SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 38
BAB I
                             PENDAHULUAN
       Di Indonesia terdapat 129 gunung berapi aktif salah satunya terdapat di
Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Garut yakni Gunung Papandayan. Sebelah
utara Gunung Papandayan terdapat padang savanna (eurih) yang cukup luas yang
dikenal dengan sebutan Tegal Panjang. Hal ini memotivasi kami sebagai generasi
muda yang sekaligus sebagai anggota organisasi pecinta alam SMA Negeri 1
Baleendah Arupadhatu untuk melakukan perjalanan ekspedisi tegal panjang –
papandayan.


1.1 Nama Kegiatan
   EKSPEDISI TEGAL PANJANG – PAPANDAYAN


1.2 Waktu dan Tempat
   Hari             : Jum’at s/d Minggu
   Tanggal                 : 3 – 5 Juli 2009
   Tempat                  : Tegal Panjang – Papandayan


1.3 Tujuan
   1. Merealisasikan Program kerja Organisasi Pecinta Alam SMA Negeri
       Baleendah Arupadhatu periode 2008 -2009
   2. Pemenuhan salah satu syarat penempuhan nomor anggota Organisasi
       Pecinta Alam SMA Negeri 1 Baleendah Arupadhatu
   3. Merealisasikan rancangan operesi ekspedisi tegal panjang papandayan 3-5
       juli 2009.


1.4 Bentuk Kegiatan
   Penjelajahan Gunung Hutan


1.5 Data
   Peta Topografi AMS, Judul Peta Pangalengan, Sheet 4521 III, Series T725,
   Skala 1: 50.000, Tahun 1962


                                                                              1
1.6 Informasi
      Sebelum melakukan perjalanan informasi didapat dari Sabena Bungsu
   dalam bentuk informasi lisan (cerita), mengenai Tegal Panjang (jalur tegal
   panjang) Gunung Jaya dan Gunung Kondang. Setelah melakukan perjalanan,
   informasi dicari dari sumber lain yakni internet dan buku-buku.


1.7 Struktur Tim
   Pembimbing                     : Endang Iswara
   Ketua                          : Risha Gustiani Hamzah
   Bendahara                      : Asifa Fitriani
   Komandan Operasi               : Dean Arif Lukman
   Perbekalan                     : Nani Rukmini
   Dokumentasi                    : Ryan Sofian
   Peralatan dan Perlengkapan     : Firdaus Erichson Riang


1.8 Biodata Tim


   1. Nama                        : Asifa Fitriani
      Alamat                      : Komp.Barujati No.22 Rt.01 Rw.16
                                    Kec.Ciparay Kab.Bandung
      Tempat, tanggal lahir       : Tangerang, 27 Maret 1993
      Golongan darah              :A
      Angkatan                    : Muara Senja


   2. Nama                        : Risha Gustiani Hamzah
      Alamat                      : Jalan Laswi Jelekong No.31 Rt.01 Rw.02
                                        Kec.Baleendah Kab.Bandung
      Tempat, Tanggal Lahir       : Bandung, 17 Agustus 1993
      Golongan darah              :O
      Angkatan                    : Muara Senja




                                                                             2
3. Nama                    : Nani Rukmini
   Alamat                  : Kerenceng Rt.03 Rw.11 Ds.Bojong Malaka
                            Kec.Baleendah Kab.Bandung
   Tempat, tanggal lahir   : Bandung, 26 Oktober 1992
   Golongan darah          :A
   Angkatan                : Muara Senja

4. Nama                    : Firdaus Erichson Riang
   Alamat                  : Kp.Paminggir No.34 Rt.02 Rw.11
                            Ds.Manggungharja Kec.Ciparay
                           Kab.Bandung
   Tempat, tanggal lahir   : Bandung, 16 Mei 1990
   Golongan darah          :B
   Angkatan                : Lima Belas

5. Nama                    : Ryan Sofian
   Alamat                  : Jl.Stasiun Gg.Kakatua I No.12 Rt.01 Rw.04
                            Ds.Banjaran Kec.Banjaran Kab.Bandung
   Tempat, tanggal lahir   : Bandung, 25 Februari 1990
   Golongan darah          :A
   Angkatan                : Lima Belas

6. Nama                    : Dean Arif Lukman
   Alamat                  : Kp.Citureupjati Rt.03 Rw.10 Ds.Neglasari
                            Kec.Banjaran Kab.Bandung
   Tempat, tanggal lahir   : Bandung, 19 Juli 1986
   Golongan darah          :A
   Angkatan                : Mega Belantara

7. Nama                    : Endang Iswara
   Alamat                  : Jl.Batukarut No.45 Ds.Banjaran Wetan
                            Kec.Banjaran Kab.Bandung
   Tempat, tanggal lahir   : Bandung, 15 Desember 1983
   Golongan darah          :O
   Angkatan                : Kabut Haruman


                                                                         3
1.9 Rancangan Operasi Perjalanan


  Hari,
                            Waktu                     Kegiatan                    Lokasi
 Tanggal
                            07.00        Berkumpul                             Rumah Ryan
                                                                               ( Banjaran )
                         07.00 - 0730    Persiapan Pemberangkatan             Rumah Ryan
                         07.30 - 08.30   Perjalanan Menuju Pangalengan           Terminal
                                                                                 Banjaran
   Jum’at, 3 Juli 2009




                         08.30 – 10.30   Perjalanan Pangalengan - Cibutarua      Terminal
                                                                               Pangalengan
                         10.30 – 12.00   Perjalanan menuju Tegal Panjang      Cibutarua / Kp.
                                                                               Papandayan
                         12.00 – 13.00   ISOMA                                Kebun Sayuran
                         13.00 – 17.00   Melanjutkan Perjalanan Menuju
                                                                               Hutan Rimba
                                         Tegal Panjang
                         17.00 – 18.00   Mendirikan Camp                       Tegal Panjang
                         18.00 – 20.00   ISOMA                                 Tegal Panjang
                         20.00 – 21.00   Evaluasi Kegiatan                     Tegal Panjang
                         21.00 – 05.00   Istirahat                             Tegal Panjang
                         05.00 – 05.30   Bangun Tidur (Shalat Subuh)           Tegal Panjang
                         05.30 – 08.00   Masak dan Membereskan Camp            Tegal Panjang
   Sabtu, 4 Juli 2009




                         08.00 – 09.00   Sarapan dan Packing                   Tegal Panjang
                         09.00 – 12.00   Perjalanan Manuju Pondok Saladah      Hutan Rimba
                         12.00 – 13.00   ISOMA                                 Hutan Rimba
                         13.00 – 16.00   Melanjutkan Perjalanan                Hutan Rimba
                         16.00 – 18.00   Mendirikan Camp                      Pondok Saladah
                         18.00 – 20.00   ISOMA                                Pondok Saladah
                         20.00 – 21.00   Evaliasi                             Pondok Saladah
                         21.00 – 05.00   Istirahat                            Pondok Saladah




                                                                                           4
05.00 – 05.30   Bangun Tidur (Shalat Subuh)        Pondok Saladah
                         05.30 – 08.00   Masak dan Membereskan Camp         Pondok Saladah
                         08.00 – 08.30   Sarapan                            Pondok Saladah
                         08.30 – 09.00   Packing                            Pondok Saladah
                         09.00 – 12.00   Perjalanan Menuju Parkiran Wana
   Minggu, 5 Juli 2009
                                                                            Pondok Saladah
                                         Wista Papandayan
                         12.00 – 13.00   ISOMA                                 Parkiran
                                                                             Papandayan
                         13.00 – 13.30   Parkiran Papandayan - Cisurupan      Parkiran
                                                                             Papandayan
                         13.30 – 17.30   Cisurupan - M.Toha                   Cisurupan
                         17.30 – 18.30   M.Toha - Banjaran                    M. Toha
                         18.30 – 19.30   ISOMA                               Rumah Ryan
                         19.30 – 20.00   Evaluasi Perjalanan                 Rumah Ryan
                             20.00       Pulang Kerumah Masing-Masing             -



1.10Rancangan Menu Makan
Jum’at,                  Pagi              Makanan Jadi Bawaan Dari Rumah
                         Siang             Mie + Telor
3 Juli
                         Malam             Nasi + Jamur + Pindang Tongkol
2009
Sabtu,                   Pagi              Nasi Goreng + Tempe + Dendeng
                         Siang             Mie + Telor +
4 Juli
                         Malam             Nasi + Asin + Tempe + Sarden
2009
Minggu,                  Pagi              Nasi + Dendeng + Bakso + Soun + Wortel
                         Siang             Mie + Telor
5 Juli
2009




1.11 Perkiraan Penggunaan Air
Penggunaan Air Untuk Memasak




                                                                                          5
Jumlah Memasak               Penggunan Air / 1       Jumlah Penggunaan Air
     Selama 3 Hari        X      Kali Memasak       =     Untuk Memasak
         6 kali                       1200 ml                 7.200 ml



Penggunaan Air Untuk Minum
   Jumlah          Penggunaan              Jumlah       Jumlah Penggunaan Air
   Anggota        X   Air / 1 Hari    X     Hari    =       Untuk Minum
   7 Orang             1200 ml             3 Hari             25.200 ml



Jumlah penggunaan air untuk makan dan minum
                                                    =         32.400 ml
selama 3 hari




                                     BAB II
        GAMBARAN UMUM OBJEK EKSPEDISI

2.1 Tegal Panjang




                                                                          6
Tegal Panjang adalah suatu area padang rumput yang dikelilingi oleh
hutan campuran. Sekilas Imperata cylindrica atau alang-alang mendominasi
hamparannya (kerimbunan rata-ratanya mencapai hampir 70 %).

      Tegal Panjang terletak di Pangalengan Kabupaten Garut dengan dikelilingi
gunung-gunung, diantaranya disebelah utara terdapat Gunung Kondang, di
sebelah timur Gunung Jaya, disebelah selatan tardapat Gunung Puntang dan
Gunung Papandayan.


2.2 Papandayan
   2.2.1 Keterangan Umum
   Nama Gunung Api               : Gunung Papandayan
   Nama Kawah                    : Kawah Mas, Kawah Nangklak, Kawah Manuk
   Kawah sekitar G.Papandayan              : Tegal Alun-alun dan Tegal Brungbung.


   Lokasi
   a. Administrasi                         : Kabupaten Garut, Jawa Barat
   b. Posisi Geografi                      : 7019’00" LS dan 107044'00"BT
   Ketinggian                              : a. 2665 mdpl
                                            b. 1950 m di atas dataran kota Garut.
   Kota Terdekat                 : Garut
   Tipe Gunung api                         : Strato tipe A
   Pos Pengamatan                    : Terletak pada ketinggian 1050 mdpl di
                                      kampung Pusparendeng, Desa Pakuwon,
                                      Kec.Cisurupan.




   2.2.2 Cara Pencapaian
            Kawah Mas G. Papandayan dapat dicapai dari Bandung dengan
   kendaraan bermotor melalui 2 jalan alternatif. Jalan alternatif pertama, melalui
   kota Garut (lama perjalanan sekitar 2 jam), lalu menuju Kecamatan Cisurupan
   (lama perjalanan sekitar 20 menit) dan dari sini dilanjutkan hingga Kawah
   Mas (lama perjalanan sekitar 25 menit). Jalan alternatif kedua, melalui


                                                                                    7
Pangalengan, melewati daerah perkebunan Garut Selatan (Perkebunan Sedep
dan Malabar) hingga perkebunan Cileuleuy (lama perjalanan sekitar 3 jam),
dari sini dilanjutkan menuju Kawah Mas (lama perjalanan sekitar 30 menit).


2.2.3 Demografi
       Konsentrasi pemukiman penduduk berada di sektor Timur Laut,
Tenggara dan Timur- Tenggara yakni di Kecamatan Bayongbong, Cikajang
dan Cisurupan. Sedangkan pemukiman penduduk di sektor utara, baratlaut,
barat, baratdaya dan selatan jumlahnya relatif sedikit.
       Dengan luas wilayah 3 065,19 Km², setiap Km² di Kabupaten Garut
rata-rata dihuni oleh 753 jiwa dengan sebaran yang tidak merata pada setiap
kecamatannya dan terakumulisasi di daerah perkotaan, khususnya di
kecamatan Tarogong Kidul dengan tingkat kepadatan penduduk setiap Km²
nya mencapai 4.846 jiwa sedangkan tingkat kepadatan terendah terdapat di
Kecamatan
       Berdasarkan data Depatremen Agama Kabupaten Garut pada tahun
2008, Penduduk beragama Islam sekitar 2.220.156, Katholik 1.455, Protestan
1.788, Hindu 193 dan Budha 1.289.




   2.2.4 Inventarisasi Sumber Daya Gunung Api
     a. Batuan Beku




                           ( Gambar 1. Batuan Beku )



                                                                             8
Cadangan batuan beku cukup berlimpah, berupa lava berkomposisi
andesit dan andesitbasaltik, dimanfaatkan menjadi batu belah dan batu
lempengan untuk keperluan bahan bangunan dan batu hias serta
pengerasan jalan dan pembuatan jembatan.


b. Belerang (Sulfur)




                    ( Gambar 2. Belerang / Sulfur )

Cadangan belerang (sulfur) cukup berlimpah, terutama di Kawah Mas
(puncak G.Papandayan), dipergunakan untuk pembuatan pupuk. Akses
jalan menuju Kawah Mas sudah beraspal dengan kondisi relatif baik,
kecuali antara tempat parkir dan Kawah Mas.


c. Kaolin




                        (Gambar 3. Kaolin)
Cadangan kaolin relatif sedikit, terutama terdapat di sekitar G. Walirang,
Kawah Mas dan di sebaran endapan guguran puing (debris avalanche
deposit). Biasanya dipergunakan untuk pembuatan porselin dan obat-
obatan.
e. Wisata Gunungapi
Terdapat di sekitar puncak G. Papandayan, yakni di Kawah Mas. Untuk
objek camping yang cukup representatif, adalah di sekitar Tegal Alun-
alun dan Tegal Brungbung. Panorama alam yang cukup memukau,
terdapat di sektor barat, baratlaut dan utara, terutama karena hamparan
perkebunan tehnya. Bagi penggemar hiking, dapat melakukannya



                                                                        9
melalui sektor timurlaut, yakni melalu kampung Panday, melewati Pos
   Pengamatan G, Papandayan (berposisi di kampung Pusparendeng),
   kampung Pangauban (dengan kemiringan lereng relatif kecil, yakni
   berkisar antara 5o dan 10o). Dari sini menuju puncak G.Papandayan
   sektor timurlaut melewati punggungan berkemiringan lereng antara 30o
   dan 45o. Lama perjalanan berkisar 5-6 jam


2.2.5 SEJARAH LETUSAN
   A. Data aktivitas
          Kegiatan gunungapi Papandayan yang tercatat dalam sejarah,
   yakni sejak tahun 1772 hingga tahun 1927, perinciannya adalah sebagai
   berikut1) : 1772 11-12 Agustus, terjadi letusan besar dari kawah pusat,
   awan panas yang dilontarkan memakan korban jiwa lebih kurang 2951
   orang dan menghancurkan 40 buah perkampungan. 1882 28 Mei,
   terdengar suara gemuruh terus menerus dari arah utara kampung
   Campaka Warna, diduga berasal dari G. Papandayan 1923 11 Maret,
   terjadi letusan lumpur beserta lontaran batu-batu dilontarkan hingga
   jarak 150 m. Terdapat 7 buah lubang letusan dalam Kawah Baru dan
   letusan ini didahului oleh gempa bumi yang terasa di Cisurupan. 1924 25
   Januari, Kawah Mas suhunya naik dari 364o menjadi 500o, kemudian
   terjadi letusan lumpur di Kawah Mas dan Kawah Baru. 16 Desember,
   terdengar suara gemuruh dan ledakan dari Kawah Baru, hutan di sekitar
   kawah menjadi gundul karena tertimpah bahan lontaran (batu dan
   lumpur). Bahan lontaran tersebut dilontarkan ke arah timur, dan
   lumpurnya hampir mencapai kampung Cisurupan. 1925 21 Pebruari,
   terjadi letusan lumpur pada Kawah Nangklak, disusul dengan semburan
   lumpur disertai dengan emisi gas kuat. 1926 Terjadi letusan preatik
   (mengandung lumpur dan sulfur) di Kawah Mas.
        Pada tahun 1927 Di Kawah Mas terjadi letusan preatik yang terdiri
   dari lumpur bercampur belerang. Di kawah Baru, terjadi letusan lumpur
   belerang. 1928 16-18 Februari, terjadi kenaikan temperatur di Kawah
   Mas. 1942 15-16 Agustus, Di Kawah Mas terbentuk kawah baru. 1993



                                                                       10
15 Juli, Di Kawah Baru terjadi peristiwa letusan Lumpur 1993 -
        sekarang Kegiatan G. Papandayan terbatas pada kepulan asap fumarola
        dan solfatara serta bualan Lumpur dan air panas di sekitar Kawah Mas
        dan Kawah Baru (kawah termuda G.Papandayan).
        B. Karakter Letusan
                Karakter letusan G. Papandayan, adalah berupa erupsi eksplosif
        preatomagmatik berskala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah
        endapan aliran dan jatuhan piroklastik). Secara berangsur, kekuatan
        erupsi G. Papandayan melemah dan cenderung menghasilkan erupsi
        epusif magmatik (dimanifestasikan oleh sejumlah lelehan lava
        berkomposisi andesit /andesit basaltik).
        C. Periode Letusan
                Periode letusan G. Papandayan berkisar antara 1 dan 151 tahun,
        dengan rincian berikut: setelah meletus pada tahun 1772, letusan
        berikutnya adalah tahun 1923. Setelah letusan 1923, ritme letusan
        semakin sering, yakni pada tahun 1924, 1925, dan terakhir pada tahun
        1926. Setelah tahun 1923, tidak terjadi lagi letusan dari Kawah Mas
        (kawah pusat termuda G.Papandayan)2).
        D. Tipe Letusan
                Tipe letusan G. Papandayan adalah letusan eksplosif (pada awal
        pembentukkan, dimanifestasikan dengan sejumlah endapan aliran dan
        jatuhan piroklastik) dan letusan epusif (dimanifestasikan dengan
        sejumlah leleran lava berkomposisi andesit andesit basaltik).




                                  BAB III
                PEMBAHASAN PERJALANAN

3.1 Tabel Operasi
  H       Taw           Tak           Medan           Jarak             Waktu




                                                                                11
H1      Kebun          Tegal           Bervariasi:       3,5 km         13.00 – 16.25
         wortel         Panjang         Landai,                          (3 jam 25
         (0798093-      (08007292-      menanjak dan                     menit)
         9194206)       91953088)       menurun
 H2      Tegal          Parkir          Bervariasi:       7 km           09.00 – 20.00
         panjang        Papandaya       Landai,                          (11 jam)
         (08007292 n                    menanjak dan
         -91953088 (080215-91           menurun
         )              9120)
 H3      Parkir         Pondok          Bervariasi:       2,75 km        08.00 – 10.10
         Papandaya saladah              Landai,           *(ket: pergi   (2 jam 10
         n              (080070-91      menanjak dan      – pulang       menit)
         (080215-9      8955)           menurun           total 5,5      *(ket: pergi –
         19120)                                           km)            pulang total 4
                                                                         jam 10 menit)
Ket: Taw: Titik Awal Tak: Titik Akhir


3.2 Hari pertama, 3 Juli 2009
         Tim berkumpul di kediaman rumah Ryan yang betempat di Banjaran pada
pukul 07.00 wib, kemudian briefing sampai dengan pukul 07.45 wib dan
selanjutnya mulai bergerak ke titik awal operasi tegal panjang – papandayan yaitu
Kampung Papandayan. Cara pencapaian menuju kampung papandayan yaitu naik
angkutan kota jurusan Banjaran – Pangalengan dengan waktu tempuh sekitar 60
menit yang biayanya Rp. 6.000,- / orang, alternative lain angkutan yang dapat di
gunakan adalah mikro/ Elef atau bus jurusan Bandung – Pangalengan, tim tiba di
pangalengan pada pukul 08.40 wib. Selanjutnya dari terminal Pangalengan naik




                                                                                      12
                         ( Gambar 4. Angkutan Pangalengan-Cibutarua )
mikro/ Elef jurusan pangalengan – cibutarua dengan waktu tempuh sekitar 120
menit yang biayanya Rp. 10.000,- / orang, alternatif lain yaitu angkutan desa jenis
colt jurusan pangalengan – papandayan yang biayanya Rp. 10.000,- / orang
namun angkutan ini sering kali penuh oleh penduduk setempat karena
keterbatasan kapasitas penumpang yang cukup sedikit, angkutan-angkutan ini
hanya beroperasi 1 kali dalam sehari dan jadwal berangkatnya dari terminal
pangalengan pada pukul 09.00 wib, kondisi jalan yang di lewati pada awalnya
cukup baik namun setelah melewati kampung sedep kondisi jalan rusak parah,
tim tiba di kampung cibutarua pada pukul 10.41 wib.




                         ( Gambar 5. Kampung Papandayan )

       Kemudian tim bergerak menuju kampung papandayan dengan melewati
jalan alternative yang biasa dilalui oleh penduduk setempat dengan waktu tempuh
sekitar 15 menit, dan tim tiba di kampung papandayan pada pukul 11.00 wib.




                         ( Gambar 6. Medan Perkebunan Teh )
                                                                                13
Tim melakukan orientasi medan di kampung papandayan dan selanjutnya
mengeplot titik awal pendakian di koordinat 0796423 – 9193557, vegetasi di
sekitar kawasan ini berupa perkebunan teh dan cuaca waktu itu berawan. Tim
bergerak menuju koordinat 0798155 – 9194152, medan yang di lewati berfariatif
landai, menanjak dan menurun dengan kontur berbukit-bukit, vegetasi mulai
berubah dari perkebunan teh menjadi kebun sayuran yang saat itu sedang di
tanami sayuran wortel, pohon-pohon tinggi mulai terlihat satu persatu disepanjang
kebun sayuran, cuaca masih berawan          seperti pertanda akan turunnya hujan.
Waktu menunjukan pukul 12.10 dan tim telah mencapai titik koordinat 0798155 –
9194152, di sini terdapat pondok para petani kebun sayuran yang merupakan
tempat bermukim terakhir sebelum memasuki hutan. Tim memutuskan untuk
beristirahat dan makan siang, selama mempersiapkan makan siang sebagian
angota tim melakukan sosialisasi kepada petani yang sedang berada di sekitar itu,
kami mendapatkan informasi tentang jalur menuju tegal panjang.




                     ( Gambar 7. Sosialisasi Dengan Petani Kebun )
       Sesudah makan siang        tepat pada pukul 13.00 wib Tim melanjutkan
perjalanan kembali, tak lama selepas dari perkebunan sayuran tim mulai
memasuki hutan dengan vegetasi pohon pinus dan rerumputan ilalang, medan
yang dilewati cukup menanjak, cuaca masih berawan, sekitar 30 menit mendaki
Tim tiba di punggungan dan kemudian turun kelembahan menyebrangi sungai di
koordinat 0798904 – 9194902 disini kami mengisi kembali perbekalan air, medan




                                                                              14


                        ( Gambar 8. Batas Kebun Dan Hutan )
kembali menanjak namun tidak lama berselang sekitar 15 menit mendaki medan
relatif landai dengan sesekali turun dan menanjak namun tidak terlalu curam.




       Medan yang kami lalui adalah lembahan sehingga vegetasi yang dominan
adalah pepohonan besar khas hutan hujan tropis yang ditutupi tumbuhan lumut
pertanda kelembaban yang cukup tinggi, juga terdapat tumbuhan paku (pakis
haji), teretep (bulus) dan anggrek. Akhirnya kami beristirahat di koordinat
0799704 – 9194651 untuk melaksanakan shalat dhuhur jarum jam menunjukan
pukul 14.30 wib,




                   ( Gambar 9. Medan Hutan Menuju Tegal Panjang)




                                                                               15
                              ( Gambar 10. Medan Jurang )
pada pukul 15.00 wib Tim kembali bergerak kembali dengan medan perjalanan
masih bervariatif: menanjak, menurun dan landai, kondisi cuacapun masih
barawan, tidak lama setelah kami mulai bergerak kembali kami sempat memplot
peta kembali di koordinat 0799887 – 9194803 untuk memastikan arah pergerakan
kami. Kembali kami melintasi sungai kecil dan sekitar pukul 16.25 wib Tim tiba
di Tegal Panjang dengan koordinat 0800729 – 9194802, Vegetasi langsung
berubah terhampar luas padang ilalang membuat seluruh anggota Tim terpesona
dan sejenak melepas lelah dengan menikmati suasana tegal panjang, sorepun
menjelang kegiatan pengambilan dokumentasi menjadi salah satu kegiatan favorit
sore itu. Selesai pengambilan dokumentasi sore, Tim mulai disibukan kembali
dengan tugasnya masing-masing untuk mempersiapkan camp.




                       ( Gambar 11. Savana Tegal Panjang )
       Pada pukul 19.30 wib kami makan malam dengan menu malam itu yaitu:
nasi, ayam, dan jamur crispy. Selesai makan malam pada pukul 20.00 wib hujan
mulai turun dan    kegiatan berlanjut pada evaluasi perjalanan hari pertama,
evaluasi berlangsung dari pukul 20.15 wib, hasil evaluasi hari pertama diambil
kesimpulan:
   − Perjalanan cukup lancar,



                                                                           16
− Pembuka jalur barjalan terlalu cepat sehingga anggota tim yang lain
         memerlukan tenaga lebih untuk mengikutinya, namun setelah di jelaskan
         bahwa tugas pembuka jalur adalah untuk memastikan jalurnya tepat
         sehingga tidak merepotkan anggota yang ada di belakanGunungya, dan
         anggota yang dibelakang pembuka jalur diberi kebebasan untuk
         mengambil inisiatif istirahat sendiri dengan interval waktu tidak cukup
         lama, masalah tersebut dapat diatasi,
   − Kesehatan anggota Tim: satu anggota yang bernama Nani menderita perut
         kembung (mules) namun dapat di atasi dengan meminum obat antangin
         sedangkan yang lainnya dalam kondisi sehat,
   − Perbekalan masih cukup untuk 3 hari kedepan,
   − Untuk perencanaan hari kedua: Tim akan bergerak menuju Papandayan,
         dengan bangun paling lambat pukul 06.00 wib dan mulai bergerak pada
         pukul 09.00 wib sesuai dengan perencanaan awal.
         Evaluasipun selesai pada pukul 21.10 wib dan kegiatan hari itupun ditutup
dengan acara bebas dan beristirahat.

3.2 Hari kedua, 4 Juli 2009
         Pada pukul 05.15 wib sebagian anggota Tim mulai bangun, cuaca pagi itu
berkabut namun sekitar pukul 05.50 wib kabut perlahan-lahan pergi dan mentari
pagipun mulai tampak keemasan. Kegiatan pagi itu diisi dengan pengambilan
dokumentasi kembali dilanjutkan persiapan pergerakan hari kedua dan seluruh
anggota Tim sibuk dengan tugasnya masing-masing, pada pukul 08.05 kami
makan pagi dengan menu: nasi, ayam, capcay dan gorengan tempe. Tim mulai
bergerak menuju Papandayan pada pukul 09.00 wib dengan melewati vegetasi
padang savana, dengan medan perjalanan landai, dan cuaca waktu itu cukup
cerah.




                                                                               17
                           ( Gambar 12. Camp Tegal Panjang )
Kemudian Tim memasuki hutan di koordinat 080125 – 919425 dengan
vegetasi pohon besar khas hutan hujan tropis yang juga ditutupi tumbuhan lumut,
anggrek, jawer kotok, dan pohon bambu hutan, medan yang dilewati cukup
menanjak dengan cuaca cukup cerah kami mengikuti jalur yang yang sudah ada
dengan terus berusaha berorientasi medan karena jalur yang kami lalui belum
tentu menuju Papandayan. Tim mulai kesulitan dalam orientasi medan dimana
sinyal GPS sulit untuk didapatkan sehingga kami harus dengan cermat memilih
jalur mana yang akan diambil, kamipun melanjutkan perjalanan kembali vegetasi
sepanjang perjalanan masih tetap di dominasi pohon besar khas hutan hujan tropis
sehingga sangat sulit untuk mendapatkan sinyal GPS, medan yang dilalui
bervariatif menanjak, landai dan menurun kami bergerak kebanyakan dilereng
punggungan dengan sesekali menyebrang punggungan dan lembahan.




                            ( Gambar 13. Tegal Panjang )




                                                                             18
                    ( Gambar 14. Batas Savana Dengan Hutan )
Pada pukul 12.25 wib Tim beristirahat makan siang orientasi medan masih
sulit dilakukan, selama mempersiapkan makan siang sebagian angota tim
berusaha untuk melekukan orientasi medan dengan mencari petunjuk alam berupa
puncakan ataupun punggungan dan juga sinyal GPS, akhirnya setelah sekian lama
berusaha kamipun mendapatkan sinyal GPS dan kamipun langsung memplotnya
dipeta dengan koordinat 0802256 - 9193404 Tim mulai bingung dengan posisinya
saat itu karena telah melenceng sangat jauh dari rencana jalur semula. Pada pukul
13.15 wib Tim melanjutkan perjalanan kembali masih mengikuti jalur yang sudah
ada dengan sesekali menemukan tanda tali rapia yang diikatkan di pohon, pada
pukul 14.30 wib terjadi kecelakaan yang menimpa anggota Tim yang bernama
Endang Iswara (john), jari tengah pada tangan kanannya sobek cukup dalam
tersayat golok sewaktu jatuh, sehingga      dilakukan pertolongan gawat darurat
dengan membersihkan luka dengan betadine dan menutupnya menggunakan kain
kasa yang direkatkan dengan plester dengan luka tersebut Tim memutuskan untuk
segera mengevakuasi korban ke Rumah Sakit atau PUSKESMAS terdekat namun
posisi Tim kala itu masih belum jelas karena sulitnya melakukan orientasi medan.
Perjalananpun dilanjutkan kembali, cuaca berubah waktu itu, hujan turun namun
tidak lama cuaca cerah kembali, pada pukul 15.40 wib kami dapat sinyal GPS
sehingga bisa melakukan orientasi medan dan hasil yang didapatkan waktu itu
kami telah melenceng sangat jauh dari jalur yang telah direncanakan. Tim pun
segera berembuk dengan berbagai pertimbangan diantaranya harus segera
mengevakuasi korban ke Dokter, RS atau Puskesmas terdekat, waktu yang mulai




                                                                              19


                    ( Gambar 15. Medan Hutan Menuju Papandayan )
sore saat itu, sedangkan jalur yang ada cukup membingungkan dimana jalur
terlihat bercabang. Akhirnya Tim memutuskan untuk mengambil salah satu jalur
yang mengarah ke timur dengan medan turun dengan pertimbangan kami melihat
pipa (selang) yang biasa digunakan petani untuk mengairi kebun, dan waktu yang
cukup pendek dengan fisik yang sudah terkuras. Setelah turun sekitar 15 menit
jalur tersebut berakhir di sungai, hal ini telah kami duga sebelumnya, kemudian
kami memotong kompas menyebrangi sungai merintis jalur sendiri dengan
pertimbangan jalan besar (jalan raya) yang menuju Papandayan ada di sebelah
selatan dan juga mengikuti pipa (selang) petani tadi, kemudian kami mendaki
lereng punggungan yang cukup curam, pada pukul 17.05 wib di balik ilalang dan
pepohonan kami akhirnya sampai di perkebunan sayuran milik penduduk
setempat.
        Tim memutuskan mengevakuasi korban ke Puskesmas Cisurupan dengan
diantar ojeg yang ada di perkebunan tersebut, sedangkan anggota yang lainnya
akan melanjutkan perjalanan menuju Papandayan. Sesaat setelah salah satu
anggota tim kami yang mengalami kecelakaan di evakuasi ke puskesmas untuk di
beri tindakan medis selanjutnya, sejenak kami beristirahat dan memakan makanan
ringan untuk menambah tenaga yang sudah terkuras habis. Waktu itu sekitar pkl.
18.00 wib kami melanjutkan perjalanan menuju Papandayan, kali ini jalan yang
kami tempuh adalah jalan besar beraspal. Disini kami tidak menggunakan GPS
dan alat navigasi lainnya




                                                                            20

                        ( Gambar 16. Sungai Yang Tim Lewati )
Karena jalan ini merupakan jalan yang lazim dilewati orang-orang yang
ingin berwisata ke papandayan dengan medan cukup menanjak. Hari mulai gelap,
kami pun terus berjalan dengan sesekali kendaraan bermotor melewati kami, kira-
kira pukul 20.00 kami sampai di area perkemahan Gunung Papandayan dengan
kondisi fisik yang mulai lemah, cuaca pada waktu itu cukup cerah, sejenak kami
beristirahat dan tak lama kami di sambut oleh pengelola daerah wisata
papandayan lalu kami dimintai keterangan mengenai asal, nama organisasi,
jumlah personil dan data lainnya untuk kelengkapan data pengunjung daerah
wisata papandayan . Kebetulan waktu itu tim pengelola wisata papandayan sedang
menghimpun dana untuk kegiatan semacam perbaikan dan penghijauan daerah
sekitar papandayan, kami pun memberikan sumbangan seadanya sebesar Rp.
11.000,-. Segera setelah selesai berurusan dengan para pengurus papandayan,
kami membuat camp di perkemahan           sekitar area parkiran Papandayan yang
situasi saat itu mulai terlihat banyak orang dari berbagai kota berdatangan. Tak
lama ketika kami masih membuat camp, datanglah salah satu anggota tim kami
yang sebelumnya sempat terpisah karena harus dievakuasi ke puskesmas, dengan
kondisi tangan luka yang dibalut perban. Lukanya sudah mulai membaik karena
cepat-cepat diobati dan tim pun kembali lengkap. Setelah selesai membuat camp,
kami memasak dengan porsi yang lebih dengan pertimbangan untuk mengganti
tenaga yang terkuras habis seharian, kami makan malam pada pukul 21.00 dengan
menu makan malam waktu itu nasi dengan lauknya, dendeng, asin pindang dan
tempe. Kemudian dilanjutkan evaluasi yang dimulai pukul 22.00 wib.
       Kesimpulan evaluasi hari kedua :
   − Perjalanan tidak sesuai dengan rencana dimana kami melenceng cukup
       jauh dari jalur yang sudah di rencanakan dengan perhitungan waktu awal
       (sesuai rencana: 5 jam) menjadi 10 jam, hal ini dikarenakan beberapa
       factor diantaranya; sulitnya untuk melakukan orientasi medan selama
       perjalanan dikarenakan masih lebatnya pepohonan, pergerakan tim yang



                                                                             21
menyusuri lembahan dan lereng punggungan mempersempit jangkauan
       pandangan sewaktu melakukan orientasi medan.
   − Kesehatan anggota Tim: anggota yang bernama Endang Iswara (john)
       mengalami kecelakaan tersayat golok pada jari tengah tangan kanan dan
       telah di beri penanggulangan medis pertolongan gawat darurat oleh tim
       dan selanjutnya di evakuasi ke puskesmas terdekat, dan kondisi anggota
       lainnya dalam keadaan sehat.
   − Kondisi perbekalan masih cukup untuk 2 hari kedepan.
   − Untuk perencanaan hari ketiga: Tim dibagi menjadi dua regu; regu 1
       bergerak menuju pondok saladah Papandayan dan regu 2 stand by di camp
       untuk membereskan camp dan juga mempersiapkan makan siang. Bangun
       paling lambat pukul 06.00 wib dan mulai bergerak pada pukul 09.00 wib.
        Evaluasipun selesai pada pukul 23.10 wib dan kegiatan hari itupun ditutup
dengan acara bebas dan beristirahat.


3.3 Hari ketiga, 5 Juli 2009
       Pada pukul 05.15 wib sebagian anggota Tim mulai bangun, cuaca pagi itu
cukup cerah sehingga salah satu anggota tim dapat mendokumentasikan matahari
terbit pagi itu. Kondisi kesehatan salah satu anggota tim yang bernama Asifa
Fitriani mengalami demam lalu segera meminum obat dan sekitar 2 jam kemudian
kembali sehat. Kemudian tim melakukan persiapan pergerakan hari ketiga dan
seluruh anggota tim sibuk dengan tugasnya masing-masing, pada pukul 08.00 wib
dengan sarapan makanan ringan regu 1 mulai bergerak menuju kawah dan pondok
saladah sedangkan regu 2 tinggal di camp untuk menemani anggota yang sakit,
untuk mempersiapkan makan siang dan untuk membongkar camp untuk persiapan
kembali ke Bandung.




                                                                              22

                          ( Gambar 17. Kawah Papandayan )
Medan pertama yang dilewati menuju kawah dan pondok saladah berupa
jalan yang hampir semua berbatu, terlihat di sisi kiri dan kanan tebing-tebing batu
yang menjulang tinggi dan disepanjang sisi jalan ditumbuhi pohon cantigi yang
terhampar luas.   Setelah berjalan kira-kira 200 meter, kami melewati kawah
Gunung Papandayan yang bernama Kawah Emas, Kawah ini merupakan objek
wisata utama Gunung Papandayan. Terlihat dari jauh kepulan asap yang cukup
besar muncul dari mulut kawah bahkan sepanjang daerah ini kami selalu
dikagetkan oleh letupan-letupan kecil di sekeliling kami. Di medan ini tak nampak
satupun pepohonan yang tumbuh atau hanya sekedar tumbuhan lumut pun tak ada
yang terlihat oleh kami. Berbeda dengan situasi hari sebelumnya, hari ini
perjalanan kami nampak ramai, disepanjang jalan banyak orang berlalulalang
mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu ke kawah dan pondok saladah.
Setelah melewati kawah kami kembali menemukan vegetasi pohon cantigi namun
pada plot tertentu masih pada kelimpahan yang rendah dengan tinggi pohon
sekitar 0.5 sampai 2 meter.




       Medan yang dilewati 18. Pohon Cantigi di Pondok Saladah) sesekali menurun ,
                  ( Gambar bervariasi, kadang menanjak dan

sebagian membentuk lembahan yang masih jarang ditumbuhi pohon cantigi.
Cuaca pada waktu itu sangat panas, sebelum akhirnya tiba di medan yang sangat
menanjak kami menemukan sungai kawah yang membatasi kami dengan suhunya
yang dingin. Sungai ini memiliki kedalaman rata-rata 30 cm dengan lebar sungai




                                                                                23
kira-kira 3 meter dan di sepanjang sisi sungai terhampar batu-batu kawah yang
relatif besar.




                             ( Gambar 19. Lawang Angin)

        Setelah menyebrangi sungai, kami menyusuri jalan setapak diantara
pohon-pohon cantigi yang medannya menanjak hingga akhirnya tiba di medan
yang cukup landai berupa jalan yang cukup besar dengan lebar jalan 5 meter.
Disisi kiri kami membentang tebing yang cukup tinggi yang kami duga dibalik
tebing ini pondok saladah. Di depan kami melihat tempat seperti pintu gerbang
yang akan menuju suatu tempat, yakni bernama Lawang Angin.




                           ( Gambar 20. Air di Pondok Saladah)
        Di tempat ini terdapat dataran yang cukup luas dengan kelimpahan rumput
yang cukup tinggi. Jika ditelusuri, jalan ini akan mengantarkan kami menuju
Pangalengan sehingga kami merubah jalur ke arah kiri menyusuri jalan setapak
dengan vegetasi pohon cantigi yang mencapai ketinggian kira-kira 6 meter.
Setelah berjalan 20 menit dari Lawang Angin, kami tiba di Pondok Saladah,
waktu itu jam menunjukan pukul 10.10 wib. Kawasan ini masih di dominasi



                                                                            24
pohon cantigi dengan kondisi medan yang relatif datar, beberapa plot masih
berupa padang rumput      yang cukup luas. Padang rumput ini biasa dijadikan
tempat berkemah oleh para pengunjung pondok saladah. Diantara padang rumput
ini kami banyak menemukan pohon Edelweis yang membuat tempat ini tampak
indah. Sejenak kami merebahkan diri dan beristirahat sambil menikmati
pemandangan yang ada. Setelah menyantap makanan yang kami bawa, segera
kami mendokumentasikan pemandangan Pondok Saladah dari berbagai eksposure.
Pengambilan foto didukung kondisi cuaca yang waktu itu sedang cerah.




                           ( Gambar 21. Pondok Saladah)

       Setelah berada di Pondok Saladah kira-kira 30 menit, kami pulang melalui
rute yang sama seperti rute kami berangkat hingga akhirnya tiba di camp tempat
kami bermalam pada pukul 12.10. Regu yang kebagian tugas tinggal dicamp
sudah menyiapkan makan siang
       Dari Papandayan Tim bergerak pulang menuju Banjaran Kab. Bandung
pada pukul 13.00 wib, tim naik angkutan jenis colt bak terbuka jurusan
Papandayan – Cisurupan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit yang biayanya
Rp. 7.000,- / orang, jalan menuju ke cisurupan dari papandayan cukup baik, dan
tim tiba di cisurupan pada pukul 13.30 wib.




                         ( Gambar 22. Parkiran Papandayan )
                                                                                 25
Selanjutnya dari cisurupan naik mikro/ Elef jurusan Cikajang – Bandung dengan
waktu tempuh sekitar 270 menit (4,5 jam) yang biayanya Rp. 15.000,- / orang,
angkutan tersebut melewati tol Cileunyi – Moh.Toha dan kemudian Tim turun di
Gerbang Tol. Moh.Toha, Tim tiba di Moh. Toha (Bandung) pada pukul 18.00
wib. Senjutnya dari Moh.Toha naik angkutan kota jurusan Tegalega – Banjaran
dengan waktu tempuh sekitar 60 menit yang biayanya Rp.3.500,- / orang, tim tiba
di Banjaran di kediaman rumah Ryan pada pukul 19.00 wib.




( Gambar 23. Angkutan Papandayan-Cisurupan )   ( Gambar 24. Angkutan Cisurupan-Bandung )


        Kesimpulan evaluasi hari ketiga :
    − Perubahan rencana yang dibuat pada hari kedua telah terlaksana pada hari
        ketiga.
    −    Kesehatan anggota Tim: anggota yang bernama Asifa Fitriani mengalami
        demam
    − Kondisi perbekalan masih cukup untuk 1 hari kedepan.




                                       BAB V
                     KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan




                                                                                      26
Berdasarkan hasil pembahasan perjalanan yang telah dilakukan mengenai
ekspedisi tegal panjang – papandayan, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan:
   1. Salah satu program kerja dewan pengurus organisa pecinta alam arupadatu
       SMAN 1 Baleendah yakni pelaksanaan ekspedisi anggota muda telah
       terlaksana,dengan bentuk kegiatan ekspedisi penjelajahan gunung hutan.
   2. Di harapkan dengan terlaksananya ekspedisi tegal panjang papandayan
       dan di susunnya laporan ekspedisi tegal panjang papandayan memenuhi
       syarat-syarat penempuhan nomor anggota organisasi pencinta alam
       Arupadhatu.
   3. Bahwa perjalanan Tegal Panjang – Papandayan secara garis besar berjalan
       sesuai dengan perencanaan awal. Untuk operasi tegal panjang –
       papandayan, terdapat kendala pada masalah navigasi dimana kami
       melenceng dari jalur yang telah direncanakan semula sesuai dengan
       rancangan operasi (ROP), dikarenakan kemampuan kami tentang navigasi
       dan penguasaan medan perjalanan yang masih kurang, dan juga sinyal
       Global Position System (GPS) yang sulit kami dapatkan dikarenakan
       kerapatan hutan yang masih tinggi.
   4. Terjadi kecelakaan yang cukup serius pada salah satu anggota tim,
       diakibatkan kelalaian dalam menggunakan golok tebas. Hal ini terjadi
       karena konsentrasi yang mulai kurang akibat stamina yang mulai menurun.
       Peralatan dan perlengkapan yang kami gunakan sudah mendukung
       perjalanan kami, sehingga untuk peralatan dan perlengkapan kami tidak
       ada kendala.
   5. Untuk Perbekalan yang kami bawa sudah mendukung stamina kami
       selama perjalanan, dan jumlah perbekalan yang kami bawa cukup untuk 4
       hari sedangkan perjalanan yang kami lakukan hanya memakan waktu 3
       hari.
   6. Biaya yang kami habiskan selama perjalanan sebesar Rp.543.400/- dan
       dana yang telah kami kumpulkan sebesar Rp.560.000/- sehingga
       mengalami surplus sebesar Rp16.600/-


4.2 Saran



                                                                                27
Berdasarkan hasil pembahasan perjalanan yang telah dilakukan mengenai
ekspedisi tegal panjang – papandayan, maka diajukan beberapa saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi perjalanan selanjutnya, diantaranya:
   1. Persiapan fisik, mental dan perencanaan perjalanan yang baik merupakan
       suatu hal yang penting dalam mendukung keberhasilan suatu perjalanan.
   2. Untuk kelancaran dan keamanan perjalanan kemampuan akan ilmu
       Navigasi dan penguasaan medan perjalanan yang akan ditempuh sangat
       dibutuhkan.
   3. Pengetahuan Pertolongan Gawat Darurat sangat dibutuhkan untuk
       mengatasi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi selama perjalanan, dan
       perlengkapan medis diupayakan sedemikian lengkap sesuai dengan yang
       dibutuhkan pada pertolongan gawat darurat.
   4. Peralatan dan perlengkapan disarankan selengkap mungkin disesuaikan
       dengan kebutuhan perjalanan, yang telah memenuhi prosedur keamanan.
   5. Perbekalan yang akan dibawa hendaknya mampu mendukung stamina
       selama perjalanan dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai
       dengan rencana jumlah perbekalan yang dibawa disarankan lebih dari
       yang dibutuhkan dalam rencana perjalanan.
   6. Anggaran Biaya disarankan diperhitungkan dengan sangat cermat sesuai
       dengan kebutuhan perjalanan dan dipusatkan pada satu orang.




                             DAFTAR PUSTAKA


Djaendi. 2008. Ganesa Bahan Galian. Bandung:CV.Armiko
Partowidagdo, Widjajono. 2009. Energi di Indonesia. Bandung:Development



                                                                               28
Studies Foundation
http://dgawe.indonetwork.co.id/1179014/holiday-in-paradise-at-
tegalpanjang.htm http://garutkab.go.id
http://kmpaganeshaitb.blogspot.com/2006/04/catatan-perjalanan-tegal-
        panjang.htm
http://mmlubis.multiply.com/journal/item/9/Tegalpanjang_Tempat_Ilalang_
       Bersenandung
http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/index.php?option=com_wrapper&Itemid=105
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=17741




                                  Lampiran 1
                                 Transportasi


Tabel Transportasi




                                                                          29
Alat/ Jenis
                    Waktu Tempuh             Biaya
                                                              Transportasi
    Banjaran –                                               Angkutan kota
                        60 menit        Rp. 6.000,-
   Pangalengan                                                      (colt)
  Pangalengan –
                        120 menit       Rp. 10.000,-           Mikro/ Elef
    Cibutarua
  Papandayan –
                        30 menit        Rp. 7.000,-         Colt bak terbuka
    Cisurupan
   Cisurupan -
   (moh.Toha)           270 menit       Rp. 15.000,-           Mikro/ Elef
    Bandung
 Bandung (Moh.                                               Angkutan kota
                        60 menit        Rp. 3.500,-
 Toha) – Banjaran                                                   (colt)
         Jumlah per orang                            Rp. 41.500,-
    Total (7 orang x Rp. 41.500,-)                   Rp 290.500,-




                                Lampiran 2
                            Laporan Keuangan


Tabel Keuangan
Keterangan                             Debet                 Kredit
Pemasukan :




                                                                             30
1. Iuran anggota                       Rp. 410.000,-

    2. Sumbangan Alumni                    Rp. 150.000,-

Pengeluaran :

    1. Transportasi                                          Rp. 290.500,-

    2. Perlengkapan                                          Rp. 42.000,-

    3. Perbekalan                                            Rp. 164.900,-

    4. Akomodasi                                             Rp. 35.000,-

    5. Lain – lain                                           Rp. 11.000,-

    - Sumbangan perbaikan saluran air
    Wana Wisata Gunung Papandayan
Total                                      Rp. 560.000,-     Rp. 543.400,-
Saldo Kas                                  Rp. 16.600,-




                                  Lampiran3
                         Pealatan dan perlengkapan


Tabel Peralatan
Daftar Peralatan                                     JUMLAH
A. Pribadi
- Carriel                                            1 Buah / Orang
- Mattras                                            1 Buah / Orang
- Pakaian Ganti                                      Disesuaikan kebutuhan
- Alat Makan (Piring Plastik, Gelas Plastik,         1 Buah / Orang


                                                                             31
Sendok)
- Sleeping bag                    1 Buah / Orang
- Jas Hujan / Ponco               1 Buah / Orang
- Alat Tulis                      1 Buah / Orang
- Plastik Sampah                  1 Buah / Orang
- Senter                          1 Buah / Orang
- Alat Jahit                      1 Buah / Orang
- Kaos Kaki Ganti                 1 Buah / Orang
B. Kelompok
- Tenda Dome                      1 Set
- Playsite                        1 Buah
- GPS Garmin 12 XL version 2.01   1 Buah
- Kompas Prisma (Bidik)           1 Buah
- Kompas Sunto                    1 Buah
- Kompas orientering              1 Buah
- Peta Tofografi                  1 Buah
- Proyektor                       1 Buah
- Nesting                         2 Set
- Kompor Trangia                  1 Buah
- Kompor spirtus                  1 Buah
- Wajan                           1 Buah
- Golok                           2 Buah
- Pisau                           1 Buah
- Susuk                           1 Buah
- Termos                          2 Buah
- Kompan                          4 Buah

Tabel Perlengkapan
Perlengkapan                      Keterangan
- Spirtus                         Rp.30.000
- Lilin                           Rp.9.000
- Peralatan Mandi                 (Pribadi)
- Tissu                           (Pribadi)

Tabel Perlengkapan Medis
Perlengkapan Medis                Keterangan
Betadine                          (Pribadi)
Kain Kassa                        (Pribadi)
Promag                            (Pribadi)
Diapet                            (Pribadi)
Paracetamol                       (Pribadi)
Tolak Angin                       (Pribadi)
Antangin                          Rp. 3.000




                                                   32
Lampiran 4
                                   Perbekalan
Tabel Perbekalan
               Daftar Perbekalan                 Jumlah        Harga
    1. Beras                                      8 ltr      (Pribadi)

    2. Mie Instan                                28 buah     (Pribadi)

    3. Telur ayam                                6 butir     (Pribadi)

    4. Makanan ringan                               -        Rp. 17.000

    5. Saus                                       1 pak      Rp. 4.000

    6. Asin                                       2 ons      Rp. 3.000

    7. Wortel                                    ¼ kilo      Rp. 1.500

    8. Ayam                                      1 ekor      Rp. 24.000

    9. Jamur                                      2 ons      Rp. 6.000

    10. Tempe                                   3 bungkus    Rp. 6.000

    11. Bakso                              2 bungkus kecil   Rp. 3.500

    12. Dendeng                                  2 kilo      Rp. 24.000

    13. Pindang                                  ¼ kilo      Rp. 7.000

    14. Cornet                                   2 buah      Rp. 21.000

    15. Minyak kelapa                            1.5 kilo    Rp. 12.000



                                                                          33
16. Soun                                    2 bungkus        Rp. 2.400

   17. Tepung Sajiku                           1 bungkus        Rp. 1.500

   18. Garam                                   1 bungkus        Rp.   600

   19. Coklat                                  2 bungkus        Rp. 20.000

   20. Air mineral                           3 botol 600 ml     Rp. 6.000
                           Jumlah                             Rp. 164.900,-


                                  Lampiran 5

                                 Menu Makan

Tabel Menu Makan

                                    HARI 1
Makan Pagi
Makan Siang            Nasi, Mie, Telur,
Makan Malam            Nasi, Ayam Bakar, Jamur Crispy
                                    HARI 2
Makan Pagi             Nasi, Ayam Bakar, Tempe Crispy, Capcay
Makan Siang            Nasi, Mie, Telur
Makan Malam            Nasi, Dendeng, Tempe, Asin Pindang
                                    HARI 3
Makan Pagi             Makanan ringan
Makan Siang            Nasi, Dendeng, Kornet, Bakso, Asin Pindang
Makan Malam            Bakso




                                                                              34
Lampiran 6
                               Akomodasi
1. Rumah kang Ryan Sofian
2. Bakso     @ Rp. 5.000 x 7 = Rp. 35.000




                                            35
Glosarium

Alternatif    :   Pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan
Andesit       :   Batuan Keras
Basaltic      :   Silika rendah
Belerang      :   Benda bukan logam yg berwarna kuning muda, jika dibakar
                  bernyala biru merah, asapnya berbau busuk, banyak dipakai untuk
                  bahan obat dan industri, terdapat di daerah (di kawah) gunung
                  berapi, Sulfur
Crispy        :   Renyah
Dokumentasi   :   Pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi
                  dalam bidang pengetahuan; Pemberian atau pengumpulan bukti dan
                  keterangan (spt gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan
                  referensi lain)
Dominan       :   Bersifat sangat menentukan karena kekuasaan; Pengaruh
Eksplosif     :   Mudah meledak
Emisi         :   Pancaran
Endapan       :   Sesuatu yg bercampur dng barang cair yg telah turun ke bawah dan
                  bertimbun di dasar (spt ampas kopi yg bertimbun di dasar
                  mangkuk); Bahan lepas yg mengendap dan terhampar di dasar laut,
                  danau, sungai, atau rawa
Erupsi        :   Letusan gunung api; Semburan sumber minyak dan uap panas
Evaluasi      :   Penilaian
Favorit       :   Yang diharapkan (dijagokan, diunggulkan) untuk menjadi juara
                  Kesayangan; Kegemaran
Gas           :   Zat ringan yg sifatnya spt udara (dl suhu biasa tidak menjadi cair)
Jamur         :   Jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak berbuah, berkembang
                  biak dengan spora, biasanya berbentuk payung, tumbuh di daerah
                  berair atau lembap atau batang busuk
Kaolin        :   Tanah liat lunak, halus, dan putih, terjadi dr pelapukan batuan
                  granit, dijadikan bahan untuk membuat porselen atau untuk bahan
                  campuran membuat kain tenun, kertas, karet, obat-obatan, dsb
Kompas        :   Alat untuk mengetahui arah mata angin (biasanya berbentuk spt
                  jam yg berjarum besi berani yg menunjuk arah utara dan selatan);
                  Pedoman arah
Komposisi     :   Susunan; Tata susun
Lava          :   Bahan vulkanis dalam keadaan cair yg keluar dari kepundan
                  gunung berapi; lahar
Letusan       :   Letusan yang berasal dari dapur magma yang naik ke neck (korok)
Preatik           gunung berapi dan keluar melalui rekahan yang terjadi akibat
                  tekanan yang berasal dari dapur magma.
Lumut         :   Tumbuhan hijau atau kuning kecil-kecil yang banyak tumbuh dan
                  berkelompok membentuk bantalan (hamparan) menyerupai beledu
                  pd batu, kayu, tanah, atau tembok yg lembap
Manifestasi   :   Perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat



                                                                                   36
Orientasi       : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat
                  dan benar; Pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau
                  kecenderungan;
Panorama        : Pemandangan alam yg bebas dan luas
Pengamatan      : Pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan, keadaan) orang lain;
                  Perbuatan mengamati dengan penuh; Penelitian
Periode         : Kurun waktu; Lingkaran waktu (masa):
Plester         : Perekat untuk menampal (menutup) luka dansebagainya
Posisi          : Letak; Kedudukan (orang, barang)
Preatik         : Jenis letusan yang keluar dari rekahan atau celah gunung berapi.
Puing           : Kepingan atau sisa peninggalan reruntuhan bangunan
Puskesmas       : Pusat kesehatan masyarakat
Relatif         : Tidak mutlak,
Representatif   : Dapat (cakap, tepat); Mewakili
Silika          : Bagian terbesar dari pasir dan batu pasir; Kristal
Sinyal          : Tanda isyarat (lampu merah, bunyi, larangan parkir, dsb); Tiang
                  dansebagainya yang menjadi (atau berisi) tanda isyarat
Strato Tipe A   : Tipe gunung berapi yang masih mempunyai bentuk yang sempurna
Surplus         : Jumlah yang melebihi hasil biasanya; Berkelebihan
Tropis          : Daerah tropik (sekitar khatulistiwa); Beriklim panas
Variatif        : Bersifat variasi
Vegetasi        : Kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman




                                                                                 37
38

Más contenido relacionado

Similar a EKSPEDISI TEGAL PANJANG-PAPANDAYAN

Rundown Kegiatan MPLS2022.pdf
Rundown Kegiatan MPLS2022.pdfRundown Kegiatan MPLS2022.pdf
Rundown Kegiatan MPLS2022.pdfssuser4270ad
 
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dpl
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dplPreparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dpl
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dplDwi Nanta Priharto
 
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docx
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docxproposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docx
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docxHeriWibowo38
 

Similar a EKSPEDISI TEGAL PANJANG-PAPANDAYAN (8)

Rundown Kegiatan MPLS2022.pdf
Rundown Kegiatan MPLS2022.pdfRundown Kegiatan MPLS2022.pdf
Rundown Kegiatan MPLS2022.pdf
 
Jadwal mos-2013-2014
Jadwal mos-2013-2014Jadwal mos-2013-2014
Jadwal mos-2013-2014
 
Surat pemberdayaan kesejahteraan keluargan
Surat pemberdayaan kesejahteraan keluarganSurat pemberdayaan kesejahteraan keluargan
Surat pemberdayaan kesejahteraan keluargan
 
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dpl
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dplPreparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dpl
Preparation to Trekking Mt. Rinjani 3726m dpl
 
p3w.pptx
p3w.pptxp3w.pptx
p3w.pptx
 
PTPN
PTPNPTPN
PTPN
 
ULTAH.docx
ULTAH.docxULTAH.docx
ULTAH.docx
 
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docx
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docxproposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docx
proposal-kegiatan-pramuka-penegakdocx.docx
 

EKSPEDISI TEGAL PANJANG-PAPANDAYAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia terdapat 129 gunung berapi aktif salah satunya terdapat di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Garut yakni Gunung Papandayan. Sebelah utara Gunung Papandayan terdapat padang savanna (eurih) yang cukup luas yang dikenal dengan sebutan Tegal Panjang. Hal ini memotivasi kami sebagai generasi muda yang sekaligus sebagai anggota organisasi pecinta alam SMA Negeri 1 Baleendah Arupadhatu untuk melakukan perjalanan ekspedisi tegal panjang – papandayan. 1.1 Nama Kegiatan EKSPEDISI TEGAL PANJANG – PAPANDAYAN 1.2 Waktu dan Tempat Hari : Jum’at s/d Minggu Tanggal : 3 – 5 Juli 2009 Tempat : Tegal Panjang – Papandayan 1.3 Tujuan 1. Merealisasikan Program kerja Organisasi Pecinta Alam SMA Negeri Baleendah Arupadhatu periode 2008 -2009 2. Pemenuhan salah satu syarat penempuhan nomor anggota Organisasi Pecinta Alam SMA Negeri 1 Baleendah Arupadhatu 3. Merealisasikan rancangan operesi ekspedisi tegal panjang papandayan 3-5 juli 2009. 1.4 Bentuk Kegiatan Penjelajahan Gunung Hutan 1.5 Data Peta Topografi AMS, Judul Peta Pangalengan, Sheet 4521 III, Series T725, Skala 1: 50.000, Tahun 1962 1
  • 2. 1.6 Informasi Sebelum melakukan perjalanan informasi didapat dari Sabena Bungsu dalam bentuk informasi lisan (cerita), mengenai Tegal Panjang (jalur tegal panjang) Gunung Jaya dan Gunung Kondang. Setelah melakukan perjalanan, informasi dicari dari sumber lain yakni internet dan buku-buku. 1.7 Struktur Tim Pembimbing : Endang Iswara Ketua : Risha Gustiani Hamzah Bendahara : Asifa Fitriani Komandan Operasi : Dean Arif Lukman Perbekalan : Nani Rukmini Dokumentasi : Ryan Sofian Peralatan dan Perlengkapan : Firdaus Erichson Riang 1.8 Biodata Tim 1. Nama : Asifa Fitriani Alamat : Komp.Barujati No.22 Rt.01 Rw.16 Kec.Ciparay Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 27 Maret 1993 Golongan darah :A Angkatan : Muara Senja 2. Nama : Risha Gustiani Hamzah Alamat : Jalan Laswi Jelekong No.31 Rt.01 Rw.02 Kec.Baleendah Kab.Bandung Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 17 Agustus 1993 Golongan darah :O Angkatan : Muara Senja 2
  • 3. 3. Nama : Nani Rukmini Alamat : Kerenceng Rt.03 Rw.11 Ds.Bojong Malaka Kec.Baleendah Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Bandung, 26 Oktober 1992 Golongan darah :A Angkatan : Muara Senja 4. Nama : Firdaus Erichson Riang Alamat : Kp.Paminggir No.34 Rt.02 Rw.11 Ds.Manggungharja Kec.Ciparay Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Bandung, 16 Mei 1990 Golongan darah :B Angkatan : Lima Belas 5. Nama : Ryan Sofian Alamat : Jl.Stasiun Gg.Kakatua I No.12 Rt.01 Rw.04 Ds.Banjaran Kec.Banjaran Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Bandung, 25 Februari 1990 Golongan darah :A Angkatan : Lima Belas 6. Nama : Dean Arif Lukman Alamat : Kp.Citureupjati Rt.03 Rw.10 Ds.Neglasari Kec.Banjaran Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Bandung, 19 Juli 1986 Golongan darah :A Angkatan : Mega Belantara 7. Nama : Endang Iswara Alamat : Jl.Batukarut No.45 Ds.Banjaran Wetan Kec.Banjaran Kab.Bandung Tempat, tanggal lahir : Bandung, 15 Desember 1983 Golongan darah :O Angkatan : Kabut Haruman 3
  • 4. 1.9 Rancangan Operasi Perjalanan Hari, Waktu Kegiatan Lokasi Tanggal 07.00 Berkumpul Rumah Ryan ( Banjaran ) 07.00 - 0730 Persiapan Pemberangkatan Rumah Ryan 07.30 - 08.30 Perjalanan Menuju Pangalengan Terminal Banjaran Jum’at, 3 Juli 2009 08.30 – 10.30 Perjalanan Pangalengan - Cibutarua Terminal Pangalengan 10.30 – 12.00 Perjalanan menuju Tegal Panjang Cibutarua / Kp. Papandayan 12.00 – 13.00 ISOMA Kebun Sayuran 13.00 – 17.00 Melanjutkan Perjalanan Menuju Hutan Rimba Tegal Panjang 17.00 – 18.00 Mendirikan Camp Tegal Panjang 18.00 – 20.00 ISOMA Tegal Panjang 20.00 – 21.00 Evaluasi Kegiatan Tegal Panjang 21.00 – 05.00 Istirahat Tegal Panjang 05.00 – 05.30 Bangun Tidur (Shalat Subuh) Tegal Panjang 05.30 – 08.00 Masak dan Membereskan Camp Tegal Panjang Sabtu, 4 Juli 2009 08.00 – 09.00 Sarapan dan Packing Tegal Panjang 09.00 – 12.00 Perjalanan Manuju Pondok Saladah Hutan Rimba 12.00 – 13.00 ISOMA Hutan Rimba 13.00 – 16.00 Melanjutkan Perjalanan Hutan Rimba 16.00 – 18.00 Mendirikan Camp Pondok Saladah 18.00 – 20.00 ISOMA Pondok Saladah 20.00 – 21.00 Evaliasi Pondok Saladah 21.00 – 05.00 Istirahat Pondok Saladah 4
  • 5. 05.00 – 05.30 Bangun Tidur (Shalat Subuh) Pondok Saladah 05.30 – 08.00 Masak dan Membereskan Camp Pondok Saladah 08.00 – 08.30 Sarapan Pondok Saladah 08.30 – 09.00 Packing Pondok Saladah 09.00 – 12.00 Perjalanan Menuju Parkiran Wana Minggu, 5 Juli 2009 Pondok Saladah Wista Papandayan 12.00 – 13.00 ISOMA Parkiran Papandayan 13.00 – 13.30 Parkiran Papandayan - Cisurupan Parkiran Papandayan 13.30 – 17.30 Cisurupan - M.Toha Cisurupan 17.30 – 18.30 M.Toha - Banjaran M. Toha 18.30 – 19.30 ISOMA Rumah Ryan 19.30 – 20.00 Evaluasi Perjalanan Rumah Ryan 20.00 Pulang Kerumah Masing-Masing - 1.10Rancangan Menu Makan Jum’at, Pagi Makanan Jadi Bawaan Dari Rumah Siang Mie + Telor 3 Juli Malam Nasi + Jamur + Pindang Tongkol 2009 Sabtu, Pagi Nasi Goreng + Tempe + Dendeng Siang Mie + Telor + 4 Juli Malam Nasi + Asin + Tempe + Sarden 2009 Minggu, Pagi Nasi + Dendeng + Bakso + Soun + Wortel Siang Mie + Telor 5 Juli 2009 1.11 Perkiraan Penggunaan Air Penggunaan Air Untuk Memasak 5
  • 6. Jumlah Memasak Penggunan Air / 1 Jumlah Penggunaan Air Selama 3 Hari X Kali Memasak = Untuk Memasak 6 kali 1200 ml 7.200 ml Penggunaan Air Untuk Minum Jumlah Penggunaan Jumlah Jumlah Penggunaan Air Anggota X Air / 1 Hari X Hari = Untuk Minum 7 Orang 1200 ml 3 Hari 25.200 ml Jumlah penggunaan air untuk makan dan minum = 32.400 ml selama 3 hari BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK EKSPEDISI 2.1 Tegal Panjang 6
  • 7. Tegal Panjang adalah suatu area padang rumput yang dikelilingi oleh hutan campuran. Sekilas Imperata cylindrica atau alang-alang mendominasi hamparannya (kerimbunan rata-ratanya mencapai hampir 70 %). Tegal Panjang terletak di Pangalengan Kabupaten Garut dengan dikelilingi gunung-gunung, diantaranya disebelah utara terdapat Gunung Kondang, di sebelah timur Gunung Jaya, disebelah selatan tardapat Gunung Puntang dan Gunung Papandayan. 2.2 Papandayan 2.2.1 Keterangan Umum Nama Gunung Api : Gunung Papandayan Nama Kawah : Kawah Mas, Kawah Nangklak, Kawah Manuk Kawah sekitar G.Papandayan : Tegal Alun-alun dan Tegal Brungbung. Lokasi a. Administrasi : Kabupaten Garut, Jawa Barat b. Posisi Geografi : 7019’00" LS dan 107044'00"BT Ketinggian : a. 2665 mdpl b. 1950 m di atas dataran kota Garut. Kota Terdekat : Garut Tipe Gunung api : Strato tipe A Pos Pengamatan : Terletak pada ketinggian 1050 mdpl di kampung Pusparendeng, Desa Pakuwon, Kec.Cisurupan. 2.2.2 Cara Pencapaian Kawah Mas G. Papandayan dapat dicapai dari Bandung dengan kendaraan bermotor melalui 2 jalan alternatif. Jalan alternatif pertama, melalui kota Garut (lama perjalanan sekitar 2 jam), lalu menuju Kecamatan Cisurupan (lama perjalanan sekitar 20 menit) dan dari sini dilanjutkan hingga Kawah Mas (lama perjalanan sekitar 25 menit). Jalan alternatif kedua, melalui 7
  • 8. Pangalengan, melewati daerah perkebunan Garut Selatan (Perkebunan Sedep dan Malabar) hingga perkebunan Cileuleuy (lama perjalanan sekitar 3 jam), dari sini dilanjutkan menuju Kawah Mas (lama perjalanan sekitar 30 menit). 2.2.3 Demografi Konsentrasi pemukiman penduduk berada di sektor Timur Laut, Tenggara dan Timur- Tenggara yakni di Kecamatan Bayongbong, Cikajang dan Cisurupan. Sedangkan pemukiman penduduk di sektor utara, baratlaut, barat, baratdaya dan selatan jumlahnya relatif sedikit. Dengan luas wilayah 3 065,19 Km², setiap Km² di Kabupaten Garut rata-rata dihuni oleh 753 jiwa dengan sebaran yang tidak merata pada setiap kecamatannya dan terakumulisasi di daerah perkotaan, khususnya di kecamatan Tarogong Kidul dengan tingkat kepadatan penduduk setiap Km² nya mencapai 4.846 jiwa sedangkan tingkat kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Berdasarkan data Depatremen Agama Kabupaten Garut pada tahun 2008, Penduduk beragama Islam sekitar 2.220.156, Katholik 1.455, Protestan 1.788, Hindu 193 dan Budha 1.289. 2.2.4 Inventarisasi Sumber Daya Gunung Api a. Batuan Beku ( Gambar 1. Batuan Beku ) 8
  • 9. Cadangan batuan beku cukup berlimpah, berupa lava berkomposisi andesit dan andesitbasaltik, dimanfaatkan menjadi batu belah dan batu lempengan untuk keperluan bahan bangunan dan batu hias serta pengerasan jalan dan pembuatan jembatan. b. Belerang (Sulfur) ( Gambar 2. Belerang / Sulfur ) Cadangan belerang (sulfur) cukup berlimpah, terutama di Kawah Mas (puncak G.Papandayan), dipergunakan untuk pembuatan pupuk. Akses jalan menuju Kawah Mas sudah beraspal dengan kondisi relatif baik, kecuali antara tempat parkir dan Kawah Mas. c. Kaolin (Gambar 3. Kaolin) Cadangan kaolin relatif sedikit, terutama terdapat di sekitar G. Walirang, Kawah Mas dan di sebaran endapan guguran puing (debris avalanche deposit). Biasanya dipergunakan untuk pembuatan porselin dan obat- obatan. e. Wisata Gunungapi Terdapat di sekitar puncak G. Papandayan, yakni di Kawah Mas. Untuk objek camping yang cukup representatif, adalah di sekitar Tegal Alun- alun dan Tegal Brungbung. Panorama alam yang cukup memukau, terdapat di sektor barat, baratlaut dan utara, terutama karena hamparan perkebunan tehnya. Bagi penggemar hiking, dapat melakukannya 9
  • 10. melalui sektor timurlaut, yakni melalu kampung Panday, melewati Pos Pengamatan G, Papandayan (berposisi di kampung Pusparendeng), kampung Pangauban (dengan kemiringan lereng relatif kecil, yakni berkisar antara 5o dan 10o). Dari sini menuju puncak G.Papandayan sektor timurlaut melewati punggungan berkemiringan lereng antara 30o dan 45o. Lama perjalanan berkisar 5-6 jam 2.2.5 SEJARAH LETUSAN A. Data aktivitas Kegiatan gunungapi Papandayan yang tercatat dalam sejarah, yakni sejak tahun 1772 hingga tahun 1927, perinciannya adalah sebagai berikut1) : 1772 11-12 Agustus, terjadi letusan besar dari kawah pusat, awan panas yang dilontarkan memakan korban jiwa lebih kurang 2951 orang dan menghancurkan 40 buah perkampungan. 1882 28 Mei, terdengar suara gemuruh terus menerus dari arah utara kampung Campaka Warna, diduga berasal dari G. Papandayan 1923 11 Maret, terjadi letusan lumpur beserta lontaran batu-batu dilontarkan hingga jarak 150 m. Terdapat 7 buah lubang letusan dalam Kawah Baru dan letusan ini didahului oleh gempa bumi yang terasa di Cisurupan. 1924 25 Januari, Kawah Mas suhunya naik dari 364o menjadi 500o, kemudian terjadi letusan lumpur di Kawah Mas dan Kawah Baru. 16 Desember, terdengar suara gemuruh dan ledakan dari Kawah Baru, hutan di sekitar kawah menjadi gundul karena tertimpah bahan lontaran (batu dan lumpur). Bahan lontaran tersebut dilontarkan ke arah timur, dan lumpurnya hampir mencapai kampung Cisurupan. 1925 21 Pebruari, terjadi letusan lumpur pada Kawah Nangklak, disusul dengan semburan lumpur disertai dengan emisi gas kuat. 1926 Terjadi letusan preatik (mengandung lumpur dan sulfur) di Kawah Mas. Pada tahun 1927 Di Kawah Mas terjadi letusan preatik yang terdiri dari lumpur bercampur belerang. Di kawah Baru, terjadi letusan lumpur belerang. 1928 16-18 Februari, terjadi kenaikan temperatur di Kawah Mas. 1942 15-16 Agustus, Di Kawah Mas terbentuk kawah baru. 1993 10
  • 11. 15 Juli, Di Kawah Baru terjadi peristiwa letusan Lumpur 1993 - sekarang Kegiatan G. Papandayan terbatas pada kepulan asap fumarola dan solfatara serta bualan Lumpur dan air panas di sekitar Kawah Mas dan Kawah Baru (kawah termuda G.Papandayan). B. Karakter Letusan Karakter letusan G. Papandayan, adalah berupa erupsi eksplosif preatomagmatik berskala menengah (dimanifestasikan oleh sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik). Secara berangsur, kekuatan erupsi G. Papandayan melemah dan cenderung menghasilkan erupsi epusif magmatik (dimanifestasikan oleh sejumlah lelehan lava berkomposisi andesit /andesit basaltik). C. Periode Letusan Periode letusan G. Papandayan berkisar antara 1 dan 151 tahun, dengan rincian berikut: setelah meletus pada tahun 1772, letusan berikutnya adalah tahun 1923. Setelah letusan 1923, ritme letusan semakin sering, yakni pada tahun 1924, 1925, dan terakhir pada tahun 1926. Setelah tahun 1923, tidak terjadi lagi letusan dari Kawah Mas (kawah pusat termuda G.Papandayan)2). D. Tipe Letusan Tipe letusan G. Papandayan adalah letusan eksplosif (pada awal pembentukkan, dimanifestasikan dengan sejumlah endapan aliran dan jatuhan piroklastik) dan letusan epusif (dimanifestasikan dengan sejumlah leleran lava berkomposisi andesit andesit basaltik). BAB III PEMBAHASAN PERJALANAN 3.1 Tabel Operasi H Taw Tak Medan Jarak Waktu 11
  • 12. H1 Kebun Tegal Bervariasi: 3,5 km 13.00 – 16.25 wortel Panjang Landai, (3 jam 25 (0798093- (08007292- menanjak dan menit) 9194206) 91953088) menurun H2 Tegal Parkir Bervariasi: 7 km 09.00 – 20.00 panjang Papandaya Landai, (11 jam) (08007292 n menanjak dan -91953088 (080215-91 menurun ) 9120) H3 Parkir Pondok Bervariasi: 2,75 km 08.00 – 10.10 Papandaya saladah Landai, *(ket: pergi (2 jam 10 n (080070-91 menanjak dan – pulang menit) (080215-9 8955) menurun total 5,5 *(ket: pergi – 19120) km) pulang total 4 jam 10 menit) Ket: Taw: Titik Awal Tak: Titik Akhir 3.2 Hari pertama, 3 Juli 2009 Tim berkumpul di kediaman rumah Ryan yang betempat di Banjaran pada pukul 07.00 wib, kemudian briefing sampai dengan pukul 07.45 wib dan selanjutnya mulai bergerak ke titik awal operasi tegal panjang – papandayan yaitu Kampung Papandayan. Cara pencapaian menuju kampung papandayan yaitu naik angkutan kota jurusan Banjaran – Pangalengan dengan waktu tempuh sekitar 60 menit yang biayanya Rp. 6.000,- / orang, alternative lain angkutan yang dapat di gunakan adalah mikro/ Elef atau bus jurusan Bandung – Pangalengan, tim tiba di pangalengan pada pukul 08.40 wib. Selanjutnya dari terminal Pangalengan naik 12 ( Gambar 4. Angkutan Pangalengan-Cibutarua )
  • 13. mikro/ Elef jurusan pangalengan – cibutarua dengan waktu tempuh sekitar 120 menit yang biayanya Rp. 10.000,- / orang, alternatif lain yaitu angkutan desa jenis colt jurusan pangalengan – papandayan yang biayanya Rp. 10.000,- / orang namun angkutan ini sering kali penuh oleh penduduk setempat karena keterbatasan kapasitas penumpang yang cukup sedikit, angkutan-angkutan ini hanya beroperasi 1 kali dalam sehari dan jadwal berangkatnya dari terminal pangalengan pada pukul 09.00 wib, kondisi jalan yang di lewati pada awalnya cukup baik namun setelah melewati kampung sedep kondisi jalan rusak parah, tim tiba di kampung cibutarua pada pukul 10.41 wib. ( Gambar 5. Kampung Papandayan ) Kemudian tim bergerak menuju kampung papandayan dengan melewati jalan alternative yang biasa dilalui oleh penduduk setempat dengan waktu tempuh sekitar 15 menit, dan tim tiba di kampung papandayan pada pukul 11.00 wib. ( Gambar 6. Medan Perkebunan Teh ) 13
  • 14. Tim melakukan orientasi medan di kampung papandayan dan selanjutnya mengeplot titik awal pendakian di koordinat 0796423 – 9193557, vegetasi di sekitar kawasan ini berupa perkebunan teh dan cuaca waktu itu berawan. Tim bergerak menuju koordinat 0798155 – 9194152, medan yang di lewati berfariatif landai, menanjak dan menurun dengan kontur berbukit-bukit, vegetasi mulai berubah dari perkebunan teh menjadi kebun sayuran yang saat itu sedang di tanami sayuran wortel, pohon-pohon tinggi mulai terlihat satu persatu disepanjang kebun sayuran, cuaca masih berawan seperti pertanda akan turunnya hujan. Waktu menunjukan pukul 12.10 dan tim telah mencapai titik koordinat 0798155 – 9194152, di sini terdapat pondok para petani kebun sayuran yang merupakan tempat bermukim terakhir sebelum memasuki hutan. Tim memutuskan untuk beristirahat dan makan siang, selama mempersiapkan makan siang sebagian angota tim melakukan sosialisasi kepada petani yang sedang berada di sekitar itu, kami mendapatkan informasi tentang jalur menuju tegal panjang. ( Gambar 7. Sosialisasi Dengan Petani Kebun ) Sesudah makan siang tepat pada pukul 13.00 wib Tim melanjutkan perjalanan kembali, tak lama selepas dari perkebunan sayuran tim mulai memasuki hutan dengan vegetasi pohon pinus dan rerumputan ilalang, medan yang dilewati cukup menanjak, cuaca masih berawan, sekitar 30 menit mendaki Tim tiba di punggungan dan kemudian turun kelembahan menyebrangi sungai di koordinat 0798904 – 9194902 disini kami mengisi kembali perbekalan air, medan 14 ( Gambar 8. Batas Kebun Dan Hutan )
  • 15. kembali menanjak namun tidak lama berselang sekitar 15 menit mendaki medan relatif landai dengan sesekali turun dan menanjak namun tidak terlalu curam. Medan yang kami lalui adalah lembahan sehingga vegetasi yang dominan adalah pepohonan besar khas hutan hujan tropis yang ditutupi tumbuhan lumut pertanda kelembaban yang cukup tinggi, juga terdapat tumbuhan paku (pakis haji), teretep (bulus) dan anggrek. Akhirnya kami beristirahat di koordinat 0799704 – 9194651 untuk melaksanakan shalat dhuhur jarum jam menunjukan pukul 14.30 wib, ( Gambar 9. Medan Hutan Menuju Tegal Panjang) 15 ( Gambar 10. Medan Jurang )
  • 16. pada pukul 15.00 wib Tim kembali bergerak kembali dengan medan perjalanan masih bervariatif: menanjak, menurun dan landai, kondisi cuacapun masih barawan, tidak lama setelah kami mulai bergerak kembali kami sempat memplot peta kembali di koordinat 0799887 – 9194803 untuk memastikan arah pergerakan kami. Kembali kami melintasi sungai kecil dan sekitar pukul 16.25 wib Tim tiba di Tegal Panjang dengan koordinat 0800729 – 9194802, Vegetasi langsung berubah terhampar luas padang ilalang membuat seluruh anggota Tim terpesona dan sejenak melepas lelah dengan menikmati suasana tegal panjang, sorepun menjelang kegiatan pengambilan dokumentasi menjadi salah satu kegiatan favorit sore itu. Selesai pengambilan dokumentasi sore, Tim mulai disibukan kembali dengan tugasnya masing-masing untuk mempersiapkan camp. ( Gambar 11. Savana Tegal Panjang ) Pada pukul 19.30 wib kami makan malam dengan menu malam itu yaitu: nasi, ayam, dan jamur crispy. Selesai makan malam pada pukul 20.00 wib hujan mulai turun dan kegiatan berlanjut pada evaluasi perjalanan hari pertama, evaluasi berlangsung dari pukul 20.15 wib, hasil evaluasi hari pertama diambil kesimpulan: − Perjalanan cukup lancar, 16
  • 17. − Pembuka jalur barjalan terlalu cepat sehingga anggota tim yang lain memerlukan tenaga lebih untuk mengikutinya, namun setelah di jelaskan bahwa tugas pembuka jalur adalah untuk memastikan jalurnya tepat sehingga tidak merepotkan anggota yang ada di belakanGunungya, dan anggota yang dibelakang pembuka jalur diberi kebebasan untuk mengambil inisiatif istirahat sendiri dengan interval waktu tidak cukup lama, masalah tersebut dapat diatasi, − Kesehatan anggota Tim: satu anggota yang bernama Nani menderita perut kembung (mules) namun dapat di atasi dengan meminum obat antangin sedangkan yang lainnya dalam kondisi sehat, − Perbekalan masih cukup untuk 3 hari kedepan, − Untuk perencanaan hari kedua: Tim akan bergerak menuju Papandayan, dengan bangun paling lambat pukul 06.00 wib dan mulai bergerak pada pukul 09.00 wib sesuai dengan perencanaan awal. Evaluasipun selesai pada pukul 21.10 wib dan kegiatan hari itupun ditutup dengan acara bebas dan beristirahat. 3.2 Hari kedua, 4 Juli 2009 Pada pukul 05.15 wib sebagian anggota Tim mulai bangun, cuaca pagi itu berkabut namun sekitar pukul 05.50 wib kabut perlahan-lahan pergi dan mentari pagipun mulai tampak keemasan. Kegiatan pagi itu diisi dengan pengambilan dokumentasi kembali dilanjutkan persiapan pergerakan hari kedua dan seluruh anggota Tim sibuk dengan tugasnya masing-masing, pada pukul 08.05 kami makan pagi dengan menu: nasi, ayam, capcay dan gorengan tempe. Tim mulai bergerak menuju Papandayan pada pukul 09.00 wib dengan melewati vegetasi padang savana, dengan medan perjalanan landai, dan cuaca waktu itu cukup cerah. 17 ( Gambar 12. Camp Tegal Panjang )
  • 18. Kemudian Tim memasuki hutan di koordinat 080125 – 919425 dengan vegetasi pohon besar khas hutan hujan tropis yang juga ditutupi tumbuhan lumut, anggrek, jawer kotok, dan pohon bambu hutan, medan yang dilewati cukup menanjak dengan cuaca cukup cerah kami mengikuti jalur yang yang sudah ada dengan terus berusaha berorientasi medan karena jalur yang kami lalui belum tentu menuju Papandayan. Tim mulai kesulitan dalam orientasi medan dimana sinyal GPS sulit untuk didapatkan sehingga kami harus dengan cermat memilih jalur mana yang akan diambil, kamipun melanjutkan perjalanan kembali vegetasi sepanjang perjalanan masih tetap di dominasi pohon besar khas hutan hujan tropis sehingga sangat sulit untuk mendapatkan sinyal GPS, medan yang dilalui bervariatif menanjak, landai dan menurun kami bergerak kebanyakan dilereng punggungan dengan sesekali menyebrang punggungan dan lembahan. ( Gambar 13. Tegal Panjang ) 18 ( Gambar 14. Batas Savana Dengan Hutan )
  • 19. Pada pukul 12.25 wib Tim beristirahat makan siang orientasi medan masih sulit dilakukan, selama mempersiapkan makan siang sebagian angota tim berusaha untuk melekukan orientasi medan dengan mencari petunjuk alam berupa puncakan ataupun punggungan dan juga sinyal GPS, akhirnya setelah sekian lama berusaha kamipun mendapatkan sinyal GPS dan kamipun langsung memplotnya dipeta dengan koordinat 0802256 - 9193404 Tim mulai bingung dengan posisinya saat itu karena telah melenceng sangat jauh dari rencana jalur semula. Pada pukul 13.15 wib Tim melanjutkan perjalanan kembali masih mengikuti jalur yang sudah ada dengan sesekali menemukan tanda tali rapia yang diikatkan di pohon, pada pukul 14.30 wib terjadi kecelakaan yang menimpa anggota Tim yang bernama Endang Iswara (john), jari tengah pada tangan kanannya sobek cukup dalam tersayat golok sewaktu jatuh, sehingga dilakukan pertolongan gawat darurat dengan membersihkan luka dengan betadine dan menutupnya menggunakan kain kasa yang direkatkan dengan plester dengan luka tersebut Tim memutuskan untuk segera mengevakuasi korban ke Rumah Sakit atau PUSKESMAS terdekat namun posisi Tim kala itu masih belum jelas karena sulitnya melakukan orientasi medan. Perjalananpun dilanjutkan kembali, cuaca berubah waktu itu, hujan turun namun tidak lama cuaca cerah kembali, pada pukul 15.40 wib kami dapat sinyal GPS sehingga bisa melakukan orientasi medan dan hasil yang didapatkan waktu itu kami telah melenceng sangat jauh dari jalur yang telah direncanakan. Tim pun segera berembuk dengan berbagai pertimbangan diantaranya harus segera mengevakuasi korban ke Dokter, RS atau Puskesmas terdekat, waktu yang mulai 19 ( Gambar 15. Medan Hutan Menuju Papandayan )
  • 20. sore saat itu, sedangkan jalur yang ada cukup membingungkan dimana jalur terlihat bercabang. Akhirnya Tim memutuskan untuk mengambil salah satu jalur yang mengarah ke timur dengan medan turun dengan pertimbangan kami melihat pipa (selang) yang biasa digunakan petani untuk mengairi kebun, dan waktu yang cukup pendek dengan fisik yang sudah terkuras. Setelah turun sekitar 15 menit jalur tersebut berakhir di sungai, hal ini telah kami duga sebelumnya, kemudian kami memotong kompas menyebrangi sungai merintis jalur sendiri dengan pertimbangan jalan besar (jalan raya) yang menuju Papandayan ada di sebelah selatan dan juga mengikuti pipa (selang) petani tadi, kemudian kami mendaki lereng punggungan yang cukup curam, pada pukul 17.05 wib di balik ilalang dan pepohonan kami akhirnya sampai di perkebunan sayuran milik penduduk setempat. Tim memutuskan mengevakuasi korban ke Puskesmas Cisurupan dengan diantar ojeg yang ada di perkebunan tersebut, sedangkan anggota yang lainnya akan melanjutkan perjalanan menuju Papandayan. Sesaat setelah salah satu anggota tim kami yang mengalami kecelakaan di evakuasi ke puskesmas untuk di beri tindakan medis selanjutnya, sejenak kami beristirahat dan memakan makanan ringan untuk menambah tenaga yang sudah terkuras habis. Waktu itu sekitar pkl. 18.00 wib kami melanjutkan perjalanan menuju Papandayan, kali ini jalan yang kami tempuh adalah jalan besar beraspal. Disini kami tidak menggunakan GPS dan alat navigasi lainnya 20 ( Gambar 16. Sungai Yang Tim Lewati )
  • 21. Karena jalan ini merupakan jalan yang lazim dilewati orang-orang yang ingin berwisata ke papandayan dengan medan cukup menanjak. Hari mulai gelap, kami pun terus berjalan dengan sesekali kendaraan bermotor melewati kami, kira- kira pukul 20.00 kami sampai di area perkemahan Gunung Papandayan dengan kondisi fisik yang mulai lemah, cuaca pada waktu itu cukup cerah, sejenak kami beristirahat dan tak lama kami di sambut oleh pengelola daerah wisata papandayan lalu kami dimintai keterangan mengenai asal, nama organisasi, jumlah personil dan data lainnya untuk kelengkapan data pengunjung daerah wisata papandayan . Kebetulan waktu itu tim pengelola wisata papandayan sedang menghimpun dana untuk kegiatan semacam perbaikan dan penghijauan daerah sekitar papandayan, kami pun memberikan sumbangan seadanya sebesar Rp. 11.000,-. Segera setelah selesai berurusan dengan para pengurus papandayan, kami membuat camp di perkemahan sekitar area parkiran Papandayan yang situasi saat itu mulai terlihat banyak orang dari berbagai kota berdatangan. Tak lama ketika kami masih membuat camp, datanglah salah satu anggota tim kami yang sebelumnya sempat terpisah karena harus dievakuasi ke puskesmas, dengan kondisi tangan luka yang dibalut perban. Lukanya sudah mulai membaik karena cepat-cepat diobati dan tim pun kembali lengkap. Setelah selesai membuat camp, kami memasak dengan porsi yang lebih dengan pertimbangan untuk mengganti tenaga yang terkuras habis seharian, kami makan malam pada pukul 21.00 dengan menu makan malam waktu itu nasi dengan lauknya, dendeng, asin pindang dan tempe. Kemudian dilanjutkan evaluasi yang dimulai pukul 22.00 wib. Kesimpulan evaluasi hari kedua : − Perjalanan tidak sesuai dengan rencana dimana kami melenceng cukup jauh dari jalur yang sudah di rencanakan dengan perhitungan waktu awal (sesuai rencana: 5 jam) menjadi 10 jam, hal ini dikarenakan beberapa factor diantaranya; sulitnya untuk melakukan orientasi medan selama perjalanan dikarenakan masih lebatnya pepohonan, pergerakan tim yang 21
  • 22. menyusuri lembahan dan lereng punggungan mempersempit jangkauan pandangan sewaktu melakukan orientasi medan. − Kesehatan anggota Tim: anggota yang bernama Endang Iswara (john) mengalami kecelakaan tersayat golok pada jari tengah tangan kanan dan telah di beri penanggulangan medis pertolongan gawat darurat oleh tim dan selanjutnya di evakuasi ke puskesmas terdekat, dan kondisi anggota lainnya dalam keadaan sehat. − Kondisi perbekalan masih cukup untuk 2 hari kedepan. − Untuk perencanaan hari ketiga: Tim dibagi menjadi dua regu; regu 1 bergerak menuju pondok saladah Papandayan dan regu 2 stand by di camp untuk membereskan camp dan juga mempersiapkan makan siang. Bangun paling lambat pukul 06.00 wib dan mulai bergerak pada pukul 09.00 wib. Evaluasipun selesai pada pukul 23.10 wib dan kegiatan hari itupun ditutup dengan acara bebas dan beristirahat. 3.3 Hari ketiga, 5 Juli 2009 Pada pukul 05.15 wib sebagian anggota Tim mulai bangun, cuaca pagi itu cukup cerah sehingga salah satu anggota tim dapat mendokumentasikan matahari terbit pagi itu. Kondisi kesehatan salah satu anggota tim yang bernama Asifa Fitriani mengalami demam lalu segera meminum obat dan sekitar 2 jam kemudian kembali sehat. Kemudian tim melakukan persiapan pergerakan hari ketiga dan seluruh anggota tim sibuk dengan tugasnya masing-masing, pada pukul 08.00 wib dengan sarapan makanan ringan regu 1 mulai bergerak menuju kawah dan pondok saladah sedangkan regu 2 tinggal di camp untuk menemani anggota yang sakit, untuk mempersiapkan makan siang dan untuk membongkar camp untuk persiapan kembali ke Bandung. 22 ( Gambar 17. Kawah Papandayan )
  • 23. Medan pertama yang dilewati menuju kawah dan pondok saladah berupa jalan yang hampir semua berbatu, terlihat di sisi kiri dan kanan tebing-tebing batu yang menjulang tinggi dan disepanjang sisi jalan ditumbuhi pohon cantigi yang terhampar luas. Setelah berjalan kira-kira 200 meter, kami melewati kawah Gunung Papandayan yang bernama Kawah Emas, Kawah ini merupakan objek wisata utama Gunung Papandayan. Terlihat dari jauh kepulan asap yang cukup besar muncul dari mulut kawah bahkan sepanjang daerah ini kami selalu dikagetkan oleh letupan-letupan kecil di sekeliling kami. Di medan ini tak nampak satupun pepohonan yang tumbuh atau hanya sekedar tumbuhan lumut pun tak ada yang terlihat oleh kami. Berbeda dengan situasi hari sebelumnya, hari ini perjalanan kami nampak ramai, disepanjang jalan banyak orang berlalulalang mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu ke kawah dan pondok saladah. Setelah melewati kawah kami kembali menemukan vegetasi pohon cantigi namun pada plot tertentu masih pada kelimpahan yang rendah dengan tinggi pohon sekitar 0.5 sampai 2 meter. Medan yang dilewati 18. Pohon Cantigi di Pondok Saladah) sesekali menurun , ( Gambar bervariasi, kadang menanjak dan sebagian membentuk lembahan yang masih jarang ditumbuhi pohon cantigi. Cuaca pada waktu itu sangat panas, sebelum akhirnya tiba di medan yang sangat menanjak kami menemukan sungai kawah yang membatasi kami dengan suhunya yang dingin. Sungai ini memiliki kedalaman rata-rata 30 cm dengan lebar sungai 23
  • 24. kira-kira 3 meter dan di sepanjang sisi sungai terhampar batu-batu kawah yang relatif besar. ( Gambar 19. Lawang Angin) Setelah menyebrangi sungai, kami menyusuri jalan setapak diantara pohon-pohon cantigi yang medannya menanjak hingga akhirnya tiba di medan yang cukup landai berupa jalan yang cukup besar dengan lebar jalan 5 meter. Disisi kiri kami membentang tebing yang cukup tinggi yang kami duga dibalik tebing ini pondok saladah. Di depan kami melihat tempat seperti pintu gerbang yang akan menuju suatu tempat, yakni bernama Lawang Angin. ( Gambar 20. Air di Pondok Saladah) Di tempat ini terdapat dataran yang cukup luas dengan kelimpahan rumput yang cukup tinggi. Jika ditelusuri, jalan ini akan mengantarkan kami menuju Pangalengan sehingga kami merubah jalur ke arah kiri menyusuri jalan setapak dengan vegetasi pohon cantigi yang mencapai ketinggian kira-kira 6 meter. Setelah berjalan 20 menit dari Lawang Angin, kami tiba di Pondok Saladah, waktu itu jam menunjukan pukul 10.10 wib. Kawasan ini masih di dominasi 24
  • 25. pohon cantigi dengan kondisi medan yang relatif datar, beberapa plot masih berupa padang rumput yang cukup luas. Padang rumput ini biasa dijadikan tempat berkemah oleh para pengunjung pondok saladah. Diantara padang rumput ini kami banyak menemukan pohon Edelweis yang membuat tempat ini tampak indah. Sejenak kami merebahkan diri dan beristirahat sambil menikmati pemandangan yang ada. Setelah menyantap makanan yang kami bawa, segera kami mendokumentasikan pemandangan Pondok Saladah dari berbagai eksposure. Pengambilan foto didukung kondisi cuaca yang waktu itu sedang cerah. ( Gambar 21. Pondok Saladah) Setelah berada di Pondok Saladah kira-kira 30 menit, kami pulang melalui rute yang sama seperti rute kami berangkat hingga akhirnya tiba di camp tempat kami bermalam pada pukul 12.10. Regu yang kebagian tugas tinggal dicamp sudah menyiapkan makan siang Dari Papandayan Tim bergerak pulang menuju Banjaran Kab. Bandung pada pukul 13.00 wib, tim naik angkutan jenis colt bak terbuka jurusan Papandayan – Cisurupan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit yang biayanya Rp. 7.000,- / orang, jalan menuju ke cisurupan dari papandayan cukup baik, dan tim tiba di cisurupan pada pukul 13.30 wib. ( Gambar 22. Parkiran Papandayan ) 25
  • 26. Selanjutnya dari cisurupan naik mikro/ Elef jurusan Cikajang – Bandung dengan waktu tempuh sekitar 270 menit (4,5 jam) yang biayanya Rp. 15.000,- / orang, angkutan tersebut melewati tol Cileunyi – Moh.Toha dan kemudian Tim turun di Gerbang Tol. Moh.Toha, Tim tiba di Moh. Toha (Bandung) pada pukul 18.00 wib. Senjutnya dari Moh.Toha naik angkutan kota jurusan Tegalega – Banjaran dengan waktu tempuh sekitar 60 menit yang biayanya Rp.3.500,- / orang, tim tiba di Banjaran di kediaman rumah Ryan pada pukul 19.00 wib. ( Gambar 23. Angkutan Papandayan-Cisurupan ) ( Gambar 24. Angkutan Cisurupan-Bandung ) Kesimpulan evaluasi hari ketiga : − Perubahan rencana yang dibuat pada hari kedua telah terlaksana pada hari ketiga. − Kesehatan anggota Tim: anggota yang bernama Asifa Fitriani mengalami demam − Kondisi perbekalan masih cukup untuk 1 hari kedepan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 26
  • 27. Berdasarkan hasil pembahasan perjalanan yang telah dilakukan mengenai ekspedisi tegal panjang – papandayan, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan: 1. Salah satu program kerja dewan pengurus organisa pecinta alam arupadatu SMAN 1 Baleendah yakni pelaksanaan ekspedisi anggota muda telah terlaksana,dengan bentuk kegiatan ekspedisi penjelajahan gunung hutan. 2. Di harapkan dengan terlaksananya ekspedisi tegal panjang papandayan dan di susunnya laporan ekspedisi tegal panjang papandayan memenuhi syarat-syarat penempuhan nomor anggota organisasi pencinta alam Arupadhatu. 3. Bahwa perjalanan Tegal Panjang – Papandayan secara garis besar berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Untuk operasi tegal panjang – papandayan, terdapat kendala pada masalah navigasi dimana kami melenceng dari jalur yang telah direncanakan semula sesuai dengan rancangan operasi (ROP), dikarenakan kemampuan kami tentang navigasi dan penguasaan medan perjalanan yang masih kurang, dan juga sinyal Global Position System (GPS) yang sulit kami dapatkan dikarenakan kerapatan hutan yang masih tinggi. 4. Terjadi kecelakaan yang cukup serius pada salah satu anggota tim, diakibatkan kelalaian dalam menggunakan golok tebas. Hal ini terjadi karena konsentrasi yang mulai kurang akibat stamina yang mulai menurun. Peralatan dan perlengkapan yang kami gunakan sudah mendukung perjalanan kami, sehingga untuk peralatan dan perlengkapan kami tidak ada kendala. 5. Untuk Perbekalan yang kami bawa sudah mendukung stamina kami selama perjalanan, dan jumlah perbekalan yang kami bawa cukup untuk 4 hari sedangkan perjalanan yang kami lakukan hanya memakan waktu 3 hari. 6. Biaya yang kami habiskan selama perjalanan sebesar Rp.543.400/- dan dana yang telah kami kumpulkan sebesar Rp.560.000/- sehingga mengalami surplus sebesar Rp16.600/- 4.2 Saran 27
  • 28. Berdasarkan hasil pembahasan perjalanan yang telah dilakukan mengenai ekspedisi tegal panjang – papandayan, maka diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perjalanan selanjutnya, diantaranya: 1. Persiapan fisik, mental dan perencanaan perjalanan yang baik merupakan suatu hal yang penting dalam mendukung keberhasilan suatu perjalanan. 2. Untuk kelancaran dan keamanan perjalanan kemampuan akan ilmu Navigasi dan penguasaan medan perjalanan yang akan ditempuh sangat dibutuhkan. 3. Pengetahuan Pertolongan Gawat Darurat sangat dibutuhkan untuk mengatasi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi selama perjalanan, dan perlengkapan medis diupayakan sedemikian lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan pada pertolongan gawat darurat. 4. Peralatan dan perlengkapan disarankan selengkap mungkin disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan, yang telah memenuhi prosedur keamanan. 5. Perbekalan yang akan dibawa hendaknya mampu mendukung stamina selama perjalanan dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana jumlah perbekalan yang dibawa disarankan lebih dari yang dibutuhkan dalam rencana perjalanan. 6. Anggaran Biaya disarankan diperhitungkan dengan sangat cermat sesuai dengan kebutuhan perjalanan dan dipusatkan pada satu orang. DAFTAR PUSTAKA Djaendi. 2008. Ganesa Bahan Galian. Bandung:CV.Armiko Partowidagdo, Widjajono. 2009. Energi di Indonesia. Bandung:Development 28
  • 29. Studies Foundation http://dgawe.indonetwork.co.id/1179014/holiday-in-paradise-at- tegalpanjang.htm http://garutkab.go.id http://kmpaganeshaitb.blogspot.com/2006/04/catatan-perjalanan-tegal- panjang.htm http://mmlubis.multiply.com/journal/item/9/Tegalpanjang_Tempat_Ilalang_ Bersenandung http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/index.php?option=com_wrapper&Itemid=105 http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=17741 Lampiran 1 Transportasi Tabel Transportasi 29
  • 30. Alat/ Jenis Waktu Tempuh Biaya Transportasi Banjaran – Angkutan kota 60 menit Rp. 6.000,- Pangalengan (colt) Pangalengan – 120 menit Rp. 10.000,- Mikro/ Elef Cibutarua Papandayan – 30 menit Rp. 7.000,- Colt bak terbuka Cisurupan Cisurupan - (moh.Toha) 270 menit Rp. 15.000,- Mikro/ Elef Bandung Bandung (Moh. Angkutan kota 60 menit Rp. 3.500,- Toha) – Banjaran (colt) Jumlah per orang Rp. 41.500,- Total (7 orang x Rp. 41.500,-) Rp 290.500,- Lampiran 2 Laporan Keuangan Tabel Keuangan Keterangan Debet Kredit Pemasukan : 30
  • 31. 1. Iuran anggota Rp. 410.000,- 2. Sumbangan Alumni Rp. 150.000,- Pengeluaran : 1. Transportasi Rp. 290.500,- 2. Perlengkapan Rp. 42.000,- 3. Perbekalan Rp. 164.900,- 4. Akomodasi Rp. 35.000,- 5. Lain – lain Rp. 11.000,- - Sumbangan perbaikan saluran air Wana Wisata Gunung Papandayan Total Rp. 560.000,- Rp. 543.400,- Saldo Kas Rp. 16.600,- Lampiran3 Pealatan dan perlengkapan Tabel Peralatan Daftar Peralatan JUMLAH A. Pribadi - Carriel 1 Buah / Orang - Mattras 1 Buah / Orang - Pakaian Ganti Disesuaikan kebutuhan - Alat Makan (Piring Plastik, Gelas Plastik, 1 Buah / Orang 31
  • 32. Sendok) - Sleeping bag 1 Buah / Orang - Jas Hujan / Ponco 1 Buah / Orang - Alat Tulis 1 Buah / Orang - Plastik Sampah 1 Buah / Orang - Senter 1 Buah / Orang - Alat Jahit 1 Buah / Orang - Kaos Kaki Ganti 1 Buah / Orang B. Kelompok - Tenda Dome 1 Set - Playsite 1 Buah - GPS Garmin 12 XL version 2.01 1 Buah - Kompas Prisma (Bidik) 1 Buah - Kompas Sunto 1 Buah - Kompas orientering 1 Buah - Peta Tofografi 1 Buah - Proyektor 1 Buah - Nesting 2 Set - Kompor Trangia 1 Buah - Kompor spirtus 1 Buah - Wajan 1 Buah - Golok 2 Buah - Pisau 1 Buah - Susuk 1 Buah - Termos 2 Buah - Kompan 4 Buah Tabel Perlengkapan Perlengkapan Keterangan - Spirtus Rp.30.000 - Lilin Rp.9.000 - Peralatan Mandi (Pribadi) - Tissu (Pribadi) Tabel Perlengkapan Medis Perlengkapan Medis Keterangan Betadine (Pribadi) Kain Kassa (Pribadi) Promag (Pribadi) Diapet (Pribadi) Paracetamol (Pribadi) Tolak Angin (Pribadi) Antangin Rp. 3.000 32
  • 33. Lampiran 4 Perbekalan Tabel Perbekalan Daftar Perbekalan Jumlah Harga 1. Beras 8 ltr (Pribadi) 2. Mie Instan 28 buah (Pribadi) 3. Telur ayam 6 butir (Pribadi) 4. Makanan ringan - Rp. 17.000 5. Saus 1 pak Rp. 4.000 6. Asin 2 ons Rp. 3.000 7. Wortel ¼ kilo Rp. 1.500 8. Ayam 1 ekor Rp. 24.000 9. Jamur 2 ons Rp. 6.000 10. Tempe 3 bungkus Rp. 6.000 11. Bakso 2 bungkus kecil Rp. 3.500 12. Dendeng 2 kilo Rp. 24.000 13. Pindang ¼ kilo Rp. 7.000 14. Cornet 2 buah Rp. 21.000 15. Minyak kelapa 1.5 kilo Rp. 12.000 33
  • 34. 16. Soun 2 bungkus Rp. 2.400 17. Tepung Sajiku 1 bungkus Rp. 1.500 18. Garam 1 bungkus Rp. 600 19. Coklat 2 bungkus Rp. 20.000 20. Air mineral 3 botol 600 ml Rp. 6.000 Jumlah Rp. 164.900,- Lampiran 5 Menu Makan Tabel Menu Makan HARI 1 Makan Pagi Makan Siang Nasi, Mie, Telur, Makan Malam Nasi, Ayam Bakar, Jamur Crispy HARI 2 Makan Pagi Nasi, Ayam Bakar, Tempe Crispy, Capcay Makan Siang Nasi, Mie, Telur Makan Malam Nasi, Dendeng, Tempe, Asin Pindang HARI 3 Makan Pagi Makanan ringan Makan Siang Nasi, Dendeng, Kornet, Bakso, Asin Pindang Makan Malam Bakso 34
  • 35. Lampiran 6 Akomodasi 1. Rumah kang Ryan Sofian 2. Bakso @ Rp. 5.000 x 7 = Rp. 35.000 35
  • 36. Glosarium Alternatif : Pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan Andesit : Batuan Keras Basaltic : Silika rendah Belerang : Benda bukan logam yg berwarna kuning muda, jika dibakar bernyala biru merah, asapnya berbau busuk, banyak dipakai untuk bahan obat dan industri, terdapat di daerah (di kawah) gunung berapi, Sulfur Crispy : Renyah Dokumentasi : Pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan; Pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (spt gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain) Dominan : Bersifat sangat menentukan karena kekuasaan; Pengaruh Eksplosif : Mudah meledak Emisi : Pancaran Endapan : Sesuatu yg bercampur dng barang cair yg telah turun ke bawah dan bertimbun di dasar (spt ampas kopi yg bertimbun di dasar mangkuk); Bahan lepas yg mengendap dan terhampar di dasar laut, danau, sungai, atau rawa Erupsi : Letusan gunung api; Semburan sumber minyak dan uap panas Evaluasi : Penilaian Favorit : Yang diharapkan (dijagokan, diunggulkan) untuk menjadi juara Kesayangan; Kegemaran Gas : Zat ringan yg sifatnya spt udara (dl suhu biasa tidak menjadi cair) Jamur : Jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak berbuah, berkembang biak dengan spora, biasanya berbentuk payung, tumbuh di daerah berair atau lembap atau batang busuk Kaolin : Tanah liat lunak, halus, dan putih, terjadi dr pelapukan batuan granit, dijadikan bahan untuk membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun, kertas, karet, obat-obatan, dsb Kompas : Alat untuk mengetahui arah mata angin (biasanya berbentuk spt jam yg berjarum besi berani yg menunjuk arah utara dan selatan); Pedoman arah Komposisi : Susunan; Tata susun Lava : Bahan vulkanis dalam keadaan cair yg keluar dari kepundan gunung berapi; lahar Letusan : Letusan yang berasal dari dapur magma yang naik ke neck (korok) Preatik gunung berapi dan keluar melalui rekahan yang terjadi akibat tekanan yang berasal dari dapur magma. Lumut : Tumbuhan hijau atau kuning kecil-kecil yang banyak tumbuh dan berkelompok membentuk bantalan (hamparan) menyerupai beledu pd batu, kayu, tanah, atau tembok yg lembap Manifestasi : Perwujudan sebagai suatu pernyataan perasaan atau pendapat 36
  • 37. Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar; Pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Panorama : Pemandangan alam yg bebas dan luas Pengamatan : Pengawasan terhadap perbuatan (kegiatan, keadaan) orang lain; Perbuatan mengamati dengan penuh; Penelitian Periode : Kurun waktu; Lingkaran waktu (masa): Plester : Perekat untuk menampal (menutup) luka dansebagainya Posisi : Letak; Kedudukan (orang, barang) Preatik : Jenis letusan yang keluar dari rekahan atau celah gunung berapi. Puing : Kepingan atau sisa peninggalan reruntuhan bangunan Puskesmas : Pusat kesehatan masyarakat Relatif : Tidak mutlak, Representatif : Dapat (cakap, tepat); Mewakili Silika : Bagian terbesar dari pasir dan batu pasir; Kristal Sinyal : Tanda isyarat (lampu merah, bunyi, larangan parkir, dsb); Tiang dansebagainya yang menjadi (atau berisi) tanda isyarat Strato Tipe A : Tipe gunung berapi yang masih mempunyai bentuk yang sempurna Surplus : Jumlah yang melebihi hasil biasanya; Berkelebihan Tropis : Daerah tropik (sekitar khatulistiwa); Beriklim panas Variatif : Bersifat variasi Vegetasi : Kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman 37
  • 38. 38