1. 1
TULISAN ILMIAH
I PERBEDAAN ANTARA TULISAN ILMIAH
DAN SASTRA
Tulisan Ilmiah Tulisan Sastra
1) Tulisan ilmiah dalam literatur
asing kita kenal dengan istilah
scientific prose.
1) Tulisan sastra dikenal dengan istilah
emotive prose
2) Tulisan ilmiah merupakan
karya tulis yang memaparkan
ide (gagasan), pendapat,
tanggapan, hasil penelitian,
dan sebagainya yang
berhubungan dengan segala
kegiatan keilmuan
2) Tulisan sastra adalah salah satu ragam seni
dengan bahasa sebagai alat manifestasinya
yang dituangkan dalam bentuk bahasa tulis
2. 2
Tulisan Ilmiah Tulisan Sastra
3) Ciri-ciri: 3) Ciri-ciri:
a) menggunakan ragam bahasa resmi (baku)
b) mematuhi ejaan yang berlaku dan
menggunakan tata tulis yang lazim
c) menghindari kata yang mengandung makna
ganda
d) pemakaian kata lebih didasarkan nilai
denotatif-nya (jelas/tegas artinya)
e) menggunakan istilah yang tepat
f) pemilihan kata yang lebih tepat
g) pengungkapan ide dalam kalimat yang
efektif
h) tidak pernah menggunakan kata-kata
yang menyatakan perasaan tertentu,
misalnya: aduh, aduhai dan sebagainya
i) objektivitas apa yang diuraikan sangat
diutamakan
j) sistematika bahasan diutamakan.
a) menggunakan bahasa yang beraneka ragam
b) ejaan kurang diperhatikan, kadang-kadang sengaja
dilanggar (dalam puisi), tata tulis yang kurang lazim
sering digunakan
c) cenderung menggunakan kata bermakna ganda
d) pemakaian kata lebih didasarkan nilai konotatif
(mempunyai makna tambahan)-nya
e) menggunakan ungkapan yang baru dan menarik
f) pemilihan kata tidak terlalu ketat
g) penggunaan kalimat yang beraneka ragam, cenderung
tidak efektif, dan sering dipengaruhi bahasa daerah
atau asing
h) sering digunakannya kata-kata yang menyatakan
perasaan tertentu, misalnya: ah, sayang, astaga,
dan lain sebagainya
i) faktor subjektivitas sangat menonjol
j) sistematika penyusunan kadang-kadang diabaikan.
3. 3
II MODEL TULISAN ILMIAH (+SASTRA)
Naratif, Deskriptif, dan Argumentatif
Tulisan Ilmiah Tulisan Sastra
1) Naratif, suatu model penulisan karangn dalam bentuk
ceritera (narasi). Si pengarang berusaha mengungkapkan sesuatu
melalui atau dalam bentuk cerita. Model ini banyak digunakan dalam
tulisan sastra.
Contoh:
“Perempuan itu berkemas hampir setengah jam. Pakaian yang
diisikannya ke dalam tas itu hanya sehelai kain pelekat dan handuk
kecil yang biasa dipakainya sehari-hari. Tas itu diperikasa oleh
suaminya. Keduanya sama tersenyum. Keesokan harinya ia
berangkat. Sejam setelah keberangkatannya kedua orang tua itu
mulai membujuk lagi dengan bujukan yang manis-manis, semanis
lautan madu.“
2) Deskriptif, suatu model penulisan tulisan yang dalam menyatakan sesuatu dengan jalan memaparkan atau
menjabarkan objek mengenai sifat, keadaan umum, karakter, dan ciri-ciri lainnya yang dimiliki obyek tersebut. Model ini
banyak digunakan baik dalam tulisan sastra maupun tulisan ilmiah.
Contoh:
“Ikan jenis ini mempunyai gigi yang tidak selalu tampak pada mulutnya dan adipose atau sirip lemak di antara sirip
punggung dan ekornya. Ukuran mereka mulai dari beberapa sentimeter sampai yang hampir mencapai semeteran. Jadi,
mereka termasuk carnivora dan ada yang herbivora. Mereka berasal dari Amerika Selatan.“
4. 4
Tulisan Ilmiah Tulisan Sastra
3) Argumentatif, model penulisan ini
menyatakan sesuatu selalu didukung alasan yang
mempertanggungjawabkan pernyataan itu. Alasan ini
dapat berupa fakta, bukti, dalil, teori, pemikiran
yang rasional, atau berupa data statistik dan
sebagainya. Alasan ini tentu harus logis supaya
pernyataan itu dapat diterima orang lain. Makin
kuat alasannya makin cenderung dapat diterima
pernyataan itu. Dalam hal ini tertentu mungking kita
akan lebih mementingkan alasan (argumentasi)
daripada pernyataan itu sendiri. Model ini banyak
digunakan dalam tulisan ilmiah.
Contoh:
“Peranan kota pelabuhan dalam penjalaran
perkembangan sangat berbeda dengan kota
pedalaman. Kota pelabuhan berorientasi luas dalam
interaksi regional antar pulau. Kota pedalaman
mempunyai orientasi yang relatif lebih sempit dalam
interaksi regional, karena untuk interaksi antar pulau
dilakukan melalui kota pelabuhan. Berdasarkan hal
itu, kota pelabuhan merupakan titik kontak interaksi
kegiatan antar kota pedalaman di wilayah pulau
lainnya maupun antar kota pelabuhan itu sendiri. Hal
ini sesuai dengan fungsi kota pelabuhan sebagai
lokasi awal dan berakhirnya lalu-lintas angkutan,
pemindahan, pembongkaran, dan pemuatan barang.”
5. 5
III CIRI-CIRI TULISAN ILMIAH
Sebuah tulisan ilmiah selayaknya mempunyai kriteria-kriteria seperti berikut:
1) Logis, artinya segala keterangan yang disajikan mempunyai alasan yang dapat diterima
akal;
2) Sistematis, artinya segala yang dikemukakan itu disusun dalam urutan yang
memperlihatkan adanya kesinambungan;
3) Objektif, maksudnya segala keterangan yang dikemukakan itu menurut apa adanya;
4) Tuntas, artinya segi-segi masalah dikemukakan itu dikupas selengkap-lengkapnya
(mendalam);
5) Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal yang pokok;
6) Seksama, yaitu berusaha mengindarkan diri dari segala kesalahan atau kekeliruan
betapa pun kecilnya;
7) Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud
secara jernih;
8) Kebenarannya dapat diuji;
9) Terbuka, artinya dapat berubah seandainya muncul pendapat baru;
10) Berlaku umum, yaitu simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya; dan
11)Penyajiaannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang lazim.
6. 6
IV JENIS-JENIS TULISAN ILMIAH
A Ditinjau dari tujuan praktisnya
1) memberi penjelasan
2) memberi komentar (penilaian)
3) memberi saran
4) menyampaikan sanggahan
5) membuktikan hipotesis
6) membuat suatu rancangan.
B Ditinjau dari tujuan status yang akan dicapai
1) Kertas Kerja, yaitu uraian tentang suatu masalah untuk mendapatkan pembahasan lebih lanjut
dalam suatu diskusi ilmiah. Biasanya dibuat untuk memenuhi tugas seminar atau tugas kuliah;
2) Laporan, dibuat setelah melakukan percobaan, survai, pemeriksaan, atau penelitian. Laporan
biasanya menyajikan data apa adanya tanpa memberi komentar atau saran-saran. Laporan
dibuat untuk memenuhui tugas instansi pemerintah atau tugas kuliah;
3) Skripsi, dibuat untuk mencapai gelar sarjana dalam program pendidikan sarjana S-1;
4) Tesis, dibuat untuk mencapai gelar magister dalam program pendidikan pascasarjana (S-2); dan
5) Disertasi, dibuat untuk mencapai gelar doktor dalam program pendidikan purnasarjana (S-3).
7. 7
Baik skripsi, tesis, maupun disertasi, umumnya bertolak belakang dari sebuah laporan. Laporan
terserbut kemudian diberi komentar dan saran-saran. Untuk kondisi dimana laporan tersebut
ternyata mengandung persoalan, maka dicari penyelesaian. Perbedaaan skripsi, tesis, dan disertasi
terletak pada kekompleksan masalah dan kualitas penyelesaian yang diberikan.
V PERANAN TULISAN ILMIAH
Mahasiswa dan sarjana (ilmuwan) tidak hanya merupakan kelompok pemakai ilmu
pengetahuan, melainkan juga sebagai kelompok penemu ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan
itu akan berharga bagi umat manusia, apabila dapat disebarluaskan. Untuk menyebarluaskan
penemuan-penemuan tersebut diperlukan sekali adanya komunikasi yang efektif dan efisien. Dalam
hal inilah, selayaknya tulisan ilmiah mengambil peranan.