Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sistem sirkulasi
1.
2.
3.
4. Sistem
Sirkulasi adalah bagian dari
sistem peredaran darah. Sistem
sirkulasi terdiri dari aliran oksigen
darah dari jantung ke tubuh dan
kemudian aliran darah
terdeoksigenasi dari semua bagian
tubuh ke jantung.
5. ALAT-ALAT SISTEM SIRKULASI
Darah
Jantung
Jantung terdiri atas : prikardium
(pembungkus jantung), miokardium
(otot jantung) dan endokardium
(pembatas ruang jantung). Terdapat
arteri umbilikus yang menghubungkan
aliran darah pada fetus yang menyerap
oksigen dan sari makanan, sedangkan
foramen ovale merupakan lubang
jantung pada fetus.
Pembuluh Darah
10.
DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi
yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang
berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti
darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai
hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen.
Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem
trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan
udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah
serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan
menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
11.
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang
membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan
dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55%
yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium
cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan
tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit
mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel
darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah.
Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit
anemia. Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap
asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri.
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap.
Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit
leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan
menderita penyakit leukopenia.
12. Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
Air: 91,0%
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan
fibrinogen)
Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam
dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang
mengandung : albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam
Demikian juga dengan darah Hewan, juga
mengandung:air, protein ((Albumin, globulin, protrombin
dan fibrinogen),mineral (natrium klorida, natrium
bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat
besi,nitrogen, dll).
13.
Darah teroksigen
Proses ini dimulai ketika darah beroksigen dikirim ke hati
manusia dari paru-paru. Darah datang ke atrium kiri
dan kemudian jantung memompa keluar darah
beroksigen ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri darah
dipompa ke arteri utama yang dikenal sebagai aorta.
Aorta selanjutnya membagi menjadi dua arteri utama.
Satu arteri naik ke bahu dan kepala dan yang lainnya
turun ke kaki, perut dan bagian lain yang lebih rendah
dari tubuh. Arteri naik terbagi menjadi arteri subklavia
yang pergi ke bahu dan arteri karotid yang memasok
darah ke kepala dan daerah leher.
Arteri akan ke bawah terbagi ke dalam arteri hepatika
yang masuk ke hati, arteri ginjal yang pergi ke ginjal,
arteri mesenterika yang memasok darah ke perut dan
usus dan akhirnya arteri iliaka yang pergi ke alat
kelamin dan kaki. Arteri dibagi lagi menjadi arteriol dan
kemudian ke kapiler. Ini kapiler banyak jumlahnya dan
mereka bergabung bersama-sama dan membentuk
venula yang selanjutnya bergabung dan membentuk
pembuluh darah.
14.
Darah terdeoksigenasi
Setelah darah beroksigen mencapai semua bagian
tubuh, bagian kedua dari jalur sistem sirkulasi darah
dimulai. Ini adalah proses mengambil darah
terdeoksigenasi dari berbagai bagian tubuh ke
jantung untuk pemurnian lebih lanjut dan oksigenasi.
The terdeoksigenasi darah dari kepala dan daerah
leher dibawa oleh vena jugularis. Dari daerah bahu,
subklavia vena membawa darah. Kedua vena ini
lebih lanjut bergabung dan membentuk vena besar
yang dikenal sebagai vena kava superior.
Dari bagian bawah tubuh, vena renalis membawa
bentuk darah ginjal, vena hepatik dari hati dan vena
iliaka dari alat kelamin dan kaki. Vena lanjut
bergabung bersama untuk membentuk inferior vena
cava. Vena kava mengambil darah terdeoksigenasi
ke daun telinga kanan jantung yang selanjutnya
dikirim ke paru-paru untuk pemurnian. Proses ini
diulang dan sirkulasi darah normal dipertahankan
dalam semua bagian tubuh.
15. Darah manusia: a - eritrosit; b - neutrofil; c - eosinofil;
d - limfosit.
16.
17. Pembuluh Darah
a. Pembuluh nadi (arteri)
· Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung.
Terdiri dari :
- Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke
paru-paru, banyak mengandung CO2.
- Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri
menuju seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.
b. Pembuluh balik (vena)
Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri
dari :
* Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru
menuju serambi kiri jantung.
* Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh
bagian atas.
*Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian
bawah.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat
halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh.
Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi
terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).
18. Pembuluh darah vena
Disebut sebagai pembuluh
balik.
Berisi darah kotor kecuali
pada vena pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh
banyak terdapat katup.
Dinding tipis.
Pembuluh ini terletak
dekat permukaan tubuh.
Apabila diraba tidak
terasa.
Pembuluh darah arteri
Disebut sebagai pembuluh
nadi.
Berisi darah bersih kecuali
pada arteri pulmonalis.
Di sepanjang pembuluh
hanya terdapat satu katup.
Memiliki dinding yang
tebal dan elastic.
Pembuluh ini terletak di
bagian dalam dari tubuh.
Apabila diraba akan
berdenyut.
22.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular
adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis).
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi
yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga
jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi
membawa darah dari jantung, kapiler yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air
dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan
vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke
jantung. pembuluh darah terbesar adalah aorta
23. Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system
peredaran darah besar dan system peredaran darah kecil.
1.
Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari
jantung melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian
atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya
akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut
sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena
membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal
dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan
melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari
sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava
posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam
sistem peredaran darah manusia karena merupakan satusatunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta –
pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan
vena cava inferior – serambi kanan.
24.
Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor
yang dibawa arteri pulmonalis dari serambi kanan
menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya
pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan
CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2
akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan
diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di
dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan
keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis
menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis
merupakan keunikan yang kedua dalam system
peredaran darah manusia, karena merupakan satusatunya vena yang membawa darah bersih.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik
kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena
pulmonalis – serambi kiri jantung.
25.
26.
27.
Limfa merupakan cairan jaringan tubuh yang
berwarna kekuningan dan disebut juga
getah bening. Susunan limfa mirip dengan
plasma darah serta mengandung sel-sel
darah putih, fibrinogen, zat makanan dan
trombosit.
Limfa masuk ke pembuluh limfa. Sistem
peredaran limfa adalah terbuka karena
ujung pembuluhnya terbuka dan antara
pembuluh satu dengan yang lainnya tidak
saling berhubungan. Pembuluh-pembuluh
limfa kecil berkumpul menjadi pembuluh
limfa besar. aliran limfa hanya ke satu arah.
28. Pembuluh
limfa kanan
mengumpulkan limfa dari jantung,
dada, paru-paru, kepala, leher, dan
lengan atas kemudian masuk ke
vena bawah selangka
kanan.Pembuluh limfa kiri
mengumpulkan limfa dari bagian
tubuh kiri sebelah bawah
kemudian masuk ke vena bawah
sebelah kiri.Pada leher, ketiak, dan
pangkal paha pembuluh limfa
membentuk kelenjar limfa.
29. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar
sebagai berikut.
1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala,
dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan
bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra
(vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).
2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain
dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra
(vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada
juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau
pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam
lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan
cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.
Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini
memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit.
Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses
ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada
suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk
ke dalam sirkulasi darah.
30. Di dalam tubuh manusia terdapat
beberapa kelenjar tubuh sebagai
berikut.
1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak,
lipatan paha, lutut, dan leher.
2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil.
5. Adenoid di dinding tekak.
31.
32.
33. Kelenjar limfa berfungsi
Mengembalikan cairan &
protein dari jaringan ke
sirkulasi darah
Mengangkut limfosit
Membawa lemak emulsi
dari usus
Menyaring dan
menghancurkan
mikroorganisme untuk
menghindarkan
penyebaran
Menghasilkan zat antibodi
menyaring
kuman, tempat
pembinasaan
kuman, dan tempat
pembuatan sel darah
putih. Bila tubuh
terkena infeksi
kuman, maka kelenjar
limfa terdekat akan
membengkak.
34.
35.
ATHEROSKLEROSIS
Atherosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh
darah yang berlangsung secara berangsur-angsur.
Disebabkan oleh terjadinya perbanyakan sel otot polos dinding
pembuluh darah dan atau karena penimbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah bagian dalam. Keadaan tersebut
menyebabkan pembuluh darah tidak elastis dan lubang
pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah menjadi
terganggu.
Penghambatan aliran darah akan meningkatkan plak (plaque)
yang dapat menyebabkan hipertensi, gangguan jantung,
stroke, gangguan ginjal, kanker prostat dan gangguan organ
vital lainnya.
Gejala-gejala
Kesemutan pada jari tangan dan kaki
Sakit kepala / vertigo
Rasa pegal di leher dan bahu
Rasa sakit dan sesak pada dada sebelah kiri (Angina pectoris).
36. Pencegahan dan pengobatan
Aterosklerosis:
Makan hanya sedikit atau jumlah
lemak sedang
Makan ikan banyak dan hanya
sedikit daging merah.
Mengkonsumsibuah dan sayuran
setiap hari.
Hanya jumlah sedang
mengkonsumsi garam.
Berhenti merokok.
Tekanan darah tinggi diobati jika
langkah-langkah gaya hidup tidak
membawa tekanan darah turun.
Olahraga dengan cukupsetiap hari
Menghilangkan stres dalam
kehidupan sehari-hari dan
pekerjaan.
Mendapatkan istirahat yang cukup.
Dapat mengkonsumsi beberapa
obat.
Pengobatan alternatif.
37. VARISES
Varises merupakan suatu pelebaran pada
pembuluh balik (vena). Varises ini sering terjadi
pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh
balik pada kaki.
Penyebab:
Adanya trauma secara langsung pada
katup vena yang menyebabkan kerusakan 1
atau lebih katup.
Terlalu lama berdiri.
Kelebihan berat badan (overweight)
Menumpangkan kaki saat duduk
Memakai Pakaian yang terlalu mengompresi
(ketat)
38. Dibawah ini ada beberapa
pilihan terapi yang akan
disarankan oleh dokter yaitu :
1. Penggunaan stoking
khusus (compression
stocking), berfungsi
menekan pembuluh vena
sehingga otot dan dinding
vena bisa kembali bekerja
maksimal.
2. Skleroterapi
3. Endovenous Laser
Treatment (EVLT), untuk
mengecilkan atau
mengerutkan pembuluh
darah yang menonjol.
4. Ligasi vena
5. Vein Stripping
6. Ambulatory Phlebectomy
39. HIPOTENSI
Hipotensi merupakan suatu keadaan yang
ditandai dengan tekanan sistolik dan
diastoliknya di bawah ukuran normal yaitu
tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan
diastole 80 mmHg.
Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala
badan cepat lelah, tangan dan kaki terasa
dingin dan mudah pusing ketika bangun tidur,
nafas pendek, tidak dapat berkonsentrasi serta
ganguan pencernaan.
Untuk mengobati hipotensi, minuman sari
sayuran segar yang dapat dengan cepat
membentuk butir- butir darah merah, serta
makan makanan yang bergizi.
Pencegahan gejala penyakit hipotensi adalah
dengan makan makanan bergizi dan tidur
cukup.
40.
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan
darah sistole dan diastole lebih besar dari tekanan darah
yang ideal, yaitu tekanan sistole 120 mmHg, dan tekanan
diastole 80 mmHg.
Hipertensi ditunjukkan dengan gejala sakit kepala (terutama
di bagian belakang kepala dan pada pagi
hari), pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam
telinga), gangguan penglihatan atau pingsan.
Hipertensi adalah faktor resiko utama
untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, penyakit arteri
perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.
Peningkatan tekanan darah arteri terkait dengan harapan
hidup yang lebih pendek.
Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki
kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait
komplikasi kesehatan. Namun, obat seringkali diperlukan
pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti
tidak efektif atau tidak cukup.
41.
Hemofili, merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak
membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.
Anemia, merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat
terjadi karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang,
atau dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.
Leukimia (kanker darah) merupakan penyakit di mana
pertambahan sel darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar
500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena
sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena tidak
ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang ada.
Haemoroid (ambein), merupakan penyakit yang hamper sama
dengan varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh
orang yang sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu
yang lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB)
terasa sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati
kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan
membasahi celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam
akan keluar karena telah banyak pembuluh darah yang pecah.
Apabila sampai hal ini terjadi maka harus segera dioperasi.
Koronariasis, merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan
nadi tajuk jantung (jantung koroner).
Thalasemia, yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai
oleh adanya sel darah merah yang abnormal.
42.
43.
Sistem cardiovascular terdiri atas
a). Jantung
b). Arteri dan arteriolae
c) Kapiler-kapiler
d) venulae dan venae
e) darah
Jantung atau cor terdapat di dalam cavum
pericardii. Ia terdiri atas sinus
venosus, atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus.
Dinding sinus venosus, atrium, dan ventriculus ialah
kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak.
Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta
ventralis (Radiopoetro, 1996:438).
44.
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari
jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah seeambi (atrium).
Jantung terletak di bawah faring di dalam
rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga
tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain
itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur
penghubung berupa rongga yang menerima
darah dari vena dan terbuka di ruang depan
jantung (Pratiwi, 2007:96).
Menurut (Pratiwi, 2007:96) darah ikan tampak
pucat dan volumenya relatif sedikit jika
dibandingkan dengan vertebrata darat.
Plasma darah mengandung sel darah merah
yang berinti dan sel darah putih dan lien
(limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran,
terdapat di dekat lambung dan dilengkapi
dengan pembuluh-pembuluh limpa.
45.
Proses sirkulasi pada pisces
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh
tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung melalui
vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian
masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi
masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati
konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang
arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri
aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah
diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah
mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah
dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung. Beberapa vena yang penting misalnya
vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis
posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati)
dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh
melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut
peredaran darah tunggal karena darah hanya satu
kali melewati jantung (Pratiwi, 2007:96).
46.
47. Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang
tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan
limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang
terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni
sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel
darah
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas
pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan
oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:
Jantung
Arteri
Kapiler
Vese
Pembuluh-pembuluh limpa
Cairan darah dan limpa
48.
Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Jantung merupakan
bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia
terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding
rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat pada
cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar
disebut pericardium, di antara dinding itu terdapat
rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.
Jantung katak terdiri dari:
Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di
sebelah posterior
Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster)
dan serambi kiri (atrium sinister)
Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di
sebelah dorsal dari jantung
Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar
dari bagian dasar anterior bilik
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara
serambi dan bilik terdapat katup (valve) sedangkan
antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum).
Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
49. Proses sirkulasi pada Amphibi
Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke
dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua
sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus
mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada
katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir
melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung,
dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam
sirkuit sistemik.
Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ
tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke
atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi
ganda, menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organorgan lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah
kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan
kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan,
dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke
organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.
Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang
dibentuk oleh pembuluh balik (vena) saja. Vena mengumpulkan darah
dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi
anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke
jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung.
Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan
sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).
50.
51.
Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika
dibandingkan dengan sistem peredaran amfibi karena
adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak
beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di
rongga dada di bagian depan ventral.
Menurut (Radiopoetro, 1996:517) Jantung reptilia terdiri
atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali
pada crocodilia dan alligator. Tetapi ventrikulus cordis
dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh
suatu septum yang disebut septum interventricularis yang
membentang dari apex cordis sampai ke pusat
cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang
empat. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis
tadi belum sempurna sehingga masih ada percampuran
darah antara bagian dexter dan sinister.
52. Proses sirkulasi pada reptilia
Darah dari vena masuk ke jantung melalui
sinus venosus menuju ke serambi kanan,
kemudian bilik kanan. Darah yang berasal
dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis,
masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.
Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui
sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus
ini lalu menghubungkan diri menjadi satu
membentuk aorta dorsalis yang menyuplai
darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat
gerak belakang.
Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju
ke vena, kemudian menuju sinus venosus
dan kembali ke jantung
53.
54.
55. Untuk mempelajari peredaran darah pada
aves, diambil contoh peredaran dari
burung. Peredaran darah burung tersusun
oleh jantung sebagai pusat peredaran
darah, darah, dan pembuluh-pembuluh
darah. Darah pada burung tersusun oleh
eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan
terbungkus selaput perikardium. Jantung
terdiri dari dua serambi yang berdinding
tipis serta dua bilik yang berdinding lebih
tebal.
56. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan
vena.
Arteri yang keluar dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri
anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang
memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan
anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari
arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang
menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian
meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah
ekor menjadi dorsalis (pembuluh nadi puggung).
Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu,
yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang
kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).
Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan,
dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior):
membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung
Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo)
kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju
serambi kiri jantung.
57.
58. Menurut (Kimball, 1992:509) atrium kanan menerima darah miskin
akan oksigen (darah deoksi) dari badan, dan ventrikel kanan
memompa darah dengan kuat ke paru – paru untuk melepaskan
karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar.
Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan dipompa keluar
dengan kuat kesemua organ – organ dan jaringan tubuh. Dengan
pernyataan tersebut, maka mamalia termasuk golongan berdarah
panas.
Menurut (Radiopoetra, 1996:580) jantung atau cor dibagi oleh dua
septum atriorum dan septum ventriculorum. Antara atrium dan
ventriculus terdapat valvula atrioventricularis yang menghindari
mengalirnya darah dari ventriculus ke atrium. Di dalam pangkal
aorta terdapat valvulae semilunares.
Jantung terdapat di dalam suatu kandungan, yang dindingnya
dibentuk oleh perikardum. Pada pangkal aorta dan arteri
pulmonalis pada tempat masuknya vena cava dan vena
pumonales, perikardium melipat menjadi epikardium yang melapisi
dataran luar dinding jantung. Jantung terdapat diantara kedua
pulmonales.
59. Proses sirkulasi pada mamalia
Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui
arteri pulmoner. Ketika darah mengalir melalui hamparan
kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil
oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang
kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena
pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang
kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika
ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi.
Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang
kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit
sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui
aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju
keseluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah
arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu
sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang
menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau
tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah
posterior, sambi mengalirkan darah yang kaya oksigen ke
arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ
abdomen dan kaki (tungkai belakang).
60.
Di dalam masing organ tersebut, arteri akan
bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan
bercabang menjadi kapiler, dimana darah
melepaskan banyak oksigennya dan mengambil
karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler.
Kapiler akan menyatu kembali membentuk venula,
yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang
miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan
disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut
vena cava anterior (superior). Vena besar lainnya
yang disebut vena cava posterior (inferior)
mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan
tungkai belakang. Kedua cava itu mengosongkan
darahnya ke dalam atrium kanan, sebelum
kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke
dalam ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).