SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/



     UNSUR KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN

                                        Agus Dharma
             Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Gunadarma
                         email : agus_dh@staff.gunadarma.ac.id
                       website : staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/




1. Pendahuluan
        Pada tahun antara 1960-1970 gerakan Arsitektur Modern (dikenal dengan nama
Modern Movement) mulai memperlihatkan tanda-tanda berakhir. Gerakan yang bertahan
selama tiga generasi ini telah melewati tiga tahap perkembangan yaitu Early Modernism,
High Modernism, dan Late Modernism (Trachtenberg, 1987).
        Early Modernism diwarnai dengan karya-karya Frank Lloyd Wright (1869-1959) yang
kebanyakan merupakan rumah tinggal serta lahirnya sekolah arsitektur The Chicago School
di Amerika Serikat. Tahap ini juga diwarnai oleh karya-karya Louis Sullivan, arsitek besar
yang terkenal dengan dictum Form Follows Function-nya.
        High Modernism yang lahir setelah Perang Dunia I diisi oleh arsitek-arsitek besar
dunia yang pindah dari negara asalnya ke Amerika Serikat, yaitu Ludwig Mies van der Rohe,
Le Corbusier, dan Walter Gropius. Mereka dikenal dengan sebutan arsitek Avant-garde yang
karya-karyanya memiliki nilai kemanusiaan, ekspresionisme, dan idealisme.
        Late Modernism lahir setelah Perang Dunia II, ditandai dengan karya-karya
bangunan pencakar langit (sky craper) dengan melibatkan teknologi canggih (hi-tech).
Beberapa arsitek yang terkenal pada periode ini adalah Hugh Stubbins, I.M. Pei, Raymond
Hood, dan tiga serangkai Skidmore, Owings, dan Merril.
        Berakhirnya era Arsitektur Modern ini diawali dengan dihancurkannya Pruitt-Igoe
Housing di kota St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, pada tanggal 15 Juli
1972 jam 15.32 (Jenks, 1984). Kematian Arsitektur Modern yang lahir pada tahun 1890-an ini
sangat ironis, karena perumahan Pruitt-Igoe dibangun berdasarkan ide dari CIAM (Congres
Internationaux d’Architecture Moderne) dan telah memenangkan penghargaan dari AIA (the
American Institute of Architecs) pada tahun 1961. Padahal keberadaan CIAM sendiri
dimaksudkan sebagai wadah yang membuat aturan perancangan dan mengontrol
pelaksanaan pembangunannya (Giedeon,1982).
        Kegagalan bangunan tersebut membuktikan bahwa dasar filosofi dan teori Arsitektur
Modern sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Doktrin-doktrin seperti


                                            1
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

Rasionalisme, Behaviorisme, dan Pragmatisme yang mendasari pertumbuhan Arsitektur
Modern dianggap sudah tidak rasional lagi.


2. Lahirnya Arsitektur Post-Modern
         Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak pertengahan tahun 1970-an,
tidak hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan
ideologi. Pada dasarnya Post-Modern merupakan reaksi (anti-thesis) dari Modernisme
(thesis) yang sudah berjalan sangat lama. Irwing Howe menggambarkannya sebagai “the
radical breakdown of the modernist”, jadi keduanya memang tidak bisa dipisahkan satu sama
lain dan berkelanjutan.
         Post-Modern bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuang nilai-
nilai Modernisme (Stern,1980). Perkembangan Post-Modernisme bahkan sangat dipengaruhi
oleh Modernisme. Di dunia arsitektur sendiri gerakan ini sering disebut sebagai Beyond the
Modern Movement karena memang berkembang setelah Modern Movement. Tetapi ada juga
yang   menyebutnya        sebagai   Super-mannerism    karena    merupakan     kelanjutan    dari
Mannerisme pada era Renaissance di Italy yang melahirkan arsitek-arsitek besar seperti
Michel Angelo (1475-1564), Andrea Palladio (1508-1580), Donato Bramante (1444-1514) dan
Giulio Romano.
         Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya Post-Modern menyebutkan adanya
3 alasan yang mendasari timbulnya Post-Modernisme, yaitu :
1. Kehidupan kita sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke desa-dunia (world village)
   yang tanpa batas. Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya
   daya tiru manusia (instant eclectism).
2. Canggihnya teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk-produk yang bersifat
   pribadi (personalised production), lebih dari sekedar produksi massal dan tiruan massal
   (mass production and mass repetition) yang merupakan ciri khas dari Modernisme.
3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional (traditional values)
   atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang.
       Dengan demikian, Arsitektur Post-Modern adalah percampuran antara tradisional
dengan non-tradisional, gabungan setengah modern dengan setengah non-modern,
perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post-Modern mempunyai style yang hybrid
(perpaduan dua unsur) dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding.




                                               2
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

       Timbulnya era baru ini dapat juga dilihat sebagai hasil kombinasi antara Romantic dan
Modernist, yang pertama menunjukkan keragaman budaya sedangkan yang kedua
memperlihatkan kesamaan budaya yang universal (Stern,1980).
       Dualisme lain yang dihadapi adalah memadukan antara Elitisme (golongan
elit/minoritas) dengan Populisme (masyarakat umum), dimana kebutuhan keduanya harus
dapat dipenuhi. Dalam masyarakat tradisional, usaha memadukan dua unsur ini tidak begitu
sulit karena mereka memiliki bahasa arsitektur yang sama. Tetapi dalam budaya pluralis
seperti yang kita hadapi sekarang ini akan lebih sukar karena latar belakang yang berlainan.


3. Unsur Komunikasi dalam Arsitektur Post-Modern
       Munculnya dualisme atau double-coding arsitektur sebenarnya lebih dikarenakan para
Arsitek Post-Modern ingin berkomunikasi lewat karya-karyanya. Arsitek telah menyadari
adanya kesenjangan antara kaum elite pembuat lingkungan (baca:arsitek) dengan orang
awam yang menghuni lingkungan. Arsitek berkeinginan mengajak masyarakat awam untuk
memahami karyanya dengan cara berkomunikasi, oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan
pemakaian bahasa yang benar seperti halnya dalam bahasa percakapan.
       Dalam hubungannya dengan komunikasi, di dalam dunia arsitektur dikenal sebuah
ilmu yang dinamakan Semiotics (semiontika) yang merupakan studi hubungan antara sign
(tanda) dengan symbols dan bagaimana manusia memberikan meaning (arti) antara
keduanya. Contohnya adalah sebagai berikut, sebuah kubah dipakai sebagai tanda untuk
masjid, dalam jangka panjang tanda ini berubah menjadi simbol sehingga akhirnya kubah
adalah simbol masjid.
       Disamping itu ada juga Syntax (sintaksis) yaitu aturan-aturan mengenai pemakaian
bentuk elemen bangunan (pintu, jendela, dll). Contohnya untuk sebuah bangunan
perkantoran pemakaian pintu dan jendela mestinya berbentuk persegi panjang.
       Pada Arsitektur Post-Modern, bahasa tidaklah selalu tetap melainkan berubah sesuai
dengan waktu dan tuntutan zaman. Pada suatu waktu, sintaksis akan berubah sehingga
manusia akan mempunyai persepsi lain tentang suatu bentuk elemen bangunan. Demikian
juga simbol bangunan akan dapat berubah juga, misalnya bangunan kantor tidak selamanya
harus berkonstruksi rangka dengan kaca sebagai unsur utamanya atau sebuah masjid tidak
harus berbentuk kubah. Pemahaman tentang (bentuk) arsitektur sudah tidak didasarkan lagi
pada pengalaman (historik) dan kebiasaan.




                                                3
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

4. Ciri-ciri dan Aliran yang Berkembang
         Dua ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural,
berbeda dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Ciri-ciri bangunan yang
sculptural sangat menonjol karena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque
dan Renaissance. Budi Sukada (1988) menyebutkan ada 10 ciri Arsitektur Post-Modern,
yaitu:
         1.   Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer
         2.   Membangkitkan kembali kenangan historik
         3.   Berkonteks urban
         4.   Menerapkan kembali teknik ornamentasi
         5.   Bersifat representasional
         6.   Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain)
         7.   Dihasilkan dari partisipasi
         8.   Mencerminkan aspirasi umum
         9.   Bersifat plural
         10. Bersifat eklektik
Untuk dapat dikategorikan sebagai Arsitektur Post-Modern tidak harus memenuhi kesepuluh
ciri diatas. Sebuah karya arsitektur yang mempunyai enam atau tujuh ciri di atas sudah dapat
dikatagorikan ke dalam Arsitektur Post-Modern.
         Aliran-aliran Arsitektur Post-Modern dibedakan berdasarkan konsep perancangan dan
reaksi    terhadap     lingkungannya.       Di   dalam   evolutionary   tree-nya,   Charles   Jenks
mengelompokkan Arsitektur Post-Modern menjadi                  6 (enam) aliran. Aliran-aliran ini
menurutnya sudah mulai sejak tahun 1960-an. Keenam aliran tersebut adalah :
1. Historicism
    Pemakaian elemen-elemen klasik (misalnya Ionic, Doric, dan Corinthian) pada bangunan,
    yang digabungkan dengan pola-pola modern.
    Contoh : Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa,
               Kyonori Kikutake.
2. Straight Revivalism
    Pembangkitan kembali langgam neo-klasik ke dalam bangunan yang bersifat
    monumental dengan irama komposisi yang berulang dan simetris.
    Contoh : Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario Botta.




                                                    4
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

3. Neo-Vernacularism
    Menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan
    pola-pola bangunan lokal.
    Contoh : Darbourne & Darke, Joseph Esherick, Aldo van Eyck.
4. Contextualism (Urbanist + Ad Hoc)
    Memperhatikan     lingkungan   dalam    penempatan   bangunan     sehingga   didapatkan
    komposisi lingkungan yang serasi. Aliran ini sering juga disebut dengan Urbanism.
    Contoh : Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.
5. Metaphor & Metaphisical
    Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit ungkapan metafora dan metafisika
    (spiritual) ke dalam bentuk bangunan.
    Contoh : Stanley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama.
6. Post-Modern Space
    Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan
    itu sendiri.
    Contoh : Peter Eisenman, Robert Stern, Charles Moore, Kohn, Pederson-Fox.


5. Penutup
         Arsitektur Post-Modern mempunyai dua muka yang berbeda yang masing-masing
mempunyai arti (dual-coding atau mixture of meaning). Ia mewakili dua kutub yang berbeda :
kaum populis dan elitis, Romantic dan Modernist, yang mempunyai dua bahasa yang
berbeda dan masing-masing berbicara mengenai soal yang berbeda pula. Melalui unsur
komunikasi dalam Arsitektur post-modern arsitek menjadi lebih dekat dengan konteks
geografis dan budaya setempat sehingga masyarakat tidak merasa asing dengan lingkungan
binaannya sendiri.




Daftar Pustaka


Gideon, S, Space, Time, and Architecture, Harvard University Press, Cambridge, 1982.
Jenks, Charles, The Language of Post-Modern Architecture, Rizolli, New York, 1984.
Simon and Schuster, The Pocket Guide to Architecture, Mitchell Beazly Publisher Ltd.,
       New York, 1980.




                                              5
source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

Stern, Robert, The Doubles of Post-Modern, dalam buku Beyond the Modern Movement,
      MIT Press, Cambridge, 1980.
Sukada, Budi, Analisis Komposisi Formal Arsitektur Post-Modern, Seminar FTUI-Depok,
      Jakarta, 1988.
Trachtenberg dan Hyman, Architecture from Prehistory to Post-Modernism, Harry
      Abrams Inc., New York, 1986.




                                               6

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

sejarah arsitektur
sejarah arsitektursejarah arsitektur
sejarah arsitekturjiffri
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonialrenashiru
 
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)MiLna Melodiqyta
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturArsitek 15
 
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...Aditya Sasongko
 
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRingkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRabiyatul Adawiyah
 
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desain
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desainKursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desain
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desainRenra Sedoya
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dAlda no-Danna
 
Kelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungKelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungAnnisa Paramitha
 
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082cutierou
 
Fungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleFungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleRabiyatul Adawiyah
 
Ppt senbud kelompok 13
Ppt senbud kelompok 13Ppt senbud kelompok 13
Ppt senbud kelompok 13ginanjar334
 
Arsitektur kenzo
Arsitektur kenzoArsitektur kenzo
Arsitektur kenzoANDI RIJAL
 

La actualidad más candente (20)

sejarah arsitektur
sejarah arsitektursejarah arsitektur
sejarah arsitektur
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Bab iii kajian tema
Bab iii kajian temaBab iii kajian tema
Bab iii kajian tema
 
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
 
Design Evolution
Design EvolutionDesign Evolution
Design Evolution
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...
02. Pengantar Metodologi Desain - Perkembangan Aliran, Pemikiran, & Gaya dala...
 
Constructvism
ConstructvismConstructvism
Constructvism
 
Perkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaPerkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur Dunia
 
De stijl present
De stijl   presentDe stijl   present
De stijl present
 
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRingkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
 
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desain
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desainKursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desain
Kursus desain grafis - mengenal berbagai jenis aliran desain
 
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_dMakalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
Makalah sejarah perkembangan_seni_rupa_d
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Kelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandungKelompok 5 sb mazhab bandung
Kelompok 5 sb mazhab bandung
 
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082
Art nouveau dan ekspresionisme zakiyah kharismatuzzahra 21052010082
 
Fungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleFungsionalism - international style
Fungsionalism - international style
 
Ppt senbud kelompok 13
Ppt senbud kelompok 13Ppt senbud kelompok 13
Ppt senbud kelompok 13
 
Art noveau
Art noveauArt noveau
Art noveau
 
Arsitektur kenzo
Arsitektur kenzoArsitektur kenzo
Arsitektur kenzo
 

Similar a Unsur komunikasi dalam ars post modern

Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganTinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganSonyGobang1
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaAlengPratamaa
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKuliahMandiri.org
 
Presentasi 1.pdf
Presentasi 1.pdfPresentasi 1.pdf
Presentasi 1.pdfLolaaulika1
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirharianti26
 
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBagasAdy1
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Nicho Denny
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitifMohd Nizam Mohd Zan
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptxMarvael007
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptxMarvael007
 
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxSEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxFerdiLasmi
 
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptx
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptxtugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptx
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptxAdhlyAlmufarid
 

Similar a Unsur komunikasi dalam ars post modern (20)

Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubunganTinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
Tinajuan desain atap, konstruksi atap, bubungan
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
 
Arsitektur renaissance
Arsitektur renaissanceArsitektur renaissance
Arsitektur renaissance
 
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERNKONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
 
Presentasi 1.pdf
Presentasi 1.pdfPresentasi 1.pdf
Presentasi 1.pdf
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisir
 
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi
 
Aliran Seni
Aliran SeniAliran Seni
Aliran Seni
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
 
D300050006
D300050006D300050006
D300050006
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 
Ergonomi kursi
Ergonomi kursiErgonomi kursi
Ergonomi kursi
 
Symbiotic Architecture
Symbiotic ArchitectureSymbiotic Architecture
Symbiotic Architecture
 
Arsitektur art deco
Arsitektur art decoArsitektur art deco
Arsitektur art deco
 
laporan
laporanlaporan
laporan
 
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptxSEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
SEJARAH SENI RUPA DUNIA #5 RENAISSANCE (Baru).pptx
 
1. renaissance
1. renaissance1. renaissance
1. renaissance
 
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptx
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptxtugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptx
tugas akhir sejarah. Adly almufarid-21020096.pptx
 

Unsur komunikasi dalam ars post modern

  • 1. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ UNSUR KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN Agus Dharma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Gunadarma email : agus_dh@staff.gunadarma.ac.id website : staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ 1. Pendahuluan Pada tahun antara 1960-1970 gerakan Arsitektur Modern (dikenal dengan nama Modern Movement) mulai memperlihatkan tanda-tanda berakhir. Gerakan yang bertahan selama tiga generasi ini telah melewati tiga tahap perkembangan yaitu Early Modernism, High Modernism, dan Late Modernism (Trachtenberg, 1987). Early Modernism diwarnai dengan karya-karya Frank Lloyd Wright (1869-1959) yang kebanyakan merupakan rumah tinggal serta lahirnya sekolah arsitektur The Chicago School di Amerika Serikat. Tahap ini juga diwarnai oleh karya-karya Louis Sullivan, arsitek besar yang terkenal dengan dictum Form Follows Function-nya. High Modernism yang lahir setelah Perang Dunia I diisi oleh arsitek-arsitek besar dunia yang pindah dari negara asalnya ke Amerika Serikat, yaitu Ludwig Mies van der Rohe, Le Corbusier, dan Walter Gropius. Mereka dikenal dengan sebutan arsitek Avant-garde yang karya-karyanya memiliki nilai kemanusiaan, ekspresionisme, dan idealisme. Late Modernism lahir setelah Perang Dunia II, ditandai dengan karya-karya bangunan pencakar langit (sky craper) dengan melibatkan teknologi canggih (hi-tech). Beberapa arsitek yang terkenal pada periode ini adalah Hugh Stubbins, I.M. Pei, Raymond Hood, dan tiga serangkai Skidmore, Owings, dan Merril. Berakhirnya era Arsitektur Modern ini diawali dengan dihancurkannya Pruitt-Igoe Housing di kota St. Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, pada tanggal 15 Juli 1972 jam 15.32 (Jenks, 1984). Kematian Arsitektur Modern yang lahir pada tahun 1890-an ini sangat ironis, karena perumahan Pruitt-Igoe dibangun berdasarkan ide dari CIAM (Congres Internationaux d’Architecture Moderne) dan telah memenangkan penghargaan dari AIA (the American Institute of Architecs) pada tahun 1961. Padahal keberadaan CIAM sendiri dimaksudkan sebagai wadah yang membuat aturan perancangan dan mengontrol pelaksanaan pembangunannya (Giedeon,1982). Kegagalan bangunan tersebut membuktikan bahwa dasar filosofi dan teori Arsitektur Modern sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Doktrin-doktrin seperti 1
  • 2. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ Rasionalisme, Behaviorisme, dan Pragmatisme yang mendasari pertumbuhan Arsitektur Modern dianggap sudah tidak rasional lagi. 2. Lahirnya Arsitektur Post-Modern Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak pertengahan tahun 1970-an, tidak hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan ideologi. Pada dasarnya Post-Modern merupakan reaksi (anti-thesis) dari Modernisme (thesis) yang sudah berjalan sangat lama. Irwing Howe menggambarkannya sebagai “the radical breakdown of the modernist”, jadi keduanya memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan berkelanjutan. Post-Modern bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan membuang nilai- nilai Modernisme (Stern,1980). Perkembangan Post-Modernisme bahkan sangat dipengaruhi oleh Modernisme. Di dunia arsitektur sendiri gerakan ini sering disebut sebagai Beyond the Modern Movement karena memang berkembang setelah Modern Movement. Tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai Super-mannerism karena merupakan kelanjutan dari Mannerisme pada era Renaissance di Italy yang melahirkan arsitek-arsitek besar seperti Michel Angelo (1475-1564), Andrea Palladio (1508-1580), Donato Bramante (1444-1514) dan Giulio Romano. Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya Post-Modern menyebutkan adanya 3 alasan yang mendasari timbulnya Post-Modernisme, yaitu : 1. Kehidupan kita sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke desa-dunia (world village) yang tanpa batas. Perkembangan ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia (instant eclectism). 2. Canggihnya teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk-produk yang bersifat pribadi (personalised production), lebih dari sekedar produksi massal dan tiruan massal (mass production and mass repetition) yang merupakan ciri khas dari Modernisme. 3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional (traditional values) atau daerah, sebuah kecenderungan manusia untuk menoleh ke belakang. Dengan demikian, Arsitektur Post-Modern adalah percampuran antara tradisional dengan non-tradisional, gabungan setengah modern dengan setengah non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post-Modern mempunyai style yang hybrid (perpaduan dua unsur) dan bermuka ganda atau sering disebut sebagai double coding. 2
  • 3. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ Timbulnya era baru ini dapat juga dilihat sebagai hasil kombinasi antara Romantic dan Modernist, yang pertama menunjukkan keragaman budaya sedangkan yang kedua memperlihatkan kesamaan budaya yang universal (Stern,1980). Dualisme lain yang dihadapi adalah memadukan antara Elitisme (golongan elit/minoritas) dengan Populisme (masyarakat umum), dimana kebutuhan keduanya harus dapat dipenuhi. Dalam masyarakat tradisional, usaha memadukan dua unsur ini tidak begitu sulit karena mereka memiliki bahasa arsitektur yang sama. Tetapi dalam budaya pluralis seperti yang kita hadapi sekarang ini akan lebih sukar karena latar belakang yang berlainan. 3. Unsur Komunikasi dalam Arsitektur Post-Modern Munculnya dualisme atau double-coding arsitektur sebenarnya lebih dikarenakan para Arsitek Post-Modern ingin berkomunikasi lewat karya-karyanya. Arsitek telah menyadari adanya kesenjangan antara kaum elite pembuat lingkungan (baca:arsitek) dengan orang awam yang menghuni lingkungan. Arsitek berkeinginan mengajak masyarakat awam untuk memahami karyanya dengan cara berkomunikasi, oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan pemakaian bahasa yang benar seperti halnya dalam bahasa percakapan. Dalam hubungannya dengan komunikasi, di dalam dunia arsitektur dikenal sebuah ilmu yang dinamakan Semiotics (semiontika) yang merupakan studi hubungan antara sign (tanda) dengan symbols dan bagaimana manusia memberikan meaning (arti) antara keduanya. Contohnya adalah sebagai berikut, sebuah kubah dipakai sebagai tanda untuk masjid, dalam jangka panjang tanda ini berubah menjadi simbol sehingga akhirnya kubah adalah simbol masjid. Disamping itu ada juga Syntax (sintaksis) yaitu aturan-aturan mengenai pemakaian bentuk elemen bangunan (pintu, jendela, dll). Contohnya untuk sebuah bangunan perkantoran pemakaian pintu dan jendela mestinya berbentuk persegi panjang. Pada Arsitektur Post-Modern, bahasa tidaklah selalu tetap melainkan berubah sesuai dengan waktu dan tuntutan zaman. Pada suatu waktu, sintaksis akan berubah sehingga manusia akan mempunyai persepsi lain tentang suatu bentuk elemen bangunan. Demikian juga simbol bangunan akan dapat berubah juga, misalnya bangunan kantor tidak selamanya harus berkonstruksi rangka dengan kaca sebagai unsur utamanya atau sebuah masjid tidak harus berbentuk kubah. Pemahaman tentang (bentuk) arsitektur sudah tidak didasarkan lagi pada pengalaman (historik) dan kebiasaan. 3
  • 4. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ 4. Ciri-ciri dan Aliran yang Berkembang Dua ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural, berbeda dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Ciri-ciri bangunan yang sculptural sangat menonjol karena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque dan Renaissance. Budi Sukada (1988) menyebutkan ada 10 ciri Arsitektur Post-Modern, yaitu: 1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau populer 2. Membangkitkan kembali kenangan historik 3. Berkonteks urban 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi 5. Bersifat representasional 6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk lain) 7. Dihasilkan dari partisipasi 8. Mencerminkan aspirasi umum 9. Bersifat plural 10. Bersifat eklektik Untuk dapat dikategorikan sebagai Arsitektur Post-Modern tidak harus memenuhi kesepuluh ciri diatas. Sebuah karya arsitektur yang mempunyai enam atau tujuh ciri di atas sudah dapat dikatagorikan ke dalam Arsitektur Post-Modern. Aliran-aliran Arsitektur Post-Modern dibedakan berdasarkan konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya. Di dalam evolutionary tree-nya, Charles Jenks mengelompokkan Arsitektur Post-Modern menjadi 6 (enam) aliran. Aliran-aliran ini menurutnya sudah mulai sejak tahun 1960-an. Keenam aliran tersebut adalah : 1. Historicism Pemakaian elemen-elemen klasik (misalnya Ionic, Doric, dan Corinthian) pada bangunan, yang digabungkan dengan pola-pola modern. Contoh : Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake. 2. Straight Revivalism Pembangkitan kembali langgam neo-klasik ke dalam bangunan yang bersifat monumental dengan irama komposisi yang berulang dan simetris. Contoh : Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario Botta. 4
  • 5. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ 3. Neo-Vernacularism Menghidupkan kembali suasana atau elemen tradisional dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan lokal. Contoh : Darbourne & Darke, Joseph Esherick, Aldo van Eyck. 4. Contextualism (Urbanist + Ad Hoc) Memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan sehingga didapatkan komposisi lingkungan yang serasi. Aliran ini sering juga disebut dengan Urbanism. Contoh : Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling. 5. Metaphor & Metaphisical Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) ke dalam bentuk bangunan. Contoh : Stanley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama. 6. Post-Modern Space Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Contoh : Peter Eisenman, Robert Stern, Charles Moore, Kohn, Pederson-Fox. 5. Penutup Arsitektur Post-Modern mempunyai dua muka yang berbeda yang masing-masing mempunyai arti (dual-coding atau mixture of meaning). Ia mewakili dua kutub yang berbeda : kaum populis dan elitis, Romantic dan Modernist, yang mempunyai dua bahasa yang berbeda dan masing-masing berbicara mengenai soal yang berbeda pula. Melalui unsur komunikasi dalam Arsitektur post-modern arsitek menjadi lebih dekat dengan konteks geografis dan budaya setempat sehingga masyarakat tidak merasa asing dengan lingkungan binaannya sendiri. Daftar Pustaka Gideon, S, Space, Time, and Architecture, Harvard University Press, Cambridge, 1982. Jenks, Charles, The Language of Post-Modern Architecture, Rizolli, New York, 1984. Simon and Schuster, The Pocket Guide to Architecture, Mitchell Beazly Publisher Ltd., New York, 1980. 5
  • 6. source > http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ Stern, Robert, The Doubles of Post-Modern, dalam buku Beyond the Modern Movement, MIT Press, Cambridge, 1980. Sukada, Budi, Analisis Komposisi Formal Arsitektur Post-Modern, Seminar FTUI-Depok, Jakarta, 1988. Trachtenberg dan Hyman, Architecture from Prehistory to Post-Modernism, Harry Abrams Inc., New York, 1986. 6