2. Tujuan Pelatihan
o Analyst QC dapat mengetahui jenis dan fungsi setiap
peralatan kerja yang ada di laboratorium.
o Analyst QC dapat menggunakan peralatan kerja
laboratorium dengan benar.
o Meningkatkan kompetensi ( Pengetahuan & Ketrampilan )
analyst-analyst QC.
Sasaran
Pelatihan
4. GLASSWARE EQUIPMENT
Jenis-jenis Peralatan Gelas (Glass ware equipment ) yang digunakan di Laboratorium.
Jenis peralatan yang digunakan di Laboratorium sangat banyak. Masing masing peralatan
mempunyai fungsi kegunaan masing-masing dimana antara satu perlatan gelas
laboratorium dengan peralatan gelas laboratorium lainnya dapat saling mengantikan dan
melengkapi.
Jenis-jenis Peralatan gelas (Glass ware equipment) yang digunakan di laboratorium
antara lain:
Labu Erlenmeyer
Gelas Piala (Beaker glass)
Gelas Ukur (Graduated/measuring cylinder)
Labu Ukur (Volumetric flash)
Pipet tetes (Drop pipette)
Pipet ukur (Measuring Pipette)
Pipet Volum/gondok (Volume pipette)
MikroPipet
Corong gelas (Funnel conical)
Corong pisah (Separatory funnel)
Buret (Burette)
Tabung reaksi (Test Tube)
Gelas arloji (Watch glass)
Desikator
Labu Didih (Boilling flask)
Botol Timbang (Weight bottle)
kondensor (Condensor)
Botol pereaksi (Reagent Bottle)
Cawan Petri
5. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil
dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL
sampai 2L.
Fungsi :
-Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
-Menampung filtrat hasil penyaringan
-Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
-Pada pengujian mikrobiologi, digunakan sebagai tempat
pembiakan mikroba
Kelebihan :
-Terbuat dari bahan khusus untuk menghindari adanya reaksi
antara erlenmeyer dengan larutan
Kekurangan :
-Unit skala tidak terlalu teliti tetapi cukup memadai untuk
penggunaan pengukuran yang tidak memerlukan ketelitian
tinggi.
6. Gelas Piala (Beaker Glass)
Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala
sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang
tahan terhadap panas hingga suhu 200 o
C atau terbuat dari
plastik. Gelas kimia yang digunakan untuk bahan kimia
yang bersifat korosif terbuat dari PTPE. Ukuran alat ini ada
yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi:
untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi
menampung zat kimia
memanaskan cairan
media pemanasan cairan
Kelebihan :
terbuat dari bahan gelas pyrex, sehingga tahan panas
apabila digunakan untuk pemanasan larutan.
Kekurangan:
tingkat keakurasian rendah sehingga tidak cocok
digunakan untuk mengukur volume yang membutuhkan
ketelitian yang tinggi
7. Gelas Ukur (Graduated/Measuring
Cylindre)
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat
ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran., mulai dari
10 mL sampai 2 L. Tidak boleh digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat
pembacaan skala.
Fungsi :
untuk mengukur volume larutan dalam jumlah tertentu dengan
tingkat ketelitian yang cukup tinggi.
Kelebihan :
dilengkapi dengan bibir tuang agar mudah dalam menuangkan
larutan yang diukur volumenya dan kaki yang berbentuk heksagonal
agar larutan tidak mudah tumpah. Gelas ukur cocok untuk
pengukuran secara kuantitatif, terutama gelas ukur di bawah 100 mL.
Kekurangan :
tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan atau cairan dalam
kondisi panas
8. Labu Ukur (Volumetric flash)
Berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca
dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. di bagian leher
terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas
gelas. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi.
Kelebihan:
Dapat menunjukkan dengan tepat volume cairan pada suhu tertentu
kerena leher labu ukur di buat relative sempit hingga sedikit perubahan
volume cairan akan menyebabkan perbedaan ketinggian cairan. Dengan
demikian kesalahan yang di buat pada penyesuaian meniskus cairan
dengan tanda batas volume akan sangat kecil. Adanya tutup dan jarak
antara tanda batas volume dan mulut labu ukur adalah relatif besar agar
masih terdapat cukup ruang untuk mengocok cairan dalam labu itu.
Kekurangan :
Sulit dalam membersihkan bagian dalam labu ukur
9. Pipet Tetes (Drop Pipette)
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca
dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung
atasnya ditutupi karet.
Fungsi:
Untuk mengambil cairan dalam skala tetesan
kecil.
Kelebihan :
Memiliki karet hisap diatasnya,sehingga mudah
dalam pengambilan larutan.
Kekurangan:
Tidak dilengkapi dengan skala, hanya
digunakan untuk mengambil cairan dengan
ukuran tetesan sehingga pada saat mengambil
cairan tidak dapat langsung diukur volumenya
10. Pipet Ukur (Measuring Pipette)
Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti
gambar. Pipet ini memiliki skala. Gunakan bulp atau
pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap
dengan mulut kecuali jika larutan yang akan diambil
tidak berbahaya.
Fungsi :
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Kelebihan:
Memiliki skala yang sangat tinggi, ujung bagian
bawah dibuat runcing sehingga dapat memperlambat
keluarnya/ masuknya zat cair.
Kekurangan:
penggunaannya sedikit sulit karena dalam
pengambilan larutan harus menggunakan bantuan
bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan yang
berbahaya.
11. Pipet Volum/ Gondok (Volumentric
Pipette)
Fungsi :
Digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tepat sesuai dengan label yang tertera
pada bagian yang menggelembung (gondok)
pada bagian tengah pipet.
Kelebihan:
Terdapat tabung silinder di antara ujung pipa
kaca bagian atas dan bawah, berfungsi sebagai
wadah untuk menampung cairan.
Kekurangan :
Penggunaannya sedikit sulit karena dalam
pengambilan larutan harus menggunakan
bantuan bulp atau pipet pump untuk
menyedot larutan yang berbahaya.
12. Pengisap Pipet (Pipet Filler )
Tipe: bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek.
Kegunaan: Untuk menghisap larutan yang akan diukur.
13. Mikropipet
Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai
ukuran yang dikehendaki. an 1000 ul (1 ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml
dikenal dengan istilah Makropipet. Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu
P1000, P200, dan P20. P1000 digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul
sampai 1000 ul, P200 untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul, dan P20 digunakan
untuk volume dibawah 20 ul. Saat ini ada banyak sekali pilihan mikropipet yang dijual oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang biotek, biokimia, bahkan bidang
kedokteran
Fungsi :
Untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki.
Kelebihan :
Pipet biasa tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 mililiter (1 ml),
sedangkan mikropipet memiliki keakuratan dan ketepatan pada volume kurang dari 1
mililiter (1 ml).
Kekurangan :
Harganya mahal dan tidak dapat mengukur larutan atau cairan lebih dari 10 ml
16. Corong Gelas (Funnel Conical)
Fungsi nya adalah membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu
ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk
menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan
17. Buret (Burette)
Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dan kran. Zat yang
digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret,
dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume
dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala. Ukurannya
mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL,
dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
Fungsi :
digunakan untuk melakukan titrasi.
Kelebihan :
terdapat kran dan lubang yang lurus untuk membuka dan
menutup celah pada ujung buret sehingga cairan di dalam
buret dapat keluar sedikit demi sedikit untuk memperoleh
titik titrasi suatu zat.
Kekurangan :
harus hati- hati dalam menggunakannya dalam proses
titrasi terutama dalam mengontrol keluarnya cairan dari
kran pada saat melakukan titrasi
18. Klem universal
Satu baud pengencang jepitan, ukuran
panjang sekitar 15 cm, bukaan rahang
dapat menggenggam beker 50 ml.
Kegunaan:Untuk menjepit erlenmeyer dan
lain-lain.
berbagai macam klem dengan fungsinya masing-masing
Klem untuk menjepit tabung reaksi
19. Tabung Reaksi ( Test Tube )
Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Jika perlu
dilakukan pengocokan, arah pengocokan memutar kesamping, dan tabung
diisi tidak lebih setengahnya. Jika perlu pemanasan harus dilakukan dengan
hati-hati, tabung dipegang miring.
20. Desicator
Desicator adalah alat untuk
mengeringkan atau menyerap uap
air yang terkandung dalam sampel.
Desicator berupa panci kaca tebal
bersusun dua. Pada bagian bawah
diisi dengan pengering, salah satu
yang biasa digunakan adalah silika
gel.
21. Piknometer
Piknometer merupakan alat glass
yang berfungsi untuk mengukur
berat jenis suatu zat. Bentuknya
cukup mungil dan rumit seperti
botol kecil dilengkapi dengan tutup.
Zat yang akan diukur berat jenisnya
diubah terlebih dahulu ke dalam
bentuk larutan, selanjutnya
dimasukkan ke dalam alat ukur ini.
23. Pengaduk Magnetik (Magnetic
stirrers)
Pengaduk magnetik atau Magnetic
stirrers adalah perangkat laboratorium
yang menggunakan putaran medan
magnet untuk memutar stir bars (juga
disebut "flea") yang direndam dalam
cairan juga berputar sehingga dapat
mengaduk cairan.