SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
AGENDA DAN PROGRAM NYATA UNTUK
MENYELAMATKAN INDONESIA
PRABOWO-HATTA
LATAR BELAKANG
Rakyat Indonesia saat ini masih mengidamkan tercapainya cita-cita
kemerdekaan seperti termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun
1945, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pencapaian reformasi dan demokrasi di bidang stabilitas dan pertumbuhan perlu
lebih ditingkatkan lagi kualitasnya, dengan perbaikan menyeluruh di bidang
pemerataan dan keberlanjutan pembangunan, bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Transformasi bangsa ini merupakan kelanjutan untuk menyelesaikan agenda
reformasi yang belum tuntas dan percepatan revitalisasi pembangunan yang masih
belum optimal.
Untuk itu, demi Indonesia yang kita cita-citakan bersama, Prabowo-Hatta
bertekad bersama sepenuh hati dan akan bergerak terus untuk menjalankan
amanat rakyat Indonesia membangun bangsa dan negara yang berdaulat, adil dan
makmur serta bermatabat dalam seluruh aspek kehidupan.
VISI DAN MISI
Dengan latar belakang dan tantangan di atas, Prabowo-Hatta
mendeklarasikan VISI yang sepenuh-penuhnya menjadi maksud dan tujuan dari
para Pendiri Bangsa, yaitu:
Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta
bermartabat
Dan untuk itu Prabowo-Hatta akan mengemban MISI sebagai berikut :
I. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman dan damai, bermartabat,
demokratis, berperan aktif dalam perdamaian dunia, serta konsisten
melaksanakan Pancasila dan UUD 45.
II. Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan percaya
diri menghadapi globalisasi.
III. Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya
manusia yang berakhlak berbudaya luhur; berkualitas tinggi: sehat, cerdas,
kreatif dan trampil.
Untuk merealisasikan VISI DAN MISI di atas, Prabowo-Hatta bertekad
bulat bersama rakyat melaksanakan Agenda & Program Nyata Untuk
Menyelamatkan Indonesia, yang dijabarkan di bawah ini
I. MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KUAT, BERDAULAT, ADIL DAN
MAKMUR
1. Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi
minimal Rp 60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per
tahun menuju pertumbuhan di atas 10 persen, dengan strategi
pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas melalui peningkatan pertumbuhan
yang ditarik oleh sektor produksi, sehingga dicapai keseimbangan optimal
dengan pertumbuhan yang dipicu konsumsi.
2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan
mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya (menurunkan Indeks Gini dari
0,41 menuju 0,31) dan meningkatkan IPM dari sekitar 75 mencapai 85.
3. Meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta lapangan kerja per
tahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur untuk industri
pengolahan yang padat karya (tekstil, sepatu & alas kaki, elektronik, dan
lainnya) dan pembukaan lahan pertanian baru; dan menjadikan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki nilai strategis bagi
perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan
dan kedaulatan ekonomi.
4. Membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi
perekonomian nasional dengan:
a. Melaksanakan Reformasi Pengelolaan Sumber daya Alam dan
Industri dengan tujuan meningkatkan nilai tambah dari sumber
daya alam, mulai dari mineral, batu bara, minyak, gas, kehutanan
hingga kelautan, bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. pre
b. Mempercepat pengembangan industri hilir pengolahan sumber daya
mineral, khususnya nikel, tembaga, dan bauksit. BUMN ditugaskan
menjadi ujung tombak hilirisasi dengan dukungan produk keuangan
dan skema pembiayaan investasi.
c. Melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan umum dan
migas yang belum cukup berkeadilan dan memprioritaskan
kontrak-kontrak yang telah berakhir untuk entitas bisnis nasional,
dikombinasikan dengan instrumen yang menjadi otoritas
pemerintah pusat.
d. Meningkatkan pembangunan dan daya saing dari industri hilir kelapa
sawit, karet, kakao, bubur kayu dan kertas, dan produk primer lainnya,
untuk meningkatkan keterkaitan sektoral antara pertanian, sektor
primer dan industri.
5. Membangun dan mengembangkan industri nasional: (i) transportasi darat
(kereta api, mobil, dan sepeda motor, (ii) transportasi laut (angkutan kapal
laut dan angkutan sungai serta penyeberangan), (iii) transportasi udara
(pesawat terbang),
(iv) alat berat dan alat mesin pertanian.
6. Mengambil kebijakan pro-aktif dalam menjaga stabilitas sektor keuangan,
melalui pengurangan risiko instabilitas dari internal maupun eksternal sektor
keuangan.
7. Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Keuangan yang terintegrasi
dengan pariwisata, properti, pendidikan, industri kreatif, jasa-jasa dan ritel
komersial. Investasi pemerintah dianggarkan sekitar US$ 2.25-3 milyar
selama 7 tahun.
8. Menyelenggarakan APBN yang Pro-Rakyat. Dari sisi penerimaan,
meningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen hingga
mencapai rasio menuju 16 persen dari PDB dengan melaksanakan
intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan perbaikan sistem
perpajakan yang lebih adil; serta menekan pemborosan dan inefisiensi
pengeluaran anggaran.
a. Melaksanakan Reformasi Perpajakan dengan sebenar-benarnya sehingga
efektif dalam meningkatkan rasio pajak, baik pada sektor pajak dalam
negeri maupun pajak perdagangan internasional. Terkait dengan
penerimaan pajak murni dari Ditjen Pajak (DJP), serangkaian langkah
strategis disiapkan, mulai dari pemberian insentif dan terobosan tarif pajak,
perluasan pajak final, sinergi informasi lintas-sektoral, hingga penajaman
hirarki tindakan dalam peningkatan kepatuhan.
b. Meningkatkan peranan bea dan cukai sebagai alat regulasi dan
sekaligus penerimaan negara, melalui antara lain integrasi teknologi
informasi.
c. Mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan negara selain dari
Penerimaan Perpajakan berdasarkan pada penyisiran dan evaluasi yang
ketat.
9. Dari sisi belanja negara, menjadikan belanja negara bukan sekedar
sebagai sumber pertumbuhan, tapi juga sebagai alat pemerataan:
a. Melaksanakan Reformasi Belanja Negara dengan tujuan: (i)
memperbaiki efektifitas belanja negara sebagai alat pemerataan, (ii)
menaikkan efisiensi belanja negara sebagai sumber pertumbuhan, dan
(iii) meminimalkan kebocoran dan pemborosan anggaran. Setiap item
belanja negara akan disisir dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang
diturunkan dari ketiga tujuan tersebut, lengkap dengan imbalan dan
sanksi;
b. Menaikkan rasio belanja negara terhadap PDB secara bertahap menjadi
minimal 19 pada tahun 2019. Belanja negara naik dengan signifikan
sehingga mencapai di atas Rp 3400 triliun pada tahun, atau secara
kumulatif sebesar Rp 13560 triliun selama 2015-2019. Langkah ini bisa
menciptakan booster pembiayaan dengan multiplier pertumbuhan yang
besar.
10. Dari sisi pembiayaan:
a. Menurunkan defisit anggaran secara bertahap menjadi 1 dari PDB
mulai 2017, di mana defisit difokuskan untuk pembiayaan
infrastruktur.
b. Mengurangi pinjaman luar negeri baru oleh pemerintah, baik multilateral
maupun bilateral, dengan target menjadi nol pada tahun 2019.
c. Mengelola utang pemerintah (surat berharga negara) dengan cermat dan
bijak, serta memanfaatkannya dengan efisien dan efektif.
d. Mengembangkan inovasi produk keuangan dari negara yang
terintegrasi dengan inovasi pajak, khususnya dalam bentuk Obligasi
Infrastruktur.
e. Mengembangkan skema pembiayaan infrastruktur sosial seperti air
bersih dan rumah sakit, antara lain berdasarkan PPP/Private Finance
Initiative (PFI), dengan catatan cost of money nya hanya sedikit di atas
kupon Surat Berharga Negara.
11. Memperbaiki daya saing dunia usaha dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global, melalui
antara lain:
a. Pemangkasan rantai birokrasi dan perijinan yang
berlebihan di tingkat pusat dan daerah.
b. Meningkatkan keharmonisan hubungan industrial dengan jalan
memperbaiki koordinasi dan komunikasi antara pekerja, dunia
usaha dan pemerintah.
c. Menggalakkan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak
kekayaan intelektual guna melindungi industri kreatifr nasional.
12. Menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan
perbankan/keuangan syariah dan industri kreatif muslimah dunia;
serta membangun Kampoeng Kreatifitas bagi pelaku industri kreatif di
berbagai kota/Kabupaten yang potensial.
II . MELAKSANAKAN EKONOMI KERAKYATAN
1. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program
pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi
dan UMKM, serta industri kecil dan menengah.
2. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk
memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh,
pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang
kecil lainnya.
3. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan
kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta memperbesar
permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi
rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan
pedagang kecil.
4. Melindungi, memodernisasi, merevitalisasi dan mengkonsolidasikan
belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan
pasar tradisional.
5. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh termasuk buruh migran
(TKI/TKW).
6. Mengalokasikan dana APBN minimal satu milyar rupiah (Rp 1 milyar) per
desa/kelurahan per tahun langsung ke desa/kelurahan, dan
mengimplementasikan Undang-Undang tentang Desa. Dana APBN yang
disiapkan sebesar Rp 385 triliun selama 2015-2019 bagi 75.244
desa/kelurahan. Dana ini digunakan untuk program pembangunan
pedesaan dan membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 (Delapan)
Program Desa, yaitu:
1.Jalan, Jembatan, dan Irigasi Desa dan Pesisir
2.Listrik dan Air Bersih Desa
3.Koperasi Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Badan Usaha
Milik Petani (BUMP) dan Lembaga Keuangan Mikro
4. Lumbung Desa
5. Pasar Desa
6. Klinik dan Rumah Sehat Desa
7. Pendidikan dan Wirausaha Muda Desa
8. Sistem Informasi dan Penguatan Perangkat Pemerintah Desa.
7. Mendirikan Lembaga Tabung Haji.
8. Mempercepat reforma agraria untuk menjamin kepemilikan tanah rakyat,
meningkatkan akses dan penguasaan lahan yang lebih adil dan
berkerakyatan, serta menyediakan rumah murah bagi rakyat
III . MEMBANGUN KEMBALI KEDAULATAN PANGAN, ENERGI
DAN SUMBERDAYA ALAM
1. Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi
pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedele dan tebu yang dapat
mempekerjakan lebih dari 12 juta juta orang; dan mempercepat
pengembangan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan produktifitas
pertanian rakyat, terutama tanaman pangan (termasuk hortikultura),
peternakan dan
perikanan, melalui penambahan dana riset sebesar Rp 10 triliun dari APBN
selama 2015-2019, termasuk membangun Demplot Peningkatan
Produktifitas Pertanian Rakyat di setiap Kabupaten mulai tahun 2015,
disesuaikan dengan pengembangan koridor ekonomi MP3EI.
2. Mendorong pembangunan industri pengolahan pangan, peternakan dan
perikanan yang berdaya saing tinggi, melalui antara lain pemberian insentif
fiskal dan atau pembiayaan kepada BUMN dan patungan BUMN-swasta.
3. Mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal
susu, telur, ikan, dan daging.
4. Mencetak 2 juta hektar lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorgum,
kelapa, kemiri dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang-
sari yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang, dengan berbagai
pola pengusahaan seperti perusahaan BUMN-rakyat maupun patungan
BUMN-swasta; dan memberikan prioritas pada pengembangan Bahan Bakar
Nabati (BBN), serta energi-bio dan energi terbarukan pada umumnya; yang
diikuti kebijakan kewajiban pemakaian biodiesel yang dinaikkan bertahap.
5. Membangun pabrik pupuk area dan NPK baru milik petani dengan total
kapasitas 4 juta ton.
6. Menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan
nelayan, sekaligus terjangkau konsumen, melalui sinergi kebijakan harga
dan stok.
7. Mengembalikan tatakelola migas nasional sesuai Pasal 33 UUD 45
dengan penyelesaian revisi UU Migas.
8. Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air dengan
kapasitas 10.000 MW dan melaksanakan penyediaan listrik nasional
mencapai ratio 100 persen sampai tahun 2019.
9. Mendirikan kilang-kilang minyak bumi, pabrik etanol dan pabrik DME
(pengganti elpiji) serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan
transmisi/distribusi gas baik oleh BUMN dan atau swasta.
10. Memperluas konversi penggunaan BBM kepada gas dan energi terbarukan
dalam pembangkit listrik PLN; melakukan investasi langsung untuk
peningkatan kapasitas, pemeliharaan, dan peremajaan infrastruktur
transmisi dan distribusi listrik guna meningkatkan kehandalan pasukan;
serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air dan pembangkit listrik
mikrohidro bagi pemenuhan listrik daerah-daerah terpencil.
11. Mengurangi subsidi BBM khusus terhadap orang kaya melalui mekanisme
pajak dan cukai, serta membangun sistem subsidi energi yang lebih tepat
sasaran dan lebih berkeadilan.
IV. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN
MELAKSANAKAN REFORMASI PENDIDIKAN
1. Memperkuat karakter bangsa yang berkepribadian Pancasila, menjunjung
tinggi sifat jujur, disiplin, patuh terhadap hukum, toleransi terhadap
perbedaan suku agama dan ras, menghargai budaya bangsa melalui
pendidikan Pancasila, kebangsaan dan budi pekerti.
2. Melakukan realokasi dan peningkatan efisiensi terhadap pos-pos belanja
pendidikan dalam APBN yang dipandang tidak efektif dan atau boros.
3. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara, menghapus
pajak buku pelajaran, menghentikan penggantian buku pelajaran setiap
tahun, dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah
yang sulit terjangkau dan miskin.
4. Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen dan penyuluh.
Menjadikan guru sebagai profesi terhormat, sejahtera dan bertanggung
jawab, antara lain melalui: (a) pengiriman tunjangan profesi guru bersertifikat
langsung ke rekening guru yang bersangkutan, (b) merekrut 800 ribu guru
selama 5 tahun. (c) menaikkan tunjangan profesi guru menjadi rata-rata Rp 4
juta per bulan.
5. Merevisi kurikulum nasional dengan memantapkan pengembangan budaya
bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memajukan karsa dan
karya bangsa yang memiliki daya saing tinggi, memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung kearifan
lokal; dan mewajibkan kembali kurikulum matematika dan bahasa Inggris
untuk sekolah dasar serta pendidikan anti korupsi.
6. Memperbaiki secara masif kualitas dari fasilitas pendidikan di seluruh SD,
SMP dan SMA serta pesantren/sekolah agama sederajat, melalui
pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-
rata Rp 150 juta per sekolah; dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan
di universitas, baik negeri maupun swasta, dengan alokasi dana APBN Rp 20
triliun selama 2015-2019.
7. Mengembangkan fasilitasi dan keadilan penyelenggaraan pendidkan
melalui program menyediakan komputer di sekolah dasar dan menengah,
sekolah kejuruan, sekolah agama dan pesantren, memberikan beasiswa
bagi mahasiswa kurang mampu dan lulusan baru serta pencari kerja yang
mengikuti pelatihan pada bidang dan lembaga tertentu yang
direkomendasikan oleh negara, menyediakan fasilitas kredit bank untuk
mahasiswa berprestasi, serta membangun jaringan internet gratis.
8. Memberikan insentif kepada perusahaan/lembaga swasta yang
menjalankan program magang bagi lulusan baru, dengan persetujuan dari
pemerintah.
9. Mengembangkan sekolah-sekolah kejuruan pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan, maritim dan industri, termasuk Balai Latihan
Kerja.
V. MENINGKATKAN KUALITAS PEMBANGUNAN SOSIAL MELALUI
PROGRAM KESEHATAN, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA DAN OLAHRAGA
1. Menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin melalui
percepatan pelaksanaan BPJS Kesehatan.
2. Memberantas perdagangan manusia, membasmi peredaran dan
penyalahgunaan narkoba dengan hukuman berat bagi pelakunya, dan
memberikan perlindungan yang efektif kepada perempuan dan anak serta
kelompok rentan lainnya dari
tindakan kekerasan dan kejahatan termasuk kejahatan seksual, serta
meningkatkan status Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak menuju Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindunga Anak.
3. Mengembangkan rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota.
4. Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan
rakyat terlantar.
5. Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas, dan
mengembangkan program Keluarga Berencana untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
6. Menggerakkan revolusi putih mandiri dengan menyediakan susu untuk anak-
anak miskin di sekolah melalui peternakan sapi dan kambing perah.
7. Mewajibkan sarjana dan dokter yang baru lulus untuk mengabdi di daerah
miskin dan tertinggal.
8. Melestarikan warisan seni budaya sebagai kekuatan dan pemersatu
bangsa.
9. Meningkatkan prestasi olahraga nasional, termasuk Tim Nasional sepak
bola Indonesia, tim bulu tangkis nasional dan cabang-cabang olah raga
lainnya yang potensial.
VI. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung proses
produksi dari kegiatan ekonomi utama pada 6 koridor ekonomi MP3EI. Dana
APBN yang dialokasikan adalah sekitar Rp 1400 triliun atau 10,32 dari total
belanja negara 2015-2019.
2. Membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan
termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel
kereta api, pelabuhan laut (samudera dan nusantara) dan pelabuhan udara,
listrik, dan telekomunikasi. Kereta api dijadikan prioritas pembangunan
infrastruktur transportasi.
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur strategis irigasi dan pelabuhan
perikanan di pesisir.
4. Memulai proses perencanaan pemindahan ibukota negara.
5. Membangun infrastruktur, fasilitas pendukung dan kawasan industri
nasional termasuk industri maritim dan pariwisata.
6. Mempercepat pembangunan konektivitas melalui teknologi informasi
dan telekomunikasi.
7. Memperbesar porsi Anggaran Transfer ke Daerah yang
disyaratkan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
dan fasilitas publik di provinsi dan kotamadya/Kabupaten.
8. Membangun secara bertahap jalan bebas hambatan di atas laut pada
beberapa segmen jalur pantura Jawa, yang berpotensi terintegrasi dengan
jalur kereta.
9. Meningkatkan pelayanan kepelabuhan untuk menurunkan waktu dan biaya
angkut (terminal handling charge) sebagai bagian upaya menurunkan beban
biaya logistik.
10. Mengembangkan infrastruktur pendukung pulau-pulau terluar.
11. Mempercepat penyediaan perumahan bagi 15 juta rakyat yang belum punya
rumah melalui: (i) negara harus memiliki stok tanah (land bank) untuk rumah
rakyat, (ii) pengembangan apartement/rumah susun oleh swasta dan BUMN
untuk mengefisienkan konsumsi lahan di perkotaan. (iii) pembangunan 2000
tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah,
berkapasitas 500 unit per tower. Pembelian dilakukan dengan cicilan selama
20 tahun berbunga 5 per tahun, atau bagi hasil syariah yang setara. (iv)
Pembangunan apartemen bagi kelas menengah oleh swasta dan atau
BUMN. Negara memberikan subsidi bunga sehingga pembeli hanya
membayar bunga maksimal 5 per tahun atau bagi hasil syariah yang setara.
VII. MENJAGA KELESTARIAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Memulai reboisasi 77 juta hektar hutan yang sudah rusak dengan sistem
tumpang-sari penanaman bambu, jabon, sengon, sagu, bakau dan tanaman
lainnya serta konservasi aneka ragam hayati, hutan lindung, taman nasional
dan suaka alam.
2. Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan; dan
melindungi keanekaragaman hayati dan flora serta fauna sebagai bagian
dari aset bangsa.
3. Melaksanakan penanaman pohon penghasil kayu oleh rakyat, secara
kolektif maupun individual dengan skala maksimal 5 hektar, didukung
oleh pemberian insentif fiskal dan non-fiskal.
4. Mendorong semua usaha kehutanan dan produk turunannya mendapatkan
sertifikat pengelolaan hutan/hasil hutan lestari yang diterima oleh pasar
global.
5. Mensyaratkan kontribusi pembangunan hutan kota pada lokasi
kabupaten/kota yang ditentukan pemerintah bagi pemegang ijin sewa pakai
kawasan hutan untuk tujuan di luar pertanian dalam definisi luas.
6. Merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dan sumber air.
7. Mendorong usaha batubara, nikel, tembaga, bauksit dan bijih besi menjadi
pertambangan yang ramah lingkungan dan sosial.
8. Berperan aktif dalam upaya mengatasi perubahan iklim global, yang
diseimbangkan dengan kondisi Indonesia.
VIII. MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG MELINDUNGI RAKYAT, BEBAS
KORUPSI DAN EFEKTIF MELAYANI
1. Melindungi rakyat dari berbagai bentuk diskriminasi, gangguan dan
ancaman, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia, sesuai dengan
sila-sila Pancasila dan UUD 45.
2. Mempercepat peningkatan kesejahteraan aparatur negara dan reformasi
birokrasi untuk mencapai sistem birokrasi efisien dan melayani dengan
sistem insentif dan hukuman yang efektif.
3. Menciptakan kepastian dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan
seadil-adilnya.
4. Mencegah dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dengan
menerapkan manajemen terbuka dan akuntabel; memperkuat Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menambah tenaga penyidik dan
failitas penyelidikan; dan penguatan peranan KPK, Kepolisian dan
Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi secara sinergis.
5. Melaksanakan pemangkasan rantai dan proses birokrasi yang berbelit-
belit dan berpotensi menjadi sumber KKN di semua tingkat dan sektor
pemerintahan.
6. Meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI/Polri, pegawai negeri sipil dan
keluarganya termasuk para veteran dan pensiunan.
7. Memperkuat TNI dan Polri secara kelembagaan, personel, dan peralatan
dalam menjaga integritas territorial NKRI, serta menjalankan tugas-tugas
pertahanan, keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi yang diatur oleh peraturan perundang-undangan.
8. Menempatkan 30 perempuan dalam posisi menteri dan/atau pejabat
setingkat menteri serta mendorong kedudukan strategis lainnya bagi
perempuan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
9. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan melalui peninjauan
rencana dan penajaman kembali pemekaran daerah administrasi yang
didasarkan pada penelitian mendalam tentang rentang kendali optimal bagi
sebuah Negara kepulauan yang sangat luas.
10. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, tegas dalam melindungi
kepentingan nasional dan menjaga keselamatan rakyat Indonesia di seluruh
dunia, dan meningkatkan peran serta Indonesia dalam menjaga ketertiban
dan perdamaian dunia.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
Herlambang Bagus
 
Uu20 tahun2008umkm
Uu20 tahun2008umkmUu20 tahun2008umkm
Uu20 tahun2008umkm
Ferry Sirait
 
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
Hon Shan Shan
 
Dasar ekonomi dr mahathir
Dasar ekonomi dr mahathirDasar ekonomi dr mahathir
Dasar ekonomi dr mahathir
Suhailah Fauzi
 
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
Boss Shan
 

La actualidad más candente (20)

Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpmPengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
 
Power point ips pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Power point ips pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesiaPower point ips pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Power point ips pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
Presentation he
Presentation hePresentation he
Presentation he
 
Dasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan NegaraDasar Pembangunan Negara
Dasar Pembangunan Negara
 
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEANsistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
sistem Ekonomi Negara-Negara di ASEAN
 
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averizKegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
Kegiatan perekonomian di indonesia kel. averiz
 
Uu20 tahun2008umkm
Uu20 tahun2008umkmUu20 tahun2008umkm
Uu20 tahun2008umkm
 
Dasar
DasarDasar
Dasar
 
Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2
 
Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)Pi (sistem ekonomi indonesia)
Pi (sistem ekonomi indonesia)
 
Ringkasan eksekutif RMK12
Ringkasan eksekutif RMK12Ringkasan eksekutif RMK12
Ringkasan eksekutif RMK12
 
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
Keberkesanan Rancangan-rancangan Pembangunan dalam Pembasmian Kemiskinan Kaum...
 
Bab 4 a
Bab 4 aBab 4 a
Bab 4 a
 
Pengajian am : PROGRAM TRANSFORMASI EKONOMI DAN 5 KORIDOR PEMBANGUNAN
Pengajian am : PROGRAM TRANSFORMASI EKONOMI DAN 5 KORIDOR PEMBANGUNANPengajian am : PROGRAM TRANSFORMASI EKONOMI DAN 5 KORIDOR PEMBANGUNAN
Pengajian am : PROGRAM TRANSFORMASI EKONOMI DAN 5 KORIDOR PEMBANGUNAN
 
Hala tuju pertanian negara
Hala tuju pertanian negaraHala tuju pertanian negara
Hala tuju pertanian negara
 
Dasar pertanian negara
Dasar pertanian negaraDasar pertanian negara
Dasar pertanian negara
 
Dasar ekonomi dr mahathir
Dasar ekonomi dr mahathirDasar ekonomi dr mahathir
Dasar ekonomi dr mahathir
 
CTU555 : SEJARAH MALAYSIA
CTU555 : SEJARAH MALAYSIACTU555 : SEJARAH MALAYSIA
CTU555 : SEJARAH MALAYSIA
 
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
11 dasar dasar-kerajaan_malaysia
 

Destacado

Mormorsbok
MormorsbokMormorsbok
Mormorsbok
aned303
 
งานที่1
งานที่1งานที่1
งานที่1
namfon_
 
Granny's book
Granny's bookGranny's book
Granny's book
aned303
 
Kursil pelopor pln bersih1
Kursil pelopor pln bersih1Kursil pelopor pln bersih1
Kursil pelopor pln bersih1
Ari Murti
 
Swedish finale product
Swedish finale productSwedish finale product
Swedish finale product
aned303
 

Destacado (16)

Catalogue
CatalogueCatalogue
Catalogue
 
InVIA CATÁLOGO MAQUINARIA PARA ELABORACIÓN DE ACEITE
InVIA CATÁLOGO MAQUINARIA PARA ELABORACIÓN DE ACEITEInVIA CATÁLOGO MAQUINARIA PARA ELABORACIÓN DE ACEITE
InVIA CATÁLOGO MAQUINARIA PARA ELABORACIÓN DE ACEITE
 
Industrias via-catalogo-general-2016
Industrias via-catalogo-general-2016Industrias via-catalogo-general-2016
Industrias via-catalogo-general-2016
 
November 2016 - offers by LR
November 2016 - offers by LRNovember 2016 - offers by LR
November 2016 - offers by LR
 
Mormorsbok
MormorsbokMormorsbok
Mormorsbok
 
A
AA
A
 
งานที่1
งานที่1งานที่1
งานที่1
 
Granny's book
Granny's bookGranny's book
Granny's book
 
Kursil pelopor pln bersih1
Kursil pelopor pln bersih1Kursil pelopor pln bersih1
Kursil pelopor pln bersih1
 
Swedish finale product
Swedish finale productSwedish finale product
Swedish finale product
 
Catalogo de maquinaria para hacer cerveza
Catalogo de maquinaria para hacer cervezaCatalogo de maquinaria para hacer cerveza
Catalogo de maquinaria para hacer cerveza
 
At Consulting Hadoop practice
At Consulting Hadoop practiceAt Consulting Hadoop practice
At Consulting Hadoop practice
 
X-mas edition LR 2016
X-mas edition LR 2016X-mas edition LR 2016
X-mas edition LR 2016
 
World's Most Emblematic Monuments
World's Most Emblematic MonumentsWorld's Most Emblematic Monuments
World's Most Emblematic Monuments
 
Pere Regull i Riba alcalde de Vilafranca del Penedés inaugura la exposición ...
Pere Regull i Riba  alcalde de Vilafranca del Penedés inaugura la exposición ...Pere Regull i Riba  alcalde de Vilafranca del Penedés inaugura la exposición ...
Pere Regull i Riba alcalde de Vilafranca del Penedés inaugura la exposición ...
 
Winston Churchill Presentation
Winston Churchill PresentationWinston Churchill Presentation
Winston Churchill Presentation
 

Similar a Agenda prabowo-hatta

Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
EroikaSariWidiyatni
 
Uu no.25 tahun_2007
Uu no.25 tahun_2007Uu no.25 tahun_2007
Uu no.25 tahun_2007
indraku
 

Similar a Agenda prabowo-hatta (20)

Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandiVisi misi adil makmur bersama prabowo sandi
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi
 
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
 
Visi misi prabowo 2019 19 september
Visi misi prabowo 2019 19 septemberVisi misi prabowo 2019 19 september
Visi misi prabowo 2019 19 september
 
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 septemberVisi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
ASEAN ECONOMIC COMUNITY 2015
 
Uu tahun 2008 no. 20 tentang umkm
Uu tahun 2008 no. 20 tentang umkmUu tahun 2008 no. 20 tentang umkm
Uu tahun 2008 no. 20 tentang umkm
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanRPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
Paper analisis kasus_korupsi_rapbn-1_baru[1]
 
Uu no.25 tahun_2007
Uu no.25 tahun_2007Uu no.25 tahun_2007
Uu no.25 tahun_2007
 
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
7 pembangunan ekonomi daerah adhi nugraha_5_x
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
Kebijakan Pemerintah Dalam Pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah)
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 

Último

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 

Último (13)

Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 

Agenda prabowo-hatta

  • 1. AGENDA DAN PROGRAM NYATA UNTUK MENYELAMATKAN INDONESIA PRABOWO-HATTA LATAR BELAKANG Rakyat Indonesia saat ini masih mengidamkan tercapainya cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pencapaian reformasi dan demokrasi di bidang stabilitas dan pertumbuhan perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya, dengan perbaikan menyeluruh di bidang pemerataan dan keberlanjutan pembangunan, bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Transformasi bangsa ini merupakan kelanjutan untuk menyelesaikan agenda reformasi yang belum tuntas dan percepatan revitalisasi pembangunan yang masih belum optimal. Untuk itu, demi Indonesia yang kita cita-citakan bersama, Prabowo-Hatta bertekad bersama sepenuh hati dan akan bergerak terus untuk menjalankan amanat rakyat Indonesia membangun bangsa dan negara yang berdaulat, adil dan makmur serta bermatabat dalam seluruh aspek kehidupan. VISI DAN MISI Dengan latar belakang dan tantangan di atas, Prabowo-Hatta mendeklarasikan VISI yang sepenuh-penuhnya menjadi maksud dan tujuan dari para Pendiri Bangsa, yaitu: Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat Dan untuk itu Prabowo-Hatta akan mengemban MISI sebagai berikut : I. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman dan damai, bermartabat, demokratis, berperan aktif dalam perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 45. II. Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan percaya diri menghadapi globalisasi. III. Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak berbudaya luhur; berkualitas tinggi: sehat, cerdas, kreatif dan trampil.
  • 2. Untuk merealisasikan VISI DAN MISI di atas, Prabowo-Hatta bertekad bulat bersama rakyat melaksanakan Agenda & Program Nyata Untuk Menyelamatkan Indonesia, yang dijabarkan di bawah ini I. MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KUAT, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR 1. Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan di atas 10 persen, dengan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas melalui peningkatan pertumbuhan yang ditarik oleh sektor produksi, sehingga dicapai keseimbangan optimal dengan pertumbuhan yang dipicu konsumsi. 2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya (menurunkan Indeks Gini dari 0,41 menuju 0,31) dan meningkatkan IPM dari sekitar 75 mencapai 85. 3. Meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta lapangan kerja per tahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur untuk industri pengolahan yang padat karya (tekstil, sepatu & alas kaki, elektronik, dan lainnya) dan pembukaan lahan pertanian baru; dan menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi. 4. Membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi perekonomian nasional dengan: a. Melaksanakan Reformasi Pengelolaan Sumber daya Alam dan Industri dengan tujuan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam, mulai dari mineral, batu bara, minyak, gas, kehutanan hingga kelautan, bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat. pre b. Mempercepat pengembangan industri hilir pengolahan sumber daya mineral, khususnya nikel, tembaga, dan bauksit. BUMN ditugaskan menjadi ujung tombak hilirisasi dengan dukungan produk keuangan dan skema pembiayaan investasi.
  • 3. c. Melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan umum dan migas yang belum cukup berkeadilan dan memprioritaskan kontrak-kontrak yang telah berakhir untuk entitas bisnis nasional, dikombinasikan dengan instrumen yang menjadi otoritas pemerintah pusat. d. Meningkatkan pembangunan dan daya saing dari industri hilir kelapa sawit, karet, kakao, bubur kayu dan kertas, dan produk primer lainnya, untuk meningkatkan keterkaitan sektoral antara pertanian, sektor primer dan industri. 5. Membangun dan mengembangkan industri nasional: (i) transportasi darat (kereta api, mobil, dan sepeda motor, (ii) transportasi laut (angkutan kapal laut dan angkutan sungai serta penyeberangan), (iii) transportasi udara (pesawat terbang), (iv) alat berat dan alat mesin pertanian. 6. Mengambil kebijakan pro-aktif dalam menjaga stabilitas sektor keuangan, melalui pengurangan risiko instabilitas dari internal maupun eksternal sektor keuangan. 7. Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Keuangan yang terintegrasi dengan pariwisata, properti, pendidikan, industri kreatif, jasa-jasa dan ritel komersial. Investasi pemerintah dianggarkan sekitar US$ 2.25-3 milyar selama 7 tahun. 8. Menyelenggarakan APBN yang Pro-Rakyat. Dari sisi penerimaan, meningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen hingga mencapai rasio menuju 16 persen dari PDB dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih adil; serta menekan pemborosan dan inefisiensi pengeluaran anggaran. a. Melaksanakan Reformasi Perpajakan dengan sebenar-benarnya sehingga efektif dalam meningkatkan rasio pajak, baik pada sektor pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan internasional. Terkait dengan penerimaan pajak murni dari Ditjen Pajak (DJP), serangkaian langkah strategis disiapkan, mulai dari pemberian insentif dan terobosan tarif pajak, perluasan pajak final, sinergi informasi lintas-sektoral, hingga penajaman hirarki tindakan dalam peningkatan kepatuhan.
  • 4. b. Meningkatkan peranan bea dan cukai sebagai alat regulasi dan sekaligus penerimaan negara, melalui antara lain integrasi teknologi informasi. c. Mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan negara selain dari Penerimaan Perpajakan berdasarkan pada penyisiran dan evaluasi yang ketat. 9. Dari sisi belanja negara, menjadikan belanja negara bukan sekedar sebagai sumber pertumbuhan, tapi juga sebagai alat pemerataan: a. Melaksanakan Reformasi Belanja Negara dengan tujuan: (i) memperbaiki efektifitas belanja negara sebagai alat pemerataan, (ii) menaikkan efisiensi belanja negara sebagai sumber pertumbuhan, dan (iii) meminimalkan kebocoran dan pemborosan anggaran. Setiap item belanja negara akan disisir dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang diturunkan dari ketiga tujuan tersebut, lengkap dengan imbalan dan sanksi; b. Menaikkan rasio belanja negara terhadap PDB secara bertahap menjadi minimal 19 pada tahun 2019. Belanja negara naik dengan signifikan sehingga mencapai di atas Rp 3400 triliun pada tahun, atau secara kumulatif sebesar Rp 13560 triliun selama 2015-2019. Langkah ini bisa menciptakan booster pembiayaan dengan multiplier pertumbuhan yang besar. 10. Dari sisi pembiayaan: a. Menurunkan defisit anggaran secara bertahap menjadi 1 dari PDB mulai 2017, di mana defisit difokuskan untuk pembiayaan infrastruktur. b. Mengurangi pinjaman luar negeri baru oleh pemerintah, baik multilateral maupun bilateral, dengan target menjadi nol pada tahun 2019. c. Mengelola utang pemerintah (surat berharga negara) dengan cermat dan bijak, serta memanfaatkannya dengan efisien dan efektif.
  • 5. d. Mengembangkan inovasi produk keuangan dari negara yang terintegrasi dengan inovasi pajak, khususnya dalam bentuk Obligasi Infrastruktur. e. Mengembangkan skema pembiayaan infrastruktur sosial seperti air bersih dan rumah sakit, antara lain berdasarkan PPP/Private Finance Initiative (PFI), dengan catatan cost of money nya hanya sedikit di atas kupon Surat Berharga Negara. 11. Memperbaiki daya saing dunia usaha dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global, melalui antara lain: a. Pemangkasan rantai birokrasi dan perijinan yang berlebihan di tingkat pusat dan daerah. b. Meningkatkan keharmonisan hubungan industrial dengan jalan memperbaiki koordinasi dan komunikasi antara pekerja, dunia usaha dan pemerintah. c. Menggalakkan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual guna melindungi industri kreatifr nasional. 12. Menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan perbankan/keuangan syariah dan industri kreatif muslimah dunia; serta membangun Kampoeng Kreatifitas bagi pelaku industri kreatif di berbagai kota/Kabupaten yang potensial. II . MELAKSANAKAN EKONOMI KERAKYATAN 1. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM, serta industri kecil dan menengah. 2. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya. 3. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan
  • 7. 4. Melindungi, memodernisasi, merevitalisasi dan mengkonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan pasar tradisional. 5. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh termasuk buruh migran (TKI/TKW). 6. Mengalokasikan dana APBN minimal satu milyar rupiah (Rp 1 milyar) per desa/kelurahan per tahun langsung ke desa/kelurahan, dan mengimplementasikan Undang-Undang tentang Desa. Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp 385 triliun selama 2015-2019 bagi 75.244 desa/kelurahan. Dana ini digunakan untuk program pembangunan pedesaan dan membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 (Delapan) Program Desa, yaitu: 1.Jalan, Jembatan, dan Irigasi Desa dan Pesisir 2.Listrik dan Air Bersih Desa 3.Koperasi Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan Lembaga Keuangan Mikro 4. Lumbung Desa 5. Pasar Desa 6. Klinik dan Rumah Sehat Desa 7. Pendidikan dan Wirausaha Muda Desa 8. Sistem Informasi dan Penguatan Perangkat Pemerintah Desa. 7. Mendirikan Lembaga Tabung Haji. 8. Mempercepat reforma agraria untuk menjamin kepemilikan tanah rakyat, meningkatkan akses dan penguasaan lahan yang lebih adil dan berkerakyatan, serta menyediakan rumah murah bagi rakyat III . MEMBANGUN KEMBALI KEDAULATAN PANGAN, ENERGI DAN SUMBERDAYA ALAM 1. Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan antara lain beras, jagung, sagu, kedele dan tebu yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta juta orang; dan mempercepat pengembangan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian rakyat, terutama tanaman pangan (termasuk hortikultura), peternakan dan
  • 8. perikanan, melalui penambahan dana riset sebesar Rp 10 triliun dari APBN selama 2015-2019, termasuk membangun Demplot Peningkatan Produktifitas Pertanian Rakyat di setiap Kabupaten mulai tahun 2015, disesuaikan dengan pengembangan koridor ekonomi MP3EI. 2. Mendorong pembangunan industri pengolahan pangan, peternakan dan perikanan yang berdaya saing tinggi, melalui antara lain pemberian insentif fiskal dan atau pembiayaan kepada BUMN dan patungan BUMN-swasta. 3. Mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal susu, telur, ikan, dan daging. 4. Mencetak 2 juta hektar lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorgum, kelapa, kemiri dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang- sari yang dapat mempekerjakan lebih dari 12 juta orang, dengan berbagai pola pengusahaan seperti perusahaan BUMN-rakyat maupun patungan BUMN-swasta; dan memberikan prioritas pada pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN), serta energi-bio dan energi terbarukan pada umumnya; yang diikuti kebijakan kewajiban pemakaian biodiesel yang dinaikkan bertahap. 5. Membangun pabrik pupuk area dan NPK baru milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton. 6. Menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan, sekaligus terjangkau konsumen, melalui sinergi kebijakan harga dan stok. 7. Mengembalikan tatakelola migas nasional sesuai Pasal 33 UUD 45 dengan penyelesaian revisi UU Migas. 8. Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air dengan kapasitas 10.000 MW dan melaksanakan penyediaan listrik nasional mencapai ratio 100 persen sampai tahun 2019. 9. Mendirikan kilang-kilang minyak bumi, pabrik etanol dan pabrik DME (pengganti elpiji) serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas baik oleh BUMN dan atau swasta.
  • 9. 10. Memperluas konversi penggunaan BBM kepada gas dan energi terbarukan dalam pembangkit listrik PLN; melakukan investasi langsung untuk peningkatan kapasitas, pemeliharaan, dan peremajaan infrastruktur transmisi dan distribusi listrik guna meningkatkan kehandalan pasukan; serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air dan pembangkit listrik mikrohidro bagi pemenuhan listrik daerah-daerah terpencil. 11. Mengurangi subsidi BBM khusus terhadap orang kaya melalui mekanisme pajak dan cukai, serta membangun sistem subsidi energi yang lebih tepat sasaran dan lebih berkeadilan. IV. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN MELAKSANAKAN REFORMASI PENDIDIKAN 1. Memperkuat karakter bangsa yang berkepribadian Pancasila, menjunjung tinggi sifat jujur, disiplin, patuh terhadap hukum, toleransi terhadap perbedaan suku agama dan ras, menghargai budaya bangsa melalui pendidikan Pancasila, kebangsaan dan budi pekerti. 2. Melakukan realokasi dan peningkatan efisiensi terhadap pos-pos belanja pendidikan dalam APBN yang dipandang tidak efektif dan atau boros. 3. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara, menghapus pajak buku pelajaran, menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun, dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah yang sulit terjangkau dan miskin. 4. Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen dan penyuluh. Menjadikan guru sebagai profesi terhormat, sejahtera dan bertanggung jawab, antara lain melalui: (a) pengiriman tunjangan profesi guru bersertifikat langsung ke rekening guru yang bersangkutan, (b) merekrut 800 ribu guru selama 5 tahun. (c) menaikkan tunjangan profesi guru menjadi rata-rata Rp 4 juta per bulan.
  • 10. 5. Merevisi kurikulum nasional dengan memantapkan pengembangan budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memajukan karsa dan karya bangsa yang memiliki daya saing tinggi, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung kearifan lokal; dan mewajibkan kembali kurikulum matematika dan bahasa Inggris untuk sekolah dasar serta pendidikan anti korupsi. 6. Memperbaiki secara masif kualitas dari fasilitas pendidikan di seluruh SD, SMP dan SMA serta pesantren/sekolah agama sederajat, melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata- rata Rp 150 juta per sekolah; dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di universitas, baik negeri maupun swasta, dengan alokasi dana APBN Rp 20 triliun selama 2015-2019. 7. Mengembangkan fasilitasi dan keadilan penyelenggaraan pendidkan melalui program menyediakan komputer di sekolah dasar dan menengah, sekolah kejuruan, sekolah agama dan pesantren, memberikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan lulusan baru serta pencari kerja yang mengikuti pelatihan pada bidang dan lembaga tertentu yang direkomendasikan oleh negara, menyediakan fasilitas kredit bank untuk mahasiswa berprestasi, serta membangun jaringan internet gratis. 8. Memberikan insentif kepada perusahaan/lembaga swasta yang menjalankan program magang bagi lulusan baru, dengan persetujuan dari pemerintah. 9. Mengembangkan sekolah-sekolah kejuruan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, maritim dan industri, termasuk Balai Latihan Kerja. V. MENINGKATKAN KUALITAS PEMBANGUNAN SOSIAL MELALUI PROGRAM KESEHATAN, SOSIAL, AGAMA, BUDAYA DAN OLAHRAGA 1. Menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin melalui percepatan pelaksanaan BPJS Kesehatan. 2. Memberantas perdagangan manusia, membasmi peredaran dan penyalahgunaan narkoba dengan hukuman berat bagi pelakunya, dan memberikan perlindungan yang efektif kepada perempuan dan anak serta kelompok rentan lainnya dari
  • 11. tindakan kekerasan dan kejahatan termasuk kejahatan seksual, serta meningkatkan status Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak menuju Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindunga Anak. 3. Mengembangkan rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota. 4. Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar. 5. Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas, dan mengembangkan program Keluarga Berencana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 6. Menggerakkan revolusi putih mandiri dengan menyediakan susu untuk anak- anak miskin di sekolah melalui peternakan sapi dan kambing perah. 7. Mewajibkan sarjana dan dokter yang baru lulus untuk mengabdi di daerah miskin dan tertinggal. 8. Melestarikan warisan seni budaya sebagai kekuatan dan pemersatu bangsa. 9. Meningkatkan prestasi olahraga nasional, termasuk Tim Nasional sepak bola Indonesia, tim bulu tangkis nasional dan cabang-cabang olah raga lainnya yang potensial. VI. MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung proses produksi dari kegiatan ekonomi utama pada 6 koridor ekonomi MP3EI. Dana APBN yang dialokasikan adalah sekitar Rp 1400 triliun atau 10,32 dari total belanja negara 2015-2019. 2. Membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel kereta api, pelabuhan laut (samudera dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi. Kereta api dijadikan prioritas pembangunan infrastruktur transportasi. 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur strategis irigasi dan pelabuhan perikanan di pesisir. 4. Memulai proses perencanaan pemindahan ibukota negara.
  • 12. 5. Membangun infrastruktur, fasilitas pendukung dan kawasan industri nasional termasuk industri maritim dan pariwisata. 6. Mempercepat pembangunan konektivitas melalui teknologi informasi dan telekomunikasi. 7. Memperbesar porsi Anggaran Transfer ke Daerah yang disyaratkan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas publik di provinsi dan kotamadya/Kabupaten. 8. Membangun secara bertahap jalan bebas hambatan di atas laut pada beberapa segmen jalur pantura Jawa, yang berpotensi terintegrasi dengan jalur kereta. 9. Meningkatkan pelayanan kepelabuhan untuk menurunkan waktu dan biaya angkut (terminal handling charge) sebagai bagian upaya menurunkan beban biaya logistik. 10. Mengembangkan infrastruktur pendukung pulau-pulau terluar. 11. Mempercepat penyediaan perumahan bagi 15 juta rakyat yang belum punya rumah melalui: (i) negara harus memiliki stok tanah (land bank) untuk rumah rakyat, (ii) pengembangan apartement/rumah susun oleh swasta dan BUMN untuk mengefisienkan konsumsi lahan di perkotaan. (iii) pembangunan 2000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah, berkapasitas 500 unit per tower. Pembelian dilakukan dengan cicilan selama 20 tahun berbunga 5 per tahun, atau bagi hasil syariah yang setara. (iv) Pembangunan apartemen bagi kelas menengah oleh swasta dan atau BUMN. Negara memberikan subsidi bunga sehingga pembeli hanya membayar bunga maksimal 5 per tahun atau bagi hasil syariah yang setara. VII. MENJAGA KELESTARIAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Memulai reboisasi 77 juta hektar hutan yang sudah rusak dengan sistem tumpang-sari penanaman bambu, jabon, sengon, sagu, bakau dan tanaman lainnya serta konservasi aneka ragam hayati, hutan lindung, taman nasional dan suaka alam. 2. Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan; dan melindungi keanekaragaman hayati dan flora serta fauna sebagai bagian dari aset bangsa.
  • 13.
  • 14. 3. Melaksanakan penanaman pohon penghasil kayu oleh rakyat, secara kolektif maupun individual dengan skala maksimal 5 hektar, didukung oleh pemberian insentif fiskal dan non-fiskal. 4. Mendorong semua usaha kehutanan dan produk turunannya mendapatkan sertifikat pengelolaan hutan/hasil hutan lestari yang diterima oleh pasar global. 5. Mensyaratkan kontribusi pembangunan hutan kota pada lokasi kabupaten/kota yang ditentukan pemerintah bagi pemegang ijin sewa pakai kawasan hutan untuk tujuan di luar pertanian dalam definisi luas. 6. Merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dan sumber air. 7. Mendorong usaha batubara, nikel, tembaga, bauksit dan bijih besi menjadi pertambangan yang ramah lingkungan dan sosial. 8. Berperan aktif dalam upaya mengatasi perubahan iklim global, yang diseimbangkan dengan kondisi Indonesia. VIII. MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG MELINDUNGI RAKYAT, BEBAS KORUPSI DAN EFEKTIF MELAYANI 1. Melindungi rakyat dari berbagai bentuk diskriminasi, gangguan dan ancaman, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia, sesuai dengan sila-sila Pancasila dan UUD 45. 2. Mempercepat peningkatan kesejahteraan aparatur negara dan reformasi birokrasi untuk mencapai sistem birokrasi efisien dan melayani dengan sistem insentif dan hukuman yang efektif. 3. Menciptakan kepastian dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan seadil-adilnya. 4. Mencegah dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dengan menerapkan manajemen terbuka dan akuntabel; memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menambah tenaga penyidik dan failitas penyelidikan; dan penguatan peranan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi secara sinergis. 5. Melaksanakan pemangkasan rantai dan proses birokrasi yang berbelit- belit dan berpotensi menjadi sumber KKN di semua tingkat dan sektor pemerintahan.
  • 15. 6. Meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI/Polri, pegawai negeri sipil dan keluarganya termasuk para veteran dan pensiunan. 7. Memperkuat TNI dan Polri secara kelembagaan, personel, dan peralatan dalam menjaga integritas territorial NKRI, serta menjalankan tugas-tugas pertahanan, keamanan dan ketertiban umum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. 8. Menempatkan 30 perempuan dalam posisi menteri dan/atau pejabat setingkat menteri serta mendorong kedudukan strategis lainnya bagi perempuan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota. 9. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan melalui peninjauan rencana dan penajaman kembali pemekaran daerah administrasi yang didasarkan pada penelitian mendalam tentang rentang kendali optimal bagi sebuah Negara kepulauan yang sangat luas. 10. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, tegas dalam melindungi kepentingan nasional dan menjaga keselamatan rakyat Indonesia di seluruh dunia, dan meningkatkan peran serta Indonesia dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.