SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI
            “HIMPUNAN”




                DISUSUN OLEH:

         Alfian Syahrudin      109017000020

         Selvia Ermy W         109017000046

         Siti Nurmala          109017000050

         Nurmalianis           109017000053

         Ayu Aulia Sari        109017000055

                    Kelas : 7.A

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

                        2012
                                              1
BAB I

                                       PENDAHULUAN

   Konsep himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu matematika modern
pada umumnya dan di bidang ilmu ekonomi dan bisnis pada khususnya. Karena dalam bidang
ekonomi dan bisnis terutama dalam hal pembentukan model kita harus menggunakan
sehimpunan/sekelompok data observasi dari lapangan. Berkenaan dengan sifat mendasar itu,
maka pada bagian awal mata kuliah ini terlebih dahulu dibahas hal ikhwal yang berhubungan
dengan teori himpunan (set theory ).

   Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari manusia sebenarnya sudah sering menerapkan
konsepsi himpunan. Seringkah kalian berbelanja di swalayan atau di warung dekat rumahmu?
Cobalah kalian perhatikan barang-barang yang dijual. Barang-barang yang dijual biasanya
dihimpun sesuai jenisnya. Penghimpunan jenis barang dapat memudahkan pembeli memilih
barang.
          Himpunan detergen
          Himpunan makanan ringan
          Himpunan minuman ringan
          Himpunan alat-alat tulis




                                                                                            2
BAB II
                                    PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN HIMPUNAN

  Sekarang coba kamu pikirkan dengan teman-temanmu dapatkah kamu membentuk himpunan
  yang berasal dari:

  a. Kumpulan barang di KOPMA UIN yang harganya diatas Rp 50.000,-
  b. Kumpulan makanan-makanan yang diproduksi dari Indonesia.
  c. Kumpulan bank yang memiliki suku bunga tinggi.
  d. Kumpulan perkakas rumah tangga yang murah.

  Pikirkan, samakah himpunan yang kamu bentuk dari kumpulan-kumpulan diatas dengan
  himpunan yang dibentuk oleh teman-temanmu? Dapatkah kamu secara pasti menentukan
  kumpulan itu? Untuk peryataan a dan b antara kalian akan menyatakan kumpulan yang sama
  karena anggota-anggotanya dapat didefenisikan dengan jelas sehingga pernyataan a dan b
  dapat dikatakan suatu himpunan. Sedangkan, untuk pernyataan c dan d tidak, antara kalian
  akan berbeda menyebutkan anggota-anggotanya. Mengapa? Perhatikan ilustrasi berikut.




                                                                                        3
Pada pernyataan c dan d bukan himpunan karena anggota-anggotanya tidak dapat
      didefenisikan dengan jelas. Pengertian tinggi pada pernyataan c dan murah pada pernyataan d
      itu relatif untuk setiap orang . Sehingga jelaslah bahwa untuk membentuk suatu himpunan
      benda-benda yang dihimpun harus mempunyai tanda-tanda atau ciri-ciri tertentu dan jelas.
      Dengan demikian, sekarang dapat dijawab pertanyaan “apakah himpunan itu?”

      Himpunan adalah kumpulan objek atau benda yang dapat didefenisikan, dan dilambangkan
      dengan jelas.1 Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota
      atau unsur atau elemen.2

B. Notasi Himpunan

           Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B,
      sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini
      adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis
      dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang
      umum dipakai.




      Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan
      sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.




1
    Awagiyo, dkk. Pegangan belajar matematika 1. Jakarta. h. 154
2
    Du Mairy. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta. h. 3

                                                                                               4
Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:




C. HUBUNGAN ANTAR HIMPUNAN
     Bila dua himpunan dibandingkan satu dengan lainnya, beberapa jenis hubungan yang
  mungkin dapat diselidiki. Bila dua himpunan S1 dan S2 berisi elemen-elemen yang sama,

                       S1 = {2, 7, a, f}        dan         S2 = {2, a, 7, f}

  maka S1 dan S2 dikatakan sama (S1 = S2) Perhatikan bahwa orde yang terlihat pada elemen-
  elemen himpunan tidak penting. Akan tetapi, meskipun hanya satu elemen yang berbeda, dua
  himpunan menjadi tidak sama.

     Himpunan jenis lain adalah bahwa satu himpunan mungkin merupakan himpunan bagian
  dari himpunan lainnya. Kalau kita mempunyai dua himpunan,

                         S = {1, 3, 5, 7, 9}          dan     T = {3, 7}

  Maka T adalah himpunan bagian dari S, karena setiap elemen T adalah juga elemen S.
  pernyataan yang lebih pasti mengenai hal ini adalah: T adalah himpunan bagian dari S jika
  dan hanya jika        memenuhi               dengan mengunakan simbol himpunan    (berada
  dalam) dan   (termasuk), kita bisa menulis

                                               atau




                                                                                          5
Mungkin saja terjadi bahwa dua himpunan tertentu merupakan himpunan bagian dari
masing-masing himpunan. Bila hal ini terjadi, pasti bahwa kedua himpunan itu sama.
Jelasnya, kita bisa memiliki

   Simbol     menghubungkan elemen individu dengan himpunan (set), sedangkan simbol
menghubungkan himpunan bagian (subset) denga himpunan. Setiap himpnan bagian yang
tidak berisi semua elemen S disebut himpunan bagian yang layak dari S.

   Himpunan bagian S yang terkecil adalah suatu himpunan yang tidak berisi elemen sama
sekali. Himpunan seperti itu disebut himpunan nol atau himpunan kosong, yang ditunjukkan
oleh simbol    atau { }. Alasan mengapa himpunan nol dianggap sebagai himpunan bagian
dari S adalah: Jika himpunan nol bukan merupakan himpunan bagian                  , maka
harus berisi paling sedikit sau elemen x sehingga         . Tetapi karena menurut definisi
himpuna nol tidak mempunyai elemen apapun, kita tidak dapat mengatakan bahwa               ;
karena itu, himpunan nol adalah himpunan bagian S.

   Sangat penting untuk membedakan secara jelas simbol         atau { } dengan notasi {0};
yang pertama tanpa elemen, sedangkanyang terakhir berisi elemen nol. Himpunan nol adalah
unik; di seluruh dunia hanya ada satu himpunan seperti itu dan dianggap sebagai himpunan
bagian dari setiap himpunan yang mungkin.

   Secara umum, jika suatu himpunan mempunyai n elemen, dapat dibentuk himpunan
bagian sebesar 2n dari elemen-elemen tersebut.

   Hubungan tipe ketiga yang mungkin adalah dua himpun yang seluruh elemennya berbeda
sama sekali. Dalam kasus ini, kedua himpunan tersebut dikatakan menjadi terputus (disjoint).
Sebagai contoh, himpunan seluruh bilangan bulat positif dan himpunan seluruh bilangan
bulat negatif adalah himpunan yang terputus.

   Hubungan tipe keempat terjadi bila dua himpunan mempunyai beberapa elemen yang
sama tetapi beberapa elemen di antaranya “aneh” satu sama lainnya. Dalam peristiwa itu,




                                                                                           6
kedua himpunan tidak sama maupun terputus (disjoint), tetapi juga bukan bagian himpunan
       satu dengan lainnya.3



D. OPERASI PADA HIMPUNAN

           Jika kita menambahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, atau menarik akar dari
       beberapa bilangan, maka kita dikatakan melakukan operasi matematis. Meskipun himpunan
       berbeda dengan bilangan, dapat juga dilakukan beberapa operasi matematis yang sama
       dengan bilangan.4

       1. Gabungan (Union)
           Gabungan himpunan A dan himpunan B, yang ditulis                       , adalah himpunan semua
           unsur yang termasuk di dalam A atau B. Operasi gabungan ini dilambangkan dengan
                                                  Ingat bahwa anggota yang sama dari dua himpunan
           tidak perlu ditulis dua kali dalam operasi gabungan.


       2. Irisan (Intersection)
           Irisan himpunan A dan B, yang ditulis                     adalah himpunan semua unsur yang
           termasuk di dalam A dan di dalam B . Operasi irisan ini dilambangkan dengan




       3. Komplemen (Complement)
           Himpunan komplemen A, yang ditulis AC , adalah himpunan yang berisi seluruh bilangan
           dalam himpunan universal U yang tidak ada dalam himpunan A. Operasi komplemen ini
           dilambangkan dengan




       4. Selisih (Difference)

3
    Alpha C. Chiang & Kevin W, Dasar-Dasar Matematika Ekonomi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, Edisi ke-4, Hal.9
4
    Ibid, Hal.10

                                                                                                              7
Selisih himpunan A dan himpunan B, yang ditulis A – B, adalah himpunan semua unsur A
      yang tidak termasuk di dalam B. Operasi selisih ini dilambangkan dengan
                               Tetapi karena             mengakibatkan              maka
                                Sehingga A – B = A             .


      Diagram Venn dari keempat operasi tersebut adalah:




                    AC                                               A–B
Contoh
1.    Jika                                                     , x bilangan bulat dan W = {3, 4, 5,
      8} maka tentukanlah:
a.
       Jawab:


                W = { 3, 4, 5, 8}
 a.
 b.
 c.
 d.
2. U = { a, b, c, 1, 2, 3}, A = { c, 3 }, dan B = {a, b, 2} maka tentukanlah AC dan BC !
      Jawab:        AC = { a, b, 1, 2 } dan BC = { c, 1, 3 }

                                                                                                 8
E. SIFAT-SIFAT HIMPUNAN
  1.
  2.
  3.


  4.
  5.
  6.
  7.
  8.
  9.
  10. A


 Contoh

 Buktikan bahwa:

  a.   A – B adalah himpunan bagian dari
  b.   AC – BC = B – A
  c.   Jika         maka


       Bukti:
  a.   Diagram Venn:


                                                        = himpunan
                                                        = himpunan




       Untuk               , maka          . Sehingga     adalah himpunan bagian (subset)
       dari     .

                                                                                            9
b. Diagram Venn:




      c. Diagram Venn:




                   artinya setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B atau A
           termuat di dalam B atau B memuat A atau                    .5




      F. PASANGAN TERURUT
           (a,b) disebut pasangan terurut dari elemen a dan b. Merupakan hasil kali kartesian A X B
           Contoh :
      1. Misalkan :
           A = {1,2,3}
           B = {a,b}

5
    M.Nababan, 1988, Pengantar Matematika untuk Ilmu Ekonomi dan Bisnis, jakarta:Erlangga, hal.8-10

                                                                                                      10
Tentukan :
   a. A X B
   b. B X A
   Jawab :

   a. A X B terdiri dari semua pasangan terurut dengan komponen pertama berasal dari A dan
       komponen kedua berasal dari B, maka :
                  A X B = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a),(3,b)}

   b. Dalam hal ini komponen pertama berasal dari B dan kedua dari A, maka :
       B X A = {(a,1), (a,2), (a,3),(b,1),(b,2),(b,3)}
2. Misalkan A = {1,2}
   Tentukan :
   a. A2
   b. A3
   Jawab :

   a. A2 = A X A = {( 1,1), (1,2),(2,1),(2,2)}
   b. A3 = A X A X A
             = {(1,1,1),(1,1,2),(1,2,1),(1,2,2)(2,1,1),(2,1,2),(2,2,1),(2,2,2)}




                                                                                       11
BAB III
                                          PENUTUP


A. KESIMPULAN
    Himpunan adalah kumpulan objek atau benda yang dapat didefenisikan, dan
    dilambangkan dengan jelas. Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah
    himpunan disebut anggota atau unsur atau elemen.
    Notasi himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara
    elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z).
    Operasi himpunan:
     Gabungan (Union)
     Irisan (Intersection)
     Komplemen (Complement)
     Selisih (Difference)
    (a,b) disebut pasangan terurut dari elemen a dan b. Merupakan hasil kali kartesian A X B




                                                                                               12
DAFTAR PUSTAKA


Awagiyo, dkk. Pegangan belajar matematika 1. Jakarta.

Chiang, Alpha C & Kevin W , Dasar-Dasar Matematika Ekonomi Jilid 1, Edisi ke-4, Jakarta:
     Erlangga.

Kalangi, Josep Bintang. Matematika Ekonomi dan Bisnis. 2002, Jakarta: Salemba Empat.

Mairy, Du. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta.

Nababan,M, 1988, Pengantar Matematika untuk Ilmu Ekonomi dan Bisnis, jakarta:Erlangga,




                                                                                           13

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
state university of surabaya
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
manajemenmagister
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
Astana Ilmu
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Eveline Aisyah
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
Jeffry Nugraha
 

La actualidad más candente (20)

Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
 
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen KinerjaBMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
BMP EKMA4263 Manajemen Kinerja
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
Kardinalitas
KardinalitasKardinalitas
Kardinalitas
 
Matematika-Himpunan
Matematika-HimpunanMatematika-Himpunan
Matematika-Himpunan
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
Aplikasi manajemen ilmiah (scientific management application) part2
 

Destacado (11)

1 cover
1 cover1 cover
1 cover
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Aplikasi teori bilangan
Aplikasi teori bilanganAplikasi teori bilangan
Aplikasi teori bilangan
 
BSE: Matematika Bisnis dan Manajemen (2)
BSE: Matematika Bisnis dan Manajemen (2)BSE: Matematika Bisnis dan Manajemen (2)
BSE: Matematika Bisnis dan Manajemen (2)
 
Matematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : HimpunanMatematika Ekonomi : Himpunan
Matematika Ekonomi : Himpunan
 
5 math ekonomi 03 -bab 2 sistem-bilangan
5   math ekonomi 03 -bab 2 sistem-bilangan5   math ekonomi 03 -bab 2 sistem-bilangan
5 math ekonomi 03 -bab 2 sistem-bilangan
 
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
Makalah Dasar-dasar Statistika "Himpunan"
 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
 

Similar a Himpunan (20)

Efsi
EfsiEfsi
Efsi
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Matdis-Himpunan
Matdis-HimpunanMatdis-Himpunan
Matdis-Himpunan
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Ppt himpunan k13 resi novita sari
Ppt himpunan k13 resi novita sariPpt himpunan k13 resi novita sari
Ppt himpunan k13 resi novita sari
 
HIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKAHIMPUNAN MATEMATIKA
HIMPUNAN MATEMATIKA
 
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptxHimpunan SMP kelas 7 baru.pptx
Himpunan SMP kelas 7 baru.pptx
 
Pertemuan 2 - Model dalam matematika ekonomi.pptx
Pertemuan 2 - Model dalam matematika ekonomi.pptxPertemuan 2 - Model dalam matematika ekonomi.pptx
Pertemuan 2 - Model dalam matematika ekonomi.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Matematika Kelas 7 Bab 2 Himpunan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 2 Himpunan.pptxMatematika Kelas 7 Bab 2 Himpunan.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 2 Himpunan.pptx
 
Teori-himpunan
Teori-himpunanTeori-himpunan
Teori-himpunan
 

Más de Nurmalianis Anis (8)

Pembagian dasar
Pembagian dasarPembagian dasar
Pembagian dasar
 
Strategi pembelajaran aktif tipe jigsaw dengan pendekatan pemecahan masalah, ...
Strategi pembelajaran aktif tipe jigsaw dengan pendekatan pemecahan masalah, ...Strategi pembelajaran aktif tipe jigsaw dengan pendekatan pemecahan masalah, ...
Strategi pembelajaran aktif tipe jigsaw dengan pendekatan pemecahan masalah, ...
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Dualitas
DualitasDualitas
Dualitas
 
Audio semi gerak
Audio semi gerakAudio semi gerak
Audio semi gerak
 
Program smester kls 7 semester 1
Program smester kls 7 semester 1Program smester kls 7 semester 1
Program smester kls 7 semester 1
 
contoh RPP berkarakter
contoh RPP berkarakter contoh RPP berkarakter
contoh RPP berkarakter
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
 

Himpunan

  • 1. MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI “HIMPUNAN” DISUSUN OLEH: Alfian Syahrudin 109017000020 Selvia Ermy W 109017000046 Siti Nurmala 109017000050 Nurmalianis 109017000053 Ayu Aulia Sari 109017000055 Kelas : 7.A JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Konsep himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu matematika modern pada umumnya dan di bidang ilmu ekonomi dan bisnis pada khususnya. Karena dalam bidang ekonomi dan bisnis terutama dalam hal pembentukan model kita harus menggunakan sehimpunan/sekelompok data observasi dari lapangan. Berkenaan dengan sifat mendasar itu, maka pada bagian awal mata kuliah ini terlebih dahulu dibahas hal ikhwal yang berhubungan dengan teori himpunan (set theory ). Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari manusia sebenarnya sudah sering menerapkan konsepsi himpunan. Seringkah kalian berbelanja di swalayan atau di warung dekat rumahmu? Cobalah kalian perhatikan barang-barang yang dijual. Barang-barang yang dijual biasanya dihimpun sesuai jenisnya. Penghimpunan jenis barang dapat memudahkan pembeli memilih barang. Himpunan detergen Himpunan makanan ringan Himpunan minuman ringan Himpunan alat-alat tulis 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HIMPUNAN Sekarang coba kamu pikirkan dengan teman-temanmu dapatkah kamu membentuk himpunan yang berasal dari: a. Kumpulan barang di KOPMA UIN yang harganya diatas Rp 50.000,- b. Kumpulan makanan-makanan yang diproduksi dari Indonesia. c. Kumpulan bank yang memiliki suku bunga tinggi. d. Kumpulan perkakas rumah tangga yang murah. Pikirkan, samakah himpunan yang kamu bentuk dari kumpulan-kumpulan diatas dengan himpunan yang dibentuk oleh teman-temanmu? Dapatkah kamu secara pasti menentukan kumpulan itu? Untuk peryataan a dan b antara kalian akan menyatakan kumpulan yang sama karena anggota-anggotanya dapat didefenisikan dengan jelas sehingga pernyataan a dan b dapat dikatakan suatu himpunan. Sedangkan, untuk pernyataan c dan d tidak, antara kalian akan berbeda menyebutkan anggota-anggotanya. Mengapa? Perhatikan ilustrasi berikut. 3
  • 4. Pada pernyataan c dan d bukan himpunan karena anggota-anggotanya tidak dapat didefenisikan dengan jelas. Pengertian tinggi pada pernyataan c dan murah pada pernyataan d itu relatif untuk setiap orang . Sehingga jelaslah bahwa untuk membentuk suatu himpunan benda-benda yang dihimpun harus mempunyai tanda-tanda atau ciri-ciri tertentu dan jelas. Dengan demikian, sekarang dapat dijawab pertanyaan “apakah himpunan itu?” Himpunan adalah kumpulan objek atau benda yang dapat didefenisikan, dan dilambangkan dengan jelas.1 Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota atau unsur atau elemen.2 B. Notasi Himpunan Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan format penulisan himpunan yang umum dipakai. Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks, riil, bulat, dan sebagainya, menggunakan notasi yang khusus. 1 Awagiyo, dkk. Pegangan belajar matematika 1. Jakarta. h. 154 2 Du Mairy. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta. h. 3 4
  • 5. Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah: C. HUBUNGAN ANTAR HIMPUNAN Bila dua himpunan dibandingkan satu dengan lainnya, beberapa jenis hubungan yang mungkin dapat diselidiki. Bila dua himpunan S1 dan S2 berisi elemen-elemen yang sama, S1 = {2, 7, a, f} dan S2 = {2, a, 7, f} maka S1 dan S2 dikatakan sama (S1 = S2) Perhatikan bahwa orde yang terlihat pada elemen- elemen himpunan tidak penting. Akan tetapi, meskipun hanya satu elemen yang berbeda, dua himpunan menjadi tidak sama. Himpunan jenis lain adalah bahwa satu himpunan mungkin merupakan himpunan bagian dari himpunan lainnya. Kalau kita mempunyai dua himpunan, S = {1, 3, 5, 7, 9} dan T = {3, 7} Maka T adalah himpunan bagian dari S, karena setiap elemen T adalah juga elemen S. pernyataan yang lebih pasti mengenai hal ini adalah: T adalah himpunan bagian dari S jika dan hanya jika memenuhi dengan mengunakan simbol himpunan (berada dalam) dan (termasuk), kita bisa menulis atau 5
  • 6. Mungkin saja terjadi bahwa dua himpunan tertentu merupakan himpunan bagian dari masing-masing himpunan. Bila hal ini terjadi, pasti bahwa kedua himpunan itu sama. Jelasnya, kita bisa memiliki Simbol menghubungkan elemen individu dengan himpunan (set), sedangkan simbol menghubungkan himpunan bagian (subset) denga himpunan. Setiap himpnan bagian yang tidak berisi semua elemen S disebut himpunan bagian yang layak dari S. Himpunan bagian S yang terkecil adalah suatu himpunan yang tidak berisi elemen sama sekali. Himpunan seperti itu disebut himpunan nol atau himpunan kosong, yang ditunjukkan oleh simbol atau { }. Alasan mengapa himpunan nol dianggap sebagai himpunan bagian dari S adalah: Jika himpunan nol bukan merupakan himpunan bagian , maka harus berisi paling sedikit sau elemen x sehingga . Tetapi karena menurut definisi himpuna nol tidak mempunyai elemen apapun, kita tidak dapat mengatakan bahwa ; karena itu, himpunan nol adalah himpunan bagian S. Sangat penting untuk membedakan secara jelas simbol atau { } dengan notasi {0}; yang pertama tanpa elemen, sedangkanyang terakhir berisi elemen nol. Himpunan nol adalah unik; di seluruh dunia hanya ada satu himpunan seperti itu dan dianggap sebagai himpunan bagian dari setiap himpunan yang mungkin. Secara umum, jika suatu himpunan mempunyai n elemen, dapat dibentuk himpunan bagian sebesar 2n dari elemen-elemen tersebut. Hubungan tipe ketiga yang mungkin adalah dua himpun yang seluruh elemennya berbeda sama sekali. Dalam kasus ini, kedua himpunan tersebut dikatakan menjadi terputus (disjoint). Sebagai contoh, himpunan seluruh bilangan bulat positif dan himpunan seluruh bilangan bulat negatif adalah himpunan yang terputus. Hubungan tipe keempat terjadi bila dua himpunan mempunyai beberapa elemen yang sama tetapi beberapa elemen di antaranya “aneh” satu sama lainnya. Dalam peristiwa itu, 6
  • 7. kedua himpunan tidak sama maupun terputus (disjoint), tetapi juga bukan bagian himpunan satu dengan lainnya.3 D. OPERASI PADA HIMPUNAN Jika kita menambahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, atau menarik akar dari beberapa bilangan, maka kita dikatakan melakukan operasi matematis. Meskipun himpunan berbeda dengan bilangan, dapat juga dilakukan beberapa operasi matematis yang sama dengan bilangan.4 1. Gabungan (Union) Gabungan himpunan A dan himpunan B, yang ditulis , adalah himpunan semua unsur yang termasuk di dalam A atau B. Operasi gabungan ini dilambangkan dengan Ingat bahwa anggota yang sama dari dua himpunan tidak perlu ditulis dua kali dalam operasi gabungan. 2. Irisan (Intersection) Irisan himpunan A dan B, yang ditulis adalah himpunan semua unsur yang termasuk di dalam A dan di dalam B . Operasi irisan ini dilambangkan dengan 3. Komplemen (Complement) Himpunan komplemen A, yang ditulis AC , adalah himpunan yang berisi seluruh bilangan dalam himpunan universal U yang tidak ada dalam himpunan A. Operasi komplemen ini dilambangkan dengan 4. Selisih (Difference) 3 Alpha C. Chiang & Kevin W, Dasar-Dasar Matematika Ekonomi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, Edisi ke-4, Hal.9 4 Ibid, Hal.10 7
  • 8. Selisih himpunan A dan himpunan B, yang ditulis A – B, adalah himpunan semua unsur A yang tidak termasuk di dalam B. Operasi selisih ini dilambangkan dengan Tetapi karena mengakibatkan maka Sehingga A – B = A . Diagram Venn dari keempat operasi tersebut adalah: AC A–B Contoh 1. Jika , x bilangan bulat dan W = {3, 4, 5, 8} maka tentukanlah: a. Jawab: W = { 3, 4, 5, 8} a. b. c. d. 2. U = { a, b, c, 1, 2, 3}, A = { c, 3 }, dan B = {a, b, 2} maka tentukanlah AC dan BC ! Jawab: AC = { a, b, 1, 2 } dan BC = { c, 1, 3 } 8
  • 9. E. SIFAT-SIFAT HIMPUNAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. A Contoh Buktikan bahwa: a. A – B adalah himpunan bagian dari b. AC – BC = B – A c. Jika maka Bukti: a. Diagram Venn: = himpunan = himpunan Untuk , maka . Sehingga adalah himpunan bagian (subset) dari . 9
  • 10. b. Diagram Venn: c. Diagram Venn: artinya setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B atau A termuat di dalam B atau B memuat A atau .5 F. PASANGAN TERURUT (a,b) disebut pasangan terurut dari elemen a dan b. Merupakan hasil kali kartesian A X B Contoh : 1. Misalkan : A = {1,2,3} B = {a,b} 5 M.Nababan, 1988, Pengantar Matematika untuk Ilmu Ekonomi dan Bisnis, jakarta:Erlangga, hal.8-10 10
  • 11. Tentukan : a. A X B b. B X A Jawab : a. A X B terdiri dari semua pasangan terurut dengan komponen pertama berasal dari A dan komponen kedua berasal dari B, maka : A X B = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a),(3,b)} b. Dalam hal ini komponen pertama berasal dari B dan kedua dari A, maka : B X A = {(a,1), (a,2), (a,3),(b,1),(b,2),(b,3)} 2. Misalkan A = {1,2} Tentukan : a. A2 b. A3 Jawab : a. A2 = A X A = {( 1,1), (1,2),(2,1),(2,2)} b. A3 = A X A X A = {(1,1,1),(1,1,2),(1,2,1),(1,2,2)(2,1,1),(2,1,2),(2,2,1),(2,2,2)} 11
  • 12. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Himpunan adalah kumpulan objek atau benda yang dapat didefenisikan, dan dilambangkan dengan jelas. Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota atau unsur atau elemen. Notasi himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau B, sementara elemen himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Operasi himpunan:  Gabungan (Union)  Irisan (Intersection)  Komplemen (Complement)  Selisih (Difference) (a,b) disebut pasangan terurut dari elemen a dan b. Merupakan hasil kali kartesian A X B 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Awagiyo, dkk. Pegangan belajar matematika 1. Jakarta. Chiang, Alpha C & Kevin W , Dasar-Dasar Matematika Ekonomi Jilid 1, Edisi ke-4, Jakarta: Erlangga. Kalangi, Josep Bintang. Matematika Ekonomi dan Bisnis. 2002, Jakarta: Salemba Empat. Mairy, Du. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta. Nababan,M, 1988, Pengantar Matematika untuk Ilmu Ekonomi dan Bisnis, jakarta:Erlangga, 13