SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 35
SISTEM REPRODUKSI 
KELOMPOK 4 
Anka Rahmi Ade Utami 
Alfitra Abdiguna 
Ahmad Ihsan 
Della Miranti 
Hadia Firda Hasnita Lubis 
Nevi Frilly Ulfah 
Nur Inda Rahayu 
Raudatul Jannah
Assalamualaikum ww 
Arti dan Tujuan dari SISTEM 
REPRODUKSI 
• Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan 
interaksi organ dan zat dalam organisme yang 
dipergunakan untuk berkembang biak. Tujuan dari 
reproduksi adalah untuk melestarikan jenis dari suatu 
organisme agar tidak punah. 
• Secara umum reproduksi dibagi menjadi 2 jenis yaitu 
SEKSUAL (kawin) dan ASEKSUAL (tak kawin).
Reproduksi Aseksual 
• Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi 
dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan 
mewarisi gen dari satu orang tua. Aseksual adalah 
reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi 
pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang 
lebih ketat adalah agamogenesis yang adalah 
reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual 
adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal 
seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman 
dan jamur bereproduksi secara aseksual juga. 
• Meliputi : Membelah diri, Tunas (Reproduksi), 
Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis, 
Partenogenesis, dan Apomiksis.
• Reproduksi Aseksual terbagi menjadi Vegetatif Alami dan Vegetatif 
Buatan. 
 Vegetatif Alami 
• Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa 
campur tangan pihak lain seperti manusia. 
• Pada tumbuhan 
• * Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang 
* Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih 
* Umbi akar. Contoh: wortel, singkong 
* Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi 
* Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe 
* Tunas. Contoh: kelapa 
* Tunas adventif. Contoh: cocor bebek 
• Pada hewan 
• * Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera 
* Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut 
* Membelah diri. Contoh: Amoeba 
* Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
 Vegetatif Buatan 
• Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi 
karena bantuan pihak lain seperti manusia. 
• * Stek 
* Cangkok 
* Okulasi 
* Enten 
* Merunduk 
* Kloning 
• Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri 
dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu 
sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan 
termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon 
mempunyai susunan genetik yang sama.
REPRODUKSI SEKSUAL 
• Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari 
jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh 
umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks 
melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih 
sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual. 
• Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macamgamet dari 
dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran 
materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan 
sifat baru. 
• Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macamgamet, gamet jantan 
atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macamgamet 
tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, 
kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. 
• Peleburan dua macamgamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami 
didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan 
sperma dengan sel telur. 
• Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet 
betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih 
besar dari lainnya disebut anisogamet.
ALAT REPRODUKSI 
 Betina 
• Alat kelamin luar 
a. Celah luar yang disebut vulva. 
b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang 
bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil 
(labium minor). 
c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut 
kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan 
perkembangan penis pada pria. 
d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran 
urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).
• Alat kelamin dalam 
• Ovarium(indung telur) 
• Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, 
bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar 
endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. 
• b. Saluran reproduksi 
• - Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya 
berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai 
yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari 
ovarium. 
• - Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah 
pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas 
beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim 
terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometriumatau selaput rahim. Lapisan ini 
banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, 
yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan 
pendarahan. Dinding rahimakan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya 
dipengaruhi oleh hormon. 
• - Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan 
merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk 
melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini 
mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak 
sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu 
kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.
 Jantan 
• Bagian dalam 
• a. Testes 
• Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan 
dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah 
zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk 
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon 
kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung 
pembuluh halus disebut tubulus seminiferus. 
• b. Saluran reproduksi, terdiri atas: 
• - Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di 
dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu 
epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini 
panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis 
ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga 
dapat bergerak. 
• - Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari 
epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar 
prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari 
epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
• c. Kelenjar kelamin 
• Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, 
yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu: 
• - Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu 
kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang 
banyak mengandung makanan untuk sperma. 
• - Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma. 
• - Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah 
• - Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi 
berupa lendir dan dialirkan ke urethra. 
• Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan 
membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan 
keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria). 
• d. Urethra 
• Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, 
yaitu: 
• - sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh 
• - sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
• BAGIAN LUAR 
• a. Penis 
• Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi 
(persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) 
antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan 
semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra 
berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak 
mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila 
karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, 
maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya 
dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai 
alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi 
semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia 
itu dalam keadaan sehat. 
• b. Scrotum 
• Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
GAMETOGENESIS 
• Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang 
mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk 
membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus 
hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi 
pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi 
berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel 
gametogen haploid. Contohnya, tanaman menghasilkan 
gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh 
dari spora haploid setelah meiosis spora. 
• Gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis. 
spermatogenesis merupakan pembentukan sel kelamin 
jantan (inti sel sperma), oogenesis merupakan 
pembentukan sel kelamin betina (inti sel telur/ovum). 
Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel mitosis 
dan meiosis.
Spermatogenesis 
• Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada 
pria dengan cara pembelahan meiosis dan mitosis. 
Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di 
epididimis. Sedangkan tempat menyimpan sperma 
sementara, terletak di vas deferens
Tipe Sel Kromosom Kromatid 
Proses 
pembelahan 
Spermatogonium 46 2N Mitosis 
Spermatosit 
primer 
46 4N Meiosis 
Spermatosit 
sekunder 
23 2N Meiosis 
Spermatid 23 1N 
Diferensiasi 
menjadi Sperma 
Sperma 23 1N -
Oogenesis 
• Oogenesis atau oögenesis (pengucapan bahasa 
Inggris: [ˌoʊ.əˈdʒɛnɨsɪs]) adalah penciptaan ovum (sel 
telur) merupakan proses dari bentuk betina 
gametogenesis yang setara dengan jantan yakni 
spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan 
pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel 
betina yang belum matang.
SISTEM REPRODUKSI PADA 
VERTEBRATA 
• Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh 
(fertilisasi eksternal). 
Contoh : ikan dan katak. 
Yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi 
internal). 
• Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada reptil seperti 
cecak dan kadal menggunakan hemipenis (penis palsu), sedang pada bangsa 
burung misalnya : bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung 
kloaka. 
• Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam 
perkembangan embrio 
• 1. Ovipar/bertelur : 
Bila embrio berkembang di dalam telur. 
Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan. 
• 2. Ovovivipar/bertelur dan beranak : 
Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh dengan 
sumber nutrisi berasal dari telur. 
Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu.
• 3. Vivipar/beranak : 
Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan 
mendapat nutrisi dari induknya melalui plasenya. 
Misalnya : pada beberapa jenis mammalia. 
• Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan 
kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. 
Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek 
(Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. 
Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, 
anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap 
masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian 
menyusu dalam kantung sampai mandiri.
Pisces 
• Pada pisces, ketika masih muda sulit di bedakan antara hewan jantan 
dan betina, baik secara morfologi maupun anatomi. Organ reproduksi 
jantan dan betina pada waktu masih muda memiliki struktur yang 
sama dan disebut ganoda. Setelah dewasa organ reproduksi jantan 
pada ikan, dapat di bedakan organ genitalia masculine tampak 
berwarna putih susu dengan permukaan licin berisi spermatozoa. 
• Testis berjumlah sepasang menggantung pada dinding tengah 
rongga abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan 
permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang, berwarna 
putih dan seringkali berlobus. Testis ikan berbentuk seperti kantong 
dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel 
spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut 
akan mulai membesar pada saat musim memijah dan saat terjadi 
perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens 
menuju celah atau lubang urogenital. 
• Saluran reproduksi, pada Elasmobranchi beberapa tubulus 
mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan 
menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut duktus 
deferen. Bagian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk 
vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. 
Duktus deferen akan bermuara di kloaka.
• Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem 
reproduksi menuju kloaka secara terpisah. Organ 
kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun 
sirip pelvis. Sirip pelvis pada elasmobranchi akan 
termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip 
anal memanjang membentuk gonopodium. 
• Secara Umum pisces berkembang biak dengan 
bertelur,dengan pembuahan eksternal,tetapi ada 
beberapa spesies pisces yang berkembang biak 
dengan bertelur melahirkan.
Amphibia 
• Sistem genitalia jantan pada amphibi berupa sepasang testis, vasa 
eferentina dan kloaka. Testes berwarna putih kekuningan yang 
digantungkan oleh mesorsium (berupa selubung tipis). Testes adalah 
gonad yang menghasilkan spermatozoa. Di sebelah cranial testes di 
temukan adanya corpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga 
abdomen. 
• Saluran reproduksi. tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan 
membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat 
kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar 
membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula 
seminalis akan membesar hanya pada saat musim kawin saja. 
• Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, 
berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal (cranial ren) dan 
bermuara pada ductus mesonephridicus (saluran kencing). Di sebelah 
kaudal mengadakan pelebaran kecil di sebut vesicula seminalis yang 
menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma. Di sini sel kelamin jantan 
di beri suatu getah dari dinding vesicular seminalis, akhirnya vesicula 
seminalis ini bermuara di dalam kloaka. Duktus wolf keluar dari 
dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang 
masih jelas dijumpai. Tidak memiliki organ kopulatoris karena 
fertilisasinya terjadi secara eksternal.
• Sistem Genitalia Amphibi Betina 
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah 
kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning 
(korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus 
adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing 
gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh 
mesovarium. 
Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran 
berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang 
mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang 
disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal 
mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. 
Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat 
asistensi Anatomi Hewan). 
• Amphibi berkembang biak dengan cara bertelur dengan 
pembuahan eksternal. Mencari tempat yang berair yang 
menurut nya aman untuk meletakkan telurnya.
Reptilia 
• Pada reptil, organ genitalia masculine terdiri atas testis yang berbentuk 
oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, terletak 
di dorsal rongga abdomen yang di gantung oleh mesorchium. Pada kadal 
dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis 
akan membesar saat musim kawin. 
• Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran 
reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf 
dekat testis bergelung membentuk epididimis. Epididimis sebagai saluran 
yang sangat berkelok-kelok keluar dari testes di sebelah lateral testes. 
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan 
tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior 
menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu 
dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus 
urogenital yang pendek. 
• Hemipenis merupakan sepasang alat copulatio yang berupa tonjolan di 
dinding kloaka. Hemipenis ini jika dalam keadaan istirahat akan melipat 
masuk ke dalam pangkal cauda dengan dinding ototnya di bagian luar, 
kemudian jika akan mengadakan copulatio di tonjolkan keluar. Semua 
reptil selain spenodon memiliki organ kopulatoris, ular dan kadal 
mempunyai hemipenis, sedangkan pada buaya penis.
• Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura 
merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di 
dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil 
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat 
ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular 
garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk 
betinanya. Namun makanannya diperoleh dari 
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina 
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum 
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju 
kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam 
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang 
langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. 
Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens 
dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua 
penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat 
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan 
karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan 
kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan 
ke dalam saluran kelamin betina.
Aves 
• Pada aves sistem genitalia jantan berupa testes, epididimis dan ductus 
deferens. Testis pada aves berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, 
bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling 
kranial. Alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan 
dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat 
untuk membuat dan menyimpan spermatozoa. 
• Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam 
tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya 
untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya 
disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh. 
• Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan 
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada 
burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang 
membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Di Dekat glomere bagian 
posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang 
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan 
dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen 
tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. 
• Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, 
epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke 
ductus deferens. Ductus deferens berjumlah sepasang. Pada burung muda 
tampak halus, sedang pada burung tua nampak berkelok-kelok berjalan ke 
caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
Mamalia 
• Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, 
saluran deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra 
dan penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan di 
bungkus oleh skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang 
membungkus testis. Testis tersusun oleh bentukan menyerupai 
cacing yang disebut epididimis yang merupakan wadah sperma. 
• Epidedimis mengeluarkan material yag mampu mempertahankan 
kehidupan sperma selama penyimpanan didalam testis dibungkus 
dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis 
tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum 
disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan 
antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran 
inguinal. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dan 
dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam 
skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis 
pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari 
suhu tubuh (< 37°C).
• Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi 
duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis 
terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput 
epididimis) lalu ke arah posteriorkorpuus dan kauds yang 
berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi 
epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis. 
• Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, 
sedangkan untuk mamalia yang lebih tinggi, penis 
terletak di sebelah anterior skrotum. 
Penis adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit 
yang disebut kalup (prepusium). Lapisan dalam kalup 
disuplai dengan kelenjar keringat yang mengeluarkan smegma. 
Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang 
memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis.
Wasslamualaikum 

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMASistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMAhome
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiasmp 4 bae kudus
 
10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksiAhmad Ali
 
Power Poin Reproduksi
Power Poin ReproduksiPower Poin Reproduksi
Power Poin ReproduksiFirdika Arini
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Nandya Guvita
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiAhmad Ali
 
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaPower Point Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaFirdhani Hayani
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksium surabaya
 
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSISOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSIRIZKY AYU NABILA
 
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaMultimedia Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaFirdhani Hayani
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XITime Master
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumVyta Utami
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaAhmad Ali
 
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGTUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGDwicky Satrio Adji
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppthome
 

La actualidad más candente (19)

Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMASistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
Sistem reproduksi pada manusia kls XI SMA
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusia
 
10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi
 
Power Poin Reproduksi
Power Poin ReproduksiPower Poin Reproduksi
Power Poin Reproduksi
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1Sistem reproduksi manusia 1
Sistem reproduksi manusia 1
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaPower Point Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Power Point Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSISOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMASISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
 
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi ManusiaMultimedia Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
Multimedia Interaktif Sistem Reproduksi Manusia
 
Presentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XIPresentasi Reproduksi kls XI
Presentasi Reproduksi kls XI
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
 
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGTUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
 

Similar a Sistem reproduksi

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Hams Ilham
 
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptx
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptxPPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptx
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptxssuserc6216a
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaann_budiarty
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaErwin M.E.S
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya MJM Networks
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxRohayatiOcha
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxIisAisyah39
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksiAlfie Kesturi
 

Similar a Sistem reproduksi (20)

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12
 
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptx
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptxPPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptx
PPT BIO MIPA 4 KEL. 6.pptx
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
REPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptxREPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptx
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Tugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdgTugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdg
 
Tugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdgTugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdg
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptx
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 

Más de Anka Rahmi Utami (11)

Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
 
Sistem pengeluaran (ekskresi)
Sistem pengeluaran (ekskresi) Sistem pengeluaran (ekskresi)
Sistem pengeluaran (ekskresi)
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasan Sistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewanKelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
 
Organ dan fungsinya 4
Organ dan fungsinya 4Organ dan fungsinya 4
Organ dan fungsinya 4
 
Hewan vertebrata
Hewan vertebrataHewan vertebrata
Hewan vertebrata
 
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasiSistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 

Último

FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 

Último (20)

FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 

Sistem reproduksi

  • 1. SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 4 Anka Rahmi Ade Utami Alfitra Abdiguna Ahmad Ihsan Della Miranti Hadia Firda Hasnita Lubis Nevi Frilly Ulfah Nur Inda Rahayu Raudatul Jannah
  • 3. Arti dan Tujuan dari SISTEM REPRODUKSI • Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Tujuan dari reproduksi adalah untuk melestarikan jenis dari suatu organisme agar tidak punah. • Secara umum reproduksi dibagi menjadi 2 jenis yaitu SEKSUAL (kawin) dan ASEKSUAL (tak kawin).
  • 4. Reproduksi Aseksual • Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat adalah agamogenesis yang adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga. • Meliputi : Membelah diri, Tunas (Reproduksi), Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis, Partenogenesis, dan Apomiksis.
  • 5. • Reproduksi Aseksual terbagi menjadi Vegetatif Alami dan Vegetatif Buatan.  Vegetatif Alami • Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia. • Pada tumbuhan • * Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang * Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih * Umbi akar. Contoh: wortel, singkong * Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi * Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe * Tunas. Contoh: kelapa * Tunas adventif. Contoh: cocor bebek • Pada hewan • * Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera * Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut * Membelah diri. Contoh: Amoeba * Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
  • 6.  Vegetatif Buatan • Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti manusia. • * Stek * Cangkok * Okulasi * Enten * Merunduk * Kloning • Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
  • 7. REPRODUKSI SEKSUAL • Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual. • Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macamgamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. • Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macamgamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macamgamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. • Peleburan dua macamgamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur. • Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
  • 8. ALAT REPRODUKSI  Betina • Alat kelamin luar a. Celah luar yang disebut vulva. b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor). c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria. d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).
  • 9. • Alat kelamin dalam • Ovarium(indung telur) • Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. • b. Saluran reproduksi • - Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium. • - Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometriumatau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahimakan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon. • - Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.
  • 10.  Jantan • Bagian dalam • a. Testes • Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus. • b. Saluran reproduksi, terdiri atas: • - Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak. • - Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
  • 11. • c. Kelenjar kelamin • Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu: • - Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma. • - Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma. • - Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah • - Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra. • Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria). • d. Urethra • Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu: • - sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh • - sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
  • 12. • BAGIAN LUAR • a. Penis • Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat. • b. Scrotum • Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
  • 13. GAMETOGENESIS • Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya, tanaman menghasilkan gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh dari spora haploid setelah meiosis spora. • Gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis. spermatogenesis merupakan pembentukan sel kelamin jantan (inti sel sperma), oogenesis merupakan pembentukan sel kelamin betina (inti sel telur/ovum). Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel mitosis dan meiosis.
  • 14. Spermatogenesis • Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan meiosis dan mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan tempat menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens
  • 15. Tipe Sel Kromosom Kromatid Proses pembelahan Spermatogonium 46 2N Mitosis Spermatosit primer 46 4N Meiosis Spermatosit sekunder 23 2N Meiosis Spermatid 23 1N Diferensiasi menjadi Sperma Sperma 23 1N -
  • 16.
  • 17. Oogenesis • Oogenesis atau oögenesis (pengucapan bahasa Inggris: [ˌoʊ.əˈdʒɛnɨsɪs]) adalah penciptaan ovum (sel telur) merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang setara dengan jantan yakni spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina yang belum matang.
  • 18.
  • 19. SISTEM REPRODUKSI PADA VERTEBRATA • Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal). Contoh : ikan dan katak. Yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal). • Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada reptil seperti cecak dan kadal menggunakan hemipenis (penis palsu), sedang pada bangsa burung misalnya : bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung kloaka. • Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam perkembangan embrio • 1. Ovipar/bertelur : Bila embrio berkembang di dalam telur. Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan. • 2. Ovovivipar/bertelur dan beranak : Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh dengan sumber nutrisi berasal dari telur. Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu.
  • 20. • 3. Vivipar/beranak : Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan mendapat nutrisi dari induknya melalui plasenya. Misalnya : pada beberapa jenis mammalia. • Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusu dalam kantung sampai mandiri.
  • 21. Pisces • Pada pisces, ketika masih muda sulit di bedakan antara hewan jantan dan betina, baik secara morfologi maupun anatomi. Organ reproduksi jantan dan betina pada waktu masih muda memiliki struktur yang sama dan disebut ganoda. Setelah dewasa organ reproduksi jantan pada ikan, dapat di bedakan organ genitalia masculine tampak berwarna putih susu dengan permukaan licin berisi spermatozoa. • Testis berjumlah sepasang menggantung pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang, berwarna putih dan seringkali berlobus. Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat musim memijah dan saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah atau lubang urogenital. • Saluran reproduksi, pada Elasmobranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut duktus deferen. Bagian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Duktus deferen akan bermuara di kloaka.
  • 22. • Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara terpisah. Organ kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun sirip pelvis. Sirip pelvis pada elasmobranchi akan termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip anal memanjang membentuk gonopodium. • Secara Umum pisces berkembang biak dengan bertelur,dengan pembuahan eksternal,tetapi ada beberapa spesies pisces yang berkembang biak dengan bertelur melahirkan.
  • 23.
  • 24. Amphibia • Sistem genitalia jantan pada amphibi berupa sepasang testis, vasa eferentina dan kloaka. Testes berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium (berupa selubung tipis). Testes adalah gonad yang menghasilkan spermatozoa. Di sebelah cranial testes di temukan adanya corpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. • Saluran reproduksi. tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya pada saat musim kawin saja. • Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal (cranial ren) dan bermuara pada ductus mesonephridicus (saluran kencing). Di sebelah kaudal mengadakan pelebaran kecil di sebut vesicula seminalis yang menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma. Di sini sel kelamin jantan di beri suatu getah dari dinding vesicular seminalis, akhirnya vesicula seminalis ini bermuara di dalam kloaka. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Tidak memiliki organ kopulatoris karena fertilisasinya terjadi secara eksternal.
  • 25. • Sistem Genitalia Amphibi Betina Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi Hewan). • Amphibi berkembang biak dengan cara bertelur dengan pembuahan eksternal. Mencari tempat yang berair yang menurut nya aman untuk meletakkan telurnya.
  • 26.
  • 27. Reptilia • Pada reptil, organ genitalia masculine terdiri atas testis yang berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, terletak di dorsal rongga abdomen yang di gantung oleh mesorchium. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin. • Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Epididimis sebagai saluran yang sangat berkelok-kelok keluar dari testes di sebelah lateral testes. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek. • Hemipenis merupakan sepasang alat copulatio yang berupa tonjolan di dinding kloaka. Hemipenis ini jika dalam keadaan istirahat akan melipat masuk ke dalam pangkal cauda dengan dinding ototnya di bagian luar, kemudian jika akan mengadakan copulatio di tonjolkan keluar. Semua reptil selain spenodon memiliki organ kopulatoris, ular dan kadal mempunyai hemipenis, sedangkan pada buaya penis.
  • 28. • Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
  • 29.
  • 30. Aves • Pada aves sistem genitalia jantan berupa testes, epididimis dan ductus deferens. Testis pada aves berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial. Alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa. • Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh. • Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Di Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. • Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis, epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke ductus deferens. Ductus deferens berjumlah sepasang. Pada burung muda tampak halus, sedang pada burung tua nampak berkelok-kelok berjalan ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
  • 31.
  • 32. Mamalia • Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, saluran deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra dan penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan di bungkus oleh skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang membungkus testis. Testis tersusun oleh bentukan menyerupai cacing yang disebut epididimis yang merupakan wadah sperma. • Epidedimis mengeluarkan material yag mampu mempertahankan kehidupan sperma selama penyimpanan didalam testis dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dan dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).
  • 33. • Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu ke arah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis. • Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, sedangkan untuk mamalia yang lebih tinggi, penis terletak di sebelah anterior skrotum. Penis adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit yang disebut kalup (prepusium). Lapisan dalam kalup disuplai dengan kelenjar keringat yang mengeluarkan smegma. Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis.
  • 34.