1. Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme tubuh berupa urine atau feses.
2. Terdapat berbagai gangguan perkemihan seperti poliuri, oliguri, retensi, infeksi, dan inkontinensia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit, obat, cedera, dan faktor lingkungan.
3. Gejala gangguan perkemihan meliputi perubahan jumlah, warna, dan bau urine, serta nyeri dan keing
7. Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa
metabolisme tubuh, dapat berupa urine atau
feses macam :
– Eliminasi uri
– Eliminasi alvi
8. Eliminasi
Urine
Proses Pembentukan Urine
Filtrasi Di glomerulus 120 ml plasma, kecuali protein
Reabsorbsi
– Di tubulus
– Yang diabsorbsi : air, glukosa, NaCl, asam amino, vit
C
– Yang tidak diabsorbsi : kreatinin, sulfat
Sekresi Di tubulus dan duktus kolegentes
9.
10. Karakteristik Urine
1. Jumlah
– Dewasa : 1-2 cc/kg bb/jam
– Anak2 : 0,5-1 cc/kg bb/jam
• Kurang : intake kurang, gagal ginjal
• Lebih : DM, diuretik, intake lebih
13. Konsistensi
• Normal : cair jernih
• Abnormal : terdapat mukus dan kental (infeksi)
14. Bau
• Normal : amoniak,
tajam
• Abnormal:
– Berbau manis buah
(DM, kelaparan)
– Menyengat
(bakteri/pyuria)
15. PH
• Normal : 4,5-8
• Abnormal : < 4,5 (ISK); > 8 (dehidrasi, DM tak
terkontrol)
16. Komposisi
• 96 % air
• 4 % solut organik (urea, amoniak, kreatinin,
asam urat)
• Anorganik (Na, Cl, K, sulfat, Mg, pH)
17. Faktor Yang Mempengaruhi
• Tumbuh kembang
– Kontrol miksi berkembang sesuai
pertumbuhan lansia, terjadi
inkontinensia dan infeksi
• Sosial budaya
– Larangan bak di sembarang tempat
• Psikologis
– Privasi kurang
– Pengaruh emosi (takut, tensi
meningkat)
• Aktifitas
– Meningkatkan kekuatan otot bladder
dan meningkatkan kontrol spingter
sehingga meningkatkan kualitas
kontrol bak
18. • Cairan dan diet
– Dapat meningkatkan urine output:
• Intake cairan
• Alkohol, kopi, teh, cola
• Makanan yang banyak mengandung air
• Makanan & minuman menyebabkan urine berwarna
• Penyakit
– DM
– Ateroskerosis
– CRF
– BPH
– Dehidrasi
• Cystoscopy
• Anastesi spinal
• Pembedahan organ yang berdekatan dengan saluran kemih
Lanjutan....................
• Obat
– Obat-obatan yg menyebabkan retensi urine :
• Anti depresant
• Anti pakinson
• Anti hipertensi diuretik
20. • Oliguri/ anuria
Oliguri : produksi urine berkurang, 100-500 ml/hari
Anuri : produksi urine < 100 ml/hari
– Etiologi
• Intake kurang
• Penyakit ginjal
• Luka bakar
• Shock
21. • Retensi
– Penumpukan urine di kandung kemih
kemampuan u/ mengosongkan secara
sempurna menimbulkan rasa tidak nyaman
dan ketegangan di sympisis pubis
– Etiologi
Obstruksi uretra
Trauma bedah
Efek obat
Gangguan psikologis
Gangguan persarafan di vesika urinaria
– Gejala
• Distensi kandung kemih dan tidak ada
pengeluaran urine
• Ada tekanan, nyeri dan merasa ingin bak
• Bisa mencapai 2000-3000 cc
22. • Infeksi saluran kemih
Lebih sering dialami oleh wanita
karena letak uretra yg dekat dgn
anus dan ukurannya lebih
pendek dibanding pria
– Etiologi
• Kateter
• Termometer rektal
• Kebersihan perianal yg kurang baik
– Gejala
• Nyeri
• Panas
• Mual muntah
• Perdarahan
• Urine berwarna keruh
• Lemah ingin bak
23. • Inkontinensia
– Bukan merupakan penyakit tapi merupakan suatu
gejala diamana keluarnya urine tiak bisa dikontrol
dan dapat menyebabkan kerusakan integritas
urine
24. Macam
• Inkontinentia total
Bak yg tidak dapat diprediksikan dan
terus menerus
– Etiologi
• Injuri spingter uretra eksternal/injuri
otot perianal
• Fistula bladder/vagina
• Penyakit neurologik kongenital
• Inkontinentia stres
Keluarnya urine ± 50 cc
– Etiologi
• Peningkatkan tekanan intra
abdominal (batuk, bersin, tertawa)
• Gangguan relaksasi otot pelvis
(persalinan, lansia)
25. • Inkontinentia urge
– Keingingan bak yg tiba2 dan tidak
bisa menghentikan aliran urine ketika
memulainya
– Etiologi : kontraksi detrusor yg tidak
terkontrol akibat penyakit bladder
(neurologik, tumor, cystisis, lansia)
• Inkontinentia fungsional
– Tidak dapat memprediksi airan urine
– Etiologi
• Gangguan mental
• Faktor lingkungan
• Inkontinentia reflek
– Bak yg tidak diprediksikan tetapi
tidak disadari ketika volume bladder
penuh
26. Eneuresis/ngompol
– Bak yg tidak terkontrol dan
sering terjadi pada anak-anak
Macam
– Nokturnal eneuresis
– Diurnal eneureais
Etiologi
– Keturunan
– Perkembangan yg terlambat
– Sibling revalry
– Trauma emosi selama toilet
training
– Alergi makanan
27. Cystisis
• Peradangan pd bladder akut dan
meningkatnya frekuensi bak tanpa diawali dgn
peningkatan intake cairan
28. Nokturia & frekuensi
• Nokturia : peningkatan frekuensi bak pada
malam hari tanpa adanya peningkatan intake
cairan
• Frekuensi : meningkatnya frekuensi bak yang
sering terjadi karena intake cairan yg
meningkat
29. Urgensi
– Keinginan untuk segera bak, terjadi saat bladder
ada atau tidak terdapat urine
– Etiologi
• Psikologis
• Infeksi uretra
• Sfingter buruk
30. Disuria
Kesulitan atau nyeri saat bak
– Etiologi
• Struktur uretra
• ISK
• Injury/trauma bladder