Menghitung function point digunakan untuk memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan dalam suatu proyek. Terdiri dari 5 komponen yang diberi bobot, yaitu: input user, output user, inquiries user, file, dan interface eksternal. Bobot-bobot tersebut digunakan untuk menghitung crude function points (CFP). CFP kemudian dikalikan dengan adjustment factor berdasarkan kompleksitas proyek untuk menentukan total function points (FP). Contoh kasus menghitung FP unt
1. Menghitung Function Point
Pengertian
Function point adalahsalahsatumetodeuntukmelakukanperkiraanterhadapsumberdaya yang
digunakandalamproyek yang diantaranyajumlahtimpengembang, jumlah developer yang dibutuhkan,
jumlahbahasapemrograman yang digunakan, dsb. Secarasingkatcaramenghitung functional point
adalahsebagaiberikut :
Figure 1. Menghitung function points
Lalubagaimanacaramenghitungnya?? Perhatikanpenjelasandibawahini :
Tahap 1
Ada 5 jeniskomponenperangkatlunak yang digunakanuntukmelakukanperhitungan CFP, diantaranya :
1) Jumlah user inputs : Berapabanyak input berbeda yang dimasukkanoleh user,
tidaktermasukmasukkanuntukpertanyaan online
2) Jumlah user outputs : berapabanyak output berbeda yang dikeluarkanolehaplikasi
3) Jumlah user inquiries : dalambentuk output yang
berbedadalambentukcetakataupundengantampilan yang berbeda
4) Jumlah files : file yang digunakandalam proses input ataupun output
5) Jumlah external interfaces : output atau input yang digunakandari hardware computer seperti
CD, Flashdisk, dll
Kemudiankelima factor tersebutakandiberikanbobotnyamasing-masingsepertigambarberikut :
Hitung jumlah
Function
points (FP)
Hitung relative
complexity
adjustment
factor (RCAF)
Hitung crude
function points
(CFP)
2. Tahap 2
Figure 2. Pembobotanuntukmelakukanperhitungan RCAF
Padaperhitungan RCAF dilakukandengancaramenghitung total bobot yang telahdiberikandari system
perangkatlunak (dalamangka 0 sampai 5) darike 14 subjek yang secarasubstansialberpengaruhdalam
system perangkatlunak.
Tahap 3
Berikutnyaadalahmenghitung CFP, setelahmendapatkan data yang dibutuhkan (padatahap 1 dantahap
2) selanjutnyamelakukanperhitungandenganmenggunakanrumussebagaiberikut :
FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
STUDI KASUS
Perusahaan X akanmelakukanimplementasi system yang bernama “Automatisasiperhitungankeuangan”.
Untukmelakukanitudibutuhkandana yang
cukupbesarkarenakompleksitasperhitungandidalamnyadanperusahaan X melakukan tender
dalamproyekini. Beberapa software house ternamatertarikuntukbergabungdalam tender ini. Salah satu
software house bernama “X Foundation” melakukananalisadenganspesifikasisebagaiberikut :
Jumlah user input :32
Jumlah user output :60
Jumlah user inquiries :24
Jumlah files :8
Jumlah external intf : 2
3. Tim proyekmengestimasikanbahwa 30% komponenmerupakan simple, 40% adalah complex, dansisanya
30% adalah average, tingkatkompleksitasyaitu 64. Berapa FP untukproyekaplikasiini?
Jawab :
Tahap 1:
Menghitung CFP yang dimasukkankedalam table berikut :
Figure 3. Tabel CFP
Tahap2 :
Mengetahui RCAF = 64, karena RCAF telahteridentifikasimakaselanjutnyalangsungmenujutahap 3
Tahap3 :
Menghitungdenganrumus yang dijelaskanpadateoriyaitu :
CFP : 686
RCAF : 64
FP = CFP x (0.65 + 0.01 x RCAF)
= 686 x (0.65 + 0.01 x 64)
= 686 x 1.29
= 884.94
Jadijumlah FP untukproyekaplikasidariperusahaan X adalah 889.95