SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
TUGAS MANDIRI
“ TATA KALIMAT ”
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Nama Mahasiswa : Kurniati
NIM : 130910005
Dosen : Chandra
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
judul “Tata Kalimat”. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai tugas mandiri
Bahasa Indonesia pada Fakultas Ekonomi di Universitas Putera Batam.
Makalah ini membahas tentang kalimat seperti fungsi unsur-unsur kalimat,
jenis-jenis kalimat, dan kalimat efektif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan sebagai
umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan penulis
semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya
di bidang ilmu Bahasa Indonesia
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Batam, Juni 2014
Kurniati
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Kalimat
2.2 Unsur-unsur kalimat
2.3 Jenis-jenis kalimat
2.4 Kalimat Efektif
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang
utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Kalimat selalu kita ucapkan ketika
kita berbicara kepada seseorang. Di dalam kalimat itu sendiri terdapat tata bahasa
dan tata cara pengucapannya. Penting untuk kita mempelajari seluk beluk
mengenai kalimat secara rinci.
Hal yang membuat kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting
yaitu karena melalui kalimat, seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan
jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat
adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu).
Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud
dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat
berkalimat dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu
kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek
(S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa
tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P
dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau
rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna
menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap
sebagai pengungkap maksud penuturannya.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini :
- Apa yang dimaksud dengan “Kalimat” ?
- Apa saja unsur-unsur yang menyusun kalimat ?
- Apa saja jenis-jenis kalimat ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
kita tentang kalimat yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia yang baik dan benar. Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini
dapat membantu pembaca untuk mengetahui apa pengertian kalimat, apa saja
unur-unsur dalam kalimat, dan jenis-jenis kalimat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat
Kita sering mendengar istilah kalimat dan pasti kita pernah
menggunakannya. Pengertian kalimat bermacam-macam. Para ahli bahasa pun
memiliki beragam definisi, diantaranya :
a) Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240), “kalimat
adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”.
b) Menurut Alwi dkk., (2000:311), “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan
dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik
asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau
lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.
Dalam tulisan latin kalimat adalah sekumpulan kata yang diawali huruf
capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!)
termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-),
tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.
Kalimat merupakan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan,
pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Pada
kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak
memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa. Dalam
wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru
(!).
2.2 Unsur-Unsur Kalimat
Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
maka kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat.
Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat,
Objek, Keterangan).
Berikut beberapa unsur kalimat :
2.2.1 Subjek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping
unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat
yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
Ciri-ciri subjek sebagai berikut :
● Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan
apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang
berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
Contoh : Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
● Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk
menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif
misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain tidak disertai kata
itu. Contoh : Buku itu dibeli oleh Kimbum.
● Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang
menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata
bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat
yang menggunakan kata adalah atau ialah.
Contoh : Saya mengatakan bahwa Super Junior adalah boyband favoritku.
● Mempunyai Keterangan Pewatas Yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut
dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan
pewatas.
Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus mengikuti ujian.
● Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada.
Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu
sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
● Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina,
subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
Contoh : Bermain itu menyenangkan.
2.2.2 Predikat (P)
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek.
Predikat berfungsi menjelaskan subjek.
Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut.
● Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas
pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai
apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa
nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk
menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Contoh :
 Gadis itu cantik
 Harga buku itu sepuluh ribu rupiah
● Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama
digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara
subjek dan pelengkap tidak jelas.
Contoh : Justin Bieber adalah penyanyi favoritku
● Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang
diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk
predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda
predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau
predikat kata merupakan.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin.
● Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata
aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di
depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa
dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara
(subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.
● Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa :
 Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina
 Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjectival, frasa nominal, frasa
numeralia (bilangan)
2.2.3 Objek (O)
Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan
predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif
yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan
objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-
) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek
kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek sebagai berikut :
● Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului
predikat.
Contoh : Sinta memberikan Jojo komputer baru.
● Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur
objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai
dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
Contoh : Keju itu dimakan tikus.
● Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului
preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan
preposisi.
Contoh : Dia mengirimi saya bunga mawar.
● Didahului Kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini
dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
2.2.4 Pelengkap (Pel)
Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena
melengkapi makna verba predikat kalimat.
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur
kalimat ini :
o Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
o Menempati posisi di belakang predikat.
o Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek
dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif,
objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Berikut ciri-ciri pelengkap.
● Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang
predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
 Dia mengirimi saya buku baru.
 Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap
dan tidak mendahului predikat.
● Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi.
Contoh : Sherina bermain piano.
2.2.5 Keterangan (K)
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan
merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu
yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat,
waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak
kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari,
dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa
anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,
supaya, jika, dan sehingga.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
● Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan
unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak
bersifat wajib.
● Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki
kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat,
atau di antara subjek dan predikat.
Contoh :
 Malam ini, Suju akan kembali ke Korea.
 Mereka memperhatikan materi dengan seksama.
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
● Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan
waktu yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti
kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang
berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin
pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak
kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah,
sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
● Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh
preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
● Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara.
Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara
yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir, keterangan cara yang berupa anak
kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
● Keterangan Alat
Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan
yang diikuti nomina (kata benda).
● Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang
berupa frasa ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau
frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh
konjungtor karena atau lantaran.
● Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa
frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang
berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
● Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek.
Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
Contoh : Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
● Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek),
tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan
unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat
menggantikan unsur yang diterangkan.
Contoh : Marshanda, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
Keterangan tambahan (tercetak tebal) itu tidak dapat menggantikan unsur yang
diterangkan yaitu kata Marshanda.
● Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek,
predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat
ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh: Mahasiswa yang
mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat
beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
2.3 Jenis-jenis Kalimat
Jenis kalimat dapat ditinjau berdasarkan (a) jumlah klausanya, (b)
Kelengkapan unsurnya, (c) susunan subjek dan predikatnya, (d) peran subjeknya,
(e) kategori predikatnya, (f) bentuk sintaktisnya, (g) struktur dasarnya.
Berikut uraian jenis-jenis kalimat :
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Misalnya :
(a) Dia akan pergi
(b) Kamu mahasiswa Unnes
1.1 Kalimat Verbal dan Kalimat Nominal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba/frasa verbal.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas bukan verba/bukan
frasa verbal.
1.1.1 Kalimat Taktransitif dan Kalimat Transitif
Kalimat taktransitif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba
taktransitif, yaitu verba yang tidak berobjek.
Contoh:
(a) Bu Camat sedang berbelanja
(b) Pak Halim belum datang
Kalimat transitif adalah kalimat yang berpredikat verba transitif, yaitu verba
yang berobjek. Kalimat transitif dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.1.1.1 Kalimat Ekatransitif
Kalimat ekatransitif adalah kalimat yang berpredikat terdiri atas verba
ekatransitif, yaitu verba yang diikuti satu nomina yang berfungsi sebagai objek.
Contoh:
(a) Pemerintah akan memasok semua kebutuhan lebaran
(b) Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat
1.1.1.2 Kalimat Dwitransitif
Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba
dwitransitif, yaitu verba yang diikuti oleh dua nomina, yang masing-masing
berfungsi sebagai objek dan pelengkap.
Contoh:
(a) Ida sedang mencarikan adiknya pekerjaaan
1.1.2 Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku.
Contoh :
(a) Saya membeli laptop 3 tahun yang lalu.
(b) Nani mengirim baju untuk ayah.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai sasaran.
Contoh :
(a) Laptop dibeli saya 3 tahun yang lalu.
(b) Baju dikirim Nani untuk ayah.
1.2 Kalimat Lengkap dan Kalimat Tak Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur subjek dan predikatnya ada.
Contoh :
(a) Bahasa Indonesia mengenal kata dan kalimat.
(b) Andi makan sayur.
Kalimat tak lengkap adalah kalimat yang subjek atau predikatnya tidak ada.
Contoh :
(a) Maju terus, pantang mundur.
(b) Besar pasak daripada tiang.
1.3 Kalimat Biasa dan Kalimat Inversi
Kalimat biasa adalah kalimat yang fungsi subjek dan predikat berurutan biasa,
yaitu subjeknya mendahului predikat.
Contoh :
(a) Tom tidur di sofa semalam.
(b) Suti mengerjakan tugas di rumah.
Kalimat inversi adalah kalimat yang fungsi subjek dan predikatnya berurutan
terbalik, yaitu predikatnya mendahului subjek.
Contoh :
(a) Ada makanan di dapur.
(b) Ada mobil di depan rumah.
1.4 Kalimat Berita, Kalimat Perintah, Kalimat Tanya, dan Kalimat Seru
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya menyatakan berita.
Contoh :
(a) Setelah mengerjakan tugas saya tidur.
(b) Hengky sedang bermain dengan anak-anaknya.
Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya bermaksud memberikan perintah.
Contoh :
(a) Cepat !
(b) Datang sini, Tini!
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya bermaksud menanyakan sesuatu.
Contoh :
(a) Apakah dosen sudah mulai mengajar ?
(b) Siapa dosen kamu ?
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum,
heran, senang atau sedih.
Contoh :
(a) Betapa cantiknya dia.
(b) Alangkah indahnya pelangi itu.
2. Kalimat Majemuk
A. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa
kalimat yang setara/sederajat kedudukannya.
Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat / lebih dengan
menggunakan kata hubung.
Terdiri dari:
1. Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang
bersamaan situasinya.
Contoh:
Umkar pergi ke pasar, Ririn pergi ke sawah sedangkan Sirob pergi ke sekolah.
2. Kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat yang isinya
menyatakan situasi yang berlawanan.
Contoh:
Danis anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas.
3. Kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat
Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi
bagian satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain
Contoh :
Ajiz mendapatkan rangking 1, karena dia anak yang rajin
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.
Jenis-jenisnya:
1. Kalimat majemuk hubungan waktu
Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang
2. Kalimat majemuk hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
Contoh : Jika aku mendapatkan rangking 1, aku akan mendapatkan laptop baru.
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan
Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar
4. Kalimat majemuk konsensip
Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum.
5. Kalimat majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku
6. Kalimat majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.
7. Kalimat majemuk hubungan akibat
Ditadai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
8. Kalimat majemuk hubungan cara
Ditandai dengan : Dengan
Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi
keluarganya.
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan
Ditandai dengan: seolah-olah, seakan-akan
Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan
Ditandai dengan: padahal, sedangkan
Contoh : Gina terus belajar, padahal dia sedang sakit.
11. Kalimat majemuk hubungan hasil
Ditandai dengan : makannya
Contoh: Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek
12. Kalimat majemuk hubungan penjelasan
Ditandai dengan : bahwa
Contoh : Nilai raportnya menunjukan bahwa dia benar-benar siswa yang pandai
13. Majemuk hubungan atributif
Ditandai dengan : yang
Contoh : anak yang sedang berlari itu teman saya
C. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang merupakan hubungan antara
majemuk setara dan majemuk bertingkat.
Contoh : Pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah datang dari kantor dan ibu
sudah menidurkan adikku.
2.4 Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif :
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu
(menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan
tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah
(efektif).
3. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi
tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang
berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria
yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
4. Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam
kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5. Kesatuan atau Kepaduan
Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir
yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau
tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah
meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesajajaran
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua
juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja
berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja
berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
7. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok
dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa
cara, yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
(ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
(ketegasan)
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar. (benar)
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun,
dan –kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk
menyampaikan ide atau gagasan. Suatu pernyataan dapat dikatakan kalimat jika di
dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik
disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung kepada tipe
verba predikat kalimat tersebut. Unsur-unsur kalimat yaitu terdiri dari subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat didasarkan pada adanya
intonasi, tanda baca, jeda, dan keterkaitannya pada konstruksi lain yang lebih
besar, kalimat ditandai juga dengan kemungkinannya untuk diubah susunannya
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan makna.
3.2 Saran
Apabila di dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah ataupun kurang
tepat, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membagun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://henker17.blogspot.com/2012/09/makalah-bahasa-indonesia-kalimat.html
http://banggaberbahasa.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-kalimat.html
http://forum.kompas.com/sekolah-pendidikan/210981-macam-macam-kalimat-
majemuk-dan-contohnya.html
http://zabidin1993.blogspot.com/2013/11/kalimat-efektif.html
http://kalimatefektif2013.blogspot.com/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabParagraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabJifa Adlina
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.Yanthika January
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarEmy Haw
 
Materi Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa IndonesiaMateri Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa IndonesiaNenden Herawati
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)idbloginfo
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauAkbar Syada
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaUNIB
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasaHIMTI
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemZainal Abidin
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakanpsikologi klas a
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 

La actualidad más candente (20)

Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabParagraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Kata Serapan
Kata SerapanKata Serapan
Kata Serapan
 
Contoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantarContoh Kata pengantar
Contoh Kata pengantar
 
Materi Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa IndonesiaMateri Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa Indonesia
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galau
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 

Destacado

BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatDiana Amelia Bagti
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif pjj_kemenkes
 
Sintaksis atau tata kalimat
Sintaksis atau tata kalimatSintaksis atau tata kalimat
Sintaksis atau tata kalimatwaa14
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifwahyu islami
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaAmsori Saari
 
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Andrea Camizzwhara
 
Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)nabila zarwan
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang EfektifTata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektifpjj_kemenkes
 
Kalimat dalam bahasa
Kalimat dalam bahasaKalimat dalam bahasa
Kalimat dalam bahasaAbdul Aziz
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiirvan2496
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnyaSimon Patabang
 

Destacado (20)

BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
 
Sintaksis atau tata kalimat
Sintaksis atau tata kalimatSintaksis atau tata kalimat
Sintaksis atau tata kalimat
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
 
Ciri ciri kalimat efektif
Ciri ciri kalimat efektifCiri ciri kalimat efektif
Ciri ciri kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Pilihan kata berdsrkan kebakuannya
Pilihan kata berdsrkan kebakuannyaPilihan kata berdsrkan kebakuannya
Pilihan kata berdsrkan kebakuannya
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
Pleonasme merupakan pemakaian kata yang mubazir 2
 
Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)Laporan tetap metil ester (1)
Laporan tetap metil ester (1)
 
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang EfektifTata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
Tata Kalimat Bahasa Indonesia yang Efektif
 
Kalimat dalam bahasa
Kalimat dalam bahasaKalimat dalam bahasa
Kalimat dalam bahasa
 
Kalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadiKalimat efektif jadi
Kalimat efektif jadi
 
KALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIFKALIMAT EFEKTIF
KALIMAT EFEKTIF
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimat
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 

Similar a Tata Kalimat

Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Suciati Yunus
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biNurul Qamar
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxWahid148954
 
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat Debby Zalina
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaYuan Dae
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Ifen Anas
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatMuhammad Amal
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxyulianwaruwu
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 

Similar a Tata Kalimat (20)

Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat
Tugas B.Indo kelas 9 - Ragam Kalimat
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 

Tata Kalimat

  • 1. TUGAS MANDIRI “ TATA KALIMAT ” Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Nama Mahasiswa : Kurniati NIM : 130910005 Dosen : Chandra UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan judul “Tata Kalimat”. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai tugas mandiri Bahasa Indonesia pada Fakultas Ekonomi di Universitas Putera Batam. Makalah ini membahas tentang kalimat seperti fungsi unsur-unsur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan kalimat efektif. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang ilmu Bahasa Indonesia Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Batam, Juni 2014 Kurniati
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Kalimat 2.2 Unsur-unsur kalimat 2.3 Jenis-jenis kalimat 2.4 Kalimat Efektif Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Kalimat selalu kita ucapkan ketika kita berbicara kepada seseorang. Di dalam kalimat itu sendiri terdapat tata bahasa dan tata cara pengucapannya. Penting untuk kita mempelajari seluk beluk mengenai kalimat secara rinci. Hal yang membuat kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting yaitu karena melalui kalimat, seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu). Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat. Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya.
  • 5. 1.2 Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini : - Apa yang dimaksud dengan “Kalimat” ? - Apa saja unsur-unsur yang menyusun kalimat ? - Apa saja jenis-jenis kalimat ? 1.3 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tentang kalimat yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar. Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui apa pengertian kalimat, apa saja unur-unsur dalam kalimat, dan jenis-jenis kalimat.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kalimat Kita sering mendengar istilah kalimat dan pasti kita pernah menggunakannya. Pengertian kalimat bermacam-macam. Para ahli bahasa pun memiliki beragam definisi, diantaranya : a) Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku Chaer (1994:240), “kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap”. b) Menurut Alwi dkk., (2000:311), “Dalam wujud tulisan, kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”. Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam tulisan latin kalimat adalah sekumpulan kata yang diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh. Kalimat merupakan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Pada kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
  • 7. 2.2 Unsur-Unsur Kalimat Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan). Berikut beberapa unsur kalimat : 2.2.1 Subjek (S) Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Ciri-ciri subjek sebagai berikut : ● Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa. Contoh : Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi. ● Disertai Kata Itu Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain tidak disertai kata itu. Contoh : Buku itu dibeli oleh Kimbum. ● Didahului Kata Bahwa Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah. Contoh : Saya mengatakan bahwa Super Junior adalah boyband favoritku.
  • 8. ● Mempunyai Keterangan Pewatas Yang Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas. Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus mengikuti ujian. ● Tidak Didahului Preposisi Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek. ● Berupa Nomina atau Frasa Nominal Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu. Contoh : Bermain itu menyenangkan. 2.2.2 Predikat (P) Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek. Predikat berfungsi menjelaskan subjek. Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut. ● Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia. Contoh :  Gadis itu cantik  Harga buku itu sepuluh ribu rupiah
  • 9. ● Kata Adalah atau Ialah Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas. Contoh : Justin Bieber adalah penyanyi favoritku ● Dapat Diingkarkan Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan. Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin. ● Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau. Contoh : Obama akan datang ke Indonesia. ● Unsur Pengisi Predikat Predikat suatu kalimat dapat berupa :  Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina  Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjectival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan)
  • 10. 2.2.3 Objek (O) Objek yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter- ) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek sebagai berikut : ● Langsung di Belakang Predikat Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat. Contoh : Sinta memberikan Jojo komputer baru. ● Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. Contoh : Keju itu dimakan tikus. ● Tidak Didahului Preposisi Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi. Contoh : Dia mengirimi saya bunga mawar. ● Didahului Kata Bahwa Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
  • 11. 2.2.4 Pelengkap (Pel) Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat. Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini : o Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat. o Menempati posisi di belakang predikat. o Tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap. ● Di Belakang Predikat Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.  Dia mengirimi saya buku baru.  Mereka membelikan ayahnya sepeda baru. Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat. ● Tidak Didahului Preposisi Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Contoh : Sherina bermain piano.
  • 12. 2.2.5 Keterangan (K) Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan. ● Bukan Unsur Utama Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib. ● Tidak Terikat Posisi Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat. Contoh :  Malam ini, Suju akan kembali ke Korea.  Mereka memperhatikan materi dengan seksama. Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. ● Keterangan Waktu Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
  • 13. ● Keterangan Tempat Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam. ● Keterangan Cara Keterangan cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara yang diikuti verba (kata kerja). Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam. ● Keterangan Alat Keterangan cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan yang diikuti nomina (kata benda). ● Keterangan Sebab Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran. ● Keterangan Tujuan Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk. ● Keterangan Aposisi Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang. Contoh : Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
  • 14. ● Keterangan Tambahan Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Contoh : Marshanda, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa. Keterangan tambahan (tercetak tebal) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Marshanda. ● Keterangan Pewatas Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contoh: Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa. Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
  • 15. 2.3 Jenis-jenis Kalimat Jenis kalimat dapat ditinjau berdasarkan (a) jumlah klausanya, (b) Kelengkapan unsurnya, (c) susunan subjek dan predikatnya, (d) peran subjeknya, (e) kategori predikatnya, (f) bentuk sintaktisnya, (g) struktur dasarnya. Berikut uraian jenis-jenis kalimat : 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Misalnya : (a) Dia akan pergi (b) Kamu mahasiswa Unnes 1.1 Kalimat Verbal dan Kalimat Nominal Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba/frasa verbal. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas bukan verba/bukan frasa verbal. 1.1.1 Kalimat Taktransitif dan Kalimat Transitif Kalimat taktransitif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba taktransitif, yaitu verba yang tidak berobjek. Contoh: (a) Bu Camat sedang berbelanja (b) Pak Halim belum datang Kalimat transitif adalah kalimat yang berpredikat verba transitif, yaitu verba yang berobjek. Kalimat transitif dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1.1.1.1 Kalimat Ekatransitif Kalimat ekatransitif adalah kalimat yang berpredikat terdiri atas verba ekatransitif, yaitu verba yang diikuti satu nomina yang berfungsi sebagai objek. Contoh: (a) Pemerintah akan memasok semua kebutuhan lebaran (b) Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat
  • 16. 1.1.1.2 Kalimat Dwitransitif Kalimat dwitransitif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas verba dwitransitif, yaitu verba yang diikuti oleh dua nomina, yang masing-masing berfungsi sebagai objek dan pelengkap. Contoh: (a) Ida sedang mencarikan adiknya pekerjaaan 1.1.2 Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku. Contoh : (a) Saya membeli laptop 3 tahun yang lalu. (b) Nani mengirim baju untuk ayah. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai sasaran. Contoh : (a) Laptop dibeli saya 3 tahun yang lalu. (b) Baju dikirim Nani untuk ayah. 1.2 Kalimat Lengkap dan Kalimat Tak Lengkap Kalimat lengkap adalah kalimat yang unsur subjek dan predikatnya ada. Contoh : (a) Bahasa Indonesia mengenal kata dan kalimat. (b) Andi makan sayur. Kalimat tak lengkap adalah kalimat yang subjek atau predikatnya tidak ada. Contoh : (a) Maju terus, pantang mundur. (b) Besar pasak daripada tiang.
  • 17. 1.3 Kalimat Biasa dan Kalimat Inversi Kalimat biasa adalah kalimat yang fungsi subjek dan predikat berurutan biasa, yaitu subjeknya mendahului predikat. Contoh : (a) Tom tidur di sofa semalam. (b) Suti mengerjakan tugas di rumah. Kalimat inversi adalah kalimat yang fungsi subjek dan predikatnya berurutan terbalik, yaitu predikatnya mendahului subjek. Contoh : (a) Ada makanan di dapur. (b) Ada mobil di depan rumah. 1.4 Kalimat Berita, Kalimat Perintah, Kalimat Tanya, dan Kalimat Seru Kalimat berita adalah kalimat yang isinya menyatakan berita. Contoh : (a) Setelah mengerjakan tugas saya tidur. (b) Hengky sedang bermain dengan anak-anaknya. Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya bermaksud memberikan perintah. Contoh : (a) Cepat ! (b) Datang sini, Tini! Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya bermaksud menanyakan sesuatu. Contoh : (a) Apakah dosen sudah mulai mengajar ? (b) Siapa dosen kamu ? Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang atau sedih. Contoh : (a) Betapa cantiknya dia. (b) Alangkah indahnya pelangi itu.
  • 18. 2. Kalimat Majemuk A. Kalimat Majemuk Setara Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat kedudukannya. Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat / lebih dengan menggunakan kata hubung. Terdiri dari: 1. Kalimat majemuk setara sejalan Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya. Contoh: Umkar pergi ke pasar, Ririn pergi ke sawah sedangkan Sirob pergi ke sekolah. 2. Kalimat majemuk setara berlawanan Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat yang isinya menyatakan situasi yang berlawanan. Contoh: Danis anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas. 3. Kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain Contoh : Ajiz mendapatkan rangking 1, karena dia anak yang rajin
  • 19. B. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat. Jenis-jenisnya: 1. Kalimat majemuk hubungan waktu Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang 2. Kalimat majemuk hubungan syarat Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan Contoh : Jika aku mendapatkan rangking 1, aku akan mendapatkan laptop baru. 3. Kalimat majemuk hubungan tujuan Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar 4. Kalimat majemuk konsensip Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum. 5. Kalimat majemuk hubungan penyebaban Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku 6. Kalimat majemuk hubungan perbandingan Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar. 7. Kalimat majemuk hubungan akibat Ditadai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
  • 20. 8. Kalimat majemuk hubungan cara Ditandai dengan : Dengan Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya. 9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan Ditandai dengan: seolah-olah, seakan-akan Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun. 10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan Ditandai dengan: padahal, sedangkan Contoh : Gina terus belajar, padahal dia sedang sakit. 11. Kalimat majemuk hubungan hasil Ditandai dengan : makannya Contoh: Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek 12. Kalimat majemuk hubungan penjelasan Ditandai dengan : bahwa Contoh : Nilai raportnya menunjukan bahwa dia benar-benar siswa yang pandai 13. Majemuk hubungan atributif Ditandai dengan : yang Contoh : anak yang sedang berlari itu teman saya C. Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang merupakan hubungan antara majemuk setara dan majemuk bertingkat. Contoh : Pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah datang dari kantor dan ibu sudah menidurkan adikku.
  • 21. 2.4 Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut: 1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. Ciri-Ciri Kalimat Efektif : 1. Kesepadanan Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa. Contoh: Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif) Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif) 2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif). Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
  • 22. 3. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu: a. Menghilangkan pengulangan subjek. b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh: Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif) Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif) Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif) 4. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh: Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
  • 23. 5. Kesatuan atau Kepaduan Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu: a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris. b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif) Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif) Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif) Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif) 6. Keparalelan atau Kesajajaran Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
  • 24. Contoh: Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif) Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif) Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif) 7. Ketegasan Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu: a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). Contoh: Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan) b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)
  • 25. Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar) c. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu bodoh, tetapi pintar. e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh: Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
  • 26. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Suatu pernyataan dapat dikatakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak, bergantung kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Unsur-unsur kalimat yaitu terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat didasarkan pada adanya intonasi, tanda baca, jeda, dan keterkaitannya pada konstruksi lain yang lebih besar, kalimat ditandai juga dengan kemungkinannya untuk diubah susunannya tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan makna. 3.2 Saran Apabila di dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah ataupun kurang tepat, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membagun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.