SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
Seminar matematika


            PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN
                            METODE ITERASI JACOBI




                     Nama               : Baidilah
                     Nim                : 09221008
                     Angkatan           : 2009




           PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH
          INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG
                                     TAHUN 2012
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE ITERASI
JACOBI


A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
   Sistem persamaan linear yang terdiri dari n persamaan dengan n variabel
x1, x2, ..., xn (Anton, 2007: 24), dinyatakan dengan
          a11x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1
          a21x1 + a22x2 +......................+ a2nxn = b2
          .......... + .............+....................+........... = .....
          an1x1 + an2x2 +......................+ annxn = bn


          Suatu persamaan linear tidak melibatkan hasil kali atau akar peubah, semua peubah
hanya muncul sekali dengan pangkat satu dan tidak muncul sebagai peubah bebas dari sebuah
fungsi trigonometri, logaritma, atau eksponensial (Anton, 2007:22). Berikut ini bukan persamaan
linear:




Tidak semua sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian (Anton, 2007:23), misalnya:
Jika kita mengalikan persamaan kedua dari sistem dengan ½ akan terbukti bahwa tidak
ada penyelasaian karena sistem ekuivalen yang di hasilkan, mempunyai persamaan yang
kontradisi




       Sebuah sistem persaman yang tidak mempunyai penyelesaian disebut sebagai tak
konsisten, jika paling sedikit terdapat satu penyelesaian maka sistem itu di sebut konsisten.

     Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan metode langsung atau dengan metode
iterasi. Dengan menggunakan metode langsung misalnya Gauss dan Variasi-variasinya. Dalam
metode eliminasi Gauss melibatkan banyak pembulatan galat, pembulatan yang terjadi pada
elimainasi gauss (maupun gauss-Jordan) dapat menyebabkan solusi yang diperoleh “jauh” dari
solusi sebenarnya. Dengan metode iterasi, galat pembulatan dapat diperkecil, karena kita dapat
meneruskan iterasi sampai solusi seteliti mungkin, sesuai denga batas galat yang kita
perbolehkan, dengan kata lain besar galat dapat dikendalikan sampai batas yang bisa
diterima(Munir,2010:173). Ada dua metode iterasi yang sering digunakan, yaitu metode Jacobi
dan metode Gauss-Seidel. Metode Jacobi dikenalkan oleh Carl Jacobi (1804-1851). Metode
iterasi Jacobi merupakan proses rekursi berulang untuk mendekati bilangan yang tidak di
ketahui. Sebagai titik awal pada rekursi tersebut di perlukan nilai awal dan biasanya adalah X0,
pada proses selanjutnya nilai yang sudah di ketahui tahapan sebelumnya X1 di pergunakan untuk
mencari nilai X pada tahapan selanjutnya X2. Proses tersebut terus berulang hingga di peroleh
nilai X yang sesungguhnya atau berhenti jika toleransi kesalahan tertentu telah di
capai.(Rumita,2009:302).


2.   Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas yaitu
       bagaimana penurunan algoritma metode Jacobi?
       bagaimana menganalisis galat secara numerik metode Jacobi?
        bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode jacobi pada suatu
       kasus?
3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah
       menjelaskan tentang penurunan algoritma metode Jacobi
       menjelaskan bagaimana menganalisis galat secara numerik metode Jacobi
       menjelaskan bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan
       metode jacobi


B. PEMBAHASAN
  1. Penurunan Algoritma Jacobi
       Kita bahas sistem persamaan linear(Anton, 2007:24):
       a11x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1
       a21x1 + a22x2 +......................+ a2nxn = b2
       .......... + .............+....................+........... = .....
       an1x1 + an2x2 +......................+ annxn = bn


       persamaan ke-i dari persamaan di atas adalah ai1x1 + ai2x2 + aiixi +......................+ ainxn =
       bi
dimana i = 1, 2, 3, ..., n.
dapat diekspresikan sebagai




                                            Dengan i = 1,2,3,....................n

Sehingga dapat diperoleh penyelesaian persamaan ke-i




Sehingga algaritma metode jacobi dapat di apresiasikan sebagai(Rumita, 2009:303):

                                                                         , k=1,2,3..........n
Untuk menyelesikan sistem persamaan linear dengan metode Jacobi diperlukan suatu
nilai pendekatan awal yaitu x0. Nilai x0 biasanya tidak diketahui dan dipilih x0=0.(Luknanto,
2001:50)


  2. Analisis Error Pada Metode Jacobi

       Menurut May(dalam Nugroho, 2003:3)Untuk menyelesaikan persamaan linear dengan
       metode iterasi, koefisien matrik A dipecahkan manjadi dua bagian , N dan P, sedemikian
       hingga A=N-1P.perhatika bahwa :




       Sehingga di peroleh:


       N = diag(a11,a22,............ann)=



       P=


       Karena A=N-1P maka:


       A=                                      x




       A=                     x




       A=
Dengan demikian, dapat di peroleh




Oleh karena itu, syarat cukup agar motode jocobi konvergen adalah:




Dengan demikian matode jacobi akan konvergen jika koefisien matrik dominan secara
diagonal, Artinya elemen pada diagonal utama merupakan nilai yang paling besar dari
jumlah setiap barisnya(Rumita, 2009:302). Dalam hal ini perlu dicatat bahwa menyusun
ulang persamaan akam membuat koefisien matrik dominan secara diagonal. Mengubah
bentuk persaman linear simultan menjadi bentuk eksplisit dari x1,x2,........xn. sebagai
berikut:

(a11 )x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1

a21x1 +( a22 )x2 +......................+ a2nxn = b2
.......... + .............+....................+........... = .....
an1x1 + an2x2 +......................+ (ann )xn = bn              menjadi :




Iterasi jacoby dapat dihentikan jika toleransi kesalahan tertentu talah tercapai

                                 artinya : absolut nilai yang baru di kurang nilai sebelumnya di

bagi nilai yang baru dan di kali 100% harus kurang dari toleransi kesalahan.
Di mana adalah toleransi kesalahan yang di kehendaki.

  3. Penerapan metode jacobi dalam kasus
       Di berikan sistem persamaan linear :
       -b + 2a          =3                                          (a)
       4b + 2a + y      = 11                                        (b)
       2b + a + 4y      = 16                                        (c)
       Tentukan nilai a,b, dan y pada persamaan di atas dengan galat <0.01!....

dengan menggunakan metode jacobi, dapat diketahui bahwa sistem persamaan linear di atas
tidak konvergen. Hal ini dikarenakan sistem tersebut tidak dominan secara diagonal, oleh karena
itu untuk memperoleh penyelasaian yang konvergan sistem tersebut perlu diatur kembali agar
persamaan tersebut dominan secara diagonal, menjadi:

4b + 2a + y      = 11

-b + 2a          =3

2b + a + 4y      = 16

Sehingga menurut algoritma jacobi sistem persaman di atas dapat di bentuk menjadi




dengan mensubtitusikan nilai xo=1 maka di dapat



   K             B             Galat b        A         Galat a           y         Galat y

  0              1              -             1           -               1           -
1            2            50            2            50          3.25           69.2307


  2          0.9375        113.333        2.5           20           2.5             30


  3           0.875        7.1428       1.9687        26.987       2.90625         13.9784


  4        1.0390          15.779       1.9375        1.5587       3.0703           5.343


  ...          ....                       ....                       ......

  11         1.0001         0.034       1.9999         0.005       3.0001           0.01


  12        1.00002         0.008       2.0000         0.005       2.9999           0.006




        Sehingga himpunan penyelasaian persamaan tersebut adalah a=1, b=2, y=3.

        Dalam menyeselaikan sistem persamaan linear dengan metode iterasi, perhitungan
        manual sangat tidak efisien(Nugroho, 2003:5). Oleh karena itu perlu di buat program-
        program diantaranya dengan menggunakan delphi , seperti:

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var
a11,a12,a13,a21,a22,a23,a31,a32,a33,c1,c2,c3:real;
galatx3,x3lama,x3baru,x2baru,x1baru,galatx1,galatx2,x1lama,x2lama : real;
i:integer;

begin
a11:=4;a12:=2;a13:=1;c1:=11;
a21:=-1;a22:=2;a23:=0;c2:=3;
a31:=2;a32:=1;a33:=4; c3:=16;
galatx1:=1;galatx2:=1;galatx3:=1;
x3baru:=0;x2baru:=0;x1baru:=0;
x1lama:=1;
x2lama:=1;
x3lama:=1;
i:=1;

while (galatx1>0.01) or (galatx2>0.01) or (galatx3>0.01) do
begin
x1baru:=(c1-(a12*x2lama)-(a13*x3lama))/a11;
x2baru:=(c2-(a21*x1lama)-(a23*x3lama))/a22;
x3baru:=(c3-(a31*x1lama)-(a32*x2lama))/a33;
galatx1:=abs((x1baru-x1lama)/x1baru)*100;
galatx2:=abs((x2baru-x2lama)/x2baru)*100;
galatx3:=abs((x3baru-x3lama)/x3baru)*100;
x1lama:=x1baru;
x2lama:=x2baru;
x3lama:=x3baru;

listbox1.Items.add(inttostr(i));
listbox2.Items.Add(format('%8.5f',[x1baru]));
listbox3.Items.Add(format('%8.5f',[galatx1]));
listbox4.Items.Add(format('%8.5f',[x2baru]));
listbox5.Items.Add(format('%8.5f',[galatx2]));
listbox6.Items.Add(format('%8.5f',[x3baru]));
listbox7.Items.Add(format('%8.5f',[galatx3]));
i:=i+1;

end;
edit1.Text:=format('%8.4f',[x1baru]);
edit2.Text:=format('%8.4f',[x2baru]);
edit3.Text:=format('%8.4f',[x3baru]);
end;

diatas merupakan algoritma untuk metode jacobi dalam aplikasi delphi.
adapun tampilannya adalah sebagai berikut :
C. KESIMPULAN



 1. Algoritma metode Jacobi adalah




                     , k=1,2,3..........n

 Dengan niai pendekatan awal x0 biasanya dipilih nol


 2. Untuk menganalisis galat metode jakobi kita kita bisa menggunakan




                Di mana adalah toleransi kesalahan yang di kehendaki.

 artinya : absolut nilai x yang baru di kurang nilai x sebelumnya di bagi nilai x yang baru dan
    di kali 100% harus kurang dari toleransi kesalahan.




 3. Dari persoalan sistem persaman linear 4b + 2a + y =11, -b + 2a + 3, 2b + a + 4Y = 11,
    dengan galat <0,01% penyelesaian dengan menggunakan metode iterasi Jacoby hasil
    untuk mendapatkan hasil ,b=1 galat b=0.008%, a= 2 galat a=0.005%, y=3 galat
    y=0.006%. memerlukan 12 iterasi.
DAFTAR PUSTAKA

Rumita.2009.matrik persamaan linier dan pemrograman linier. Bandung: Rekayasa Sains

Munir, Renaldi.2008.metode numerik.bandung:informatika

Anton, Howard.2003.dasar-dasar aljabar linear. Tanggerang: Binarup aksara publisher

Luknanto, djoko.2001.metoda numerik. Yokyakarta : UGM

Nugroho, susilo.2003.penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iteras.jurnal
matematika.
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
                              FAKULTAR TARBIYAH
      INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG


                  KARTU BIMBINGAN SEMINAR MATEMATIKA


Nama             : Baidilah
Nim              : 09221008
Program study    : Tadris Matematika
Judul Seminar    : penyelesaian sistem persamaan linear dengan Metode iterasi
                 jacobi
Pembimbing       : Hartatiana M.Pd


no     Tanggal                         Saran                         Paraf
Metode Jacobi untuk penyelesaian sistem persamaan linear

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenBeny Nugraha
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Polinom newton gregory
Polinom newton gregoryPolinom newton gregory
Polinom newton gregoryIrma Miyanti
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03KuliahKita
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 

La actualidad más candente (20)

Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)Graf pohon (bagian ke 6)
Graf pohon (bagian ke 6)
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Polinom newton gregory
Polinom newton gregoryPolinom newton gregory
Polinom newton gregory
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 

Destacado

Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussLitami
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gaussagung8463
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilatejowati
 
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode NumerikModul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode NumerikJames Montolalu
 
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerikModul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerikJames Montolalu
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Arin Ayundhita
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Tri Jayanti
 
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariAplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariRinisutopo
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul ILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul IShofura Kamal
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierahmad puji ardi
 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANFela Aziiza
 

Destacado (12)

Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gaussPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode gauss
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode NumerikModul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
Modul1 metode bagi dua Praktikum Metode Numerik
 
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerikModul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
Modul2 metode regula falsi praktikum metode numerik
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
 
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hariAplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Geometri Analitik Dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul ILaporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
Laporan Praktikum Algoritma Pemrograman Modul I
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
 

Similar a Metode Jacobi untuk penyelesaian sistem persamaan linear

Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptxRT011Kedungkampil
 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearKanages Rethnam
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptssuserb7d229
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelChristian Lokas
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratAbdullah Banjary
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.pptaliff_aimann
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptHorta arum
 
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8sintia 67
 

Similar a Metode Jacobi untuk penyelesaian sistem persamaan linear (20)

Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Draft 2
Draft 2Draft 2
Draft 2
 
03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx03 - Metode Numerik yah.pptx
03 - Metode Numerik yah.pptx
 
Matematika Peminatan Kelas X
Matematika Peminatan Kelas XMatematika Peminatan Kelas X
Matematika Peminatan Kelas X
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Kombinasi Linier
Kombinasi LinierKombinasi Linier
Kombinasi Linier
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Matdas.pptx
Matdas.pptxMatdas.pptx
Matdas.pptx
 
Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva6 pencocokan-kurva
6 pencocokan-kurva
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8
Ppt singkat Pertidaksamaan Kuadrat kelompok 8
 

Más de BAIDILAH Baidilah

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarBAIDILAH Baidilah
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisBAIDILAH Baidilah
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...BAIDILAH Baidilah
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...BAIDILAH Baidilah
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganBAIDILAH Baidilah
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anBAIDILAH Baidilah
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiBAIDILAH Baidilah
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinBAIDILAH Baidilah
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhBAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalBAIDILAH Baidilah
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiBAIDILAH Baidilah
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfBAIDILAH Baidilah
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalBAIDILAH Baidilah
 

Más de BAIDILAH Baidilah (20)

Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
 
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
Penerapan fuzzy inference system (fis) tsukamoto dalam menganalisa tingkat re...
 
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
Penerapan sifat kelinearan sigma untuk menentukan rumus jumlah bilangan asli ...
 
Program perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat denganProgram perhitungan zakat dengan
Program perhitungan zakat dengan
 
Keajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’anKeajaiban angka dalam al qur’an
Keajaiban angka dalam al qur’an
 
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
 
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robinAplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
Aplikasi algoritma fruend dalam turnamen round robin
 
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuhPenggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
Penggunaan skala untuk menentukan waktu tempuh
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposalDaftar hadir ujian_seminar_proposal
Daftar hadir ujian_seminar_proposal
 
Berita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsiBerita acara seminar_proposal_skripsi
Berita acara seminar_proposal_skripsi
 
Daftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposalDaftar hadir tim_penguji_proposal
Daftar hadir tim_penguji_proposal
 
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsiPenilaian ujian seminar_proposal_skripsi
Penilaian ujian seminar_proposal_skripsi
 
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsiSurat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
Surat undangan tim_penguji_seminar_proposal_skripsi
 
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rfSop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
Sop ujian seminar proposal tadris mipa iain rf
 
Cover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposalCover map-ujian-seminar-proposal
Cover map-ujian-seminar-proposal
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Bai
BaiBai
Bai
 

Metode Jacobi untuk penyelesaian sistem persamaan linear

  • 1. Seminar matematika PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE ITERASI JACOBI Nama : Baidilah Nim : 09221008 Angkatan : 2009 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2012
  • 2. PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN METODE ITERASI JACOBI A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sistem persamaan linear yang terdiri dari n persamaan dengan n variabel x1, x2, ..., xn (Anton, 2007: 24), dinyatakan dengan a11x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1 a21x1 + a22x2 +......................+ a2nxn = b2 .......... + .............+....................+........... = ..... an1x1 + an2x2 +......................+ annxn = bn Suatu persamaan linear tidak melibatkan hasil kali atau akar peubah, semua peubah hanya muncul sekali dengan pangkat satu dan tidak muncul sebagai peubah bebas dari sebuah fungsi trigonometri, logaritma, atau eksponensial (Anton, 2007:22). Berikut ini bukan persamaan linear: Tidak semua sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian (Anton, 2007:23), misalnya:
  • 3. Jika kita mengalikan persamaan kedua dari sistem dengan ½ akan terbukti bahwa tidak ada penyelasaian karena sistem ekuivalen yang di hasilkan, mempunyai persamaan yang kontradisi Sebuah sistem persaman yang tidak mempunyai penyelesaian disebut sebagai tak konsisten, jika paling sedikit terdapat satu penyelesaian maka sistem itu di sebut konsisten. Sistem persamaan linear dapat diselesaikan dengan metode langsung atau dengan metode iterasi. Dengan menggunakan metode langsung misalnya Gauss dan Variasi-variasinya. Dalam metode eliminasi Gauss melibatkan banyak pembulatan galat, pembulatan yang terjadi pada elimainasi gauss (maupun gauss-Jordan) dapat menyebabkan solusi yang diperoleh “jauh” dari solusi sebenarnya. Dengan metode iterasi, galat pembulatan dapat diperkecil, karena kita dapat meneruskan iterasi sampai solusi seteliti mungkin, sesuai denga batas galat yang kita perbolehkan, dengan kata lain besar galat dapat dikendalikan sampai batas yang bisa diterima(Munir,2010:173). Ada dua metode iterasi yang sering digunakan, yaitu metode Jacobi dan metode Gauss-Seidel. Metode Jacobi dikenalkan oleh Carl Jacobi (1804-1851). Metode iterasi Jacobi merupakan proses rekursi berulang untuk mendekati bilangan yang tidak di ketahui. Sebagai titik awal pada rekursi tersebut di perlukan nilai awal dan biasanya adalah X0, pada proses selanjutnya nilai yang sudah di ketahui tahapan sebelumnya X1 di pergunakan untuk mencari nilai X pada tahapan selanjutnya X2. Proses tersebut terus berulang hingga di peroleh nilai X yang sesungguhnya atau berhenti jika toleransi kesalahan tertentu telah di capai.(Rumita,2009:302). 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas yaitu bagaimana penurunan algoritma metode Jacobi? bagaimana menganalisis galat secara numerik metode Jacobi? bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode jacobi pada suatu kasus?
  • 4. 3. Tujuan Tujuan makalah ini adalah menjelaskan tentang penurunan algoritma metode Jacobi menjelaskan bagaimana menganalisis galat secara numerik metode Jacobi menjelaskan bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear dengan menggunakan metode jacobi B. PEMBAHASAN 1. Penurunan Algoritma Jacobi Kita bahas sistem persamaan linear(Anton, 2007:24): a11x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1 a21x1 + a22x2 +......................+ a2nxn = b2 .......... + .............+....................+........... = ..... an1x1 + an2x2 +......................+ annxn = bn persamaan ke-i dari persamaan di atas adalah ai1x1 + ai2x2 + aiixi +......................+ ainxn = bi dimana i = 1, 2, 3, ..., n. dapat diekspresikan sebagai Dengan i = 1,2,3,....................n Sehingga dapat diperoleh penyelesaian persamaan ke-i Sehingga algaritma metode jacobi dapat di apresiasikan sebagai(Rumita, 2009:303): , k=1,2,3..........n
  • 5. Untuk menyelesikan sistem persamaan linear dengan metode Jacobi diperlukan suatu nilai pendekatan awal yaitu x0. Nilai x0 biasanya tidak diketahui dan dipilih x0=0.(Luknanto, 2001:50) 2. Analisis Error Pada Metode Jacobi Menurut May(dalam Nugroho, 2003:3)Untuk menyelesaikan persamaan linear dengan metode iterasi, koefisien matrik A dipecahkan manjadi dua bagian , N dan P, sedemikian hingga A=N-1P.perhatika bahwa : Sehingga di peroleh: N = diag(a11,a22,............ann)= P= Karena A=N-1P maka: A= x A= x A=
  • 6. Dengan demikian, dapat di peroleh Oleh karena itu, syarat cukup agar motode jocobi konvergen adalah: Dengan demikian matode jacobi akan konvergen jika koefisien matrik dominan secara diagonal, Artinya elemen pada diagonal utama merupakan nilai yang paling besar dari jumlah setiap barisnya(Rumita, 2009:302). Dalam hal ini perlu dicatat bahwa menyusun ulang persamaan akam membuat koefisien matrik dominan secara diagonal. Mengubah bentuk persaman linear simultan menjadi bentuk eksplisit dari x1,x2,........xn. sebagai berikut: (a11 )x1 + a12x2 +......................+ a1nxn = b1 a21x1 +( a22 )x2 +......................+ a2nxn = b2 .......... + .............+....................+........... = ..... an1x1 + an2x2 +......................+ (ann )xn = bn menjadi : Iterasi jacoby dapat dihentikan jika toleransi kesalahan tertentu talah tercapai artinya : absolut nilai yang baru di kurang nilai sebelumnya di bagi nilai yang baru dan di kali 100% harus kurang dari toleransi kesalahan.
  • 7. Di mana adalah toleransi kesalahan yang di kehendaki. 3. Penerapan metode jacobi dalam kasus Di berikan sistem persamaan linear : -b + 2a =3 (a) 4b + 2a + y = 11 (b) 2b + a + 4y = 16 (c) Tentukan nilai a,b, dan y pada persamaan di atas dengan galat <0.01!.... dengan menggunakan metode jacobi, dapat diketahui bahwa sistem persamaan linear di atas tidak konvergen. Hal ini dikarenakan sistem tersebut tidak dominan secara diagonal, oleh karena itu untuk memperoleh penyelasaian yang konvergan sistem tersebut perlu diatur kembali agar persamaan tersebut dominan secara diagonal, menjadi: 4b + 2a + y = 11 -b + 2a =3 2b + a + 4y = 16 Sehingga menurut algoritma jacobi sistem persaman di atas dapat di bentuk menjadi dengan mensubtitusikan nilai xo=1 maka di dapat K B Galat b A Galat a y Galat y 0 1 - 1 - 1 -
  • 8. 1 2 50 2 50 3.25 69.2307 2 0.9375 113.333 2.5 20 2.5 30 3 0.875 7.1428 1.9687 26.987 2.90625 13.9784 4 1.0390 15.779 1.9375 1.5587 3.0703 5.343 ... .... .... ...... 11 1.0001 0.034 1.9999 0.005 3.0001 0.01 12 1.00002 0.008 2.0000 0.005 2.9999 0.006 Sehingga himpunan penyelasaian persamaan tersebut adalah a=1, b=2, y=3. Dalam menyeselaikan sistem persamaan linear dengan metode iterasi, perhitungan manual sangat tidak efisien(Nugroho, 2003:5). Oleh karena itu perlu di buat program- program diantaranya dengan menggunakan delphi , seperti: procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a11,a12,a13,a21,a22,a23,a31,a32,a33,c1,c2,c3:real; galatx3,x3lama,x3baru,x2baru,x1baru,galatx1,galatx2,x1lama,x2lama : real; i:integer; begin a11:=4;a12:=2;a13:=1;c1:=11; a21:=-1;a22:=2;a23:=0;c2:=3; a31:=2;a32:=1;a33:=4; c3:=16; galatx1:=1;galatx2:=1;galatx3:=1; x3baru:=0;x2baru:=0;x1baru:=0; x1lama:=1; x2lama:=1; x3lama:=1; i:=1; while (galatx1>0.01) or (galatx2>0.01) or (galatx3>0.01) do
  • 9. begin x1baru:=(c1-(a12*x2lama)-(a13*x3lama))/a11; x2baru:=(c2-(a21*x1lama)-(a23*x3lama))/a22; x3baru:=(c3-(a31*x1lama)-(a32*x2lama))/a33; galatx1:=abs((x1baru-x1lama)/x1baru)*100; galatx2:=abs((x2baru-x2lama)/x2baru)*100; galatx3:=abs((x3baru-x3lama)/x3baru)*100; x1lama:=x1baru; x2lama:=x2baru; x3lama:=x3baru; listbox1.Items.add(inttostr(i)); listbox2.Items.Add(format('%8.5f',[x1baru])); listbox3.Items.Add(format('%8.5f',[galatx1])); listbox4.Items.Add(format('%8.5f',[x2baru])); listbox5.Items.Add(format('%8.5f',[galatx2])); listbox6.Items.Add(format('%8.5f',[x3baru])); listbox7.Items.Add(format('%8.5f',[galatx3])); i:=i+1; end; edit1.Text:=format('%8.4f',[x1baru]); edit2.Text:=format('%8.4f',[x2baru]); edit3.Text:=format('%8.4f',[x3baru]); end; diatas merupakan algoritma untuk metode jacobi dalam aplikasi delphi. adapun tampilannya adalah sebagai berikut :
  • 10.
  • 11. C. KESIMPULAN 1. Algoritma metode Jacobi adalah , k=1,2,3..........n Dengan niai pendekatan awal x0 biasanya dipilih nol 2. Untuk menganalisis galat metode jakobi kita kita bisa menggunakan Di mana adalah toleransi kesalahan yang di kehendaki. artinya : absolut nilai x yang baru di kurang nilai x sebelumnya di bagi nilai x yang baru dan di kali 100% harus kurang dari toleransi kesalahan. 3. Dari persoalan sistem persaman linear 4b + 2a + y =11, -b + 2a + 3, 2b + a + 4Y = 11, dengan galat <0,01% penyelesaian dengan menggunakan metode iterasi Jacoby hasil untuk mendapatkan hasil ,b=1 galat b=0.008%, a= 2 galat a=0.005%, y=3 galat y=0.006%. memerlukan 12 iterasi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Rumita.2009.matrik persamaan linier dan pemrograman linier. Bandung: Rekayasa Sains Munir, Renaldi.2008.metode numerik.bandung:informatika Anton, Howard.2003.dasar-dasar aljabar linear. Tanggerang: Binarup aksara publisher Luknanto, djoko.2001.metoda numerik. Yokyakarta : UGM Nugroho, susilo.2003.penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iteras.jurnal matematika.
  • 13. PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAR TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG KARTU BIMBINGAN SEMINAR MATEMATIKA Nama : Baidilah Nim : 09221008 Program study : Tadris Matematika Judul Seminar : penyelesaian sistem persamaan linear dengan Metode iterasi jacobi Pembimbing : Hartatiana M.Pd no Tanggal Saran Paraf