Peran du dalam pelayanan medis primer dr. masrifan
1. Peran Aktif Dokter Umum
dalam Pelayanan Medis Primer
dr. Masrifan Djamil, MPH., MMR*
* Ketua PDUI Cabang Provinsi Jawa Tengah, Pengurus IDI Wil Jateng , makalah
disampaikan pada Seminar IDI Cabang Surakarta 16 Desember 2012
2. Eksistensi/reputasi dibangun
dengan kerja, dan bukti kinerja,
bukan menuntut atau bicara
Kemampuan (kompetensi) dokter
umum karena belajar dan
dibuktikan dengan
pelaksanaannya, dikuatkan
dengan attitude yang baik
(ahlaqul karimah), mohon disimak
terus.......
3. Tujuan PDUI: pasal 5 AD
› Menghimpun segenap DU
› ↑ Harkat – martabat – kehormatannya
› Membina – melindungi – memperjuangkan
kepentingan DU
› ↑Mutu profesi DU
Dirumuskan secara singkat motto
PDUI: PROFESIONAL, BERMARTABAT,
SEJAHTERA
4. Mengakui Dokter Pelayanan Primer (DPP)
sbg tulang punggung sistem yankesmas
Usulan peningkatan standard dan
kompetensi jumlah pasien maks 45 org
JK : jam 20 dokter praktek harus stop
selain karena mutu, dokter adalah manusia
dan mahluk sosial harus sehat dan
sociable
Kualitas dokter kalah dibanding negara lain
Continuing Prefessional Dev’t (CPD) masih
belum standard
5. Mantan Kadinkes Prov: “DU tidak mau
melayani KIA dan partus. Hanya selalu
menyerahkan kepada bidan”
Mantan Kadinkes Prov: “DU menghindari
tugas yang berkaitan dengan kehamilan
dan partus”.
Pejabat Dinkes Prov: “DU kurang
menguasai PONEK di RSU/RS swasta”
DU tidak kompak menghadapi PT ASKES
kapitasi (saling jegal)
6. Banyak DU yang tidak mau punya email
atau akun jejaring sosial
Banyak DU yang tidak mau smart
phone/ bb, laptop atau CPD via web
Attitude yang merupakan komponen
terbesar (90%) agar seorang pribadi
sukses < dikembangkan rapat bicara
sendiri (tidak respect to others & do not
listen), komunikasi dengan pasien dan
listen
orang lain payah, seminar pokoknya
ada sertifikat, dll
7. Pendidikan dokter dg standard yang
tinggi mereka benchmark ke negara
maju (USA atau Eropa/British)
Tradisi dan budaya mutu dan malu
sudah terinternalisasi
Confidence dan berani serta selalu
melakukan CPD rutin berbagai cara
Menguasai alat2 kedokteran mutakhir
Berjaringan kuat (networking)
Dengan FREE TRADE ZONE bisa masuk
Indonesia
8.
9. Amanat Pasal 5 ayat (1) UU SJSN: Harus dibentuk BPJS dengan
Undang-Undang
UU BPJS merupakan transformasi ke-4 BUMN (PT. Askes, PT.
Jamsostek, PT. Asabri, dan PT. Taspen) untuk mempercepat
terselenggaranya SJSN bagi seluruh penduduk
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
Jamsos salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya yang layak
Dibentuk 2 BPJS: BPJS Kesehatan program JK
BPJS Ketenagakerjaan program JKK,
JHT,
JP, JKm
9
Sumber: DJSN
11. Pr u red
t
im r uc
re
d ary St
u Ca Tertiary
u ct re
r
st
Un
Dokter Spesialis
re
Self C
Ca
Secondary
ary
Rujukan -
are
nd
Kewenangan
co
Se
Primary Care
Dokter Keluarga
Tertiary Care
Self Care
JADI PASIEN LEBIH BERDAYA, PERAN DU
BERTAMBAH BESAR
Sumber: dr. Bantuk H, SpOG
12. Sumber: Ketua Umum PB IDI Sistem
Pelaya
na
Kedok n Kesehatan
ter /
Terpad an
u
& (YAND
IKA LIN OKDU)
ET IP UU No 32 PERPRES:
DIS Tahun 200
4 RJMPN
UU
SISDIKNAS
“Dokter Keluarga”,
“Doter Gigi Keluarga”,
“Bidan Keluarga”,
“Perawat Keluarga”,
“Apoteker Keluarga” GATE KEEPER
“dll.
15. Prolog
Sebelum saya masuk ke langkah2
menuju peran DU, marilah kita kaji
bagaimana British Medical
Council menerapkan
profesionalisme dan “patient
centered oriented” bagi para
dokternya.
Informasinya mudah diakses, simple,
praktis
16. Good Medical Practice: Good
doctors
1. Patients need good doctors.
Good doctors make the care of their
patients their first concern: they are
competent, keep their knowledge and
skills up to date, establish and maintain
good relationships with patients and
colleagues*, are honest and trustworthy,
colleagues*
and act with integrity.
integrity
Istilah yang dikembangkan
menyentuh hati: dokter yang baik
17. 2. Good clinical care must include:
a. adequately assessing the patient's conditions,
taking account of the history (including the
symptoms, and psychological and social
factors), the patient's views, and where
necessary examining the patient
b. providing or arranging advice, investigations
or treatment where necessary
c. referring a patient to another practitioner,
when this is in the patient's best interests
Di USA rata-rata dokter memeriksa
pasien selama 30’, Singapore 10-25’
18. 3. In providing care you must:
a. recognise and work within the limits of your
competence
b. prescribe drugs or treatment, including
repeat prescriptions, only when you have
adequate knowledge of the patient's health,
and are satisfied that the drugs or treatment
serve the patient's needs
c. provide effective treatments based on the
best available evidence d. take steps to
alleviate pain and distress whether or not a
cure may be possible e. respect the patient's
right to seek a second opinion;
19. f. keep clear, accurate and legible records,
records
reporting the relevant clinical findings, the
decisions made, the information given to
patients, and any drugs prescribed or other
investigation or treatment
g. make records at the same time as the events
you are recording or as soon as possible
afterwards
h. be readily accessible when you are on duty;
i. consult and take advice from colleagues, where
appropriate;
j. make good use of the resources available to you.
http://www.gmc-uk.org/guidance/good_medical_practice/good_clinical_care_in
20. Perhatian untuk kita
Mohon dibandingkan dengan KODEKI kita
yang sangat adiluhung
Hanya kurang diposting di media atau web,
bahasanya tidak “practical”, banyak dokter
yang melupakan KODEKI (atau tidak
membaca lagi setelah ujian di FK?)
Padahal komponen utamanya al:
◦ Melakukan praktek dokter dg standard
yang tinggi
◦ Menghormati kolega, dan guru
◦ Menghormati pasien sebagai individu yang
setara
21. Tingkatkan kapasitas individu, terutama
aspek attitude (ahlaq mulia)
Tingkatkan dan jaga kompetensi semua
aspek termasuk yang “dilupakan” yakni
KIA dan partus
Praktekkan dengan percaya diri
Jaga hubungan dengan sejawat (KODEKI
dan sumpah dokter)
Sadar politik dan iptek globalisasi
Membangun praktek mandiri / Klinik
Membentuk jejaring dan solid PDUI, IDI
22. Harus dibentuk PDUI di wilayah itu
50 orang DU bersatu sepakat membentuk
PDUI daftar hadir, Berita Acara
pembentukan PDUI, Berita Acara Pemilihan
Formatur atau Langsung Susunan Pengurus
PDUI Komisariat Sukoharjo
Program Kerja PDUI Komisariat (jangka
pendek 1 tahun atau satu periode 3 tahun)
Dikirim ke Sekretariat PDUI untuk memohon
pelantikan
23. PERHIMPUNAN DOKTER
UMUM INDONESIA
Profesional, Bermartabat,
Sejahtera
www.pdui.org
24. Selamat berhimpun dan berjuang
untuk rakyat dan dokter umum
serta sejawat dokter semuanya.
Semoga terwujud DU yang
profesional, bermartabat dan
sejahtera
Semoga sukses. Amiin
25. PP 26/1960, LAFAL SUMPAH
DOKTER
• "Saya bersumpah/berjanji bahwa: Saya akan
membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikekemanusiaan; Saya akan menjalankan tugas
saya dengan cara yang berhormat dan bersusila,
sesuai dengan martabat pekerjaan saya; Saya
akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat
dan tradisi luhur jabatan kedokteran;Saya akan
merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui
karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya
sebagai Dokter; Kesehatan penderita senantiasa
akan saya utamakan;
Credit: dr. Nurdijah K
26. ………..PP 26/1960, LAFAL SUMPAH DOKTER
• Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita“
saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh
supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
Keagamaan,Kebangsaan,Kesukuan, Politik
Kepartaian atau Kedudukan Sosial; Saya akan
memberikan kepada Guru-guru saya
penghormatan dan *14128 pernyataan terima
kasih yang selayaknya; Teman-sejawat saya akan
saya perlakukan sebagai saudara kandung; Saya
akan menghormati setiap hidup insani mulai dari
saat pembuahan; Sekalipun diancam, saya tidak
akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran
saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan
hukum perikemanusiaan; Saya ikrarkan sumpah
ini dengan sungguh-sungguh dan dengan
mempertaruhkan kehormatan diri saya"
Credit: dr. Nurdijah K