Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
2. Anggota Kelompok:
• Aprillia Indah F.
• Ariani Intan P.
• Eka Oktaverah M.
• Ismi Puji A.
• Lilis Sriyani N.
• Yunita Dian P.
• Yunita Laila A.
3. 1. ORAL
• Merupakan cara pemberian obat melalui
mulut dengan tujuan mencegah, mengobati,
mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat.
• Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara
oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul
atau puyer.
4. Cont.peroral
Cara pemberian obat :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat
pasien, tepat dosis, tepat waktu dan tepat tempat.
4. Bantu untuk meminumkannya dengan cara:
• Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau
kapsul dari botol, maka tuangkan jumlah yang
dibutuhkan ke dalam tutup botol dan pindahkan ke
tempat obat. Jangan sentuh obat dengan tangan.
Untuk obat berupa kapsul jangan dilepaskan
pembungkusnya.
5. Cont. cara pemberian obat peroral...
• Kaji kesulitan menelan, bila ada jadikan
tablet dalam bentuk bubuk dan campur
dengan minuman.
• Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum
pemberian obat yang membutuhkan
pengkajian.
5. Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian,
dan evaluasi respon terhadap obat dengan
mencatat hasil pemberian obat.
6. Cuci tangan.
6. Keuntungan Per Oral
• Mudah
• Murah
• Aman
• nyaman bagi pasien
• Untuk membantu absorbsi, maka pemberian
obat per oral dapat disertai dengan
pemberian air putih.
7. Kekurangan Per Oral
• aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak
dapat dipakai pada keadaan gawat (30 sampai
dengan 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek
puncaknya dicapai setelah 1 sampai 1,5 jam.)
• Rasa dan bau obat yang tidak enak sering
menganggu pasien
• Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien
yang mengalami mual- mual, muntah, semi
koma, pasien yang akan menjalani pengisapan
cairan lambung serta pada pasien yang
mempunyai gangguan menelan.
8. 2. SUBLINGUAL
• Obat diberikan pada pasien secara sublingual
yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah
lidah.
• Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun
seorang bidan harus mampu melakukannya.
• Obat yang sering diberikan dengan cara ini adalah
nitrogliserin yaitu obat vasodilator yang
mempunyai efek vasodilatasi pembuluh darah.
• Obat ini banyak diberikan pada pada pasien yang
mengalami nyeri dada akibat angina pectoris.
(Rodman dan Smith, 1979).
9. Cont.sublingual...
• Pasien diberitahu untuk tidak menelan obat
karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif
oleh adanya proses kimiawi dengan cairan
lambung.
• Untuk mencegah obat tidak di telan, maka
pasien diberitahu untuk membiarkan obat
tetap di bawah lidah sampai obat menjadi
hancur dan terserap.
10. Keuntungan Sublingual :
1. Obat cepat, tidak diperlukan kemampuan
menelan
2. Kerusakan obat di saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat
dihindari( tidak lewat vena aorta)
11. Kekurangan Sublingual :
1. Absorbsi tidak adekuat
2. Kepatuhan pasien kurang
3. Membutuhkan kontrol agar pasien tidak
menelan
12. 3. PER REKTAL
• Merupakan cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rektum,
dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik.
• Tindakan pengobatan ini disebut pemberian
obat suppositoria yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat, menjadikan
lunak pada daerah feses dan merangsang
buang air besar.
13. Cara pemberian obat per rektal :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin.
6. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian
masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus,
sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal
kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada
bayi atau anak.
14. Cont. Cara pemberian obat per rektal :
7. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan
daerah sekitar anal dengan tisu.
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring
telentang atau miring selama kurang lebih 5
menit.
9. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke
dalam bengkok.
10.Cuci tangan.
11.Catat obat, jumlah dosis, dan cara
pemberian.
15. Kelebihan per rektal :
• Dapat dipakai jika pasien tidak bisa per-oral
• Dapat mencegah “first –pass –metabolism
• Pilihan terbaik pada anak-anak
16. Kekurangan per rektal
• Absorbsi tidak adekuat
• Banyak pasien tidak nyaman / risih per-rektal
17. 4. Per Vagina
• Merupakan cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui vagina, yang
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi
obat dan mengobati saluran vagina atau
serviks.
• Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan
suppositoria yang digunakan untuk mengobati
infeksi lokal.
18. Cont. Pervagina
Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya.
2. Sarung tangan.
3. Kain kasa.
4. Kertas tisu.
5. Kapas sublimat dalam tempatnya.
6. Pengalas.
7. Korentang dalam tempatnya.
19. Prosedur Kerja Pervagina:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain
kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas
sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal
recumbert.
20. Prosedur Kerja Pervagina:
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka
pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan
masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal
posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium
dan labia dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10
menit agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
22. Kekurangan pervaginam
• Dapat membangkitkan rasa malu
• Kesulitan dalam melakukan prosedur terhadap
wanita lansia
• Setiap rabas yang keluar memungkinkan
berbau busuk
23. 5. INHALASI
• Merupakan pemberian obat ke dalam saluran
napas dengan cara inhalasi.
• Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai
suatu pengobatan yang ditujukan untuk
mengembalikan perubahan-perubahan
patofisiologi pertukaran gas sistem
kardiopulmoner ke arah yang normal, seperti
dengan menggunakan respirator atau alat
penghasil aerosol.
24. Kelebihan inhalasi
• absorpsi terjadi secara cepat karena
permukaan absorpsinya luas
• terapi inhalasi dapat menghantarkan obat
langsung ke paru-paru untuk segera bekerja
• efek samping dapat dikurangi
• jumlah obat yang perlu diberikan adalah lebih
sedikit dibanding cara pemberian lainnya.
25. Kekurangan inhalasi
• diperlukan alat dan
metoda khusus yang
agak sulit dikerjakan
• sukar mengatur dosis
• obatnya sering
mengiritasi epitel
paru
26. 6. EMPLASTRUM
• Meruakan hasil proses penyabunan dari asam
lemak dgn logam berat
• Emplastrum sebagai obat luar
• Konsistensi mudah melekat pada kulit,
biasanya dilapisi dengan kain
• Contoh : Collemplastrum (emplastrum yang
dioleskan pada kain disebut collemplastrum =
plester)
27. Cont. emplastrum
Macam colemplatrum :
1. Collemplastrum ad clavos : mengandung
acidum salisylicum sebagai keratolitik (
2. Collemplastrum zinci oxydi : mengandung
zinci oksidum sebagai antiseptik (leucoplast)
3. Collemplastrum yang mengandung methylis
salicylat atau oleoresin de capsicum sebagai
mialgia (mengurangi nyeri otot)
28. Kegunaan emplastrum :
1. Memberikan proteksi dari benturan
mekanis pada kulit
2. Mengakibatkan obat berkontak erat dengan
kulit yang diobati, tidak gampang meleleh
sehingga efek lokal lebih intensif
29. 7. Urethral
• Urethral Suppositoria (bacilla,
bougies) digunakan lewat urethra, bentuk
batang panjang antara 7 cm - 14 cm.
• Merupakan salah satu jenis dari suppositoria
• Contoh : Trans Urethral Resection Of The
Prostate (TURP) pada hiperplasia prostat
30. 8. IMPLAN
• Implant merupakan satu unit sistim
penghantaran obat yang dibuat untuk
menghantarkan obat dengan kecepatan
tertentu, dengan periode waktu yang
diperpanjang, seperti pada injeksi, okular,
maupun subkutan.
31. Implant dapat berbentuk antara lain :
§ Polymer : biodegradabel atau non-
biodegradabel dengan berbagai bentuk
(batang, silinder, cincin, film dll ), ukuran dan
mekanisme pelepasan obat.
§ Mini-pumps : dimana diberikan energi oleh
mekanisme osmosa atau mekanik.
32. Keuntungan implant :
1. Kenyamanan (Convenience), terapi dengan implant,
pasien mendapat pengobatan diluar rumah sakit
dengan pengawasan yang minimal.
2. Kepatuhan (Compliance), beberapa sistim implant
obat diisi lagi secara periodik, tapi faktor pasien
sangat kecil pada pengobatan ini.
3. Baik untuk pelepasan obat terkontrol.
4. Memaksimalkan penghantaran obat
5. Fleksibilitas , sistim ini mempunyai banyak
fleksibilitas, dalam hal pemilihan bahan, metode
pembuatan, kadar obat, dan kecepatan pelepasan
obat.
33. Kerugian implan :
1. Invasif , diperlukan prosedur bedah minor atau mayor
untuk memulai terapi.
2. Pemberhentian obat, implant polimer non-biodegradabel
dan pompa osmotik harus dikeluarkan/diangkat pada
akhir pengobatan.
3. Bahaya rusaknya alat, dapat menyebabkan kegagalan
terapi
4. Terbatasnya obat-obatan poten, ukuran implant yang kecil
dalam rangka kenyamanan pasien, menyebabkan hanya
obat-obat poten seperti hormon yang cocok untuk dibuat
implant.
5. Biokompatibel, reaksi tubuh terhadap benda asing yang
masuk dan kemanan implant.
34. 9. Buccal
• dilakukan dengan menempatkan obat padat di
membran mukosa pipi sampai obat larut.
• Klien harus diajarkan untuk menempatkan
dosis obat secara bergantian di pipi kanan dan
kiri supaya mukosa tidak iritasi, diperingatkan
untuk tidak mengunyah atau menelan obat
atau minum air bersama obat.
35. Kelebihan buccal :
• onset cepat,
• mencegah “first-pass effect”
• tidak diperlukan kemampuan menelan
37. 10. Intravena
• Tidak mengalami tahap absorpsi.
• Obat langsung dimasukkan ke pembuluh
darah sehingga kadar obat di dalam darah
diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat
disesuaikan langsung dengan respons
penderita.
38. Kelebihan IV :
• cepat mencapai konsentrasi,
• dosis tepat,
• mudah menitrasi dosis
39. Kekurangan IV :
• obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik
kembali, sehingga efek toksik lebih mudah terjadi.
• Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi
alergi akan lebih terjadi.
• Pemberian intravena (iv) harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita.
• konsentrasi awal tinggi toksik, invasive resiko
infeksi,
• memerlukan keahlian.
40. Pertanyaan :
• Alifa
1. First pass effect dan First pass metabolism adalah?
jawab : First pass effect = First pass metabolism ,
adalah keadaan dimana beberapa obat yang dapat
diambil oleh hati secara efisien dan dimetabolisme
secara cepat.
2. Perbedaan efek obat pervaginam dan rektal?
jawab : Perektal tidak bisa digunakan secara
pervaginam, tapi pervaginam bisa juga untuk perektal.
Misoprostol bisa dipakai perektal dan pervaginam.
Perektal untuk maag, Pervaginam untuk merangsang
kontraksi.