Dokumen tersebut membahas tentang Metodik Pengajaran Agama yang mencakup pengertian metodik, metodologi, dan metodik khusus. Dibahas pula tujuan mempelajari Metodik Pengajaran Agama, cara mengajarkan unsur-unsur pokok agama seperti keimanan, ibadah, Al-Qur'an, dan akhlaq. Juga dibahas macam-macam metode mengajar seperti metode ceramah dan diskusi beserta kelebihan dan
2. Metodik Pengajaran Agama
Metodik (method) : Suatu cara kerja yang sistematis dan
umum (cara kerja ilmu pengetahuan)
Metodologi : Suatu penyelidikan yang sistematis dan
formulasi metode-metode yang akan digunakan dalam
penelitian
Metodik khusus : Suatu cara dan siasat penyampaian mata
pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami,
mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran tersebut
3. MPAI : suatu cara menyampaikn bahan pelaj ag
Islam
Pertanyaannya “apakah metodik itu perlu bagi
setiap pengajaran”? Jawabannya …
Metodik membuat guru dapat mencapai tujuan
dengan tepat dan cepat, hasilnya dapat diyakini
dan kalau perlu dapat diperiksa kembali jalan
pengaj nya
4. MPA : Merupakan ilmu baru … Mendidik agama
lebih sulit karena menyangkut perasaan dan lebih
menitikberatkan pembentukan pribadi anak
bukan semata-mata intelektual saja
Ada 3 macam kemampuan, kognitif, afektif dan
psikomorik
5. Didaktik
Berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip
kegiatan penyampaian bahan pelaj shg bahan pelaj itu
dikuasai siswa
Kegiatan tsb adalah kegiatan langsung yang timbul
dalam pergaaulan siswa dg guru
6. Kegiatan yg dilaksanakan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelaj apakah ia dapat
menarik minat, membangkitkan motivasi atau
mengaktifkan siswa atau tidak?
Oleh karena pembelajaran itu bertuj untuk
mempengaruhi siswa maka karakteristik siswa
menjadi sasaran didaktik
7. Johan Amos Comenius (1592- 1670) tokoh
didaktik dengan buku “Didactica Magna”
mengatakan “ pengajaran akan menjadi mudah,
jika diikuti langkah-langkah :
1. Dimulai awal benar sebelum jiwa rusak
8. 2. Jika siswa telah sedia atau siap menerima
pelajaran
3. Jika dimulai dari yg umum kpd yang khusus
4. Jika dimulai dari yg mudah kpd yang sukar
5. Jika siswa tdk dibebani dengan mata pelaj
yang banyak
9. 6. Jika pelaj berangsur-angsur maju dengan
perlaha-lahan
7. Jika kecerdasan anak tdk dipaksa sesuai
dengan umur
8. Jika diajrkan dengan media pengertian
9. Jika pengajaran berkesinambungan
10. Jika diajrkan dengan metode yang bervariasi
10. Didaktik bergerak dalam lingkaran penyampaian
bahan pelajaran sewaktu bahan pelajaran
sedang berlangsung, sedangkan metodik
bergerak didalam lingkaran penyediaan
jalan/siasat yang akan ditempuh
Jadi garis sentuh yang menghubungkan antara
didaktik dan metodik terletak pada persiapan
pengajaran
11. Pengajaran yang diharapkan akan berjalan
baik dimulai dari pemilihan metode
mengajar, kemudian atas dasar metode yang
dipilih tersebut dipersiapkan kegiatan
penyampaian bahan pelajaran, kegiatan
inilah yang dinamakan metodik khusus
12. Tujuan mempelajari MPA
Dengan penguasaan metodik guru lebih
mudah didalam menyampaikan pelajaran
sehingga semakin dalam penguasaan metodik
maka semakin efektif dalam pencapaian
tujuan pendidikan
13. Disamping itu hasilnya dapat diyakini dan
kalau perlu diperiksa kembali jalan
pengajarannya, dapat menemukan
kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan
dan dengan itu dapat diperbaiki
14. Pendidikan : Usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara (UU Sisdiknas No. 20 Th. 2003)
15. Psl 37 : Kurikulum pendd Dasar dan
Menengah wajib memuat :
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Kwarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. IPA
f. IPS
16. g. Seni dan Budaya
h. Pendidikan Jasmani dan Olah raga
i. Ketrampilan/kejuruan
j. Muatan Lokal
Pendidikan Agama :
Dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada TuhanYME serta berakhlaq mulia
17. Pendidikan Agama Islam :
Usaha untuk mengembangkan fitrah
keberagamaan anak agar lebih mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan
ajaran Islam serta mendakwahkannya
dalam kehidupan sehari-hari
18. Fungsi PAI
Fungsi Pendidikan ( menurut pasal 3)
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
20. Cara mengajarkan unsur pokokCara mengajarkan unsur pokok
agamaagama
1. Cara mengajarkan unsur pokok Keimanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Hasil/tujuan yang ingin dicapai
2. Pola umum cara mengajarkan keimanan
a. Menetapkan materi pembelajaran
b. Pemilihan metode pembelajaran
c. Pemilihan media pembelajaran
d. Menentukan alat evaluasi
21. Kemudian melaksanakan kegiatan pembelajaran
(langkah-langkah pembelajaran) yang meliputi :
1. Bagian pendahuluan
2. Bagian inti
3. Bagian Penutup
22. Pendahuluan :
1. Guru mengkondisikan kelas
2. Guru dan siswa berdoa sebelum mulai
pelajaran
3. Guru mengabsen siswa
4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Appersepsi
23. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi : Guru meminta siswa untuk dapat
menjelaskan materi pembelajaran
(menemukan)
2. Elaborasi : Guru menjelaskan materi
pembelajaran
24. 3. Konfirmasi : Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya atau menanggapi
Kegiatan Akhir
1. Guru mengadakan post test
2. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
3. Guru dan siswa berdoa sesudah belajar
25. Selaras dengan tujuan pembelajaran
Menarik perhatian anak
Selaras dengan kematangan anak
Selaras dengan kandungan materi
Siap memperbaiki jika situasi
26. pengajaran menuntut hal itu
Memperhatikan perbedaan karakteristik
anak
Sesuai dengan kondisi dan keadaan
pembelajaran
Harus membantu peserta didik untuk
meningkatkan pola pikir
27. Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk berdiskusi
Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meneguhkan kepribadiannya
Meningkatkan ruh demokrasi peserta didik
28. Contoh Cara mengajarkan unsur pokok
keimanan. Langkah-langkahnya :
1. Appersepsi
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan materi
4. Bertanya jawab
5. Mengadakan evaluasi
6. Memberi saran-saran hasil evaluasi
7. Membuat kesimpulan dengan melibatkan
peserta didik
8. Memberikan tugas
Langkah tersebut tidak kaku (variasi) yang
penting menarik
29. Hal-hal yang menunjang keberhasilan
mengajarkan unsur pokok keimanan
1. Pendekatan emosional/
kejiwaan
2. Disertai dalil naqli (nash Al-Qur’an
atau As-Sunnah
3. Dikaitkan dengan kehidupan
keseharian anak
4. Dengan teknik cerita
30. Keimanan berhubungan dengan aspek
kejiwaan dan perasaan, oleh karena itu
keaktifan fungsi-fungsi jiwa anak menjadi
penting, pembentukan kepribadian secara
fungsional, anak jangan dibebani dengan
hafalan, yang penting anak menjadi orang
yang beriman bukan ahli pengetahuan
tentang keimanan
31. 2. Cara mengajarkan unsur pokok ibadah
• Secara umum sama dalam pembejarannya
- Hal-hal yang dapat menunjang
keberhasilan mengajarkan unsur pokok ibadah :
1. Menggunakan pendekatan
fungsional, disamping pendekatan
kebiasaan
32. 2. Dipentingkan praktek pengamalannya, bukan
hanya teori keilmuannya
3. Dikaitkan dengan kehidupan
masyarakat sekitar anak
4. Dengan menggunakan metode keteladanan
- Pengajaran ibadah yang terpenting siswa
mempunyai kesadaran beribadah dan siswa
senang melakukan ibadah sehingga menjadi
suatu kebiasaan
33. 3. Cara mengajarkan unsur pokok Al-Qur’an
• Secara umum sama dalam pembelajarannya
• Hal-hal yaang dapat menunjang keberhasilan
1. Lebih ditekankan pada pendekatan
kebiasaan
2. Lebih ditekankan pada praktek/
ketrampilan membaca dengan baik
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
34. 3. Cara mengajarkan unsur pokok Akhlaq
• Secara umum sama pembelajarannya dengan
yang lain
• Faktor-faktor yang dapat mendukung
keberhasilan
1. Menggunakan pendekatan
pengalaman dan pembiasaan
2. Menggunakan cara tanya
jawab dan penampilan
36. Macam-macam Metode Mengajar
1. Metode Ceramah
Penuturan secara lisan oleh guru tentang suatu
kesatuan bahan pelajaran agar dapat difahami anak didik
37. Metode ceramah digunakan karena hal-hal sebagai
berikut :
1. Untuk menarik perhatian
anak
2. Menyampaikan materi kepada
orang banyak
3. Menyampaikan fakta yang tidak
terdapat bahan bacaan yang
merangkum fakta tersebut
38. 4.Apabila guru orang yang
bersemangat, baik dan
berwibawa
5.Tidak ada waktu untuk
diskusi sedangkan materi
banyak
6. Materi hanya merupakan
keterangan
39. 7. Guru menyimpulkan pokok
yang penting sehingga siswa
dapat melihat hubungan
pokok yang satu dengan yang
lain
8. Bila metode lain sukar
digunakan
40. Kelebihannya
1. Guru dapat menguasai
seluruh kelas
2. Organisasi kelas sederhana
3.Waktu yang singkat dapat
disampaikan bahan yang
banyak
41. 4.Melatih anak mendengarkan dengan
baik, menangkap dan menyimpulkan isi
ceramah
5. Hal-hal yang penting dapat segera
disampaikan kepada anak
6. Dapat menimbulkan semangat, kreasi
yang konstruktif dan mendorong anak
untuk melaksanakan tugas
42. • Kekurangan
1. Guru tidak tahu secara pasti
pemahaman anak
2. Siswa dapat punya konsep
yang lain tidak sesuai dengan
kata-kata guru
3. Kesalahan tafsir
43. 4. Ditinjau dari prinsip belajar
bertentangan
5. Bertentangan dengan prinsip
demokrasi pendidikan
tertekan inisiatif dan daya
kreasi anak
6. Tidak menghasilkan pembentukan
pribadi secara harmonis
44. • Usaha yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kelemahan
1. Susun bahan dan sesuaikan
dengan taraf kejiwaan,
lingkungan sosial dan budaya
anak
2. Gunakan alat peraga
45. 3. Berceramah dengan gaya
menarik. Bahasa yang mudah
ditangkap
4. Jelaskan istilah baru dan
sulit yang dapat ditafsirkan lain
5. Buat sistematika ceramah,
adakan teknik evaluasi
6. Selingi dengan metode lain
46. 2. Metode Diskusi
Metode dengan jalan
mendiskusikan bahan
pelajaran sehingga
menimbulkan pengertian serta
perubahan tingkah laku anak
47. Dimaksudkan untuk merangsang anak berfikir dan
mengeluarkan pendapat dalam suatu masalah
bersama yang mengandung kemungkinan banyak
jawaban
48. Kelebihannya
1. Mendidik anak berpendapat
dan berfikir
2. Memberikan kesempatan pada
anak untuk memecahkan suatu
problem bersama, memperkuat
rasa persaudaraan dan saling
mengenal diantara anak
49. 3. Memungkinkan anak
memperoleh pengetahuan
yang lebih luas dan
mendalam
4. Melatih anak berdiskusi di
bawah asuhan guru, terarah
dan tidak ada sentimen pribadi
5. Merangsang anak mengembangkan
pendapat, menyetujui/menentang
pendapat teman
50. Kekurangannya
1. Tidak semua topik bisa
didiskusikan
2. Diskusi yang mendalam
memerlukan waktu yang banyak
3. Sulit dibatasi masalahnya, bila
anak sudah berani mengeluarkan
pendapatnya
51. 4. Tidak semua anak berani
mengeluarkan pendapatnya
5. Pembicaraan diskusi
biasanya dikuasai oleh anak
yang pemberani
6. Banyaknya anak juga
berpengaaruh pada anak-anak
untuk berpendapat
52. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kekurangan
1. Kelompokkan anak-anak
menjadi kelompok kecil yang
terdiri dari anak yang pandai
dan kurang
2. Untuk menghindari kelompok
isme, setiap diskusi dibentuk
kelompok baru
53. 3. Problem diskusi diambil dari
buku pelajaran dan kejadian
yang menjadi perhatian
masyarakat
4. Mengusahakan penyesuaian
waktu dengan berat topik
yang dijadikan pokok diskusi
54. 3. Metode Eksperimen
Metode pengajaran dengan
cara guru dan anak
mengadakan latihan praktis
dari apa yang diketahuinya
Contoh : eksperimen merawat
janazah
55. Tugas guru dalam metode ini
1. Menyiapkan bahan yang akan
dieksperimenkan
2. Menetapkaan tujuan
3. Menetapkan cara eksperimen
56. Kelebihannya
1. Anak dapat menghayati
sepenuh hati pelajaran yang
diberikan
2. Memberi pengalaman praktis
3. Perhatian anak terpusat
4. Masalah yang timbul dapat
langsung dijawab
57. 5. Mengurangi kesalahan dalam
mengambil kesimpulan
Kekurangan :
1. Perlu waktu yang banyak
2. Perlu sarana yang memadai
3. Perlu anak matang dalam melaksanakaan
eksperimen
58. Usaha mengurangi kelemahan
1. Hendaknya dilakukan dalam
hal-hal yang praktis
2. Diarahkan agar anak dapat
memperoleh pengertian yang
lebih jelas, pembentukan
sikap dan kecakapan praktis
59. 3. Diusahakan semua anak
dapat mengikuti eksperimen
dengan jelas
4. Beri penjelasan yang jelas
pada pendahuluan dari apa
yang akan dieksperimenkan
60. Penanaman kepercayaan adanya Allah
kepada anak disesuaikan dengan
perkembangan usia dan perkembangan
kejiwaannya
Anak usia sekolah dasar dan menengah
mengalami kesulitan untuk dapat
membayangkan hal yang absrak,
61. pembelajaran dimulai dari lingkungan
keseharian anak yang bersifat sederhana
kemudian lingkungan yang lebih luas,
penyajian dengan metode tanya jawab dan
bercerita
62. Metode tanya jawab cont nya tentang
benda-benda yang ada di sekitar anak
(siapa pembuatnya? Kemudian dilanjut kan
dengan adanya alam dan isinya.
Kesimpulannya semuanya ada penciptanya
63. Dilanjutkan dengan pertanyaan berbagai
anggota badan dan fungsinya untuk
meyakinkan adanya Allah
Pemahaman tentang adanya Allah bisa
dilakukan dengan mempergunakan
jaringan topik (topik-topik tentang
sesuatu
64. Yang bisa membuktikan bahwa Allah ada)
Cont anak dibawa ke taman wisata untuk
melihat benda-benda yang ada di sana)
Pengajaran iman kepada Allah mengandung
pengertian percayaa bahwa Allah itu ada,
65. Walaupun tidak bisa dilihat wujudnya,
sebab Allah bukanlah benda,Allah berbeda
dengan segala sesuatu. (QS.As-Syura : 11
“Tiada yang menyerupai Nya sesuatupun
dan Dia Maha mendengar lagi Maha
melihat
66. A. Tugas Pendidik
Pendidik/ guru akan dapat menunaikan tugasnya
dengan baik/ dapat bertindak sebagai pengajar
yang efektif jika padanya terdapat berbagai
kompetensi keguruan dan melaksanakan fungsinya
sebagai guru
67. 1. Kompetensi Guru
Kompetensi pada awalnya diperoleh
dari “Preservice training” yang kemudian
dikembangkan dalam pekerjaan profesional
guru dan dibina melalui “in service
training”
68. Guru wajib memiliki 3 kompetensi yaitu :
1. Kompetensi kepribadian
Kepribadian yang terkait dengan keguruan
perlu dikembangkaan secara terus
menerus agar guru trampil :
69. a. Mengenal dan mengakui bakat dan
potensi dari setiap individu anak
b. Membina suasana sosial yang kondusif
antara anak dan guru sehingga tercipta
kesamaan arah dalam mendidik
70. c. Membina perasaan saling menghormati,
tanggung jawab dan saling
mempercayai antara guru dan anak
2. Kompetensi Keilmuan
Termasuk didalamnya adalah
kompetensi penguasaan bahan
71. dan juga kompetensi dalam cara-cara
mengajar/ ketrampilan mengajar,
khususnya ketrampilan dalam :
1. Merencanakan setiap program
pembelajaran
2. Mengembangkan media
pembelajaran
72. 3. Mengembangkan dan
mempergunakan metode
pembelajaran yang efektif
3. Kompetensi Kemasyarakatan
Guru adalah anggota masyarakat
yang mempunyai kelebihan, oleh
karena itu masyarakat banyak
berharap pada guru (guru contoh)
73. 2. Fungsi Guru
Guru agama punya fungsi yang
luas, tidak terbatas di ruang
kelas dan memahamkan
agama pada anak
Secara umum fungsi guru adalah :
1. Fungsi Pengajaran
2. Fungsi Pembimbing
3. Fungsi Administrasi
75. Beberapa permasalahan Pembelajaran
PAI
1. Pengaruh globalisasi
2. Permasalahan kurikulum
3. Masalah evaluasi belajar
4. Masalah pengadaan dan kualitas buku ajar
5. Ketimpangan kebijakan pendidikan Nasional
76. 6. Masalah kenakalan remaja
7. Penyimpangan moralitas dan perilaku sosial
pelajar
8. Masalah kualitas dan kompetensi guru agama
9. Masalah latar belakang keluarga dan sosial
anak