
2. A bagian dari distribusi frekwensi relatif sebagai berikut:
a. Berapa frekwensi relatif kelompok D.
b. Jumlah sampel 200. Berapa frekwensi kelompok D
c. Tunjukan distribusi frekwensi.
d. Tunjukan prosentase distribusi frekwensi.
3. Dari hasil questionnaire menghasilkan 58 Yes, 42 No, dan 20 non opinion answers.
a. Dalam bentuk pie chart, tunjukan berapa besar bidang yang menunjukan jawaban
Yes.
b. Tunjukan berapa besar yang menunjukan jawaban No.
c. Gambarkan pie chart.
d. Gambarkan bar graph
19
Kelompok Frekwensi Relatif
A
B
C
D
0,22
0,18
0,40
DAFTAR DISTRIBUSI FREKWENSI
1. Banyak data n = ?
2. Rentangan r = data terbesar – data terkecil.
3. Banyak kelas interval k = 1 + 3,3 log n (Sturges).
4. Panjang interval i = r/k.
5. Pilih ujung bawah kelas interval i, didapat ujung atasnya;
tentukan ujung-ujung kelas interval.
6. Batas bawah dan batas atas tiap-tiap kelas interval.
7. Tanda kelas.
8. Tabulan, frekwensi, daftar.
20
CONTOH
79 49 48 74 81 98 87 81 80 84 90 70 91 53 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73 68 72 85 51 65 93 83 86
90 32 83 73 74 43 86 68 92 93 76 71 91 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81 71 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 61 67 89 63 76 63 88 70 66 88 79 75
DAFTAR DISTRIBUSI FREKWENSI DAN
FREKWENSI RELATIF
Nilai f Tanda Kelas
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
Jumlah 80
Nilai fa fr (%)
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
2,5
3,75
6,25
17,50
30,00
25,00
15,5
Jumlah 80
fr = f/n x 100
Nilai f Tanda Kelas
31-40
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
2
3
5
14
24
20
12
35,5
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
Jumlah 80
21
CONTOH
DAFTAR DISTRIBUSI KUMULATIF
Nilai fa fr (%)
31 atau lebih
41 atau lebih
51 atau lebih
61 atau lebih
71 atau lebih
81 atau lebih
91 atau lebih
101atau lebih
80
78
75
70
56
32
12
0
100,00
97,50
93,75
87,50
70,00
40,00
15,00
0,00
Nilai f Tanda Kelas
Kurang dari 31
Kurang dari 41
Kurang dari 51
Kurang dari 61
Kurang dari 71
Kurang dari 81
Kurang dari 91
Kurang dari 101
0
2
5
10
24
48
68
80
0,00
2,50
6,25
12,50
30,00
60,00
85,50
100,00
22
Histogram dan Poligon Frekwensi
f
25
20
15
10
5
0 1
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5 Nilai
histogram
poligon frekuensi
23
OGIF (OZAIV)
F
80
70
60
50
40
30
20
10
0
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5 Nilai ujian
Lebih dari
24
Kurang dari
Frekwensi
Soal:
Data kuantitatif jumlah hari yang diperlukan untuk mengaudit ahir
tahun terhadap 20 perusahaan oleh Konsultan Sanderson and
Clifford yang merupakan konsultan public accounting kecil
25
Jumlah Hari Untuk Audit Ahir Tahun
12
15
20
22
14
14
15
27
21
18
19
18
22
33
16
18
17
23
28
13
Tentukan tanda kelas (class width)
Pedekatan tanda kelas:
(Angka data terbesar-Angka data terkecil)
(Jumlah kelas)
26
Distribusi Frekwensi: tabel ringkasan yang menunjukan data angka frkekwensi dari
setiap item untuk setiap kualifikasi data.
Frekwensi Relatif: Frekwensi / n
Frekwensi % : Frekwensi Relatif X 100
Tanda kelas= (33-12) : 5 = 4,2 maka tanda kelas menggunakan 5
pada distribusi frekwensi.
Tabel Distribusi Frekwensi Data Audit
27
Nilai
(hari)
Tanda Kelas
Waktu Audit (hari)
Frekwensi
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
12
17
22
27
32
4
8
5
2
1
Jumlah
20
Nilai
(hari)
Frekwensi Relatif Percent Frekwensi
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
.20
.40
.25
.10
.05
Jumlah 1.00
20
40
25
10
5
100
28
Tabel Frekwensi Relatif dan Distribusi Percent Frekwen Data Waktu Audit
29
02468
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34
Gambar. Histogram Data Waktu Audit
30
Nilai
(hari)
f.kum f.kum (%)
10 atau lebih
14 atau lebih
19 atau lebih
24 atau lebih
29 atau lebih
34 atau lebih
20
16
8
3
1
0
100
80
40
15
5
0
Nilai
(hari)
f.kum f.kum (%)
Kurang dari 10
Kurang dari 14
Kurang dari 19
Kurang dari 24
Kurang dari 29
Kurang dari 34
0
4
12
17
19
20
0
20
60
85
95
100
Daftar Distribusi Komulatif
31
10 14 19 24 29 34
05101520
OGIV
SOAL LATIHAN
79 49 48 74 81 98 87 81 80 84 90 70 91 53 82 78
60 71 92 38 56 81 74 73 68 72 75 51 65 93 83 86
80 32 83 73 74 43 86 68 92 93 66 71 91 72 67 75
70 90 61 72 97 91 88 81 71 74 89 95 80 59 71 77
53 60 83 82 61 67 89 63 76 63 78 70 66 88 79 75
32
UKURAN PEMUSATAN
30
25
20
15
10
5
0
hyunday Honda Toyota Nisan Mercy
Merk Mobil
VolumePenjualan
Jumlah Penjualan Mobil
Rata Penjualan mobil
33
UKURAN PEMUSATAN
 Ukuran yaitu suatu sebuah nilai yang menunjukan pusat dari
sekumpulan data.
 Populasi; Semua anggota dalam ekosistem.
 Rata-rata hitung populasi : nilai rata-rata dari data pipulasi.
Rata-rata hitung populasi :
(Jumlah seluruh nilai dalam populasi)/
(Jumlah data/ observasi dalam populasi)
34
UKURAN PEMUSATAN
Rata-rata hitung populasi =
(Jumlah seluruh nilai dalam populasi)/
(Jumlah data/ observasi dalam populasi).
µ = ƩXi/ n
Dimana:
µ = rata-rata hitung populasi.
Ʃ = simbol operasi penjumlahan.
Xi = nilai data ke i yang berada dalam populasi.
n = jumlah data atau pengamatan dalam populasi.
ƩXi = jumlah dari keseluruhan nilai Xi (data) dalam populasi
35
Contoh Perhitungan
Penggunaan rumus:
ƩXi = X1 + X2 + X3 + X4........... + Xn
Contoh data grup kelas ekonomi manajemen kelas A, B, C,
dan D sbb:
46 54 42 46 32
Jika kita gunakan notasi: X1, X2, X3, X4, X5 maka:
X1 = 46 X2 = 54 X3 = 42 X4 = 46 X5 = 32
X̅ = ƩXi/ n = (46 + 54 + 42 +46 + 32)/ 5 = 44
36
UKURAN PEMUSATAN
Nilai tengah (median): nilai tengah setelah data disusun
dari kecil ke besar atau sebaliknya).
 Letak median Me: data ke (1/2) x (N + 1).
 Nilai median Me:
 banyak data ganjil, data paling tengah.
 banyak data genap: rerata dua data ditengah.
 Modus (Mode) : data yang paling banyak muncul (dapat lebih dari satu)
Contoh: 32 42 46 46 54
Median: 46
Modus 46
Percentiles: i = (p/100)n
Contoh: 3310 3355 3450 3480 3480 3490 3520 3540 3550 3650 3730 3925
Quartiles Q1 (25%) i = (25/100)x5 = 3 Q3 (75%) i = (75/100)x5 = 9
Q1 = (3450 + 3480)/2 = 3465
Q2 = (3550 + 3650)/2 = 3600
37
UKURAN PENYEBARAN
• Rentangan: selisih data terbesar dengan data terkecil.
R = Ma – Mi.
• Simpangan (deviasi): selisih data dengan mean (rerata
hitung).
x = X - µ
38
UKURAN PENYEBARAN
VARIANS
Varians Populasi: rerata kuadrat simpangan Populasi
σ2 = Ʃ(xi - µ)2/ N
xi - µ : simpangan (deviation) populasi.
µ : rata rata populasi.
N : jumlah populasi
Varians Sample: rerata kuadrat simpangan Sample
s2 = Ʃ(xi – x^)2/ (n – 1)
xi - x^ : simpangan (deviation) sample.
x^ : rata-rata sample
n : jumlah sample
Standar Deviation:
sample standand deviation: s = √ S2
populasi standard deviation: σ = √ σ2
Coefficient of Variance: Ukuran standard deviasi relatif terhadap rerata
(S/ x^ )x100% atau (σ/ µ )x100%
39
Contoh Hitungan
S2 = Ʃ(xi – x^)2/ (n – 1) = 256/(5 – 1) = 256/4 = 64
Standar Deviation:
sample standand deviation: s = √ S2 = √64 = 8
populasi standard deviation: σ = √ σ2 (tidak dihitung)
40
Contoh Hitungan
Jumlah Mhs
(xi )
Rerata Mhs
(x^ )
Deviasi
(Xi - x^ )
Kuadrat Deviasi
(Xi - x^ )2
46
54
42
46
32
44
44
44
44
44
2
10
-2
2
-12
0
Ʃ(Xi - x^ )
4
100
4
4
144
256
Ʃ(Xi - x^ )2
41
Soal Latihan
Harga Saham
Rp
(xi )
Rerata Sample
(x^ )
Deviasi Sample
(Xi - x^ )
Standard Deviasi
(Xi - x^ )2
3.310
3.355
3.450
3.480
3.480
3.490
3.520
3.540
3.550
3.650
3.730
3.925
Ʃ(Xi - x^ ) Ʃ(Xi - x^ )2
42
Tugas 1
4,63
4,61
4,67
4,60
4,62
4,60
4,60
4,53
4,46
4,35
4,31
4,35
4,11
3,96
3,94
3,72
3,39
3,43
3,41
3,40
3,42
3,23
3,24
3,31
Suku Bunga Tabungan Bank Persero
Th 2006 sd Th 2007
a. Hitung nilai rata-rata dan standard deviasi data sample.
b. Buat histogram, poligon frekwensi dan OGIF
43
Tugas 1
15,79
15,86
15,89
15,78
15,76
15,71
15,70
15,69
15,64
15,53
15,51
15,36
15,20
15,11
14,89
14,76
14,60
14,26
14,26
14,54
13,90
13,68
13,64
13,47
Suku Bunga Kredit Investasi Bank Persero
Th 2006 sd Th 2007
a. Hitung nilai rata-rata dan standard deviasi data sample.
b. Buat histogram, poligon frekwensi dan OGIF
44
Mengukur Hubungan Dua Variabel
Covariance dan correlation as descriptive measures of the relationship
between two variables.
Covariance.
Jumlah sampel n dengan observasions (x1,y1),(x2,y2) ......dst
Sample Covariance: sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^)}/(n-1)
Population Covariance: σxy = {Ʃ(xi – µx
^) (yi – µy
^)}/N
Pearson Product Moment Correlation coefficient: Sample Data
rxy = sxy / sxsy
Pearson Product Moment Correlation coefficient: Population Data
ρxy = σxy / σxσy
sx =√ {Ʃ(xi – x^)2/(n-1)} sy = √ {Ʃ(yi – y^)2 / (n-1)}
Sample Data Population Data
Rxy
Sxy
Sx
Sy
Sample correlation coefficient
Sample covariance
Sample standard deviation of x
Sample standard deviation of y
ρxy
σxy
σx
σy
Population correlation coefficient
Population covariance
Population standard deviation of x
Population standard deviation of y
Minggu ke Tayangan Iklan TV
X
Penjualan (Rp juta)
Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
5
1
3
4
1
5
3
4
2
50
57
41
54
54
38
63
48
59
46
Sample Data Jumlah Tayangan Iklan di TV dan Penjualan Sound Syatem
Xi Yi xi – x^ yi – y^ (xi – x^ )(yi – y^ )
2
5
1
3
4
1
5
3
4
2
30
50
57
41
54
54
38
63
48
59
46
510
-1
2
-2
0
1
-2
2
0
1
-1
0
-1
6
-10
3
3
-13
12
-3
8
-5
0
1
12
20
0
3
26
24
0
8
5
99
sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^) /(n-1)} = 99/(10-1) 99/9 = 11
Xi Yi xi – x^ (xi – x^)2 yi – y^ (yi – y^)2 (xi – x^ )(yi – y^ )
2
5
1
3
4
1
5
3
4
2
30
50
57
41
54
54
38
63
48
59
46
510
-1
2
-2
0
1
-2
2
0
1
-1
0
1
4
4
0
1
4
4
0
1
1
20
-1
6
-10
3
3
-13
12
-3
8
-5
0
1
36
100
9
9
169
144
9
64
25
566
1
12
20
0
3
26
24
0
8
5
99
sx = √ {Ʃ(xi – x^)2} / (n-1)= √(20/9) = 1,49
sy = √ {Ʃ(yi – y^)2} / (n-1)= √(566/9) = 7,93
rxy = sxy / sxsy = 11/ (1,49x7,93) = + 0, 93
Interpretation of the correlation coefficient
Contoh sederhana
xi yi
5
10
15
10
30
50
5 10 15 X
01020304050
Scatter Diagram positif linier sempurna
Y
Xi Yi xi – x^ (xi – x^)2 yi – y^ (yi – y^)2 (xi – x^ )(yi – y^ )
5
10
15
30
10
30
50
90
-5
0
5
0
25
0
25
50
-20
0
20
0
400
0
400
800
100
0
100
200
x^ = 30/3 = 10 y^ = 90/3 = 30
sx = √ {Ʃ(xi – x^)2/(n-1)} = √50/2 = 5
sy = √ {Ʃ(yi – y^)2 / (n-1)} = √800/2 = 20
sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^)}/(n-1) = 200/2 =100
rxy = sxy / sxsy = 100/(5x20) = 1
Kesimpulan: Nilai koefisien korelasi sampel adalah 1, ini menunjukan
terdapat hubungan linier sempurna.
Koefeisien korelasi yang mempunyai nilai -1 atau +1 terdapat korelasi -/+
sempurna, sedangkan bila mendekati -1/+1 terdapat hubungan linier yang
kuat
Koefisien korelasi dengan nilai mendekati 0 terdapat hubungan linier yang
lemah
xi yi
4
6
11
3
16
50
50
40
60
30
xi yi
6
11
15
21
27
6
9
6
17
12
Soal 1 Soal 2
Pertanyaan untuk soal 1 dan soal 2.
a. Gambar diagram scatter dengan sumbu x sebagai sumbu horizontal
b. Diagram scatter yang sdr gambar pada soal 1/ soal 2 mengindikasikan apa?
c. Hitung dan interpretaskan sample covariance
d. Hitung dan interpretasikan sample correlation coefficient
BAB II
A. KEJADIAN
1. Kejadian atau peristiwa: terjadinya sesuatu baik disengaja
(eksperimentasi) ataupun tidak.
2. Kejadian:
a. Pasti terjadi atau disebut kepastian diberi angka 1.
Contoh: Semua mahluk hidup pasti akan mati.
b. Mungkin terjadi atau disebut peluang, diberi simbol p
0<p<1.
Contoh: Mungkin nilai hasil ujianku tertinggi.
c. Mustahi terjadi atau disebut kemustahilan, diberi angka 0.
Contoh: Mustahil matahari terbit dari barat.
53
3. Dua buah kejadian A dan B dapat:
a. Saling asing, eksklusif, komplementer, apabila kejadian yang
satu (A) meniadakan kejadian yang lain (B) dan sebaliknya.
Dalam hal A dan B komplementer biasa ditulis B = Ᾱ
Pernyataannya: A atau B
Contoh: munculnya gambar dan angka pada sebuah mata uang
yang ditos.
b. Bebas, independent apabila kejadian yang satu (A) tidak
mempengaruhi timbulnya kejadian lainnya (B) dan sebaliknya.
Pernyataannya: A dan B
Contoh: munculnya gambar pada mata uang pertama dengan
munculnya angka pada mata uang kedua yang ditos.
c. Inklusif apabila kejadian yang satu (A) memuat atau
mengandung kejadian yang lain (B) dan sebaliknya.
Pernyataannya: A dan atau B
Contoh kejadian: munculnya gambar as dan atau skop dari satu
set kartu bridge.
54
B. PELUANG.
1. Peluang adalah perbandingan antara banyaknya
kejadian yang muncul (observed) dengan
banyaknya kejadian (semua) yang mungkin muncul
(expected).
Contoh: peluang munculnya hati (n = 13) pada
pengambilan sebuah kartu dari satu set kartu brige
(N=52) adalah n/N = 13/52 = ¼
2. Nilai peluang untuk sebuah kejadian adalah 0≤p≤1;
0 untuk kemustahilan dan 1 untuk kepastian.
Contoh: peluang munculnya mata dadu 1 adalah
satu diantara 6 yaitu 1/6
3. Notasi peluang untuk sebuah kejadian terambilnya
sebuah as dari satu set kartu bridge P(A) = 4/52
55
4. Peluang terjadinya dua buah kejadian A dan B:
a. Eksklusif: P (A atau B) = P(A) + P(B)
Contoh: A kejadian munculnya gambar dan B
kejadian munculnya angka pada mata uang yang di
tos.
P(A atau B) = P(A) + P(B) = 1/2 + 1/2 = 1
b. Bebas: P(A dan B) = P(A).P(B)
Contoh: A kejadian munculnya gambar pada mata
uang pertama dan B kejadian munculnya angka pada
mata uang kedua yang di tos.
P(A dan B) = P(A).P(B) = 1/2 . 1/2 = 1/4
c. Inklusif: P(A dan atau B) = P(A) + P(B) - P(A).P(B)
Contoh: A kejadian terambilnya hati dan B kejadian
munculnya as dari satu set kartu bridge.
P(A dan atau B) = P(A) + P(B) - P(A).P(B)
= 13/52 + 4/52 – 13/52 . 4/52
= 16/52 = 4/13
56
5. Harapan atau ekspektasi adalah hasil kali peluang dengan
banyaknya percobaan yang dilakukan. Notasi: E(X) = P(X).n
Contoh:
a. Harapan munculnya gambar pada sebuah mata uang
yang ditos 10 kali = 1/2 . 10 = 5 kali.
b. Harapan munculnya mata dadu 6 pada sebuah dadu yang
dilempar 12 kali = 1/6 . 12 = 2 kali.
Soal.
1. Berikikan definisi peluang peristiwa dan jelaskan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa:
a. Saling eksklusif b. Bersyarat.
c. Independen d. Inklusis.
3. Peluang seorang mahasiswa Universitas X lulus tepat waktu
95%.Jelaskan apa yang dimaksu dengan pernyataan tersebut.
4. Peluang seorang mahasiswa Universitas X lulus dengan IPK diatas
3,0 adalah 30%. Bagaimana peluang ia memperoleh IPK dibawah
3,0? Jelaskan artinya.
57
5. A dan B bermain catur 20 kali dan ternyata A menang 12 kali, B menang 6 kali
dan 2 permainan lagi remis. Anggaplah ini sebagai data empirik untuk
menentukan peluang permainan berikutnya antara A dan B. Misalkan
selanjutnya A dan B akan bermain sebanyak 3 kali. Tentukan peluangnya
bahwa:
a. A akan memenangkan ketiga permainan (misalkan hasil tiap permainan
bersifat independen).
b. Satu permainan berahir remis.
c. Paling sedikit A menang satu kali.
Jawab:
a. Peluang A dan B:
A menang PA(M) = 12/20 = 0, 60; A kalah PA(K) = 6/20 = 0,30; A remis PA(R) =
2/20 = 0,10.
B menang PB(M) = 6/20 = 0,30; B kalah PB(K) = 12/20 = 0,60; B remis PB(R) =
2/20 = 0,10
A menang satu kali peluang 0,60. A dapat memenangkan 3 kali pertandingan:
P(M1 dan M2 dan M3) = 0,6x0,6x0,6 = 0,216.
b. Satu permainan berahir remis PA(R) = PA(R1) + PA(R2) + PA(R3) = 0,1+0,1+0,1
=0,3
c. Paling sedikit A menang satu kali PA(M) = PA(M1)+PA(M2)+PA(M3) =
0,6+0,6+0,6 > 1 pasti terjadi A menang minimal 1 kali dalam 3 kali permainan
58
6. Semacam barang dihasilkan oleh sebuah mesin secara berurutan.
Kerusakan proses produksi barang oleh mesin itu besarnya 5%.
Untuk 5 barang yang dihasilkan secara berurutan, tentukan
peluangnya akan terdapat:
a. Semua barang bagus.
b. Satu barang rusak.
c. Dua barang rusak.
d. Semua barang rusak.
Jawaban:
a. Peluang rusak P(R) = 0,05 maka Peluang bagus = 1-0,05 = 0,95 atau
95%.
Peluang semua barang bagus P(B1 dan B2 dan B3 dan B4 dan B5)
bagus: 0,95x0,95x0,95x0,95x0,95= 0,7738 = 77,38%
b. Satu barang rusak P(R) = 0,05 = 5%
c. Dua barang rusak P(R1 dan R2) rusak = 0,05x0,05 = 0,025 = 2,5%
d. Semua barang rusak P(R1 dan R2 dan R3 dan R4 dan R5) rusak =
0,05x0,05x0,05x0,05x0,05=
59
7. Sepuluh persen dari penderita semacam
penyakit ternyata tidak sembuh.
Bagaimanakah peluangnya untuk 5 orang
penderita penyakit itu semuanya tidak
sembuh?
Jawaban:
Peluang tidak sembuh P(TS) = 10% = 0,10
peluang sembuh P(S) = 100%-10% = 90% =
0,90.
Peluang 5 orang tidak sembuh = P(TS1 dan TS2
dan TS3 dan TS4 dan TS5) =
0,1x0,1x0,1x0,1xo,1= 0,00001 atau = 0,001%
60
7. Berikut ini diberikan tabel yang menyatakan hubungan antara dua faktor. Faktor I
terdiri dari 3 kategori ialah A,B, dan C sedangkan faktor II terdiri dari dua kategori,
yakni E dan F.
a. Dari data diatas, taksirlah berapa peluang sebuah obyek berasal dari:
b. Kategori F faktor II
c. Kategori B faktor I
d. Kategori A faktor I dan kategori F faktor II
e. Kategori C, jika diketahui obyek itu berasal dari kategori F
• Jawaban:
• P(FII) = 1.621/9.459 = 0,4189 = 17,14%
• P(BI) = 3.063/9.459 = 0,3238 = 32,38%
• P(AI dan FII) = (4.654/9.459) x (1621/9.459) = 0,4920 x 0,1714 = 0,0843 = 8,43%
• P(C/F) = 327/9.459 = 0,0346 = 3,46%
61
Faktor I
Faktor II
Kat A Kat B Kat C Jumlah
Kat E 3.975 2.448 1.415 7.838
Kat F 679 615 327 1.621
Jumlah 4.654 3.063 1.742 9.459
C. DISTRIBUSI PELUANG
1. Satu mata uang ditos.
Ada = 21 = 2 kejadian yang mungkin yaitu: A dan G.
Peluang munculnya 0 atau 1 gambar adalah: 1/2, 1/2 dimana
1/2 + 1/2 = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 2 angka
yaitu: 1, 1 sedangkan penyebutnya: 21
2. Dua mata uang ditos.
Ada = 22 = 4 kejadian yang mungkin yaitu: AA, AG, GA, GG.
Peluang munculnya 0, 1, 2 gambar adalah: 1/4, 2/4, 1/4 di
mana 1/4 + 2/4 + 1/4 = 1 disebut distribusi peluang.
Pembilangnya 3 angka yaitu: 1, 2, 1 sedangkan penyebutnya:
22
3. Tiga mata uang yang ditos.
Ada = 23 = 8 kejadian yang mungkin yaitu: AAA, AAG, AGA,
AGG, GAA, GAG, GGA, GGG. Peluang munculnya 0, 1, 2, 3
gambar adalah: 1/8, 3/8, 3/8, 1/8 di mana 1/8 + 3/8 + 3/8 + 1/8
= 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 4 angka yaitu: 1,
3, 3, 1 sedangkan penyebutnya: 23
62
4. Empat mata uang yang ditos.
Ada = 24 = 16 kejadian yang mungkin yaitu: AAAA,
AAAG, AAGA, AAGG, AGAG, AAGA, AAGA, AAGG,
GAAA, GAAG, GAGA, GAGG, GGAA, GGAG,
GGGA, GGGG. Peluang munculnya 0, 1, 2, 3, 4
gambar adalah: 1/16, 4/16, 6/16, 4/16,1/16 di mana
1/16 + 4/16 + 6/16 + 4/16 + 1/16 = 1 disebut
distribusi peluang. Pembilangnya 5 angka yaitu: 1,
4, 6, 4, 1 sedangkan penyebutnya: 24
5. Lima mata uang yang ditos.
Ada = 25 = 32 kejadian yang mungkin yaitu: AAAAA,
AAAAG, ........ dst GGGGG. Peluang munculnya 0,
1, 2, 3, 4, 5 gambar adalah 6 pecahan yang
jumlahnya = 1 disebut distribusi peluang.
Pembilangnya 6 angka yaitu: 1, 5, 10, 10, 5, 1
sedangkan penyebutnya: 25
63
7. Distribusi binomial dengan variabel diskret.
Distribusi binomial: 2 kejadian, independen,
probabilitas sama, hasil perhitungan.
P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r]
P(r) : Nilai probabilitas binomial.
p : Probabilitas sukses suatu kejadian dalam
setiap percobaan.
r : Banyaknya persitiwa sukses suatu kejadian
untuk keseluruhan percobaan.
n : Jumlah total percobaan.
q : Probabilitas gagal suatu kejadian yang
diperoleh dari 1 – p
! : Lambang faktorial.
64
Contoh kasus:
15 alumni Universitas A untuk
mengikuti seleksi ODP suatu Bank X,
tingkat keyakinan 90% lulus seleksi.
a. Berapa probabilitas 15 alumni
diterima?
b. Berapa probabilitas 13 alumni
diterima?
c. Berapa probabilitas 10 alumni
diterima?
65
Penyelesaian:
a. Probabilitas 15 alumni diterima semua.
n = 15 r = 15
p = 0,9 q = 0,1
P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r]
P(r) = {15!/15!(15-15)!}0.915 . 0,115-15
P(15) = 1x0,206x1 = 0,206.
b. Probabilitas 2 alumni ditolak atau 13 alumni diterima.
n = 15 r = 13
p = 0,9 q = 0,1
P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r]
P(r) = {15!/13!(15-13)!}0.913 . 0,115-13
P(15) = 105x0,25x0,01 = 0,267.
c. Probabilitas 5 alumni ditolak 10 alumni diterima.
n = 15 r = 10
p = 0,9 q = 0,1
P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r]
P(r) = {15!/10!(15-10)!}0.910 . 0,115-10
P(15) = 3,003x0,35x0,00001 = 0,010.
66
8. Grafik Distribusi Peluang Mata Uang yang Ditos
a. Terletak diatas sumbu datar.
b. Jumlah luas sama dengan 1.
c. Jumlah N cukup besar maka grafik akan berupa
kurva yang mulus yang simestris.
1/2 2/4
1/4 1/8
3/8 3/8
1/8
1/2
1/4
67
9. Tidak semua distribusi peluang berupa kurva
simetris, tergantung pada kejadian yang diamati.
Ada yang landai kekanan atau kekiri.
Contoh: Peluang munculnya k mata dadu 6 pada
pelemparan N buah dadu adalah Ck (1/6)k (5/6)N-k
1/16
5/32
1/32 1/32
20/64
15/64 15/64
6/64 6/64
1/64 1/64
4/16 4/16
1/16
10/32 10/32
5/32
6/16
68
D. DISTRIBUSI NORMAL.
1. Distribusi normal (distribusi Gauss) adalah distribusi
peluang (yang paling penting) yang mempunyai
variabel acak yang kontinum.
Kurva memanjang (–) tak terhingga µ = Md = Mo Kurva memanjang (+) tak terhingga
Kurva normal berbentuk simetris, masing-masing sisi identik
EkorEkor
69
Ciri-ciri kurva normal:
a. Kurva berbentuk genta atau lonceng, satu puncak
berada ditengah. Nilai rata-rata hitung µ, sama
dengan median Md sama dengan modus Mo: µ =
Md = Mo yang membelah kurva dua bagian yang
sama ½ bagian kanan dan ½ bagian kiri.
b. Kurva berbentuk simetris dan asimptotis
(menurun dikanan dan kiri sampai tak terhingga).
c. Modusnya Md pada sumbu mendatarmembuat
fungsi mencapai puncaknya yaitu maksimum
pada X=µ.
d. Luas daerah yang terletak dibawah kurva normal
diatas sumbu mendatar sama dengan 1 yang
terdiri atas ½ sebelah kiri nilai tengah (µ) dan ½
sebelah kanan nilai tengah (µ).
70
2. Distribusi normal baku adalah distribusi probabilitas
acak normal dengan nilai tengah nol dan simpangan
baku sama dengan nol atau disebut distribusi
dengan µ = 0 dan s = 1.
3. Distribusi normal baku adalah mengubah
membakukan distribusi aktual dalam bentuk
distribusi normal baku dengan nilai z atau skor z.
z = (X- µ)/σ
di mana:
z : Skor z atau nilai normal baku.
X : Nilai dari suatu pengamatan atau pengukuran.
µ : Nilai rata-rata hitung suatu distribusi.
σ : Standard deviasi suatu distribusi.
71
Soal Latihan
1. Sebanyak 20 perusahaan termasuk dalam harga
saham pilihan pada bulan Maret 2003. Harga saham ke
20 Perusahaan berkisar antara Rp160 – Rp870
persaham. Berapa probabilitas harga saham antara
Rp490 persaham sampai dengan Rp600 persaham.
Apa bila diketahui X = Rp490 sebagai nilai rata-rata
hitung dari standard deviasi nya 144,7 (Lihat soal 9.1).
2. PT Gunung Sari mengklaim bahwa rata-rata berat buah
mangga mutu B adalah 350 gram, dengan standard
deviasi 50 gram. Bila berat mangga mengikuti distribusi
norman, berapa probabilitas bahwa berat buah
mangga mencapai kurang dari 250kg, sehingga akan
diprotes oleh konsumennya.
72
Penyelesaian Soal Latihan 1
z = (X- µ)/σ
Probabilitas harga saham Rp 490:
z1 = (490 – 490)/144,7 = 0/144,7 = 0
Probabilitas harga saham Rp 600:
z2 = (600 – 490)/ 144,7 = 0,76
z2 tabel = 0,2764
Probabilitas harga saham Rp 600 sebesar 27,64 %; dimana P(0<z<0,76)
EkorEkor
0,2764
Z=0 Z=0,76
73
Penyelesaian Soal Latihan 2.
P(x<250)
P(x=250) = (250-350)/50 = -2,00
Jadi P(x<250) = P(z<-2,00)
P(s<-2) = 0,4772 (lihat tabel)
Luas bidang sebelah kiri nilai tengah 0,5.
Luas bidang sebelah kiri dengan z < -2 adalah (0,5 – 0,4772) = 0,0228
Probabilitas berat mangga kurang dari 250 gr adalah 2,28%
EkorEkor
0,0228
z = -2 Z=0
250 350
0,4772
σ = 50
74

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Ir. Zakaria, M.M
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
ririn12
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
MarwaElshi
 
2. pengumpulan dan penyajian data statistik
2. pengumpulan dan penyajian data statistik2. pengumpulan dan penyajian data statistik
2. pengumpulan dan penyajian data statistik
Univ. Kahuripan Kediri
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
rizka_safa
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
Yousuf Kurniawan
 

La actualidad más candente (20)

Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
2. pengumpulan dan penyajian data statistik
2. pengumpulan dan penyajian data statistik2. pengumpulan dan penyajian data statistik
2. pengumpulan dan penyajian data statistik
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Makalah Statistika Dasar
Makalah Statistika DasarMakalah Statistika Dasar
Makalah Statistika Dasar
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rataUji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
 
Materi 1 statistik (pengantar)
Materi 1 statistik (pengantar)Materi 1 statistik (pengantar)
Materi 1 statistik (pengantar)
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Deret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.pptDeret berkala dan peramalan.ppt
Deret berkala dan peramalan.ppt
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 

Destacado

Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
stevano
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab V
Andreas Jiman
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
Yani Ahmad
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
asusatya
 

Destacado (12)

Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
Kombis pengorganisasian revisi-pesan-pesan-bisnis-pert.5
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
 
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
 
Komunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab VKomunikasi Bisnis Bab V
Komunikasi Bisnis Bab V
 
Komunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIKomunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab II
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
 
Analisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAnalisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab II
 
161114SAKIP2016
161114SAKIP2016161114SAKIP2016
161114SAKIP2016
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab I
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 

Similar a Statistik BIsnis Bab I dan Bab II

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Ashly Gon
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Ashly Gon
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Ashly Gon
 
2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat
Farhatunisa
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
afifsalim
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
muhamadiskhak
 
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah Assagaf
 

Similar a Statistik BIsnis Bab I dan Bab II (20)

Data dan Penyajian data
Data dan Penyajian dataData dan Penyajian data
Data dan Penyajian data
 
Pengantar Statistik
Pengantar StatistikPengantar Statistik
Pengantar Statistik
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
STATISTIK-DENGAN-SPSS.pdf
STATISTIK-DENGAN-SPSS.pdfSTATISTIK-DENGAN-SPSS.pdf
STATISTIK-DENGAN-SPSS.pdf
 
Statistika i (2)
Statistika i (2)Statistika i (2)
Statistika i (2)
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptxAnalisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
Analisis dan Interpretasi data - Kelompok 9.pptx
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
 
2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
 
Pengantar spss
Pengantar spssPengantar spss
Pengantar spss
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
 
Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1
 
29514 statistik dasar
29514 statistik dasar29514 statistik dasar
29514 statistik dasar
 
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
Aminullah assagaf multivariate data analysis 19 feb 2021
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Último (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Statistik BIsnis Bab I dan Bab II

  • 1. FORCASTING (STATISTIK TERAPAN) DR. IR. TJIPTOGORO DINARJO,MM UNIVERSITAS MERCU BUWANA 2014 1
  • 2. BAB I STATISTIK DESKRIPTIF A. PENGERTIAN STATISTIK. Statistik Statistika Statistika Matematika/ Teoretik Statistik Terapan/ Teknik Analisi Data  Kumpulan data dalam bentuk:  tabel/ daftar;  gambar,  diagram,  ukuran.  Contoh :  penduduk,  kelahiran,  pertumbuhan ekonomi,  Inflasi. Pengetahuan mengenai:  pengumpulan data,  klasifikasi data,  penyajian,  pengolahan,  penarikan kesimpulan  Membahas bagaimana:  sifat-sifat,  dalil-dalil,  rumus-rumus diturunkan.  Bagaimana menciptakan:  model teoritis,  matematis. Membahas cara penggunaan statistik antara lain untuk penelitian 2
  • 3. DATA STATISTIK 1. Data mentah adalah yg belum mengalami pengolahan. 2. Data primer adalah data yang di peroleh langsung seperti hasil questionair, wawancara. 3. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung seperti hasil studi pustaka. 4. Data kuantitatif (dapat dinyatakan dalam bilangan): a. Data kontinum, interval, rasio seperti: berat, tinggi. b. Data diskrit: 1) nomunal: banyak orang. 2) ordinal: peringkat 3) dikotomi: murni-buatan; hidup-mati; lulus-gagal. 5. Data kualitatif: data bukan kuantitatif seperti “atribut” 3
  • 4. FUNGSI STATISTIK 1. Deskriptif: membuat data bermakna dengan: a. penyajian data dalam bentuk: 1) tabel/ daftar. 2) gambar. 3) diagram/ grafik. b. Ukuran/ tendensi sentral: 1) mean (rata-rata). 2) median (nilai tengah). 3) modus. c. Ukuran/ tendensi penyebaran: 1) rentanggan, 2) simpangan (deviasi), simpangan baku. 3) variasi 4
  • 5. FUNGSI STATISTIK 2. Inferensial/ induktif yaitu untuk melakukan: a. Generalisasi: 1) sample ke populasi. 2) sampling, sensus. 3) diagram/ grafik. b. Uji hipotesis: 1) membandingkan dalam bentuk uji kesamaan atau uji per-bedaan. 2) menghubungkan dalam bentuk uji keterkaitan seperti “kontribusi”. 3. Prediksi/ forcasting: a. regresi dalam bentuk hubungan fungsional: 1) linier: sederhana, ganda. 2) kurvilinier: kuadratik, logaritmik, hiperbolik, dll. b. korelasi, keterkaitan, hubungan timbal balik: 1) derajat hubungan (koefisien korelasi). 2) kadar sumbangan (koefisien determinasi) 5
  • 6. PENYAJIAN DATA 1. Dengan tabel atau daftar: a tunggal, b kontingensi, c distribusi frekwensi. 2. Dengan gambar atau diagram: a lingkaran, b lambang (piktogram), c peta (kartogram). 3. Dengan diagram atau grafik: a batang: 1) satu komponen, dua komponen, tiga komponen, 2) satu arah, dua arah. b garis, c pencar, d histogram dan poligin. 6
  • 7. • DATA • Data: fakta dan angka-angka yang dikumpulkan, dianalisis, dan disimpulkan untuk presentasi dan diterjemahkan, ditafsirkan. Semua data yang dikumpulkan untuk studi secara khusus disebut data set , contoh lihat Tabel 1.(Source: Business Week, April 4, 2005) merupakan data set yang berisi informasi untuk 25 Perusahaan, merupakan bagian dari 500 Share Price (S&P). • Komponen Tabel berisi: Elements, Variables, dan Observations. • Elemennts adalah pengguna ahir (the entities) pada mana data dikumpulkan , dalam hal ini semua perusahaan pemilik saham merupakan nama element yang ditempatkan pada kolom pertama. 7
  • 8. • Variables adalah sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui dari setiap element, pada tabel 1 terdiri atas 5 elements: o Exchange: Dimana saham diperdagangkan – N ( New York Stock Exchange) dan NQ (Nasdaq National Market). o Ticker Symbol: Singkatan/kependekan yang digunakan untuk mengidentifikasikan saham pada exchange listing. o Business Week Rank: Angka 1-500 yang menggambarkan ukuran kekuatan perusahaan. o Share Price ($): closing price (February 28, 2005) o Earning per Share ($): earning per share jangka waktu 12 bulan terahir. • Observation: satu kesatuan pada setiap variabel dari setiap element. 8
  • 9. Company Exchange Ticker Business Week Rank Share Price ($) Earning per Share ($) Abbott Laboratories Altria Group Apollo Group Bank of New York Bristol-Myers Squibb Cincinnati Financial Comcast Deere eBay Federated Dept. Store Hasbro IBM International Paper Knight-Ridder Manor Care Medtronic National Semiconductor Novellus System Pitney Bowes Pulte homes SBC Communications St. Paul Travelers Teradyne United Health Group Well Fago N N NQ N N NQ NQ N NQ N N N N N N N N NQ N N N N N N N ABT MO APOL BK BMY CINF CMCSA DE ABAY FD HAS IBM IP KRI HCR MDT NSM NVLS PBI PHM SBC STA TER UNH WFC 90 148 174 305 346 161 296 36 19 353 373 216 370 397 285 53 155 386 339 12 371 264 412 5 159 46 66 74 30 26 45 32 71 43 56 21 93 37 66 34 52 20 30 46 78 24 38 15 91 59 2,02 4,57 0,90 1,85 1,21 2,73 0,43 5,77 0,57 3,86 0,96 4,94 0,98 4,13 1,90 1,79 1,03 1,06 2,05 7,67 1,52 1,53 0,84 3,94 4,09 Tabel. 1. Data Harga Saham 25 Perusahaan 9 Company Exchange Ticker Busines s Week Rank Share Price ($) Earning per Share ($) Abbott Laboratories Altria Group Apollo Group Bank of New York Bristol-Myers Squibb Cincinnati Financial Comcast Deere eBay Federated Dept. Store Hasbro IBM International Paper Knight-Ridder Manor Care Medtronic National Semiconductor Novellus System Pitney Bowes Pulte homes SBC Communications St. Paul Travelers Teradyne United Health Group Well Fago N N NQ N N NQ NQ N NQ N N N N N N N N NQ N N N N N N N ABT MO APOL BK BMY CINF CMCSA DE ABAY FD HAS IBM IP KRI HCR MDT NSM NVLS PBI PHM SBC STA TER UNH WFC 90 148 174 305 346 161 296 36 19 353 373 216 370 397 285 53 155 386 339 12 371 264 412 5 159 46 66 74 30 26 45 32 71 43 56 21 93 37 66 34 52 20 30 46 78 24 38 15 91 59 2,02 4,57 0,90 1,85 1,21 2,73 0,43 5,77 0,57 3,86 0,96 4,94 0,98 4,13 1,90 1,79 1,03 1,06 2,05 7,67 1,52 1,53 0,84 3,94 4,09
  • 10. Ukuran skala: 1. Nominal scale. Bila data untuk suatu variabel terdiri atas label atau nama yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu lambang/ sifat (attribute) dari suatu elemen maka ukuran skalanya disebut skala nominal (nominal scale). Contoh pada Tabel 1 pada exchange variable menggunakan N dan NQ sebagai identifikasi dimana saham diperdagangkan. N dan NQ dapat pula diganti dengan angka 1 dan 2 namun pengertian angka tsb sebagai tempat dimana 1 adalah mewakili New York Stack Exchange, dan 2 mewakili Nasdaq National Market. 2. Ordinal scale. Bila data memperagakan memiliki suatu nilai dari nominal data dan dapat disusun peringkat yang mengandung arti. Contoh pada Tabel 1 pada kolom 4 menunjukan angka peringkat dari 1 sd 500 berdasarkan Business week’s assessment of the company’s strength. 3. Interval scale. Bila data menunjukan suatu nilai dari ordinal data dan interval antara nilai yang digambarkan dalam lambang bilangan yang mempunyai ukuran yang tetap. Interval data selalu dalam bentuk angka. Contoh nilai Scholastic Aptitude Test (SAT) dari 3 siswa 620-550-470, angka ini bisa diranking dari siswa dengan nilai tertinggi yaitu 620 dengan angka terendah 470. Selisih nilai siswa pertama 620-550= 70 lebih tinggi dari siswa kedua. Siswa kedua 550-470=80 lebih tinggi dari siswa ke 3. 10
  • 11. 4. Ratio scale. Bila data memiliki semua nilai interval data dan ratio dimana keduanya memiliki arti. Variable: jarak, tinggi, berat, waktu menggunakan ukuran dengan ratio scale, angka 0 bermakna menggambarkan 0. 5. Cross-Sectional. Data yang dikumpulkan pada waktu yang sama atau hampir sama. Contoh pada Tabel 1. adalah data cross-sectional karena diperoleh untuk 5 variabel untuk 25 S&P 500 perusahaan pada satu waktu yang sama. 6. Time Series Data. Data yang dikumpulkan pada suatu periode waktu tertentu. Contoh time series data: Gambar 1. Suku Bunga Tabungan Bank Umum 2007 Bulan BungaTabunganBankUmum 01234 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 11
  • 12. Klasifikasi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif seringkali berrhubungan dengan categorical data. Data kualitatif termasul label atau nama yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu attribute tiap elemen. Data kualitatif menggunakan ukuran nominal atau ordinal scale dan boleh non numeric atau numeric. Data kuantitatif memerlukan nilai numeric untuk menunjukan berapa banyak (how much or how many). Data kuantitaif dapat digunakan interval atau ratio scale sebagai ukuran. Variabel kualitatif adalah suatu variabel yang menggunakan data kualitatif. Variabel kuantitatif adalah suatu variabel yang menggunakan data kuantitatif. Analisis Statistik dibatasi dalam penggunaan data kualitatif, bila data kualitatif menggunakan kode numeric, operasi arithmatic seperti tambah, kurang, kali, bagi tidak menghasilkan makna apapun atas hasil operasi arithmaticnya. Operasi arithmatic menghasilkan kesimpulan yang penuh arti untuk variabel kuantitatif . Kesimpulan: Pendekatan metoda statistik tergantung pada jenis data kualitatif ataukah kuantitatif 12
  • 13. DATA Qualitative Data Tabular Methods Graphical Methods Tabular Methods Graphical Methods Quantitative Data • Frequency Distribution • RelativeFrequency Distribution • Percent Frequency Distribution • Crosstabulation •Frequency Distribution • RelativeFrequency Distribution • Percent Frequency Distribution • Cumulative Frequency Distribution • Cumulative Relative Frequency Distribution • Cumulative Percent Frequency Distribution • Crosstabulation • Bar Graph • Pie Chart • Dot Plot • Histogram •Ogive • Stem-and-Leaf Display • Scatter Diagram 13 Gambar 2. Data Kualitatif dan Kuantitatif
  • 14. Contoh bentuk dan interpretation of a frequency distributiion untuk data kualitatif: Tabel 2. Data From a Sample of 50 Soft Drink Purchases Coke Classic Diet Coke Pepsi Diet Coke Coke Classic Coke Classic Dr. Pepper Diet Coke Pepsi Pepsi Coke Classic Dr. Pepper Sprite Coke Classic Diet Coke Coke Classic Coke Classic Sprite Coke Classic Diet Coke Coke Classic Diet Coke Coke Classic Sprite Pepsi Coke Classic Coke Classic Coke Classic Pepsi Coke Classic Sprite Dr. Pepper Pepsi Diet Coke Pepsi Coke Classic Coke Classic Coke Classic Pepsi Dr. Pepper Coke Classic Diet Coke Pepsi Pepsi Pepsi Pepsi Coke Classic Dr. Pepper Pepsi Sprite 14
  • 15. Soft Drink Frequency Coke Classic Diet Coke Dr. Pepper Pepsi Srite Total 19 8 5 13 5 50 Tabel 3. Frequency Distribution Of Soft Drink Purchases Distribusi Frekwensi: tabel ringkasan yang menunjukan data angka frkekwensi dari setiap item untuk setiap kualifikasi data. Frekwensi Relatif: Frekwensi / n Frekwensi % : Frekwensi Relatif X 100 15
  • 16. Soft Drink Relative Frequency Percent Frequency Coke Classic Diet Coke Dr. Pepper Pepsi Srite Total .38 .16 .10 .26 .10 1.00 38 16 10 26 10 100 Tabel 4. Relative Frequency And Percent Frequency Distributions Of Soft Drink Purchases 16
  • 17. 17 Gambar 2. Bar Graph Of Soft Drink Purchases Coke Classic Diet Coke Dr. Pepper Pepsi Sprite 2468101214161820
  • 18. 18 Gambar 3. Pie Chart Of Soft Drink Purchases Coke Classik 38% Pepsi 26%
  • 19. Contoh soal: 1. Responden menjawab pertanyaan atas 3 alternatif: A; B; dan C. A adalah sampel dari 120 respoden menghasilkan 60A; 24B; dan 36C. Tunjukan frekwensi dan distribusi frekwensi relatif. 2. A bagian dari distribusi frekwensi relatif sebagai berikut: a. Berapa frekwensi relatif kelompok D. b. Jumlah sampel 200. Berapa frekwensi kelompok D c. Tunjukan distribusi frekwensi. d. Tunjukan prosentase distribusi frekwensi. 3. Dari hasil questionnaire menghasilkan 58 Yes, 42 No, dan 20 non opinion answers. a. Dalam bentuk pie chart, tunjukan berapa besar bidang yang menunjukan jawaban Yes. b. Tunjukan berapa besar yang menunjukan jawaban No. c. Gambarkan pie chart. d. Gambarkan bar graph 19 Kelompok Frekwensi Relatif A B C D 0,22 0,18 0,40
  • 20. DAFTAR DISTRIBUSI FREKWENSI 1. Banyak data n = ? 2. Rentangan r = data terbesar – data terkecil. 3. Banyak kelas interval k = 1 + 3,3 log n (Sturges). 4. Panjang interval i = r/k. 5. Pilih ujung bawah kelas interval i, didapat ujung atasnya; tentukan ujung-ujung kelas interval. 6. Batas bawah dan batas atas tiap-tiap kelas interval. 7. Tanda kelas. 8. Tabulan, frekwensi, daftar. 20
  • 21. CONTOH 79 49 48 74 81 98 87 81 80 84 90 70 91 53 82 78 70 71 92 38 56 81 74 73 68 72 85 51 65 93 83 86 90 32 83 73 74 43 86 68 92 93 76 71 91 72 67 75 80 91 61 72 97 91 88 81 71 74 99 95 80 59 71 77 63 60 83 82 61 67 89 63 76 63 88 70 66 88 79 75 DAFTAR DISTRIBUSI FREKWENSI DAN FREKWENSI RELATIF Nilai f Tanda Kelas 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 2 3 5 14 24 20 12 35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5 Jumlah 80 Nilai fa fr (%) 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 2 3 5 14 24 20 12 2,5 3,75 6,25 17,50 30,00 25,00 15,5 Jumlah 80 fr = f/n x 100 Nilai f Tanda Kelas 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 2 3 5 14 24 20 12 35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5 Jumlah 80 21
  • 22. CONTOH DAFTAR DISTRIBUSI KUMULATIF Nilai fa fr (%) 31 atau lebih 41 atau lebih 51 atau lebih 61 atau lebih 71 atau lebih 81 atau lebih 91 atau lebih 101atau lebih 80 78 75 70 56 32 12 0 100,00 97,50 93,75 87,50 70,00 40,00 15,00 0,00 Nilai f Tanda Kelas Kurang dari 31 Kurang dari 41 Kurang dari 51 Kurang dari 61 Kurang dari 71 Kurang dari 81 Kurang dari 91 Kurang dari 101 0 2 5 10 24 48 68 80 0,00 2,50 6,25 12,50 30,00 60,00 85,50 100,00 22
  • 23. Histogram dan Poligon Frekwensi f 25 20 15 10 5 0 1 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5 Nilai histogram poligon frekuensi 23
  • 24. OGIF (OZAIV) F 80 70 60 50 40 30 20 10 0 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5 Nilai ujian Lebih dari 24 Kurang dari Frekwensi
  • 25. Soal: Data kuantitatif jumlah hari yang diperlukan untuk mengaudit ahir tahun terhadap 20 perusahaan oleh Konsultan Sanderson and Clifford yang merupakan konsultan public accounting kecil 25 Jumlah Hari Untuk Audit Ahir Tahun 12 15 20 22 14 14 15 27 21 18 19 18 22 33 16 18 17 23 28 13
  • 26. Tentukan tanda kelas (class width) Pedekatan tanda kelas: (Angka data terbesar-Angka data terkecil) (Jumlah kelas) 26 Distribusi Frekwensi: tabel ringkasan yang menunjukan data angka frkekwensi dari setiap item untuk setiap kualifikasi data. Frekwensi Relatif: Frekwensi / n Frekwensi % : Frekwensi Relatif X 100
  • 27. Tanda kelas= (33-12) : 5 = 4,2 maka tanda kelas menggunakan 5 pada distribusi frekwensi. Tabel Distribusi Frekwensi Data Audit 27 Nilai (hari) Tanda Kelas Waktu Audit (hari) Frekwensi 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 12 17 22 27 32 4 8 5 2 1 Jumlah 20
  • 28. Nilai (hari) Frekwensi Relatif Percent Frekwensi 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 .20 .40 .25 .10 .05 Jumlah 1.00 20 40 25 10 5 100 28 Tabel Frekwensi Relatif dan Distribusi Percent Frekwen Data Waktu Audit
  • 29. 29 02468 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 Gambar. Histogram Data Waktu Audit
  • 30. 30 Nilai (hari) f.kum f.kum (%) 10 atau lebih 14 atau lebih 19 atau lebih 24 atau lebih 29 atau lebih 34 atau lebih 20 16 8 3 1 0 100 80 40 15 5 0 Nilai (hari) f.kum f.kum (%) Kurang dari 10 Kurang dari 14 Kurang dari 19 Kurang dari 24 Kurang dari 29 Kurang dari 34 0 4 12 17 19 20 0 20 60 85 95 100 Daftar Distribusi Komulatif
  • 31. 31 10 14 19 24 29 34 05101520 OGIV
  • 32. SOAL LATIHAN 79 49 48 74 81 98 87 81 80 84 90 70 91 53 82 78 60 71 92 38 56 81 74 73 68 72 75 51 65 93 83 86 80 32 83 73 74 43 86 68 92 93 66 71 91 72 67 75 70 90 61 72 97 91 88 81 71 74 89 95 80 59 71 77 53 60 83 82 61 67 89 63 76 63 78 70 66 88 79 75 32
  • 33. UKURAN PEMUSATAN 30 25 20 15 10 5 0 hyunday Honda Toyota Nisan Mercy Merk Mobil VolumePenjualan Jumlah Penjualan Mobil Rata Penjualan mobil 33
  • 34. UKURAN PEMUSATAN  Ukuran yaitu suatu sebuah nilai yang menunjukan pusat dari sekumpulan data.  Populasi; Semua anggota dalam ekosistem.  Rata-rata hitung populasi : nilai rata-rata dari data pipulasi. Rata-rata hitung populasi : (Jumlah seluruh nilai dalam populasi)/ (Jumlah data/ observasi dalam populasi) 34
  • 35. UKURAN PEMUSATAN Rata-rata hitung populasi = (Jumlah seluruh nilai dalam populasi)/ (Jumlah data/ observasi dalam populasi). µ = ƩXi/ n Dimana: µ = rata-rata hitung populasi. Ʃ = simbol operasi penjumlahan. Xi = nilai data ke i yang berada dalam populasi. n = jumlah data atau pengamatan dalam populasi. ƩXi = jumlah dari keseluruhan nilai Xi (data) dalam populasi 35
  • 36. Contoh Perhitungan Penggunaan rumus: ƩXi = X1 + X2 + X3 + X4........... + Xn Contoh data grup kelas ekonomi manajemen kelas A, B, C, dan D sbb: 46 54 42 46 32 Jika kita gunakan notasi: X1, X2, X3, X4, X5 maka: X1 = 46 X2 = 54 X3 = 42 X4 = 46 X5 = 32 X̅ = ƩXi/ n = (46 + 54 + 42 +46 + 32)/ 5 = 44 36
  • 37. UKURAN PEMUSATAN Nilai tengah (median): nilai tengah setelah data disusun dari kecil ke besar atau sebaliknya).  Letak median Me: data ke (1/2) x (N + 1).  Nilai median Me:  banyak data ganjil, data paling tengah.  banyak data genap: rerata dua data ditengah.  Modus (Mode) : data yang paling banyak muncul (dapat lebih dari satu) Contoh: 32 42 46 46 54 Median: 46 Modus 46 Percentiles: i = (p/100)n Contoh: 3310 3355 3450 3480 3480 3490 3520 3540 3550 3650 3730 3925 Quartiles Q1 (25%) i = (25/100)x5 = 3 Q3 (75%) i = (75/100)x5 = 9 Q1 = (3450 + 3480)/2 = 3465 Q2 = (3550 + 3650)/2 = 3600 37
  • 38. UKURAN PENYEBARAN • Rentangan: selisih data terbesar dengan data terkecil. R = Ma – Mi. • Simpangan (deviasi): selisih data dengan mean (rerata hitung). x = X - µ 38
  • 39. UKURAN PENYEBARAN VARIANS Varians Populasi: rerata kuadrat simpangan Populasi σ2 = Ʃ(xi - µ)2/ N xi - µ : simpangan (deviation) populasi. µ : rata rata populasi. N : jumlah populasi Varians Sample: rerata kuadrat simpangan Sample s2 = Ʃ(xi – x^)2/ (n – 1) xi - x^ : simpangan (deviation) sample. x^ : rata-rata sample n : jumlah sample Standar Deviation: sample standand deviation: s = √ S2 populasi standard deviation: σ = √ σ2 Coefficient of Variance: Ukuran standard deviasi relatif terhadap rerata (S/ x^ )x100% atau (σ/ µ )x100% 39
  • 40. Contoh Hitungan S2 = Ʃ(xi – x^)2/ (n – 1) = 256/(5 – 1) = 256/4 = 64 Standar Deviation: sample standand deviation: s = √ S2 = √64 = 8 populasi standard deviation: σ = √ σ2 (tidak dihitung) 40
  • 41. Contoh Hitungan Jumlah Mhs (xi ) Rerata Mhs (x^ ) Deviasi (Xi - x^ ) Kuadrat Deviasi (Xi - x^ )2 46 54 42 46 32 44 44 44 44 44 2 10 -2 2 -12 0 Ʃ(Xi - x^ ) 4 100 4 4 144 256 Ʃ(Xi - x^ )2 41
  • 42. Soal Latihan Harga Saham Rp (xi ) Rerata Sample (x^ ) Deviasi Sample (Xi - x^ ) Standard Deviasi (Xi - x^ )2 3.310 3.355 3.450 3.480 3.480 3.490 3.520 3.540 3.550 3.650 3.730 3.925 Ʃ(Xi - x^ ) Ʃ(Xi - x^ )2 42
  • 43. Tugas 1 4,63 4,61 4,67 4,60 4,62 4,60 4,60 4,53 4,46 4,35 4,31 4,35 4,11 3,96 3,94 3,72 3,39 3,43 3,41 3,40 3,42 3,23 3,24 3,31 Suku Bunga Tabungan Bank Persero Th 2006 sd Th 2007 a. Hitung nilai rata-rata dan standard deviasi data sample. b. Buat histogram, poligon frekwensi dan OGIF 43
  • 44. Tugas 1 15,79 15,86 15,89 15,78 15,76 15,71 15,70 15,69 15,64 15,53 15,51 15,36 15,20 15,11 14,89 14,76 14,60 14,26 14,26 14,54 13,90 13,68 13,64 13,47 Suku Bunga Kredit Investasi Bank Persero Th 2006 sd Th 2007 a. Hitung nilai rata-rata dan standard deviasi data sample. b. Buat histogram, poligon frekwensi dan OGIF 44
  • 46. Covariance dan correlation as descriptive measures of the relationship between two variables. Covariance. Jumlah sampel n dengan observasions (x1,y1),(x2,y2) ......dst Sample Covariance: sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^)}/(n-1) Population Covariance: σxy = {Ʃ(xi – µx ^) (yi – µy ^)}/N Pearson Product Moment Correlation coefficient: Sample Data rxy = sxy / sxsy Pearson Product Moment Correlation coefficient: Population Data ρxy = σxy / σxσy sx =√ {Ʃ(xi – x^)2/(n-1)} sy = √ {Ʃ(yi – y^)2 / (n-1)} Sample Data Population Data Rxy Sxy Sx Sy Sample correlation coefficient Sample covariance Sample standard deviation of x Sample standard deviation of y ρxy σxy σx σy Population correlation coefficient Population covariance Population standard deviation of x Population standard deviation of y
  • 47. Minggu ke Tayangan Iklan TV X Penjualan (Rp juta) Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 5 1 3 4 1 5 3 4 2 50 57 41 54 54 38 63 48 59 46 Sample Data Jumlah Tayangan Iklan di TV dan Penjualan Sound Syatem
  • 48. Xi Yi xi – x^ yi – y^ (xi – x^ )(yi – y^ ) 2 5 1 3 4 1 5 3 4 2 30 50 57 41 54 54 38 63 48 59 46 510 -1 2 -2 0 1 -2 2 0 1 -1 0 -1 6 -10 3 3 -13 12 -3 8 -5 0 1 12 20 0 3 26 24 0 8 5 99 sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^) /(n-1)} = 99/(10-1) 99/9 = 11
  • 49. Xi Yi xi – x^ (xi – x^)2 yi – y^ (yi – y^)2 (xi – x^ )(yi – y^ ) 2 5 1 3 4 1 5 3 4 2 30 50 57 41 54 54 38 63 48 59 46 510 -1 2 -2 0 1 -2 2 0 1 -1 0 1 4 4 0 1 4 4 0 1 1 20 -1 6 -10 3 3 -13 12 -3 8 -5 0 1 36 100 9 9 169 144 9 64 25 566 1 12 20 0 3 26 24 0 8 5 99 sx = √ {Ʃ(xi – x^)2} / (n-1)= √(20/9) = 1,49 sy = √ {Ʃ(yi – y^)2} / (n-1)= √(566/9) = 7,93 rxy = sxy / sxsy = 11/ (1,49x7,93) = + 0, 93
  • 50. Interpretation of the correlation coefficient Contoh sederhana xi yi 5 10 15 10 30 50 5 10 15 X 01020304050 Scatter Diagram positif linier sempurna Y
  • 51. Xi Yi xi – x^ (xi – x^)2 yi – y^ (yi – y^)2 (xi – x^ )(yi – y^ ) 5 10 15 30 10 30 50 90 -5 0 5 0 25 0 25 50 -20 0 20 0 400 0 400 800 100 0 100 200 x^ = 30/3 = 10 y^ = 90/3 = 30 sx = √ {Ʃ(xi – x^)2/(n-1)} = √50/2 = 5 sy = √ {Ʃ(yi – y^)2 / (n-1)} = √800/2 = 20 sxy = {Ʃ(xi – x^) (yi – y^)}/(n-1) = 200/2 =100 rxy = sxy / sxsy = 100/(5x20) = 1 Kesimpulan: Nilai koefisien korelasi sampel adalah 1, ini menunjukan terdapat hubungan linier sempurna. Koefeisien korelasi yang mempunyai nilai -1 atau +1 terdapat korelasi -/+ sempurna, sedangkan bila mendekati -1/+1 terdapat hubungan linier yang kuat Koefisien korelasi dengan nilai mendekati 0 terdapat hubungan linier yang lemah
  • 52. xi yi 4 6 11 3 16 50 50 40 60 30 xi yi 6 11 15 21 27 6 9 6 17 12 Soal 1 Soal 2 Pertanyaan untuk soal 1 dan soal 2. a. Gambar diagram scatter dengan sumbu x sebagai sumbu horizontal b. Diagram scatter yang sdr gambar pada soal 1/ soal 2 mengindikasikan apa? c. Hitung dan interpretaskan sample covariance d. Hitung dan interpretasikan sample correlation coefficient
  • 53. BAB II A. KEJADIAN 1. Kejadian atau peristiwa: terjadinya sesuatu baik disengaja (eksperimentasi) ataupun tidak. 2. Kejadian: a. Pasti terjadi atau disebut kepastian diberi angka 1. Contoh: Semua mahluk hidup pasti akan mati. b. Mungkin terjadi atau disebut peluang, diberi simbol p 0<p<1. Contoh: Mungkin nilai hasil ujianku tertinggi. c. Mustahi terjadi atau disebut kemustahilan, diberi angka 0. Contoh: Mustahil matahari terbit dari barat. 53
  • 54. 3. Dua buah kejadian A dan B dapat: a. Saling asing, eksklusif, komplementer, apabila kejadian yang satu (A) meniadakan kejadian yang lain (B) dan sebaliknya. Dalam hal A dan B komplementer biasa ditulis B = Ᾱ Pernyataannya: A atau B Contoh: munculnya gambar dan angka pada sebuah mata uang yang ditos. b. Bebas, independent apabila kejadian yang satu (A) tidak mempengaruhi timbulnya kejadian lainnya (B) dan sebaliknya. Pernyataannya: A dan B Contoh: munculnya gambar pada mata uang pertama dengan munculnya angka pada mata uang kedua yang ditos. c. Inklusif apabila kejadian yang satu (A) memuat atau mengandung kejadian yang lain (B) dan sebaliknya. Pernyataannya: A dan atau B Contoh kejadian: munculnya gambar as dan atau skop dari satu set kartu bridge. 54
  • 55. B. PELUANG. 1. Peluang adalah perbandingan antara banyaknya kejadian yang muncul (observed) dengan banyaknya kejadian (semua) yang mungkin muncul (expected). Contoh: peluang munculnya hati (n = 13) pada pengambilan sebuah kartu dari satu set kartu brige (N=52) adalah n/N = 13/52 = ¼ 2. Nilai peluang untuk sebuah kejadian adalah 0≤p≤1; 0 untuk kemustahilan dan 1 untuk kepastian. Contoh: peluang munculnya mata dadu 1 adalah satu diantara 6 yaitu 1/6 3. Notasi peluang untuk sebuah kejadian terambilnya sebuah as dari satu set kartu bridge P(A) = 4/52 55
  • 56. 4. Peluang terjadinya dua buah kejadian A dan B: a. Eksklusif: P (A atau B) = P(A) + P(B) Contoh: A kejadian munculnya gambar dan B kejadian munculnya angka pada mata uang yang di tos. P(A atau B) = P(A) + P(B) = 1/2 + 1/2 = 1 b. Bebas: P(A dan B) = P(A).P(B) Contoh: A kejadian munculnya gambar pada mata uang pertama dan B kejadian munculnya angka pada mata uang kedua yang di tos. P(A dan B) = P(A).P(B) = 1/2 . 1/2 = 1/4 c. Inklusif: P(A dan atau B) = P(A) + P(B) - P(A).P(B) Contoh: A kejadian terambilnya hati dan B kejadian munculnya as dari satu set kartu bridge. P(A dan atau B) = P(A) + P(B) - P(A).P(B) = 13/52 + 4/52 – 13/52 . 4/52 = 16/52 = 4/13 56
  • 57. 5. Harapan atau ekspektasi adalah hasil kali peluang dengan banyaknya percobaan yang dilakukan. Notasi: E(X) = P(X).n Contoh: a. Harapan munculnya gambar pada sebuah mata uang yang ditos 10 kali = 1/2 . 10 = 5 kali. b. Harapan munculnya mata dadu 6 pada sebuah dadu yang dilempar 12 kali = 1/6 . 12 = 2 kali. Soal. 1. Berikikan definisi peluang peristiwa dan jelaskan. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa: a. Saling eksklusif b. Bersyarat. c. Independen d. Inklusis. 3. Peluang seorang mahasiswa Universitas X lulus tepat waktu 95%.Jelaskan apa yang dimaksu dengan pernyataan tersebut. 4. Peluang seorang mahasiswa Universitas X lulus dengan IPK diatas 3,0 adalah 30%. Bagaimana peluang ia memperoleh IPK dibawah 3,0? Jelaskan artinya. 57
  • 58. 5. A dan B bermain catur 20 kali dan ternyata A menang 12 kali, B menang 6 kali dan 2 permainan lagi remis. Anggaplah ini sebagai data empirik untuk menentukan peluang permainan berikutnya antara A dan B. Misalkan selanjutnya A dan B akan bermain sebanyak 3 kali. Tentukan peluangnya bahwa: a. A akan memenangkan ketiga permainan (misalkan hasil tiap permainan bersifat independen). b. Satu permainan berahir remis. c. Paling sedikit A menang satu kali. Jawab: a. Peluang A dan B: A menang PA(M) = 12/20 = 0, 60; A kalah PA(K) = 6/20 = 0,30; A remis PA(R) = 2/20 = 0,10. B menang PB(M) = 6/20 = 0,30; B kalah PB(K) = 12/20 = 0,60; B remis PB(R) = 2/20 = 0,10 A menang satu kali peluang 0,60. A dapat memenangkan 3 kali pertandingan: P(M1 dan M2 dan M3) = 0,6x0,6x0,6 = 0,216. b. Satu permainan berahir remis PA(R) = PA(R1) + PA(R2) + PA(R3) = 0,1+0,1+0,1 =0,3 c. Paling sedikit A menang satu kali PA(M) = PA(M1)+PA(M2)+PA(M3) = 0,6+0,6+0,6 > 1 pasti terjadi A menang minimal 1 kali dalam 3 kali permainan 58
  • 59. 6. Semacam barang dihasilkan oleh sebuah mesin secara berurutan. Kerusakan proses produksi barang oleh mesin itu besarnya 5%. Untuk 5 barang yang dihasilkan secara berurutan, tentukan peluangnya akan terdapat: a. Semua barang bagus. b. Satu barang rusak. c. Dua barang rusak. d. Semua barang rusak. Jawaban: a. Peluang rusak P(R) = 0,05 maka Peluang bagus = 1-0,05 = 0,95 atau 95%. Peluang semua barang bagus P(B1 dan B2 dan B3 dan B4 dan B5) bagus: 0,95x0,95x0,95x0,95x0,95= 0,7738 = 77,38% b. Satu barang rusak P(R) = 0,05 = 5% c. Dua barang rusak P(R1 dan R2) rusak = 0,05x0,05 = 0,025 = 2,5% d. Semua barang rusak P(R1 dan R2 dan R3 dan R4 dan R5) rusak = 0,05x0,05x0,05x0,05x0,05= 59
  • 60. 7. Sepuluh persen dari penderita semacam penyakit ternyata tidak sembuh. Bagaimanakah peluangnya untuk 5 orang penderita penyakit itu semuanya tidak sembuh? Jawaban: Peluang tidak sembuh P(TS) = 10% = 0,10 peluang sembuh P(S) = 100%-10% = 90% = 0,90. Peluang 5 orang tidak sembuh = P(TS1 dan TS2 dan TS3 dan TS4 dan TS5) = 0,1x0,1x0,1x0,1xo,1= 0,00001 atau = 0,001% 60
  • 61. 7. Berikut ini diberikan tabel yang menyatakan hubungan antara dua faktor. Faktor I terdiri dari 3 kategori ialah A,B, dan C sedangkan faktor II terdiri dari dua kategori, yakni E dan F. a. Dari data diatas, taksirlah berapa peluang sebuah obyek berasal dari: b. Kategori F faktor II c. Kategori B faktor I d. Kategori A faktor I dan kategori F faktor II e. Kategori C, jika diketahui obyek itu berasal dari kategori F • Jawaban: • P(FII) = 1.621/9.459 = 0,4189 = 17,14% • P(BI) = 3.063/9.459 = 0,3238 = 32,38% • P(AI dan FII) = (4.654/9.459) x (1621/9.459) = 0,4920 x 0,1714 = 0,0843 = 8,43% • P(C/F) = 327/9.459 = 0,0346 = 3,46% 61 Faktor I Faktor II Kat A Kat B Kat C Jumlah Kat E 3.975 2.448 1.415 7.838 Kat F 679 615 327 1.621 Jumlah 4.654 3.063 1.742 9.459
  • 62. C. DISTRIBUSI PELUANG 1. Satu mata uang ditos. Ada = 21 = 2 kejadian yang mungkin yaitu: A dan G. Peluang munculnya 0 atau 1 gambar adalah: 1/2, 1/2 dimana 1/2 + 1/2 = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 2 angka yaitu: 1, 1 sedangkan penyebutnya: 21 2. Dua mata uang ditos. Ada = 22 = 4 kejadian yang mungkin yaitu: AA, AG, GA, GG. Peluang munculnya 0, 1, 2 gambar adalah: 1/4, 2/4, 1/4 di mana 1/4 + 2/4 + 1/4 = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 3 angka yaitu: 1, 2, 1 sedangkan penyebutnya: 22 3. Tiga mata uang yang ditos. Ada = 23 = 8 kejadian yang mungkin yaitu: AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG. Peluang munculnya 0, 1, 2, 3 gambar adalah: 1/8, 3/8, 3/8, 1/8 di mana 1/8 + 3/8 + 3/8 + 1/8 = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 4 angka yaitu: 1, 3, 3, 1 sedangkan penyebutnya: 23 62
  • 63. 4. Empat mata uang yang ditos. Ada = 24 = 16 kejadian yang mungkin yaitu: AAAA, AAAG, AAGA, AAGG, AGAG, AAGA, AAGA, AAGG, GAAA, GAAG, GAGA, GAGG, GGAA, GGAG, GGGA, GGGG. Peluang munculnya 0, 1, 2, 3, 4 gambar adalah: 1/16, 4/16, 6/16, 4/16,1/16 di mana 1/16 + 4/16 + 6/16 + 4/16 + 1/16 = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 5 angka yaitu: 1, 4, 6, 4, 1 sedangkan penyebutnya: 24 5. Lima mata uang yang ditos. Ada = 25 = 32 kejadian yang mungkin yaitu: AAAAA, AAAAG, ........ dst GGGGG. Peluang munculnya 0, 1, 2, 3, 4, 5 gambar adalah 6 pecahan yang jumlahnya = 1 disebut distribusi peluang. Pembilangnya 6 angka yaitu: 1, 5, 10, 10, 5, 1 sedangkan penyebutnya: 25 63
  • 64. 7. Distribusi binomial dengan variabel diskret. Distribusi binomial: 2 kejadian, independen, probabilitas sama, hasil perhitungan. P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r] P(r) : Nilai probabilitas binomial. p : Probabilitas sukses suatu kejadian dalam setiap percobaan. r : Banyaknya persitiwa sukses suatu kejadian untuk keseluruhan percobaan. n : Jumlah total percobaan. q : Probabilitas gagal suatu kejadian yang diperoleh dari 1 – p ! : Lambang faktorial. 64
  • 65. Contoh kasus: 15 alumni Universitas A untuk mengikuti seleksi ODP suatu Bank X, tingkat keyakinan 90% lulus seleksi. a. Berapa probabilitas 15 alumni diterima? b. Berapa probabilitas 13 alumni diterima? c. Berapa probabilitas 10 alumni diterima? 65
  • 66. Penyelesaian: a. Probabilitas 15 alumni diterima semua. n = 15 r = 15 p = 0,9 q = 0,1 P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r] P(r) = {15!/15!(15-15)!}0.915 . 0,115-15 P(15) = 1x0,206x1 = 0,206. b. Probabilitas 2 alumni ditolak atau 13 alumni diterima. n = 15 r = 13 p = 0,9 q = 0,1 P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r] P(r) = {15!/13!(15-13)!}0.913 . 0,115-13 P(15) = 105x0,25x0,01 = 0,267. c. Probabilitas 5 alumni ditolak 10 alumni diterima. n = 15 r = 10 p = 0,9 q = 0,1 P(r) = [{n!/{r!(n-r)!}][pr . qn-r] P(r) = {15!/10!(15-10)!}0.910 . 0,115-10 P(15) = 3,003x0,35x0,00001 = 0,010. 66
  • 67. 8. Grafik Distribusi Peluang Mata Uang yang Ditos a. Terletak diatas sumbu datar. b. Jumlah luas sama dengan 1. c. Jumlah N cukup besar maka grafik akan berupa kurva yang mulus yang simestris. 1/2 2/4 1/4 1/8 3/8 3/8 1/8 1/2 1/4 67
  • 68. 9. Tidak semua distribusi peluang berupa kurva simetris, tergantung pada kejadian yang diamati. Ada yang landai kekanan atau kekiri. Contoh: Peluang munculnya k mata dadu 6 pada pelemparan N buah dadu adalah Ck (1/6)k (5/6)N-k 1/16 5/32 1/32 1/32 20/64 15/64 15/64 6/64 6/64 1/64 1/64 4/16 4/16 1/16 10/32 10/32 5/32 6/16 68
  • 69. D. DISTRIBUSI NORMAL. 1. Distribusi normal (distribusi Gauss) adalah distribusi peluang (yang paling penting) yang mempunyai variabel acak yang kontinum. Kurva memanjang (–) tak terhingga µ = Md = Mo Kurva memanjang (+) tak terhingga Kurva normal berbentuk simetris, masing-masing sisi identik EkorEkor 69
  • 70. Ciri-ciri kurva normal: a. Kurva berbentuk genta atau lonceng, satu puncak berada ditengah. Nilai rata-rata hitung µ, sama dengan median Md sama dengan modus Mo: µ = Md = Mo yang membelah kurva dua bagian yang sama ½ bagian kanan dan ½ bagian kiri. b. Kurva berbentuk simetris dan asimptotis (menurun dikanan dan kiri sampai tak terhingga). c. Modusnya Md pada sumbu mendatarmembuat fungsi mencapai puncaknya yaitu maksimum pada X=µ. d. Luas daerah yang terletak dibawah kurva normal diatas sumbu mendatar sama dengan 1 yang terdiri atas ½ sebelah kiri nilai tengah (µ) dan ½ sebelah kanan nilai tengah (µ). 70
  • 71. 2. Distribusi normal baku adalah distribusi probabilitas acak normal dengan nilai tengah nol dan simpangan baku sama dengan nol atau disebut distribusi dengan µ = 0 dan s = 1. 3. Distribusi normal baku adalah mengubah membakukan distribusi aktual dalam bentuk distribusi normal baku dengan nilai z atau skor z. z = (X- µ)/σ di mana: z : Skor z atau nilai normal baku. X : Nilai dari suatu pengamatan atau pengukuran. µ : Nilai rata-rata hitung suatu distribusi. σ : Standard deviasi suatu distribusi. 71
  • 72. Soal Latihan 1. Sebanyak 20 perusahaan termasuk dalam harga saham pilihan pada bulan Maret 2003. Harga saham ke 20 Perusahaan berkisar antara Rp160 – Rp870 persaham. Berapa probabilitas harga saham antara Rp490 persaham sampai dengan Rp600 persaham. Apa bila diketahui X = Rp490 sebagai nilai rata-rata hitung dari standard deviasi nya 144,7 (Lihat soal 9.1). 2. PT Gunung Sari mengklaim bahwa rata-rata berat buah mangga mutu B adalah 350 gram, dengan standard deviasi 50 gram. Bila berat mangga mengikuti distribusi norman, berapa probabilitas bahwa berat buah mangga mencapai kurang dari 250kg, sehingga akan diprotes oleh konsumennya. 72
  • 73. Penyelesaian Soal Latihan 1 z = (X- µ)/σ Probabilitas harga saham Rp 490: z1 = (490 – 490)/144,7 = 0/144,7 = 0 Probabilitas harga saham Rp 600: z2 = (600 – 490)/ 144,7 = 0,76 z2 tabel = 0,2764 Probabilitas harga saham Rp 600 sebesar 27,64 %; dimana P(0<z<0,76) EkorEkor 0,2764 Z=0 Z=0,76 73
  • 74. Penyelesaian Soal Latihan 2. P(x<250) P(x=250) = (250-350)/50 = -2,00 Jadi P(x<250) = P(z<-2,00) P(s<-2) = 0,4772 (lihat tabel) Luas bidang sebelah kiri nilai tengah 0,5. Luas bidang sebelah kiri dengan z < -2 adalah (0,5 – 0,4772) = 0,0228 Probabilitas berat mangga kurang dari 250 gr adalah 2,28% EkorEkor 0,0228 z = -2 Z=0 250 350 0,4772 σ = 50 74