1. I. Nomor Percobaan :1
II. Nama Percobaan :Reaksi Uji Terhadap Asam Amino
III. Tujuan Percobaan :Untuk mengetahui uji positif dan negatif terhadap asam
amino
IV. Landasan Teori:
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari
posisi gugus –COOH.
Rumus umum asam amino ialah
R – CH – COOH
Asam amino dapat pula terdapat dalam protein. Semua asam amino (20) yang
ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil dan gugus amino
diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya
pada rantai sampingnya, atau gugus R, yang bervariasi dalam struktur, ukuran muatan
listrik dan kelarutan di dalam air. Ke-20 asam amino pada protein seringkali dipandang
sebagai asam amino baku, utama, atau normal, untuk membedakan molekul-molekul ini
dari jenis-jenis asam amino lain yang ada pada organisme hidup, tetapi tidak terdapat di
dalam protein. Asam amino baku dapat dinyatakan dengan singkatan tiga huruf atau
lambang satu huruf yang digunakan secara ringkas untuk menunjukkan komposisi dan
urutan asam amino di dalam rantai polipeptida.
Susunan Asam Amino
Struktur asam amino yang terdapat dalam protein ditemukan dalam bentuk ionik.
Warna hitam menunjukkan bagian yang umum pada semua asam -amino pada protein
(kecuali prolin).
Asam amino satu dengan yang lainnya akan bersambung membenrtuk struktur
primer protein oleh ikatan peptida. Susunan asam amino menentukan sifat struktur
sekunder dan tersier. Hal ini akan mempengaruhi secara bermakna sifat-sifat fungsiu
protein makanan dan perilakuknya selama pemrosesan. Dari 20 asam amino, hanya 8 asam
amino yang merupakan asam amino esensial yang terdapat dalam protein dan
ketersediaannya menentukan kualitas gizi protein. Pada umumnya, kualitas protein hewan
lebih tinggi daripada kualitas protein tumbuhan. Protein tumbuhan dapat ditingkatkan mutu
gizinya dengan pencampuran secara bijaksana atau dengan modifikasi genetik melalui
persilangan.
2. Semua asam amino yang ditentukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus
karboksil, dan gugus amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda
satu dengan yang lain pada rantai samping atau gugus R, yang bervariasi dalam struktur,
ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Kedua puluh sama amino pada protein
sering kali dipandang sebagai asam amino baku, utama atau normal untuk membakar.
Molekul-molekul ini dari jenis-jenis asam amino lain yang ada pada organisme hidup,
tetapi tidak terdapat di dalam protein. Asam amino baku dapat dinyatakan dengan
singkatan tiga huruf atau lambang satu huruf yang digunakan sebagai cara ringkas untuk
menunjukkan komposisi dan urutan asam amino di dalam rantai polipeptida.
Asam-asam -amino yang mempunyai gugus amino tunggal dan gugus akroboksil
tunggal mengkriskal dari larutan netral dalam bentuk ion penuh, yang disebut ion polar
atau zwiterion. Walaupun ion polar bersifat netral dan tidak bergerak di dalam medan
listrik, ion ini mempunyai muatan listrik yang berlawanan pada kedua kutubnya.
Sifat asam amino dalam larutan, maka ia akam terionisasi dan dapat bersifat
sebagai asam atau basa. Sifat-sifat asam dan basa ini sangat penting didalam pengertian
pengetahuan mengenai sifat protein. Hal ini sangat penting diterapkan dalam seni
pemisahan, identifikasi, dan kuatifikasi asam amino yang berbeda, yaitu dalam hal
menentukan komposisi dan urutan asam amino dari molekul protein, yang didasarkan atas
tingkah laku asam basa yang khas.
Klasifikasi asam amino
Cara yang digunakan untuk mengklasifikasikan asam amino ada beberapa.
Misalnya cara yang mendasar pada jumlah gugus karbonil dan gugus asam amino yang
dikandung senyawa itu. Cara lain ialah yang mendasar pada sifat gugus R. Pemilahan asam
amino yang demikian itu erat hubungannya dengan struktur konfigurasi protein. Sebagai
contoh : protein yang sebagian besar tediri dari glisin , dengan gugus R adalah H, maka
protein tadi struktur konfigurasinya sangat sederhana. Bentuknya kan sangat berbeda andai
kata protein tadi tersusun oleh asam amino yang mengandung R bermuatan. Gugus R yang
bermuatan tadi dalam rantai polipeptida akan saling menolak atau mengikat sehingga
rantai tadi melipat dan cenderung membentuk melipat globula.
Struktur ke-20 asam amino dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: (1) golongan dengan
gugus R nonpolar atau hidrofobik, (2) golongan dengan gugus R polar, tetapi tidak
bermuatan, (3) golongan dengan gugus R bermuatan negatif, (4) golongan dengan gugus R
bermuatan positif.
3. Sifat dan reaksi asam amino
Asam amino dapat membentuk ester, bila direaksikan dengan alkohol degan
bantuan katalisator asam. Ester ini mudah menguiap yang selanjutnya dapat dipisahkan
dengan jalan penyulingan bertingkat. Bila asam amino direaksikan dengan asam nitrit ,
timbullah gas N2 yang berasal dari gugus NH2.
Untuk mengetahui adanya jenis asam amino terminal pada suatu rantai polipeptida, maka
protein direaksikan dengan dinitrofluorobenzena. Persenyawaan ini setelah dihidrolisis
menghasilkan turunan dinitrofluorobenzena dan sisa peptida.
Denaturasi
Sebagian besar molekul protein menampakkan aktivitas biologiknya pada kisaran
pH dan suhu tertentu. Pada pH dan suhu yang tinggi maka protein globular mengalami
fisik yang dinamakan Denaturasi. Salah satu sifat yang tampak adalah kelarutannya yang
menurun. Pembentukan gumpalan putih pada bagian telur yang putih merupakan salah satu
contoh terdenaturasi.
Struktur primer protein diatas tidak mengalami perubahan. Secara umum denaturasi
adalah peristiwa penyimpangan dari sifat alamiah senyawa bersangkutan, dalam hal ini
adalah protein.
Reaksi Uji Asam Amino
Reaksi Milon
Reaksi milon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Apabila
pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk
fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang
berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan menghasilkan hasil positif.
Reaksi Hopkins-Cole
Reagen yang digunakan dalam uji hopkins-Cole mengandung asam glioksilat
(CHO.COOH). Karena triptofan berkondensasi dengan aldehid dalam suasana asam sulfat
dan membentuk kompleks berwarna. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk
magnesium dalam air
COOH serbuk COOH
COOH Mg COOH
Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole. Asam sulfat dituangkan perlahan-
lahan sehingga membentuk lapisan dibawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan
4. terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut. Pada dasarnya reaksi ini
memberi hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein.
Reaksi Ninhidrin
Reaksi ninhidrin dapat dipakai untuk penentuan kuantitatif asam amino. Dengan
memanaskan campuran asam amino dan ninhidrin, terjadilah larutan berwarna ungu yang
identitasnya dapat ditentukan dengan cara spektrofotometri. Semua asam amino dan
peptida yang mengandung gugus amino bebas memberikan reaksi ninhidrin yang positif.
Prolin dan hidroksiprolin yang gugus aminonya tersubstitusi, memberikan hasil reaksi lain
yang berwarna kuning.
V. Alat dan Bahan
Alat
1. Tabung reaksi 5. Penjepit tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung reaksi
4. Bunsen
Bahan
1. Reagen Millon
2. Reagen Ninhidrin
3. Reagen Hopkin Cole
4. H2SO4 18M
5. Larutan Glysin dengan konsentrasi 1% sampai 5%
6. Larutan Triptofan dengan konsentrasi 1% sampai 5%
7. Larutan Alanin dengan konsentrasi 1% sampai 5%
8. Larutan Prolin dengan konsentrasi 1% sampai 5%
9. Larutan Tyrosin dengan konsentrasi 1% sampai 5%
10. Larutan Putih telur dengan konsentrasi 1% sampai 5%
11. Larutan Kuning telur dengan konsentrasi 1% sampai 5%
12. Larutan Susu dengan konsenteasi 1% sampai 5%
5. VI. Prosedur Percobaan
I. A. Uji Millon
Tambahkan 5 tetes reagen millon kedalam 3ml larutan protein (larutan glysin, larutan
tryptofan, larutan alanin, larutan prolin, larutan tyrosin,larutan putih telur, larutan
kuning telur dan larutan susu), panaskan campuran baik-baik. Jika reagen yang
digunakan terlalu banyak, maka warna akan hilang pada pemanasan.
B. Uji Ninhidrin
Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1% kedalam 3 ml larutan protein (larutan
glysin, larutan tryptofan, larutan alanin, larutan prolin, larutan tyrosin,larutan putih
telur, larutan kuning telur dan larutan susu) hingga mendidih.
C. Uji Hopkin Cole
Kedalam 2ml larutan protein (larutan glysin, larutan tryptofan, larutan alanin, larutan
prolin, larutan tyrosin,larutan putih telur, larutan kuning telur dan larutan susu)
tambahkan 2ml reagen Hopkins-Cole. Tambahkan sedikit demi sedikit kira-kira
sebanyak 5ml H2SO4 pekat melalui sisi tabung. Amati warna yang terbentuk pada
pertemuan kedua cairan . Jika perlu putar perlahan-lahan tabung tersebut, sampai
terbentuk cincin berwarna .
VII. Hasil Pengamatan
1.Uji Millon
Asam Amino Perlakuan Hasil Pengamatan
SUSU
1. 3ml larutan susu 1%
kedalam tabung reaksi
ditambah 5 tetes reagen
millon. Lalu
dipanasakan
2. 3ml larutan susu 2%
kedalam tabung reaksi
ditambah 5 tetes reagen
millon. Lalu dipanaskan
3. 3ml larutan susu 3%
Larutan susu (putih) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan putih keruh.
Setelah dipanaskan larutan sedikit pink
+ endapan merah bata.
Larutan susu (putih) + reagaen millon
(tidak berwarna) larutan putih keruh
setelah dipanaskan larutan sedikit pink
+ endapan merah bata .
Larutan susu (putih) + reagaen millon
6. kedalam tabung reaksi
ditambah 5 tetes reagen
millon. Lalu dipanaskan
4. 3ml larutan susu 4%
kedalam tabung reaksi
ditambah 5 tetes reagen
millon. Lalu dipanaskan
5. 3ml larutan susu 5%
kedalam tabung reaksi
ditambah 5 tetes reagen
millon. Lalu dipanaskan
(tidak berwarna) larutan putih keruh
setelah dipanaskan larutan sedikit pink
+ endapan merah bata
Larutan susu (putih) + reagaen millon
(tidak berwarna) larutan putih keruh
setelah dipanaskan larutan sedikit pink
terbentuk endapan merah bata
Larutan susu (putih) + reagaen millon
(tidak berwarna) larutan putih keruh
setelah dipanaskan larutan sedikit pink
+ endapan merah bata .
TYROSIN
1. 3ml larutan tyrosin
1% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan.
2. 3ml larutan tyrosin 2
% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
3. 3ml larutan tyrosin 3
% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
4. 3ml larutan tyrosin 4
% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan.
Larutan tyrosin (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk endapan
merah bata .
Larutan tyrosin (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk endapan
merah bata .
Larutan tyrosin (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna Setelah
dipanaskan terbentuk endapan
merah bata .
Larutan tyrosin (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk endapan merah
bata .
7. 5. 3ml larutan tyrosin 5
% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
Larutan tyrosin (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk endapan merah
bata .
KUNING
TELUR
1. 3ml larutan kuning
telur 1% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan.
2. 3ml larutan kuning
telur 2% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
3. 3ml larutan kuning
telur 3% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
4. 3ml larutan kuning
telur 4% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
5. 3ml larutan kuning
telur 5% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
Larutan kuning telur (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
Larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk larutan tidak
berwarna + endapan pink
Larutan kuning telur (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
Larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk larutan tidak
berwarna + endapan pink
Larutan kuning telur (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
Larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk larutan tidak
berwarna + endapan pink
Larutan kuning telur (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
Larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk larutan tidak
berwarna + endapan pink
Larutan kuning telur (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna)
larutan tidak berwarna. Setelah
dipanaskan terbentuk larutan tidak
berwarna + endapan pink
TRIPTOFAN1. 1. 3ml larutan tryptofan
1% kedalam tabung
Larutan tryptofan (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna) setelah
8. reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
2. 3ml larutan tryptofan
2% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
2.
3. 3. 3ml larutan tryptofan
3% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
4.
5. 4. 3ml larutan tryptofan
4% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon.Lalu
dipanaskan
5. 3ml larutan tryptofan
5% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
dipanaskan larutan berwarna coklat
terbentuk endapan berwarna coklat
Larutan tryptofan (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna) setelah
dipanaskan larutan berwarna coklat
terbentuk endapan berwarna coklat
Larutan tryptofan (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna) setelah
dipanaskan larutan berwarna coklat
terbentuk endapan berwarna coklat
Larutan tryptofan (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna) setelah
dipanaskan larutan berwarna coklat
terbentuk endapan berwarna coklat
Larutan tryptofan (tidak berwarna) +
reagen millon (tidak berwarna) setelah
dipanaskan larutan berwarna coklat
terbentuk endapan berwarna coklat
PUTIH
TELUR
1. 3ml larutan putih
telur 1% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen
millon.Lalu dipanaskan
putih telur (tidak berwarna) + reagen
millom (tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Setelah dipanaskan larutan
berwarna pink dan ada endapan merah
bata
9. 2. 3ml larutan putih
telur 2% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
3. 3ml larutan putih
telur 3% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen
millon.Lalu dipanaskan
1.
2. 4. 3ml larutan putih
telur 4% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan|
5. 3ml larutan putih
telur 5% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
putih telur (tidak berwarna) + reagen
millom (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna pink dan ada endapan
merah bata
putih telur (tidak berwarna) + reagen
millom (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna pink dan ada endapan
merah bata
putih telur (tidak berwarna) + reagen
millom (tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Setelah dipanaskan larutan
berwarna pink dan ada endapan merah
bata
putih telur (tidak berwarna) + reagen
millom (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna pink dan ada endapan
merah bata
ALANIN
1. 3ml larutan alanin
1% kedalam tabung
reaksi ditambah 5
tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
Alanin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Setelah dipanaskan larutan
tetap tidak berwarna.
10. 2. Uji Ninhidrin
2. 3ml larutan alanin
2% kedalam tabung
reaksi ditambah 5
tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
Alanin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Dan setelah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna.
GLYSIN
1. 3ml larutan glysin
1% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon.Lalu
dipanaskan
2. 3ml larutan glysin
2% kedalam tabung
reaksi ditambah 5 tetes
reagen millon. Lalu
dipanaskan
glisin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Dan setelah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna
glisin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Dan setalah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna.
PROLIN
1. 3ml larutan
prolin 1% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
2. 3ml larutan
prolin 1% kedalam
tabung reaksi ditambah
5 tetes reagen millon.
Lalu dipanaskan
Prolin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Dan setelah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna
Prolin (tidak berwarna) + reagen millon
(tidak berwarna) larutan tidak
berwarna. Dan setelah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna
11. Asam amino Perlakuan Hasil Pengamatan
GLISIN
1. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
glisin 1% panaskan
hingga mendidih
2. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
glisin 2% panaskan
hingga mendidih
3. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
glisin 3% panaskan
hingga mendidih
4. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
glisin 4% panaskan
hingga mendidih
5. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
glisin 5% panaskan
hingga mendidih
Glisin (tidak berwarna) + larutann
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah
dipanaskan terbentuk larutan berwarna
ungu
Glisin (tidak berwarna) + larutann
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah
dipanaskan terbentuk larutan berwarna
ungu
Glisin (tidak berwarna) + larutann
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah
dipanaskan terbentuk larutan berwarna
ungu
Glisin (tidak berwarna) + larutann
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah
dipanaskan terbentuk larutan berwarna
ungu
Glisin (tidak berwarna) + larutann
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah
dipanaskan terbentuk larutan berwarna
12. ungu
ALANIN
1. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
alanin 1% panaskan
hingga mendidih
2. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
alanin 2% panaskan
hingga mendidih
3. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
alanin 3% panaskan
hingga mendidih
4. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
alanin 4% panaskan
hingga mendidih
5. Tambahkan 0,5ml
larutan ninhidrin 0,1%
kedalam 3ml larutan
alanin 5% panaskan
hingga mendidih
Alanin (Tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu muda
Alanin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu muda
Alanin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu muda
Alanin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
Alanin (tidak berwarna) + Reagen
Millon (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
13. SUSU
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
susu 1% panaskan
hingga mendidih
2. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
susu 2% panaskan
hingga mendidih
3. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
susu 3% panaskan
hingga mendidih
4. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
susu 4% panaskan
hingga mendidih
5. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
susu 5% panaskan
hingga mendidih
susu (putih) + larutan ninhidrin (tidak
berwarna) larutan tidak berwarna.
Dan setelah dipanaskan terbentuk
larutan berwarna ungu muda
susu (putih) + larutan ninhidrin (tidak
berwarna) larutan tidak berwarna.
Dan setelah dipanaskan terbentuk
larutan berwarna ungu muda
susu (putih) + larutan ninhidrin (tidak
berwarna) larutan tidak berwarna.
Dan setelah dipanaskan terbentuk
larutan berwarna ungu muda
susu (putih) + larutan ninhidrin (tidak
berwarna) larutan tidak berwarna.
Dan setelah dipanaskan terbentuk
larutan berwarna ungu muda
susu (putih) + larutan ninhidrin (tidak
berwarna) larutan tidak berwarna.
Dan setelah larutan berwarna ungu
muda
TIROSIN
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
tirosin 1% panaskan
tirosin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu tua
14. hingga mendidih
2. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
tirosin 2% panaskan
hingga mendidih
3. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
tirosin 3% panaskan
hingga mendidih
4. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
tirosin 4% panaskan
hingga mendidih
5. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
tirosin 5% panaskan
hingga mendidih
tirosin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu tua
tirosin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu tua
tirosin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu tua
tirosin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu tua
KUNING
TELUR
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
kuning telur 1%
panaskan hingga
mendidih
2. Tambahkan 0,5 ml
kuning telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna putih keungu-unguan
kuning telur (tidak berwarna) + larutan
15. larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
kuning telur 2%
panaskan hingga
mendidih
3. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
kuning telur 3%
panaskan hingga
mendidih
4. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
kuning telur 4%
panaskan hingga
mendidih
5. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
kuning telur 5%
panaskan hingga
mendidih
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna putih keungu-unguan
kuning telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna putih keungu-unguan
kuning telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna putih keungu-unguan
kuning telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna putih
keungu-unguan
TRYFTOPAN
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
triptofan 1% panaskan
hingga mendidih
triptofan (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
16. 2. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
triptofan 2% panaskan
hingga mendidih.
3. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
triptofan 3% panaskan
hingga mendidih
4. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
triptofan 4% panaskan
hingga mendidih
5. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
triptofan 5% panaskan
hingga mendidih
triptofan (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
triptofan (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
triptofan (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
triptofan (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan berwarna ungu
PUTIH TELUR
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
putih telur 1%
panaskan hingga
mendidih
2. Tambahkan 0,5 ml
putih telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
putih telur (tidak berwarna) + larutan
17. larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
putih telur 2%
panaskan hingga
mendidih
3. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
putih telur 3%
panaskan hingga
mendidih
4. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
putih telur 4%
panaskan hingga
mendidih
5. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
putih telur 5%
panaskan hingga
mendidih
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
putih telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
putih telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
putih telur (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Dan setelah dipanaskan
terbentuk larutan berwarna ungu
PROLIN
1. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
prolin 1% panaskan
hingga mendidih
Prolin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna. Setelah dipanaskan
larutan tetap tidak berwarna
18. 3. Uji Hopkins Cole
2. Tambahkan 0,5 ml
larutan ninhidrin
kedalam 3ml larutan
prolin 2% panaskan
hingga mendidih
Prolin (tidak berwarna) + larutan
ninhidrin (tidak berwarna) larutan
tidak berwarna . Dan setelah
dipanaskan larutan tetap tidak
berwarna
Asam amino Perlakuan Hasil Pengamatan
TRIPTOFAN
1. 2ml larutan triptofan
5% ditambah 2ml
reagen hopkin cole,
lalu ditambah sedikit
demi sedikit 5ml
H2SO4
Triptofan (tidak berwarna) + reagen
hopkin cole (tidak berwarna) + 5 ml
larutan H2SO4 (tidak berwarna)
Terbentuk cincin hopkins cole
berwarna berwarna cokelat
SUSU
1. 2ml larutan susu 5%
ditambah 2ml reagen
hopkin cole, lalu
ditambah sedikit demi
sedikit 5ml H2SO4
susu (putih) + reagen hopkin cole
(tidak berwarna) + 5 ml larutan H2SO4
(tidak berwarna) terbentuk cincin
hopkins cole berwarna cokelat
20. IX. Pembahasan
Praktikum ini membahas mengenai uji asam amino dengan reaksi reagen millon,
reagen hopkins-cole, dan reagen ninhidrin. Asam amino yang diuji asam amino yang
terdiri dari glisin, alanin, tryptopan, tyrosin, prolin, fenil alanin, lisin, kuning telur, putih
telur, susu.
Pertama dilakukan dengan menggunakan uji millon, dalam prosesnya asam amino
direaksikan dengan reagen tersebut kemudian dipanaskan, hasil yang diperoleh dari
pemanasan ini, pada protein putih telur dalam reaksinya juga terjadi perubahan yaitu
terdapat endapan merah bata dan larutannya berwarna merah muda.dengan demikian dapat
dikatakan bahwa putih telur merupakan positif terhadap uji millon. Namun, beberapa asam
amino yaitu prolin, glisin ketika direaksikan dengan reagen millon kemudian dipanaskan
tidak mengalami perubahan dari warna asli larutan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa
larutan tersebut tidak mengandung gugus fenil dengan demikian asam amino tersebut
merupakan reaksi negative terhadap uji millon.
Pada percobaan berikutnya tentang uji asam amino terhadap hopkins-cole yang
kemudian ditambah H2SO4 pekat, diperoleh bahwa untuk asam amino tryptopan terjadi
perubahan warna yaitu warna larutannya coklat dan terdapat cincin ungu yang membatasi
larutan asam amino dengan asam sulfat tersebut dan tabung reaksinya panas (akibat asam
sulfat pekat), ini dikarenakan dari struktur tryptopan yang mengandung indol sehingga
tryptopan berkondensasi dengan aldehid dalam suasana asam dan membentuk kompleks
berwarna. Sama halnya pada susu, yaitu terdapatnya cicin berwarna coklat yang
membatasinya serta tabung reaksi panas, ini dikarenakan didalam susu terdapat tryptopan
yang mengandung gugus indol. Dengan demikian, tryptopan dan susu dikatakan reaksi
positif terhadap uji hopkins-cole.
Percobaan terakhir dengan menggunakan reagen ninhidrin, perlakuannya hampir
sama dengan uji million, hanya saja dengan menggunakan volume reagen ninhidrin lebih
banyak dari millon. Pada asam amino tryptofan dan susu, terjadi perubahan setelah
dipanaskan menjadi warna ungu, hal ini dikarenakan asam amino tersebut mengandung
gugus amino bebas, sehingga dikatakan reaksi ini positif terhadap uji ninhidrin. Namun
berbeda dengan. Namun berbeda dengan prolin yang warnanya berubah jadi warna kuning,
hal ini dikarenakan prolin tidak terdapat gugus amino bebas, gugus aminonya tersubstitusi
sehingga dikatakan reaksi negative terhadap uji ninhidrin.
21. X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Pada uji Millon, reaksi positif jika terbentuk endapan merah bata akibat
kandungan gugus hidrosil fenil oleh asam amino
b. Reaksi positif pada uji millon ditunjukkan oleh albumin dan tyrosin
c. Uji Hopkins-cole dikatakan positif terhadap asam amino jika terbentuk cincin
coklat akibat kandungan gugus indol.
d. Reaksi positif ditujukkan oleh susu dan tryptopan
e. Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan
berwarna ungu akibat adanya gugus amino bebas.
f. Reaksi positif ditunjukkan oleh tryptofan dan susu.
22. XI. Daftar Pustaka
Lehninger, 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Pudjiadi, Anna, 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI
www.rismaka.net/.../uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.html. diakses 3 maret
2013
23. XII. Jawaban Pertanyaan
Uji Millon
1. Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan ke dalam protein?
Jawaban: Larutan akan berubahan berwarna merah, dan terbentuk garam
merkuri dari tirosin yang ternitrasi
2. Mengapa larutan albumin terkoagulasi?
Jawaban: Hal ini telah terjadi akibat adanya perrubahan struktur tersier ataupun
kwartener pada albumin, sehingga protein tersebut mengendap.
3. Larutan protein yang mana yang memberikan uji negatif? Mengapa?
Jawaban: Larutan yang memberikan uji negatif adalah valin, leusin, glisin,
glutamin, asam aspartat, triftofan, dan arginin. Hal ini dikarenakan di dalam
larutan tersebut tidak memiliki gugus fenol.
4. Uji Hopkins-Cole
1. Protein apakah yang tidak memberikan uji positif?
Jawaban: Hampir semua protein uji tidak memberikan hasil uji positif, kecuali
triptofan, kuning telur dan putih telur
5. Uji Ninhidrin
1. Warna apa yang terbentuk?
Jawaban: Warna yang terbentuk adalah warna biru, namun khusus untuk prolin
berwarna kuning
2. Gugus apa yang memberikan uji positif?
Jawaban: Gugus Non Polar