SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Tugas Entomologi

Nama : Afifi Rahmadetiassani

NIM    : 083112620150008

                         Peran Serangga Dalam Kehidupan Manusia

       Serangga merupakan kelompok hewan yang paling dominan di muka bumi, yaitu
dengan jumlah spesies hampir 80 % dari jumlah total hewan di bumi. Total dari 751.000 spesies
golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia (Kalshoven          1981) dan
sebanyak 1.413.000 spesies telah dikenal serta hampir setiap tahunnya terjadi penambahan
spesies baru yang ditemukan (Borror,1998). Alasan ini yang menyebabkan serangga berhasil
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas dalam
bereproduksi yang tinggi, serta kemampuan memakan jenis makanan yang berbeda dan dalam
mengindari predator (Borror,1998).

       Berdasarkan kondisi tersebut, keberadaan serangga sebagai bagian ekosistem, dan
perannya dalam kehidupan manusia sangat besar. Pemanfaatan yang bijak dapat memberikan
manfaat dalam kehidupan manusia, baik yang dibuat ataupun yang alami, seperti pemanfaatan
serangga di bidang kedokteran, pertanian, pangan dan lain sebagainya. Begitupun sebaliknya,
populasi serangga yang tidak terkontrol dapat menyebabkan wabah penyakit, bersifat sebagai
hama, dan bahkan merugikan pertanian. Praktek pemanfaatan serangga dalam kehidupan
manusia semakin komplek dari masa ke masa, mulai dari pemanfaatan sebagai pollinator
pertanian sampai penelitian tingkat molekuler di bidang ke.dokteran. berikut beberapa contoh
pemanfaatannya :

1. Sebagai bahan konsumsi

       Indonesia maupun di negara lain, telah menggunakan serangga sebagai bahan konsumsi
karena serangga memiliki protein yang tinggi, energi, dan sejumlah vitamin dan mineral. Di
Thailand, masyarakat disana biasanya memakan serangga dalam bentuk telur, larva, atau dewasa
baik dimakan mentah maupun olahan yang dapat meningkatkan aroma dan cita rasa dari
serangga. Di Indonesia, hanya beberapa masyarakat yang mengkonsumsinya. Serangga yang
biasanya dikonsumsi seperti laron, capung, belalang,jangkrik, rayap dan ulat sagu.
2. Sebagai bagian penting dalam ekosistem

          Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi ekosistem, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu
ekosistem akan terganggu dan tidak akan mencapai suatu keseimbangan. Peran serangga dalam
ekosistem diantaranya adalah sebagai pollinator, dekomposer, predator, parasitoid dan sebagai
bioindikator bagi suatu ekosistem. Dalam proses pollinator, serangga secara tidak langsung
berperan dalam proses polinasi, karena serangga hanya bertujuan untuk mendapatkan nektar
yang merupakan sumber makanannya. Terjadinya polinasi, karena secara tidak sengaja serbuk
sari menempel dan terbawa pada tubuh serangga. Contoh serangga yang menjadi pollinator
adalah kupu-kupu, kumbang dan lebah (Satta et al, 1998).

          Peran sebagai dekomposer, merupakan hal terpenting dalam dekomposisi tanah.. Apabila
tidak ada serangga yang berperan di dalamnya maka akan berdampak negatif seperti, terjadinya
wabah penyakit yang disebabkan kotoran hewan tersebut didapati telur-telur vektor penyakit,
terjadinya pelambatan pertumbuhan bahkan kematian pada tanaman, Contoh serangga yang
dapat melakukan ini kumbang tahi (Shahabuddin et al, 2005). Kumbang ini memiliki perilaku
makan dan reproduksi yang dilakukan di sekitar feses, dengan demikian kumbang tahi sangat
membantu dalam menyebarkan dan menguraikan feses sehingga tidak menumpuk di suatu
tempat.

          Aktifitas ini secara umum berpengaruh terhadap struktur tanah dan siklus hara sehingga
juga berpengaruh terhadap tumbuhan disekitarnya. Dengan membenamkan feses, kumbang dapat
memperbaiki kesuburan dan aerasi tanah, serta meningkatkan laju siklus nutrisi. Dekomposisi
tinja pada permukaan tanah, oleh kumbang tinja menyebabkan penurunan pH tanah setelah 9
minggu dan meningkatkan kadar nitrogen, yodium, fosfor, magnesium, dan kalsium sampai 42-
56 hari setelah peletakan tinja (Gallante, E. dan Garcia, A.M,.2001).

          Dalam kehidupan di suatu ekosistem, serangga juga berperan sebagai agen pengendali
hayati, yang berkaitan dalam predasi. Serangga berperan sebagai predator bagi mangsanya baik
nematoda, protozoa, bahkan sesama serangga lain. Menurut Santoso (2007) ada sejenis lalat
Diatracophaga striatalis (lalat jatiroto), dimana larvanya dapat menyerang hama penggerek yang
berada di lubang tebu dan menghisap seluruh cairan haemolimpnya sampai mati.
Serangga parasitod merupakan serangga yang berperan sebagai parasit serangga lain yang
dapat merugikan ternak dan manusia. Misalnya Spalangia endius dan S. nigroaenea merupakan
parasitoid yang menyerang pupa lalat rumah dan lalat kandang untuk kehidupan larva dan
pupanya, sedangkan dewasanya hidup bebas (Koesharto, 1995).          Secara umum parasitoid
makanannya berupa nektar dan haemolim inang. Haemolim inang digunakan dalam
pembentukan dan pematangan telur sedangkan nektar dipelukan sejak awal sebagai sumber
energy (Stireman et al,2006).

       Serangga termasuk hewan yang sangat responsif terhadap perubahan pada suatu
ekosistem. Maka dari itu serangga digunakan sebagai bioindikator suatu ekosistem. Misalnya
serangga akuatik selama ini paling banyak digunakan untuk mengetahui kondisi pencemaran air
pada suatu daerah, diantaranya adalah beberapa spesies serangga dari ordo Ephemeroptera,
Diptera, Trichoptera dan Plecoptera yang kelimpahannya mengindikasikan bahwa lingkungan
tersebut telah tercemar, karena serangga ini tidak dapat hidup pada habitat yang sudah tercemar
(Shahabuddin, 2003). Larva Odonta juga berpotensi sebagai bioindikator pencemaran air, karena
larva ini sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Bila kualitas air sungai sebagai
habitatnya tercemar, maka larva odonata akan mati (Wardhani,2007).

3. Sebagai bahan obat

       Berdasarkan hasil penelitian, beberapa serangga berkhasiat sebagai obat. Misalnya
undur-undur yang dapat mengobati diabetes. Binatang ini mengandung zat sulfonylurea.
Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi
insulin (Pandji, 2009).

4. Serangga sebagai forensik

       Entomologi forensik adalah pemanfaatan serangga untuk menginvestigasi sebuah
kejahatan. Dalam hal ini, teknik yang digunakan adalah mengidentifikasi jenis-jenis serangga
pemakan bangkai (nekrofagus) yang muncul pada korban kejahatan. Kemampuan serangga
sebagai perombak bahan organik, termasuk mayat manusia, dimanfaatkan di dalam bidang
kedokteran forensik untuk mengetahui waktu kematian mayat (Goff, 2003).
Pada perkembangannya, kelompok-kelompok serangga nekrofagus yang banyak
digunakan untuk mengidentifikasi umur mayat berasal dari ordo Diptera, Coleoptera,
Hymenoptera (terutama semut), dan beberapa Lepidoptera (Jiron & Cartin, 1981). Serangga-
serangga tersebut diklaim dapat menentukan waktu kematian mayat dengan sangat pas, bahkan
melebihi teknik lain.

       

       Dalam kehidupan manusia, serangga juga berdampak negatif antara lain :

1. Sebagai hama pertanian

       Serangga juga dapat sebagai perusak tanaman seperti wereng cokelat yang dapat merusak
tanaman padi. Serannga tersebut juga memiliki kekebalan terhadap pestisida karena memiliki
kemampuan berubah pada genetiknya. Serangga hama ada yang menimbulkan kerusakan secara
langsung atau memakan langsung tanaman, ada juga yang sifatnya sebagai vektor virus.

2. Sebagai penyebar penyakit

       Para peneliti di Amerika Serikat telah mengidentifikasi kecoa sebagai salah satu faktor
penyebab meningkatnya kasus asma di kalangan anak-anak. Di sejumlah kawasan permukiman
di New York City, di mana kasus asma banyak ditemukan, anak-anak sering terpapar alergen
dari kecoa sehinga mereka menjadi sangat rentan terhadap serangga tersebut.

       Para ahli dari Columbia University menemukan, anak-anak yang tinggal di kawasan
permukiman dengan prevalensi asma yang tinggi memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi
memiliki antibodi terhadap protein kecoa di dalam darah mereka, Suatu pertanda bahwa mereka
telah terpapar serangga tersebut dan diduga alergi terhadap hewan itu.

       Lalat rumah dianggap mengganggu karena kesukaannya hinggap di tempat-tempat yang
lembab dan kotor. Selain hinggap, lalat juga menghisap bahan-bahan kotor dan memuntahkan
kembali dari mulutnya ketika hinggap di tempat berbeda. Pakan yang dihinggapi lalat akan
tercemar oleh mikroorganisme baik bakteri, protozoa, telur/larva cacing atau bahkan virus yang
dibawa dan dikeluarkan dari mulut lalat-lalat tersebut. Oleh karena itu lalat dianggap sebagai
penyebar berbagai penyakit kepada manusia maupun hewan,
3. Sebagai perusak bangunan

       Serangga jenis rayap selama ini dikenal sebagai perusak bangunan maupun bagian
bangunan atau peralatan yang berbahan dasar kayu. Hal itu erat terkait dengan kemampuan
makannya yang sangat cepat. Rayap menyerang bangunan disebabkan adanya sumber makanan,
baik yang terdekomposit pada kayu-kayu struktur dan non struktural maupun bahan berselulosa
lainnya. Disamping itu, kondisi dan konstruksi bangunan juga merupakan faktor pendorong
tingginya ancaman serangan rayap,

DAFTAR PUSTAKA

Borror, D.J., C.A. Triplehorn dan N. F. Johnson.1998. Pengenalan Jenis Serangga. Edisi keenam.
       Soetiono Porto Soejono. Gajah mada university Press. Yogyakarta.

Galante, E., and Gracia, A.M., 2001. Decomposer Insect. South African Journal of Sciences
       75:257-260.

Goff, L., 2003. Forensic Entomology. Dalam: V.H. Resh & R.T. Carde (editor),Encyclopedia of
       Insects, Academic Press, Amsterdam, halaman 919 – 926.

Jiron, L.F., & V.M. Cartin. 1981. Insect succession in the decomposition of a mammal in Costa
       Rica. Journal of the New York Entomological Society 89: 158-165.

Koesharto, F.X., 1995. Mass Rearing of Arthropod Parasitoid (Hymenoptera:Pteromaldae) of
       Poultry and Cattle Farm’s Filth Flies. Dec.1995 hlm.65-67 ISSN 0854-8587 vol.2, No.2 .

Pandji. 2009. Undur-undur Sebagai Obat Diabetes Millitus dalam Super Artikel Media.
       http://superartikel.com/2009/01/15/undur-undur-sebagai-obat-diabetes-millitus/

Santoso, M. B., 2007. Predator Musuh Alami yang Berguna.

Satta,A., Acciaro,M., Floris,I., Lentini,A., and Sulas, L., 1998. Insect Pollination of Sulla(H
       edysarum coronarium L.) and Its Effect on Seed Production in a Mediterranean
       Environment. CIHEAM – Options Mediterraneennes pgs 373-377.
Shahabuddin, Hidayat,P., Noerdjito,W.A., and Manuwoto, S., 2005. Research on Insect
       Biodiversity in Indonesia: Dung Beetles (Coleoptera:Scarabaeidae) And Its Role in
       Ecosystem. ISSN: 1412-033X Volume 6, Nomor 2 April 2005 HLM: 141-146

Stireman,J.O., Nason, J.D., Heard, S.B., and Seehawer, J.M., 2006. Cascading Host-Associated
       Genetic Differentiation in Parasitoids of Phytophagous Insects. Proc. R. Soc. B (2006)
       273, 523–530 doi:10.1098/rspb.2005.3363.

Wardhani, T.S., 2007. Perbandingan Populasi Larva Odonata di Beberapa Sungai di Pulau
       Pinang dan Hubungannya dengan Pengaruh Habitat dan Kualiti Air. Universiti Sains
       Malaysia ogos 2007.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
R Januari
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
zahrahoca
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 

La actualidad más candente (20)

Transect Analysis
Transect AnalysisTransect Analysis
Transect Analysis
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 

Destacado

Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
Novi Fachrunnisa
 
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Aditya Ramdhan Febriansyah
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
Lutfii Kmuhh
 
Ppt peranan protista putri yuliandari
Ppt peranan protista putri yuliandariPpt peranan protista putri yuliandari
Ppt peranan protista putri yuliandari
PutriYuliandari
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Ibnu Hakim
 

Destacado (17)

Serangga Merugikan
Serangga MerugikanSerangga Merugikan
Serangga Merugikan
 
Keanekaragaman serangga
Keanekaragaman seranggaKeanekaragaman serangga
Keanekaragaman serangga
 
Makalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopisMakalah xenopsylla cheopis
Makalah xenopsylla cheopis
 
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
Peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia (protozoa)
 
Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme Peranan mikroorganisme
Peranan mikroorganisme
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 
Alga bioindikator
Alga bioindikatorAlga bioindikator
Alga bioindikator
 
Ppt peranan protista putri yuliandari
Ppt peranan protista putri yuliandariPpt peranan protista putri yuliandari
Ppt peranan protista putri yuliandari
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap KesehatanPengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
 
Ppt alga
Ppt algaPpt alga
Ppt alga
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
mikrobiologi
mikrobiologimikrobiologi
mikrobiologi
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Sistem peredaran darah pada udang
Sistem peredaran darah pada udangSistem peredaran darah pada udang
Sistem peredaran darah pada udang
 
SlideShare 101
SlideShare 101SlideShare 101
SlideShare 101
 

Similar a Peran serangga dalam kehidupan manusia

DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN2
 
biologi populasi
biologi populasibiologi populasi
biologi populasi
lunch lunch
 
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Biocomunity Bekasi
 

Similar a Peran serangga dalam kehidupan manusia (20)

DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
biologi populasi
biologi populasibiologi populasi
biologi populasi
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintan
 
Ppt hewan dan lingkungannya
Ppt hewan dan lingkungannyaPpt hewan dan lingkungannya
Ppt hewan dan lingkungannya
 
Peranan arthropoda dalam ekosistem
Peranan arthropoda dalam ekosistemPeranan arthropoda dalam ekosistem
Peranan arthropoda dalam ekosistem
 
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
 
pengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayatipengenalan agens pengendali hayati
pengenalan agens pengendali hayati
 
Kelomok 1 leidoptera
Kelomok 1 leidopteraKelomok 1 leidoptera
Kelomok 1 leidoptera
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Modul2 kb1, binatanghama
Modul2 kb1, binatanghamaModul2 kb1, binatanghama
Modul2 kb1, binatanghama
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
KELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptxKELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptx
 
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
 

Más de Afifi Rahmadetiassani

Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI JakartaKomunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Afifi Rahmadetiassani
 
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helenaBioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
Afifi Rahmadetiassani
 
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helenaBioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Afifi Rahmadetiassani
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Afifi Rahmadetiassani
 

Más de Afifi Rahmadetiassani (20)

pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastikpemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
pemanfaatan kenekaragaman hayati sebagai biodegradasi limbah plastik
 
Bieokonomi
Bieokonomi Bieokonomi
Bieokonomi
 
Biodiversitas indonesia
Biodiversitas indonesiaBiodiversitas indonesia
Biodiversitas indonesia
 
Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
Ruang Terbuka Hijau di JakartaRuang Terbuka Hijau di Jakarta
Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
 
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
Perdagangan Avifauna di Lansekap Kerinci Seblat
 
Pelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA SumateraPelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
Pelatihan penyusunan laporan TFCA Sumatera
 
Kelas inspirasi jakarta 5
Kelas inspirasi jakarta 5Kelas inspirasi jakarta 5
Kelas inspirasi jakarta 5
 
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota IndonesiaKupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
Kupu-Kupu Jakarta : Salah satu harta karun tersisa di Ibu Kota Indonesia
 
Reptil laut (Penyu laut)
Reptil laut (Penyu laut)Reptil laut (Penyu laut)
Reptil laut (Penyu laut)
 
Hutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasiHutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasi
 
Mengenal hujan
Mengenal hujanMengenal hujan
Mengenal hujan
 
Troides helena, si cantik dari alam
Troides helena, si cantik dari alamTroides helena, si cantik dari alam
Troides helena, si cantik dari alam
 
Ramah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompetRamah sampah ramah dompet
Ramah sampah ramah dompet
 
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakartaKomunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
Komunitas kupu kupu di ruang terbuka hijau (rth) dki jakarta
 
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI JakartaKomunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
Komunitas Kupu-Kupu di RTH DKI Jakarta
 
Mengenal pecahan bagian 1
Mengenal pecahan bagian 1Mengenal pecahan bagian 1
Mengenal pecahan bagian 1
 
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helenaBioekologi dan strategi konservasi troides helena
Bioekologi dan strategi konservasi troides helena
 
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helenaBioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
Bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
 
Pengenalan dan pengawetan kupu kupu
Pengenalan dan pengawetan kupu kupuPengenalan dan pengawetan kupu kupu
Pengenalan dan pengawetan kupu kupu
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
 

Peran serangga dalam kehidupan manusia

  • 1. Tugas Entomologi Nama : Afifi Rahmadetiassani NIM : 083112620150008 Peran Serangga Dalam Kehidupan Manusia Serangga merupakan kelompok hewan yang paling dominan di muka bumi, yaitu dengan jumlah spesies hampir 80 % dari jumlah total hewan di bumi. Total dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia (Kalshoven 1981) dan sebanyak 1.413.000 spesies telah dikenal serta hampir setiap tahunnya terjadi penambahan spesies baru yang ditemukan (Borror,1998). Alasan ini yang menyebabkan serangga berhasil dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas dalam bereproduksi yang tinggi, serta kemampuan memakan jenis makanan yang berbeda dan dalam mengindari predator (Borror,1998). Berdasarkan kondisi tersebut, keberadaan serangga sebagai bagian ekosistem, dan perannya dalam kehidupan manusia sangat besar. Pemanfaatan yang bijak dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, baik yang dibuat ataupun yang alami, seperti pemanfaatan serangga di bidang kedokteran, pertanian, pangan dan lain sebagainya. Begitupun sebaliknya, populasi serangga yang tidak terkontrol dapat menyebabkan wabah penyakit, bersifat sebagai hama, dan bahkan merugikan pertanian. Praktek pemanfaatan serangga dalam kehidupan manusia semakin komplek dari masa ke masa, mulai dari pemanfaatan sebagai pollinator pertanian sampai penelitian tingkat molekuler di bidang ke.dokteran. berikut beberapa contoh pemanfaatannya : 1. Sebagai bahan konsumsi Indonesia maupun di negara lain, telah menggunakan serangga sebagai bahan konsumsi karena serangga memiliki protein yang tinggi, energi, dan sejumlah vitamin dan mineral. Di Thailand, masyarakat disana biasanya memakan serangga dalam bentuk telur, larva, atau dewasa baik dimakan mentah maupun olahan yang dapat meningkatkan aroma dan cita rasa dari serangga. Di Indonesia, hanya beberapa masyarakat yang mengkonsumsinya. Serangga yang biasanya dikonsumsi seperti laron, capung, belalang,jangkrik, rayap dan ulat sagu.
  • 2. 2. Sebagai bagian penting dalam ekosistem Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan tidak akan mencapai suatu keseimbangan. Peran serangga dalam ekosistem diantaranya adalah sebagai pollinator, dekomposer, predator, parasitoid dan sebagai bioindikator bagi suatu ekosistem. Dalam proses pollinator, serangga secara tidak langsung berperan dalam proses polinasi, karena serangga hanya bertujuan untuk mendapatkan nektar yang merupakan sumber makanannya. Terjadinya polinasi, karena secara tidak sengaja serbuk sari menempel dan terbawa pada tubuh serangga. Contoh serangga yang menjadi pollinator adalah kupu-kupu, kumbang dan lebah (Satta et al, 1998). Peran sebagai dekomposer, merupakan hal terpenting dalam dekomposisi tanah.. Apabila tidak ada serangga yang berperan di dalamnya maka akan berdampak negatif seperti, terjadinya wabah penyakit yang disebabkan kotoran hewan tersebut didapati telur-telur vektor penyakit, terjadinya pelambatan pertumbuhan bahkan kematian pada tanaman, Contoh serangga yang dapat melakukan ini kumbang tahi (Shahabuddin et al, 2005). Kumbang ini memiliki perilaku makan dan reproduksi yang dilakukan di sekitar feses, dengan demikian kumbang tahi sangat membantu dalam menyebarkan dan menguraikan feses sehingga tidak menumpuk di suatu tempat. Aktifitas ini secara umum berpengaruh terhadap struktur tanah dan siklus hara sehingga juga berpengaruh terhadap tumbuhan disekitarnya. Dengan membenamkan feses, kumbang dapat memperbaiki kesuburan dan aerasi tanah, serta meningkatkan laju siklus nutrisi. Dekomposisi tinja pada permukaan tanah, oleh kumbang tinja menyebabkan penurunan pH tanah setelah 9 minggu dan meningkatkan kadar nitrogen, yodium, fosfor, magnesium, dan kalsium sampai 42- 56 hari setelah peletakan tinja (Gallante, E. dan Garcia, A.M,.2001). Dalam kehidupan di suatu ekosistem, serangga juga berperan sebagai agen pengendali hayati, yang berkaitan dalam predasi. Serangga berperan sebagai predator bagi mangsanya baik nematoda, protozoa, bahkan sesama serangga lain. Menurut Santoso (2007) ada sejenis lalat Diatracophaga striatalis (lalat jatiroto), dimana larvanya dapat menyerang hama penggerek yang berada di lubang tebu dan menghisap seluruh cairan haemolimpnya sampai mati.
  • 3. Serangga parasitod merupakan serangga yang berperan sebagai parasit serangga lain yang dapat merugikan ternak dan manusia. Misalnya Spalangia endius dan S. nigroaenea merupakan parasitoid yang menyerang pupa lalat rumah dan lalat kandang untuk kehidupan larva dan pupanya, sedangkan dewasanya hidup bebas (Koesharto, 1995). Secara umum parasitoid makanannya berupa nektar dan haemolim inang. Haemolim inang digunakan dalam pembentukan dan pematangan telur sedangkan nektar dipelukan sejak awal sebagai sumber energy (Stireman et al,2006). Serangga termasuk hewan yang sangat responsif terhadap perubahan pada suatu ekosistem. Maka dari itu serangga digunakan sebagai bioindikator suatu ekosistem. Misalnya serangga akuatik selama ini paling banyak digunakan untuk mengetahui kondisi pencemaran air pada suatu daerah, diantaranya adalah beberapa spesies serangga dari ordo Ephemeroptera, Diptera, Trichoptera dan Plecoptera yang kelimpahannya mengindikasikan bahwa lingkungan tersebut telah tercemar, karena serangga ini tidak dapat hidup pada habitat yang sudah tercemar (Shahabuddin, 2003). Larva Odonta juga berpotensi sebagai bioindikator pencemaran air, karena larva ini sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Bila kualitas air sungai sebagai habitatnya tercemar, maka larva odonata akan mati (Wardhani,2007). 3. Sebagai bahan obat Berdasarkan hasil penelitian, beberapa serangga berkhasiat sebagai obat. Misalnya undur-undur yang dapat mengobati diabetes. Binatang ini mengandung zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin (Pandji, 2009). 4. Serangga sebagai forensik Entomologi forensik adalah pemanfaatan serangga untuk menginvestigasi sebuah kejahatan. Dalam hal ini, teknik yang digunakan adalah mengidentifikasi jenis-jenis serangga pemakan bangkai (nekrofagus) yang muncul pada korban kejahatan. Kemampuan serangga sebagai perombak bahan organik, termasuk mayat manusia, dimanfaatkan di dalam bidang kedokteran forensik untuk mengetahui waktu kematian mayat (Goff, 2003).
  • 4. Pada perkembangannya, kelompok-kelompok serangga nekrofagus yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi umur mayat berasal dari ordo Diptera, Coleoptera, Hymenoptera (terutama semut), dan beberapa Lepidoptera (Jiron & Cartin, 1981). Serangga- serangga tersebut diklaim dapat menentukan waktu kematian mayat dengan sangat pas, bahkan melebihi teknik lain. Dalam kehidupan manusia, serangga juga berdampak negatif antara lain : 1. Sebagai hama pertanian Serangga juga dapat sebagai perusak tanaman seperti wereng cokelat yang dapat merusak tanaman padi. Serannga tersebut juga memiliki kekebalan terhadap pestisida karena memiliki kemampuan berubah pada genetiknya. Serangga hama ada yang menimbulkan kerusakan secara langsung atau memakan langsung tanaman, ada juga yang sifatnya sebagai vektor virus. 2. Sebagai penyebar penyakit Para peneliti di Amerika Serikat telah mengidentifikasi kecoa sebagai salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus asma di kalangan anak-anak. Di sejumlah kawasan permukiman di New York City, di mana kasus asma banyak ditemukan, anak-anak sering terpapar alergen dari kecoa sehinga mereka menjadi sangat rentan terhadap serangga tersebut. Para ahli dari Columbia University menemukan, anak-anak yang tinggal di kawasan permukiman dengan prevalensi asma yang tinggi memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi memiliki antibodi terhadap protein kecoa di dalam darah mereka, Suatu pertanda bahwa mereka telah terpapar serangga tersebut dan diduga alergi terhadap hewan itu. Lalat rumah dianggap mengganggu karena kesukaannya hinggap di tempat-tempat yang lembab dan kotor. Selain hinggap, lalat juga menghisap bahan-bahan kotor dan memuntahkan kembali dari mulutnya ketika hinggap di tempat berbeda. Pakan yang dihinggapi lalat akan tercemar oleh mikroorganisme baik bakteri, protozoa, telur/larva cacing atau bahkan virus yang dibawa dan dikeluarkan dari mulut lalat-lalat tersebut. Oleh karena itu lalat dianggap sebagai penyebar berbagai penyakit kepada manusia maupun hewan,
  • 5. 3. Sebagai perusak bangunan Serangga jenis rayap selama ini dikenal sebagai perusak bangunan maupun bagian bangunan atau peralatan yang berbahan dasar kayu. Hal itu erat terkait dengan kemampuan makannya yang sangat cepat. Rayap menyerang bangunan disebabkan adanya sumber makanan, baik yang terdekomposit pada kayu-kayu struktur dan non struktural maupun bahan berselulosa lainnya. Disamping itu, kondisi dan konstruksi bangunan juga merupakan faktor pendorong tingginya ancaman serangan rayap, DAFTAR PUSTAKA Borror, D.J., C.A. Triplehorn dan N. F. Johnson.1998. Pengenalan Jenis Serangga. Edisi keenam. Soetiono Porto Soejono. Gajah mada university Press. Yogyakarta. Galante, E., and Gracia, A.M., 2001. Decomposer Insect. South African Journal of Sciences 75:257-260. Goff, L., 2003. Forensic Entomology. Dalam: V.H. Resh & R.T. Carde (editor),Encyclopedia of Insects, Academic Press, Amsterdam, halaman 919 – 926. Jiron, L.F., & V.M. Cartin. 1981. Insect succession in the decomposition of a mammal in Costa Rica. Journal of the New York Entomological Society 89: 158-165. Koesharto, F.X., 1995. Mass Rearing of Arthropod Parasitoid (Hymenoptera:Pteromaldae) of Poultry and Cattle Farm’s Filth Flies. Dec.1995 hlm.65-67 ISSN 0854-8587 vol.2, No.2 . Pandji. 2009. Undur-undur Sebagai Obat Diabetes Millitus dalam Super Artikel Media. http://superartikel.com/2009/01/15/undur-undur-sebagai-obat-diabetes-millitus/ Santoso, M. B., 2007. Predator Musuh Alami yang Berguna. Satta,A., Acciaro,M., Floris,I., Lentini,A., and Sulas, L., 1998. Insect Pollination of Sulla(H edysarum coronarium L.) and Its Effect on Seed Production in a Mediterranean Environment. CIHEAM – Options Mediterraneennes pgs 373-377.
  • 6. Shahabuddin, Hidayat,P., Noerdjito,W.A., and Manuwoto, S., 2005. Research on Insect Biodiversity in Indonesia: Dung Beetles (Coleoptera:Scarabaeidae) And Its Role in Ecosystem. ISSN: 1412-033X Volume 6, Nomor 2 April 2005 HLM: 141-146 Stireman,J.O., Nason, J.D., Heard, S.B., and Seehawer, J.M., 2006. Cascading Host-Associated Genetic Differentiation in Parasitoids of Phytophagous Insects. Proc. R. Soc. B (2006) 273, 523–530 doi:10.1098/rspb.2005.3363. Wardhani, T.S., 2007. Perbandingan Populasi Larva Odonata di Beberapa Sungai di Pulau Pinang dan Hubungannya dengan Pengaruh Habitat dan Kualiti Air. Universiti Sains Malaysia ogos 2007.