2. Atmosfer
• lapisan gas dengan ketebalan ribuan kilometer
yang terdiri atas beberapa lapisan
• Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari
atmosfer yang menekankan pada lapisan udara
yang menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok
yang dipelajari dalam meteorologi di antaranya
adalah angin, awan, cuaca, guntur, gejala
cahaya, endapan air di udara, serta suhu dan
tekanan udara.
3. Fungsi Atmosfer
1. Atmosfer berperan sebagai sumber gas – gas
penting yang digunakan dalam proses
kehidupan makhluk hidup di bumi.
2. Atmosfer berperan sebagai penyaring (filter)
radiasi sinar matahari.
3. Atmosfer sebagai penyangga (buffer) suhu di
bumi.
4. Atmosfer merupakan pengatur kelestarian
proses cuaca dan iklim di bumi.
5. Yang dimonitoring dengan menggunakan
balon yang dilengkapi dengan meteograf (alat
pencatat temperatur, tekanan, dan basah
udara), juga balon yang dipasangi alat berupa
radio sonde yang dapat memancarkan hasil
penyelidikan mengenai temperatur, tekanan,
dan lengas udara ke permukaan bumi.
Bagian atmosfer atas
6. Bagian atmosfer bawah
Yang dimonitoring dengan beberapa alat
pencatat secara langsung dengan
menggunakan termometer, anemometer,
altimeter, barometer, dan alat lainnya.
7. Komposisi Gas Pembentuk Atmosfer
Gas Simbol Volume (%)
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbondioksida
Neon
Methan
Helium
Hidrogen
Xenon
Ozon
N2
O2
Ar
CO2
Ne
CH4
He
H2
Xe
O3
78,08
20,95
0,93
0,035
0,0018
0,00017
0,0005
0,00005
0,000009
0,000004
10. Mempunyai berat
Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan.
Pada udara bebas, tekanan atmosfer biasanya
dituliskan dengan 1 atm. Namun, tekanan
atmosfer akan semakin besar, bila seorang
manusia berada di dalam air. Semakin dalam
sebuah perairan, maka tekanan di sekitarnya
akan semakin kuat.
11. Transparan
Transparan ketika ditembus oleh beberapa bentuk
radiasi, baik berupa sinar maupun penyebaran (difusi)
zat.
• Atmosfer terlihat transparan, karena tersusun oleh tiga
jenis penyusun yaitu, udara kering yang mempunyai
komposisi sekitar 96% dari volume atmosfer. Ada dua
macam udara kering di atmosfer, yaitu gas utama dan
gas penyerta. Penyusun kedua dari atmosfer adalah uap
air. Dan penyusun ketiga adalah aerosol. Aerosol
merupakan partikel halus dari bahan padat di bumi
yang bermassa ringan
12. Tidak berwarna
• Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat
dirasakan. Perkecualian bagi udara adalah pada
saat kondisi dingin. Udara yang dingin dapat
dirasakan oleh indera manusia.
13. Berwujud Dinamis
• Atmosfer dapat mengembang ketika temperatur sekitar
meningkat, dan sebaliknya bila temperatur sekitar
turun. Sifat dinamis atmosfer didukung dengan
kandungan berbagai zat yang ada di dalamnya seperti
nitrogen, oksigen, karbondioksida, krypton, helium,
ozon dan uap air.
• Sifat amosfer yang dinamis, membuat lapisan udara ini
selalu berpindah dari tempat yang bertekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah.
16. Troposfer
• Lapisan terbawah, ketebalan di katulistiwa 19
km, di kutub 8 km. Rata-rata 11 km.
• Temperatur makin turun seiring dengan
bertambahnya ketinggian (0,6°C tiap 100 m
dpal)
• Terjadi gejala cuaca.
• Sebagian besar massa atmosfer terdapat di sini
• Puncaknya dibatasi oleh tropopause
17. Pada lapisan Troposfer inilah terjadi sejumlah
peristiwa semacam hujan, salju, hujan es dan
gejala-gejala lainnya yang berkaitan dengan
iklim. Pada lapisan atmosfer yang ini, terdapat 3
jenis awan yang bisa kita jumpai antara lain:
• Awan rendah atau juga dikenal dengan nama
Cumulus (0-2KM)
• Awan pertengahan atau dikenal juga dengan nama
Alto Cumulus Lenticularis (2-6 KM)
• Awan Tinggi atau Cirrus (6 -12 KM)
18. Stratosfer
• Berada di atas troposfer hingga ketinggian 50 km
• Terdiri atas dua lapisan:
a. Lapisan Isotermal ketinggian 11-20 km,
temperatur tetap (-60°C)
b. Lapisan Inversi ketinggian 20-50 km, makin ke
atas temperatur makin tinggi
• Tempat konsentrasi gas Ozon, pada 15-35 km
lapisan Ozonosfer
• Puncak dibatasi lapisan Stratopause
19. Mesosfer
• Ketinggian 50-85 km
• Makin ke atas temperatur makin rendah. Tiap
naik 1000 m, temperatur turun 2,5 - 3°C. Suhu
pada posisi tertinggi - 90°C
• Puncak dibatasi oleh Mesopause
• Melindungi bumi dari hujan meteor
20. Termosfer
• Ketinggian 85 – 500 km
• Dinamakan lapisan panas (Hot Layer)
• temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar 1982 ⁰C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra violet
21. Lapisan ini dibagi ke dalam beberapa bagian yakni:
• Lapisan Udara E, yakni tempat terjadinya proses
ionisasi yang paling tinggi. yang dikenal dengan
nama ionosfer
• Lapisan Udara F, dikenal juga dengan nama
Appleton.
• Lapisan udara atom , yakni lapisan dimana benda
dalam bentuk layaknya atom. Lapisan ini
mendapatkan panas yang diperoleh langsung dari
pusatnya yakni matahari. Suhunya bisa mencapai
12000 derajat celcius.
22. Ionosfer
• Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi
kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi
dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa
karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan
ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika
ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar
di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh
sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit
• Fenomena aurora yang dikenal juga dengan
cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada
lapisan ini.
23. Aurora
Fenomena alam yang menyerupai pancaran
cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari
sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara
medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan
partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari
(angin surya).
24. Eksosfer
• Ketinggian > 500 km
• Grafitasi Bumi sudah berkurang, pengaruh
angkasa luar sudah terasa
• Molekul-molekul bergerak bebas
lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada
lapisan ini terdapat cahaya Zodiakal.
27. Homosfer
Bagian dari atmosfer mulai dari permukaan
bumi sampai pada lapisan mesopause di
ketinggian ±85 km. Komposisi gas-gas di
dalamnya cukup konstan, kecuali uap air dan
ozon. Oksigen dan nitrogen pada lapisan ini
umumnya dalam bentuk molekul.(Lapisan
yang komposisinya hampir tetap)
28. Heterosfer
Merupakan lapisan atmosfer di atas
homosfer yang terletak mulai ketinggian 85-
100 km. Pemecahan molekul ini menyebabkan
penurunan massa molekul air dari udara, yaitu
dari 28,97 dalam homosfer menjadi 15,79 pada
ketinggian 200 km (lapisan yang komposisinya
sangat berubah-ubah)