SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
2. Pengukuran
Pengukuran dalam ilmu fisika merupakan informasi kuantitatif suatu
fenomena alam yang dinyatakan dengan besarandansatuan.

2.1.

Fenomena Analisa Dimensi

Besaran fisika yang dinyatakan dengan lambang; bilangan / nilai dan
satuan sebagai batasan ukur nya.
a) Sebagai Alat Komunikasi, Misalnya:
hmeja = 1,0 [meter]
F~a ;F~m → F=k (m.a)
[newton] = [kg] . [m/dt²]
F = 25√2 U+ 25√2 B + 50√3 A [newton]menggantikan pernyataan
gaya F sebesar 100 [newton] mengarah serong keatas barat daya
dengan sudut 60º
b) Sebagai Alat Penyelesaian Masalah , Misalnya:
V = l³ = 10 [cm] x 10 [cm] x 10 [cm] = 1000 [cm³]
W = ∑ ∆W = ∑F . ∆x rumus
Contoh

:

Sebuah perahu motor bergerak dengan laju 8 [knot]. Jika 1 [knot]
adalah 1 nautical mil tiap jam,dan 1 nautical mil sama dengan 1,852
[km], tentukan lajunya dalam[m/s]
:v = 8 [knot]

Diketahui

1 [knot] =1 [nauticalmil/jam]
1 [nauticalmil] = 1,852 [km]
Ditanyakan

:v = … [m/s]

Jawab

:v = 8. 1,852 .10³ .(1/3600)
v = 4,116 [m/s]

2.1.1. Besaran Dan Satuan Dalam SI
a) Sistim Satuan dalam SI
Sistim pengukuran dilakukan berdasarkan fenomena alam, yaitu :
Panjang dalam [meter] atau [m]
Massa dalam [kilogram] atau [kg]
Waktu dalam [detik] atau [dt]
Standarisasi berikut, diambil dari fenomena matematika
Sudut bidang dalam [radian] atau [rad]
Sudut ruang dalam [steradian] atau [sr]
Sistim pengukuran dilakukan dalam bentukjabarandari fenomena
alam, misalnya :
Gaya dalam [newton] atau [N] dengan jabaran [kg.m.dt-2]
Muatan listrik dalam [coulomb] atau [C] dengan jabaran [A.dt]
b) Sistim Satuan dalam Mekanika
Mekanika menggunakan sistim metriks sebagai satuan
dinamiknya, bahwa dimensi :panjang (L), massa(M), dan
waktu (T)serta gaya (F)dinyatakan sebagai besaran besaran
dasar untuk sistim tersebut.
Satuan - satuan dasar [m] ; [kg] ; [s]dan [N]sebagai hukum
Newton untuk gerakan. Sistim ini disebut sistim Mutlak karena
massa digunakan sebagai penentu satuan dasar
Satuan -satuan dasar [m] ; [N] ; [s] dan[kg] sebagai hukum
Newton untuk gerakan. Sistim ini disebut sistim gravitasi
karena gaya digunakan sebagai ukuran satuan dasar pada
tarikan gravitasi
Satuan SI : 1 [N] = 1 [kg] .1 [m/s²] 1 [N] = 1 [kg m/s²]
c) Angka Signifikan
Merupakan angka penting sebagai hasil pengukuran suatu besaran
Terdiri dari angka pasti berupa deretan angka yang jelas
berdasarkan skala ukur yang dapat ditampilkan,dan angka
meragukan yang berada pada kedudukan akhir desimal yang
ditampilkan sebagai angka penting hasil pengukuran.
Jumlah angka signifikan dalam hasil pengalian atau pembagian tidak lebih
besar dari jumlah angka signifikan terkecil dari faktor – faktornya.

Hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan tidak akan
mempunyai angka signifikan diluar tempat desimal terakhir dimana
kedua bilangan asalnya mempunyaiangkasignifikan. misal :
g=9,810±0,005 [m.dt-2]
Diketahui : 1,040 = 1, 04 (3 angka penting)
0,2134 = 0, 21 (3 angka penting)
Ditanyakan

: hasil penjumlahan untuk angka signifikan

Jawab

:1, 04

0, 21 +
1, 25 (3 angka penting)

2.1.2. Analisa Vektor
a) Penjumlahan & Perkalian besaran vektor dalam Sistim
Metoda Poligon untuk penjumlahan 2 vektor atau lebih yang diketahui besar dan
arahnya untuk mendapatkan resultante vektor secara grafik.
Soal :Seekor beruang berjalan ketimur laut sejauh 10 [m]
dan kemudian ke timur 10 [m]. Tunjukkan tiap
perpindahan secara grafik, dan cari resultan
perpindahannya !
Jawab:
1. Buat skala pembanding nilai vektor yang mungkin
untuk digambar
2.Tentukan titik tangkap/acuan dimana vektor penjumlah
awal mulai digambar sesuai arah yang diketahui
3. Gambar vektor penjumlah kedua dengan
menempatkan titik tangkap pada ujung vektor penjumlah
yang pertama sesuai arah yang diketahui
4. Gambar vektor -2 selanjutnya seperti pada no 3
5. Resultan vektor dihasilkan dengan membuat vektor dari
titik tangkap awal menuju ujung vektor penjumlah terakhir
Metoda Parallelogram untuk penjumlahan 2buah vektor dengan resultante vektor
adalah diagonal parallelogram tersebut
Soal :Sebuah vektor perpindahan sebesar 2 [m] berada
45º thd sb x+ dan vektor yang lainnya dengan besar
yang sama berada pada 330º thd sb x+ , tentukan
resultan vektor perpindahan tersebut dengan metoda
jajaran genjang !
Jawab :
Pastikan nilai sudut apit dan kedua vektor yang akan
dijumlahkan , kedalam sebuah jajaran genjang
Gunakan rumus cosinus sebuah segitiga lancip dalam
jajaran genjang tersebut. Untuk menentukan besar
resultan vektor nya, yaitu :
vr ² = v1 ² + v2² + 2 v1 v2 cos θ
dengan arah :
vr/sinθ = v1/sin θ1
Metoda Trigonometri untuk penjumlahan 2vektor yang
komponen vektornya saling tegak lurus
Soal :Seorang anak berdiri 6 [m] dari tiang bendera yang
tingginya 8 [m], tentukan besar dan arah perpindahan
rajawali kuningan yang berada pada puncak tiang
bendera terhadap kaki anak tersebut !

Jawab :
Dalam segitiga istimewa terdapat fungsi :
sin

sisi dihadapan
sisi miring
tan

cos

sisi didekat
sisi miring

sisi dihadapan
sisi didekat

Vektor sembarang yang membentuk sudut θ thd sb
X+ memiliki vektor-2 proyeksi thd sb X – Y sebagai
v x vr cos
dan v y vr sin
berikut :
Resultan vektor - vektor proyeksi tersebut dapat
diukur dengan menggunakan dalil Pythagoras :

vr

2
2
vx v y dengan arah

arc tg

vy
vx
Metoda Komponen Masing-2 vektor diuraikan menjadi
komponen-2nya kemudian dilakukan penjumlahan vektor vektor yang sejajar secara trigonometri
Soal
Tentukan resultan vektor perpindahan tersebut, bila
diketahui sebuah mobil berjalan sepanjang 20 [m]
pada 30º - sb x+, pada 40 [m] sepanjang 120º - sb x+,
sepanjang 25 [m] pada 180º dan sepanjang 42 [m]
pada 315º
Jawab:
Dalam menentukan resultan vektor tsb, dapat
menggunakan sb X-Y,dengan menempatkan vektor-2
yang akan dijumlahkan tsb. dalam satu titik tangkap O
Resultan vektor diukur dari penjumlahan tabulasi sbb
2
vx

vr

2
vy

dengan arah

arc tg

vy
vx

Metoda Perkalian Vektor Perkalian dua vektor yaitu dot product
dan cross product
Dot Product
v1.v2= v1 v2cosθ
berupa besaran scalar
Contoh :
W = F .S dimana F // S
atau
W=

F S cos θsbg besaran scalar

Cross Product
v1x v2

= v1 v2 sinθ

berupa besaran vektor dengan arah ┴ v1 x v2
Contoh :
F=

sepanjang

atau
F=

sinθsbg besaran vektor

3. Kinematika Partikel
3.1 Kecepatan v
merupakanbesaranvektoryang didefinisikan sebagai pengukuran lintas
∆s terhadap selang waktu ∆t yang dilakukan partikel dalam gerakannya
dengan

rumusdengansatuan SIdlm[

Kecepatan rata – rata

s
t

v
v

v1

]
Kecepatan sesaat

s2 s1
t 2 t1

v lim it
t

0

s
t

s
t

v2 . . . vn
n

3.2 Percepatan a
merupakanbesaran vektoryang didefinisikan sbg perubahan
kecepatan ∆v terhadap selang waktu ∆t yang dilakukan partikel dalam
gerakannya dengan rumus :

dengan satuan SI dlm [m/s²]

Percepatan rata – rata

a

a

v
t
a1

v2

v1

t2

t1

Percepatan sesaat

a lim it
t

0

v
t

v
t

a2 .. an

n
Contoh : Sebuah partikel dalam gerakannya memenuhi persamaan :

x = 12t³ + 12t - 24 [m]
bila t dalam [s], tentukan :
a. Kecepatannya dalam 3 [s]
b. Percepatannya dalam 3 [s]
c. Perpindahan yang dilakukan pada 1≤ t ≤ 3 [s]
Diket: persamaanx = 12t³ + 12t – 24 [m]
Ditanyakan :
a. v = ? [m/s] pada t = 3 [s]
b. a = ? [m/s²] pada t = 3 [s]
c. ∆x = ? [m]

pada 1≤ t ≤ 3 [s]

Jawab :
a. v = ∂x/∂t → = ∂ (12t³ + 12t - 24) /∂t
=3.12.t² + 12 ; t = 3 [s]
= 3.12.3² + 12 → v = 336 [m/s]
b. a = ∂v/∂t

→ = ∂ (36t² + 12 )/∂t

= 36.2.t ; t = 3 [s]
= 36.2.3

→ a = 216 [m/s²]

c. ∆x = x3 - x1
= (12.3³+12.3–24) – 12.1³+12.1– 24)
= 336 [m]

3.3 Gerak dalam satu dimensi(gerak lurus) dengan v // a
3.3.1 Gerak Lurus Beraturan
dengan
v

s
v = konstan
t

dari grafik s ~ t ,
bahwahubungan s terhadap t
tan

s
t

vdisebutgradiendari grafik s ~ t

v tan

3.3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan
a = ∆v /∆t ;
dengan a konstan
v = vo + a.t
Dari grafik v ~ t
tanθ = ∆v /∆t
a

= tan θ merupakan gradient

dari grafik v ~ t
Dari grafik s ~ t menghasilkan fungsi parabola
Dari grafik s ~ t² menghasilkan fungsi linier
tan θ = ∆s /∆t²

bahwa
a

= 2 tan θ merupakan gradien dari

grafik s ~

t²
Contoh :
Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam selama 10 [s] hingga mencapai
kecepatan 40 [km/j] dan bertahan pada kecepatan tersebut. selama 10
[s],kemudian melakukan pengereman dengan perlambatan kontan sebesar
0.5 [m/s²] hingga berhenti, tentukan :
a. waktu total gerak mobiltersebut!
b.jarak yang ditempuhnya dlm [m] !
c. grafik hubungan v ~ t
Jawab :
Diketahui : I. vo = 0 ; t1 = 10 [s] ; v = 40 [km/j]
II. v = 40 [km/j] ; t2 = 10 [s]
III. vo = 40 [km/j] ; a = - 0,5 [m/s²]
v=0
Ditanyakan : a. ttotal = ? [s]
b. stotal = ? [m]
c. grafik hub. v ~ t
Jawab :
a. ttotal = t1 + t2 + t3
ttotal =10+10+22,2 → t = 42,2 [s]
b. stotal = s1 +s2 + s3
= (vo.t1+½at1²)+v.t2 +(vo.t3 - ½a.t3²)
stotal = 289,7 [m]

3.4 GERAK DALAM BIDANG DATAR(GERAK DALAM
DUA DIMENSI)
3.4.1 Gerak Parabola (dengan v < < a)
Lintasan pada sb.X berupa GLB
dengan
∆x

vx = konstan

= vx . ∆t

vx = vo cos
Lintasan pada sb.Y berupa GLBB
dengan

a = g bumi konstan
∆y = voy . ∆t ± ½ a. ∆t 2

vy = vo.sinθ ± a. ∆t
dan

2
vx

v

2
vy

3.4.2 Gerak Jatuh Bebas (dengan v <θ< a)
pada

vo = nol dan θ = nol

a = g ; menuju ke pusat bumi

Lintasan pada sb.X berupa GLB
x

= vx . ∆t

→x

= nol

vx = vo cos θ → vx = nol
Lintasan pada sb.Y berupa GLBB
dengan h = ´ g. ∆t 2
v =g. ∆t
atau
v = √(2g.h)

3.4.3 Gerak Melingkar
Gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran, berjari – jarirterhadap
pusat lingkaran.
Lintasannya mempunyai jarak yang tetap terhadap pusat putaran,
denganarah kecepatan selalu berubah menuju pusat lingkaran
(=percepatan)

GERAK MELINGKAR
BERATURAN

Dinyatakan dengan :
= konstan
α = nol
T = konstan
mempunyai :
1. percepatan sentripetal sebesar :
asp = v2 / R aR = (asp2 + aT2)1/2
2. lintasan sudut putar sebesar
θ = 2π.n [ putaran] 3. kecep.anguler ~ frekuensi anguler ω = 2 π.f

4. frekuensi gerak putar sebesar
f = n/∆t dlm SI [hertz]

GERAK MELINGKAR
BERUBAH BERATURAN
Dinyatakan dengan :
α = konstan
mempunyai :
1. Percepatan radial sebesar
2.kecepatan sudut putar
sebesar
ωrata2 = ∆ θ / ∆ t
ωt

= ωo ± α ∆t

sebesar
3. Lintasan sudut putar
∆θ = ωo ∆t ± ½α ∆t2
Dan

2

2
o

2 .

3.4.3.1

Hubungan Roda Roda

Contoh :Suatu motor listrik memerlukan waktu 5 [detik] untuk meningkatkan
lajuputarannya dari 600 [rpm] menjadi 1200 [rpm]. Berapa jumlah putaran yang
ditempuhnya pada waktu tersebut ?
Diketahui

Δt = 5 [dt]

:

ωo = 600 [rpm]
ωt = 1200 [rpm]
Ditanyakan : Δθ = .. ?
Jawab

∆θ = ωo ∆t ± ½α ∆t2

:ωt= ωo + α ∆t

1200.2π/60 = 600.2π/60 + α.5= 20 π . 5 + ½ .4 π . 52
α = 4 π [rad/dt2] = 150 π [rad]

3.4.3.2 Gerak Relatif
Gerakan dari sistim koordinat yang bekerjanya ditentukan dari sistim koordinat yang
tetap

•

Kedudukan s
SA

= SB + SAB

SAB = - SBA
•

Kecepatan v
vA = vB + vAB
vAB = - vBA
•

Percepatan a
aA = aB + aAB
aAB = - aBA

4. Dinamika Partikel
4.1. Hukum Newton tentangGerakan
4.1.1 Hukum Newton I (Inersia)
ΣF = nol ;benda dalam keadaan diam v = 0
benda dalam gerak lurus beraturan v = k
dengan
ΣFx = 0 ; ΣFy = 0 ; ΣFz = 0
Στ = nol
benda dalam kesetimbangan gerak
4.1.2 Hukum Newton II (akselerasi)
Σ F ≠nol
Σ F ≈ ∆v/∆t
Σ F = k . ∆v/∆t
bilaK = massa benda (=m)
maka Σ F = m . ∆v/∆t
atau
Fakselerasi= m . a
4.1.3 Hukum Newton III (aksi – reaksi)
Faksi = − Freaksi
bila benda m₁ bergerak dengan gaya aksi F₁ berinteraksi dengan
benda lain m₂ maka benda m₂ tersebut akan memberikan gaya yang
setara dengan F₁ tetapi dengan arah yang berlawanan

4.2 Konsep Gaya
merupakan besaran vektor Fyang mempunyai nilai dan arah dengan satuan
dalam SI [N]
4.2.1 Gaya Gravitasi Fw :
bahwa benda bermassa m1 dan m2 berada pada jarak r satu dengan
yang lain akan bersifat tarik menarik sebesar
Fgrav

G

m1. m2
r2

4.2.2 Gaya Normal FN :
bahwa pada permukaan benda-benda yang bersinggungan, terdapat
komponen gaya tegak lurus permukaan bidang sentuhnya sebesar FN
4.2.3 Gaya Gesekan fr :
bahwa pada permukaan benda-benda yang bersinggungan, terdapat
komponen gaya sejajar akibat .terjadinya pergeseran permukaan bidang
fr
N
sentuh tersebut, sebesar :

4.2.4 Gaya Sentripetal Fsp :
benda bermassa m yang menjalani gerak melingkar,

dengan

vmempunyai gaya sentripetal sebesar :Fsp = m .asp

4.2.5 Gaya Sentrifugal Fsf
merupakan gaya inersia (fiktif) yang muncul dari sifat kelembaman
Fsf m. 2 . r
benda sbg akibat dirinya menjalani gerak melingkar, sebesar:

4.2.6 Gaya Tegangan FT
benda bermassa m bentuk batang berstruktur bila dikenai gaya
eksternal (gaya luar) akan mengalami gaya tegangan sehingga
mempunyai kecenderungan untuk meregang/mampat

4.3 Energi Mekanik

a ┴
4.3.1 Energi Kinetik (Ek)
Benda bermassa m berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan
v,memiliki energi kinetik sebesar :EK = ½ m.v²
4.3.2 Energi Potensial ( Ep)
Benda bermassa m berada pada ketinggian h dari permukaan
bumi,mendapatkan energi potensial sebesar :EP = m g h
4.3.3 Kerja Mekanik:
transformasi energi dalam bentuk gaya F yang menyebabkan benda
bermassa m mengalami perpindahan ∆S
W = F. ∆S dalam SI [joule] bila F // ∆S
 Tranformasi Energi Kinetik  Kerja Mekanik
WAB = m a . ∆S
WAB = m . ∆v/∆t . (vB + vA)/2.∆t
WAB = EkB – EkA
WAB = ∆ EK
 Tranformasi Energi Potensial  Kerja Mekanik
WAB = Fw . ∆h
WAB = m g . ∆h
WAB = mghA – mghB
WAB = - (EpB – EpA)
WAB =∆ EP
tanda – menunjukkan energi asupan
4.3.4 Hukum Kekekalan Energi Mekanik
ΣW = ∆ EM

atau

ΣW = ∆ EK + ∆ EP

bila gaya luar tidak bekerja didalam sistem, maka :
ΣW = nol
EK1 + EP1 = EK2 + EP2
4.3.5 Intensitas Kerja Mekanik disebut Daya Mekanik
P = ∆W/∆t

atau

P = F . vdalam SI [watt]

4.4 Momentum
benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, mempunyai momentum
sebesar M = m . vdalam SI [kg.m/dt]
Hukum Kekekalan Momentum
Apabila dalam sistem → Fluar = nol, maka berlaku :
Σ Msistem

= konstan

m1v1 + m2v2 = m1 v1` + m2v2`
benda m₁ dan m₂ berada dalam satu garis kerja dengan arah yang sama
4.4.1 Tumbukan
jika dua benda m1 dan m2 bertumbukan, maka
Σ Msebelum tumbukan = Σ Msetelah tumbukan

Koefisien Restitusi :
4.4.2 Impuls
merupakan besarnya gaya kejut F yang bekerja dalam
waktu singkat ∆t, sebesar I = F . ∆t dalam SI [N.dt]
Saat terjadi tumbukan berlaku sifat mekanis :
Impulsif = perubahan momentum
F . ∆t = ∆( m . v )
= ∆m . v + m . ∆v
Untuk benda rigid, berlaku :
F . ∆t = ( m . ∆v)
sebab massa benda tidak mengalami perubahan

4.5 Gerak Rotasi Pada Benda Rigid
4.5.1 Kinematika Rotasi
 Sudut putar
θ = ωt

dalam SI [rad]

 Laju putar
ω = ∆θ/∆t = 2 πf dalam SI [rad/s]
 Kecepatan singgung putaran
v = ω R dalam SI [m/s]
 Percepatan anguler putaran
α = ∆ω/∆t dalam SI [rad/s²]
 Percepatan singgung gerak putar
a = αR

dalam SI [m/s²]

 Frekuensi Putaran
f = n/∆t dalam SI [rad/s]
 Perioda Putaran
T = 1/f dalam SI [sekon]
4.5.2 Kinetika Rotasi
 momen inersia benda lembam
I = Σm . R² dalam SI [kg.m²]
 gaya tangensial gerak rotasi
FT = m . aTdalam SI [N]
4.5.3 Torsi
Torsi adalah gaya putar pada benda rigid,sebesar :

dalam SI [Nm]
4.5.4 Energi kinetik rotasi
EKrotasi = ½ I ω²dalam SI [joule]
4.5.5 Kerja mekanis
W = . ∆θdalam SI [joule]
4.5.6 Daya mekanis
P = . ∆ωdalam SI [watt]
4.5.7 Gerak menggelinding
Ek gelinding = Ektranslasi + Ekrotasi

Contoh :

Sebuah pully25 [kg]dengan jejari20[cm], darikeadaan diamditarik oleh
tali dengangaya 20 [N], jika gesekan pada porosdiabaikan, tentukan
kecepatan putar pully setelah 4 [detik], pully dianggap berbentuk bola
pejal dengan I = 2/5 mr²
Jawab : 32 [rad/det]
Diket : mpully = 25 [kg]

rpully = 20 [cm] ~ 0,2 [m]
Ftarik = 20 [N]
Ditanya :ω = ? jika Δt = 4 [det]
Jawab : FT . R = I . α dengan α = ∆ω/∆t
FT . R = I . ∆ω/∆t
FT . R = 2/5 mr² . ∆ω/∆t
20 . 0,2 = 2/5. 25. 0,2² . ∆ω/4
ωt – ωo = 32 ;

ωo = 0

ωt = 32 [rad/det]

4.6 Mesin Sederhana
Mesin sederhana adalah alat atau peralatan yang mampu mengubah arah
dan atau besar gaya / torsi sehingga mendapatkan keuntungan kerja
mekanis
4.6.1 Keuntungan Kerja Mekanis
AMA = Foutput/ Finput
IMA = Sinput/ Soutput
4.6.2 Efisiensi Mesin η:
η = AMA / IMA
= Woutput / Winput
= Poutput / Pinput
4.6.3 Jenis Mesin Sederhana
 Mesin Pengangkat/Pengungkit :transmisi kerja mekanis menggunakan
titik tumpu,misal : katrol,stir mobil dll.
 Mesin Bidang Miring:transmisi kerja mekanis menggunakan kemiringan
bidang,misal : gear, baut, baji dll.
 Mesin Hidrolik:transmisi kerja mekanis menggunakan gaya transmisi
yang dilakukan oleh fluida dalam sistem,misal : pompa hidrolik

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Mekanika1
Mekanika1Mekanika1
Mekanika1
 
Bagian b
Bagian bBagian b
Bagian b
 
Gerak Translasi
Gerak TranslasiGerak Translasi
Gerak Translasi
 
Gerak Lurus
Gerak Lurus Gerak Lurus
Gerak Lurus
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Kc tuntas fisika 11 1
Kc tuntas fisika 11 1Kc tuntas fisika 11 1
Kc tuntas fisika 11 1
 
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturanPersentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
Persentasi Praktikum Gerak Lurus beraturan
 
Perpindahan gerak-translasi
Perpindahan gerak-translasiPerpindahan gerak-translasi
Perpindahan gerak-translasi
 
Pembahasan soal un fisika sma 2014 paket 1
Pembahasan soal un fisika sma 2014 paket 1Pembahasan soal un fisika sma 2014 paket 1
Pembahasan soal un fisika sma 2014 paket 1
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)
 
Materi3
Materi3Materi3
Materi3
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
Analisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara VektorAnalisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara Vektor
 
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbb
 
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
SAINS 1-DAYA (KESEIMBANGAN DAYA & PADUAN DAYA)
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkap
 
Vektor komputasi
Vektor komputasiVektor komputasi
Vektor komputasi
 
Soal un fisika SMA 2011 dan pembahasannya
Soal un fisika SMA 2011 dan pembahasannyaSoal un fisika SMA 2011 dan pembahasannya
Soal un fisika SMA 2011 dan pembahasannya
 
Bab2geraklurus
Bab2geraklurusBab2geraklurus
Bab2geraklurus
 

Destacado

Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnes
Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnesMakalah fisika terapan tentang alat alat fitnes
Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnesMaey Physicslovers
 
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade rai
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade raimenu fitness agar badan bugar sehat ala ade rai
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade raiSubhan Ashari
 
Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahananArly Hidayat
 
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyaNama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyavaniafee
 
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorBesaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorRemboko Nazar
 
Dimensi dan analisis dimensi
Dimensi dan analisis dimensiDimensi dan analisis dimensi
Dimensi dan analisis dimensiFransisca Vivin
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariFAJAR MENTARI
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektorFarhan Bahri
 

Destacado (20)

Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnes
Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnesMakalah fisika terapan tentang alat alat fitnes
Makalah fisika terapan tentang alat alat fitnes
 
Tugas makalah fisika terapan
Tugas makalah fisika terapanTugas makalah fisika terapan
Tugas makalah fisika terapan
 
Analisis dimensional osn 2011
Analisis  dimensional osn 2011Analisis  dimensional osn 2011
Analisis dimensional osn 2011
 
Fisika terapan
Fisika terapanFisika terapan
Fisika terapan
 
Dimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuanDimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuan
 
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade rai
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade raimenu fitness agar badan bugar sehat ala ade rai
menu fitness agar badan bugar sehat ala ade rai
 
Tips fitnes
Tips fitnesTips fitnes
Tips fitnes
 
Alat fitness dan spesifikasi lengkap
Alat fitness dan spesifikasi lengkapAlat fitness dan spesifikasi lengkap
Alat fitness dan spesifikasi lengkap
 
Makalah pertahanan
Makalah pertahananMakalah pertahanan
Makalah pertahanan
 
Diapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensionalDiapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensional
 
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannyaNama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
Nama nama-alat-fitnes-dan-kegunaannya
 
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektorBesaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor
 
Dimensi dan analisis dimensi
Dimensi dan analisis dimensiDimensi dan analisis dimensi
Dimensi dan analisis dimensi
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Bab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilanganBab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilangan
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
Alat-alat fitness
Alat-alat fitnessAlat-alat fitness
Alat-alat fitness
 

Similar a Pengukuran dan Analisa Vektor

Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptxMateri 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptximammas852
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikelFiktofik
 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02rozi arrozi
 
Besaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunanBesaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunankhoirilliana12
 
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbbZulyanahZulyanah
 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadrahmat57fll
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10radar radius
 
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlm
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlmTop sukses fisika pemb cd (c) 112 hlm
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlmNur Huda
 

Similar a Pengukuran dan Analisa Vektor (20)

materi fisika dasar
materi fisika dasarmateri fisika dasar
materi fisika dasar
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 
Xi kinematika
Xi kinematikaXi kinematika
Xi kinematika
 
Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2Bhn kuliah fisika i 2
Bhn kuliah fisika i 2
 
Solusi kab 2009
Solusi kab 2009Solusi kab 2009
Solusi kab 2009
 
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptxMateri 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
Materi 1 Besaran, satuan dan vektor.pptx
 
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
Pengantarvektor 111205224542-phpapp02
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Besaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunanBesaran pokok besaran turunan
Besaran pokok besaran turunan
 
Solusi prov-2009
Solusi prov-2009Solusi prov-2009
Solusi prov-2009
 
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb@ Kd 3.3 kls x  glb dan glbb
@ Kd 3.3 kls x glb dan glbb
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
Un fisika 2005
Un fisika 2005Un fisika 2005
Un fisika 2005
 
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlm
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlmTop sukses fisika pemb cd (c) 112 hlm
Top sukses fisika pemb cd (c) 112 hlm
 
fungsi trigonometri
fungsi trigonometrifungsi trigonometri
fungsi trigonometri
 

Último

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxjohan effendi
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 

Pengukuran dan Analisa Vektor

  • 1. 2. Pengukuran Pengukuran dalam ilmu fisika merupakan informasi kuantitatif suatu fenomena alam yang dinyatakan dengan besarandansatuan. 2.1. Fenomena Analisa Dimensi Besaran fisika yang dinyatakan dengan lambang; bilangan / nilai dan satuan sebagai batasan ukur nya. a) Sebagai Alat Komunikasi, Misalnya: hmeja = 1,0 [meter] F~a ;F~m → F=k (m.a) [newton] = [kg] . [m/dt²] F = 25√2 U+ 25√2 B + 50√3 A [newton]menggantikan pernyataan gaya F sebesar 100 [newton] mengarah serong keatas barat daya dengan sudut 60º b) Sebagai Alat Penyelesaian Masalah , Misalnya: V = l³ = 10 [cm] x 10 [cm] x 10 [cm] = 1000 [cm³] W = ∑ ∆W = ∑F . ∆x rumus Contoh : Sebuah perahu motor bergerak dengan laju 8 [knot]. Jika 1 [knot] adalah 1 nautical mil tiap jam,dan 1 nautical mil sama dengan 1,852 [km], tentukan lajunya dalam[m/s] :v = 8 [knot] Diketahui 1 [knot] =1 [nauticalmil/jam] 1 [nauticalmil] = 1,852 [km] Ditanyakan :v = … [m/s] Jawab :v = 8. 1,852 .10³ .(1/3600) v = 4,116 [m/s] 2.1.1. Besaran Dan Satuan Dalam SI a) Sistim Satuan dalam SI Sistim pengukuran dilakukan berdasarkan fenomena alam, yaitu : Panjang dalam [meter] atau [m]
  • 2. Massa dalam [kilogram] atau [kg] Waktu dalam [detik] atau [dt] Standarisasi berikut, diambil dari fenomena matematika Sudut bidang dalam [radian] atau [rad] Sudut ruang dalam [steradian] atau [sr] Sistim pengukuran dilakukan dalam bentukjabarandari fenomena alam, misalnya : Gaya dalam [newton] atau [N] dengan jabaran [kg.m.dt-2] Muatan listrik dalam [coulomb] atau [C] dengan jabaran [A.dt] b) Sistim Satuan dalam Mekanika Mekanika menggunakan sistim metriks sebagai satuan dinamiknya, bahwa dimensi :panjang (L), massa(M), dan waktu (T)serta gaya (F)dinyatakan sebagai besaran besaran dasar untuk sistim tersebut. Satuan - satuan dasar [m] ; [kg] ; [s]dan [N]sebagai hukum Newton untuk gerakan. Sistim ini disebut sistim Mutlak karena massa digunakan sebagai penentu satuan dasar Satuan -satuan dasar [m] ; [N] ; [s] dan[kg] sebagai hukum Newton untuk gerakan. Sistim ini disebut sistim gravitasi karena gaya digunakan sebagai ukuran satuan dasar pada tarikan gravitasi Satuan SI : 1 [N] = 1 [kg] .1 [m/s²] 1 [N] = 1 [kg m/s²] c) Angka Signifikan Merupakan angka penting sebagai hasil pengukuran suatu besaran Terdiri dari angka pasti berupa deretan angka yang jelas berdasarkan skala ukur yang dapat ditampilkan,dan angka meragukan yang berada pada kedudukan akhir desimal yang ditampilkan sebagai angka penting hasil pengukuran. Jumlah angka signifikan dalam hasil pengalian atau pembagian tidak lebih besar dari jumlah angka signifikan terkecil dari faktor – faktornya. Hasil penjumlahan atau pengurangan dua bilangan tidak akan
  • 3. mempunyai angka signifikan diluar tempat desimal terakhir dimana kedua bilangan asalnya mempunyaiangkasignifikan. misal : g=9,810±0,005 [m.dt-2] Diketahui : 1,040 = 1, 04 (3 angka penting) 0,2134 = 0, 21 (3 angka penting) Ditanyakan : hasil penjumlahan untuk angka signifikan Jawab :1, 04 0, 21 + 1, 25 (3 angka penting) 2.1.2. Analisa Vektor a) Penjumlahan & Perkalian besaran vektor dalam Sistim Metoda Poligon untuk penjumlahan 2 vektor atau lebih yang diketahui besar dan arahnya untuk mendapatkan resultante vektor secara grafik. Soal :Seekor beruang berjalan ketimur laut sejauh 10 [m] dan kemudian ke timur 10 [m]. Tunjukkan tiap perpindahan secara grafik, dan cari resultan perpindahannya ! Jawab: 1. Buat skala pembanding nilai vektor yang mungkin untuk digambar 2.Tentukan titik tangkap/acuan dimana vektor penjumlah awal mulai digambar sesuai arah yang diketahui 3. Gambar vektor penjumlah kedua dengan menempatkan titik tangkap pada ujung vektor penjumlah yang pertama sesuai arah yang diketahui 4. Gambar vektor -2 selanjutnya seperti pada no 3 5. Resultan vektor dihasilkan dengan membuat vektor dari titik tangkap awal menuju ujung vektor penjumlah terakhir Metoda Parallelogram untuk penjumlahan 2buah vektor dengan resultante vektor adalah diagonal parallelogram tersebut
  • 4. Soal :Sebuah vektor perpindahan sebesar 2 [m] berada 45º thd sb x+ dan vektor yang lainnya dengan besar yang sama berada pada 330º thd sb x+ , tentukan resultan vektor perpindahan tersebut dengan metoda jajaran genjang ! Jawab : Pastikan nilai sudut apit dan kedua vektor yang akan dijumlahkan , kedalam sebuah jajaran genjang Gunakan rumus cosinus sebuah segitiga lancip dalam jajaran genjang tersebut. Untuk menentukan besar resultan vektor nya, yaitu : vr ² = v1 ² + v2² + 2 v1 v2 cos θ dengan arah : vr/sinθ = v1/sin θ1 Metoda Trigonometri untuk penjumlahan 2vektor yang komponen vektornya saling tegak lurus Soal :Seorang anak berdiri 6 [m] dari tiang bendera yang tingginya 8 [m], tentukan besar dan arah perpindahan rajawali kuningan yang berada pada puncak tiang bendera terhadap kaki anak tersebut ! Jawab : Dalam segitiga istimewa terdapat fungsi : sin sisi dihadapan sisi miring tan cos sisi didekat sisi miring sisi dihadapan sisi didekat Vektor sembarang yang membentuk sudut θ thd sb X+ memiliki vektor-2 proyeksi thd sb X – Y sebagai v x vr cos dan v y vr sin berikut : Resultan vektor - vektor proyeksi tersebut dapat diukur dengan menggunakan dalil Pythagoras : vr 2 2 vx v y dengan arah arc tg vy vx
  • 5. Metoda Komponen Masing-2 vektor diuraikan menjadi komponen-2nya kemudian dilakukan penjumlahan vektor vektor yang sejajar secara trigonometri Soal Tentukan resultan vektor perpindahan tersebut, bila diketahui sebuah mobil berjalan sepanjang 20 [m] pada 30º - sb x+, pada 40 [m] sepanjang 120º - sb x+, sepanjang 25 [m] pada 180º dan sepanjang 42 [m] pada 315º Jawab: Dalam menentukan resultan vektor tsb, dapat menggunakan sb X-Y,dengan menempatkan vektor-2 yang akan dijumlahkan tsb. dalam satu titik tangkap O Resultan vektor diukur dari penjumlahan tabulasi sbb 2 vx vr 2 vy dengan arah arc tg vy vx Metoda Perkalian Vektor Perkalian dua vektor yaitu dot product dan cross product Dot Product v1.v2= v1 v2cosθ berupa besaran scalar Contoh : W = F .S dimana F // S atau W= F S cos θsbg besaran scalar Cross Product v1x v2 = v1 v2 sinθ berupa besaran vektor dengan arah ┴ v1 x v2 Contoh :
  • 6. F= sepanjang atau F= sinθsbg besaran vektor 3. Kinematika Partikel 3.1 Kecepatan v merupakanbesaranvektoryang didefinisikan sebagai pengukuran lintas ∆s terhadap selang waktu ∆t yang dilakukan partikel dalam gerakannya dengan rumusdengansatuan SIdlm[ Kecepatan rata – rata s t v v v1 ] Kecepatan sesaat s2 s1 t 2 t1 v lim it t 0 s t s t v2 . . . vn n 3.2 Percepatan a merupakanbesaran vektoryang didefinisikan sbg perubahan kecepatan ∆v terhadap selang waktu ∆t yang dilakukan partikel dalam gerakannya dengan rumus : dengan satuan SI dlm [m/s²] Percepatan rata – rata a a v t a1 v2 v1 t2 t1 Percepatan sesaat a lim it t 0 v t v t a2 .. an n Contoh : Sebuah partikel dalam gerakannya memenuhi persamaan : x = 12t³ + 12t - 24 [m] bila t dalam [s], tentukan : a. Kecepatannya dalam 3 [s] b. Percepatannya dalam 3 [s] c. Perpindahan yang dilakukan pada 1≤ t ≤ 3 [s]
  • 7. Diket: persamaanx = 12t³ + 12t – 24 [m] Ditanyakan : a. v = ? [m/s] pada t = 3 [s] b. a = ? [m/s²] pada t = 3 [s] c. ∆x = ? [m] pada 1≤ t ≤ 3 [s] Jawab : a. v = ∂x/∂t → = ∂ (12t³ + 12t - 24) /∂t =3.12.t² + 12 ; t = 3 [s] = 3.12.3² + 12 → v = 336 [m/s] b. a = ∂v/∂t → = ∂ (36t² + 12 )/∂t = 36.2.t ; t = 3 [s] = 36.2.3 → a = 216 [m/s²] c. ∆x = x3 - x1 = (12.3³+12.3–24) – 12.1³+12.1– 24) = 336 [m] 3.3 Gerak dalam satu dimensi(gerak lurus) dengan v // a 3.3.1 Gerak Lurus Beraturan dengan v s v = konstan t dari grafik s ~ t , bahwahubungan s terhadap t tan s t vdisebutgradiendari grafik s ~ t v tan 3.3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan a = ∆v /∆t ; dengan a konstan v = vo + a.t Dari grafik v ~ t
  • 8. tanθ = ∆v /∆t a = tan θ merupakan gradient dari grafik v ~ t Dari grafik s ~ t menghasilkan fungsi parabola Dari grafik s ~ t² menghasilkan fungsi linier tan θ = ∆s /∆t² bahwa a = 2 tan θ merupakan gradien dari grafik s ~ t² Contoh : Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam selama 10 [s] hingga mencapai kecepatan 40 [km/j] dan bertahan pada kecepatan tersebut. selama 10 [s],kemudian melakukan pengereman dengan perlambatan kontan sebesar 0.5 [m/s²] hingga berhenti, tentukan : a. waktu total gerak mobiltersebut! b.jarak yang ditempuhnya dlm [m] ! c. grafik hubungan v ~ t Jawab : Diketahui : I. vo = 0 ; t1 = 10 [s] ; v = 40 [km/j] II. v = 40 [km/j] ; t2 = 10 [s] III. vo = 40 [km/j] ; a = - 0,5 [m/s²] v=0 Ditanyakan : a. ttotal = ? [s] b. stotal = ? [m] c. grafik hub. v ~ t Jawab : a. ttotal = t1 + t2 + t3 ttotal =10+10+22,2 → t = 42,2 [s] b. stotal = s1 +s2 + s3 = (vo.t1+½at1²)+v.t2 +(vo.t3 - ½a.t3²) stotal = 289,7 [m] 3.4 GERAK DALAM BIDANG DATAR(GERAK DALAM DUA DIMENSI)
  • 9. 3.4.1 Gerak Parabola (dengan v < < a) Lintasan pada sb.X berupa GLB dengan ∆x vx = konstan = vx . ∆t vx = vo cos Lintasan pada sb.Y berupa GLBB dengan a = g bumi konstan ∆y = voy . ∆t ± ½ a. ∆t 2 vy = vo.sinθ ± a. ∆t dan 2 vx v 2 vy 3.4.2 Gerak Jatuh Bebas (dengan v <θ< a) pada vo = nol dan θ = nol a = g ; menuju ke pusat bumi Lintasan pada sb.X berupa GLB x = vx . ∆t →x = nol vx = vo cos θ → vx = nol Lintasan pada sb.Y berupa GLBB dengan h = ´ g. ∆t 2 v =g. ∆t atau v = √(2g.h) 3.4.3 Gerak Melingkar Gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran, berjari – jarirterhadap pusat lingkaran. Lintasannya mempunyai jarak yang tetap terhadap pusat putaran, denganarah kecepatan selalu berubah menuju pusat lingkaran
  • 10. (=percepatan) GERAK MELINGKAR BERATURAN Dinyatakan dengan : = konstan α = nol T = konstan mempunyai : 1. percepatan sentripetal sebesar : asp = v2 / R aR = (asp2 + aT2)1/2 2. lintasan sudut putar sebesar θ = 2π.n [ putaran] 3. kecep.anguler ~ frekuensi anguler ω = 2 π.f 4. frekuensi gerak putar sebesar f = n/∆t dlm SI [hertz] GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN Dinyatakan dengan : α = konstan mempunyai : 1. Percepatan radial sebesar 2.kecepatan sudut putar sebesar ωrata2 = ∆ θ / ∆ t ωt = ωo ± α ∆t sebesar
  • 11. 3. Lintasan sudut putar ∆θ = ωo ∆t ± ½α ∆t2 Dan 2 2 o 2 . 3.4.3.1 Hubungan Roda Roda Contoh :Suatu motor listrik memerlukan waktu 5 [detik] untuk meningkatkan lajuputarannya dari 600 [rpm] menjadi 1200 [rpm]. Berapa jumlah putaran yang ditempuhnya pada waktu tersebut ? Diketahui Δt = 5 [dt] : ωo = 600 [rpm] ωt = 1200 [rpm] Ditanyakan : Δθ = .. ? Jawab ∆θ = ωo ∆t ± ½α ∆t2 :ωt= ωo + α ∆t 1200.2π/60 = 600.2π/60 + α.5= 20 π . 5 + ½ .4 π . 52 α = 4 π [rad/dt2] = 150 π [rad] 3.4.3.2 Gerak Relatif Gerakan dari sistim koordinat yang bekerjanya ditentukan dari sistim koordinat yang tetap • Kedudukan s SA = SB + SAB SAB = - SBA • Kecepatan v
  • 12. vA = vB + vAB vAB = - vBA • Percepatan a aA = aB + aAB aAB = - aBA 4. Dinamika Partikel 4.1. Hukum Newton tentangGerakan 4.1.1 Hukum Newton I (Inersia) ΣF = nol ;benda dalam keadaan diam v = 0 benda dalam gerak lurus beraturan v = k dengan ΣFx = 0 ; ΣFy = 0 ; ΣFz = 0 Στ = nol benda dalam kesetimbangan gerak 4.1.2 Hukum Newton II (akselerasi) Σ F ≠nol Σ F ≈ ∆v/∆t Σ F = k . ∆v/∆t bilaK = massa benda (=m) maka Σ F = m . ∆v/∆t atau Fakselerasi= m . a 4.1.3 Hukum Newton III (aksi – reaksi) Faksi = − Freaksi bila benda m₁ bergerak dengan gaya aksi F₁ berinteraksi dengan benda lain m₂ maka benda m₂ tersebut akan memberikan gaya yang setara dengan F₁ tetapi dengan arah yang berlawanan 4.2 Konsep Gaya merupakan besaran vektor Fyang mempunyai nilai dan arah dengan satuan
  • 13. dalam SI [N] 4.2.1 Gaya Gravitasi Fw : bahwa benda bermassa m1 dan m2 berada pada jarak r satu dengan yang lain akan bersifat tarik menarik sebesar Fgrav G m1. m2 r2 4.2.2 Gaya Normal FN : bahwa pada permukaan benda-benda yang bersinggungan, terdapat komponen gaya tegak lurus permukaan bidang sentuhnya sebesar FN 4.2.3 Gaya Gesekan fr : bahwa pada permukaan benda-benda yang bersinggungan, terdapat komponen gaya sejajar akibat .terjadinya pergeseran permukaan bidang fr N sentuh tersebut, sebesar : 4.2.4 Gaya Sentripetal Fsp : benda bermassa m yang menjalani gerak melingkar, dengan vmempunyai gaya sentripetal sebesar :Fsp = m .asp 4.2.5 Gaya Sentrifugal Fsf merupakan gaya inersia (fiktif) yang muncul dari sifat kelembaman Fsf m. 2 . r benda sbg akibat dirinya menjalani gerak melingkar, sebesar: 4.2.6 Gaya Tegangan FT benda bermassa m bentuk batang berstruktur bila dikenai gaya eksternal (gaya luar) akan mengalami gaya tegangan sehingga mempunyai kecenderungan untuk meregang/mampat 4.3 Energi Mekanik a ┴
  • 14. 4.3.1 Energi Kinetik (Ek) Benda bermassa m berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan v,memiliki energi kinetik sebesar :EK = ½ m.v² 4.3.2 Energi Potensial ( Ep) Benda bermassa m berada pada ketinggian h dari permukaan bumi,mendapatkan energi potensial sebesar :EP = m g h 4.3.3 Kerja Mekanik: transformasi energi dalam bentuk gaya F yang menyebabkan benda bermassa m mengalami perpindahan ∆S W = F. ∆S dalam SI [joule] bila F // ∆S  Tranformasi Energi Kinetik  Kerja Mekanik WAB = m a . ∆S WAB = m . ∆v/∆t . (vB + vA)/2.∆t WAB = EkB – EkA WAB = ∆ EK  Tranformasi Energi Potensial  Kerja Mekanik WAB = Fw . ∆h WAB = m g . ∆h WAB = mghA – mghB WAB = - (EpB – EpA) WAB =∆ EP tanda – menunjukkan energi asupan 4.3.4 Hukum Kekekalan Energi Mekanik ΣW = ∆ EM atau ΣW = ∆ EK + ∆ EP bila gaya luar tidak bekerja didalam sistem, maka : ΣW = nol EK1 + EP1 = EK2 + EP2 4.3.5 Intensitas Kerja Mekanik disebut Daya Mekanik P = ∆W/∆t atau P = F . vdalam SI [watt] 4.4 Momentum benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, mempunyai momentum
  • 15. sebesar M = m . vdalam SI [kg.m/dt] Hukum Kekekalan Momentum Apabila dalam sistem → Fluar = nol, maka berlaku : Σ Msistem = konstan m1v1 + m2v2 = m1 v1` + m2v2` benda m₁ dan m₂ berada dalam satu garis kerja dengan arah yang sama 4.4.1 Tumbukan jika dua benda m1 dan m2 bertumbukan, maka Σ Msebelum tumbukan = Σ Msetelah tumbukan Koefisien Restitusi : 4.4.2 Impuls merupakan besarnya gaya kejut F yang bekerja dalam waktu singkat ∆t, sebesar I = F . ∆t dalam SI [N.dt] Saat terjadi tumbukan berlaku sifat mekanis : Impulsif = perubahan momentum F . ∆t = ∆( m . v ) = ∆m . v + m . ∆v Untuk benda rigid, berlaku : F . ∆t = ( m . ∆v) sebab massa benda tidak mengalami perubahan 4.5 Gerak Rotasi Pada Benda Rigid 4.5.1 Kinematika Rotasi  Sudut putar θ = ωt dalam SI [rad]  Laju putar ω = ∆θ/∆t = 2 πf dalam SI [rad/s]  Kecepatan singgung putaran v = ω R dalam SI [m/s]  Percepatan anguler putaran α = ∆ω/∆t dalam SI [rad/s²]
  • 16.  Percepatan singgung gerak putar a = αR dalam SI [m/s²]  Frekuensi Putaran f = n/∆t dalam SI [rad/s]  Perioda Putaran T = 1/f dalam SI [sekon] 4.5.2 Kinetika Rotasi  momen inersia benda lembam I = Σm . R² dalam SI [kg.m²]  gaya tangensial gerak rotasi FT = m . aTdalam SI [N] 4.5.3 Torsi Torsi adalah gaya putar pada benda rigid,sebesar : dalam SI [Nm] 4.5.4 Energi kinetik rotasi EKrotasi = ½ I ω²dalam SI [joule] 4.5.5 Kerja mekanis W = . ∆θdalam SI [joule] 4.5.6 Daya mekanis P = . ∆ωdalam SI [watt] 4.5.7 Gerak menggelinding Ek gelinding = Ektranslasi + Ekrotasi Contoh : Sebuah pully25 [kg]dengan jejari20[cm], darikeadaan diamditarik oleh tali dengangaya 20 [N], jika gesekan pada porosdiabaikan, tentukan kecepatan putar pully setelah 4 [detik], pully dianggap berbentuk bola pejal dengan I = 2/5 mr² Jawab : 32 [rad/det]
  • 17. Diket : mpully = 25 [kg] rpully = 20 [cm] ~ 0,2 [m] Ftarik = 20 [N] Ditanya :ω = ? jika Δt = 4 [det] Jawab : FT . R = I . α dengan α = ∆ω/∆t FT . R = I . ∆ω/∆t FT . R = 2/5 mr² . ∆ω/∆t 20 . 0,2 = 2/5. 25. 0,2² . ∆ω/4 ωt – ωo = 32 ; ωo = 0 ωt = 32 [rad/det] 4.6 Mesin Sederhana Mesin sederhana adalah alat atau peralatan yang mampu mengubah arah dan atau besar gaya / torsi sehingga mendapatkan keuntungan kerja mekanis 4.6.1 Keuntungan Kerja Mekanis AMA = Foutput/ Finput IMA = Sinput/ Soutput 4.6.2 Efisiensi Mesin η: η = AMA / IMA = Woutput / Winput = Poutput / Pinput 4.6.3 Jenis Mesin Sederhana  Mesin Pengangkat/Pengungkit :transmisi kerja mekanis menggunakan titik tumpu,misal : katrol,stir mobil dll.  Mesin Bidang Miring:transmisi kerja mekanis menggunakan kemiringan bidang,misal : gear, baut, baji dll.  Mesin Hidrolik:transmisi kerja mekanis menggunakan gaya transmisi yang dilakukan oleh fluida dalam sistem,misal : pompa hidrolik