MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Presentasi pp bk
1.
2.
3. A. PENGERTIAN BK
E. TEKNIK KHUSUS KONSELING
B. PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
C. PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM KONSELING
D. AZAS AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
F. TUJUAN BK DALAM PENDIDIKAN
G. PENTINGNYA BIMBINGAN DAN KKONSELING
H. HAL HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BK
4. A. PENGERTIAN BK
• Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat
memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk
menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk
mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi
atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan
lingkungan.
Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya
terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966)
menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai
arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur, atau mengemudikan) dengan guiding: “ showing a way”
(menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun),
giving instructions (memberikan petunjuk), regulating (mengatur),
governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasehat).
5. Etimologis istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu
Consilium yang berarti “dengan atau bersama” yang dirangkai
dengan “menerima atau memahami” sedangkan dalam bahasa
Anglo Sayon istilah konseling berasal dari sellan yang berarti
“menyerahkan atau menyampaikan”.
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Bimbingan konseling adalah layanan atau bantuan yang
diberikan kepada peserta didik baik perorangan atau kelompok
agar siswa mampu berdiri dan berkembang secara optimal dalam
bidang pribadi, social, belajar, prestasi, keluarga , dan keagamaan
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung di dalam
lingkungan sekolah berdasarkan norma norma yang berlaku.
6. •Bimbingan bersumber dari pribadi, sedangkan konseling
merupakan luar dari pribadi seseorang.
B. PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
•Setiap orang pasti suatu saat memerlukan bimbingan, namun
tidak setiap orang bisa menjadi konselor.
8. D. AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Azas Kerahasiaan
b. Azas Kesukarelaan
c. Azas Keterbukaan
d. Azas Kekinian
e. Azas Kemandirian
f. Azas Kegiatan
g. Azas Kedinamisan
h. Azas Keterpaduan
i. Aspek Kenormatifan
j. Aspek Keahlian
k. Asas Alih Tangan
l. Asas Tut Wuri Handayani
9. E. TEKNIK KHUSUS KONSELING
1. Latihan Asertif
2. Desensitisasi Sistematis
3. Pengkondisian Aversi
4. Pembentukan Perilaku Model
5. Permainan Dialog
6. Latihan Saya Bertanggung
Jawab
7. Bermain Proyeksi
8. Teknik Pembalikkan
9. Bertahan Dengan Perasaan
10. Home Work Assigment
11. Adaptive
12. Bermain Peran
13. Imitasi
10. F. TUJUAN BK DALAM PENDIDIKAN
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir
serta kehidupan-nya di masa yang akan datang;
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin;
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan
masyarakat
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan maupun lingkungan
masyarakat
11. G. PERLUNYA BK
Bimbingan konseling yang sebenarnya paling potensial menggarap
pemeliharaan pribadi-pribadi, ditempatkan dalam konteks tindakan-
tindakan yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil, memarahi,
menghukum adalah proses klasik yang menjadi label BK di banyak
sekolah.
Dengan kata lain, BK diposisikan sebagai “musuh” bagi siswa
bermasalah atau nakal. Hakikat bimbingan konseling di sekolah yang
dapat mendampingi siswa dalam beberapa hal:
1.dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis).
2.mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan
yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak.
3.menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun
rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
4.mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah
dan terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang
mengaburkan cita-cita hidup.
12. H. HAL HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BK
1. Konselor Pendidikan
Konselor pendidikan adalah konselor yang bertugas dan
bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan
merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam
tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional maupun Undang-undang tentang Guru dan
Dosen.
13. 2.Konselor Pendidikan
Bidang layanan konselor pendidikan di sekolah adalah:
1.Bimbingan pribadi-sosial: untuk mewujudkan pribadi yang
taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.
2.Bimbingan karier: untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pendidikan.
3.Bimbingan belajar: untuk mewujudkan pribadi pekerja yang
produktif.
14. 3. Jenis Layanan
a) Layanan Orientasi
b) Layanan Informasi
c) Layanan Bimbingan Penempatan dan Penyaluran
d) Layanan Bimbingan Belajar
e) Layanan Konseling Individual
f) Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
15. 5. Dasar hukum
Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara Nomor 0433/p/1993 dan No. 25/1993, penghargaan jam
kerja konselor ditetapkan 36 jam per minggu dengan beban
tugas meliputi penyusunan program (dihargai 12 jam),
pelaksanaan layanan (18 jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang
membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam, selebihnya
dihargai sebagai bonus kelebihan jam dengan ketentuan
tersendiri.