SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Nama : Bagasworo Kuspriandi
NIM : 41512010064
BAB 4
Dependensi Fungsional
4.6 Penutup, cakupan, dan Ekuivalensi dari
dependensi fungsional
4.1.6 Penutup himpunan F dari dependensi
fungsional
Diketahui sebuah humpunan F dari dependensi fungsional untuk skema relasi R, kita definisikan F+ , yaitu penutup
(closure) dari F, sebagai himpunan dari seluruh dependensi fungsional yang secara logika diimplikasikan oleh F.
Dalam bentuk matematisnya, F+ = {X Y / F |= X Y}. Humpunan penutup memenuhi dua sifat berikut ini
secara bersamaan.
1. F+ adalah himpunan terkecil yang memuat F dan memnuhi sifat 2.
2. Setiap aplikasi aksioma inferansi terhadap FD dari F hanya menghasilkan FD yang sudah ada di dalam F+ .
Contoh :
Diketahui himpunan F = { XY Z }. Tentukan seluruh elemen F+ . Asumsikan bahwa skema tersebut terdiri
dari seluruh atribut yang telah disebutkan di dalam FD dari F
 Himpunan hasil ditunjukan dibawah ini...
F+ = { X X,Y Y,Z Z, XY X, XY Y, XY XY, XZ X, XZ Y, XZ XZ, YZ Y,
YZ Z, YZ YZ, XYZ XY, XYZ XZ, XYZ YZ, XYZ XYZ }
4.6.2 Penutup Himpunan Atribut
Jumlah elemen dalam F+ bisa jauh lebih besar daripada jumlah atribut F. Perhatikan bahwa F hanya memiliki satu
FD tapi F+ memiliki 16 buah FD berbeda. Untuk setiap depedensi fungsional yang diketahui X → Y, F+ dapat
digunakn untuk menentukan apakah ada atau tidak F |= X → Y ; namun, komputasi F+ dapat menjadi proses
yang sangat panjang.
Apakah terdapat hubungan antara FD yang dapat diturunkan dari X dan FD dari F+ yang memiliki X sebagai
determinan namun, jika X+ = {A1 A2 A3 ....An } maka, dengan definisi penutup X, setiap atribut dari himpunan
ini dapat diturunkan dari X . Jelasnya, X → A1 , X → A2 , X → A3 , ....., X → An . Dengan menggunakan FD ini
dan aplikasi berulang dari aksioma aditivitas, kita dapat membentuk FD X → A1 A2 A3 ... An yang di sisi
kanannya meiliki seluruh atribut Ai € X+ . Sisi sebelah kanan dari perkalian ini ternyata menjadi sebuah
himpunan maksimal dari atribut di dalam F+ terhadap atribut yang dapat diturunkan dari X. Jelasnya, X → Z € F+
Algoritma Penutup ( Closure )
Input untuk algoritma ini adalah sebuah himpunan F dari FD dan sebuah himpunan atribut X yang didefinisikan melalui
skema yang sama . Output dari skema ini adalah X+
Contoh:
Diketahui himpunan dependensi fungsional F = { A → B, B → C, BC → D, DA → B }. Carilah X+ dengan X = {A}.
Apakah arti dari himpunan ini? Apakah benar bahwa A → DA ?
Langkah (1) buatlah G = {A → B, B → C, BC → D, DA → B}.
Langkah (2) buatlah Ti = T1 = {A}.
Langkah (3/3a) karena determinan A → B adalah elemen dari T1 , kita membentuk T2 = T1 U {B}. Kita dapat membuang
A → B dari G kerena tidak lagi dapat memberikan konstribusi berupa atribut apa pun di sisi kanan
terhadap T1 baru. Dan bekerja dengan himpunan G = {B → C, BC → D, DA → B }.
Langkah (3/3a) dengan himpunan G baru kita tentukan bahwa determinan B → C sekarang adalah elemen T2 . Dengan
menambahkan atribut di sisi kanan dari Fd ini terhadap T2 , maka kita bentuk T3 = T2 U {C}= {ABC}
baru. Dengan membuang B → C dari G . Maka kita dapat G = {BC → D, DA → B}.
Langkah (3/3a) dengan mengambil T3 kita menemukan bahwa determinan BC → D adalah elemen dari himpunan ini,
dengan menambahkan atribut di sisi kanan dependensi fungsional ini terhadap T3 , maka kita mendapati
bahwa T5 = T4 U {ABC} U {D} = {ABCd}. Dengan membuang BC → D dari G . Dan G = {DA → B}.
Langkah (3/3a) dengan mengambil T4 kita menemukan bahwa determinan DA → B adalah elemen dari himpunan ini .
Dengan menambahkan atribut disisi kanan dependensi fungsional ini terhadap T4 , maka T5 = T4 U
{ABC} U {B} = {ABCD}. Dengan membuang DA → B dari G kita mendapati bahwa G = ø
Langkah (3/3b) karena G = ø , algoritma berhenti dan Ti = T5 = {ABCD} = X+ .
4.6.3 Cakupan dan Ekuivalensi Himpunan
Dependensi Fungsional
Untuk himpunan diketahui F dari FD, humpunan F+ dapat membuat sejumlah besar FD. Hal ini
khususnya benar untuk setiap himpunan F yang juga memiliki sejumlah besar FD. Oleh karena itu
sangatlah diperlukan untuk dapat menemukan himpunan-himpunan yang memuat jumlah FD
yang lebih kecil dari pada F dan selalu membentuk seluruh FD dari F+ . Himpunan-himpunan FD
yang yang memenuhi kondisi ini dikatakan sebagai himpunan-himpunan Ekuivalen.
Algoritma Cakupan Nonredundan
(1) Tentukan G sebagai F. Yaitu, himpunan G = F
(2) ujilah setiap FD dari G untuk meredundansi menggunakan algoritma hingga tidak ada lagi FD
dari G yang akan diuji.
(3) Himpunan g adalah cakupan nonredundan dari F
Himpunan F yang diketahuti mungkin terdapat lebih dari satu cakupan nonredundan karena
urutan-urutan penyusunan FD adalah relevan. Dengan kata lain, kehadiran atau ketidakhadiran FD
tertentu dapat menentukan apakah ada atau tidak FD lain yang akan menjadi redundan. Selain itu,
jika kita dapat menemukan sebuah cakupan nonredundan, maka cakupan ini tidak boleh menjadi
minimal.
4.6.4 Atribut-Atribut Asing (Extraneous)
Jika F adalah himpunan nonredundan dari FD maka F tidak dapat dibuat lebih kecil dengan membuang apa pun dari FD-
nya. Jika kita melakukannya, maka himpunan aslinya tidak akan pernah ekuivalen terhadap F. Namun, dimungkinkan
untuk mereduksi ukuran FD dari F dengan membuang atribut asing (extraneous ) di sisi kiri yang berhubungan dengan F
atau atribut asing di sisi kanan yang berhubungan dengan F. Kedua konsep ini dapat diformalkan sebagai berikut: anggap
F merupakan himpunan FD dari skema R dan anggap A1 A2 → B1 B2 merupakan dependensi fungsional dalam F
Algoritma Reduksi Kiri
(1) Tentukanlah himpunan G dari FD sebagai F, jelasnya himpunan G = F
(2) Untuk setiap A1 A2 ...Ai ....An → Y dalam G. Algoritma berhenti ketika seluruh FD dari G telah meng eksekusi
langkah 3
(3) Untuk setiap Atribut A1 di dalam detrminan FD yang terpilih di langkah sebelumnya, lakukan langkah 4 hingga
seluruh Atribut telah menerima pengujian. Setelah menyelesaikan pengujian terhadap seluruh atribut dari FD tertentu
ulangi langkah 2.
(4) Ujilah apakah seluruh Atribut Y (sisi kanan dari FD) adalah elemen dari penutup A1 A2 ... An . Jika kasusnya seperti
ini , buanglah atribut Ai dari dari determinan FD yang mengalami pengujian karena Ai adalah atribut kiri yang asing.
Jika tidak seluruh Y adalah elemen-elemen dari penutup A1 A2 ... An maka atribut Ai bukan merupakan atribut kiri
yang asing dan perlu ditinggalkan di dalam determinan FD dalam pembahasan.
Catatan : Algoritma dapat dieksekusi sedikit lebih cepat jika pembaca menyadari bahwa lengkah 2 hanya dapet
diterapkan terhadap FD dengan determinan dua atau lebih atribut
4.6.5 Cakupan Cononical
Untuk semua himpunan F dan FD, sebuah cakupan (cover) Cononical, dinotasikan dengan Fc adalah
himpunan FD yang memenuhi beberapa kondisi berikut ini secara bersamaan.
(1) Setiap FD dari Fc bersifat sederhana. Jelasnya, sisi kanan dari setiap dependensi fingsional Fc
memiliki hanya satu atribut
(2) Fc adalah reduksi kiri (left-reduced)
(3) Fc adalah nonredundan.
Contoh :
Diketahui himpunan F dari Fd seperti diperlihatkan di bawah ini, carilah cakupan cononical untuk F.
Kita sebut Fc = {X → Z, XY → WP, XY → ZWQ , XZ → R}.
Untuk himpunan F adalah Fc = {X → Z, XY → WP, XY → ZWQ, X → R}. Dengan aplikasi
pengulangan di aksioma projeksitivitas, kita dapat menuliskan ulangan himpunan ini sebagai berikut:
Fc = {X → Z, XY → W, XY → P, XY → Z, XY → W, XY → Q, X → R}.
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (19)

Matematika kel. 2edit
Matematika kel. 2editMatematika kel. 2edit
Matematika kel. 2edit
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Fungsi Pembangkit dan deret kuasa
Fungsi Pembangkit dan deret kuasaFungsi Pembangkit dan deret kuasa
Fungsi Pembangkit dan deret kuasa
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
 
Diskret IV Himpunan
Diskret IV HimpunanDiskret IV Himpunan
Diskret IV Himpunan
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Pernyataan bersyarat
Pernyataan bersyaratPernyataan bersyarat
Pernyataan bersyarat
 
Deret fourier kompleks
Deret fourier kompleksDeret fourier kompleks
Deret fourier kompleks
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Aplikasi dari derivatif dan pasti integral
Aplikasi dari derivatif dan pasti integralAplikasi dari derivatif dan pasti integral
Aplikasi dari derivatif dan pasti integral
 
Job 2
Job 2Job 2
Job 2
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
Bab 4 fungsi
Bab 4 fungsiBab 4 fungsi
Bab 4 fungsi
 
Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)Ring ( gelanggang_)
Ring ( gelanggang_)
 
Tugas Logika
Tugas LogikaTugas Logika
Tugas Logika
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Kmap
KmapKmap
Kmap
 
Limit x mendekati 0
Limit x mendekati 0Limit x mendekati 0
Limit x mendekati 0
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 

Destacado

Destacado (20)

Jenenge ...
Jenenge ...Jenenge ...
Jenenge ...
 
Balairung Seri Sketches
Balairung Seri SketchesBalairung Seri Sketches
Balairung Seri Sketches
 
Buku kelas 6 sm 2 dempet
Buku kelas 6 sm 2 dempetBuku kelas 6 sm 2 dempet
Buku kelas 6 sm 2 dempet
 
T1 462007023 judul
T1 462007023 judulT1 462007023 judul
T1 462007023 judul
 
Go And Chess
Go And ChessGo And Chess
Go And Chess
 
ekonomista 2.0 - N.º 9 (eusk)
ekonomista 2.0 - N.º 9 (eusk)ekonomista 2.0 - N.º 9 (eusk)
ekonomista 2.0 - N.º 9 (eusk)
 
Cerna
CernaCerna
Cerna
 
5 Conversation Process
5 Conversation Process5 Conversation Process
5 Conversation Process
 
Actors in ir
Actors in irActors in ir
Actors in ir
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Profil dangauaulia
Profil dangauauliaProfil dangauaulia
Profil dangauaulia
 
Big sem 6 guru inovatif
Big sem 6 guru inovatifBig sem 6 guru inovatif
Big sem 6 guru inovatif
 
Hikayat inderaputera
Hikayat inderaputeraHikayat inderaputera
Hikayat inderaputera
 
Syahadatayn sebagai teras tawhid1
Syahadatayn sebagai teras tawhid1Syahadatayn sebagai teras tawhid1
Syahadatayn sebagai teras tawhid1
 
Kbkk assigment 2
Kbkk assigment 2Kbkk assigment 2
Kbkk assigment 2
 
La tahzan - Jangan Bersedih
La tahzan - Jangan BersedihLa tahzan - Jangan Bersedih
La tahzan - Jangan Bersedih
 
Pptpopo
PptpopoPptpopo
Pptpopo
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Sdn cemplang 01
Sdn cemplang 01Sdn cemplang 01
Sdn cemplang 01
 
Mgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phnMgg 3 morfologi phn
Mgg 3 morfologi phn
 

Similar a Bab 4 dependensi fungsional

log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxNovrii1
 
Integral-tak-tentu-integral-tentu
Integral-tak-tentu-integral-tentuIntegral-tak-tentu-integral-tentu
Integral-tak-tentu-integral-tentuFitri Indahsari
 
fungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxfungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxFigoRamadhan5
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Dinna
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajibAny Herawati
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)MeriArianti
 
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusKalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusFranz Sebastian
 
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxBAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxUmiLestari24
 
Fancy Page with LaTeX
Fancy Page with LaTeX Fancy Page with LaTeX
Fancy Page with LaTeX Hirwanto Iwan
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanSafran Nasoha
 

Similar a Bab 4 dependensi fungsional (20)

Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar KalkulusTeorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
 
Integral-tak-tentu-integral-tentu
Integral-tak-tentu-integral-tentuIntegral-tak-tentu-integral-tentu
Integral-tak-tentu-integral-tentu
 
Bab 5 integral
Bab 5 integralBab 5 integral
Bab 5 integral
 
fungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxfungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptx
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
Fungsi kelompok 4 (xi mia 4)
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)
 
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental KalkulusKalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
Kalkulus Integral : Teorema Fundamental Kalkulus
 
Hand out mat_das_upi_0716
Hand out mat_das_upi_0716Hand out mat_das_upi_0716
Hand out mat_das_upi_0716
 
Fungsi relasi
Fungsi relasiFungsi relasi
Fungsi relasi
 
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxBAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
 
Fancy Page with LaTeX
Fancy Page with LaTeX Fancy Page with LaTeX
Fancy Page with LaTeX
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Fungsi_1.ppt
Fungsi_1.pptFungsi_1.ppt
Fungsi_1.ppt
 
PPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.pptPPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.ppt
 

Bab 4 dependensi fungsional

  • 1. Nama : Bagasworo Kuspriandi NIM : 41512010064
  • 3. 4.6 Penutup, cakupan, dan Ekuivalensi dari dependensi fungsional 4.1.6 Penutup himpunan F dari dependensi fungsional Diketahui sebuah humpunan F dari dependensi fungsional untuk skema relasi R, kita definisikan F+ , yaitu penutup (closure) dari F, sebagai himpunan dari seluruh dependensi fungsional yang secara logika diimplikasikan oleh F. Dalam bentuk matematisnya, F+ = {X Y / F |= X Y}. Humpunan penutup memenuhi dua sifat berikut ini secara bersamaan. 1. F+ adalah himpunan terkecil yang memuat F dan memnuhi sifat 2. 2. Setiap aplikasi aksioma inferansi terhadap FD dari F hanya menghasilkan FD yang sudah ada di dalam F+ . Contoh : Diketahui himpunan F = { XY Z }. Tentukan seluruh elemen F+ . Asumsikan bahwa skema tersebut terdiri dari seluruh atribut yang telah disebutkan di dalam FD dari F  Himpunan hasil ditunjukan dibawah ini... F+ = { X X,Y Y,Z Z, XY X, XY Y, XY XY, XZ X, XZ Y, XZ XZ, YZ Y, YZ Z, YZ YZ, XYZ XY, XYZ XZ, XYZ YZ, XYZ XYZ }
  • 4. 4.6.2 Penutup Himpunan Atribut Jumlah elemen dalam F+ bisa jauh lebih besar daripada jumlah atribut F. Perhatikan bahwa F hanya memiliki satu FD tapi F+ memiliki 16 buah FD berbeda. Untuk setiap depedensi fungsional yang diketahui X → Y, F+ dapat digunakn untuk menentukan apakah ada atau tidak F |= X → Y ; namun, komputasi F+ dapat menjadi proses yang sangat panjang. Apakah terdapat hubungan antara FD yang dapat diturunkan dari X dan FD dari F+ yang memiliki X sebagai determinan namun, jika X+ = {A1 A2 A3 ....An } maka, dengan definisi penutup X, setiap atribut dari himpunan ini dapat diturunkan dari X . Jelasnya, X → A1 , X → A2 , X → A3 , ....., X → An . Dengan menggunakan FD ini dan aplikasi berulang dari aksioma aditivitas, kita dapat membentuk FD X → A1 A2 A3 ... An yang di sisi kanannya meiliki seluruh atribut Ai € X+ . Sisi sebelah kanan dari perkalian ini ternyata menjadi sebuah himpunan maksimal dari atribut di dalam F+ terhadap atribut yang dapat diturunkan dari X. Jelasnya, X → Z € F+
  • 5. Algoritma Penutup ( Closure ) Input untuk algoritma ini adalah sebuah himpunan F dari FD dan sebuah himpunan atribut X yang didefinisikan melalui skema yang sama . Output dari skema ini adalah X+ Contoh: Diketahui himpunan dependensi fungsional F = { A → B, B → C, BC → D, DA → B }. Carilah X+ dengan X = {A}. Apakah arti dari himpunan ini? Apakah benar bahwa A → DA ? Langkah (1) buatlah G = {A → B, B → C, BC → D, DA → B}. Langkah (2) buatlah Ti = T1 = {A}. Langkah (3/3a) karena determinan A → B adalah elemen dari T1 , kita membentuk T2 = T1 U {B}. Kita dapat membuang A → B dari G kerena tidak lagi dapat memberikan konstribusi berupa atribut apa pun di sisi kanan terhadap T1 baru. Dan bekerja dengan himpunan G = {B → C, BC → D, DA → B }. Langkah (3/3a) dengan himpunan G baru kita tentukan bahwa determinan B → C sekarang adalah elemen T2 . Dengan menambahkan atribut di sisi kanan dari Fd ini terhadap T2 , maka kita bentuk T3 = T2 U {C}= {ABC} baru. Dengan membuang B → C dari G . Maka kita dapat G = {BC → D, DA → B}. Langkah (3/3a) dengan mengambil T3 kita menemukan bahwa determinan BC → D adalah elemen dari himpunan ini, dengan menambahkan atribut di sisi kanan dependensi fungsional ini terhadap T3 , maka kita mendapati bahwa T5 = T4 U {ABC} U {D} = {ABCd}. Dengan membuang BC → D dari G . Dan G = {DA → B}. Langkah (3/3a) dengan mengambil T4 kita menemukan bahwa determinan DA → B adalah elemen dari himpunan ini . Dengan menambahkan atribut disisi kanan dependensi fungsional ini terhadap T4 , maka T5 = T4 U {ABC} U {B} = {ABCD}. Dengan membuang DA → B dari G kita mendapati bahwa G = ø Langkah (3/3b) karena G = ø , algoritma berhenti dan Ti = T5 = {ABCD} = X+ .
  • 6. 4.6.3 Cakupan dan Ekuivalensi Himpunan Dependensi Fungsional Untuk himpunan diketahui F dari FD, humpunan F+ dapat membuat sejumlah besar FD. Hal ini khususnya benar untuk setiap himpunan F yang juga memiliki sejumlah besar FD. Oleh karena itu sangatlah diperlukan untuk dapat menemukan himpunan-himpunan yang memuat jumlah FD yang lebih kecil dari pada F dan selalu membentuk seluruh FD dari F+ . Himpunan-himpunan FD yang yang memenuhi kondisi ini dikatakan sebagai himpunan-himpunan Ekuivalen. Algoritma Cakupan Nonredundan (1) Tentukan G sebagai F. Yaitu, himpunan G = F (2) ujilah setiap FD dari G untuk meredundansi menggunakan algoritma hingga tidak ada lagi FD dari G yang akan diuji. (3) Himpunan g adalah cakupan nonredundan dari F Himpunan F yang diketahuti mungkin terdapat lebih dari satu cakupan nonredundan karena urutan-urutan penyusunan FD adalah relevan. Dengan kata lain, kehadiran atau ketidakhadiran FD tertentu dapat menentukan apakah ada atau tidak FD lain yang akan menjadi redundan. Selain itu, jika kita dapat menemukan sebuah cakupan nonredundan, maka cakupan ini tidak boleh menjadi minimal.
  • 7. 4.6.4 Atribut-Atribut Asing (Extraneous) Jika F adalah himpunan nonredundan dari FD maka F tidak dapat dibuat lebih kecil dengan membuang apa pun dari FD- nya. Jika kita melakukannya, maka himpunan aslinya tidak akan pernah ekuivalen terhadap F. Namun, dimungkinkan untuk mereduksi ukuran FD dari F dengan membuang atribut asing (extraneous ) di sisi kiri yang berhubungan dengan F atau atribut asing di sisi kanan yang berhubungan dengan F. Kedua konsep ini dapat diformalkan sebagai berikut: anggap F merupakan himpunan FD dari skema R dan anggap A1 A2 → B1 B2 merupakan dependensi fungsional dalam F Algoritma Reduksi Kiri (1) Tentukanlah himpunan G dari FD sebagai F, jelasnya himpunan G = F (2) Untuk setiap A1 A2 ...Ai ....An → Y dalam G. Algoritma berhenti ketika seluruh FD dari G telah meng eksekusi langkah 3 (3) Untuk setiap Atribut A1 di dalam detrminan FD yang terpilih di langkah sebelumnya, lakukan langkah 4 hingga seluruh Atribut telah menerima pengujian. Setelah menyelesaikan pengujian terhadap seluruh atribut dari FD tertentu ulangi langkah 2. (4) Ujilah apakah seluruh Atribut Y (sisi kanan dari FD) adalah elemen dari penutup A1 A2 ... An . Jika kasusnya seperti ini , buanglah atribut Ai dari dari determinan FD yang mengalami pengujian karena Ai adalah atribut kiri yang asing. Jika tidak seluruh Y adalah elemen-elemen dari penutup A1 A2 ... An maka atribut Ai bukan merupakan atribut kiri yang asing dan perlu ditinggalkan di dalam determinan FD dalam pembahasan. Catatan : Algoritma dapat dieksekusi sedikit lebih cepat jika pembaca menyadari bahwa lengkah 2 hanya dapet diterapkan terhadap FD dengan determinan dua atau lebih atribut
  • 8. 4.6.5 Cakupan Cononical Untuk semua himpunan F dan FD, sebuah cakupan (cover) Cononical, dinotasikan dengan Fc adalah himpunan FD yang memenuhi beberapa kondisi berikut ini secara bersamaan. (1) Setiap FD dari Fc bersifat sederhana. Jelasnya, sisi kanan dari setiap dependensi fingsional Fc memiliki hanya satu atribut (2) Fc adalah reduksi kiri (left-reduced) (3) Fc adalah nonredundan. Contoh : Diketahui himpunan F dari Fd seperti diperlihatkan di bawah ini, carilah cakupan cononical untuk F. Kita sebut Fc = {X → Z, XY → WP, XY → ZWQ , XZ → R}. Untuk himpunan F adalah Fc = {X → Z, XY → WP, XY → ZWQ, X → R}. Dengan aplikasi pengulangan di aksioma projeksitivitas, kita dapat menuliskan ulangan himpunan ini sebagai berikut: Fc = {X → Z, XY → W, XY → P, XY → Z, XY → W, XY → Q, X → R}.