Sistem reproduksi adalah rangkaian organ dan interaksi zat yang digunakan untuk berkembang biak dan melestarikan spesies. Terdiri dari reproduksi seksual yang melibatkan dua individu dan aseksual tanpa melibatkan gamet. Organ reproduksi meliputi ovarium, tuba falopi, rahim, dan vagina pada wanita, serta testis, epididimis, vas deferens, dan penis pada pria. Prosesnya meliputi gametogenesis, fertilisasi, dan perkembangan embrio.
3. Arti dan Tujuan dari SISTEM
REPRODUKSI
• Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang biak. Tujuan dari
reproduksi adalah untuk melestarikan jenis dari suatu
organisme agar tidak punah.
• Secara umum reproduksi dibagi menjadi 2 jenis yaitu
SEKSUAL (kawin) dan ASEKSUAL (tak kawin).
4. Reproduksi Aseksual
• Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi
dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan
mewarisi gen dari satu orang tua. Aseksual adalah
reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi
pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang
lebih ketat adalah agamogenesis yang adalah
reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual
adalah bentuk reproduksi organisme bersel tunggal
seperti archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman
dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
• Meliputi : Membelah diri, Tunas (Reproduksi),
Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis,
Partenogenesis, dan Apomiksis.
5. • Reproduksi Aseksual terbagi menjadi Vegetatif Alami dan Vegetatif
Buatan.
Vegetatif Alami
• Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa
campur tangan pihak lain seperti manusia.
• Pada tumbuhan
• * Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
* Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
* Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
* Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
* Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
* Tunas. Contoh: kelapa
* Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
• Pada hewan
• * Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
* Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
* Membelah diri. Contoh: Amoeba
* Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
6. Vegetatif Buatan
• Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi
karena bantuan pihak lain seperti manusia.
• * Stek
* Cangkok
* Okulasi
* Enten
* Merunduk
* Kloning
• Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri
dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu
sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan
termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon
mempunyai susunan genetik yang sama.
7. REPRODUKSI SEKSUAL
• Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari
jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh
umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks
melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih
sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
• Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macamgamet dari
dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran
materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan
sifat baru.
• Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macamgamet, gamet jantan
atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macamgamet
tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya,
kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
• Peleburan dua macamgamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami
didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan
sperma dengan sel telur.
• Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet
betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih
besar dari lainnya disebut anisogamet.
8. ALAT REPRODUKSI
Betina
• Alat kelamin luar
a. Celah luar yang disebut vulva.
b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang
bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil
(labium minor).
c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut
kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan
perkembangan penis pada pria.
d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran
urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).
9. • Alat kelamin dalam
• Ovarium(indung telur)
• Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang,
bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar
endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.
• b. Saluran reproduksi
• - Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya
berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai
yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari
ovarium.
• - Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah
pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas
beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim
terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometriumatau selaput rahim. Lapisan ini
banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali,
yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan
pendarahan. Dinding rahimakan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya
dipengaruhi oleh hormon.
• - Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan
merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk
melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini
mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak
sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu
kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.
10. Jantan
• Bagian dalam
• a. Testes
• Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan
dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah
zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon
kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung
pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
• b. Saluran reproduksi, terdiri atas:
• - Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di
dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu
epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini
panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis
ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga
dapat bergerak.
• - Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari
epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar
prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari
epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
11. • c. Kelenjar kelamin
• Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin,
yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
• - Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu
kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang
banyak mengandung makanan untuk sperma.
• - Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
• - Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah
• - Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi
berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
• Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan
membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan
keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
• d. Urethra
• Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi,
yaitu:
• - sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
• - sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
12. • BAGIAN LUAR
• a. Penis
• Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi
(persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama)
antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan
semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra
berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak
mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila
karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah,
maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya
dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai
alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi
semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia
itu dalam keadaan sehat.
• b. Scrotum
• Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
13. GAMETOGENESIS
• Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang
mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk
membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus
hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi
pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi
berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel
gametogen haploid. Contohnya, tanaman menghasilkan
gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh
dari spora haploid setelah meiosis spora.
• Gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.
spermatogenesis merupakan pembentukan sel kelamin
jantan (inti sel sperma), oogenesis merupakan
pembentukan sel kelamin betina (inti sel telur/ovum).
Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel mitosis
dan meiosis.
14. Spermatogenesis
• Spermatogenesis adalah proses gametogenesis pada
pria dengan cara pembelahan meiosis dan mitosis.
Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di
epididimis. Sedangkan tempat menyimpan sperma
sementara, terletak di vas deferens
15. Tipe Sel Kromosom Kromatid
Proses
pembelahan
Spermatogonium 46 2N Mitosis
Spermatosit
primer
46 4N Meiosis
Spermatosit
sekunder
23 2N Meiosis
Spermatid 23 1N
Diferensiasi
menjadi Sperma
Sperma 23 1N -
16.
17. Oogenesis
• Oogenesis atau oögenesis (pengucapan bahasa
Inggris: [ˌoʊ.əˈdʒɛnɨsɪs]) adalah penciptaan ovum (sel
telur) merupakan proses dari bentuk betina
gametogenesis yang setara dengan jantan yakni
spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan
pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel
betina yang belum matang.
18.
19. SISTEM REPRODUKSI PADA
VERTEBRATA
• Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh
(fertilisasi eksternal).
Contoh : ikan dan katak.
Yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi
internal).
• Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada reptil seperti
cecak dan kadal menggunakan hemipenis (penis palsu), sedang pada bangsa
burung misalnya : bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung
kloaka.
• Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam
perkembangan embrio
• 1. Ovipar/bertelur :
Bila embrio berkembang di dalam telur.
Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan.
• 2. Ovovivipar/bertelur dan beranak :
Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh dengan
sumber nutrisi berasal dari telur.
Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu.
20. • 3. Vivipar/beranak :
Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan
mendapat nutrisi dari induknya melalui plasenya.
Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.
• Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan
kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri.
Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek
(Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui.
Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru,
anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap
masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian
menyusu dalam kantung sampai mandiri.
21. Pisces
• Pada pisces, ketika masih muda sulit di bedakan antara hewan jantan
dan betina, baik secara morfologi maupun anatomi. Organ reproduksi
jantan dan betina pada waktu masih muda memiliki struktur yang
sama dan disebut ganoda. Setelah dewasa organ reproduksi jantan
pada ikan, dapat di bedakan organ genitalia masculine tampak
berwarna putih susu dengan permukaan licin berisi spermatozoa.
• Testis berjumlah sepasang menggantung pada dinding tengah
rongga abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan
permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang, berwarna
putih dan seringkali berlobus. Testis ikan berbentuk seperti kantong
dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel
spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut
akan mulai membesar pada saat musim memijah dan saat terjadi
perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens
menuju celah atau lubang urogenital.
• Saluran reproduksi, pada Elasmobranchi beberapa tubulus
mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen dan
menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut duktus
deferen. Bagian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk
vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma.
Duktus deferen akan bermuara di kloaka.
22. • Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem
reproduksi menuju kloaka secara terpisah. Organ
kopulatoris merupakan modifikasi sirip anal maupun
sirip pelvis. Sirip pelvis pada elasmobranchi akan
termodifikasi menjadi clasper. Pada teleostei sirip
anal memanjang membentuk gonopodium.
• Secara Umum pisces berkembang biak dengan
bertelur,dengan pembuahan eksternal,tetapi ada
beberapa spesies pisces yang berkembang biak
dengan bertelur melahirkan.
23.
24. Amphibia
• Sistem genitalia jantan pada amphibi berupa sepasang testis, vasa
eferentina dan kloaka. Testes berwarna putih kekuningan yang
digantungkan oleh mesorsium (berupa selubung tipis). Testes adalah
gonad yang menghasilkan spermatozoa. Di sebelah cranial testes di
temukan adanya corpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga
abdomen.
• Saluran reproduksi. tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan
membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat
kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar
membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula
seminalis akan membesar hanya pada saat musim kawin saja.
• Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis,
berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal (cranial ren) dan
bermuara pada ductus mesonephridicus (saluran kencing). Di sebelah
kaudal mengadakan pelebaran kecil di sebut vesicula seminalis yang
menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma. Di sini sel kelamin jantan
di beri suatu getah dari dinding vesicular seminalis, akhirnya vesicula
seminalis ini bermuara di dalam kloaka. Duktus wolf keluar dari
dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang
masih jelas dijumpai. Tidak memiliki organ kopulatoris karena
fertilisasinya terjadi secara eksternal.
25. • Sistem Genitalia Amphibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah
kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning
(korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus
adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing
gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh
mesovarium.
Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran
berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang
mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang
disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal
mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus.
Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat
asistensi Anatomi Hewan).
• Amphibi berkembang biak dengan cara bertelur dengan
pembuahan eksternal. Mencari tempat yang berair yang
menurut nya aman untuk meletakkan telurnya.
26.
27. Reptilia
• Pada reptil, organ genitalia masculine terdiri atas testis yang berbentuk
oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, terletak
di dorsal rongga abdomen yang di gantung oleh mesorchium. Pada kadal
dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis
akan membesar saat musim kawin.
• Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran
reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf
dekat testis bergelung membentuk epididimis. Epididimis sebagai saluran
yang sangat berkelok-kelok keluar dari testes di sebelah lateral testes.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan
tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior
menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu
dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus
urogenital yang pendek.
• Hemipenis merupakan sepasang alat copulatio yang berupa tonjolan di
dinding kloaka. Hemipenis ini jika dalam keadaan istirahat akan melipat
masuk ke dalam pangkal cauda dengan dinding ototnya di bagian luar,
kemudian jika akan mengadakan copulatio di tonjolkan keluar. Semua
reptil selain spenodon memiliki organ kopulatoris, ular dan kadal
mempunyai hemipenis, sedangkan pada buaya penis.
28. • Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura
merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di
dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat
ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular
garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk
betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju
kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang
langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis.
Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens
dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua
penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan
karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan
kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan
ke dalam saluran kelamin betina.
29.
30. Aves
• Pada aves sistem genitalia jantan berupa testes, epididimis dan ductus
deferens. Testis pada aves berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat,
bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling
kranial. Alat penggantung testes adalah mesorchium yang merupakan lipatan
dari peritoneum. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah tempat
untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
• Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam
tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya
untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya
disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh.
• Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada
burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang
membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Di Dekat glomere bagian
posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang
bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan
dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen
tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
• Epididimis berjumlah sepasang, berukuran kecil terletak pada sisi dorsal testis,
epididimis ini adalah berupa saluran yang di lewati sperma dan menuju ke
ductus deferens. Ductus deferens berjumlah sepasang. Pada burung muda
tampak halus, sedang pada burung tua nampak berkelok-kelok berjalan ke
caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum.
31.
32. Mamalia
• Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis,
saluran deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra
dan penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan di
bungkus oleh skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang
membungkus testis. Testis tersusun oleh bentukan menyerupai
cacing yang disebut epididimis yang merupakan wadah sperma.
• Epidedimis mengeluarkan material yag mampu mempertahankan
kehidupan sperma selama penyimpanan didalam testis dibungkus
dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis
tergantung pada hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum
disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan
antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran
inguinal. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dan
dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam
skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis
pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari
suhu tubuh (< 37°C).
33. • Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi
duktus eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis
terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput
epididimis) lalu ke arah posteriorkorpuus dan kauds yang
berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi
epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis.
• Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura,
sedangkan untuk mamalia yang lebih tinggi, penis
terletak di sebelah anterior skrotum.
Penis adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit
yang disebut kalup (prepusium). Lapisan dalam kalup
disuplai dengan kelenjar keringat yang mengeluarkan smegma.
Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang
memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis.