SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
MODUL 4

TEKNIK INSTALASI




      dosen :
   Mustari Lamma




       Pksm
fakultas teknologi industri
                                      universitas mercu buana




            4. Perancangan instalasi listrik


            4.1. Persyaratan umum


            4.1.1. Ketentuan umum
               a. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan
                   yang tersebut dalam ketentuan yang terkait.
               b. Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan
                   dalam perancangan seperti :
                      -   keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda
                      -   berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud
                          penggunaannya, serta memenuhi proteksi untuk keselamatan seperti
                          yang telah ditentukan.
               c. Sebelum melakukan perencanaan harus dilakukan penilaian (assessment) dan
                   survey lokasi.


            4.1.2. Ketentuan rancangan instalasi listrik
               •   Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik,
                   yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan suatu instalasi listrik.
               •   Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan
                   dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti dengan standar yang
                   berlaku.
               •   Rancangan instalasi listrik :
                      -   Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau
                          bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan
                          penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
                      -   Gambar instalasi listrik meliputi :




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                               Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   2
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak
                               perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya, seperti titik lampu,
                               kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain.
                           b. Rancangan       hubungan         perlengkapan    listrik    dengan      gawai
                               pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor
                               dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya,
                               yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang dari sirkit akhir.
                           c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dan PHB yang
                               bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas
                               mengenai hubungan tersebut.
                           d. Tanda ataupun diagram yang jelas mengenai setiap perlengkapan
                               listrik.
                                                      Diagram garis tunggal, yang meliputi :
                    a.   Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
                         pengenal komponennya.
                    b.   Keterangan       mengenai     jenis    dan   besar   beban       terpasang    dan
                         pembagiannya.
                    c.   Sistem pembumian.
                    d.   Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.


                   Gambar rinci yang meliputi :
                    -                                           Perkiraan ukuran fisik PHB
                    -                                           Cara pemasangan perlengkapan fisi


                   Gambar rinci yang meliputi :
                    a. Perkiraan ukuran fisik PHB
                    b. Cara pemasangan perlengkapan listrik
                    c. Cara pemasangan kabel
                    d. Cara kerja instalasi kendali.




            4.1.3. Perhitungan teknis bila diangap perlu yang meliputi antara lain :
            -                                                          Susut tegangan
            -       Perbaikan factor daya


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                               Ir. Mustari Lama M.Sc.    TEKNIK INSTALASI    3
-       Beban terpasang dan kebutuhan maksimum
            -       Arus hubung pendek dan daya hubung pendek
            -       Tingkat penerangan


            4.1.4. Tabel bahan instalasi yang meliputi :
            - Jumlah dan kenis kabel, penghantar dan perlengkapannya
            - Jumlah dan jenis perlengkapan Bantu
            - Jumlah dan jenis PHB
            - Jumlah dan jenis luminer lampu


            4.1.5. Uraian teknis yang meliputi :
            - Ketentuan tentang system proteksi
            - Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara
                pemasangannya.
            - Cara pengujian
            - Jadwal waktu pelaksanaan


            4.1.6. Perkiraan Biaya.




            4.2. Susunan umum, kendali dan proteksi
            Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit harus sedemikian rupa sehingga
            instalasi beroperasi dengan memuaskan sehubungan dengan hal-hal berikut :


            a). Pemilihan kabel dan penghantar
            b). Susunan sirkit
            c). Pengendalian sirkit dengan switching yang memadai
            d). Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek
            e). Pemilihan, perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali
            f). Pemilihan gawai proteksi arus sisa
            g). Sistem pembumian
            h). Bahaya kebakaran dan ledakan
            i). Kondisi lingkungan




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                          Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   4
4.3. Ukuran dan jenis kabel dan penghantar
            Kabel dan penghantar yang dipilih harus mempertimbangkan criteria berikut :


            1. KHA ditentukan dengan melihat jenis isolasi dan cara pemasangannya.
            2. Susut tegangan yang diperoleh dari impedansi kabel,.
            3. Kinerja pada hubung pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin
                 terjadi dan karakteristik gawai proteksi.
            4. Kekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya.


            Kemampuan hantar arus
            Setiap penghantar harus mempunyai KHA seperti yang ditentukan dalam PUIL dan tidak
            kurang dari arus yang mengalir di dalamnya.


            4.4. Penghantar netral


            Hal berikut berlaku untuk penghantar netral
            a.                                               Sirkit fase tunggal : Penghantar netral
                    suatu sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit akhir harus mempunyai
                    KHA tidak kurang dari KHA penghantar fase yang terkait.
            b.                                               Sirkit fase banyak :
                    Penghantar netral dan sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit fase
                    banyak harus mempunyai KHA tidak kurang dari arus tidak seimbang
                    maksimum.


            Susut tegangan
            Susut tegangan antar terminal konsumen dan sembarang titik dari instalsi tidak boleh
            melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar
            dari        instalasi       dialiri     arus     seperti        ditentukan      dibawah:
            Untuk sirkit utama konsumen harus sesuai dengan cara menentukan kebutuhan
            maksimum sedangkan untuk sikit akhir, kebutuhan maksimu m harus sesuai dengan
            kebutuhan maksimum sirkit akhir.


            Sambungan penghantar paralel
            Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                            Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   5
a. Luas penampang penghantar minimum harus 4 mm2.
                b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang yang sama.
                c. Penghantar harus kira-kira sama




            4.5. Susut tegangan


            Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
            melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar
            dan instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah :
                         -   Untuk sirkit utama konsumen dan sirkit cabang kebutuhan maksimum
                             harus ditentukan sesuai cara menentukan kebutuhan maksimum.
                         -   Untuk sirkit akhir, kebutuhan maksimum harus ditentukan sesuai
                             kebutuhan maksimum sirkit akhir
            Disamping itu, untuk instalasi rumah, variasi berikut digunakan untuk menentukan susut
            tegangan :
                                  a. Untuk sirkit dengan panjang jalur tidak melebihi 25 m susut
                                      tegangan disirkit akhir dapat diabaikan.
                                  b. Untuk sirkit dengan panjang jalur melebihi 25 m susut
                                      tegangannya     di   sirkit   akhir   harus   ditentukan   dengan
                                      menggunakan arus 50% dari nilai pengenal arus gawai gawai
                                      proteksi yang dipasang.


            4.6. Arus pengenal dan jenis gawai proteksi
            Gawai proteksi hqarus dipilih dengan memperhitungkan :
                         -   Jenis system pembumian
                         -   Jenis gawai
                         -   Arus pengenal gawai proteksi


            Gawai proteksi harus disediakan agar secara otomatik dapat memisahkan penghantar
            aktif dari sirkit dalam peristiwa :
                a. Arus beban lebih
                b. Arus hubung pendek
                c. Arus bocor ke bumi



PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                               Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   6
Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus kebutuhan maksimum sirkit
            yang diamankan :


            4.7. Batas Suhu


            4.8. Sambungan Penghantar Paralel
            Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :
                               a. Luas penampang penghantar minimum haru 4 mm2
                               b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang
                                    yang sama
                               c. Penghantar harus kira-kira sama panjangnya dan sedapat
                                    mungkin harus mengikuti lintasan yang sama
                               d. Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif oleh
                                    penjepit, solderan atau cara lain yang diizinkan
                               e. Kemampuan hantar arus penghantar adalah jumlah dari
                                    kemampuan hantar arus penghantar masing-masing dengan
                                    memperhitungkan       cara     pemasangannya         dan    faktor
                                    pengurangan yang berlaku.
                               f.   Luas penampang penghantar masing-masing harus cukup tahan
                                    terhadap besar arus gangguan prosfektif pada titik gangguan
                                    isolasi.


            4.9 Arus pengenal dan jenis gawai proteksi
            4.9.1. Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan :
            a. jenis sistem
            b. jenis gawai
            c. arus pengenal




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                           Ir. Mustari Lama M.Sc.     TEKNIK INSTALASI   7
Tabel 17
             Perkiraan arus pengenal, elemen lebur terbuat dari tembaga yang dilapisi timah
                  Untuk penggunaan dalam pengaman lebur semi tertutupyang dapat
                                             Dikawati kembali
                                     Arus Pengenal Elemen Lebur
                                                   (A)
                                                    6
                                                    8
                                                   10
                                                   12
                                                   16
                                                   20
                                                   25
                                                   32
                                                   40
                                                   50
                                                   63
                                                   80
                                                   100



            4.7. Pembatas arus gangguan
            Pembatas arus gangguan harus dipilih untuk membatasi arus gangguan sesaat
            hingga nilai dalam batas kemampuan perlengkapan yang diamankan, dan harus
            memperhatikan factor berikut :


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                        Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   8
g. arus hubung pendek prospektif dari system supplay
                             h. nilai   pengenal   dan    karakteristik   perlengkapan      yang
                                tersampung
                             i. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan proteksi
                                yang berangkutan dikaitkan dengan perlengkapan yang
                                tersambung
                                              Tabel 18




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB                        Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   9
Tabel 19




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   10
Tabel 20




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   11
Tabel 21




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   12
Tabel 22




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   13
Tabel 23




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   14
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB   Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   15
Tabel 24




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   16
Tabel 24




PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB         Ir. Mustari Lama M.Sc.   TEKNIK INSTALASI   16

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pendawaian elekrik11
Pendawaian elekrik11Pendawaian elekrik11
Pendawaian elekrik11az mei
 
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Rismail Smile
 
Puil Bab1
Puil Bab1Puil Bab1
Puil Bab1asapgpl
 
Pemasangan kotak agihantiga fasa
Pemasangan kotak agihantiga fasaPemasangan kotak agihantiga fasa
Pemasangan kotak agihantiga fasaZunnur Zamzam
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkitEko Supriyadi
 
Keperluan elektrik-dalam-bangunan
Keperluan elektrik-dalam-bangunanKeperluan elektrik-dalam-bangunan
Keperluan elektrik-dalam-bangunanaz mei
 
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1SPADAIndonesia
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahYusrizal Azmi
 
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGALA PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGALAridsuria2002
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerekajegger
 
PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALPEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALAridsuria2002
 
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi ListrikSimon Patabang
 
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASAASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASAAridsuria2002
 

La actualidad más candente (19)

Pendawaian elekrik11
Pendawaian elekrik11Pendawaian elekrik11
Pendawaian elekrik11
 
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
Perancangan instalasi-listrik [read-only] [compatibility mode]
 
Puil Bab1
Puil Bab1Puil Bab1
Puil Bab1
 
Laporan Pendawaian
Laporan PendawaianLaporan Pendawaian
Laporan Pendawaian
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Pemasangan kotak agihantiga fasa
Pemasangan kotak agihantiga fasaPemasangan kotak agihantiga fasa
Pemasangan kotak agihantiga fasa
 
Pendawaian Elektrik
Pendawaian ElektrikPendawaian Elektrik
Pendawaian Elektrik
 
Kk018 memasang unit generator pembangkit
Kk018   memasang unit generator pembangkitKk018   memasang unit generator pembangkit
Kk018 memasang unit generator pembangkit
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Keperluan elektrik-dalam-bangunan
Keperluan elektrik-dalam-bangunanKeperluan elektrik-dalam-bangunan
Keperluan elektrik-dalam-bangunan
 
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
Ppt ketenagalistrikan 01_kb1
 
Macam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumahMacam-macam instalasi listrik rumah
Macam-macam instalasi listrik rumah
 
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGALA PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
A PPT ASAS PEMASANGAN FASA TUNGGAL
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jegger
 
PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALPEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
 
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik1  Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
1 Prinsip Dasar Teknik Instalasi Listrik
 
Pendawaian domestik
Pendawaian domestikPendawaian domestik
Pendawaian domestik
 
Dasar
DasarDasar
Dasar
 
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASAASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
ASAS PENDAWAIAN PERMUKAAN SATU FASA
 

Destacado

Starting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasaStarting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasa087895998024
 
Presentasi kabel
Presentasi kabelPresentasi kabel
Presentasi kabelNia Arievah
 
Distribusi tenaga listrik 1
Distribusi tenaga listrik 1Distribusi tenaga listrik 1
Distribusi tenaga listrik 1Rizka Detektor
 
Belajar listrik pembagian group instalasi
Belajar listrik  pembagian group instalasiBelajar listrik  pembagian group instalasi
Belajar listrik pembagian group instalasiJonner Sihombing
 
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemAnalisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemWahyu Triana
 
Rpp rencana instalasi penerangan
Rpp rencana instalasi peneranganRpp rencana instalasi penerangan
Rpp rencana instalasi peneranganMa Ntho
 
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikJenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikPanduWirata
 
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhanaMemasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhanaEKO SUPRIYADI
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikEko Supriyadi
 
Teknik gambar listrik
Teknik gambar listrikTeknik gambar listrik
Teknik gambar listrikyasar_arcy
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikErdhikapradigma
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikEko Supriyadi
 
L3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrikL3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listriksaharudin
 

Destacado (20)

Starting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasaStarting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasa
 
Starting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasaStarting motor 3_fasa
Starting motor 3_fasa
 
Presentasi kabel
Presentasi kabelPresentasi kabel
Presentasi kabel
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
 
Distribusi tenaga listrik 1
Distribusi tenaga listrik 1Distribusi tenaga listrik 1
Distribusi tenaga listrik 1
 
Belajar listrik pembagian group instalasi
Belajar listrik  pembagian group instalasiBelajar listrik  pembagian group instalasi
Belajar listrik pembagian group instalasi
 
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light systemAnalisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
Analisa komponen penyusun rangkaian traffic light system
 
Rpp rencana instalasi penerangan
Rpp rencana instalasi peneranganRpp rencana instalasi penerangan
Rpp rencana instalasi penerangan
 
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikJenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhanaMemasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
Memasang instalasi tenaga listrik bangunan sederhana
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrik
 
Teknik gambar listrik
Teknik gambar listrikTeknik gambar listrik
Teknik gambar listrik
 
Komponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrikKomponen dan peralatan instalasi listrik
Komponen dan peralatan instalasi listrik
 
Simbol simbol listrik1
Simbol   simbol listrik1Simbol   simbol listrik1
Simbol simbol listrik1
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Menggambar listrik
Menggambar listrik Menggambar listrik
Menggambar listrik
 
Instalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasaInstalasi motor 3 fasa
Instalasi motor 3 fasa
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrik
 
L3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrikL3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrik
 

Similar a Modul 4 teknik instalasi

Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrikRingkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrikRahmah Nadiyah
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptxalamsyah08indra
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000ibnu imron
 
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptxINSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptxronald760926
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...AkbarHidayatullah11
 
Kurikulum sipektrum tdtl dan titl
Kurikulum sipektrum tdtl dan titlKurikulum sipektrum tdtl dan titl
Kurikulum sipektrum tdtl dan titlBiner Simbolon
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkitEko Supriyadi
 
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxPower Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxmargandahutapea88
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdfBaderGeti
 
Amplifier 900 MHz ADS 2011
Amplifier 900 MHz ADS 2011Amplifier 900 MHz ADS 2011
Amplifier 900 MHz ADS 2011kristarist
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestRobert Chendang
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestSifu Emiey
 

Similar a Modul 4 teknik instalasi (20)

Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrikRingkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pendawaian domestik
Pendawaian domestikPendawaian domestik
Pendawaian domestik
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptxINSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
INSTALASI_LISTRIK_SEDERHANA.pptx
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mesin listrik dan kontrol ger...
 
Kurikulum sipektrum tdtl dan titl
Kurikulum sipektrum tdtl dan titlKurikulum sipektrum tdtl dan titl
Kurikulum sipektrum tdtl dan titl
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkit
 
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxPower Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-4.pdf
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONALGARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
Materi training
Materi trainingMateri training
Materi training
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV
 
Amplifier 900 MHz ADS 2011
Amplifier 900 MHz ADS 2011Amplifier 900 MHz ADS 2011
Amplifier 900 MHz ADS 2011
 
KBM ITL 3.16.ppt
KBM ITL 3.16.pptKBM ITL 3.16.ppt
KBM ITL 3.16.ppt
 
008 012 skkd-teknik ketenagalistrikan
008 012 skkd-teknik ketenagalistrikan008 012 skkd-teknik ketenagalistrikan
008 012 skkd-teknik ketenagalistrikan
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
 
Buku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latestBuku panduan pendawaian_2008_latest
Buku panduan pendawaian_2008_latest
 

Más de Valentino Selayan

Más de Valentino Selayan (20)

pert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptxpert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptx
 
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptxpert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
 
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docxtutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
 
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdfMateri 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
 
pert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptxpert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptx
 
pert5_fis.pptx
pert5_fis.pptxpert5_fis.pptx
pert5_fis.pptx
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
 
pert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptxpert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptx
 
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdfModul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
 
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdfModul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
 
1 3
1 31 3
1 3
 
1 1
1 11 1
1 1
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_
1 sist. komputer_1 sist. komputer_
1 sist. komputer_
 
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
 
Chapter 7 transformers
Chapter 7 transformersChapter 7 transformers
Chapter 7 transformers
 
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_  power electronics invertersLecture 28 360 chapter 9_  power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
 

Modul 4 teknik instalasi

  • 1. MODUL 4 TEKNIK INSTALASI dosen : Mustari Lamma Pksm
  • 2. fakultas teknologi industri universitas mercu buana 4. Perancangan instalasi listrik 4.1. Persyaratan umum 4.1.1. Ketentuan umum a. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan yang tersebut dalam ketentuan yang terkait. b. Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dalam perancangan seperti : - keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda - berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud penggunaannya, serta memenuhi proteksi untuk keselamatan seperti yang telah ditentukan. c. Sebelum melakukan perencanaan harus dilakukan penilaian (assessment) dan survey lokasi. 4.1.2. Ketentuan rancangan instalasi listrik • Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan suatu instalasi listrik. • Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti dengan standar yang berlaku. • Rancangan instalasi listrik : - Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik. - Gambar instalasi listrik meliputi : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 2
  • 3. a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya, seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain. b. Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang dari sirkit akhir. c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut. d. Tanda ataupun diagram yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.  Diagram garis tunggal, yang meliputi : a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennya. b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban terpasang dan pembagiannya. c. Sistem pembumian. d. Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.  Gambar rinci yang meliputi : - Perkiraan ukuran fisik PHB - Cara pemasangan perlengkapan fisi  Gambar rinci yang meliputi : a. Perkiraan ukuran fisik PHB b. Cara pemasangan perlengkapan listrik c. Cara pemasangan kabel d. Cara kerja instalasi kendali. 4.1.3. Perhitungan teknis bila diangap perlu yang meliputi antara lain : - Susut tegangan - Perbaikan factor daya PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 3
  • 4. - Beban terpasang dan kebutuhan maksimum - Arus hubung pendek dan daya hubung pendek - Tingkat penerangan 4.1.4. Tabel bahan instalasi yang meliputi : - Jumlah dan kenis kabel, penghantar dan perlengkapannya - Jumlah dan jenis perlengkapan Bantu - Jumlah dan jenis PHB - Jumlah dan jenis luminer lampu 4.1.5. Uraian teknis yang meliputi : - Ketentuan tentang system proteksi - Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya. - Cara pengujian - Jadwal waktu pelaksanaan 4.1.6. Perkiraan Biaya. 4.2. Susunan umum, kendali dan proteksi Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit harus sedemikian rupa sehingga instalasi beroperasi dengan memuaskan sehubungan dengan hal-hal berikut : a). Pemilihan kabel dan penghantar b). Susunan sirkit c). Pengendalian sirkit dengan switching yang memadai d). Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek e). Pemilihan, perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali f). Pemilihan gawai proteksi arus sisa g). Sistem pembumian h). Bahaya kebakaran dan ledakan i). Kondisi lingkungan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 4
  • 5. 4.3. Ukuran dan jenis kabel dan penghantar Kabel dan penghantar yang dipilih harus mempertimbangkan criteria berikut : 1. KHA ditentukan dengan melihat jenis isolasi dan cara pemasangannya. 2. Susut tegangan yang diperoleh dari impedansi kabel,. 3. Kinerja pada hubung pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin terjadi dan karakteristik gawai proteksi. 4. Kekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya. Kemampuan hantar arus Setiap penghantar harus mempunyai KHA seperti yang ditentukan dalam PUIL dan tidak kurang dari arus yang mengalir di dalamnya. 4.4. Penghantar netral Hal berikut berlaku untuk penghantar netral a. Sirkit fase tunggal : Penghantar netral suatu sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit akhir harus mempunyai KHA tidak kurang dari KHA penghantar fase yang terkait. b. Sirkit fase banyak : Penghantar netral dan sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit fase banyak harus mempunyai KHA tidak kurang dari arus tidak seimbang maksimum. Susut tegangan Susut tegangan antar terminal konsumen dan sembarang titik dari instalsi tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar dari instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah: Untuk sirkit utama konsumen harus sesuai dengan cara menentukan kebutuhan maksimum sedangkan untuk sikit akhir, kebutuhan maksimu m harus sesuai dengan kebutuhan maksimum sirkit akhir. Sambungan penghantar paralel Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 5
  • 6. a. Luas penampang penghantar minimum harus 4 mm2. b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang yang sama. c. Penghantar harus kira-kira sama 4.5. Susut tegangan Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar dan instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah : - Untuk sirkit utama konsumen dan sirkit cabang kebutuhan maksimum harus ditentukan sesuai cara menentukan kebutuhan maksimum. - Untuk sirkit akhir, kebutuhan maksimum harus ditentukan sesuai kebutuhan maksimum sirkit akhir Disamping itu, untuk instalasi rumah, variasi berikut digunakan untuk menentukan susut tegangan : a. Untuk sirkit dengan panjang jalur tidak melebihi 25 m susut tegangan disirkit akhir dapat diabaikan. b. Untuk sirkit dengan panjang jalur melebihi 25 m susut tegangannya di sirkit akhir harus ditentukan dengan menggunakan arus 50% dari nilai pengenal arus gawai gawai proteksi yang dipasang. 4.6. Arus pengenal dan jenis gawai proteksi Gawai proteksi hqarus dipilih dengan memperhitungkan : - Jenis system pembumian - Jenis gawai - Arus pengenal gawai proteksi Gawai proteksi harus disediakan agar secara otomatik dapat memisahkan penghantar aktif dari sirkit dalam peristiwa : a. Arus beban lebih b. Arus hubung pendek c. Arus bocor ke bumi PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 6
  • 7. Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus kebutuhan maksimum sirkit yang diamankan : 4.7. Batas Suhu 4.8. Sambungan Penghantar Paralel Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi : a. Luas penampang penghantar minimum haru 4 mm2 b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang yang sama c. Penghantar harus kira-kira sama panjangnya dan sedapat mungkin harus mengikuti lintasan yang sama d. Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif oleh penjepit, solderan atau cara lain yang diizinkan e. Kemampuan hantar arus penghantar adalah jumlah dari kemampuan hantar arus penghantar masing-masing dengan memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor pengurangan yang berlaku. f. Luas penampang penghantar masing-masing harus cukup tahan terhadap besar arus gangguan prosfektif pada titik gangguan isolasi. 4.9 Arus pengenal dan jenis gawai proteksi 4.9.1. Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan : a. jenis sistem b. jenis gawai c. arus pengenal PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 7
  • 8. Tabel 17 Perkiraan arus pengenal, elemen lebur terbuat dari tembaga yang dilapisi timah Untuk penggunaan dalam pengaman lebur semi tertutupyang dapat Dikawati kembali Arus Pengenal Elemen Lebur (A) 6 8 10 12 16 20 25 32 40 50 63 80 100 4.7. Pembatas arus gangguan Pembatas arus gangguan harus dipilih untuk membatasi arus gangguan sesaat hingga nilai dalam batas kemampuan perlengkapan yang diamankan, dan harus memperhatikan factor berikut : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 8
  • 9. g. arus hubung pendek prospektif dari system supplay h. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan yang tersampung i. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan proteksi yang berangkutan dikaitkan dengan perlengkapan yang tersambung Tabel 18 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 9
  • 10. Tabel 19 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 10
  • 11. Tabel 20 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 11
  • 12. Tabel 21 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 12
  • 13. Tabel 22 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 13
  • 14. Tabel 23 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 14
  • 15. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 15
  • 16. Tabel 24 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16
  • 17. Tabel 24 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16