Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
1. EKONOMI MIKRO ISLAM (Permintaan dan Penawaran) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR, 2011 Download from: slideshare.net/aziesIT DR. H. IRWAN CH, SE,MM Irwan_ch@yahoo.com # 0 3 بسم الله الرحمن الرحيم
2. Permintaan dan Penawaran Abu Yusuf tercatat sebagai ulama terawal yang menyinggung mekanisme pasar, yaitu dengan memperhatikan peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga. Dalam teori Kontemporer dinyatakan bahwa: D ≡ Q = f (P) Formulasi ini menunjukkan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan suatu komoditi adalah negatif, apabila P↑ maka Q↓, begitu pula sebaliknya P↓ maka Q↑ . Dari formulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Hukum Permintaan mengatakan bila harga komoditi naik, maka akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yang dibeli, begitu pula jika harga komoditi turun maka akan direspos oleh konsumen dengan meningkatkan jumlah komoditi yang diberi.
3. Permintaan dan Penawaran Menurut Abu Yusuf, dapat saja harga-harga tetap mahal (P3) ketika persediaan barang melimpah (Q3), sementara harga akan murah walaupun persediaan barang berkurang (Q3) Pernyataan ini mengkritisi pendapat umum yang mengatakan harga berbanding terbalik dengan jumlah persediaan, karena kenyataan-nya harga tidak tergantung pada permintaan saja, tetapi juga bergantung pada kekuatan penawaran. Pendapat Abu Yusuf: “ Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal ini tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahu i . Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah”
4. Permintaan dan Penawaran Dalam hukum Penawaran terhadap barang dikatakan bahwa hubungan antara harga dengan banyaknya komoditi yang ditawarkan mempunyai hubungan kemiringan positif Dalam teori Kontemporer dinyatakan bahwa: S ≡ Q = f (P) Formulasi ini menunjukkan bahwa pengaruh harga terhadap jumlah permintaan suatu komoditi adalah positif, apabila P↑ maka Q ↑, begitu pula sebaliknya P↓ maka Q↓.
5. Permintaan dan Penawaran Pada tingktat harga P1, jumlah barang yang ditawarkan oleh Penjual ada l ah Qs1, sedangkan jumlah yang diminta Qd1. Dengan demikian tidak ditemukan jumlah pembeli yang cukup. Untuk mendapatkan tambahan pembeli, maka harga diturunkan dari P1 menjadi P*, sehingga jumlah pembeli dari dari Qd1 menjadi Q * . Kondisi tersebut oleh Al Ghazali memang tidak dinyatakan secara eksplisit bahwa kurva penawaran bergerak dari “ kiri bawah ke kanan atas” tetapi disebutkan oleh al Ghazali dengan ungkapan “ jika petani tidak mendapatkan pembeli akan barangnya, ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah”.
6. Permintaan dan Penawaran Pada awalnya harga P1 dengan jumlah permintaan dan penawaran sebesar Q1, dengan menurunkan jumlah permintaan dari Q1 menjadi Q2 (yakni dengan menggeser kurva permintaan dari D1 ke D2) maka harga akan turun dari P1 menjadi P2. Dengan demikian harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan Kondisi tersebut oleh Al Ghazali memang tidak dinyatakan secara eksplisit bahwa kurva permintaan bergerak dari “ kiri atas ke kanan bawah” tetapi disebutkan oleh al Ghazali dengan ungkapan “ harga d a pat diturunkan dengan mengurangi permintaan”
7. Permintaan dan Penawaran al Ghazali sangat memahami konsep elastisitas permintaan : “ Mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan” al Ghazali telah mengidentifikasi bahwa produk makanan sebagai komoditas dengan kurva permintaan inelastis “ karena makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangan makanan harus seminimal mungkin didorong oleh motif mencari keuntungan untuk menghindari eksploitasi melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Keuntungan se macam ini seyogianya dicari dari barang-barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok”.
8. 1.A. Utility Theory, digambarkan dalam sebuah kurva kepuasan sama (indeferent curve) menunjukkan berbagai kombinasi dari komoditi X 1 dan X 2 yang akan menghasilkan tingkat kepuasan atau utility yang sama kepada setiap individu. 1.B. Consumption Theory, menunjukka berlakunya teori konsumsi individu. Budget Constraint adalah semua kombinasi komoditi X 1 dan X 2 yang dapat dibeli oleh konsumen dgn memerhatikan tingkat pendapatan yang dialokasikan untuk mengonsumsi kedua komoditi tsb. 1.C. Dengan mengasumsikan adanya perubahan harga pada komoditi X 1 sedangkan harga pada komoditi X 2 dan tingkat pendapatan diasumsikan konstan. Maka berbagai kombinasi tingkat konsumsi terhadap komoditi X 1 tersebut dapat diturunkan dalam kurva permintaan. Adapun Teori Permintaan menunjukkan hubungan antara banyaknya komoditi yang diminta pada setiap perubahan harga komoditi tersebut. Alur Pembentukan Kurva Permintaan dan Penawaran
9. 2.A. Teori Produksi, akan menggambarkan berapa besar total produksi yang dapat dicapai dalam berbagai kombinasi penggunaan satu faktor produksi dengan mengasumsikan bahwa faktor produksi yang lain tetap. 2.B. Cost Theory, menjelaskan bagaimana proses produksi bersama-sama dengan harga atas faktor produksi untuk menentukan tingkat biaya yang dihadapi oleh produsen. Dalam pembahasannya akan melihat juga perbedaan penggunaan suku bunga, rate of return, rate of profit dan implika-sinya terhadap struktur biaya produksi. 2.C. Teori Pernawaran adalah salah satu bagian dari kurva marginal cost yang memiliki kemiringan positif, kurva marginal cost akan memotong bagian terbawah dari kurva average variable cost. Alur Pembentukan Kurva Permintaan dan Penawaran
10. 3. Market Mechanism, Keseim-bangan Pasar akan terjadi pada saat terjadi perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran dalam keadaan “ an taraddin minkum” (rela sama rela). B agaimana regulasi pemerintah yang seharusnya dilakukan untuk menjaga keseimbangan yang mencakup intervensi harga dan lain sebagainya. Alur Pembentukan Kurva Permintaan dan Penawaran
12. Daftar Pustaka Zarqa, Anas, Islamic Economics,: an Approach to Humah Welfare dalam Khushid Ahmad (ed), Studies in Islamic Economics, Leicester: The Islamic Foundation, 1980 Karim, Adiwarman Azwar, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007 Ghazali, Abu Hamid, “Ihya ‘Uluim al-Din, Dar an-Nadwah, Beirut, t.t. Chapra, M. Umer, The Future of Economics, an Islamic Perspective, The Islamic Foundation, Leicester. 2000
13. DR. H. IRWAN, SE, MM Syukron Merci bien Matur Nuwun Hatur Nuhun Obrigado Thanks Kheili Mamnun Te rima Kasih